Dosen Pengampu
Kelompok 11
Anggota Kelompok :
2020
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum Wr. Wb
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, makalah berjudul “Makalah Bahan
Kimia Benzene Pada Home Industry Sepatu”. ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah toksikologi industri dan juga untuk
menambah pengetahuan serta mengembangkan minat dan bakat dalam hal menulis serta dapat
digunakan sebagai bahan pendukung untuk pengembangan program dalam pembangunan
infrastruktur di Jakarta.
Dalam proses pembuatan makalah ini tidaklah mudah, ada beberapa hambatan yang telah
Peneliti lalui. Namun kendala-kendala yang Peneliti alami adalah sesuatu yang harus diatasi agar
makalah ini dapat terselesaikan. Karena itu, pada kesempatan ini kelompok mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membimbing, mengarahkan serta membantu dalam
pembuatan makalah ini, terutama kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan berupa nikmat sehat dan iman.
2. Kedua orang tua tercinta atas ketulusan cinta, kasih sayang, dukungan moril dan materiil
serta kepercayaan dan doa yang selalu mengalir tanpa henti kepada Peneliti, semoga
selalu dalam lindungan Allah SWT.
3. Kepada Ibu Triana Srisantyorini, S.KM., M.Kes atas bimbingan dan arahan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Wassalamu’alaikum wr.wb
1
Tim Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan bahan kimia dewasa ini telah berkembang sangat luas dan bebas seiring
dengan perkembangan industri yang ter sangat pesat. Bahan kimia yang banyak digunakan
antara lain adalah pelarut organik. Bahan kimia pelarut organik banyak digunakan di sektor
informal. Hal ini menjadikan pekerja sektor informal sangat mungkin untuk mengalami
dampak merugikan dari penggunaan bahan kimia pada proses kerjanya (Sri Maywati, 2013).
Meskipun Indonesia memiliki banyak industri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,
namun ada beberapa kebutuhan yang sampai saat ini masih impor bahkan dengan jumlah
yang besar. Salah satu produk impor adalah Methylene Chloride atau Dichloromethane yaitu
bahan kimia yang digunakan secara luas pada proses industri sebagai pelarut dalam proses
ektraksi karena memiliki nilai solubility yang tinggi. Pada proses industri, 45% Methylene
Chloride digunakan dalam industri pembuatan bahan aktif paint remover, 40% Methylene
Chloride digunakan sebagai salah satu bahan dalam pembuatan bahan resin, 15% sebagai
komponen dalam pembuatan busa poly urethane dan banyak proses lainnya (Kirk-
Othmer,1976).
Metilen klorida terutama digunakan sebagai pelarut. Efek akut (jangka pendek) dari
metileninhalasi klorida pada manusia terutama terdiri dari efek sistem saraf termasuk
penurunan penglihatan,fungsi pendengaran, dan motorik, tetapi efek ini dapat dibalik begitu
eksposur berhenti. Efek daripaparan kronis (jangka panjang) terhadap metilen klorida
menunjukkan bahwa sistem saraf pusat (SSP) adalah target potensial pada manusia dan
hewan. Data manusia tidak meyakinkan tentang metilen klorida dan kanker. Penelitian pada
hewan telah menunjukkan peningkatan kanker hati dan paru-paru dan tumor kelenjar susu
jinaksetelah inhalasi metilen klorida.(EPA,1992 yang direvisi 2000)
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada umumnya, sifat senyawa bisa dikelompokkan menjadi dua, yakni wujud dan
sifat parameter Fisik dan Kimia lainyya
Wujud
No Wujud Sifat
1. Kondisi Fisik Cair (Fluida)
2. Warna Tak berwarna
3. Bau Manis lembut
4. Ambang Batas Bau 250 ppm
Parameter Fisik dan Kimia
5
(padat, gas)
7. • batas eksplosi bawah (LEL) 13 vol%
8. • batas eksplosi atas (UEL) 22 vol%
9. Batas eksplosi awan debu tidak relevan
10. Tekanan uap air 450 – 470 hPa pada 20 °C
11. Densitas 1,33 g /cm³ pada 20 °C
12. Densitas uap air 2,93 (udara = 1)
• Persyaratan ventilasi
Metilen klorida cepat diserap melalui alveolus paru-paru ke dalam sirkulasi sistemik. Itu
juga diserap dari saluran pencernaan, dan paparan kulit menyebabkan absorpsi tetapipada tingkat
yang lebih lambat daripada melalui rute paparan lainnya. (EPA,1992 yang direvisi 2000)
6
Metilen klorida diekskresikan cukup cepat, sebagian besar melalui paru-parudi udara yang
dihembuskan. Ia bisa melintasi penghalang darah-otak dan menjadi ditransfer melintasi plasenta,
dan sejumlah kecil dapat diekskresikan dalam urin atau susu. (EPA,1992 yang direvisi 2000)
Pada konsentrasi tinggi, sebagian besar metilen klorida yang terserap adalah dihembuskan
tidak berubah. Sisanya dimetabolisme menjadi karbon monoksida,karbon dioksida dan klorida
anorganik. Metabolisme terjadi oleh salah satu ataukeduanya dari dua jalur, yang kontribusi
relatifnya terhadap total Metabolisme sangat tergantung pada dosis dan pada spesies hewan
prihatin. Satu jalur melibatkan metabolisme oksidatif yang dimediasi oleh sitokrom P-450 dan
mengarah ke karbon monoksida dan karbon dioksida.Jalur ini tampaknya beroperasi secara
serupa di semua hewan pengerat yang diteliti dan dalam diri manusia. Sementara ini adalah rute
metabolisme yang dominan pada dosis yang lebih rendah,saturasi terjadi pada dosis yang relatif
rendah (sekitar 1800 mg / m 3 ).Meningkatkan dosis di atas tingkat saturasi tidak menyebabkan
tambahan metabolisme dengan rute ini. (EPA,1992 yang direvisi 2000)
Jalur lain melibatkan glutathione transferase (GST), dan mengarah melalui formaldehid
dan diformat menjadi karbon dioksida. Sepertinya rute ini hanya menjadi penting pada dosis di
atas tingkat kejenuhan jalur oksidatif "disukai". Pada beberapa spesies (misalnya, mouse) itu
menjadi jalur metabolisme utama pada dosis yang cukup tinggi. DiSebaliknya, pada spesies lain
(misalnya, hamster, manusia) tampaknya digunakan sangat sedikit pada dosis apa pun.
(EPA,1992 yang direvisi 2000)
2.6 Informasi tentang Efek Toksikologi Yang Ditimbulkan Oleh Methylene Chlorida
Toksisitas Akut
7
PAPARAN GEJALA
Tertelan Muntah-muntah,mual dan Bahaya aspirasi
Terkena Mata Menyebabkan Iritasi mata yang serius,kelegapan
Kornea
Terhirup Vertigo.Pusing,Lelah dan Narkosis
Terkena Kulit Menyebabkan Iritasi Kulit
8
2.7 Cara Penanggulangan di Lingkungan Kerja
Mencegah kebocoran lebih lanjut atau tumpahan jika aman untuk melakukannya. Jangan
biarkan produk masuk ke saluran pembuangan. Jauhkan dari saluran air, air permukaan dan air
tanah.
9
10
11
BAB III
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
XSri Maywati (2013) ‘KAJIAN FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KADAR FENOL URIN
PEKERJA BAGIAN PENGELEMAN SANDA’, 9(1), pp. 37–43.
Kirk, R.E and Othmer, D.F. 2006. Encyclopedia of Chemical Technology 4 nd ed., vol. 17. John
Wiley and Sons Inc: New York.
Fahrudhi, H. (2017) ‘Risiko Menderita Kanker Dan Non Kanker Pada Pekerja Terpapar Benzena
Di Home Industrysepatu Kelurahan Tambak Oso Wilangun Surabaya’, The Indonesian Journal
of Occupational Safety and Health, 6(1), p. 68. doi: 10.20473/ijosh.v6i1.2017.68-77.
Nikmah, W., Darundiati, Y. and Budiyono, B. (2016) ‘Hubungan Antara Paparan Benzena
Dengan Profil Darah Pada Pekerja Di Industri Percetakan X Kota Semarang’, Jurnal Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro, 4(5), pp. 213–219.
13
LAMPIRAN
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30