Anda di halaman 1dari 23

arlita putri puspitasari

GARIS BESAR
• Transmisi vertical: Ya/Tidak
• Rekomendasi penggunaan APD
• Resusitasi Neonatus
• Perawatan Bayi Bau Lahir
• Menyusui?
• Keamanan Handling ASI perah
• Pemeriksaa virus pada bayi baru lahir
• Perawatan pasca dipulangkan
• Kesimpulan
Transmisi Vertikal COVID-19 dari Ibu ke bayi: Pro dan
Kontra
• Keterbatasan data, tidak bsa disimpulkan
• Transmisi kongenital & perinatal dari ibu yang terinfeksi kepada
bayinya → jarang
• Cairan infeksius yang menular pada transmisi antar manusia: droplet
dan liur
• Virus didapatkan pada feses pasien yang terinfeksi, namun transmisi
fekal-oral belum terkonfirmasi
Karakteristik klinis dan postensi penularan
COVID-19 secara vertikal pada 9 wanita
hamil: studi retrospektif

Semua ibu hamil dilakukan pemeriksaan RT-PCR → Positive


Virus diperiksa pada specimen: cairan ketuban, darah
umbilkus, swab tenggorok neonatus, asi → NEGATIF

Pertanyaan:

- Apakah perslainan pervaginam meningkatkan risiko transmisi


ntrapartum?
- Aakah kontraksi uterus meningkatkan potensi virus tersebar naik?
- COVID-19 dapat merusak placenta, sehingga mendukung
terjadinya transmsi vertical?
- Perlu penelitian lebih lanjut.
Penggunaan APD
- rekomendasi CDC
• Sepasang sarung tangan/gloves
• Gaun isolasi disposable/ overall disposable
• Masker yang terstandard NIOSH
• N-95/yang lebih tinggi
• Aternatif: masker bedah
• Pelindung mata
• Goggle, face shield disposable yang menutupi
sluruh permukaan dan area samping wajah
Manajemen Ibu Positif COVID-19 dan
bayinya di masa persalinan

VK/VK isolasi Rawat Gabung

RS rujukan COVID-19 OK COVDID-19

Ruang NICU isolasi


Dipulangkan

Ruang
Resusitasi

Trevisanuto D, Moschino L, Doglioni N, Roehr CC, Gervasi MT, Baraldi E. Neonatal resuscitation where the mother has a suspected or confirmed novel coronavirus (SARS-CoV-2) infection: suggestion for a pragmatic action plan.
Neonatology. 2020 Apr 24:1-8.
RESUSITASI NEONATUS
Bayi dari Ibu suspek/terkonfirmasi COVID-19
- sebelum persalinan

OR

• Jumlah tenaga Kesehatan di ruang bersalin DIBATASI

Chandrasekharan P, Vento M, Trevisanuto D, Partridge E, Underwood MA, Wiedeman J, Katheria A, Lakshminrusimha S. Neonatal Resuscitation and Postresuscitation Care of Infants Born to Mothers with Suspected or Confirmed
SARS-CoV-2 Infection. American Journal of Perinatology. 2020 Apr 8.
RESUSITASI NEONATUS
Bayi dari Ibu suspek/terkonfirmasi COVID-19
- selama persalinan

• Bayi lahir dari ibu terkonfirmasi/ibu suspek COVID-19 yang masih menunggu hasil
swab saat persalinan→ Status ODP
• Lakukan perawatan bayu rutin
• Tidak dilakukan delayed cord clamping
• Tidak dilakukan kontak skin-to-skin dengan ibu, termasuk IMD (hindari kontak
langsung dengan ibu)
• Alat tambahan:
• Jika ada, siapkan video-laryngoscope untuk intubasi
• Tambahkan filter virus pada jalur ekspirasi di sirkuit ventilator
• Closed suctioning systems

Trevisanuto D, Moschino L, Doglioni N, Roehr CC, Gervasi MT, Baraldi E. Neonatal resuscitation where the mother has a suspected or confirmed novel coronavirus (SARS-CoV-2) infection: suggestion for a pragmatic action plan.
Neonatology. 2020 Apr 24:1-8.
RESUSITASI NEONATUS
Bayi dari Ibu suspek/terkonfirmasi COVID-19
- selama persalinan

• Semua APD yang bekas dipakai harus dbuang dan dibungkus dalam plastic.
– Bersihkan dan lakkan disinfeksi pada ruang VK/OK, dan seluruh peralatan
yang digunakan
– Kirim specimen ibu untuk pemeriksana COVID-19 (plasenta, cairan
ketuban)
– Periksa swab bayi (swab nasal dan orofaring) dalam 24 jam setelah lahir
– Pertimbangkan pemberian ASI perah

Trevisanuto D, Moschino L, Doglioni N, Roehr CC, Gervasi MT, Baraldi E. Neonatal resuscitation where the mother has a suspected or confirmed novel coronavirus (SARS-CoV-2) infection: suggestion for a pragmatic action plan.
Neonatology. 2020 Apr 24:1-8.
Perawatan Bayi Baru lahir
• Bayi dipisahkan dari bayi lain yang lahir dari ibu sehat.
Kondisi Bayi Ibu ODP Ibu PDP/Positif COVID-19
Bayi sehat Rawat Gabung dengan ibu, Dipisahkan sementara di ruang
Bersama di ruang isolasi solasi bayi sehat
Bayi sakit Ruang isolasi NICU (single room)
• Bayi harus dimandikan sesegera mungkin jika kondisi stabil setelah lahir
• 1-2 jam pasca lahir setelah kondisi stabil
• Untuk membersihkan kemungkinan adany avirus di permukaan kulit bayi

• Kotoran/feses bayi→ kemungkinan menularkan virus s.d 10-14 hari


• Perl penanganan khusus
• Pada ibu dengan HbsAg (+) and COVID-19 (+):
Kondisi Bayi Vaksin Hepatitis B Immunoglobulin Hepatitis B
(HyperHEP B)
Bayi sehat Ya (<24jam) Ya (<24jam)
Bayi sakit Tunda hingaga bayi stabil Ya (<24jam)
Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., James Cummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of Pediatrics
Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Direktorat Kesehatan Keluarga - Kementrian Kesehatan RI. 2020
Perawatan Bayi sakit
membutuhkan perawatan di NICU

• Merujuk/transfer bayi harus dengan inkubator


• Dirawat di ruang isolasi tekanan negate
• Jika tidak tersedia: dirawat dengan jarak 2 meter/ ruang isolasi biasa/ dalam
incubator tertutup

• OKSIGENASI DI NICU
• Terapi oksigen non invasive & High flow → Tindakan aerosol, berisiko
tinggi penularan.
• Hindari memutus/membuka sirkuit yang tidak perlu → meningkatkan
risiko penularan virus dan kontaminasi ruangan
• Matikan flow oksigen sebelum melepascpap/ventilator
• Menggunakan APD lever 3 untuk seluruh tindakan asuhan pada pasien

COVID-19 – Guideline Neonatal care of infants born to women with suspected or confirmed COVID-19. Canberra Health Services
Petunjuk Seting Ruang NICU
Jika tidak ada fasilitas ruang NICU isolasi, maka Distancing di RSCM
NICU harus membagi area berbeda untuk 3
golongan pasien :
1. Bayi terkonfirmasi COVID-19.
2. Bayi suspek COVID-19
• (yakni bayi/ibu yang menunggu hasil test/ yang
belum bisa dilakukan test)
3. Tidak terinfeksi/tidak ada risiko infeksi
COVID-19
4. Jika memungkinkan, pasien golongan 1 dan
2 dapat digabung, dengan prinsip social
distancing. Area untuk pasien golongan 3
sebaiknya terpisah.

COVID-19 – Guideline Neonatal care of infants born to women with suspected or confirmed COVID-19. Canberra Health Services
ALGORITMA
Bayi baru lahir dari Ibu Suspek COVID-19
Bayi Tidak Bergejala Bayi Bergejala

Lahir dari Ibu kasus suspek: − Dianggap sebagai PDP (Pasien Dalam
− Dipisahkan sementara dari ibu (sampai hasil Pengawasan)
swab ibu dinyatakan negative)
− Dirawat di ruang isolasi bertekanan
− Observasi dan monitoring gejala
− TIDAK dilakukan swab/pemeriksaan lab pada negative (jika tersedia)
bayi − Dipisahkan sementara dari ibu
− APD level 2 − Observasi dan monitoring gejala
− Pemeriksaan swab dan laboratorium
Ahir dari ibu kasus positif:
pada hari ke 1 dan 14
− Dipisahkan sementara dari ibu
− Observasi dan monitoring gejala − APD Level 2
− Pemeriksaan swab dan laboratorium pada
hari ke 1 dan 14
− APD Level 2
MEMBERI ASI
• Belum ada penelitian yang
membuktikan adanya virus SARS-
CoV-2 di payudara
• Belum diketahui keamanan
menyusui saat ibu mendapat terapi
antiviral

Alat Pompa ASI?


• Sangat dianjurkan menggunakan
pompa ASI sendiri/single user.
• Penggunaan pompa ASI secara Ibu ODP PDP
bergantian oleh beberapa ibu Direct Diperbolehkan dengan Tidak
tanpa proses sterilisasi yang breastfeeding syarat khusus direkomendasikan
memadahi akan meningkatkan - Diperbolehkan jika
risiko penularan virus. hasil swab ibu 2x
negatif*
Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., James Cummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of Pediatrics
Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Direktorat Kesehatan Keluarga - Kementrian Kesehatan RI. 2020
Ibu menyusui & COVID-19
Pompa ASI dan perangkatnya harus
dibersihkan secara menyeluruh
diantara waktu digunakan memompa

Ibu dengan COVID-19 boleh menyusui jika


(WHO):

• Mempraktekan kebersihan bernapas saat meyusui


• Menggunakan masker (+ googles/face shield POGI)
• Mencuci tangan sebelun & sesudah menyentuh bayi
• Rutin membersihkan permukaan tempat kontak/yang
disentuh
ASI Donor di Era Pandemi COVID-19
• DI Sebagian besar negara, ASI donor Donor dipasteurisasi
• Belum terbukti secara pasti apakah virus corona dapat mati melalui pasteurisasi

https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-on-covid-19-pregnancy-childbirth-and-breastfeeding
Handling BotolASI perah secara aman di era pandemic
COVID-19
Virus COVID-19 dapat mengkontaminasi permukaan dari penyebaran droplet
saluran napas
• Botol ASI harus didisinfeksi seletah ASI diperah
• Menggunakan cairan disinfektan
• Sebelum disimpan di bank ASI, bangsal RS, atau tempat penitipan bayi.

Rekomendasi Handling Botol ASI setelah ASI diperah


• Menerima botol dari ibu atau donor Asi dengan sarung tangan
• Mengusap seluruh permukaan masing-masing botol dengan disinfektan
•{ dianjurkan agar carna disinfectant sellau tersedia di bank RS, bank ASI, dll
•{ cairan pembersih alternative “disinfeksi level tinggi” larutan 0,5%, campuran 1:10 larutan pembersih (sodium hypochlorite [NaOCl])

• Letakkan botol-botol yang telah didisinfeksi di rak, tunggu hingga kering untuk memstikan efek membunuh virusnya, sebelum disimpan di kulkas/freezer
• DI RS/NICU -- jika sudah dibersihkan, botol ASI perah boleh dtaruh di kulkas yang sama tap berbeda keranjang/box
Pemeriksaan Virus pada Bayi
Ideal → Bayi diperiksa COVID-19 menggunakan PCR
• Terutama yang membutuhkanperawtaan lama di NICU
• Jika pemeriksan tidak tersedia → monitor gejala klinis

1. Standard Baku Emas → Real Time PCR!


2. Usia dilakuakn pemeriksaan: bayi usia 24 jam
3. Ulang pemeriksaan ada usia 48 jam
• Untuk bayi sehat yang akan dipulangkan→ boleh tidak perlu diulang
4. Periksa swab tenggorok dan nasofaring (+swab rectum)
5. Bai dengan hasil PCR positive pada test pertama (usia 24 jam)
• Periksa ulang swab di tenggorokan & nasofarink setiap 48-72 jam sampai didapatkan hasil
negative 2x berturut-turut
Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., James Cummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of Pediatrics
Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Alur Pemeriksaan rapid test
SARS-CoV2 (COVID-19)
Usulan PDS PatKlin
Perawatan Setelah Pulang
Bayi swab positive SARS-CoV-2 (atau Bayi negative SARS-CoV-2 bisa dipulangkan
dicurigai terinfeksi namun tidak bisa ke tempat non infeksius (rumah/tempat
dilakkan swab) tanpa gejala COVID-19
penitipan sementara)
• Boleh dipulangkan dengan syarat dan
ketentuan berlaku • Jka ibu COVID-19(+) tinggal serumah→
• Jadwalkan monitoring & follow up bayi jaga jarak minimal 2 meter
selama 14 hari berturut-turut
• Boleh via telepon, telemedicine, atau bayi • Ibu harus selalu menggunakan masker
diminta dating di poli rawat jalan & mencuci tangan sampai:
• Pengaruh dan nakes selalu meggunakan • (a) Ibu bebas demam >72 jam tanpa obat
masker bedah, sarung tangan, dan penurun panas, dan
menerapkan hand hygiene • (b) setidaknya telah lewat 7 hari sejak
• Anggota keluarga berusia >60 tahun dan gejala awal muncul;
yang memiliki penyakit komorbid tidak
boleh turut merawat bayi • ATAU Hasil swab 2x berturut-turut
dinyatakan negatif.

Karen M. Puopolo, M.D. Ph.D., Mark L. Hudak, M.D., David W. Kimberlin, M.D., James Cummings, M.D. Management of Infants Born to Mothers with COVID-19 Date of Document: April 2, 2020. American Academy of Pediatrics
Committee on Fetus and Newborn, Section on Neonatal Perinatal Medicine, and Committee on Infectious Diseases
Kunjungan ibu pada bayi yang sedang dirawat

Ibu yang positif terinfeksi COVID-19 tidak boleh menjenguk bayinya di


NICU, sampai dengan:
• Bebas demam selama 72 jam tanpa penggunaan obat penurun panas, dan
• Perbaikan gejala saluran napas (walau belum sembuh sepenuhnya), dan
• Hasil PCR swab nasofaring 2x berturut-turut dengan jarak ≥ 24 jam → NEGATIF
Kesimpulan
1. Transmisi infeksi dari ibu ke janin belum terbukti
2. Tidak didapatkan bukti adanya virus di cairan ketuban, air susu dan plasenta
3. Sumber infeksi/penularan pada bayi, kemungkinan besar berasal dari:
• Droplet saluran napas dari ibu saat setelah bayi lahir
• Lingkungan
4. Bayi yang lahir dari ibu positif COVID-19 atau ibu yang masih menunggu hasil PCR
swab untuk deteksi COVID-19 → dianggap sebagai PDP
5. Ibu positif COVID-19 boleh menyusui (DENGAN syarat khusus) → JIKA TIDAK BISA, perah ASI
6. Kemanaan ASI donor dari ibu yang positif COVID-19 → belum diketahui
7. Idealnya, bayi dilakukan pemeriksaan Real Time-PCR pada usia 24 jam dan diulang di
usia 48 jam
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai