TENTANG
1
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);
3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4721);
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4836);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang
Negara (Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor 111, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 176);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan
Lambang Negara (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 1971,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1636);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1976 tentang Jadual Retensi
Arsip (Lembaran Negara Tahun 1976 Nomor 51, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3151);
8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang
Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 21 Tahun 2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 37 Tahun 2008;
9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi
Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi,
dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 22 Tahun 2008;
10. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
71 Tahun 1993 tentang Pedoman Umum Tata Persuratan Dinas;
Memperhatikan : Hasil Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 2 Pebruari 2009
MEMUTUSKAN :
2
Pasal 1
Tata Naskah Dinas Komisi Pemilihan Umum merupakan dasar bagi Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban sebagai penyelenggara pemilihan umum.
Pasal 2
Penyelenggara Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, adalah lembaga yang
menyelenggarakan Pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Presiden dan Wakil Presiden, serta
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh rakyat.
Pasal 3
Tata Naskah Dinas Komisi Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2,
berlaku bagi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia
Pemilihan Luar Negeri (PPLN), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)/
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) dalam melaksanakan tugas
wewenang dan kewajiban Komisi Pemilihan Umum.
Pasal 4
Tata Naskah Dinas Komisi Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 merupakan
pendukung fungsi administrasi kesekretariatan bagi penyelenggara pemilihan umum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Bagian Kesembilan Paragraf 2 Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.
Pasal 5
Tata Naskah Dinas Komisi Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini, wajib
ditaati dan dilaksanakan oleh penyelenggara pemilihan umum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 dan Pasal 3 termasuk Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Sekretariat
PPK dan Sekretariat PPLN.
Pasal 6
Dalam Tata Naskah Dinas Komisi Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
ini, termasuk mengatur berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan tata kearsipan Komisi
Pemilihan Umum.
Pasal 7
Hal-hal berkenaan dengan tata naskah dinas Komisi Pemilihan Umum untuk Provinsi Aceh dan
Kabupaten/Kota di wilayah Komisi Pemilihan Umum Provinsi Aceh, disesuaikan dengan
nomenklatur sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh.
Pasal 8
Uraian tentang tata naskah dinas Komisi Pemilihan Umum sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan ini, adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini, dan merupakan
bagian tak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 9
Dengan berlakunya Peraturan ini, Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 631 Tahun 2003
tentang Tata Naskah Dinas Komisi Pemilihan Umum, dinyatakan tidak berlaku.
3
Pasal 10
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
KETUA,
Ttd
W.S Santoso
4
Lampiran Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor :
Tanggal :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
5
layanan administrasi, ketatausahaan, dan kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-
undangan; serta berkewajiban menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan;
memelihara arsip dan dokumen Pemilu; dan mengelola barang inventaris Komisi Pemilihan
Umum Provinsi. Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi bertanggungjawab dalam
hal administrasi keuangan serta pengadaan barang dan jasa berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Tata naskah dinas Komisi Pemilihan Umum, antara lain berperan mendukung
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, menyediakan informasi bagi pimpinan dalam
pengambilan keputusan dan atau tindakan yang cepat dan tepat, serta membantu kelancaran
kegiatan organisasi Komisi Pemilihan Umum.
Selain mempunyai peran tersebut, tata naskah dinas Komisi Pemilihan Umum
mempunyai ciri-ciri, yaitu sifat memberi dukungan guna memudahkan pekerjaan lain
sehingga dapat terlaksana sebagaimana mestinya serta mencakup seluruh bagian organisasi
dan diperlukan pada setiap satuan kerja serta dilaksanakan di seluruh bagian organisasi tanpa
memandang tugas pokoknya.
6
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Tata naskah dinas Komisi Pemilihan Umum adalah sebagai dasar dalam melaksanakan
kegiatan komunikasi kedinasaan di lingkungan Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota serta PPK
dan PPLN.
2. Tujuan
C. Asas
Tata naskah dinas Komisi Pemilihan Umum berpedoman kepada asas :
1. Asas Keamanan
Pada dasarnya semua naskah dinas bersifat tertutup, sehingga kerahasiaan isinya harus
tetap dijaga. Oleh karena itu, para pejabat dan petugas yang terkait dengan tata naskah
dinas tidak dibenarkan memberikan informasi kepada yang tidak berkepentingan, baik
secara tertulis maupun secara lisan.
2. Asas Pembakuan
Naskah dinas wajib dibuat atau disusun menurut tata naskah dinas yang telah
ditetapkan.
3. Asas Pertanggungjawaban
Secara administrasi, naskah dinas hendaknya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi isi, format maupun prosedurnya. Pada hakekatnya asas ini mendasari pemikiran
bahwa diikutinya kaidah tata naskah dinas terkait dengan fungsi dan kewenangan
pejabat yang menandatangani naskah dinas tersebut sesuai dengan ketentuan yang
bcrlaku.
4. Asas Kecepatan
Untuk mendukung kelancaraan penyelenggaraan tugas dan fungsi satuan kerja dan atau
satuan organisasi, semua kegiatan naskah dinas harus dapat diselesaikan secara
terkendali. Penegasan tentang tingkat pengendalian pemprosesan naskah dinas
dinyatakan secara tertulis saat penyampaian.
5. Asas Ketepatan
Tugas dan fungsi satuan kerja dan atau satuan organisasi, dalam proses penyaluran
naskah dinas harus tepat dan terkendali, agar ada penyelesaian tindak lanjut.
6. Asas Keterkaitan
Tata naskah dinas sebagai bagian dari administrasi dan mempunyai keterkaitan dengan
administrasi kearsipan. Dengan demikian seluruh kegiatan tata naskah dinas merupakan
bagian integral dari tatalaksana administrasi dan tatalaksana kearsipan.
7
D. Pengertian Umum
1. Tata naskah dinas Komisi Pemilihan Umum yang ditetapkan dalam Peraturan ini,
adalah dalam bentuk pengaturan yang digunakan sebagai petunjuk dan atau pedoman
dalam melaksanakan tugas-tugas administrasi kesekretariatan Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota serta
PPK dan PPLN.
2. Naskah dinas adalah pernyataan tertulis dalam segala corak dan bentuk yang digunakan
sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi kedinasan dari pihak yang
satu kepada pihak lain secara intern maupun ekstern, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Tata naskah dinas adalah ketentuan-ketentuan yang berlaku dan mengatur serta
menetapkan bentuk, sifat dan prosedur tetap serta menjadi dasar dalam komunikasi
kedinasan tertulis.
E. Ruang Lingkup
Tata Naskah Dinas Komisi Pemilihan Umum mengatur ruang lingkup komunikasi
kedinasan, meliputi sarana komunikasi perkantoran, dengan susunan sistimatika:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab II : SUSUNAN DAN BENTUK NASKAH DINAS
BAB III : KOP NASKAH DINAS, STEMPEL DINAS, SAMPUL SURAT, MAP DAN
PAPAN NAMA.
BAB IV : KEWENANGAN DAN PELIMPAHAN WEWENANG DALAM
PENANDATANGANAN NASKAH DINAS
BAB V : PROSEDUR ADMINISTRASI NASKAH DINAS KOMISI PEMILIHAN
UMUM
BAB VI : PENUTUP
8
BAB II
SUSUNAN DAN BENTUK NASKAH DINAS
Naskah dinas sebagai sarana komunikasi kedinasan terdiri dari berbagai bentuk dan
susunan sesuai dengan kriteria dari naskah dinas tersebut, yaitu naskah dinas dalam susunan dan
bentuk peraturan perundang-undangan dan dalam susunan dan bentuk surat.
l. Pengertian
Naskah dinas yang mengatur pelaksanaan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi, serta mengikat penyelenggara pemilihan umum dan pihak
lain.
9
2. kriterianya adalah :
a. Untuk Peraturan Komisi Pemilihan Umum, di atas kertas berukuran folio
dengan lambang garuda dan bertuliskan Komisi Pemililian Umum warna
kuning emas.
b. Isinya bersifat pengaturan.
c. Bentuk dan sistimatika isinya sesuai dengan teknik penyusunan peraturan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2004.
d. Sebagai pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi.
e. Menggunakan nomor angka bulat dan tahun penetapan.
f. Mempunyai nama judul setelah kata "Menetapkan:”
g. Menggunakan konsiderans "Menimbang" dan "Mengingat", serta
"Memperhatikan".
3. Cara Penyusunan
4. Pengesahan
a. Peraturan Komisi Pemilihan Umum ditandatangani oleh Ketua Komisi
Pemilihan Umum, dengan menggunakan tinta berwarna biru atau ungu.
b. Peraturan Komisi Pemilihan Umum yang ditandatangani oleh Ketua
Komisi Pemilihan Umum, asli disimpan oleh pemrakarsa peraturan
Komisi Pemilihan Umum.
10
c. Peraturan Komisi Pemilihan Umum yang diedarkan dan/atau digandakan
adalah salinan sesuai dengan aslinya dan ditandatangani oleh Kepala
Biro Hukum dan disertai stempel Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan
Umum dengan menggunakan tinta berwarna biru atau ungu.
5. Bentuk
Bentuk Peraturan Komisi Pemilihan Umum, sebagaimana tercantum pada
Lampiran I.
l. Pengertian
Naskah Dinas yang mengatur pelaksanaan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi, serta mengikat penyelenggara pemilihan umum dan pihak
lain.
2. kriterianya adalah :
a. Keputusan Komisi Pemilihan Umum, di atas kertas berukuran folio
dengan lambang garuda dan bertuliskan Komisi Pemililian Umum warna
kuning emas.
b. Isinya bersifat penetapan.
c. Bentuk dan sistimatika sesuai dengan teknik penyusunan peraturan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2004.
d. Sebagai pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi.
e. Menggunakan nomor angka bulat, kode penetapan dan tahun penetapan.
f. Mempunyai nama judul setelah kata "Menetapkan;”
g. Menggunakan konsiderans "Menimbang" dan "Mengingat", serta
"Memperhatikan".
h. Dapat menggunakan tembusan, apabila diperlukan.
3. Cara Penyusunan
11
ad.d. Bagian akhir Keputusan Komisi Pemilihan Umum terdiri atas:
1) Nama tempat ditetapkan;
2) Tanggal, bulan dan tahun;
3) Nama Jabatan;
4) Tanda tangan Pejabat;
5) Nama terang;
6) Stempel Komisi Pemilihan Umum.
4. Pengesahan
a. Keputusan Komisi Pemilihan Umum ditandatangani oleh Ketua Komisi
Pemilihan Umum, dengan menggunakan tinta bewarna biru atau ungu.
5. Bentuk
Bentuk Keputusan Komisi Pemilihan Umum sebagaimana tercantum pada
Lampiran II
1. Pengertian
Naskah Dinas yang dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum dengan instansi lain
untuk mengatur sesuatu yang menyangkut kepentingan bersama.
2. Kriterianya adalah:
a. Keputusan bersama ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum
dan pimpinan instansi yang melakukan kerjasama, di atas kertas
berukuran folio, tanpa kop.
b. Isinya bersifat mengatur pelaksanaan teknis.
c. Mempunyai nama judul setelah kata "Menetapkan:".
d. Menggunakan nomor masing-masing instansi.
e. Dirumuskan dalam pasal-pasal dan ayat-ayat.
3. Cara Penyusunan
Keputusan Bersama terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Pembukaan.
c. Isi.
d. Bagian akhir.
12
Ad b. Pembukaan Keputusan Bersama terdiri atas:
1) Konsiderans "Menimbang" dan "Mengingat";
2) Kata "Memutuskan:"
3) Menetapkan : nama judul Keputusan Bersama.
4. Pengesahan
a. Keputusan Bersama ditandatangani oleh masing-masing yang melakukan
kerjasama, dengan menggunakan tinta bewarna biru atau ungu dibuat di
atas kertas bermaterai cukup dengan ukuran dan jenis kertas tertentu
tanpa kop;
5. Bentuk
Bentuk Keputusan Bersama sebagaimana tercantum pada Lampiran III.
1. Pengertian
Naskah Dinas yang mengatur pelaksanaan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi, serta mengikat penyelenggara pemilihan umum dan pihak
lain, dan bersifat penetapan.
2. Kriterianya adalah :
a. Dibuat di atas kertas berukuran folio dengan lambang garuda dan
bertuliskan Komisi Pemilihan Umum berwarna hitam.
b. Isinya bersifat penetapan.
c. Bentuk dan sistematika sesuai dengan teknik penyusunan peraturan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2004.
d. Sebagai pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi.
e. Menggunakan nomor bulat, kode penetapan dan tahun penetapan.
f. Mempunyai nama judul setelah kata "Menetapkan:".
g. Menggunakan konsiderans "Menimbang" dan "Mengingat", serta
"Memperhatikan" apabila diperlukan.
h. Dapat menggunakan tembusan apabila diperlukan.
13
3. Cara Penyusunan
Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Pembukaan.
c. Isi.
d. Bagian akhir.
4. Pengesahan
a. Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum ditandatangani
oleh Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum, dengan menggunakan
tinta bewarna biru atau ungu.
5. Bentuk
Bentuk Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum sebagaimana
tercantum pada Lampiran IV.
14
Ad.A5. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi
1. Pengertian
Naskah Dinas yang mengatur pelaksanaan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi, serta mengikat penyelenggara pemilihan umum dan pihak
lain, dan bersifat penetapan.
2. Kriterianya adalah :
a. Dibuat di atas kertas berukuran folio dengan kop Komisi Pemilihan
Umum Provinsi (berwarna).
b. Isinya bersifat penetapan.
c. Bentuk dan sistematika sesuai dengan teknik penyusunan peraturan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2004.
d. Sebagai pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan.
e. Menggunakan nomor bulat, kode penetapan dan tahun penetapan.
f. Mempunyai nama judul setelah kata " Menetapkan:".
g. Menggunakan konsiderans “Menimbang” dan “Mengingat”, serta
“Memperhatikan” apabila diperlukan.
h. Dapat menggunakan tembusan apabila diperlukan.
3. Cara Penyusunan
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi terdiri atas :
a. Bagian awal;
b. Pembukaan;
c. Isi;
d. Bagian akhir.
4. Pengesahan
a. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi ditandatangani oleh Ketua
Komisi Pemilihan Umum Provinsi dengan menggunakan tinta bewarna
biru atau ungu.
15
b. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi yang diedarkan dan/atau
digandakan adalah salinan sesuai dengan aslinya dan ditandatangani oleh
Pejabat yang menangani masalah hukum dan disertai stempel Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Provinsi dengan menggunakan tinta berwarna
biru atau ungu.
5. Bentuk
Bentuk Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi sebagaimana tercantum
pada Lampiran V.
l. Pengertian
Naskah Dinas yang mengatur pelaksanaan peraturan perundang-undangan
serta mengikat penyelenggara pemilihan umum dan pihak lain, dan bersifat
penetapan.
2. Kriterianya adalah :
a. Dibuat di atas kertas berukuran folio dengan kop Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/ Kota (berwarna).
b. Isinya bersifat penetapan.
c. Bentuk dan sistematika sesuai dengan teknik penyusunan peraturan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2004.
d. Sebagai pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan.
c. Menggunakan nomor bulat, kode penetapan, dan tahun penetapan.
f. Mempunyai nama judul setelah kata " Menetapkan".
g. Menggunakan konsiderans "Menimbang" dan "Mengingat", serta
"Memperhatikan" apabila diperlukan.
h. Dapat menggunakan tembusan apabila diperlukan.
3. Cara penyusunan
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Pembukaan.
c. Isi.
d. Bagian akhir.
16
3) Nama Jabatan;
4) Tandatangan Pejabat;
5) Nama Terang;
6) Stempel Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
4. Pengesahan
a. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota ditandatangani
oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
5. Bentuk
Bentuk Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/ Kota sebagaimana
tercantum pada Lampiran VI.
l. Pengertian
Naskah Dinas yang mengatur pelaksanaan peraturan perundang-undangan
serta mengikat penyelenggara pemilihan umum dan pihak lain, dan bersifat
penetapan.
2. Kriterianya adalah :
a. Dibuat di atas kertas berukuran folio dengan kop
PPK/PPS/PPLN/KPPS/KPPSLN.
b. Isinya bersifat penetapan.
c. Bentuk dan sistematika sesuai dengan teknik penyusunan peraturan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2004.
d. Sebagai pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan.
c. Menggunakan nomor bulat, kode penetapan, dan tahun penetapan.
f. Mempunyai nama judul setelah kata " Menetapkan".
g. Menggunakan konsiderans "Menimbang" dan "Mengingat", serta
"Memperhatikan" apabila diperlukan.
h. Dapat menggunakan tembusan apabila diperlukan.
3. Cara penyusunan
Keputusan PPK/PPS/PPLN/KPPS/KPPSLN terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Pembukaan.
c. Isi.
d. Bagian akhir.
17
ad.b. Pembukaan terdiri atas :
1) Tulisan PPK/PPS/PPLN/KPPS/KPPSLN dengan huruf kapital;
2) Konsiderans "Menimbang" dan "Mengingat" serta
"Memperhatikan" apabila diperlukan;
3) "Memutuskan:"
4) Menetapkan : Judul Keputusan.
ad.c. Isi terdiri atas Diktum-diktum.
ad.d. Bagian akhir terdiri atas :
1) Nama tempat ditetapkan;
2) Tanggal, bulan dan tahun;
3) Nama Jabatan;
4) Tandatangan Pejabat;
5) Nama Terang;
6) Stempel PPK/PPS/PPLN/KPPS/KPPSLN.
4. Pengesahan
a. Keputusan Panitia Pemilihan Kecamatan/Panitia Pemungutan
Suara/Panitia Pemilihan Luar Negeri/Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara/Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar
Negeri ditandatangani oleh Ketua PPK/PPS/PPLN/KPPS/KPPSLN.
b. Keputusan Panitia Pemilihan Kecamatan/Panitia Pemungutan Suara
/Panitia Pemilihan Luar Negeri/Kelompok Penyelenggara Pemungutan
Suara/Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri yang
diedarkan dan/atau digandakan disertai stempel Sekretariat Panitia
PPK/PPS/PPLN/KPPS/KPPSLN dengan menggunakan tinta berwarna
biru atau ungu.
5. Bentuk
Bentuk Keputusan PPK/PPS/PPLN/KPPS/KPPSLN sebagaimana tercantum
pada Lampiran VII.1 s/d lampiran VII.2
18
ad. b. Isi Surat Edaran berbentuk uraian
3. Pengesahan.
Ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum, Sekretaris Jenderal
Komisi Pemilihan Umum atau Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan
Umum, dan Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota serta
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota, dengan
ketentuan :
4. Bentuk
Bentuk Surat Edaran yang ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan
Umum , Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum atau Wakil Sekretaris
Jenderal Komisi Pemilihan Umum , Ketua Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Kabupaten/Kota serta Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi/
Kabupaten/ Kota sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII.1 sampai
dengan Lampiran VIII.5
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat penyampaian berita/informasi secara tertulis yang
berisi penjelasan, pemberitahuan, pertanyaan, permintaan, jawaban,
tanggapan, saran atas sesuatu masalah kepada berbagai lembaga atau
perorangan.
2. Cara Penyusunan
Surat Biasa terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
19
ad. a. Bagian awal surat terdiri atas :
1) Nama tempat;
2) Tanggal, bulan dan tahun;
3) Nama/instansi dan alamat yang dituju;
4) Nomor;
5) Sifat;
6) Lampiran;
7) Perihal.
3. Pengesahan
Ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum , Sekretaris Jenderal
Komisi Pemilihan Umum atau Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan
Umum , atau Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota atau
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten Kota dengan
ketentuan :
4. Bentuk
Bentuk Surat Biasa yang ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum
, Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum atau Wakil Sekretaris Jenderal
Komisi Pemilihan Umum , Ketua Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Kabupaten/Kota atau Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Kabupaten Kota, sebagaimana tercantum pada Lampiran IX.1
sampai dengan Lampiran IX.7
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat mengenai penjelasan atau keterangan secara
tertulis terhadap perseorangan pejabat atau personil.
20
2. Cara Penyusunan
Surat Keterangan terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
3. Pengesahan
Ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum , Sekretaris Jenderal
Komisi Pemilihan Umum atau Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan
Umum , Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota atau
Pejabat Eselon II dan III Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum , atau
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota, atau Pejabat
Eselon III dan IV Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Kabupaten/Kota dengan ketentuan :
21
e. Pejabat Eselon III dan IV Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Kabupaten/ Kota dengan menggunakan kertas berukuran folio.
4. Bentuk
Bentuk surat keterangan sebagaimana tercantum pada Lampiran X.1 sampai
dengan Lampiran X.10.
l. Pengertian
Naskah dinas yang memuat perintah untuk melaksanakan tugas tertentu dari
pejabat atasan yang ditujukan kepada pejabat di bawahnya.
2. Cara Penyusunan
Surat Perintah terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
ad. b. Isi Surat Perintah memuat nama pejabat dan jabatan yang diberi
tugas tertentu yang akan dilaksanakan, dan waktu pelaksanaan
tugas.
3. Pengesahan
Ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum , Sekretaris Jenderal
Komisi Pemilihan Umum atau Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan
Umum , atau Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota atau
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten Kota, dengan
ketentuan :
22
c. yang ditandatangani Ketua Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Kabupaten/Kota atau Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Kabupaten Kota dengan menggunakan tinta warna biru atau
ungu dan kertas berukuran folio dengan kop Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Kabupaten/Kota yang bersangkutan (berwarna).
4. Bentuk
Bentuk surat perintah sebagaimana tercantum pada Lampiran XI.1 sampai
dengan Lampiran XI.7.
Ad.B5. Perjanjian
l. Pengertian.
Naskah dinas yang memuat persetujuan yang mengikat antara Komisi
Pemilihan Umum dengan pihak lain dalam melaksanakan suatu tindakan atau
perbuatan hukum yang telah disepakati atau disetujui bersama.
2. Susunan
terdiri atas :
1) Bagian awal;
2) Identitas jabatan para pihak yang membuat perjanjian;
3) Obyek Perjanjian;
4) Ketentuan-ketentuan perjanjian;
5) Bagian akhir.
23
Ad.5. Bagian akhir meliputi keadaan pihak-pihak yang menandatangani
perjanjian serta penandatanganan oleh kedua belah pihak yang
masing-masing dibubuhi materai. Untuk menguatkan perjanjian,
dalam bagian akhir dapat diikutkan saksi-saksi dan membubuhkan
tanda tangan dalam perjanjian.
3. Pengesahan
Ditandatangani oleh para pihak yang mengadakan perjanjian.
4. Bentuk
Bentuk Perjanjian sebagaimana tercantum pada Lampiran XII.1 sampai
dengan Lampiran XII.6
l. Pengertian.
Naskah dinas yang memuat pelimpahan kewenangan dari pimpinan/pejabat
yang mempunyai hak dan kewenangan atas sesuatu kepada pejabat/pegawai
atau orang lain agar bertindak untuk dan atas namanya dalam melakukan
suatu perbuatan hukum mengenai hak dan kewenangan tersebut, dalam hal
dan jangka waktu tertentu.
2. Susunan
a. Surat Kuasa terdiri atas :
1) Bagian awal;
2) Identitas Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa;
3) Jenis tindakan hukum yang dikuasakan;
4) Klausul atau hal tertentu;
5) Bagian akhir.
24
3. Pengesahan
Ditandatangani oleh pemberi kuasa dan penerima kuasa.
4. Bentuk
Bentuk Surat Kuasa sebagaimana tercantum pada Lampiran XIII.
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat persetujuan terhadap permohonan yang diajukan
dan dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang menurut peraturan
perundangan yang berlaku.
2. Susunan
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
4. Bentuk
Bentuk Surat Izin sebagaimana tercantum pada Lampiran XIV.
Ad.B8. Undangan
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat pemberitahuan kepada pejabat/personil atau pihak
lain untuk menghadiri suatu acara tertentu pada waktu dan tempat yang
ditentukan.
2. Susunan
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
25
ad. a. Bagian awal, terdiri atas :
1) Nama tempat;
2) Tanggal, bulan dan tahun;
3) Nama pejabat/personil dan pihak lain serta alamat yang
diundang;
4) Sifat;
5) Lampiran, dan
6) Perihal;
3. Pengesahan
Undangan ditandatangani oleh pejabat yang mengundang, serendah-
rendahnya Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum atau Wakil
Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum atau Sekretaris Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota.
26
1) Hari, tanggal, tempat dan waktu;
2) Nama dan Jabatan yang diundang;
3) Acara dan Pimpinan Rapat.
c. Dalam hal terjadi perubahan terhadap hari, tanggal, tempat dan waktu
undangan, perubahan tersebut harus dikoordinasikan dengan bagian
protokol dan persidangan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,
sub bagian umum dan logistik pada Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
5. Bentuk
Bentuk Undangan sebagaimana tercantum pada Lampiran XV.1. sampai
dengan Lampiran XV.7
1. Pengertian.
Naskah dinas yang memuat panggilan terhadap pejabat/personil atau
perorangan atau organisasi/instansi dan badan hukum, untuk diminta
keterangan mengenai hal tertentu.
2. Susunan
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
3. Pengesahan
Surat panggilan ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum,
Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum atau Wakil Sekretaris Jenderal
Komisi Pemilihan Umum atau Ketua Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Kabupaten/Kota atau Sekretaris Provinsi/Kabupaten/ Kota.
27
4. Bentuk
Bentuk Surat Panggilan sebagaimana tercantum pada Lampiran XVI.1 dan
Lampiran XVI.7
1. Pengertian
Naskah dinas yang digunakan dalam lingkungan internal Komisi Pemilihan
Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota yang dapat
memuat ha1-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas dan kewenangan
Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Kabupaten/Kota atau merupakan pengantar naskah dinas lain dan
ditujukan kepada pejabat di atasnya atau kepada pejabat dibawahnya atau
kepada pejabat setingkat.
2. Susunan
terdiri atas :
a). Bagian awal.
b). Isi.
c). Bagian akhir.
3. Pengesahan
Ditandatangani oleh pejabat yang mengirim.
4. Bentuk
Bentuk Nota Dinas sebagaimana tercantum pada Lampiran XVII..
Ad.B11. Pengumuman
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang sesuatu hal kepada pihak
lain untuk dapat dimaklumi
28
2. Susunan
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
ad. a. Bagian awal, terdiri atas :
1) Tulisan pengumuman dengan huruf kapital ditempatkan di
tengah bagian awal lembar naskah dinas;
2) Nomor;
3) Nama pengumuman.
3. Pengesahan
Ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum atau Sekretaris Jenderal
Komisi Pemilihan Umum atau Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan
Umum atau Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/ Kota atau
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota atau PPK,
PPLN, PPS, KPPS dan KPPSLN.
4. Bentuk
Bentuk pengumuman sebagaimana tercantum pada Lampiran XVIII.1 sampai
dengan Lampiran XVIII.10
Ad.B12. Laporan
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat pemberitahuan atau pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dari pejabat yang melaksanakan tugas kepada pejabat di
atasnya atau dari suatu kelompok/panitia/tim yang dibentuk, disusun secara
sistematis.
2. Susunan
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
29
ad. c. Bagian akhir, terdiri atas :
1. Nama tempat;
2. Tanggal, bulan dan tahun;
3. Nama jabatan;
4. Tanda tangan pejabat;
5. Nama terang;
6. Dapat dengan tembusan.
3. Pengesahan
Ditandatangani oleh pejabat/personil/ketua kelompok/panitia/tim
Komisi Pemilihan Umum atau Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Kabupaten/Kota, PPK, PPLN, PPS, KPPS dan KPPSLN.
4. Bentuk
Bentuk laporan sebagaimana tercantum pada Lampiran XIX..
l. Pengertian
Naskah dinas yang memuat jenis dan jumlah naskah dinas atau barang yang
disampaikan.
2. Susunan
terdiri dari :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
3. Pengesahan
Ditandatangani oleh Pejabat yang mengirim berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya.
4. Bentuk
Bentuk sebagaimana tercantum pada Lampiran XX.
30
Ad.B14. Lembar Disposisi
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat arahan atau petunjuk atau perintah dari pejabat
ditujukan kepada pejabat setingkat atau pejabat dibawahnya berkenaan
dengan permasalahan tertentu.
2. Susunan
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi
ad. a. Bagian awal meliputi tulisan lembar disposisi dengan huruf kapital
di tengah lembar naskah.
3. Bentuk
Bentuk sebagimana tercantum pada Lampiran XXI
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat suatu proses pelaksanaan tugas dan atau
pekerjaan yang dapat merupakan penilaian atau penyerahan/penerimaan atau
berkenaan dengan hak dan kewajiban yang menyangkut permasalahan
tertentu dan dapat melibatkan pihak lain.
2. Susunan
terdiri atas :
1) Bagian awal.
2) Isi.
3) Bagian akhir.
ad.b. Isi berita acara memuat uraian tentang hari, tanggal, bulan serta
tahun dan tempat, identitas pejabat/personil atau pihak lain, dan
tata cara atau prosedur serta substansi dan kesimpulan, kemudian
diakhiri dengan kalimat penutup yang diuraikan berkenaan
dengan administrasi hukum sesuai peraturan perundang-
undangan.
31
ad.c. Bagian akhir, meliputi :
1) Nama pihak yang terlibat dalam berita acara;
2) Tanda tangan di atas materai (apabila diperlukan) bagi pihak-
pihak yang terlibat dalam berita acara;
3) Tanda tangan saksi, apabila diperlukan;
4) Stempel.
3. Pengesahan
Ditandatangani oleh para pihak dan saksi.
4. Bentuk
Bentuk sebagaimana tercantum Lampiran XXII
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat saran dan atau pertimbangan atau pendapat
hukum terhadap suatu permasalahan tertentu, dibuat oleh pejabat/personil
untuk disampaikan kepada pejabat di atasnya.
2. Susunan.
terdiri dari :
a. Bagian awal.
b. Bagian akhir.
3. Bentuk
Bentuk sebagaimana tercantum pada Lampiran XXIII.
Ad.BI7. Rekomendasi
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat penjelasan berkenaan dengan suatu permasalahan,
dan yang diakhiri dengan suatu pendapat.
2. Susunan.
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
32
ad.a. Bagian awal, terdiri atas :
1) Tulisan rekomendasi dengan huruf kapital;
2) Nomor, bulan, dan tahun.
ad.b. Isi rekomendasi memuat uraian singkat dan jelas berkenaan dengan
keberadaan suatu hal.
3. Pengesahan.
Ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum dan Sekretaris Jenderal
Komisi Pemilihan Umum atau Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan
Umum atau Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/ Kota atau
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Kabupaten/Kota.
4. Bentuk
Bentuk rekomendasi sebagaimana tercantum pada Lampiran XXIV.1 sampai
dengan Lampiran XXIV.8
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat mengenai bukti kehadiran atau ketidakhadiran
pejabat/personil atau pihak lain dalam memenuhi kewajibannya atau dalam
suatu acara tertentu.
2. Susunan.
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
33
3. Penandatanganan.
Ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan atau penanggung jawab.
4. Bentuk
Bentuk daftar hadir sebagaimana tercantum pada Lampiran XXV.1 sampai
dengan Lampiran XXV.2
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat keterangan mengenai bukti pejabat/personil atau
pihak lain yang telah selesai mengikuti kegiatan tertentu dan mendapat
penghargaan atas prestasi yang telah dicapai.
2. Susunan.
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir
3. Pengesahan.
Ditandatangani oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum atau Ketua Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/ Kabupaten/ Kota.
4. Bentuk
Bentuk Piagam Penghargaan sebagaimana tercantum pada Lampiran XXVI.1
sampai dengan Lampiran XXVI.2
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat pemberian tugas tertentu dari pejabat atasan yang
berwenang kepada Pejabat/Personil di bawahnya untuk melaksanakan surat
tugas dan atau pekerjaan tertentu serta dalam waktu yang ditentukan.
34
2. Susunan.
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
4. Bentuk
Bentuk surat tugas sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXVII.
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat suatu pernyataan berkenaan dengan hal tertentu,
yang sifatnya harus dapat dipertanggungjawabkan dan mengandung sanksi
apabila ternyata dikemudian hari tidak benar.
2. Susunan.
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir
35
ad. c. Bagian akhir, terdiri atas :
1) Nama tempat;
2) Tanggal, bulan dan tahun;
3) Nama Jabatan yang membuat pernyataan;
4) Tanda tangan;
5) Nama yang membuat pernyataan.
3. Pengesahan
Ditandatangani oleh yang membuat pernyataan.
4. Bentuk
Bentuk Surat Pernyataan sebagaimana tercantum pada Lampiran XXVIII
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat teguran atau peringatan dari pejabat atasan
kepada pejabat dibawahnya atau personil atau dari suatu instansi kepada
Instansi/Organisasi dibawahnya dalam lingkungan kerjanya, tentang
kealpaan, kelalaian, kekeliruan atau sesuatu hal yang berlawanan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan maksud agar segera
mendapat tanggapan perbaikan.
2. Susunan.
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
3. Pengesahan.
Ditandatangani oleh pejabat yang memberi peringatan.
4. Bentuk
Bentuk surat peringatan sebagaimana tercantum pada Lampiran XXIX..
36
Ad.B23. Risalah Rapat
1. Pengertian
Naskah dinas yang memuat pendapat dan atau saran/masukan peserta rapat
pleno Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, serta Sekretariat Jenderal Komisi
Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota terhadap materi yang
dicantumkan dalam acara undangan rapat, yang diakhiri dengan kesimpulan
rapat oleh pimpinan rapat. Kesimpulan rapat dituangkan dalam berita acara
rapat pleno yang dilampiri dengan daftar hadir peserta rapat yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari berita acara.
2. Susunan.
terdiri atas :
a. Bagian awal.
b. Isi.
c. Bagian akhir.
3. Sarana
a. Risalah rapat dibuat berdasarkan hasil rekaman saat berlangsungnya rapat
dari awal sampai akhir, dan dituangkan dalam kertas kop surat Komisi
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
b.Risalah rapat disimpan pada Filling cabinet khusus yang dibuat sedemikian
rupa secara berurutan, sehingga memudahkan dalam pencarian data
sewaktu-waktu diperlukan.
4. Bentuk
Bentuk risalah rapat sebagaimana tercantum pada Lampiran XXX..
37
BAB III
KOP NASKAH DINAS, STEMPEL DINAS,
SAMPUL NASKAH DINAS, MAP DAN PAPAN NAMA
Kop naskah dinas, stempel dinas, sampul naskah dinas, map dan papan nama yang diatur dalam
Peraturan ini, menjadi dasar untuk Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi
dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/ Kota dalam melaksanakan tugas, wewenang dan
kewajibannya sebagai penyelenggara pemilihan umum dalam rangka untuk mendukung
administrasi pemilihan umum sebagaimana telah diuraikan dalam Bab II, sehingga dengan
penulisan dan penggunaan yang benar, jelas dan teratur akan memudahkan untuk mengetahui
nama instansi dan pejabat yang bertangungjawab terhadap naskah dinas yang diterbitkan.
Keterangan :
b. Lambang garuda ditempatkan simetris dengan tulisan Komisi Pemilihan Umum.
c. Lambang garuda dan tulisan Komisi Pemilihan Umum dengan huruf kapital 12”
menggunakan warna kuning emas.
2. Ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum atau Wakil Sekretaris
Jenderal Komisi Pemilihan Umum.
Keterangan :
a. Lambang garuda ditempatkan simetris dengan tulisan Komisi Pemilihan Umum.
b. Lambang garuda dan tulisan Komisi Pemilihan Umum dengan huruf kapital 12”
menggunakan warna hitam.
38
3. Ditandatangani oleh Pejabat Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
Keterangan :
a. Lambang Komisi Pemilihan Umum berwarna ditempatkan pada bagian kiri kop
naskah.
b. Susunan tulisan simetris.
c. Jarak tepi kertas bagian atas dengan tulisan paling atas = 1 cm
d. Jarak tepi kertas bagian atas dengan garis lurus = 4 cm
e. Tulisan Komisi Pemilihan Umum menggunakan huruf kapital 17” warna hitam.
f. Tulisan Alamat ........ menggunakan huruf 14” warna hitam.
g. Tulisan Telp..... dan Fax..... menggunakan huruf 11” warna hitam.
Keterangan :
a. Menggunakan lambang Komisi Pemilihan Umum berwarna yang ditempatkan
simetris dengan tulisan Komisi Pemilihan Umum Provinsi.....
b. Tulisan Komisi pemilihan Umum Provinsi.... menggunakan huruf kapital 12” warna
hitam.
Keterangan :
a. Lambang Komisi Pemilihan Umum berwarna ditempatkan pada bagian kiri kop
naskah.
b. Susunan tulisan simetris.
c. Jarak tepi kertas bagian atas dengan tulisan paling atas = 1 cm
d. Jarak tepi kertas bagian atas dengan garis lurus = 4 cm
e. Tulisan Komisi Pemilihan Umum menggunakan huruf kapital 17” warna hitam.
39
f. Tulisan Provinsi .... menggunakan huruf kapital 14” warna hitam
g. Tulisan Alamat ........Tulisan Telp..... dan Fax..... menggunakan huruf 11” warna
hitam.
Keterangan :
a. Menggunakan lambang Komisi Pemilihan Umum berwarna yang ditempatkan
simetris dengan tulisan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.....
b. Tulisan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.... menggunakan huruf kapital 12”
warna hitam.
Keterangan :
a. Lambang Komisi Pemilihan Umum berwarna ditempatkan pada bagian kiri kop
naskah.
b. Susunan tulisan simetris.
c. Jarak tepi kertas bagian atas dengan tulisan paling atas = 1 cm
d. Jarak tepi kertas bagian atas dengan garis lurus = 4 cm
e. Tulisan Komisi Pemilihan Umum menggunakan huruf kapital 17” warna hitam.
f. Tulisan Kabupaten/Kota .... menggunakan huruf kapital 14” warna hitam
g. Tulisan Alamat ........Tulisan Telp..... dan Fax..... menggunakan huruf 11” warna
hitam.
Telp.................... Fax...............
Keterangan :
a. Lambang Komisi Pemilihan Umum berwarna ditempatkan pada bagian kiri kop
naskah dan logo Pemilihan Umum Tahun 2009 ditempatkan pada bagian kanan kop
naskah dinas.
b. Susunan tulisan simetris.
c. Jarak tepi kertas bagian atas dengan tulisan paling atas = 1 cm
40
d. Jarak tepi kertas bagian atas dengan garis lurus = 4 cm
e. Tulisan Panitia Pemilihan Kecamatan menggunakan huruf kapital 16” warna hitam.
f. Kecamatan ....... (diisi dengan nama kecamatan yang bersangkutan atau sebutan lain)
dengan menggunakan huruf kapital 13” warna hitam.
g. Tulisan Kabupaten/Kota .... menggunakan huruf kapital 13” warna hitam.
h. Tulisan Alamat ........Telp..... dan Fax..... menggunakan huruf 11” warna hitam.
Telp.................... Fax...............
Keterangan :
a. Lambang Komisi Pemilihan Umum berwarna ditempatkan pada bagian kiri kop
naskahdan logo Pemilihan Umum Tahun 2009 ditempatkan pada bagian kanan kop
naskah dinas.
b. Susunan tulisan simetris.
c. Jarak tepi kertas bagian atas dengan tulisan paling atas = 1 cm
d. Jarak tepi kertas bagian atas dengan garis lurus = 4 cm
e. Tulisan Panitia Pemilihan Luar Negeri menggunakan huruf kapital 16” warna hitam.
f. Tulisan Perwakilan RI ..... menggunakan huruf kapital 13” (titik-titik diisi dengan
nama Perwakilan Luar Negeri yang bersangkutan) warna hitam.
g. Tulisan Alamat ........Telp..... dan Fax..... menggunakan huruf 11” warna hitam.
Telp.................... Fax...............
Keterangan :
a. Lambang Komisi Pemilihan Umum berwarna ditempatkan pada bagian kiri kop
naskah dan logo Pemilihan Umum Tahun 2009 ditempatkan pada bagian kanan kop
naskah dinas.
b. Susunan tulisan simetris.
c. Jarak tepi kertas bagian atas dengan tulisan paling atas = 1 cm
d. Jarak tepi kertas bagian atas dengan garis lurus = 4 cm
e. Tulisan Panitia Pemungutan Suara menggunakan huruf kapital 16” warna hitam.
f. Kelurahan/Desa.... (titik-titik diisi dengan nama Kelurahan/Desa yang bersangkutan
atau sebutan lain) dengan menggunakan huruf kapital 13”.
g. Tulisan Kecamatan... (titik-titik diisi dengan nama Kecamatan yang bersangkutan)
menggunakan huruf kapital 13”
h. Tulisan Alamat ........Telp..... dan Fax..... menggunakan huruf 11” warna hitam.
41
a. Stempel Dinas
Stempel Dinas adalah tanda pengenal resmi Komisi Pemilihan Umum atau Komisi
Pemilihan Umum Provinsi atau Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang digunakan
sebagai tanda pengesahan naskah dinas Komisi Pemilihan Umum atau Komisi Pemilihan
Umum Provinsi atau Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, PPK, PPLN dan PPS.
a. Stempel Komisi Pemilihan Umum atau Komisi Pemilihan Umum Provinsi atau
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota adalah stempel bertuliskan Komisi
Pemilihan Umum atau Komisi Pemilihan Umum Provinsi atau Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota, PPK, PPLN dan PPS, yang digunakan untuk menyertai
tanda tangan Ketua Komisi Pemilihan Umum atau Ketua Komisi Pemilihan Umum
Provinsi atau Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota atau Ketua PPK atau
Ketua PPLN dan Ketua PPS, dengan menggunakan tinta stempel warna biru atau
ungu.
42
3. Tata Cara Pembuatan Stempel Dinas
a. Stempel Dinas Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum rovinsi, Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, PPK, PPLN, dan PPS dibuat sedemikian rupa
dengan mengutamakan azas keamanan.
b. Untuk memenuhi azas keamanan, Stempel Dinas Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum rovinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, PPK, PPLN,
dan PPS pada stempel dinas diberi kode tertentu yang selalu diubah paling lama
setiap 6 (enam) bulan sekali, dan Stempel Dinas Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum rovinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, PPK, PPLN,
dan PPS dengan kode lama dimusnahkan.
Keterangan :
Keterangan :
43
c. Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan :
1. Bentuk: Lingkaran luar 37 mm, lingkaran luar bagian dalam
35mm, lingkaran dalam 25 mm, lebar 2 (dua) garis sejajar
simetris di dalam lingkaran dalam 7 mm.
2. Antara lingkaran luar bagian dalam dengan lingkaran dalam,
ditulis kalimat Komisi Pemilihan Umum Provinsi......
dengan menggunakan huruf kapital melingkar simetris.
3. ...... (titik-titik dalam lingkarab di isi nama Provinsi).
4. Gambar Bintang segi lima diletakan vertikal dibawah, antara
kata Komisi dan nama Provinsi.
5. Didalam lingkaran dalam dibuat garis sejajar, dan ditulis
kata Sekretariat dengan menggunakan huruf kapital.
44
f. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
Keterangan :
Keterangan :
45
h. Panitia Pemilihan Kecamatan
Keterangan :
1. Garis tengah lingkaran luar : 37 mm.
2. Garis tengah lingkaran luar bagian dalam : 35 mm.
3. Garis tengah lingkaran dalam : 25 mm.
4. Antara garis lingkaran luar bagian dalam dengan lingkaran
dalam, pada bagian atas diberi tulisan Panitia Pemilihan
Kecamatan dengan menggunakan huruf kapital melingkar
simetris.
5. Antara garis lingkaran luar bagian dalam dengan garis
lingkaran dalam pada bagian bawah diberi tanda bintang
simetris.
6. Didalam lingkaran dalam dibuat garis sejajar, dan ditulis
nama Kecamatan....(yang bersangkutan) atau sebutan lain
dengan menggunakan huruf kapital.
Keterangan :
Keterangan :
1. Garis tengah lingkaran luar : 37 mm.
2. Garis tengah lingkaran luar bagian dalam : 35 mm.
3. Garis tengah lingkaran dalam : 25 mm.
4. Antara garis lingkaran luar bagian dalam dengan lingkaran
dalam, pada bagian atas diberi tulisan Panitia Pemilihan
Luar Negeri dengan menggunakan huruf kapital melingkar
simetris.
5. Antara garis lingkaran luar bagian dalam dengan garis
lingkaran dalam pada bagian bawah diberi tanda bintang
simetris.
6. Didalam lingkaran dalam dibuat garis sejajar, dan ditulis
nama Perwakilan RI....(yang bersangkutan) dengan
menggunakan huruf kapital.
46
4. Kode Stempel Dinas
a. Untuk menjaga kerahasiaan stempel dinas Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan
Umum Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, PPK, PPLN, dan PPS,
serta stempel Sekretariat Jenderal, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi,
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Sekretariat PPK, Sekretariat
PPLN, dan PPS, terhadap stempel dinas tersebut dibubuhi kode tertentu yang
diadakan perubahan paling lama setiap 6 (enam) bulan sekali, dengan ketentuan kode
tertentu tersebut hanya diketahui oleh pimpinan Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, PPK, PPLN,
dan PPS, serta stempel Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, Sekretariat PPK, Sekretariat PPLN, dan PPS.
b. Apabila terdapat adanya penyimpangan atau pemalsuan stempel dinas sebelum jangka
waktu sebagaimana dimaksud pada huruf a, pimpinan Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, PPK,
PPLN, dan PPS, serta stempel Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, Sekretariat PPK, Sekretariat PPLN, dan PPS memerintahkan untuk
segera mengganti stempel dinas tersebut dengan kode yang diperbaharui.
1. Pengertian
Naskah dinas yang disampaikan atau dikirimkan kepada yang berkepentingan, dimasukan
dalam suatu sampul naskah dinas, sehingga dapat menjaga kebersihan dan atau
kerahasiaan isi naskah dinas sampai kepada yang berkepentingan.
2. Jenis Sampul
terdiri dari :
a. Sampul naskah dinas ukuran kabinet warna coklat.
b. Sampul naskah dinas ukuran ½ folio warna coklat.
c. Sampul naskah dinas ukuran folio warna coklat dan putih.
d. Sampul naskah dinas ukuran besar warna coklat.
3. Penggunaan, ukuran, dan jenis kertas sampul
a. Penggunaan
1) Sampul naskah dinas kabinet dipergunakan untuk pengiriman naskah-naskah
dinas dengan memperhatikan ketebalan naskah dinas;
2) Sampul naskah dinas ukuran ½ folio dipergunakan untuk pengiriman naskah-
naskah dinas yang karena ketebalannya tidak memungkinkan menggunakan
sampul kabinet;
3) Sampul naskah dinas ukuran folio dipergunakan untuk pengiriman naskah-
naskah dinas yang karena sesuatu hal tidak harus dilipat, dan yang berwarna
putih khusus digunakan untuk sampul naskah dinas mengenai kepangkatan,
piagam, dan surat tanda tamat pendidikan/ pelatihan;
4) Sampul naskah dinas ukuran besar dipergunakan ........
b. Ukuran
1) Sampul naskah dinas kabinet : 11,5 cm x 24,5 cm;
2) Sampul naskah dinas ½ folio : 21,5 cm x 30 cm;
3) Sampul naskah dinas folio : 24 cm x 35 cm;
4) Sampul naskah dinas besar :..........
47
c. Jenis kertas : samson
d. Contoh :
48
4) Sampul naskah dinas PPK
49
C. Stof Map
Contoh :
Penampang depan
PERIHAL :
.....................................
......................................
Penampang dalam
50
2. Stof Map Umum
- Ukuran : 25 cm x 30 cm
- Warna : krem
- Bentuk : 2 lipatan
- Bahan : buffalo
Penampang depan
Penampang dalam
51
Contoh Stof Map Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Penampang depan
Penampang dalam
52
Contoh Stof Map Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
Penampang depan
Penampang dalam
53
Contoh Stof Map Panitia Pemilihan Kecamatan
Penampang depan
Penampang dalam
54
Contoh Stof Map Panitia Pemungutan Suara
Penampang depan
Penampang dalam
55
Contoh Stof Map Panitia Pemilihan Luar Negeri
Penampang depan
Penampang dalam
56
D. Papan Nama
Papan nama adalah tulisan pada papan dengan ukuran tertentu dan ditempatkan di depan
gedung kantor yang memuat sebuah nama, alamat dan nomor telepon, agar masyarakat
umum atau instansi lain mengetahui.
Contoh :
ALAMAT :....................................
TELP........FAX........
Contoh :
ALAMAT :....................................
TELP........FAX........
57
3. Papan Nama Panitia Pemilihan Kecamatan dalam Kabupaten/Kota.
Contoh :
ALAMAT :....................................
TELP........FAX........
Contoh :
ALAMAT :....................................
TELP........FAX........
58
5. Papan Nama Panitia Pemungutan Suara Kelurahan/Desa
Contoh :
ALAMAT :....................................
TELP........FAX........
F. Kop naskah dinas, stempel dinas, sampul surat, map dan papan nama sebagaimana
dimaksud pada huruf A, huruf B, huruf C, huruf D dan huruf E dalam hal penulisan
nama Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
disesuaikan dengan nama Komisi Independen Pemilihan Provinsi Aceh dan
Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Aceh sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
59
BAB IV
KEWENANGAN DAN PELIMPAHAN WEWENANG
DALAM PENANDATANGANAN NASKAH DINAS
A. Kewenangan
Pada hakekatnya setiap naskah dinas keluar menjadi tanggung jawab pimpinan instansi
yang bersangkutan. Naskah dinas ditandatangani oleh pejabat yang mempunyai kewenangan
atau yang mendapat pelimpahan wewenang sesuai dengan tanggungjawabnya berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
Pelimpahan wewenang yang dapat dilaksanakan adalah kebijakan yang bersifat
administratif (bukan kebijakan yang bersifat politis). Pelimpahan wewenang yang bersifat
administratif harus memperhatikan jenjang struktural pejabat yang mendapat pelimpahan
wewenang.
Sejalan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum:
1. Penandatanganan naskah dinas atas nama Komisi Pemilihan Umum adalah Ketua Komisi
Pemilihan Umum, Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Ketua Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota.
2. Penandatanganan naskah dinas yang berkaitan dengan fungsi pelaksanaan administrasi
yang meliputi dukungan staf, anggaran, sarana dan prasarana ditandatangani oleh
Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum dan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/ Kabupaten/Kota.
3. Kewenangan penandatanganan naskah dinas oleh Pejabat Eselon II hanya berlaku di
lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum.
B. Pertanggungjawaban
60
C. Pelimpahan Wewenang
NAMA PEJABAT
NIP.
61
D. Penunjukan Pejabat Pelaksana Tugas (Plt)
Pada dasarnya kegiatan setiap satuan kerja dilingkungan Komisi Pemilihan Umum harus
berjalan lancar. Sering terjadi pejabat yang memimpin satuan kerja tidak dapat menjalankan
tugasnya atau berhalangan antara lain karena melakukan perjalanan dinas, tugas belajar, cuti
dan sakit. Untuk menjaga kelancaran dan kesinambungan kegiatan satuan kerja yang
bersangkutan, perlu segera ditetapkan penunjukan pejabat yang bertindak sebagai pejabat
pelaksana tugas (Plt).
Penunjukan pejabat pelaksana tugas, dilakukan sebagai berikut:
1. Penunjukan Plt, dilakukan oleh pejabat yang berhalangan.
2. Penunjukan Plt. dilaksanakan dengan cara menerbitkan surat tugas.
3. Plt. mempunyai hak dan kewajiban untuk melaksanakan tugas rutin atau dalam batas-
batas tertentu dalam surat tugas.
4. Cara penulisan Plt. dalam penandatanganan surat adalah sebagai berikut :
62
Lampiran I
(kuning emas)
) 4 ½ spasi
) 3 spasi
63
) 3 spasi
B A B II
) 2 spasi
MMMMMMMMMMMMM
) 3 spasi
Pasal
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 2 spasi
a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmm
b. Mmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmm
) 3 spasi
B A B III
) 2 spasi
MMMMMMMMMMMMM
) 2 spasi
Pasal
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
KETUA
) 6 spasi
NAMA TERANG
64
Lampiran II
(kuning emas)
) 4 ½ spasi
) 3 spasi
MEMUTUSKAN :
) 3 spasi
Menetapkan : MMMMMMMMMM MMMMMM MMMMMMM MMMMMMM
MMMMM MMMMMMMMM MMMMMMMMM MMMMMMM
) 3 spasi
PERTAMA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
KEDUA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
65
KETIGA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
KETUA
) 6 spasi
NAMA TERANG
66
Lampiran III
KEPUTUSAN BERSAMA
) 1 ½ spasi
TENTANG
) 2 spasi
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM
) 3 spasi
MEMUTUSKAN :
) 3 spasi
Menetapkan : MMMMMMMMMM MMMMMM MMMMMMM MMMMMMM
MMMMM MMMMMMMMM MMMMMMMMM MMMMMMM
) 3 spasi
BAB I
) 2 spasi
MMMMMMMMMMMMMM
) 3 spasi
Pasal
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
Pasal
) 2 spasi
(1) Mmmmmmmmmmmmm mmmmmm mmmmmmm mmm
(2) Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmm mmmmmmm
) 3 spasi
B A B II
) 2 spasi
MMMMMMMMMMMMM
) 3 spasi
Paragraf
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmm mmmmmmmmmm mmmmmmmmmm .
) 3 spasi
Pasal
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
67
) 2 spasi
a.Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
b.Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 3 spasi
B A B III
) 2 spasi
MMMMMMMMMMMMM
) 2 spasi
Pasal
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
Ditetapkan di
pada tanggal
) 3 spasi
........................................... KETUA
)
) ) 6 spasi
)
) 6 spasi
)
) NAMA TERANG
NAMA TERANG
68
Lampiran IV
(garuda hitam)
) 4 ½ spasi
) 3 spasi
MEMUTUSKAN :
) 3 spasi
Menetapkan : MMMMMMMMMM MMMMMM MMMMMMM MMMMMMM
MMMMM MMMMMMMMM MMMMMMMMM MMMMMMM
) 3 spasi
PERTAMA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
KEDUA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
69
KETIGA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
SEKRETARIS JENDERAL
) 6 spasi
NAMA TERANG
70
Lampiran V
) 4 ½ spasi
) 3 spasi
MEMUTUSKAN :
) 3 spasi
Menetapkan : MMMMMMMMMM MMMMMM MMMMMMM MMMMMMM
MMMMM MMMMMMMMM MMMMMMMMM MMMMMMM
) 3 spasi
PERTAMA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
KEDUA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
) 3 spasi
71
KETIGA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
KETUA
) 6 spasi
NAMA TERANG
72
Lampiran VI
) 4 ½ spasi
) 3 spasi
MEMUTUSKAN :
) 3 spasi
Menetapkan : MMMMMMMMMM MMMMMM MMMMMMM MMMMMMM
MMMMM MMMMMMMMM MMMMMMMMM MMMMMMM
) 3 spasi
PERTAMA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
KEDUA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
) 3 spasi
73
KETIGA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
KETUA
) 6 spasi
NAMA TERANG
74
Lampiran VII.1
Alamat :......................................
Telp.................... Fax...............
) 4 ½ spasi
) 4 ½ spasi
) 3 spasi
MEMUTUSKAN :
) 3 spasi
Menetapkan : MMMMMMMMMM MMMMMM MMMMMMM MMMMMMM
MMMMM MMMMMMMMM MMMMMMMMM MMMMMMM
) 3 spasi
PERTAMA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
KEDUA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
75
KETIGA : ) 3 spasi
) 4 ½ spasi
----------------------------- 45 karakter ---------------------------- Ditetapkan di
Pada tanggal
) 3 spasi
KETUA
) 6 spasi
NAMA TERANG
76
Lampiran VII.2
Telp.................... Fax...............
) 4 ½ spasi
PERWAKILAN RI .............
) 1 ½ spasi
NOMOR TAHUN
) 2 spasi
TENTANG
) 2 spasi
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM
) 4 ½ spasi
) 3 spasi
MEMUTUSKAN :
) 3 spasi
Menetapkan : MMMMMMMMMM MMMMMM MMMMMMM MMMMMMM
MMMMM MMMMMMMMM MMMMMMMMM MMMMMMM
) 3 spasi
PERTAMA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
KEDUA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmmm
mmmmmmmmmm mmmmmmmmm mmmmmmmmmmmm mmmm.
) 3 spasi
77
KETIGA : ) 3 spasi
) 4 ½ spasi
----------------------------- 45 karakter ---------------------------- Ditetapkan di
Pada tanggal
) 3 spasi
KETUA
) 6 spasi
NAMA TERANG
78
Lampiran VIII.1
(kuning emas)
) 3 s/d 6 spasi
SURAT EDARAN
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
79
Lampiran VIII.2
(warna hitam)
) 3 s/d 6 spasi
SURAT EDARAN
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
80
Lampiran VIII.3
(warna hitam)
) 3 s/d 6 spasi
SURAT EDARAN
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
81
Lampiran VIII.4
) 3 s/d 6 spasi
SURAT EDARAN
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
82
Lampiran VIII.5
) 3 s/d 6 spasi
SURAT EDARAN
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
83
Lampiran IX.1
(kuning emas)
) 3 s/d 9 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
84
Lampiran IX.2
(warna hitam)
) 3 s/d 9 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
85
Lampiran IX.3
(warna hitam)
) 3 s/d 9 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
86
Lampiran IX.4
) 3 spasi
) 3 s/d 9 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
87
Lampiran IX.5
) 3 spasi
) 3 s/d 9 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
88
Lampiran IX.6
) 3 spasi
) 3 s/d 9 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
89
Lampiran IX.7
) 3 spasi
) 3 s/d 9 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
90
Lampiran X.1
(kuning emas)
) 4 ½ spasi
SURAT KETERANGAN
) 2 spasi
Nomor : .........................../20.......
) 3 spasi
Bermaksud ..............................................................................
................................................................................................
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
91
Lampiran X.2
(warna hitam)
) 4 ½ spasi
SURAT KETERANGAN
) 2 spasi
Nomor : .........................../20.......
) 3 spasi
Bermaksud ..............................................................................
................................................................................................
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
92
Lampiran X.3
(warna hitam)
) 4 ½ spasi
SURAT KETERANGAN
) 2 spasi
Nomor : .........................../20.......
) 3 spasi
Bermaksud ..............................................................................
................................................................................................
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
93
Lampiran X.4
) 4 ½ spasi
SURAT KETERANGAN
) 2 spasi
Nomor : .........................../20.......
) 3 spasi
Bermaksud ..............................................................................
................................................................................................
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
94
Lampiran X.5
) 4 ½ spasi
SURAT KETERANGAN
) 2 spasi
Nomor : .........................../20.......
) 3 spasi
Bermaksud ..............................................................................
................................................................................................
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
95
Lampiran X.6
) 4 ½ spasi
SURAT KETERANGAN
) 2 spasi
Nomor : .........................../20.......
) 3 spasi
Bermaksud ..............................................................................
................................................................................................
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
96
Lampiran X.7
) 4 ½ spasi
SURAT KETERANGAN
) 2 spasi
Nomor : .........................../20.......
) 3 spasi
Bermaksud ..............................................................................
................................................................................................
SEKRETARIS
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
97
Lampiran X.8
) 4 ½ spasi
SURAT KETERANGAN
) 2 spasi
Nomor : .........................../20.......
) 3 spasi
Bermaksud ..............................................................................
................................................................................................
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
98
Lampiran X.9
) 4 ½ spasi
SURAT KETERANGAN
) 2 spasi
Nomor : .........................../20.......
) 3 spasi
Bermaksud ..............................................................................
................................................................................................
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
99
Lampiran X.10
) 4 ½ spasi
SURAT KETERANGAN
) 2 spasi
Nomor : .........................../20.......
) 3 spasi
Bermaksud ..............................................................................
................................................................................................
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
100
Lampiran XI.1
(kuning emas)
) 6 spasi
)
SURAT PERINTAH
) 1 ½ spasi
Nomor : ................................/...........
)
) 4 ½ spasi
)
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 3 spasi
MEMERINTAHKAN
) 2 spasi
Kepada :
) 2 spasi
--26 karakter--------------- a. Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
b. Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Untuk
:
) 2 spasi
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 4 ½ spasi
KETUA
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---karakter--- Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
101
Lampiran XI.2
(warna hitam)
) 6 spasi
)
SURAT PERINTAH
) 1 ½ spasi
Nomor : ................................/...........
)
) 4 ½ spasi
)
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 3 spasi
MEMERINTAHKAN
) 2 spasi
Kepada :
) 2 spasi
--26 karakter--------------- a. Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
b. Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Untuk
:
) 2 spasi
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 4 ½ spasi
SEKRETARIS JENDERAL
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---karakter--- Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
102
Lampiran XI.3
(warna hitam)
) 6 spasi
)
SURAT PERINTAH
) 1 ½ spasi
Nomor : ................................/...........
)
) 4 ½ spasi
)
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 3 spasi
MEMERINTAHKAN
) 2 spasi
Kepada :
) 2 spasi
--26 karakter--------------- a. Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
b. Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Untuk
:
) 2 spasi
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 4 ½ spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---karakter--- Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
103
Lampiran XI.4
) 6 spasi
)
SURAT PERINTAH
) 1 ½ spasi
Nomor : ................................/...........
)
) 4 ½ spasi
)
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 3 spasi
MEMERINTAHKAN
) 2 spasi
Kepada :
) 2 spasi
--26 karakter--------------- a. Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
b. Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Untuk
:
) 2 spasi
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 4 ½ spasi
KETUA
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---karakter--- Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
104
Lampiran XI.5
) 6 spasi
)
SURAT PERINTAH
) 1 ½ spasi
Nomor : ................................/...........
)
) 4 ½ spasi
)
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 3 spasi
MEMERINTAHKAN
) 2 spasi
Kepada :
) 2 spasi
--26 karakter--------------- a. Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
b. Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
:Untuk
) 2 spasi
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 4 ½ spasi
SEKRETARIS
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---karakter--- Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
105
Lampiran XI.6
) 6 spasi
)
SURAT PERINTAH
) 1 ½ spasi
Nomor : ................................/...........
)
) 4 ½ spasi
)
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 3 spasi
MEMERINTAHKAN
) 2 spasi
Kepada :
) 2 spasi
--26 karakter--------------- a. Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
b. Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Untuk
:
) 2 spasi
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 4 ½ spasi
KETUA
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---karakter--- Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
106
Lampiran XI.7
) 6 spasi
)
SURAT PERINTAH
) 1 ½ spasi
Nomor : ................................/...........
)
) 4 ½ spasi
)
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 3 spasi
MEMERINTAHKAN
) 2 spasi
Kepada :
) 2 spasi
--26 karakter--------------- a. Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
b. Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
:Untuk
) 2 spasi
--26 karakter-----------------Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm.
)
) 4 ½ spasi
SEKRETARIS
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---karakter--- Tembusan :
1. Yth. Mmmmmmmmm
2. Yth. Mmmmmmmmm
107
Lampiran XII.1
(kuning emas)
) 4 ½ spasi
SURAT PERJANJIAN
NOMOR : ..................../20.....
) 2 spasi
TENTANG
NAMA SURAT PERJANJIAN
)
) 4 ½ spasi
) 2 spasi
1. Nama : ....................................................
Pekerjaan/Jabatan : Ketua Komisi Pemilihan Umum
Alamat : ....................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ............................................................................................
) 2 spasi
2. Nama : ....................................................
Pekerjaan/Jabatan : ....................................................
Alamat : ....................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA .................................................................................................
) 3 spasi
PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA telah setuju untuk mengikat perjanjian dengan syarat-syarat sebagai
berikut :
) 3 spasi
Pasal.........
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmm dst...
Pasal .........
(1) Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
(2) Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
dst......
108
)
) 2 spasi
Demikian surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak pada hari ini dan tanggal serta tahun
tersebut diatas dalam rangkap ....................di atas kertas bermaterai cukup serta masing-masing pihak diberikan 1
(satu) rangkap.
)
) 4 ½ spasi
)
PIHAK II PIHAK I
) 2 spasi ) 2 spasi
NAMA JABATAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KETUA
) 6 spasi ) 6 spasi
) 3 spasi
SAKSI-SAKSI
) 3 spasi
) 6 spasi ) 6 spasi
109
Lampiran XII.2
(warna hitam)
) 4 ½ spasi
SURAT PERJANJIAN
NOMOR : ..................../20.....
) 2 spasi
TENTANG
NAMA SURAT PERJANJIAN
)
) 4 ½ spasi
) 2 spasi
1. Nama : ....................................................
Pekerjaan/Jabatan : Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum
Alamat : ....................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ............................................................................................
) 2 spasi
2. Nama : ....................................................
Pekerjaan/Jabatan : ....................................................
Alamat : ....................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA .................................................................................................
) 3 spasi
PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA telah setuju untuk mengikat perjanjian dengan syarat-syarat sebagai
berikut :
) 3 spasi
Pasal.........
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmm dst...
Pasal .........
(1) Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
(2) Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
dst......
110
)
) 2 spasi
Demikian surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak pada hari ini dan tanggal serta tahun
tersebut diatas dalam rangkap ....................di atas kertas bermaterai cukup serta masing-masing pihak diberikan 1
(satu) rangkap.
)
) 4 ½ spasi
)
PIHAK II PIHAK I
) 2 spasi ) 2 spasi
NAMA JABATAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
SEKRETARIS JENDERAL
) 6 spasi ) 6 spasi
) 3 spasi
SAKSI-SAKSI
) 3 spasi
) 6 spasi ) 6 spasi
111
Lampiran XII.3
) 4 ½ spasi
SURAT PERJANJIAN
NOMOR : ..................../20.....
) 2 spasi
TENTANG
NAMA SURAT PERJANJIAN
)
) 4 ½ spasi
) 2 spasi
1. Nama : ....................................................
Pekerjaan/Jabatan : Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi....
Alamat : ....................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ............................................................................................
) 2 spasi
2. Nama : ....................................................
Pekerjaan/Jabatan : ....................................................
Alamat : ....................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA .................................................................................................
) 3 spasi
PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA telah setuju untuk mengikat perjanjian dengan syarat-syarat sebagai
berikut :
) 3 spasi
Pasal.........
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmm dst...
Pasal .........
(1) Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
(2) Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
dst......
112
)
) 2 spasi
Demikian surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak pada hari ini dan tanggal serta tahun
tersebut diatas dalam rangkap ....................di atas kertas bermaterai cukup serta masing-masing pihak diberikan 1
(satu) rangkap.
)
) 4 ½ spasi
)
PIHAK II PIHAK I
) 2 spasi ) 2 spasi
NAMA JABATAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI..........
KETUA
) 6 spasi ) 6 spasi
) 3 spasi
SAKSI-SAKSI
) 3 spasi
) 6 spasi ) 6 spasi
113
Lampiran XII.4
) 4 ½ spasi
SURAT PERJANJIAN
NOMOR : ..................../20.....
) 2 spasi
TENTANG
NAMA SURAT PERJANJIAN
)
) 4 ½ spasi
) 2 spasi
1. Nama : ....................................................
Pekerjaan/Jabatan : Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi....
Alamat : ....................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ............................................................................................
) 2 spasi
2. Nama : ....................................................
Pekerjaan/Jabatan : ....................................................
Alamat : ....................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA .................................................................................................
) 3 spasi
PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA telah setuju untuk mengikat perjanjian dengan syarat-syarat sebagai
berikut :
) 3 spasi
Pasal.........
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmm dst...
Pasal .........
(1) Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
(2) Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
dst......
114
)
) 2 spasi
Demikian surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak pada hari ini dan tanggal serta tahun
tersebut diatas dalam rangkap ....................di atas kertas bermaterai cukup serta masing-masing pihak diberikan 1
(satu) rangkap.
)
) 4 ½ spasi
)
PIHAK II PIHAK I
) 2 spasi ) 2 spasi
NAMA JABATAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI..........
SEKRETARIS
) 6 spasi ) 6 spasi
) 3 spasi
SAKSI-SAKSI
) 3 spasi
) 6 spasi ) 6 spasi
115
Lampiran XII.5
) 4 ½ spasi
SURAT PERJANJIAN
NOMOR : ..................../20.....
) 2 spasi
TENTANG
NAMA SURAT PERJANJIAN
)
) 4 ½ spasi
) 2 spasi
1. Nama : ....................................................
Pekerjaan/Jabatan : Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota....
Alamat : ....................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ............................................................................................
) 2 spasi
2. Nama : ....................................................
Pekerjaan/Jabatan : ....................................................
Alamat : ....................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA .................................................................................................
) 3 spasi
PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA telah setuju untuk mengikat perjanjian dengan syarat-syarat sebagai
berikut :
) 3 spasi
Pasal.........
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmm dst...
Pasal .........
(1) Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
(2) Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
dst......
116
)
) 2 spasi
Demikian surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak pada hari ini dan tanggal serta tahun
tersebut diatas dalam rangkap ....................di atas kertas bermaterai cukup serta masing-masing pihak diberikan 1
(satu) rangkap.
)
) 4 ½ spasi
)
PIHAK II PIHAK I
) 2 spasi ) 2 spasi
NAMA JABATAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA..........
KETUA
) 6 spasi ) 6 spasi
) 3 spasi
SAKSI-SAKSI
) 3 spasi
) 6 spasi ) 6 spasi
117
Lampiran XII.6
) 4 ½ spasi
SURAT PERJANJIAN
NOMOR : ..................../20.....
) 2 spasi
TENTANG
NAMA SURAT PERJANJIAN
)
) 4 ½ spasi
) 2 spasi
1. Nama : ....................................................
Pekerjaan/Jabatan : Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota....
Alamat : ....................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ............................................................................................
) 2 spasi
2. Nama : ....................................................
Pekerjaan/Jabatan : ....................................................
Alamat : ....................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .....................................................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA .................................................................................................
) 3 spasi
PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA telah setuju untuk mengikat perjanjian dengan syarat-syarat sebagai
berikut :
) 3 spasi
Pasal.........
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmm dst...
Pasal .........
(1) Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
(2) Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
dst......
118
)
) 2 spasi
Demikian surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak pada hari ini dan tanggal serta tahun
tersebut diatas dalam rangkap ....................di atas kertas bermaterai cukup serta masing-masing pihak diberikan 1
(satu) rangkap.
)
) 4 ½ spasi
)
PIHAK II PIHAK I
) 2 spasi ) 2 spasi
NAMA JABATAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA..........
SEKRETARIS
) 6 spasi ) 6 spasi
) 3 spasi
SAKSI-SAKSI
) 3 spasi
) 6 spasi ) 6 spasi
119
Lampiran XIII
) 4 ½ spasi
SURAT KUASA
)
) 3 spasi
MEMBERI KUASA
) 2 spasi
a. Nama :.................................................
) 1 ½ spasi
b. Jabatan :.................................................
) 2 spasi
) 4 ½ spasi
) 6 spasi ) 6 spasi
120
Lampiran XIV
) 4 ½ spasi
SURAT IZIN
) 2 spasi
NOMOR : .........................
TANGGAL : ........................
----7 karakter-----Dasar : a.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
----20 karakter----------- b. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 3 spasi
MENGIZINKAN
) 3 spasi
Kepada : ..........................................
) 2 spasi
Nama : ..........................................
) 2 spasi
Nip : ..........................................
) 2 spasi
Pangkat/Gol : ..........................................
) 2 spasi
Alamat : ..........................................
) 2 spasi
Untuk : ..........................................
..........................................
) 4 ½ spasi
NAMA JABATAN
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
121
Lampiran XV.1
(kuning emas)
)3
--26 karakter----------------- Dengan ini mengharapkan kehadiran Saudara dalam rapat/ pertemuan/ sidang yang
akan diselenggarakan pada :
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
122
Lampiran XV.2
(warna hitam)
)3
--26 karakter----------------- Dengan ini mengharapkan kehadiran Saudara dalam rapat/ pertemuan/ sidang yang
akan diselenggarakan pada :
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
123
Lampiran XV.3
(warna hitam)
)3
--26 karakter----------------- Dengan ini mengharapkan kehadiran Saudara dalam rapat/ pertemuan/ sidang yang
akan diselenggarakan pada :
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
124
Lampiran XV.4
) 3 spasi
)3
--26 karakter----------------- Dengan ini mengharapkan kehadiran Saudara dalam rapat/ pertemuan/ sidang yang
akan diselenggarakan pada :
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
125
Lampiran XV.5
) 3 spasi
)3
--26 karakter----------------- Dengan ini mengharapkan kehadiran Saudara dalam rapat/ pertemuan/ sidang yang
akan diselenggarakan pada :
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
126
Lampiran XV.6
) 3 spasi
)3
--26 karakter----------------- Dengan ini mengharapkan kehadiran Saudara dalam rapat/ pertemuan/ sidang yang
akan diselenggarakan pada :
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
127
Lampiran XV.7
) 3 spasi
)3
--26 karakter----------------- Dengan ini mengharapkan kehadiran Saudara dalam rapat/ pertemuan/ sidang yang
akan diselenggarakan pada :
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
128
Lampiran XVI.1
(kuning emas)
) 3 s/d 6 spasi
--26 karakter----------------- Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor ...................... .............pada:
Bila pangilan ini tidak ditaati akan diambil tindakan lebih lanjut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
129
Lampiran XVI.2
(warna hitam)
) 3 s/d 6 spasi
--26 karakter----------------- Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor ...................... .............pada:
Bila pangilan ini tidak ditaati akan diambil tindakan lebih lanjut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
130
Lampiran XVI.3
(warna hitam)
) 3 s/d 6 spasi
--26 karakter----------------- Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor ...................... .............pada:
Bila pangilan ini tidak ditaati akan diambil tindakan lebih lanjut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
131
Lampiran XVI.4
) 3 spasi
----------------------------45 karakter ------------ ................................20.....
) 3 s/d 6 spasi
) 3 s/d 6 spasi
--26 karakter----------------- Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor ...................... .............pada:
Bila pangilan ini tidak ditaati akan diambil tindakan lebih lanjut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
132
Lampiran XVI.5
) 3 spasi
) 3 s/d 6 spasi
--26 karakter----------------- Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor ...................... .............pada:
Bila pangilan ini tidak ditaati akan diambil tindakan lebih lanjut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
133
Lampiran XVI.6
) 3 spasi
----------------------------45 karakter ------------ ................................20.....
) 3 s/d 6 spasi
) 3 s/d 6 spasi
--26 karakter----------------- Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor ...................... .............pada:
Bila pangilan ini tidak ditaati akan diambil tindakan lebih lanjut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
134
Lampiran XVI.7
) 3 spasi
) 3 s/d 6 spasi
--26 karakter----------------- Dengan ini diminta kedatangan Saudara di Kantor ...................... .............pada:
Bila pangilan ini tidak ditaati akan diambil tindakan lebih lanjut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
) 2 spasi
---7 karakter---Tembusan :
1. Yth. ............................
2. Yth. ............................
135
Lampiran XVII
) 4 ½ spasi
NOTA DINAS
) 3 spasi
) 3 spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
136
Lampiran XVIII.1
(kuning emas)
) 6 spasi
PENGUMUMAN
) 1 ½ spasi
NOMOR : ..........................
) 2 spasi
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
) 4 ½ spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
KETUA
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
137
Lampiran XVIII.2
(warna hitam)
) 6 spasi
PENGUMUMAN
) 1 ½ spasi
NOMOR : ..........................
) 2 spasi
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
) 4 ½ spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
SEKRETARIS JENDERAL
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
138
Lampiran XVIII.3
(warna hitam)
) 6 spasi
PENGUMUMAN
) 1 ½ spasi
NOMOR : ..........................
) 2 spasi
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
) 4 ½ spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
139
Lampiran XVIII.4
) 6 spasi
PENGUMUMAN
) 1 ½ spasi
NOMOR : ..........................
) 2 spasi
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
) 4 ½ spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
KETUA
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
140
Lampiran XVIII.5
) 6 spasi
PENGUMUMAN
) 1 ½ spasi
NOMOR : ..........................
) 2 spasi
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
) 4 ½ spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
SEKRETARIS
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
141
Lampiran XVIII.6
) 6 spasi
PENGUMUMAN
) 1 ½ spasi
NOMOR : ..........................
) 2 spasi
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
) 4 ½ spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
KETUA
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
142
Lampiran XVIII.7
) 6 spasi
PENGUMUMAN
) 1 ½ spasi
NOMOR : ..........................
) 2 spasi
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
) 4 ½ spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
SEKRETARIS
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
143
Lampiran XVIII.8
Telp.................... Fax...............
) 6 spasi
PENGUMUMAN
) 1 ½ spasi
NOMOR : ..........................
) 2 spasi
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
) 4 ½ spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
KETUA
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
144
Lampiran XVIII.9
Alamat :......................................
Telp.................... Fax...............
) 6 spasi
PENGUMUMAN
) 1 ½ spasi
NOMOR : ..........................
) 2 spasi
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
) 4 ½ spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
KETUA
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
145
Lampiran XVIII.10
Telp.................... Fax...............
) 6 spasi
PENGUMUMAN
) 1 ½ spasi
NOMOR : ..........................
) 2 spasi
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
) 4 ½ spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
KETUA
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
146
Lampiran XIX
) 3 spasi
LAPORAN
MMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMM
) 3 spasi
I. PENDAHULUAN
) 2 spasi
--26 karakter------------- ---- -------- Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 3 spasi
II. MMMMMMMMMM
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
III. MMMMMMMMMM
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 4 ½ spasi
)
)
) 6 spasi
)
NAMA TERANG
147
Lampiran XX
)
) 3 spasi
-----45 karakter -------------------------------------------------- Kepada
) 2 spasi
Yth. Mmmmmmmmmmmmmmm
...............................................
di –
MMMMMM
) 2 spasi
SURAT PENGANTAR
) 2 spasi
Nomor :..............................
NO JENIS
BANYAKNYA KETERANGAN
URUT YANG DIKIRIM
) 3 spasi
....................,..........................20......
) spasi
Diterima tanggal ....................................
Yang menerima NAMA JABATAN
) 6 spasi ) 6 spasi
148
Lampiran XXI
LEMBAR DISPOSISI
NOMOR SURAT :
TANGGAL SURAT :
JAM DITERIMA :
DITERIMA
PERIHAL :
NOMOR :
DIAGENDA
TANGGAL :
KEPADA YTH :
149
Lampiran XXII
) 3 spasi
BERITA ACARA
MMMMMMMMMMMMMMM
Nomor :....................................
) 3 spasi
---- 26 karakter -- Pada hari ini ................. tanggal.............. bulan............... tahun ............... ...
Kami masing-masing :
1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
yang selanjutnya disebut Pihak I.
(memuat nama, NIP, Pangkat/Golongan, Jabatan dan alamat)
2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
yang selanjutnya disebut Pihak II.
(memuat nama, NIP, Pangkat/Golongan, Jabatan dan alamat)
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam rangkap .... untuk dipergunakan sebagaiman
mestinya.
) 4 ½ spasi
....................,..........................20......
) 2 spasi
) 6 spasi ) 6 spasi
) 2 spasi
MENGETAHUI
INSTANSI
NAMA JABATAN
) 6 spasi
NAMA TERANG
Catatan : Contoh Berita Acara ini dapat digunakan untuk model berita acara .... dengan penyesuaian.
150
Lampiran XXIII
) 6 spasi
TELAAHAN STAF
MMMMMMMMMMMMMMMMM
) 4 ½ spasi
III. PEMBAHASAN
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
IV. PENUTUP
a. Kesimpulan
..................................................................................................
..................................................................................................
b. Saran
..................................................................................................
) 3 spasi
.............................20......
151
Lampiran XXIV.1
(Kuning emas)
) 4 ½ spasi
REKOMENDASI
NOMOR :......../......./20...
) 4 ½ spasi
a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
b. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
c. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 4 ½ spasi
KETUA
) 6 spasi
NAMA TERANG
152
Lampiran XXIV.2
(warna hitam)
) 4 ½ spasi
REKOMENDASI
NOMOR :......../......./20...
) 4 ½ spasi
a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
b. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
c. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 4 ½ spasi
SEKRETARIS JENDERAL
) 6 spasi
NAMA TERANG
153
Lampiran XXIV.3
(warna hitam)
) 4 ½ spasi
REKOMENDASI
NOMOR :......../......./20...
) 4 ½ spasi
a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
b. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
c. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 4 ½ spasi
) 6 spasi
NAMA TERANG
154
Lampiran XXIV.4
) 4 ½ spasi
REKOMENDASI
NOMOR :......../......./20...
) 4 ½ spasi
a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
b. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
c. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 4 ½ spasi
KETUA
) 6 spasi
NAMA TERANG
155
Lampiran XXIV.5
) 4 ½ spasi
REKOMENDASI
NOMOR :......../......./20...
) 4 ½ spasi
a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
b. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
c. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 4 ½ spasi
SEKRETARIS
) 6 spasi
NAMA TERANG
156
Lampiran XXIV.6
Telp.................... Fax...............
) 4 ½ spasi
REKOMENDASI
NOMOR :......../......./20...
) 4 ½ spasi
a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
b. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
c. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 4 ½ spasi
KETUA
) 6 spasi
NAMA TERANG
157
Lampiran XXIV.7
Alamat :......................................
Telp.................... Fax...............
) 4 ½ spasi
REKOMENDASI
NOMOR :......../......./20...
) 4 ½ spasi
a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
b. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
c. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 4 ½ spasi
KETUA
) 6 spasi
NAMA TERANG
158
Lampiran XXIV.8
Telp.................... Fax...............
) 4 ½ spasi
REKOMENDASI
NOMOR :......../......./20...
) 4 ½ spasi
a. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
b. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
c. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 2 spasi
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
) 4 ½ spasi
KETUA
) 6 spasi
NAMA TERANG
159
Lampiran XXV.1
)
) 3 spasi
HARI/TANGGAL : ...............................
WAKTU : ...............................
TEMPAT : ...............................
ACARA : ...............................
) 3 spasi
) 4 ½ spasi
....................,..........................20......
) 3 spasi
NAMA JABATAN
PENANGGUNG JAWAB
) 6 spasi
NAMA TERANG
160
Lampiran XXV.2
TANGGAL
NO NAMA GOL KET
P S P S P S P S P S P S
KASUBBAG/SEKSI
) 4 ½ spasi
....................,..........................20......
) 3 spasi
NAMA JABATAN
PENANGGUNG JAWAB
) 6 spasi
NAMA TERANG
161
Lampiran XXVI.1
PIAGAM PENGHARGAAN
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
Dalam rangka.........................................................
............................................................................
...........,...................20......
) 2 spasi
NAMA TERANG
162
Lampiran XXVI..2
PIAGAM PENGHARGAAN
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
Dalam rangka.........................................................
............................................................................
...........,...................20......
) 2 spasi
(stempel)
NAMA TERANG
163
Lampiran XXVII
KOP NASKAH DINAS MENYESUAIKAN
) 6 spasi
SURAT TUGAS
NOMOR :.....................
) 4 ½ spasi
) 3 spasi
MENUGASKAN :
KEPADA : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
KEPERLUAN : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
LAMANYA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
) 4 ½ spasi
) 6 spasi
NAMA TERANG
164
Lampiran XXVIII
KOP NASKAH DINAS MENYESUAIKAN
) 6 spasi
SURAT PERNYATAAN
NOMOR :.....................
) 4 ½ spasi
) 3 spasi
Nama : ......................................................
NIP : ......................................................
Pangkat/Gol : ......................................................
Jabatan : ......................................................
) 3 spasi
) 6 spasi
NAMA TERANG
165
Lampiran XXIX
KOP NASKAH DINAS MENYESUAIKAN
) 3 spasi
-----45 karakter -------------------------------------------------- ...........,.............................20....
) 3 s/d 6 spasi
Kepada
Yth. Mmmmmmmmmmmmmmm
...............................................
) 2 spasi
MMMMMM
) 3 s/d 6 spasi
SURAT PERINGATAN
NOMOR :...........................
) 3 spasi
Demikian mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
)
) 3 spasi
) 6 spasi
NAMA TERANG
) 2 spasi
-- 7 karakter-- Tembusan
1. Yth. .........................
2. Yth ..........................
Lampiran XXX
166
KOP NASKAH DINAS MENYESUAIKAN
) 3 spasi
-----45 karakter -------------------------------------------------- ...........,.............................20....
) 3 s/d 6 spasi
Kepada
Yth. Mmmmmmmmmmmmmmm
...............................................
) 2 spasi
MMMMMM
) 3 s/d 6 spasi
RISALAH RAPAT
NOMOR :...........................
) 3 spasi
Demikian mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
)
) 3 spasi
) 6 spasi
NAMA TERANG
) 2 spasi
-- 7 karakter-- Tembusan
1. Yth. .........................
2. Yth ..........................
167
BAB V
PROSEDUR ADMINISTRASI NASKAH DINAS
KOMISI PEMILIHAN UMUM
b. Konsep awal peraturan disiapkan oleh Biro Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan
Umum berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam susunan
organisasi Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, atas perintah tertulis Ketua
Komisi Pemilihan Umum dan atau Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum hasil
rapat pleno Komisi Pemilihan Umum.
168
i. Berdasarkan hasil rapat pleno Komisi Pemilihan Umum:
1) apabila terdapat koreksi terhadap konsep peraturan tersebut, dikembalikan kepada
Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum untuk dilakukan
perbaikan/penyempurnaan; dan
2) apabila tidak terdapat koreksi/disetujui, konsep peraturan tersebut terlebih dahulu
pada rangkap yang dibubuhi paraf biro-biro terkait, dibubuhi paraf oleh Sekretaris
Jenderal Komisi Pemilihan Umum dan anggota-anggota Komisi Pemilihan Umum
sebagai bukti persetujuan, dan selanjutnya ditandatangani oleh Ketua Komisi
Pemilihan Umum.
j. Terhadap konsep peraturan Komisi Pemilihan Umum yang terdapat koreksi rapat
pleno Komisi Pemilihan Umum, setelah diadakan perbaikan/penyempurnaan,
kemudian oleh Sekretaris Jenderal disampaikan kembali kepada Ketua Komisi
Pemilihan Umum sesuai dengan ketentuan huruf i angka 2).
k. Terhadap Peraturan Komisi Pemilihan Umum yang telah ditandatangani oleh Ketua
Komisi Pemilihan Umum, oleh Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum
disampaikan kepada Biro Hukum Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
untuk diadakan proses otentifikasi. Proses otentifikasi adalah pembuatan salinan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum sesuai dengan aslinya tanpa tanda tangan Ketua
Komisi Pemilihan Umum. Biro Hukum Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
menyampaikan Peraturan Komisi Pemilihan Umum yang telah diotentifikasi kepada
Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum, dan selanjutnya Sekretaris Jenderal
Komisi Pemilihan Umum menyampaikan kepada biro terkait untuk proses
penomoran peraturan dan dibubuhi cap dinas Komisi Pemilihan Umum.
m. Peraturan Komisi Pemilihan Umum yang diotentifikasi oleh Biro Hukum Sekretariat
Jenderal Komisi Pemilihan Umum oleh biro terkait disampaikan kepada Ketua,
Anggota Komisi Pemilihan Umum, Sekretaris Jenderal, Provinsi, Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota, lembaga/instansi terkait, dan pihak yang berkepentingan.
n. Biro penyusun konsep peraturan wajib menyimpan konsep pertama sampai dengan
konsep terakhir.
b. Konsep awal keputusan disiapkan oleh Biro Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan
Umum berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam susunan
organisasi Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, atas perintah tertulis Ketua
Komisi Pemilihan Umum dan atau Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum hasil
rapat pleno Komisi Pemilihan Umum.
169
d. Biro terkait Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum wajib menyampaikan
saran/pendapat/ pertimbangan terhadap konsep awal keputusan kepada Sekretaris
Jenderal Komisi Pemilihan Umum, yang kemudian saran/pendapat/pertimbangan
tersebut disampaikan kepada biro yang menyiapkan konsep awal keputusan.
j. Terhadap konsep keputusan Komisi Pemilihan Umum yang terdapat koreksi rapat
pleno Komisi Pemilihan Umum, setelah diadakan perbaikan/penyempurnaan,
kemudian oleh Sekretaris Jenderal disampaikan kembali kepada Ketua Komisi
Pemilihan Umum sesuai dengan ketentuan huruf i angka 2).
k. Terhadap Keputusan Komisi Pemilihan Umum yang telah ditandatangani oleh Ketua
Komisi Pemilihan Umum, oleh Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum
disampaikan kepada Biro Hukum Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
untuk diadakan proses otentifikasi. Proses otentifikasi adalah pembuatan salinan
keputusan Komisi Pemilihan Umum sesuai dengan aslinya tanpa tanda tangan Ketua
Komisi Pemilihan Umum. Biro Hukum Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
menyampaikan keputusan Komisi Pemilihan Umum yang telah diotentifikasi kepada
Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum, dan selanjutnya Sekretaris Jenderal
Komisi Pemilihan Umum menyampaikan kepada biro terkait untuk proses
penomoran peraturan dan dibubuhi cap dinas Komisi Pemilihan Umum.
170
m. Keputusan Komisi Pemilihan Umum yang diotentifikasi oleh Biro Hukum Sekretariat
Jenderal Komisi Pemilihan Umum oleh biro terkait disampaikan kepada Ketua,
Anggota Komisi Pemilihan Umum, Sekretaris Jenderal, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, lembaga/instansi terkait, dan
pihak yang berkepentingan.
n. Biro penyusun konsep keputusan wajib menyimpan konsep pertama sampai dengan
konsep terakhir.
3. Keputusan Bersama
a. Konsep awal keputusan bersama disiapkan berdasarkan perintah ketentuan undang-
undang dan atau berdasarkan keputusan rapat pleno Komisi Pemilihan Umum karena
adanya kebutuhan untuk pengaturan lebih lanjut ketentuan undang-undang.
b. Konsep awal keputusan bersama disiapkan oleh Biro Sekretariat Jenderal Komisi
Pemilihan Umum berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam
susunan organisasi Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, atas perintah tertulis
Ketua Komisi Pemilihan Umum dan atau Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum
hasil rapat pleno Komisi Pemilihan Umum.
171
2) apabila tidak terdapat koreksi/disetujui, konsep keputusan tersebut terlebih dahulu
pada rangkap yang dibubuhi paraf biro-biro terkait, dibubuhi paraf oleh Sekretaris
Jenderal Komisi Pemilihan Umum dan anggota-anggota Komisi Pemilihan Umum
sebagai bukti persetujuan, dan selanjutnya ditandatangani oleh Ketua Komisi
Pemilihan Umum.
j. Terhadap konsep Keputusan Bersama yang terdapat koreksi rapat pleno Komisi
Pemilihan Umum, setelah diadakan perbaikan/penyempurnaan, kemudian oleh
Sekretaris Jenderal disampaikan kembali kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum
sesuai dengan ketentuan huruf i angka 2).
m. Biro penyusun konsep Keputusan Bersama wajib menyimpan konsep pertama sampai
dengan konsep terakhir.
b. Konsep awal Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum disiapkan oleh
Biro Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum berdasarkan tugas pokok dan
fungsi sebagaimana dimaksud dalam susunan organisasi Sekretariat Jenderal Komisi
Pemilihan Umum, atas perintah tertulis Ketua Komisi Pemilihan Umum dan atau
Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum hasil rapat pleno Komisi Pemilihan
Umum.
172
e. Biro yang menyiapkan konsep awal Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan
Umum mengadakan perbaikan/ penyempurnaan berdasarkan
saran/pendapat/pertimbangan, yang kemudian disampaikan kembali kepada Sekretaris
Jenderal Komisi Pemilihan Umum.
k. Keputusan Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum yang diotentifikasi oleh Biro
Hukum Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum oleh biro terkait disampaikan
pihak yang berkepentingan.
l. Biro penyusun konsep keputusan wajib menyimpan konsep pertama sampai dengan
konsep terakhir.
b. Konsep awal keputusan disiapkan oleh Bagian Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam susunan
organisasi Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, atas perintah tertulis Ketua
Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan atau Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Provinsi hasil rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Provinsi.
173
c. Bagian Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi menyampaikan konsep awal
keputusan kepada Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi yang dilampiri
naskah akademis, untuk kemudian oleh Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi
dimintakan saran/pendapat/pertimbangan kepada Bagian terkait Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Provinsi.
j. Terhadap konsep Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi yang terdapat koreksi
rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Provinsi, setelah diadakan
perbaikan/penyempurnaan, kemudian oleh Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Provinsi disampaikan kembali kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi
sesuai dengan ketentuan huruf i angka 2).
174
l. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi yang ditandatangani oleh Ketua Komisi
Pemilihan Umum Provinsi disimpan oleh bagian terkait dan rangkap Keputusan
Komisi Pemilihan Umum Provinsi yang dibubuhi paraf oleh bagian-bagian terkait,
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan anggota-anggota Komisi Pemilihan
Umum Provinsi disimpan oleh bagian penyusun konsep awal.
m. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi yang diotentifikasi oleh Bagian Hukum
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi oleh bagian terkait disampaikan kepada
Ketua, Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Sekretaris Komisi Pemilihan
Umum Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, lembaga/instansi terkait,
dan pihak yang berkepentingan.
n. Bagian penyusun konsep keputusan wajib menyimpan konsep pertama sampai dengan
konsep terakhir.
b. Konsep awal keputusan disiapkan oleh Sub Bagian Sekretariat Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud
dalam susunan organisasi Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, atas
perintah tertulis Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dan atau Sekretaris
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota hasil rapat pleno Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota.
175
h. Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota menyampaikan konsep
keputusan kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota untuk dijadikan
bahan rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dengan ketentuan
konsep keputusan tersebut terlebih dahulu 1 (satu) rangkap dibubuhi paraf Sub
bagian - Sub bagian terkait pada stempel koordinasi dalam 3 (tiga) rangkap.
n. Sub Bagian penyusun konsep keputusan wajib menyimpan konsep pertama sampai
dengan konsep terakhir.
176
a. Konsep awal Keputusan PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN disiapkan
berdasarkan perintah ketentuan undang-undang dan atau berdasarkan Keputusan
Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota, karena adanya kebutuhan untuk pengaturan lebih lanjut
ketentuan undang-undang, Peraturan Komisi Pemilihan Umum, Keputusan Komisi
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota.
b. Konsep awal Keputusan PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN disiapkan oleh
Sekretariat PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN berdasarkan tugas pokok dan
fungsi sebagaimana dimaksud dalam susunan organisasi Sekretariat Keputusan PPK,
PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN, atas perintah tertulis Ketua PPK, PPS, PPLN,
KPPS dan KPPSLN dan atau Sekretaris PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN hasil
rapat PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN.
c. Sekretaris PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN menyampaikan konsep keputusan
kepada Ketua PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN untuk dijadikan bahan rapat
PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN, dengan ketentuan konsep keputusan tersebut
terlebih dahulu 1 (satu) rangkap dibubuhi paraf Sekretaris PPK, PPS, PPLN, KPPS
dan KPPSLN dalam 3 (tiga) rangkap.
e. Terhadap konsep Keputusan PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN yang terdapat
koreksi rapat PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN, setelah diadakan
perbaikan/penyempurnaan, kemudian oleh Sekretaris PPK, PPS, PPLN, KPPS dan
KPPSLN disampaikan kembali kepada Ketua PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN
sesuai dengan ketentuan huruf i angka 2).
f. Terhadap Keputusan PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN yang telah
ditandatangani oleh Ketua PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN, oleh Sekretaris
PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN disampaikan kepada Sekretariat untuk
diadakan proses otentifikasi. Proses otentifikasi adalah pembuatan salinan Keputusan
sesuai dengan aslinya tanpa tanda tangan Ketua. Sekretariat menyampaikan
Keputusan PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN yang telah diotentifikasi kepada
Sekretaris PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN, dan selanjutnya Sekretaris PPK,
PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN menyampaikan kepada sekretariat terkait untuk
proses penomoran peraturan dan dibubuhi cap dinas PPK, PPS, PPLN, KPPS dan
KPPSLN.
g. Keputusan PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN yang ditandatangani oleh Ketua
PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN disimpan oleh sekretariat dan rangkap
Keputusan PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN yang dibubuhi paraf oleh
Sekretaris PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN, dan anggota-anggota PPK, PPS,
PPLN, KPPS dan KPPSLN disimpan oleh sekretariat yang menyusun konsep awal.
177
h. Keputusan PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN yang diotentifikasi oleh sekretariat
PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN disampaikan kepada Ketua PPK, PPS, PPLN,
KPPS dan KPPSLN, Anggota PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN, Sekretaris
PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN, lembaga/instansi terkait, dan pihak yang
berkepentingan.
i. Sekretariat PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN wajib menyimpan konsep pertama
sampai dengan konsep terakhir.
2) Konsep awal naskah dinas dalam bentuk surat disiapkan oleh Biro Sekretariat
Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Bagian Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi dan Sub Bagian Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
3) Biro pada Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Bagian pada Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Sub Bagian pada Sekretariat Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota, menyampaikan konsep awal naskah dinas dalam bentuk surat
kepada Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretaris Komisi Pemilihan
Umum Provinsi, Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, untuk
kemudian oleh Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum Sekretaris Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota,
dimintakan saran/pendapat/pertimbangan kepada Biro terkait pada Sekretariat Jenderal
Komisi Pemilihan Umum, Bagian pada Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi,
Sub Bagian pada Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, untuk
diadakan penyempurnaan.
4) Ketua Komisi Pemilihan Umum, Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Ketua
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, menerima hasil penyempurnaan untuk
dijadikan bahan rapat pleno Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dengan ketentuan konsep naskah
dinas dalam bentuk surat tersebut terlebih dahulu 1 (satu) rangkap dibubuhi paraf
Sekretaris jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal, biro-biro terkait, Sekretaris Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, bagian-bagian terkait pada Sekretariat Komisi Pemilihan
Umum Provinsi, Sekretaris Kabupaten/Kota, dan sub-sub bagian terkait pada
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
5) Selain 1 (satu) rangkap dibubuhi paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (4) juga
disediakan stempel paraf koordinasi dalam 3 (tiga) rangkap, yaitu :
178
6) Naskah dinas dalam bentuk surat Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum
Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, yang ditandatangani oleh
Ketua Komisi Pemilihan Umum, Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Ketua
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, disimpan oleh biro terkait, bagian terkait,
sub bagian terkait, dan naskah dinas dalam bentuk surat yang dibubuhi paraf oleh
Sekretaris Jenderal, Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Sekretaris Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota bagian terkait, sub bagian terkait, disimpan oleh
biro, bagian, sub bagian penyusun konsep awal.
7) Biro pada Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, bagian pada Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, sub bagian pada Sekretariat Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten/Kota, penyusun konsep naskah dinas dalam bentuk surat wajib
menyimpan konsep pertama sampai dengan konsep terakhir.
2. Tata Cara Penomoran Naskah Dinas Biro pada Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan
Umum, bagian pada Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan sub bagian pada
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota :
6. Berita Acara
a. Umum No..../BA/Bulan/Tahun
b. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa:
1) Penjelasan No..../BA-Pjls-BJ/Bulan/Tahun
2) Pembukaan Penawaran No..../BA-Ppnr-BJ/Bulan/Tahun
3) Klarifikasi & Negosiasi No..../BA-KN-BJ/Bulan/Tahun
179
4) Pemeriksaan & Penerimaan Barang No..../BA-PP-BJ/Bulan/Tahun
dan Jasa
8. Undangan :
a. Umum No..../UND/Bulan/ Tahun
b. Pengadaan Barang & jasa No..../UND-PBJ/Bulan/ Tahun
*) 01 kode Biro Perencanaan dan Data Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
*) 02 kode Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
*) 03 kode Biro Hukum Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
*) 04 kode Biro Umum Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
*) 05 kode Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
*) 06 kode Biro Teknis dan Hupmas Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
*) 07 kode Biro Logistik Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
*) 08 kode Inspektorat Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum
180
b. Komisi Pemilihan Umum Provinsi
4. Berita Acara
a. Umum No..../BA/Bulan/Tahun
b. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa:
1) Penjelasan No..../BA-Pjls-BJ/Bulan/Tahun
2) Pembukaan Penawaran No..../BA-Ppnr-BJ/Bulan/Tahun
3) Klarifikasi & Negosiasi No..../BA-KN-BJ/Bulan/Tahun
4) Pemeriksaan & Penerimaan Barang No..../BA-PP-BJ/Bulan/Tahun
dan Jasa
c. Pejabat Pengadaan Barang & Jasa
1) Pembukaan Penawaran No..../BA-Ppnr/Bulan/Tahun
2) Klarifikasi & Negosiasi No..../ BA-KN/Bulan/Tahun
3) Pemeriksaan & Penerimaan Barang No..../ BA-PP/Bulan/Tahun
dan Jasa
d. Serah Terima No..../BA-ST/Bulan/Tahun
5. Undangan :
a. Umum No..../UND/Bulan/ Tahun
b. Pengadaan Barang & jasa No..../UND-PBJ/Bulan/ Tahun
7. Nota Dinas :
a. Sekretaris KPU Provinsi No..../ND/Sesprov/Bulan/Tahun
b. Bagian-bagian No..../ ND/ kode bagian/Bulan/Tahun
c. Pengadaan Barang & jasa No..../ND-PBJ/Bulan/Tahun
*) 001 Kode KPU Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam *) 018 Kode KPU Provinsi Nusa Tenggara Timur
*) 002 Kode KPU Provinsi Sumatera Utara *) 019 Kode KPU Provinsi Kalimantan Barat
*) 003 Kode KPU Provinsi Sumatera Barat *) 020 Kode KPU Provinsi Kalimantan Tengah
*) 004 Kode KPU Provinsi Riau *) 021 Kode KPU Provinsi Kalimantan Timur
*) 005 Kode KPU Provinsi Jambi *) 022 Kode KPU Provinsi Kalimantan Selatan
*) 006 Kode KPU Provinsi Sumatera Selatan *) 023 Kode KPU Provinsi Sulawesi Utara
*) 007 Kode KPU Provinsi Bengkulu *) 024 Kode KPU Provinsi Sulawesi Tengah
*) 008 Kode KPU Provinsi Lampung *) 025 Kode KPU Provinsi Sulawesi Selatan
*) 009 Kode KPU Provinsi Bangka Belitung *) 026 Kode KPU Provinsi Sulawesi Tenggara
*) 010 Kode KPU Provinsi DKI Jakarta *) 027 Kode KPU Provinsi Gorontalo
*) 011 Kode KPU Provinsi Jawa Barat *) 028 Kode KPU Provinsi Maluku
*) 012 Kode KPU Provinsi Jawa Tengah *) 029 Kode KPU Provinsi Maluku Utara
*) 013 Kode KPU Provinsi D.I. Yogyakarta *) 030 Kode KPU Provinsi Papua
*) 014 Kode KPU Provinsi Jawa Timur *) 031 Kode KPU Provinsi Kepulauan Riau
*) 015 Kode KPU Provinsi Banten *) 032 Kode KPU Provinsi Papua Barat
*) 016 Kode KPU Provinsi Bali *) 033 Kode KPU Provinsi Sulawesi Barat
*) 017 Kode KPU Provinsi Nusa Tenggara Barat
181
b.1. Bagian pada Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi
4. Berita Acara
a. Umum No..../BA/Bulan/Tahun
b. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa:
1) Penjelasan No..../BA-Pjls-BJ/Bulan/Tahun
2) Pembukaan Penawaran No..../BA-Ppnr-BJ/Bulan/Tahun
3) Klarifikasi & Negosiasi No..../BA-KN-BJ/Bulan/Tahun
4) Pemeriksaan & Penerimaan Barang No..../BA-PP-BJ/Bulan/Tahun
dan Jasa
182
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
183
Provinsi Riau
Provinsi Jambi
*) 006.435429 Kab. Musi Rawas *) 006.435481 Kab. Ogan Komering Ulu Timur
Provinsi Bengkulu
Provinsi Lampung
184
Provinsi DKI Jakarta
185
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Provinsi Banten
Provinsi Bali
186
Provinsi Nusa Tenggara Barat
187
Provinsi Kalimantan Timur
188
*) 025.433331 Kab. Barru *) 025.433490 Kota Parepare
Provinsi Gorontalo
Provinsi Maluku
Provinsi Papua
189
Provinsi Kepulauan Riau
190
2) Naskah dinas yang ditujukan untuk Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan
Umum/Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Sekretaris Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota disampaikan kepada Sekretaris Jenderal
Komisi Pemilihan Umum/Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dengan
menggunakan buku ekspedisi.
d. Naskah dinas yang sudah disampaikan kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum
/Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Ketua Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, selanjutnya disampaikan kepada Sekretaris Jenderal /Sekretaris
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota untuk diproses lebih lanjut dengan menggunakan lembar
disposisi.
e. Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum/Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota selanjutnya
menyampaikan naskah dinas tersebut kepada biro/bagian/sub bagian sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
f. Biro Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum/Bagian Sekretariat Komisi
Pemilihan Umum Provinsi/Sub Bagian Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota menyiapkan saran/pertimbangan/konsep jawaban terhadap
subtansi permasalahan yang terdapat dalam naskah dinas, yang dalam
pelaksanaannya dapat mengadakan koordinasi dengan biro/bagian/sub bagian
pada Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum/Sekretariat Komisi Pemilihan
Umum Provinsi/Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota.
g. Saran/pertimbangan/konsep jawaban tersebut oleh biro/bagian/sub bagian pada
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum/Sekretariat Komisi Pemilihan
Umum Provinsi/Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum/Sekretaris
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota dengan menggunakan nota dinas biro/bagian/sub bagian pada
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum/Sekretariat Komisi Pemilihan
Umum Provinsi/Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota kepada
Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum/Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dan nota dinas
Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum /Sekretaris Komisi Pemilihan
Umum Provinsi/Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota kepada
Ketua Komisi Pemilihan Umum/Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Ketua
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota apabila diperlukan.
h. Naskah dinas yang telah disetujui oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum/Ketua
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Ketua Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota atau Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Umum/Sekretaris
Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Sekretaris Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota setelah dibubuhi tanda tangan, dibubuhi nomor, dan cap dinas,
selanjutnya diperlakukan prosedur naskah dinas keluar.
E. Tata Kearsipan
1. Dalam penataan berkas/arsip pemilihan umum dibedakan antara berkas/arsip substantif,
yaitu arsip/berkas yang menunjang tugas pokok dan berkas/arsip fasilitatif, yaitu
arsip/berkas yang menunjang tugas penunjang dari Komisi Pemilihan Umum dan badan
penyelenggara pemilihan umum.
191
3. Penataan berkas/arsip dalam bentuk self indexing yaitu susunan yang ditata sedemikian
rupa sehingga permasalahan-permasalahan yang disimpan dapat dilihat dengan jelas
dan memudahkan penemuan kembali berkas/arsip yang diperlukan.
4. Berkas/arsip dinamis aktif baik diterima maupun yang diterbitkan suatu unit kerja
penataannya dilakukan oleh Tata Usaha Pengolah yang berangkutan.
Arsip keuangan meliputi arsip surat-surat dibidang keuangan dan arsip surat-surat buku
(formal) dibidang keuangan seperti :
a. Arsip-arsip Surat Keputusan Otorisasi (SKO);
b. Arsip-arsip Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
c. Arsip-arsip Surat Perintah Membayar Utang (SPMU);
d. Arsip-arsip pengesahan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ);
e. Arsip-arsip mengenai Pertanggung Jawab (SOJ);
f. Arsip-arsip Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP).
b. Arsip Keuangan
1) bagi berkas/arsip yang sifatnya menyangkut surat menyurat dilaksanakan
seperti penataan berkas/arsip pada umumnya, yaitu disusun secara lengkap
sesuai dengan nomor kode klasifikasi permasalahan;
2) Penataan berkas/arsip seperti SKO, SPP, SKKP dan pengesahan SPJ, disusun
berdasarkan nomor urut;
3) Berkas/arsip yang bersifat pertanggung jawaban, dikelompokan dan ditata
menurut instansi pengirim serta berdasarkan sub permasalahannya;
4) Bagi berkas/arsip yang nilai gunanya sudah sangat jarang digunakan
dimasukkan kedalam boks arsip dan diserahkan kepada Tata usaha (Unit
Kearsipan) untuk disimpan.
192
F. Penyusutan Arsip
1. Umum
a. Penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan arsip, dengan cara :
1) Memindahkan arsip inaktif dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan;
2) Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku;
3) Menyerahkan arsip statis oleh Unit Kearsipan kepada Arsip Nasional
c. Penyusutan arsip didasarkan atas nilai guna dari berkas/arsip yang bersangkutan
dengan ketentuan :
1) Bagi yang diperkirakan masih mempunyai nilai guna diserahkan kepada Unit
Kearsipan (primary value);
2) Bagi yang diperkirakan nilai gunanya sudah menerus (primary value), untuk
diserahkan kepada Arsip Nasional (Vemdary value);
3) Bagi yang sudah tidak berguna lagi, dapat dimusnahkan.
2. Pemindahan Berkas/Arsip
Proses pemindahan berkas/arsip dilakukan dalam 2 tahap yaitu:
a. Tahap Persiapan
1) Memisah-misahkan dan mengelompokan antara arsip dinamis aktif dan arsip
dinamis inaktif;
2) Membuat daftar pertelaahan dengan mencatat arsip dinamis inaktif dan
menyiapkan berita acara pemindahan;
3) Berkas/arsip yang telah dikelompokan dimasukan dalam boks arsip dan disusun/
ditata berdasarkan kode klasifikasi pokok permasalahan berserta sub-sub
masalahnya dengan memberi label.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pada Tata Usaha Unit Pengolah
Boks arsip yang telah berisikan berkas/arsip dan kartu kendali yang dinilai tidak
bermanfaat lagi diserahkan kepada Tata Naskah (Unit Kearsipan) disertai daftar
pertelahaan dan berita acara pemindahan.
b) Boks arsip yang diterima dari Tata Usaha Unit Pengolah sebagai dimaksud
pada huruf “a” diatas, terlebih dahulu dilakukan penilaian dengan
ketentuan:
i. Bagi berkas/arsip yang dipandang masih memiliki nilai guna tetap
disimpan dan digabungkan dengan berkas/arsip kelompoknya masing-
masing;
ii. Bagi berkas/arsip yang tidak memiliki nilai guna lagi digabungkan
dengan boks, arsip sebagaimana dimaksud pada angka “1)” diatas,
untuk diserahkan kepada Tata Usaha dan Kearsipan Komisi Pemilihan
Umum (Unit Kearsipan).
193
3. Pemusnahan Arsip
Seperti halnya pada kegiatan pemindahan, kegiatan pemusnahan arsip juga terdiri dari 2
(dua) tahapan dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
1) Memisah-misahkan dan mengelompokan berkas/arsip sesuai dengan nilai
gunanya untuk menentukan bekas/arsip antara yang boleh dimusnahkan dan yang
tidak.
2) Membentuk Tim Pemusnahan Arsip dengan komponen terkait.
3) Membuat berita acara pemusnahan arsip dan pertelaan arsip-arsip yang akan
dimusnahkan.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Seluruh berkas non arsip yang sudah tidak digunakan dapat langsung
dimusnahkan (tanpa adanya pertelaan maupun berita acara pemusnahan).
2) Bagi berkas/arsip yang sudah tidak memiliki nilai guna dimusnahkan dengan
disaksikan oleh Tim Pemusnahan Arsip dengan ketentuan:
a) bagi berkas/arsip yang menyangkut bidang keuangan terlebih dahulu mendapat
pertimbangan dari pejabat Badan Pemeriksa Keuangan;
b) Sedangkan berkas/arsip bidang kepegawaian terlebih dahulu mendapat
pertimbangan dari pejabat badan Adminstrasi Kepegawaian Negara.
4. Penyerahan Arsip
a. Tahap persiapan
Arsip yang mempunyai nilai kegunaan sebagai bahan pertanggungjawaban
Nasional, tetapi sudah tidak diperlukan lagi untuk penyelenggaraan administrasi
sehari-hari, setelah melampaui jangka waktu penyimpanan ditetapkan:
1) Bagi arsip yang disimpan oleh Lembaga-lembaga Negara atau Badan-badan
Pemerintahan di Tingkat Pusat harus diserahkan kepada Arsip Nasional;
2) Bagi arsip yang disimpan oleh Badan-badan Pemerintahan di Tingkat Daerah
harus diserahkan kepada Arsip Nasional Daerah.
b. Tahap Pelaksanaan
Penyerahan arsip dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam sepuluh tahun serta
dilaksanakan dengan membuat Berita Acara Penyerahan Arsip yang disertai Daftar
Pertelaan Arsip dari arsip-arsip yang diserahkan.
194
BAB VI
PENUTUP
Ketentuan Pasal 22 E ayat (5) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa pemilihan
umum diselenggarakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum yang bersifat nasional, bebas, dan
mandiri. Pengaturan lebih lanjut berkenaan dengan keberadaan Komisi Pemilihan Umum sebagai
penyelenggara pemilihan umum Anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan Wakil Presiden, serta
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemiliham Umum.
Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban Komisi Pemilihan Umum, Komisi
Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dibantu oleh
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum
Provinsi/Kabupaten/Kota yang merupakan lembaga kesekretariatan dan bertugas melayani
pelaksanaan tugas, wewenang dan kewajiban Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan
Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 67, Pasal 68 dan Pasal 69 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara
Pemiliham Umum.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
KETUA,
195