Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

1
BAB II

PEMBAHASAN

KELENJAR TIROID

A. ANATOMI FISIOLOGI KELENJAR TIROID

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak didalam leher bagian yang bawah,
melekat pada tulang laring, dan melekat pada dinding laring. Terdiri dari 2 lobus yaitu lobus
dekstra dan sinistra, tebal 2 cm, panjang 4 cm, dan lebar 2,5 cm.

Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin. Pembentukannya tergantung dengan


jumlah yodium eksogen yang masuk kedalam tubuh serta memelihara keseimbangannya. Sekresi
hormone tiroid dibantu oleh TSH (thyroid stimulating ) untuk endositosis koloid oleh mikrovili,
enzim proteolitik untuk memecah ikatan hormone hormone T3 (triiodothyronine), dan T4
(tetraiodothyronine) dari trigobulin dan melepaskan T3 dan T4 ke peredaran darah.

Reaksi yang diperlukan untuk sintesis dan sekresi hormone tiroid:

1. Transfor aktif yodium dari plasma kedalam tiroid dan lumen dari folikel-folikel,
proses ini dibantu oleh TSH.
2. Didalam kelenjar yodium tiroid di oksidasi yodium aktif dibantu oleh TSH.
3. Idiotirosin mengalami perubahan kondensasi oksidatf dengan bantuan peroksidase.
4. Tahap berakhir, pelepasan iodotironin bebas kedalam darah.

2
Efek T3 dan T4

1. Kloregenik
a. Meningkatkan konsumsi oksigen disemua jaringan kecuali pada orang dewasa
(Otak , limpa, hipofisi anterior, testes, uterus, dan kelenjar limfe)
b. Bergantung pada banyak katekolamin
c. Merangsang metabolism zat dalam sel glikogenolisis dalam sel hati katabolisme
protein dan lemak pada tulang dan otot.
d. Meningkatkan produksi panas
2. Pertumbuhan dan perkembangan
a. Merangsan sekresi growth hormone (GH).
b. Memperkuat efek GH.
c. Memengaruhi sel sel saraf,perkembangan mental pada anak belita dan janin.

Sel sel dari folikel tiroid menyebabkan yodium dalam bentu yodida yang diserap dari
pembuluh kapiler terdapat disekeliling setiap folikel. Yodida yang diserap akan bergabung
dengan protein membentuk tiroglobulin yang akan disekresi kedalam lumen dari setiap folikel
dan membentuk koloid. Tiroglobulin diuraikan oleh enzim prototeolitis menjadi tiroksin,
merupakan salah satu hormone dari kelenjar tiroid.Didalam pembuluh darah tiroksin akan
berkaitan dengan molekul protein.

Fungsi hormone tiroid

1. Mempengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan) jaringan tubuh, penggunaan


energy total.
2. Mengatur kecepatan metabolism tubuh dan mempengaruhi beberapa reaksi metabolic
dalam tubuh.
3. Menambah sintesis asam ribonokleus (RNA) dan protein, suatu aksi yang mendahului
meningginya basal metabolisme.
4. Dalam konsentrasi tinggi, balans nitrogen negative dan sintesis protein berkurang.
5. Menambah produksi panas dan menyimpan energy pada konsentrasi hormone tiroid
yang tinggi.

3
6. Absorpsi intestinal dari glukosa bertambah lancar oleh hormone tiroid,
memungkinkan factor toleransi glukosa yang abnormal sering,ditemukan pada
hipertiroidisme.
B. KELAINAN TIROID
1. Hipertrofi dan hyperplasia fungsional
a. Struma difosa toksik (Tirotoksikosis),suatu keadaan hiper metabolism dari tubuh
karena jaringan tubuh dipengaruhi oleh respon terhadap hormone tiroid yang
berlebihan dalam darah lepas dari asalnya,bukan suatu penyakit tetapi suatu
sindrom beberapa kelainan.
b. Struma difosa nontoksik;
 Tipe endemic;kekurangan yodium yang kronik.Struma ini disebut air
minum yang kurang mengandung yodium debagai goiter simple,struma
endemic,gondok edemik, atau guiter kloid.
 Tipe sporadic; pembesaran difusi dari struma didaerah endemic
penyebabnya adalah suatu stimulus yang tidak diketahui tetapi umumnya
tidak terjadi pada penduduk secara umum.
2. Hipotiroidisme
Disebabkan kelainan structural dan fungsional dari kelenjar tiroid sehingga
sintesis dari hormone tiroid menjadi infusiensi.
a. Kretinisme .
b. Miksedema jufenil.
c. Miksedema dewasa.
3. Neoplasma
a. Jinak atau benikna.Adenoma tiroid pada umumnya bekerja secara otonom dan
tidak dipengaruhi oleh TSH, dapat bertambah menjadi toksik adenoma dan sering
menjadi karsinoma (ganas).
b. Ganas atau malikna.(karsinomatiroid),dimulai dari epitel folikel tiroid dengan
karateristik tersendiri memungkinkan menjadi karsinoma metastastik (karsinoma
papiler,karsinoma folikuler,karsinoma anapilastik).

4
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

5
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Sayfuddin.2010.Anatomi Fisiologi. Jakarta:Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai