Anda di halaman 1dari 2

Cengkeh (Syzygium aromaticum) adalah tanaman asli Indonesia yang banyak

digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara eropa dan sebagai


bahan utama kretek khas Indonesia. Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan
yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 meter, mempunyai daun yang berbentuk
lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya
berwarna hiijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan
dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm [ CITATION Kar05 \l 14345 ]
Minyak cengkeh adalah minyak yang berasal dari tanaman cengkeh. Minyak
cengkeh merupakan bahan aktif sebagai herbisida dimana efektif dalam
membasmi berbagai jenis hama tanaman. Minyak daun cengkeh berupa cairan
berwarna bening sampai kekuningkuningan, mempunyai rasa yag pedas, keras dan
berbau aroma cengkeh. Warnanya akan berubah menjadi coklat atau berwarna
ungu jika terjadi kontak dengan besi atau akibat penyimpanan. Minyak cengkeh
mengandung beberapa komponen tetapi yang paling pentig adalah eugenol.
Eugenol inilah yang memberikan aroma khas yang banyakk dibutuhkan oleh
berbagai industri antara lain industri kosmetik, farmasi dan pestisida nabati
[ CITATION Kar05 \l 14345 ]. Menurut Jurnal Litbang Pertanian tahun 2011 minyak
cengkeh juga merupakan salah satu komoditi ekspor Indonesia dan menjadi
sumber pendapatan asli daerah. Indonesia memasok lebih dari 60% minyak daun
cengkeh ke pasar dunia dengan harga yang cukup tinggi.
Eugenol merupakan salah satu komponen kimia dalam minyak cengkeh yang
memberikan bau dan aroma khas pada minyak cengkeh. Eugenol murni memiliki
cairan yang tidak berwarna, berbau, keras dan mempunyai rasa pedas. Persen
untuk eugenol yang merupakan komponen utama minyak cengkeh yaitu 80-90%
(Guenther, 2010).
Eugenol dihasilkan dari daun cengkeh dengan cara ekstraksi. Ekstraksi adalah
proses pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan,
pemisahan tersebut terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda-beda dari
masing-masing komponen yang ada dalam campuran [ CITATION WLM01 \l 14345 ].
Ekstraksi ini dilakukan dengan pemanasan dan penambahan pelarut. Pelarut
yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol dan air. Setelah dilakukan proses
ekstraksi, kemudian eugenol yang didapat dipisahkan dari pelarut menggunakan
proses distilasi. Proses tersebut dilakukan untuk mendapatkan eugenol dengan kadar
yang tinggi.
Penelitian yang berkaitan dengan pengambilan eugenol dari daun cengkeh
sudah pernah dilakukan oleh Tagora Bangkit P.S, Rinaldry Sirait dan Iriany (2012)
dengan menggunakan pelarut etanol. Perbandingan temperature yang digunakan
yaitu 30°C dan 50°C, volume pelarut 500ml dan 600ml dan dengan rentan waktu 1-
3 jam. Dalam perbandingan waktu, volume dan temperatur akan menghasilkan
perbedaan konsentrasi eugenol yang didapat.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka kami lakukan penelitian ini dengan judul
“Ekstraksi Eugenol dari Daun Cengkeh dengan Pelarut Etanol dan Air
Menggunakan Metode Pemanasan Langsung”.

Anda mungkin juga menyukai