Anda di halaman 1dari 15

I.

ANALISIS POTENSI DAN IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS

A. Deskripsi Situasi dan Kondisi Puskesmas dan Wilayah Kerjanya


1. Keadaan Geografis Kecamatan Purwojati
Kecamatan Purwojati merupakan salah satu dari 27 klecamatan yang ada
di Kabupaten Banyumas dengan luas wilayah kurang lebih 3.786 km 2 terbagi
dalam 10 desa dengan jumlah penduduk 41.166 jiwa, dengan perician 20.995
jiwa penduduk laki-laki dan 20.171 jiwa penduduk perempuan serta 12.188
rumah tangga/ KK.
Dari 10 desa yang paling luas adala\h desa Karang talun kidul dengan luas
wilayah kurang lebih 540 km2 sedangkan desa Karang talun Lor merupakan
desa yang paling sempit dengan luas wilayah kuarng lebih 167 km2.
Wilayah Kecamatan Purwojati berbatasan dengan wilayah Kecamatan lain
yaitu:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cilongok.
b. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kecamatan Jatilawang.
c. Sebelah barat erbatasan dengan Kecamatan Wangon.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Rawalo.
Luas pengguanan lahan Di Kecamatan Purwojati dapat diperinci sebagai
berikut:
a. Tanah pekarangan : 806,16 Ha
b. Tanah tegalan : 1.418,81 Ha
c. Hutan Negara : 437,360 Ha
d. Tanah Bengkok/ Kas desa: 223,228 Ha
e. Tanah kolam : 12.10 Ha
f. Lain-lain : 106,574 Ha
2. Keadaan Demografis Kecamatan Purwojati
a. Pertumbuhan Penduduk
Sesuai data yang diperoleh dari kantor Kecamatan Purwojati bahwa
jumlah penduduk Kecamatan Purwojati pada tahun 2018 adalah 41.166
jiwa.

Desa dengan jumalah penduduk tertinggi adalah Desa Karangtalun


Kidul dengan jumlah penduduk sebesar 6.568 jiwa sedangkan Desa
dengan jumlah penduduk terendah adalah Klapasawit dengan jumlah
penduduk sebesar 1.814 jiwa.

Apabila kita bandingkan dengan luas wilayah maka desa dengan


kepadatan penduduk tertinggi adalah Desa Karangtalun Lor dengan
Kepadatan penduduk sebesar 14,78 Km 2.

b. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Kecamatan Purwojati pada Tahun 2018 adalah
sekitar 11/ Km2, dengan tingkat kepadatan tertinggi adalah Desa Karang
talun Lor sebesar 14,78 Km2sedangkan Desa Kaliputih dengan Kepadatan
terendah sebesar 7,46 Km2.

c. Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Kecamatan Purwojaati terdiri dari petani,
pekebun, pedagang, mengurus rumah tangga, PNS, TNI, POLRI, Buruh,
karyawan swasta, wiraswasta dan pelajar/ mahasiswa.

3. Petugas Kesehatan
Tenaga kesehatan merupakan tenaga kunci dalam mencapai keberhasilan
pembangunan bidang kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan dalam wilayah
Puskesmas Purwojati dilampirkan pada tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Jumlah Petugas Kesehatan Puskesmas Purwojati

Jenis Pegawai
No Jenis Ketenagaan Jumlah
PNS PTT Kontrak

1. Dokter Umum 3 0 0 3
2. Dokter Gigi 0 0 1 1

3. Apoteker 1 0 0 1

4. Bidan 17 0 1 18

5. Perawat 3 1 6 10

6. Perawat Gigi 1 0 0 1

7. Asisten Apoteker 0 0 0 0

8. Tenaga Gizi 1 0 0 1

9. Pelaksana Hygiene 1 0 0 1
Sanitasi

10. Tenaga Kesehatan 0 0 2 2


Masyarakat

11. Analis Kesehatan 0 0 1 1

12 Administrasi 6 0 0 6

13 Tenaga IT/ TIK 0 0 0 0

14 Tenaga Akuntansi 0 0 1 1

15 Pengemudi 1 0 1 2

16 Petugas kebersihan 0 0 3 3

Jumlah 34 0 17 51

Sumber : Data Sekunder Puskemas Purwojati


4. Sarana Kesehatan
Penyediaan sarana kesehatan merupakan kebutuhan pokok dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menjadi salah satu perhatian
utama pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan agar lapisan
masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan. Puskesmas Purwojati
terdiri dari 10 desa dengan status Puskesmas rawat inap jumlah tempat tidur
12 Bed.
Untuk mendukung pelayanan kesehatan di puskesmas terdapat 62
Posyandu dan 1 Posbindu, 2 Puskesmas keliling untuk meningkatkan akses
dan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
5. Capaian Program dan Derajat Kesehatan Masyarakat
Untuk melihat gambaran dari derajat kesehatan masyarakat di wilayah
Puskesmas Purwojati, dapat dilihat dari angka kematian (mortalitas), angka
kesakitan (morbiditas) dan status gizi.
a. Angka Kematian (Mortalitas)
Angka kematian dapat dipergunakan untuk menilai derajat kesehatan
masyarakat diwilayah tertentu dalam waktu tertentu. Di samping untuk
mengetahui derajat kesehatan, juga dapat digunakan sebagai tolok ukur
untuk menilai tingkat keberhasilan dari program pembangunan kesehatan
dan pelayanan kesehatan di suatu wilyah tertentu. Angka kematian
berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber dipaparkan sebegai
berikut dibawah ini.

1) Angka Kematian Bayi


Angka kematian bayi (0-12 bulan) dapat menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor
penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu
hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi
lingkungan sosial ekonomi.

Apabila angka kematian bayi disuatu wilayah tinggi maka dapat


dikatakan bahwa status kesehatan di wilayah tersebut rendah.
Tingginya angka kematian bayi disebabkan oleh masih rendahnya
akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak serta perilaku ibu
hamil dan keluarga serta masyarakat yang belum mendukung perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).

Berdasarkan laporan dari pngelola program KIA sebagaimana


yang tercantum pada tabel 5 lampiran profil kesehatan ini, di
Kecamatan Purwojati masih ada 4 kasus kematian bayi pada Tahun
2018 yaitu Di Gerduren, Karangtalun Kidul, Kaliputih dan Kalitapen.

2) Angka Kematian Ibu


Guna menekan Angka Kematian Ibu (AKI) telah dicanangkan
strategi ANC terintegarsi, optimalisasi SDM bidan, K1, K2, P4K
dengan stiker dan deteksi resiko tinggi. Berdasarkan laporan
pemegang program KIA Puskesmas Purwojati tidak ada kasus
kematian ibu pada tahun 2018.

3) Angka Kematian Balita


Angka Kematian balita menggambarkan tingkat permasalahan
kesehatan anak balita, tingkat pelayanan KIA, tingkat keberhasilan
Program KIA dan kondisi lingkungan.

Upaya yang dilakukan untuk menekan angaka kematian Balita


adalah pengembangan upaya kesehatan bersumber daya mayarakat
seperti Pos pelayanan Terpadu (Posyandu), penanggulangan kurang
energi, pendidikan gizi, penyediaan sarana air bersih dan sanitasi
dasar, serta pencegahan dan pemberantasan penyakit melalui
surveilans dan imunisasi. Angka kematian balita sebanyak 2 kasus
yaitu di Desa Purwojati.

b. Angka Kesakitan (Morbiditas)


1) Acute Flaccid Paralysis (AFP)
AFP adalah program pengamatan dan penjaringan semua
kelumpuhan yang terjadi secara mendadak dan sifat flaccid/ layu.
Kecamatan purwojati pada Tahun 2018 berdasarkan laporan pemegang
program penyakit polio tidak ditemukan adanya kasus polio.
2) TB Paru BTA (+)
Kegagalan pengobatan TB sebagian besar karena pasien berobat
secara tidak teratur, sehingga menimbulkan kasus MDR maupun
XDR.Untuk mengatasi kegagalan pengobatab TB dilakukan dengan
strategi DOT yang dimulai sejak tahun 1995, menurut penegang
program TB paru Puskesmas purwojati pada tahu 2018 ditemukan
penderita BTA (+) sebanyak 28 kasus.

3) Balita dengan Pneumonia Ditangani


Pneumonia pada anak bisa sangat berbahaya dan menyebabkan
kematian. Bahkan badan Kesehatan dunia (WHO) menyebutkan jika
penyakit pneumonia adalah penyebab 16 % kematian balita pada tahun
2015.

Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita adalah penemuan


dan tata laksana penderita pneumonia yang mendapat antibiotik sesuai
standar, berdasarkan hasil laporan pemegang program pneumonia
Puskesmas Purwojati terdapat 14 kasus penderita pneumonia pada
Tahun 2018.

4) HIV/ AIDS
Di Kecamatan Purwojati pada Tahun 2018 ditemukan adanya
kasus HIV/ AIDS sebanyak 2.

5) Diare
Berdasakan data yang diperoleh dari pemegang program penyakit
diare di Puskesmas Purwojati terdapat kasus diare sebanyak 652 kasus.
dari semua kasus tersebut sudah ditangani oleh Puskesmas Purwojati
dan PKD di wilayah masing-masing.

6) Kusta
Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang dapat
menimbulkan masalah yang kmplek. Berdasarkan data yang diperoleh
dari pemegang program kusta di Puskesmas Purwojati ditemukan
kasus kusta sebanyak 1 kasus pada tahun 2018. Untuk kasus kusta
sudah mencapai target karena minimal 1 tahun ada 2 kasus.

6. Status Gizi
a. Kunjungan Neonatus
Kunjungan Neonatus adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan ke rumah ibu bersalin untuk memantau dan meberikan
pelayanan kesehatan ibu dan bayinya. Berdasarkan data yang diperoleh
Puskesmas Purwojati pada tahun 2018 sudah melaksanakan kunjungan
neonatus 100%.
b. Kunjungan Bayi
Kunjungan bayi adalah bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar oleh tenaga kesehatan,paling sedikit 4 kali diluar kunjungan
neonatus. Cakupan kunjungan bayi di Puskesmas Purwojati sebesar 100 %
pada Tahun 2018.
c. Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500
gram. Penyebab terjadinya BBLR antara lain karena anemia pada ibu
hamil, kurang gizi dalam kandungan ataupun lahir kurang bulan.
Berdasarkan data yang diperoleh Di Puskesmas Purwojati terdapat BBLR
sebanyak 21 anak pada Tahun 2018.
d. Pemantauan Gizi Buruk
Kasus gizi buruk harus segera ditindak lanjuti dengan rencana
kegiatan yang jelas sehingga dapat memberikan hasil yang optimal.
Berdasarkan data yang diperoleh telah ditemukan kasus gizi buruk
sebanyak 2 anak pada Tahun 2018.
B. Upaya Kesehatan
Upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan Puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan dasar harus dilakukan secara tepat dan cepat, diharapkan
sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Kegiatan
pokok Puskesmas biasa dikenal dengan istilah basic six atau enam program
pokok puskesmas yang meliputi: Promosi Kesehatan (Promkes), Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB, Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular, dan
Pengobatan.
1. Promosi Kesehatan
Program-program yang dilakukan oleh Puskesmas Purwojati
khususnya dalam bidang Promosi Kesehatan adalah melalui kegiatan-
kegiatan berikut:
a) Pendataan PHBS
Upaya pendataan PHBS yang dilakukan oleh Puskesmas
Purwojati pada tahun 2018 meliputi rumah tangga, institusi pendidikan
(sekolah), institusi sarana kesehatan, institusi TTU, dan insitusi tempat
kerja. Target cakupan penyuluhan PHBS pada tingkat rumah tangga
tahun 2018 yaitu 80%, dengan pencapaian 63,8% dari 5500 target.
b) Penyuluhan PHBS
Upaya penyuluhan PHBS yang dilakukan oleh Puskesmas
Purwojati pada tahun 2018 meliputi rumah tangga, institusi pendidikan
(sekolah), institusi sarana kesehatan, institusi TTU, dan insitusi tempat
kerja. Penyuluhan meliputi : Penyuluhan NAPZA dan Kesehatan
Reproduksi Remaja, Penyuluhan Mencuci Tangan Memakai Sabun
dan P3K, serta Penyuluhan Bahaya Merokok
2. Kesehatan Lingkungan
Program-program yang dilakukan oleh Puskesmas Purwojati
khususnya dalam bidang Kesehatan lingkungan adalah melalui kegiatan-
kegiatan berikut:
a) Penyehatan lingkungan pemukiman
Berdasarkan data Puskesmas Purwojati tahun 2018, capaian
rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas adalah 40% dari target
sebesar 80%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa cakupan
rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Purwojati belum memenuhi
target 2018.
b) Penduduk dengan akses jamban sehat
Berdasarkan data Puskesmas Purwojati tahun 2018, capaian
penduduk dengan akses jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas
adalah 19,9% dari target sebesar 90%. Jumlah kepala keluarga yang
memiliki jamban sehat sebesar 70,6% dari target Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa cakupan jamban sehat di wilayah kerja
Puskesmas Purwojati belum memenuhi target 2018.
c) Penyehatan air
Berdasarkan data Puskesmas Purwojati tahun 2018, jumlah kepala
keluarga dengan sanitasi air bersih adalah 70,7% dari target sebesar
80%. Pencapaian tersebut masih belum memenuhi target 2018. Hal ini
masih menjadi perhatian Puskesmas dalam upaya penyediaan air
bersih di wilayah kerjanya.
d) Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah
Berdasarkan data Puskesmas Purwojati tahun 2018, sarana
pembuangan sampah yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah
dalam bentuk lubang sampah sebanyak 9105 buah. Sedangkan saluran
pembuangan air limbah yang banyak digunakan adalah saluran biasa
(tanpa peresapan) sebanyak 9415 buah.
e) Sanitasi makanan dan minuman
Berdasarkan data Puskesmas Purwojati tahun 2018, jumlah
tempat umum dan pengelolaan makanan yang terdata di Puskesmas
Purwojati adalah sebanyak 24 tempat. Dari pemeriksaan terhadap
sanitasi makanan dan minuman pada tahun 2015, didapatkan hasil
sebesar 68% dari 24 tempat yang diperiksa merupakan TPM yang
sehat. Target TPM sehat tahun 2018 adalah sebesar 78%, sehingga
dapat disimpulkan bahwa capaian TPM sehat pada tahun 2018 di
wilayah kerja Puskesmas masih belum memenuhi target.
f) Sanitasi tempat-tempat umum
Berdasarkan data Puskesmas Purwojati tahun 2018, capaian
sanitasi umum memenuhi syarat 64,5% dari 31 tempat dengan target
80%. Hal ini menunjukkan bahwa sanitasi tempat umum pada wilayah
kerja puskesmas Purwojati masih belum mencapai target, sejauh ini
intervensi sanitasi tempat umum hanya dilakukan inspeksi tanpa
adanya pembinaan.
3. Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk KB
Program-program yang dilakukan oleh Puskesmas Purwojati tahun
2018 khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak termasuk KB
adalah melalui kegiatan-kegiatan berikut:
a) Kesehatan ibu
Berdasarkan data Puskesmas Purwojati tahun 2018, pelayanan
kesehatan bagi ibu hamil sesuai standar untuk kunjungan untuk
pelayanan antenatal pertama (K1) mencapai 100% dari target sebesar
100%. Kunjungan pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali
selama kehamilan (K4) mencapai 100% dari target sebesar 100%.
Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan sesuai standar mencapai
95% dari target sebesar 95%, pelayanan nifas lengkap (ibu dan
neonatus) sesuai standar (KN 3) mencapai 94,45% dari target sebesar
95%. Dari data yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa
cakupan pelayanan antenatal untuk ibu hamil dan cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan telah memenuhi target 2018, sedangkan
cakupan pelayanan nifas lengkap masih belum memenuhi target.
b) Kesehatan bayi
Berdasarkan data Puskesmas Purwojati tahun 2018 capaian
BBLR adalah sebesar 4,7% dari batas maksimal nasional 8%.
Kejadian Bawah Garis Merah (BGM) capaiannya 0,004% dari batas
maksimal nasional 5%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan cakupan
kesehatan bayi telah memenuhi target 2018.
c) Upaya kesehatan balita dan anak pra-sekolah
Upaya kesehatan yang dilakukan Puskesmas Purwojati dalam
rangka meningkatkan kesehatan balita dan anak pra-sekolah, meliputi
pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita (kontak
pertama), dan pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbang anak pra
sekolah. Berdasarkan data Puskesmas Purwojati tahun 2018, capaian
pelayanan kesehatan bagi balita (minimal 8 kali) adalah 100% dari
target sebesar 100% sedangkan capaian penjaringan kesehatan siswa
SD dan setingkat adalah 100% dari target sebesar 100%. Dari data
yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa target 2018 untuk
pelayanan kesehatan balita serta penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat telah terpenuhi.
d) Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja
Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja yang dilakukan
oleh Puskesmas Purwojati berupa pemeriksaan kesehatan individu
serta bulan imunisasi anak sekolah. Berdasarkan data puskemas
Purwojati tahun 2018, capaian pelayanan kesehatan remaja mencapai
100% dari target 100%. Capaian pelayanan kesehatan anak usia
sekolah dasar mencapai 100% dari 100% target. Hal ini menunjukkan
target telah terpenuhi.
e) Pelayanan KB
Berdasarkan data Puskesmas Purwojati tahun 2018, capaian
peserta akseptor KB aktif mencapai 73,4% dari target 100%. Dari data
yang tersebut, dapat disimpulkan bahwa capaian akseptor KB aktif
masih belum mencapai target.
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Tujuan umum upaya perbaikan gizi puskesmas adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan setiap keluarga di wilayah
Puskesmas untuk mencapai Keluarga Sadar Gizi agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya melalui program:
a) Pemberian kapsul vitamin A
Berdasarkan data puskemas Purwojati tahun 2018, capaian
pemberian kapsul vitamin A mencapai 100% dari target 100%. Hal ini
menunjukkan target telah terpenuhi.
b) Pemberian tablet besi pada ibu hamil
Berdasarkan data puskemas Purwojati tahun 2018, capaian
pemberian tablet besi pada ibu hamil mencapai 95,74% dari target
95%. Hal ini menunjukkan target telah terpenuhi.
c) Pemberian PMT pemulihan bayi gizi buruk pada gakin
Berdasarkan data puskemas Purwojati tahun 2018, capaian
pemberian PMT pemulihan gizi buruk pada gakin mencapai 100% dari
target 100%. Hal ini menunjukkan target telah terpenuhi.
d) Balita naik berat badannya
Berdasarkan data puskemas Purwojati tahun 2018, capaian balita
yang naik berat badannya mencapai 71% dari target 85%. Hal ini
menunjukkan program belum sudah berjalan dengan baik karena
capaian belum memenuhi target.
e) Balita dibawah garis merah/KEP
Berdasarkan data puskemas Purwojati tahun 2018, capaian balita
dibawah garis merah/KEP sebanyak 0,4% dari target <4%. Hal ini
menunjukkan target telah terpenuhi, karena capaian jumlah BGM tidak
melebihi target.
5. Pencegahan dan Pemberantaan Penyakit Menular
Program-program yang dilakukan oleh Puskesmas Purwojati
khususnya dalam bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular adalah melalui kegiatan-kegiatan berikut:
a) Pencegahan dan Pemberantasan Tuberkulosis Paru
Berdasarkan data dari programer Tuberkulosis Paru Puskesmas
dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, target pengobatan TB paru
100% dengan capaian 60%. Hal ini menunjukkan upaya Puskesmas
mengobati pasien dengan TB Paru belum berjalan dengan baik karena
tidak memenuhi target.
b) Pelayanan Imunisasi
Berdasarkan data petugas Puskesmas Purwojati tahun 2018,
capaian desa atau kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
sebanyak 100%. Capaian program imunisasi meliputi imunisasi DPT 1
pada bayi < 7 hari 100% dengan target 100%. Capaian imunisasi HB 1
pada bayi <7hari 100% dengan target 100%. Capaian imunisasi
campak pada bayi 100% dengan target 100%. Capaian imuniasasi TT
wanita usia subur (WUS) 61.3% dengan target 100%. Capaian TT3
32% dengan target 100%. Dari data tersebut yang masih belum
memenuhi target yaitu imunisasi TT pada WUS.
c) Diare
Berdasarkan data puskemas Purwojati tahun 2018, capaian
penemuan kasus dan penanganan diare adalah 100% dengan capaian
target 68,43%. Hal ini menunjukkan upaya Puskesmas mengobati
pasien dengan Diare belum berjalan dengan baik karena tidak
memenuhi target.
d) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta di tingkat
puskesmas dilakukan dengan melakukan penemuan dini kasus kusta
dan pengawasan terhadap penderita, keluarga penderita dan orang-
orang yang melakukan kontak dengan penderita. Berdasarkan data
petugas P2 Kusta Puskesmas Purwojati pada tahun 2018, tidak
ditemukan kasus penyakit kusta di wilayah kerja Puskesmas Purwojati
e) Pencegahan dan penanggulangan filariasis dan schistosomiasis
Pada tahun 2018, tidak ditemukan kasus filariasis dan
schistosomiasis di wilayah kerja Puskesmas Purwojati. Upaya
pencegahan dan penanggulangan filariasis dan schistosomiasis
meliputi penanganan kasus filariasis, pengobatan selektif
schistosomiasis, dan pengobatan selektif F.Buski.
f) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV/AIDS dan Infeksi
Menular Seksual (IMS)
Jumlah kasus HIV/AIDS di kecamatan Purwojati pada tahun
2018 adalah 2 kasus.

C. Pembiayaan Kesehatan
Sumber anggaran kesehatan Puskesmas Purwojati tahun 2018 terdiri atas
APBD kabupaten Banyumas dan APBN. APBD terdiri atas Dana Belanja
Langsung dan Dana Belanja Tidak Langsung. APBN terdisi dari Dana
Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dana konsentrasi, dan
Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota.
Sumber dana dalam pelaksanaan program-program di puskesmas sudah
disiapkan dari pemerintah berupa sumber dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehataan (BPJS),
Retribusi Pelayanan, dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Anda mungkin juga menyukai