Anda di halaman 1dari 1

BAB II

PEMBAHASAN
 

 Pengertian Guru Profesional


Hampir di semua bangsa yang beradab, guru diakui sebagai suatu profesi husus. Dikatakan
demikian, karena profesi keguruan bukan saja memerlukan keahlian tertentu sebagai profesi lain,
tetapi juga mengemban misi yang paling berharga, yaitu Pendidikan dan peradaban. Atas dasar
itu, dalam kebudayaan bangsa yang beradab, guru senantiasa diagungkan, disanjung, dikagumi,
dan dihormati, karena perannya yang penting bagi eksistensi bangsa di masa depan.

Dalam khazanah pemikiran islam, istilah guru memiliki beberapa istilah, seperti “ustad”,
“muallim”, “muaddib”, dan “murabbi” beberapa istilah untuk sebutan “guru” itu terkait dengan
beberapa istilah untuk Pendidikan, yaitu “ta’lim”, “ta’dib”, dan “tarbiyah”. Istilah muallim lebih
menekankan guru sebagai pengajar dan penyampaian pengetahuan (knowledge) dan ilmu
(science); istilah muaddib lebih menekankan guru sebagai pembina moralitas dan akhlak peserta
didik dengan keteladanan; sedangkan murabbi lebih menekankan pengembangan dan
pemeliharaan baik aspek jasmaniah maupun ruhaniah. Sedangkan istilah yang umum dipakai dan
memiliki cakupan makna yang luas dan netral adalah Ustad yang dalam Bahasa Indonesia
diterjemahkan sebagai “Guru”. (Marno & M. Idris, 2010, 15)
Mendefinisakan guru sebagai tenaga professional, dalam konteks sematik tentu sangat erat
hubungannya dengan pengetahuan tentang maksud kata profesi itu sendiri. Pemakaian kata
profesi secara sematik sangat konotatif, artinya bisa dipakai dalam berbagai bidang pekerjaan,
salah satu diantaranya bidang Pendidikan atau keguruan. Oleh karena itu, sah saja untuk
pemakaian yang disandarkan pada guru yang mempunyai kemampuan tertentu disebut sebagai
tenaga professional dalam bidang kependidikan dan keguruan. Istilah profesi secara etimologis
dirujuk dari perkataan inggris “Profession” yang berarti jabatan atau pekerjaan yang tetap dan
teratur untuk memperoleh nafkah yang menuntut Pendidikan atau latihan khusus.( Abdul Majid:
2014, 84)
Menurut finch & Crunnkilton (1992), dalam Jamil Suprahatiningrum,  competensiesthose taks
skills, attitude, values, and appreciation thet are deemend critical to success in live or in earning
a living. Pernyataan ini mengandung makna bahwa kompetensi meliputi tugas, keterampilan,
sikap, nilai dan apresiasi diberikan dalam kerangka keberhasilan hidup/ penghasilan hidup. Hal
ini diperkuat oleh pernyataan Broke & Stone (1975), yang menyatakan bahwa kompetensi
merupakan gambaran hakikat dari perilaku guru yang tampak sangat berarti. (Jamil
Suprihatiningrum: 2014, 98)
Muhibbin Syah mengemukakan istilah professional (professional) aslinya adalah kata sifat dari
keta Proffesion (pekerjaan) yang berarti sangat mampu melakukan pekerjaan. Sebagai kata
benda, profesioal kurang lebih berarti orang yang melakukan sebuah profesi dengan
menggunakan profesiensi seabagai ata pencaharaian.

Anda mungkin juga menyukai