O L E H
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN ILMU EKONOMI/STUDI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2008 – 2009
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena hanya
berkat dan rahmat-Nyalah akhirnya laporan ini dapat diselesaikan sebagai bahan mata
Penulisan ini dan materi laporan ini didasarkan pada berbagai literatur-literatur dari
berbagai sumber, terutama dari pengalaman, masukan dan saran-saran yang bersifat
membangun.
Semoga sumbangan pemikiran, kritik dan saran dari segala pihak berguna bagi
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
A. Saran …………………………………………………………………………………………………………………… 8
B. Penutup ………………………………………………………………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
sebagai negara maritim. Wilayah kelautan dan pesisir beserta sumber daya alamnya
daya relatif terbatas bahkan sebagian tidak dapat diperbaharui atau bertambah dengan
cepat sedangkan kebutuhan manusia terus meningkat jumlah dan beragam jenisnya.
Kebutuhan tersebut tidak selalu dapat dipenuhi oleh sebuah daerah karena
keterbatasan sumber daya, dengan demikian secara alamiah telah terbangun hubungan
Pulau Jawa, Sumatra, sebagian Sulawesi dan Kalimantan. Dilaksanakan secara sektoral,
akibatnya hasil pembangunan yang dicapai tidak optimal karena egoisme sektoral kuat
sekali. Selain itu pembangunan diwarnai oleh kekuatan politik dan lebih menitikberatkan
pada eksploitasi daratan dari pada lautan, sehingga menyebabkan tidak meratanya laju
pembangunan yang berdampak pada perbedaan pendapatan per kapita dan perbedaan
B. Rumusan Masalah.
iv
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis
v
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori.
baik, serta pembiayaan yang memadai merupakan hal yang sangat mempengaruhi
perencanaan tidak lebih hanya sebagai hisapan jempol saja, namun demikan banyak
diantara para ahli yang menganggap bahwa dengan perencanaan suatu akan dapat
mengatakan bahwa:
dilaksanakan pada waktu yang akan datang, yang diarahkan pada pencapaian
vi
Perencanaan merupakan suatu proyeksi yang diharapkan terjadi dalam
jangkauan waktu tertentu di masa yang akan datang oleh karena itu pembuat
tercapai disamping itu poerlu ada lembaga yang mampu mengkordinasikan semua
vii
PEMBAHASAN
berkelanjutan, sejak dari tahap survei hingga tahap pengamatan. Perencanaan fisik
merupakan bagian atau alat organisasi masyarakat dan pengawasan atau kontrol
kegiatan yang tidak pernah selesai, karena selalu memerlukan peninjauan ualng atau
pengkajian , guna memberikan umpan balik dalam proses evaluasi. Dalam proses
seksama.
Analisis adalah uraian atau usaha mengetahui arti sutau keadaan. Data, informasi
atau keterangan mengenai suatu keadaan diurai dan dikaji hubungannya satu sama lain,
diselidiki kaitan yang ada antara yang satu dengan yang lainnya. Analisis wilayah
(regional) ialah cara melihat berbagai faktor perkembangan dalam skala wilayah. Dalam
hal analisis daerah, daerah dapat didefinisikan sebagai suatu wilayah yang batasannya
ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu tujuan, sekala, dan proses. Tujuan sangat besar
untuk siapa perencanaan dibuat. Dalam konteks ini, proses perencanaan dapat diartikan
sebagai suatu usaha memaksimumkan segala sumberdaya yang ada pada suatu wilayah
viii
atau negara untuk tujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.
dapat mencakup seluruh dunia, atau lebih kecil ialah batas wilayah negara. Sebagai
contoh, dapat dikemukakan perencanaan daerah aliran sungai yang menembus batas
wilayah negara.
dan setempat. Setiap cita-cita dan tujuan suatu negara dituangkan dalam rencana /ran-
rencana setempat. Dari sini terlihat, rancangan daerah meuupakan jembatan antara
Faktor perencanaan lainnya ialah proses. Daerah maupun kota selalu berubah.
Keadaan sosial akan berubah, lambat atau cepat. Bebagai perubahan ini tentu saja akan
keadaan fisik daerah/kota. Daerah atau kota yang mengalami urbanisasi besar,
mengalami perubahan ekonomi dan fisik yang juga bergerak dengan cepat. Pulau Jawa
dan beberapa kota besar di Indonesia merupakan teladan yang bagus. Pola dan laju
proses perkembangan masyarakat, ekonomi, plitik dan lainnya dapat dikaji untuk
ini menyangkut beberapa aspek penting. Selain menentukan Apa yang dikembangkan,
ix
juga harus menentukan BAGAIMANA, KAPAN, dan BERAPA BESAR pengembangannya.
Melihat pola dan laju perkembangan penduduk, seorang perencana kota misalnya akan
dapat menentukan segala kebutuhan yang diperlukan pada 10 tahun mendatang. Hal ini
sudah mencakup pertanyaan apa dan kapan. Dalam perencanaan, hal tersebut
belumlah cukup dan masih harus dilengkapi dengan pengetahuan "berapa besar"
menyangkut data, definisi daerah atau kota, penentuan batas daerah perencanaan dan
x
PENUTUP
A. Kesimpulan.
daya relatif terbatas bahkan sebagian tidak dapat diperbaharui atau bertambah dengan
cepat sedangkan kebutuhan manusia terus meningkat jumlah dan beragam jenisnya.
Kebutuhan tersebut tidak selalu dapat dipenuhi oleh sebuah daerah karena
keterbatasan sumber daya, dengan demikian secara alamiah telah terbangun hubungan
B. Saran.
tersebut.
xi
DAFTAR PUSTAKA
xii