Anda di halaman 1dari 6

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT

OLEH:

NAMA :MESI LUCIANA CINDY

NIM :171211287

KELAS :3A

PRODI :S1 Kep

DOSEN :Ns.Mira Andika, M.Kep

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2019/2020
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT

Perawat sebagai tenaga kesehtan yang professional memiliki kesempatan


paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan atau
asuhan keperawatan yang komprerehensif dengan membantu pasien memenuhi
kebutuhan dasar yang holistic. Keperawatan sebagai suatu bentuk pelayanan
professional yang merupakn bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatn, bentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spritual yang kompre hensifkepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit dan
juga sehat yang meliputi keseluruhan siklus seumur hidup manusia (nursalam, 2013).
Pelayanan keperawatan disini adalah bagaimana perawat memberikan dukungan
emosional ditunjukan pada pasien dan memperlakukan pasien sebagai manusia.
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang professional harus memiliki kemampuan yang
intelektual, teknikal dan antar pribadi, bekerja berdasarkan standar praktik,
memperhatikan kaidah etik dan moral (wicaksono dan prawesti, 2012).

Perawat yang bekerja di departemen darurat dihadapkan dengan konflik setiap


hari. Konflik adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan ketika seseorang bekerja
di lingkungan yang serba cepat dan penuh tuntutan. Banyak konflik yang terjadi di
lingkungan UGD dimana orang-orang yang rentan terhadap perubahan emosional,
komunikasi yang buruk, beban kerja yang menuntut, maupun insiden kritis yang tidak
terduga seperti kematian pasien yang tiba – tiba. Perawat emergency dituntut untuk
memberikan pelayanan yang halus, holistik dan cepat. Konflik interpersonal atau
konflik antara individu anggota tim perawatan kesehatan adalah sumber yang paling
umum yang menimbulkan konflik dalam UGD. Mengelola konflik adalah salah satu
tantangan utama yang dihadapi perawat darurat, dan itu adalah demi kepentingan
perawat tidak untuk menghindari konflik di gawat darurat tapi untuk lebih produktif
dalam mengelola perbedaan pendapat dengan komunikasi yang terampil.
Penggunaan kepuasan pasien sebagai alat digunakan untuk mengukur dan
mengevaluasi bagaimana harapan rumah sakit dan tujuan akan terpenuhi tekanan
ditempatkan pada hubungan antara perawat dan pasien, perawat dan dokter, perawat
dan biaya perawat, dan perawat dan manajemen. Para perawat darurat dalam
penelitian ini dilaporkan merasa frustrasi dan berdaya karena manajemen tidak
mendengarkan untuk masalah-masalah mereka keprihatinan mengenai harapan yang
tidak realistis dari keseluruhan waktu tunggu dan ketika pasien akan menjadi dilihat
oleh dokter.

Perawat Darurat harus proaktif untuk memastikan bahwa kontribusi mereka


untuk perawatan pasien. Untuk mencapai upaya ini, perawat dan pemimpin ED
(Emergency Departement) harus terlebih dahulu menyepakati definisi operasional
kepuasan pasien dan kualitas perawatan. pengumpulan data instrumen harus
mencakup indikator-indikator perawat-sensitif yang mengukur konsep baik kepuasan
pasien dan Indikator Kualitas Perawatan. Contoh indikator potensial yang sesuai
untuk ED ini termasuk kualitas triase (penilaian dan durasi) dan aktivitas perawat
(penilaian langsung yang sedang berlangsung dan intervensi). Indikator kualitas yang
dianggap penting oleh ED perawat perlu dikembangkan dan diuji. Menunjukkan
kepedulian dan memberikan alasan untuk keputusan yang mempengaruhi perawat staf
pergi jauh untuk menyoroti pentingnya hubungan konstruktif yang dapat
mendengarkan, mengembangkan struktur untuk memfasilitasi kolaborasi, proses
penyelesaian identifikasi masalah, dan memberikan alasan untuk keputusan yang
sesuai.

A. Tugas pokok dan fungsi perawat

Menurut kusnanto (2014) fungsi perawat adalah:

1. Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok, masyarakat juga sumber


yang tersedia dan potensi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat berdasarkan diagnose keperawatan.
3. Melaksanakan rencana keperawatan mencakup upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan, dan pemeliharaan kesehatan
termasuk pelayanan pasien dan keadaan terminal.
4. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan.
5. Mendokumentasikan proses keperawarn.
6. Mengevaluasi hal-hal yang perlu melanjudkan atau diperkirakan
jugapersiapan studio kasus guna meningkatkan pengetahuan dan
pengembangan keterampilan dan praktik keperawtan.
7. Berperan juga dalma melakukan bujukan kessehatan kepadda pasien,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
8. Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkait dalam memberikan pelayanan
kesehatan ditunjukkan kepada pasien, keluarga, kelompok da masyarakat.
Mengelola perawtan pasien dan menghadiri sebagai ketua tim dalam
melakukan kegiatan perawat.

B. Peran perawat

Dohenny (Dalam kusnano, 2004) membicarakan beberapa elemen perawat


sebagai perawt professional mencakup:

1. Peduli pemberi (pemberi asuhan keperawatan)


Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan
dasar manusia yang dibutuhkan dalam pemberian pelayanan keperawatan.
Peberian asuhan keperawatan ini dilakun dari yang sederhana sampai yang
kompleks.
2. Pembela (advokad)
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginter prestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan khususnya
dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan. Perawat juga
berperan dalam mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien meliputi:
a. Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
b. Hak atas informasi penyakitnya
c. Hak atas vrivasi
d. Hak untuk menentukan nasupnya sendiri
e. Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian
3. Konselor (pemberi bimbingan /konseling klien)
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
4. Educator (sebagai pendidik klien)
Peran ini dilakukan perawat untuk membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejalah penyakit bahkan tindakan yang
diberikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan
pendidikan kesehatan.
5. Kolabolator (anggota tim kesehatan)
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui kesehatan yang terdiri dari
dokter,fisioterapi, ahli gizi dll. Dengan berupaya mengidntifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan.
6. Perubahan agen (pembaharu)
Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
7. Konsultan (konsultan)
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode
pemberian pelayanan keperawatan.
C. Fungsi advokasi perawat pada kasus kegawat daruratan

Nelson (Dalam Blais, 2002) menjelaskan tujuan utama dari advokasi pasien
adalah menyimpan hak-hak pasien. Peran advokasi pasien memiliki tiga komponen
utama yaitu: pelindung penengah , kewajiban tindkan atas nama pasien. Dari ketiga
komponen utama peran perawat sebagai advokasi dapat diuraika sebagai merikut:

1. Sebagai pelindung
Peran yang dimili perawat yaitu untuk membantu pasien dalam
memilih keputusan. Peran perawat dalam hal ini ditekankan intuk untuk
semua keputusan tentang perawatan yang akan dijalankan oleh pasien kepada
pasien itu sendiri sesuai dengan nilai-nilai pasien. Tindakan perawt yang
termasuk dalam ny yaitu perawat memberikan alternative pilihan kepda pasien
saat akan mengambil keputusan tentang terapi yang akan di ambil,
menyediakan format persetujuan tindakan penjelasan atas pemulangan dini
pasien dari perawatan., juga memutuskan dokter yang akan merawatnya.
2. Sebagai mediator
Peran yang dilakukan perawat memiliki tujuan untuk menjembatani
komunikasi pasien dengan tim kesehatan lain dirumah sakit. Tindakan
perawat yang termasuk didalamnya yaitu perawat memahami pasien saat
kunjungan dokter, menentukan menu diet bersama ahligizi dan juga
memberikan penjelasan kepada pasien mengenai pengobatan yang diterima.
3. Sebagai pelaksana tindakan
Peran yang dimiliki perawat memliki tujuan uatama untuk
melaksanakan assuhan keperawatan sesuai dengan yang dibutuhkan pasien.
Tindakan perawat yang termasuk didalamnya yaitu dengan memberikan
lingkungan yang sesuai dengan kondisi pasien dan melindungi pasien dari
tindakan yang bias merugikan pasien selama dalam perawatan.

Anda mungkin juga menyukai