Dari Umar bin Khathab, bahwasanya Balasan bagi mereka yang tidak ikhlas dalam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: beramal sepertima kata Abul Laits Nashr bin
Muhammad bin Ibrahim as-Samarqandi al-Hanafi:” Allah
tidak akan menerima amalan mereka, tidak diberikan
ِ َت ِهجْ َرتُه ُ إِلَى هللاْ فَ َم ْن كَان،ئ َما نَ َوى ِ إِن َّ َما ْاأل َ ْع َما ُل بِالنِّيَّا
ٍ َوإِنَّ َما لِ ُك ِّل ا ْم ِر،ت
َص ْيبُهَا أَ ِو ا ْم َرأ ٍة ْ ْ pahala bahkan tempat mereka dalam Neraka Jahannam
ِ ُ َو َمن كَانَت ِهجْ َرتهُ لِدنيَا ي،َو َرسُوْ لِ ِه فَ ِهجْ َرتُهُ إِلَى هللا ِ َو َرسُوْ لِ ِه
ُ ُ ْ
sepertimana Firman Allah taala
يَ ْن ِك ُحهَا فَ ِهجْ َرتُهُ إِلَى َما هَا َج َر إِلَيِ ِه
َّ إ نَّ ْال ُمنافِقِينَ يُخا ِد ُعونَ هَّللا َ َوه ُ َو خا ِد ُعه ُ ْم َوإِذا قا ُموا إِلَى ال
صال ِة قا ُموا ُكسالى
“Sesungguhnya segala amalan itu tergantung pada niat;
)142( ًاس َوال يَ ْذ ُكرُونَ هَّللا َ إِال َّ قَلِيال َ َّيُرا ُؤنَ الن
dan sesungguhnya tiap-tiap orang akan memperoleh
balasan dari apa yang diniatkannya. Barangsiapa
hijrahnya menuju (keridhaan) Allah dan rasul-Nya, maka Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah,
hijrahnya itu ke arah (keridhaan) Allah dan rasul-Nya. dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila
Barangsiapa hijrahnya karana (harta atau kemegahan) mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan
dunia yang dia harapkan, atau karena seorang wanita malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di
yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah yang hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah
ditujunya.” kecuali sedikit sekali.
Abu Aliyyu al-Fudhoili ibn I’yad:” Meninggalkan sesuatu Dari Abu Hurairah, 'Abdurrahman bin Shakhr radhiallahu
perbuatan kerana manusia adalah riya’ dan mengerjakan 'anh, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda :
sesuatu perbuatan kerana manusia adalah syirik. "Apa saja yang aku larang kamu melaksanakannya,
Sedangkan ikhlas menyelamatkan kamu daripada hendaklah kamu jauhi dan apa saja yang aku perintahkan
perkara tersebut. kepadamu, maka lakukanlah menurut kemampuan kamu.
Sesungguhnya kehancuran umat-umat sebelum kamu
adalah karena banyak bertanya dan menyalahi nabi-nabi
Imam al-Harith al-Muhasibiyyu;” Orang yang Jujur
mereka (tidak mau taat dan patuh)
adalah mereka yang tidak terkesan dengan penilaian
orang lain terhadapnya bagi pengislahan hatinya, tidak
suka kepada pujian orang terhadap amalan baiknya, dan
tidak menimbulkan kebencian kepada mereka yang Rujukan:
mencari keburukan amalannya.
1.Terjemahan al-Azkar Imam Nawawi: Muhammad
Abu Ali Daqqoq:” iklah adalah menjaga diri daripada Abdullah Qadir Syahin
penglihatan manusia. Jujur adalah melepaskan diri 2. al-Azkar Imam Nawawi: Amir bin Ali Yasin
kepada cenderung kepada hawa nafsu. Orang yang 3. al-Azkar Imam Nawawi: Syiekh Muhammad Ali al-
ikhlas tidak akan timbul riya’ adapun orang yang jujur Sobuni
tidak berbangga diri. 4. Tambihul Ghofilin: Abul Laits Nashr bin Muhammad
bin Ibrahim as-Samarqandi
Abu al-Qosim al-Qusyairiy:” Ikhlas adalah mengesakan
Disediakan oleh: Abu Ilyas
Allah taala di dalam ketaatan dengan niat yang tulus.