1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Maluku Tenggara yang juga sebagai salah
satu daerah kepulauan yang secara administratif berada di
bawah pemerintah propinsi Maluku, Lokasinya yang jauh,
terutama dari Ambon, ternyata dirasakan sering menghambat
komunikasi, baik dalam perhubungan maupun pelayanan
Pembangunan wilayah pesisir di Kabupaten Maluku
Tenggara di mulai dengan pengembangan kegiatan perikanan
darat yang dapat memberikan manfaat, peningkatan produksi
perikanan baik tangkap dan budidaya dan mendayagunakan
sumber daya lokal dan investasi yang telah ada di sekitarnya,
pendayagunaan potensi pengairan yang dapat memproduksi
hasil budidaya perikanan, dan mendorong kegiatan sektor
ekonomi di sekitarnya terutama industri perikanan.
B. MASALAH POKOK.
2
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN.
1. Tujuan Penelitian.
2. Kegunaan Penelitian.
D. HIPOTESIS.
3
terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Maluku Tenggara
dari tahun 2004-2008.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
5
c. Interview yaitu dengan melakukan wawancara secara
langsung terhadap responden yang dalam hal ini pegawai
Kantor Statistik di Kabupaten Maluku Tenggara
1. Jenis Data.
a. Data Primer.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung di
lapangan atau daerah penelitian, peneliti turun langsung ke
daerah penelitian untuk mengumpulkan data dari obyek
penelitian, antara lain dari :
- Kantor Bapeda Maluku Tenggara
- Kantor Statistik Maluku Tenggara
- Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Maluku
Tenggara
- Tokoh masyarakat (Raja Tual)
- Para nelayan.
b. Data Sekunder.
6
- Laporan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Maluku Tenggara
2. Sumber Data.
Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini antara
lain berasal dari :
a. Kantor Bapeda Maluku Tenggara
b. Kantor Statistik Maluku Tenggara
c. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Maluku
Tenggara
d. Tokoh masyarakat (Raja Tual)
e. Para nelayan.
D. Metode Analisis.
1. Metode Kualitatif.
Dalam menganalisis data hasil penelitian ini, digunakan
metode deskriptif dengan cara menjelaskan berbagai informasi
maupun data (sekunder dan primer) dimaksudkan untuk
menganalisis respon masyarakat terhadap hasil pembangunan
khususnya pembangunan ekonomi di Kabupaten Maluku
Tenggara.
2. Metode Kuantitatif.
a. Metode Analisi Kontribusi
7
Yj
Sj = x 100 %
Dimana :
8
sesungguhnya terdapat perbedaan yang inchaeren dalam
karunia (endowment) fktor-faktor produksi, pengaturan
kelembagaan, dan pasar produksi. Perbedaaan ini tercermin
dalam perbedaan tingkat pertumbuhan kesempatan kerja
dan pendapatan.
Shift Share analysis mengakui adanya perbedaaan dan
kesamaan antar wilayah tersebut. Dalam hubungan ini,
shift Share analysis mengasumsikan bahwa pertumbuhan
suatu wilayah dapat dibagi dalam tiga komponen faktor,
yakni komponen pertumbuhan Nasional (National Growth
Component), Komponen pertumbuhan proporsional
(Proportional Growth Component), dan kompnen
pertumbuhan daya saing wilayah (Diffrential atau regional
Share Growth Componnent).
9
BAB IV
10
sepanjang pulau dengan ketinggian rata-rata 500 – 800 M dengan
gunung Dab sebagai puncak tertinggi,dataran rendah merupakan
jalur sempit sepanjang pantai.
1. Penduduk
11
kecamatan Kei Besar yang luas wilayahnya sebesar 277 dan
jumlah Penduduknya sebesar 24.464 jiwa, dan pada
Kecamatan Kei Besar Utara Timur dengan luas wilayah
sebesar 142 dan jumlah penduduknya sebesar 11.063 jiwa.
Dan pada kecamatan Kei Besar Selatan dengan luas wilayah
sebesar 62 dan jumlah penduduknya sebesar 8.411 jiwa.
2. Tenaga Kerja
12
Kabupaten Maluku Tenggara merupakan salah satu
Kabupaten wilayah pesisir yang terdapat di Provinsi Maluku. Di
mana luas wilayah pesisir yang terdapat di kabupaten Maluku
Tenggara adalah sebesar 3.049 Km² dan di mana jumlah
penduduk yang berdomesili di wilayah pesisir sebanyak pada
tahun 2007 tercatat sebesar 14.220 jiwa orang dan sebagian besar
mata pencaharian utama mereka dari total penduduk yang ada 75
% bermata pencaharian sebagai nelayan dan selebihnya 25 %
hidup sebagai pegawai negeri sipil dan sebagai pelajar.
13
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
14
Dalam membahasan pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Maka yang perlu menjadi pegangan dasar dalam pembahasan
tersebut yaitu bagaimana konsep pendekatan teorinya kemudian
didukungoleh kondisi perekonomian daerah tersebut dalam
bentuk data tentang nilai Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB).
Dalam pendekatan teori yang pertama adalah teori tahapan
pertumbuhan dimana setiap pembangunan yang dilakukan suatu
Negara haruslah melewati beberapa tahapan tertentu. Menurut
teori ini Negara-negara maju telah mencapai tahapan tinggal
landas. Untuk mencapai tahapan ini sebuah Negara harus mampu
untuk mengerahkan dana tabungan yang dimiliki oleh Negara
tersebut guna untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
Sedikit banyak terdapat kaitan dengan usaha untuk mencapai
tahapan tinggal landas. teori kedua merupakan teori yang
berusaha untuk menjelaskan bagaimana upaya yang dapat
dilakukan untuk memobilisasi dana tabungan sebuah Negara.
15
sektor ekonomi ikut terpengaruh perkembangannya khususnya
peningkatan atau perkembangan nilai produk domestic regional
bruto (PDRB).
Yj
Sj = x 100 %
Y
Rp 9.811.000
1. Kontribusi 2004 = x 100 %
Rp 174.682.000
= 5.61%
16
Hal ini berarti besanya Kontribusi Wilayah Pesisir Dalam
Meningkatan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Maluku
Tenggara pada tahun 2004 adalah sebesar 5.61%
. Rp 10.162.000
2. Kontribusi 2005 = x 100 %
Rp 18. 343.000
= 55.39%
Rp 11.776.000
3. Kontribusi 2006 = x 100 %
Rp 198.374.000
= 5.93%
Rp 12.828.000
4. Kontribusi 2007 = x 100 %
Rp 195.365.000
= 6.56%
17
Hal ini berarti besarnya Kontribusi Wilayah Pesisir Dalam
Meningkatan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Maluku
Tenggara pada tahun 2007 adalah sebesar 6.56%.
Rp 13.353.000
5. Kontribusi 2008 = x 100 %
Rp 205.521.000
= 6.49%
18
Kabupaten Maluku Tenggara sebagai salah satu Daerah
Tingkat II di Provinsi Maluku secara geografis maupun secara
ekonomi memiliki keterkaitan yang sangat besar dengan
Kabupaten Maluku Tenggara, karena Povinsi Maluku memiliki
banyak penduduk khususnya kota Ambon sebagai ibukota
Provinsi Maluku banyak memperoleh pasokan bahan baku
industry dan bahan makanan yang bersala dari Kabupaten
Maluku Tenggara. Dengan demikian produksi yang ada di daerah
Maluku Tenggara akan diekspor ke wilayah Maluku dan dengan
sendirinya akan berdampak kepada seluruh sector ekonomi yang
ada di Kabupaten Maluku Tenggara. Misalnya terhadap sector
transportasi, sector jasa, sector keuangan dan sector pertanian
sebagai sector penghasil bahan baku.
19
perubahan atau pertumbuhan pendapatan sebagai akibat pengaruh
pertumbuhan proporsional.
20