Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Ngemplak
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XI/ 1
Materi Pmbelajaran : Sistem gerak
Alokasi Waktu : 2 pertemuan (2 x 45 menit)

I. STANDAR KOMPETENSI
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.
II. KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit
yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia
III. INDIKATOR
 Mengidentifikasi struktur dan fungsi tulang
 Menggambarkan struktur tulang
IV. TUJUAN
 Peserta didik mampu menjelaskan struktur dan fungsi tulang melalui diskusi
dengan baik
 Peserta didik mampu menggambarkan struktur tulang melalui diskusi dengan
tepat
V. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Cooperative learning (tipe STAD)
Metode pembelajaran : Diskusi
Presentasi
VI. MATERI PEMBELAJARAN
Terlampir
VII. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran : Video sistem gerak, LKS
VIII. ALAT
LCD, Laptop, Spidol, Papan Tulis (White Board).
IX. PROSES BELAJAR MENGAJAR
A. Pendahuluan (kurang lebih 10 menit)
Kegiatan

1. Guru menyampaikan salam dan membuka pelajaran


2. Memberikan apersepsi dengan meminta siswa melakukan gerakan-gerakan ringan yang
diinstruksi oleh guru lalu siswa melakukan pengamatan langsung dari gerakan yang
telah mereka lakukan dilanjutkan memutar video mengenai sistem gerak, bertujuan
siswa mampu mengingat kembali materi sistem gerak yang telah diperoleh
sebelumnya, sehingga memudahkan pencapaian indikator pembelajaran kali ini.
Kemudian memberikan motivasi dan tujuan mempelajari materi sistem gerak kepada
siswa.
3. Mengkomunikasikan garis-garis besar indikator yang harus dicapai siswa pada
pertemuan ini.
4. Guru memberikan pretest.
B. Inti (kurang lebih 70 menit)

Kegiatan

Eksplorasi
1. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok,
setiap siswa terdiri dari ±4-5 anggota.
2. Guru memberikan LKS sebagai bahan
diskusi kelompok, tiap kelompok mendapatkan penugasan yang berbeda, dengan
rincian tugas:
 Jenis tulang berdasarkan zat penyusun
 Jenis tulang berdasarkan bentuk
 Struktur tulang
 Sistem havers
 Ossifikasi
Elaborasi
3. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan hasil diskusi kepada siswa
lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya dengan presentasi di
depan kelas
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang masih belum paham dengan materi
yang dipresentasikan.
Konfirmasi
5. Guru dengan siswa melakukan koreksi terhadap hasil yang telah dipaparkan beserta
penjelasan seluruh materi. Para siswa harus saling menghargai pendapat, dan tidak
mencela teman yang pendapatnya kurang dapat diterima.

C. Penutup (kurang lebih 10 menit)

Kegiatan

1. Guru dan siswa menarik kesimpulan pertemuan hari ini.


2. Guru memberikan post test.
3. Guru menugaskan siswa untuk membaca buku siswa mengenai rangka terkait
sistem gerak untuk mempersiapkan diri pada pertemuan selanjutnya dan
menutup pertemuan hari ini.

X. SUMBER BELAJAR
Buku Siswa Sistem gerak,
 Suwarno.2009. Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta: BSE
 Pratiwi, DA. 2007. Biologi SMA Jilid 2 Untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga
 Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2. Solo: PT. Tiga serangkai Pustaka
Mandiri
Video Sistem gerak,
Dll

XI. PENILAIAN
LP1: Lembar Penilaian kognitif
LP2: Lembar Penilaian Afektif

Nilai :LP1*(60/100)+LP2*(40/100)

XII. Penilaian Hasil Belajar (Evaluasi ) (terlampir)


a. Laporan Hasil Diskusi (LKS)
b. Tes kognitif (pretest dan posttest )

Guru Mata Pelajaran

Tri Utami Widayati


K4310083
LAMPIRAN

A. MATERI
Jenis Tulang Berdasarkan Zat Penyusun
1. Tulang Keras
Permukaan luar tulang keras dibungkus oleh membran yang disebut periosteum.
Periosteum berfungsi melindungi tulang keras dan menyediakan tempat perlekatan bagi
tendon dan ligamen. Periosteum menutupi hampir seluruh bagian tulang keras, kecuali pada
bagian persambungan antartulang. Bagian yang disebut persendian ini, ditutupi oleh kartilago
yang lebih lunak. Periosteum mengandung banyak pembuluh darah, pembuluh limfa, dan
saraf. Kerusakan pada periosteum menyebabkan rasa sakit pada saat tulang patah. Pembuluh
darah pada periosteum menyediakan nutrisi, oksigen, dan mineral untuk menjaga agar tulang
tetap sehat.
T. keras terutama berfungsi sebagai penyusun rangka tubuh. Berdasarkan
strukturnya,tulang keras dibedakan menjadi tulang padat (tulang kompak) dan tulang spons.

a) Tulang Padat

Tulang padat bersifat halus dan padat. Pada setiap batang tulang padat terdapat sistem
Havers (sebagai penghargaan bagi penemunya, yaitu Clopton Havers). Di bagian tengah
sistem Havers terdapat saluran Havers yang berisi pembuluh darah dan saraf. Setiap saluran
Havers dikelilingi oleh osteosit. Antarosteosit dihubungkan oleh suatu saluran kecil yang
disebut kanalikuli. Di bagian tengah tulang padat terdapat rongga yang berisi bahan seperti
jeli yang disebut sumsum. Sumsum tulang dapat berupa sumsum merah yang membentuk eri-
trosit dan leukosit, atau berupa sumsum kuning yang terdiri atas sel-sel lemak inaktif
(Gambar 3.5).

b) Tulang Spons

Tulang spons memiliki struktur berongga-rongga seperti sarang lebah dengan bobot
lebih ringan daripada tulang padat, tetapi tetap sangat kuat. Tulang spons tidak memiliki
sistem Havers, tetapi rongga-rongga di dalamnya juga berisi sumsum. Tulang spons terdapat
pada ujung tulang panjang. Rongga-rongga tulang spons pada tulang paha (femur), tulang
lengan atas (humerus), dan tulang dada (sternum) berisi sumsum merah.

2. Tulang Rawan

Tulang rawan sering disebut juga kartilago (tulang muda). Penyusun tulang rawan


adalah sel-sel Tulang Rawan yang disebut kondrosit. Setiap kondrosit terletak di dalam
rongga kecil yang disebut lakuna.

Lakuna ini dikelilingi oleh matriks tulang rawan yang berupa serabut elastin, serabut
fibrosa, dan serabut kolagen. Matriks tersebut disintesis oleh kondrosit. Tulang rawan bersifat
lentur, tetapi kuat.

Di ruang antarsel tulang rawan terdapat banyak zat perekat dan sedikit zat kapur.
Berdasarkan kandungan matriksnya, tulang rawan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
tulang rawan hialin, Tulang Rawan Elastin, dan Tulang Rawan Fibrosa.
a) Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan jenis ini paling banyak ditemukan di dalam tubuh, misalnya pada hidung,
trakea, bronkus, laring, ujung tulang rusuk, dan persendian. Matriks tulang rawan lebih
banyak mengandung serabut elastin daripada serabut kolagen. Tulang Rawan Hialin juga
merupakan penyusun rangka embrio, yang nantinya akan digantikan oleh tulang keras,
kecuali ujung-ujung tulang rusuk dan persendian. Tulang Rawan Hialin memiliki
penampakan seperti kaca (Yunani: hya-los = kaca) yang bening kebiruan (Gambar 3.1).
b) Tulang Rawan Elastin

Tulang rawan jenis ini terdapat pada daun telinga, epiglotis, saluran Eustachio, dan
laring. Tulang rawan ini bersifat lentur karena matriksnya banyak mengandung serabut
elastin (Gambar 3.2).

c) Tulang Rawan Fibrosa


Matriks Tulang Rawan Fibrosa mengandung banyak serabut kolagen yang padat dan
kasar sehingga kuat, kaku, serta liat (Gambar 3.3). Tulang rawan jenis ini dapat ditemukan
pada persendian tulang belakang dan pada simfisis pubis.

Jenis Tulang Berdasarkan Bentuknya

Berikut ini adalah jenis-jenis tulang berdasarkan bentuk :

1)   Tulang Pipa

Tulang pipa adalah suatu tabung tulang padat dengan tulang spons di dalamnya. Sesuai
dengan namanya, tulang ini berbentuk seperti pipa, yaitu bulat, panjang, dan berongga.
Rongga tulang pipa berisi sumsum kuning dan sumsum merah. Fungsi utama tulang pipa
adalah sebagai pengungkit dan penyokong, serta untuk gerak.

2)   Tulang Pipih


Tulang ini berbentuk pipih dan tersusun atas dua lapis tulang padat yang dipisahkan
oleh tulang spons. Rongga di dalamnya berisi sumsum merah. Fungsi utama tulang pipih
adalah sebagai pelindung organ-organ penting, seperti otak, jantung, paru-paru, dan kantong
kemih. Namun, beberapa jenis tulang pipih, seperti tulang belikat, dan tulang panggul,
merupakan tempat perlekatan otot.

3) Tulang Pendek

Tulang ini berbentuk pendek, bulat, atau menyerupai kubus. Bagian luar tulang pendek
dibentuk oleh lapisan tipis tulang padat. Bagian dalamnya disusun oleh tulang spons dengan
rongga-rongga yang berisi sumsum merah. Tulang pendek berfungsi untuk menyerap
goncangan yang keras dan terdapat pada persendian yang kompleks, seperti pada persendian
lutut dan mata kaki. Selain itu, tulang pendek juga berfungsi sebagai penyerap jika terjadi
suatu tekanan.

4) Tulang Tak Berbentuk (Tulang Tak Beraturan)

Dinamakan tulang tak beraturan karena bentuk tulang ini bermacam-macam dan sulit
dideskripsikan. Tulang tak beraturan merupakan tulang yang tidak berpasangan dan terdapat
pada bidang sumbu tubuh. Fungsi tulang ini adalah sebagai pelindung, penyokong, dan
tempat perlekatan otot.

5) Tulang Sesamoid

Tulang sesamoid (diambil dari bahasa Inggris, sesame = biji wijen) adalah tulang kecil
yang dianggap memiliki bentuk seperti biji wijen. Tulang ini terdapat di dalam tendon yang
menghubungkan tulang ke otot. Fungsi tulang sesamoid adalah untuk mengurangi pergeseran
tendon atau perubahan jalur tendon.

Pembentukan dan Pertumbuhan Tulang


Sebagian besar tulang tubuh terbentuk melalui osifikasi, yaitu proses perubahan
kartilago menjadi tulang keras melalui sel-sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas
(Gambar 3.7). Osteoblas merupakan sel-sel tulang yang aktif membelah, sedangkan osteosit
adalah sel-sel tulang yang sudah berhenti membelah. Contoh tulang-tulang yang berasal dari
kartilago adalah ruas-ruas tulang belakang.
Tulang-tulang tengkorak dan klavikula (tulang selangka) tidak terbentuk dari osifikasi
kartilago. Tulang-tulang itu disebut tulang-tulang dermal atau tulang-tulang membran.

Tulang yang matang berada pada tahap keseimbangan dinamis, yaitu dihancurkan dan
dibentuk kembali oleh sel-sel tulang. Proses ini memungkinkan tulang tumbuh dan
beradaptasi secara struktural terhadap perubahan dalam penggunaan mekanis. Hal tersebut
juga memungkinkan penyembuhan patah tulang.

Tulang mulai tumbuh pada janin yang masih berada dalam kandungan dan terus
tumbuh hingga seseorang mencapai umur 25 tahun. Sebagian besar rangka janin dalam
kandungan berupa kartilago. Ketika janin berumur delapan bulan, sebagian besar
kartilagonya mulai digantikan oleh tulang keras dalam proses yang disebut osifikasi
(penulangan). Bagian lain dari rangka, seperti tulang pipih pada ubun-ubun tengkorak, mula-
mula merupakan membran dan secara bertahap berubah menjadi tulang keras, beberapa tetap
berupa kartilago.
B. PENILAIAN
1. Ranah Kognitif

Soal Pretest dan Posttest Jawaban Benar Penilaian


1. Gambar dan 50: siswa mampu
beri keterangan sistem menggambar dan
havers memberi
keterangan dengan
benar
20: siswa hanya
mampu
menggambar atau
memberikan
keterangan saja
2. Tulang pada 5: siswa menjawab
bayi yang baru lahir Tulang mengalami ossifikasi atau tetapi salah
pengerasan tulang. Prosesnya
sifatnya lunak tetapi
sebagai berikut
setelah dewasa keras. 50: siswa
Apa pendapat Kalian menjawab lengkap
tentang hal ini? 30: siswa
menjawab kurang
lengkap
15: siswa hanya
menjawab
“ossifikasi” saja
5: siswa menjawab
salah

Jumlah skor

Penilaian: Skor Soal no.1 + Skor soal no.2


Kisi-kisi soal
Jumlah
Tingkatan Kognitif
Indikator soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mengidentifikasi struktur dan fungsi 1 - 2 - - - 2
tulang

2. Ranah Afektif
Berilah tanda check list (V) pada pilihan 1, 2, 3 atau 4 pada setiap aspek yang dinilai
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan!

Lembar Observasi
Kriteria
Nama Tanggung Bekerja Jumlah
Teliti
Siswa jawab sama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kriteria penilaian :
4 : memenuhi penilaian dari aspek 1, 2, 3, dan 4
3 : memenuhi penilaian dari aspek 1, 2, dan 3
2 : memenuhi penilaian dari aspek 1 dan 2
1 : memenuhi penilaian dari aspek 1 saja

- Aspek dan kriteria penilaian ranah Afektif

Aspek yang Aturan penilaian


dinilai

1. Ketelitian 1. Siswa dapat menyajikan alat peraga ketika


diminta.
2. Siswa menyajikan hasil diskusinya yang
menyertakan teori.
3. Siswa mampu menceritakan ulang ketika
diminta.
4. Siswa mampu memberikan komentar hasil
karya kelompok lain.
2. Tanggung Dalam presentasi hasil diskusi :
jawab
1. Memberikan alasan yang relevan ketika
ditanyai.
2. Menunjukkan gambar jika diperlukan untuk
memperkuat alasan.
3. Menyampaikan literatur (dasar) dari jawaban
yang telah disampaikan tersebut dari mana
misal dari: buku, internet, atau media-media
yang lain.
4. Memberikan contoh tentang hal yang ada pada
kehidupan sehari-hari tentang jawaban yang
disampaikan.

3. Bekerja sama 1. Dapat mengkoordinir dirinya sendiri beserta


kelompoknya dengan baik.
2. Berdiskusi bersama teman-teman kelompok
untuk memecahkan masalah.
3. Mengungkapkan pendapat yang relevan tentang
apa yang sedang didiskusikan.
4. Menerima apabila ada teman yang berpendapat
lain.

NILAI AFEKTIF = (Skor Perolehan/16) x 100 = 100

Kelompok : ....................................
Nama Anggota: ................................

LEMBAR KERJA SISWA


(Diskusi Kelompok)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Ngemplak
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (Sebelas) / 1 (Satu)
Materi Pembelajaran : Sistem Gerak
Alokasi Waktu : 20 menit
I. Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada Salingtemas.
II.Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem
gerak pada manusia

Indikator:
Mengidentifikasi struktur dan fungsi tulang
Menggambarkan struktur tulang
Petunjuk
1. Tulislah kelompok dan anggota kelompok beserta nomor absensi pada lembar kerja
siswa yang tersedia
2. Bacalah soal dengan cermat dan teliti.
3. Gunakan sumber yang ada untuk membantu menyelesaikan persoalan.
4. Kumpulkan lembar jawab setelah selesai.

Soal:

1. Jenis tulang
a. Sebutkan jenis tulang berdasarkan zat penyusunnya
b. Jelaskan perbedaanya
c. Contoh dari masing-masing jenis tersebut

Kelompok : ....................................
Nama Anggota: ................................

LEMBAR KERJA SISWA


(Diskusi Kelompok)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Ngemplak
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (Sebelas) / 1 (Satu)
Materi Pembelajaran : Sistem Gerak
Alokasi Waktu : 20 menit
I. Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada Salingtemas.
II.Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem
gerak pada manusia

Indikator:
Mengidentifikasi struktur dan fungsi tulang
Menggambarkan struktur tulang
Petunjuk
1. Tulislah kelompok dan anggota kelompok beserta nomor absensi pada lembar kerja
siswa yang tersedia
2. Bacalah soal dengan cermat dan teliti.
3. Gunakan sumber yang ada untuk membantu menyelesaikan persoalan.
4. Kumpulkan lembar jawab setelah selesai.

Soal:

3. Struktur tulang keras


a. Struktur tulang keras dibedakan menjadi berapa? Sebutkan!
b. Gambarkan struktur tulang keras dan beri keterangan
c. Apa perbedaannya?

Kelompok : ....................................
Nama Anggota: ................................

LEMBAR KERJA SISWA


(Diskusi Kelompok)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Ngemplak
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (Sebelas) / 1 (Satu)
Materi Pembelajaran : Sistem Gerak
Alokasi Waktu : 20 menit
I. Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada Salingtemas.
II.Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem
gerak pada manusia

Indikator:
Mengidentifikasi struktur dan fungsi tulang
Menggambarkan struktur tulang
Petunjuk
1. Tulislah kelompok dan anggota kelompok beserta nomor absensi pada lembar kerja
siswa yang tersedia
2. Bacalah soal dengan cermat dan teliti.
3. Gunakan sumber yang ada untuk membantu menyelesaikan persoalan.
4. Kumpulkan lembar jawab setelah selesai.

Soal:

4. Struktur tulang lunak


a. Struktur tulang lunak dibedakan menjadi berapa? Sebutkan!
b. Apa perbedaannya?

Kelompok : ....................................
Nama Anggota: ................................

LEMBAR KERJA SISWA


(Diskusi Kelompok)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Ngemplak
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (Sebelas) / 1 (Satu)
Materi Pembelajaran : Sistem Gerak
Alokasi Waktu : 20 menit
I. Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada Salingtemas.
II.Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem
gerak pada manusia

Indikator:
Mengidentifikasi struktur dan fungsi tulang
Menggambarkan struktur tulang
Petunjuk
1. Tulislah kelompok dan anggota kelompok beserta nomor absensi pada lembar
kerja siswa yang tersedia
2. Bacalah soal dengan cermat dan teliti.
3. Gunakan sumber yang ada untuk membantu menyelesaikan persoalan.
4. Kumpulkan lembar jawab setelah selesai.

Soal:

5. Sistem havers
a. Pengertian sistem havers
b. Gambarkan dan beri keterangan saluran havers
c. Beri penjelasan dari setiap keterangan gambar

Kelompok : ....................................
Nama Anggota: ................................
LEMBAR KERJA SISWA
(Diskusi Kelompok)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Ngemplak
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (Sebelas) / 1 (Satu)
Materi Pembelajaran : Sistem Gerak
Alokasi Waktu : 20 menit
I. Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada Salingtemas.
II.Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem
gerak pada manusia

Indikator:
Mengidentifikasi struktur dan fungsi tulang

Petunjuk
1. Tulislah kelompok dan anggota kelompok beserta nomor absensi pada lembar
kerja siswa yang tersedia
2. Bacalah soal dengan cermat dan teliti.
3. Gunakan sumber yang ada untuk membantu menyelesaikan persoalan.
4. Kumpulkan lembar jawab setelah selesai.

Soal:

6. Ossifikasi
a. Pengertian ossifikasi
b. Proses ossifikasi

Kelompok : ....................................
Nama Anggota: ................................
LEMBAR KERJA SISWA
(Diskusi Kelompok)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Ngemplak
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI (Sebelas) / 1 (Satu)
Materi Pembelajaran : Sistem Gerak
Alokasi Waktu : 20 menit
I. Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada Salingtemas.
II.Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem
gerak pada manusia

Indikator:
Mengidentifikasi struktur dan fungsi tulang
Menggambarkan struktur tulang
Petunjuk
1. Tulislah kelompok dan anggota kelompok beserta nomor absensi pada lembar kerja
siswa yang tersedia
2. Bacalah soal dengan cermat dan teliti.
3. Gunakan sumber yang ada untuk membantu menyelesaikan persoalan.
4. Kumpulkan lembar jawab setelah selesai.

Soal:

2. Jenis tulang berdasarkan bentuknya


a. Sebutkan bentuk-bentuk tulang dan beri penjelasan sederhana
b. Sebutkan letak dari masing-masing bentuk tulang di dalam tubuh manusia

PRETEST

Soal:
1. Gambar dan beri keterangan sistem havers!
2. Tulang pada bayi yang baru lahir sifatnya lunak tetapi setelah dewasa keras. Apa
pendapat Kalian tentang hal ini?

PRETEST

Soal:

1. Gambar dan beri keterangan sistem havers!


2. Tulang pada bayi yang baru lahir sifatnya lunak tetapi setelah dewasa keras. Apa
pendapat Kalian tentang hal ini?

PRETEST

Soal:

1. Gambar dan beri keterangan sistem havers!


2. Tulang pada bayi yang baru lahir sifatnya lunak tetapi setelah dewasa keras. Apa
pendapat Kalian tentang hal ini?

PRETEST

Soal:

1. Gambar dan beri keterangan sistem havers!


2. Tulang pada bayi yang baru lahir sifatnya lunak tetapi setelah dewasa keras. Apa
pendapat Kalian tentang hal ini?

PRETEST

Soal:

1. Gambar dan beri keterangan sistem havers!


2. Tulang pada bayi yang baru lahir sifatnya lunak tetapi setelah dewasa keras. Apa
pendapat Kalian tentang hal ini?

PRETEST

Soal:

1. Gambar dan beri keterangan sistem havers!


2. Tulang pada bayi yang baru lahir sifatnya lunak tetapi setelah dewasa keras. Apa
pendapat Kalian tentang hal ini?
Nama Siswa: .................................

Nomor Absen: .........................

POSTTEST

Soal:

1. Gambar dan beri keterangan sistem havers!


2. Tulang pada bayi yang baru lahir sifatnya lunak tetapi setelah dewasa keras. Apa
pendapat Kalian tentang hal ini?

Anda mungkin juga menyukai