Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

MAKALAH

“ FISIKA DASAR”

Oleh
1. Sapia Pattisahusiwa (ketua)
2. Yessy Silahoy (Sekertaris)
3. Nita S Waimese
4. Diane Wattimena
5. Schaiflin Usmany

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

rahmatnya Kami Kelompok IB dapat menyelesaikan makalah dengan judul

“HUHUM_HUKUM TERMODINAMIKA KHUSUSNYA HUKUM PERTAMA

TERMODINAMIKA”.

Kami menyadari sungguh bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak

sangat Kami harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan penulisan ini. Akhir kata semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membutuhkan.

Ambon, Oktober 2013

S. Pattisahusiwa
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang


Termodinamika memainkan peran penting dalam analisis sistem dan piranti yang ada
didalamnya terjadi perpindahan formasi energi. Implikasi termodinamika bercakupan jauh,
dan penerapannya membentang ke seluruh kegiatan manusia. Bersamaan dengan sejarah
teknologi kita, perkembangan sains telah memperkaya kemampuan kita untuk memanfaatkan
energi dan menggunakan energi tersebut untuk kebutuhan masyarakat. Kebanyaakan kegiatan
kita melibatkan perpindahan energi dan perubahan energi.
Termodinamika merupakan sains aksiomatik yang berkenaan dengan tranformasi energi
dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Termodinamika klasik diformalkan oleh Carnot, Joule,
Kelvin, Clausian dan Boltzman telah menjembatani celah antara titik pandang termodinamika
klasik dan makroskopik. Melalui percobaan dimungkinkan untuk menerangkan perilaku
makroskopik materi dalam perilaku probalitis partikel mikroskopiknya. Melalui percobaan
J.W Gibbs membentang pendekatan termodinamika klasik hingga ke zat yang sedang
mengalami perubahan fisis dan kimiawi.
Apabila materi diperhatikan dari sudut pandang mikroskopik, pokok bahasan
termodinamika statistik yang dianggap sebagai mekanika statistik. Pendekatan mikroskopik
berfokus pada perilaku statistik suatu massa yang terdiri atas sejumlah molekul yang berdiri
sendiri dan mengaitkan sifat-sifat makroskopik materi dengan konfigurasi molekul dan
dengan gaya-gaya antara molekul. Perbedaan antara kedua pendekatan ini adalah dengan
memperhatikan tekanan yang dikerahkan oleh gas yang terkungkung dalam suatu wadah.
Dari pandangan mikroskopik tekanan yang dikerahkan gas pada titik tertentu dan pada saat
tertentu tergantung pada perilaku sesaat molekul yang berada di sekitar titik tersebut.
Termodinamika klasik dan statistik cendrung untuk salaing melengkapi dan memperkuat
sehingga kedua disiplin ini memberikan lebih banyak wawasan atas perilaku materi yang
tidak satu pun diantara kedua nya dapat memberikan secara  sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hukum-Hukum Termodinamika

Termodinamika adalah istilah yg digunakan bagi cabang ilmu Fisika yang mempelajari
perubahan energi dari kalor menjadi usaha,dari sudut pandang makroskopik.

Menurut prinsif mekanika, Usaha dilakukan pada saat energi di pindahkan dari suatu
benda ke benda yang lain, sedangkan kalor juga merupakan perpindahan energi dari suatu
benda kebenda yg kedua ,dengan temperatur yang lebih rendah.

1. Hukum Pertama Termodinamika

Energi dalam dari suatu sistem didefinisikan sebagai jumlah total semua energi molekul
pada sistem. Dapatlah diharapkan bahwa energi dalam dari suatu sistem akan bertambah
,baik melalui usaha yg dilakukan pada sistem tersebut. Maupun dengan menambahkan kalor
pada sistem tersebut, dan energi dalamnya akan menurun jika kalor mengalir keluar sistem
atau jika usaha yang dilakukan oleh sistem tersebut pada sesuatu yg lain.

Dengan demikian ,prinsif penting tentang perubahan energi dalam dari suatu sistem ΔU,
akan sama dengan kalor yang ditambahkan kesistem dikurangi kerja yang dilakukan oleh
sistem ; dalam bentuk persamaan :

ΔU = Q -
W
Persamaan 1.1 ini dikenal sebagai Hukum Pertama Termodinamika .

Karena W dan Q menyatakan energi yg dipindahkan kedalam atau keluar sistem maka
energi dalam berubah menurut W dan Q, sehingga Hukum Pertama Termodinamika juga
Merupakan pernyataan tentang Hukum Kekekalan Energi.

Pers.(1.1) berlaku untuk sistem tertutup ,dan juga berlaku sistem terbuka ,jika perubahan
energi dalam karena penambahan atau pengurangan jumlah materi diperhitungkan pula.
Untuk sistem terisolasi, W = Q = 0 dan ΔU = 0.

Aturan tanda untuk Kalor dan Kerja disesuaikan dengan persamaan Hukum Pertama
Termodinamika. Kalor (Q) dalam persamaan di atas merupakan kalor yang ditambahkan
pada sistem (Q positif), sedangkan Kerja (W) pada persamaan di atas merupakan kerja yang
dilakukan oleh sistem (W positif). Karenanya, jika kalor meninggalkan sistem, maka Q
bernilai negatif. Sebaliknya, jika kerja dilakukan pada sistem, maka W bernilai negative.

Contoh-contoh Soal

Contoh soal 1 :

Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem, sedangkan sistem melakukan
kerja 1000 Joule, berapakah perubahan energi dalam sistem ?

Jawaban:

Sistem mendapat tambahan kalor (sistem menerima energi) sebanyak 2000 Joule. Sistem
juga melakukan kerja (sistem melepaskan energi) 1000 Joule. Dengan demikian, perubahan
energi sistem = 1000 Joule.

Contoh soal ke-2

Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan kerja 1000 Joule dilakukan
pada sistem, berapakah perubahan energi dalam sistem ?

jawaban :

Ingat: jika kerja dilakukan pada sistem, berarti W bernilai negative.

Sistem mendapat tambahan kalor (sistem menerima energi) sebanyak 2000 Joule dan
kerja dilakukan pada sistem (sistem menerima energi) 1000 Joule. Dengan demikian, energi
dalam sistem bertambah sebanyak = 3000 Joule.

2. Hukum Termodinamika Pertama Diterapkan Pada Beberapa sistem Sederhana.

Mari kita menganalisis beberapa proses sederhana dengan pandangan hukum


termodinamika pertama. Pertama,misalkan suatu proses ideal yg dijalankan pada temperatur
konstan. Proses ini disebut sebagai proses isotermal (dari bahasa yunani artinya termperatur
yg sama). Jika sistem adalah gas ideal, maka proses mengikuti kurva AB pada diagram PV
yang diperlihatkan pd Gambar 1.1 dibawah ini :
Gmbr 1.1 diagram
PV untk gas ideal yg
mengalami proses
isotermal
Kurva ini adalah kurva untuk PV = konstan, yang merupakan hukum boyle

Asumsikan bahwa gas berada didalam bejana tertutup,yg dipasang sebuah piston/torak
yang dapat ditekan.seperti terlihat pada gambar 1.2 berikut ini :

gmbr 1.2. gas ideal dml bejana yg dittp dng piston yg bs


bergerak

gas diasumsikan berhubungan dengan sumber kalor ( suatu benda dengan massa yg
cukup besar,sehingga temperaturnya tdk berubah banyak pada saat terjadi pertukaran kalor
dengan sistem), dan proses dilakukan dengan sangat lambat agar keseluruhan gas berada pada
temperatur yang sama dan konstan.

Jika awalnya keadaan gas di titik A (gmbr 1.1),sejumlah kalor Q harus ditambahkan
untuk membawa sistem ke titik B. jika temeratur konstan ,maka gas harus berekspensi dan
harus melakukan sejumlah usaha W,pada lingkungan(gas memberi gaya pada piston
sepanjang jarak tertentu). Karena temperatur konstan ,energi dalam tidak berubah oleh sebab
itu menurut hukum pertama termodinamika(1.1),W = Q; usaha yang dilakukan oleh gas sama
dengan kalor yang dimasukan kedalamnya.

Proses adiabatik adalah proses yg tidak mengijinkan adanya aliran kalor, keluar maupun
kedalam sistem; Q = 0. hal ini terjadi bila sistem di lingkupi oleh dinding adiabotik , atau bila
proses terjadi begitu cepat sehingga kalor tidak sempat mengalirnke dalam atau keluar .
Ekspansi gas dalam motor bakar adalah satu contoh dari proses yg sangat dekat dengan
proses adiabotik. Ekspansi adiabotik dr suatu gas ideal mengikuti kurva AC. Pd gmbr 1.3.
karena Q = 0 ,maka dr pers (1.1) diperoleh ΔU = -W. artinya energi dalam berkurang
sehingga temperatur jg berkurang. Hal ini jelas di tunjukan pada gambar 1.3.
gmbr 1.3 diagram PV untuk proses adabatik(AC) dan
Isotermal gas ideal (AB)

Dimana hasil kali PV(= nRT) lebih kecil pada titik C daripada titik B(kurva AB adalah
untuk proses isoterma,dimana ΔU =0 dan ΔT= 0). Pada penekanan adiabatik (dari C ke
A,misalnya),kerja dilakukan pada gas ,dan sengan demikian energi dalam bertambah dan
temperatur naik. Pada mesin diengsel,campuran bahan bakar dan udara ditekan dengan cepat
secara adiabotik dengan faktor 15 atau lebih; kenaikan temperatur sedemikian besar sehingga
campuran tersebut terpicu seketika.

Proses isotermal dan adiabotik hanya merupakan dua dari proses yang mungkin terjadi.
Dua proses termodinamika lainya diilustrasikan pada dia gram PV gambar 1.4:

a) Proses isobarik adalah proses dimna tekanan dijaga tetap konstan , sehingga proses
digambarkan sebagai garis lurus pada diagram PV (gb.1.4a)
b) Proses isokorik atau isovolumetrik adalah proses dimana volume tidak berubah (gb
1.4b)

b. isokorik

Seringkali ,usaha yg dilakukan pada suatu proses perlu dihitung. Jika tekanan dibuat
konstan selama proses (proses ini disebut isobarik, yang artinnya tekanan yang sama), usaha
yang dilakukan dapat dihitung dengan mudah. Sebagai contoh lihatlah gambar 1.5 dibawah
ini :

Gmbr 1.5 kerja yg dilakukanpd piston ketika gas memuai sejauh d

Gambar 1.6 menunjukan isotermal AB yang kita lihat pada Gb. 1.1 selain proses lainnya
yang mungkin yang digambarkan dengan lintasan ADB. Dalam perjalanan dari A ke D , gas
tidak melakukan kerja karena volume tidak berubah. Tetapi perjalanan dari D ke B , gas
melakukan kerja yang sama dengan PB (VB - VA), dan ini merupakan kerja total yang
dilakukan pada proses ADB.
Jika tekanan bervariasi selama proses, seperti pada proses isothermal AB di Gb. 1.1,
persamaan 1.2 tidak bisa digunakan langsung untuk menentukan kerja. Bagaimanapun
perkiraan kasar bisa dapat digunakan dengan menggunakan nilai rata-rata untuk P pada
persamaan 1.2. lebih tepat lagi kerja yang dilakukan sama dengan kurva PV. Hal ini jelas
ketika tekan konstan, karena seperti bisa dilihat dari gmbr 1.6a areal yang diarsir sebesar P b
(VB – VA) dan ini merupakan kerja total yang dilakukan. Dengan cara yang sama, kerja yang
dilakukan selama proses isotermal sama dengan luas yang diarsir pada gambar
1.6b.perhitungan kerja yang dilakukan dalam hal ini dapat digunakan menggunakan kalkulus
atau dengan memperkirakan luas pada kertas grafik.

Gmbr 1.7 kerja yg dilakukan oleh gas sama dengan luas daerah dibaw

3. Metabolisme Manusia dan Hukum Pertama

Manusia dan hewan melakukan usaha dan usaha membutuhkan energy. Usaha dilakukan
pada saat seseoran berjalan, berlari atau mengangkat beban. Energy juga dibutuhkan untuk
pertumbuhan , untuk membuat sel-sel baru,dan untuk menganti sel-sel lam yang telah mati.
Banyak proses permindahan energy secara besar besaran terjadi pada suatu organisme dan
proses ini disebut sepagai proses metabolisme.

Hukum pertama termodinamika,ΔU = Q –W, bisa juga diterapkan pada suatu organisme,
katakanlah pada tubuh manusia. Usaha W dilakukan oleh tubuh dan usaha ini akan
menyebabkan pengurangan energy dalam (dan temperature) tubuh, yang harus diganti.
Meksipun demikian, energy dalam tubuh tidak dipengaruhi oleh aliran kalor Q dalam tubuh.
Umumnya tubuh memilki temperature yang lebih tinggi dari lingkungan disekelilingnya,
sehingga kalor selalu mengalir keluar tubuh. Meskipun pada hari yang sangat panas, pada
saat kalor diserap, tubuh tidak mempunyai cara untuk menggunakan kalor ini untuk
membantu proses-proses vitalnya. Apakah yang dimaksud dengan sumber energy? Sumber
energy dalam (energy potensial kimia) yang tersimpan pada makanan. Untuk suatu system
tertutup, energy dalam berubah, hanya sebagai akibat dari kalor yang mengalir atau usaha
yang dilakukan; sedangkan pada system terbuka, seperti hewan, energy dalam itu sendiri bisa
mengalir ke dalam atau ke luar system tersebut. Pada saat makanan yang dimakan, energy
dalam (energy kimia) dimasukkan ke dalam tubuh secara langsung, yang kemudian
meningkatkan energy dalam total U di dalam tubuh, dalam bentuk dan karbohidrat. Ketika
melakukan aktivitas, lemak dan karbohidrat di bakar dengan bantuan oksigen, dan energy ini
kemudian berubah menjadi usaha dan kalor yang mengalir dari tubuh sesuai dengan prinsip
hokum pertama termodinamika.

Tingkat metabolic adalah tingkat perubahan energy dalam di dalam tubuh. Tingkat
metabolic biasanya di nyatakan dengan kcal/jam atau di dalam watt. Laju perubahan
metabolik untuk berbagai aktivitas manusia (orang dewasa dengan massa rata-rata 65 kg).

Tabel 12-1. Tingkat metabolism untuk orang dewasa dengan massa rata-rata 65 kg.

Perkiraan laju perubahan metabolic


Aktivitas
(watt)
Tidur 70
Duduk 115
Aktivitas ringan (makan, berpakaian,
230
mengerjakan tugas rumah)
Olahraga (tenis, jalan) 480
Berlari (15 km/jam) 1150
Bersepeda (perlombaan) 1250

CONTOH 12-2.

Banyak energy yang ditransformasikan dalam 24 jam oleh seseorang yang masanya 65
kg, yang biasanya tidur 8,0 jam, bekerja berat (kasar) 1,0 jam, aktivitas ringan 4,0 dan 11,0
jam bekerja dengan hanya duduk dibelakang meja atau bekerja dengan santai?

PENYELESAIAN:

Dari tabel 12.1 nilai (harga) metabolik didalam watt dan 1 jam dikonversi sama dengan
3600 sekon, maka energy total yang ditransformasikan adalah,

[(8,0jam)(20j / s)+(1,0jam)(480j / s)+(4,0jam)(230j / s)+(11,0jam)(115j / s)][3600s /


jsm]=1,16x10-j.

Karena 4,18 x 103J = 1 kcal, nilai energy total yang telang di hitung di atas ekivalen
dengan 2800 kcal sehingga makanan dengan kandungan energy 2800 kcal akan mencukupi
kebutuhan di atas.
Berikut Ini adalah lima contoh soal yang berkaitan dengan materi-materi yang telah
dijelaskan diatas.

1. Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 8.000 J. Berapakah
perubahan energi dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 joule)
Jawab:
            Dik:
Q = 4.000 kalori = 16.720 J
W = 8.000 J
Dit:
∆U = ... ?
Penye:
∆U = ∆Q – W
= (16.720 – 8.000) J
= 8.720 J
2. Sejumlah gas menerima kalor 2000 joule dan melakukan kerja 500 kalori. Maka energy
dalam gas ........
Jawab :
ΔQ = ΔU + W
2000 = ΔU + 500 (4,18)
ΔU = 2000 + 500 (4,18)
= 2000 + 2090
= -90
3. Suatu system mengalami proses isobaric.pada system dilakukan usaha sebanyak 100 J,jika
perubahan energy dalam system ΔU,dan kalor yang diserap system =150 J, berapakah
besarnya ΔU?
Jawab:
Dik: W = -100 J (dilakukan usaha)
Q = 150 J (system yg menyerap kalor)
Dit : ΔU = ......J?

Penye :

∆U = Q – W
= 150 joule – (-100 joule)
= 250 joule

4. Sejumlah gas dalam sebuah wadah mengalami pemuaian adiabatik. Berapakah perubahan
entropi gas tersebut ?

Jawab:

Selama proses adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar sistem (gas).
Karena Q = 0 . Bisa disimpulkan bahwa pada proses pemuaian adiabatik, entropi
sistem tidak berubah alias selalu konstan…

Bagaimanakah dengan penekanan adiabatik ? Pada dasarnya sama saja. Selama


penekanan adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem (Q = 0).
Karenanya entropi sistem tidak berubah alias selalu konstan.

5. ada bungkusan sebuah biskuit terdapat tulisan : karbohidrat = 10 kkal. Berapakah


tambahan energi yang diperoleh tubuh jika biskuit tersebut dimakan ?
Jawab:
1 kkal = 1000 kalori = 4.186 Joule
10 kkal = (10)(4186 Joule) = 41.860 Joule
Tubuh kita tidak mengubah semua karbohidrat menjadi energi. Sebagian
energi pasti terbuang selama berlangsungnya proses pencernaan….. Efisiensinya
sebesar 20 %.Jadi hanya 20 % yang dipakai tubuh, 80 % energi terbuang.

Kata-kata Asing

Kata Penjelasan
System Benda atau sekumpulan benda apa saja yang akan diteliti.
Teisolasi Suatu benda yang terasingkan
Isothermal Temperature yang sama
Adiabatic
Isobaric Tekana yang sama
Isokorik/isovolumetrik Volume tetap sama
Metabolisme Perubahan energy yang terjadi dalam satu organisme
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Termodinamika merupakan ilmu yang mengkaji berbagai bentuk energi dan hubungannya
satu dengan yang lain. bersifat mendasar untuk semua ilmu. Ruang lingkup termodinamika ialah
hubungan antara berbagai energi jenis tertentu dengan sistem . Hukum pertama termodinamika
adalah suatu pernyataan hukum pelestarian energi. Energi total suatu sistem adalah energi dalamnya
yang merupakan suatu fungsi keadaan. Suatu perubahan energi dalam, ∆ U  , dilaksanakan dengan
transfer kalor ataupun perlakuan kerja.
B. Saran
Disaran kepada pembaca khususnya program studi pendidikan Fisika untuk lebih
memahami dasar-dasar termodinamika, sehingga dalam mempelajari materi Termodinamika ini
tidak mengalami kesulitan.

Anda mungkin juga menyukai