OLEH
2020
Halaman Pernyataan
disusun oleh penalaah untuk kelengkapan target Stase Peminatan Klinik Profesi Ners
tahun 2020.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan yang saya kutip dari hasil
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagaian bukan hasil karya saya
sendiri atau terdapat plagiat dalam bagian-bagian tertentu, maka saya bersedia
Gorontalo.
Gorontalo, …………./2020
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................i
HALAMA PERYATAAN ....................................................................................ii
LEMBAR PENILAIAN........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
ABSTRAK .............................................................................................................v
A. PENDAHULUAN.............................................................................................6
1.1 Latar Belakang..............................................................................................6
1.2 Tujuan...........................................................................................................9
1.3 Outline..........................................................................................................9
B. METODE...........................................................................................................10
2.1 Desain................................................................................................................10
2.2 Kriteria dan Inklusi............................................................................................10
2.3 Startegi Pencarian Literatur ..............................................................................11
C. HASIL ...............................................................................................................12
D. PEMBAHASAN................................................................................................15
E. IMPLIKASI KEPERAWATAN .....................................................................19
F. KESIMPULAN..................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Pendahuuan : Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit degeneratif dengan
jumlah penderita yang meningkat ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan
sekresi insulin, kinerja insulin, atau keduanya. Penatalaksanaan yang tidak efektif
dalam menangani penyakit DM akan mengakibatkan komplikasi seperti Penyakit
Arteri Perifer (PAP) yang dapat berlanjut menjadi ulkus kaki diabetik. Salah satu
pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi pembuluh darah
ekstremitas bawah yaitu Ankle Brachial Index (ABI). Intepretasi dari nilai ABI dapat
digunakan sebagai indikator penanganan yang efektif bagi pasien DM. Literatur
Review ini bertujuan untuk meningkatkan Ankle Brachial Index pada pasien DM.
Metode : Pencarian artikel menggunakan PICOT framework di database; Ebscho,
Ncbi, Google Schoolar, dibatasi rentang 10 tahun terakhir; 2016 s/d 2020. Hasil :
literatur yang didapat menyatakan bahwa senam kaki diabetik dapat meningkatkan
Ancle Brachial Index pada penderita diabetes melitus. Kesimpulan : Senam kaki
diabetes merupakan salah satu jenis olah raga yang dianjurkan terutama untuk pasien
ataupun penderita diabetes, senam kaki diabetes ini hendaknya dilakukan secara
terukur, teratur, terkendali dan berkesinambungan.
Kata Kunci : Senam Kaki Diabetes, Ankle Brachial Index, Diabetes Mellitus
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang terjadi
akibat gangguan sekresi insulin, penurunan kerja insulin, atau akibat dari keduanya
(Tarwoto dkk, 2012). Glukosa darah yang tinggi menyebabkan penyakit vaskular
perifer sehingga aliran darah ke kaki dan betis tidak cukup sehingga menyebabkan
kesulitan penyembuhan luka dan infeksi. Oleh sebab itu, maka pemeriksaan kaki
perifer sehingga menimbulkan masalah claudicatio intermitten, jika diraba kaki terasa
dingin, nadi teraba kecil atau hilang, perubahan warna kulit menjadi pucat atau
kebiruan, jika mengalami luka sukar sembuh, dan keluhan paling utama adalah
odema (Tarwoto dkk 2012). Odema pada kaki akan membuat nilai ankle brachial
indeks (ABI) pada penderita diabetes mellitus menjadi tinggi (Maryunani, 2015).
Nilai ABI > 1,3 biasa terjadi pada penderita diabetes mellitus yang gemuk, sedangkan
nilai ABI < 0,9 biasa terjadi pada penderita diabetes mellitus yang telah menderita
lebih dari 6 tahun, merokok, dan kadar gula darah puasa yang tinggi (Naghavi, 2010).
penduduk dunia yang meninggal karena diabetes mellitus dan berada di urutan ke 4
PPOK (WHO, 2017). Prevalensi penderita Diabetes melitus di Indonesia tahun 2016
kuman, antibiotika tepat guna, tindakan bedah rehabilitatif dan senam kaki. Senam
kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita diabetes mellitus atau bukan
darah bagian kaki. Gerakan-gerakan senam kaki dapat memperlancar peredaran darah
kaki diabetic sebesar 50 – 60%. Manajemen diet, pemantauan kadar gula darah ,terapi
farmakologi adalah penatalaksanaan dari diabetes mellitus selain itu latihan fisik
berupa olahraga jasmani. Untuk melakukan vaskularisasi perawatan kaki dapat juga
dilakukan dengan gerakan-gerakan kaki yang dikenal sebagai senam kaki diabetic.
Senam diabetes adalah senam aerobic low impact dan ritmis dengan gerakan
yang menyenangkan, tidak membosankan dan dapat diikuti semua kelompok umur,
dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan nilai aerobic yang optimal (Santoso, 2006
dalam Damayanti, 2015). Senam kaki adalah latihan yang dilakukan oleh pasien
invasive salah satunya dengan pemeriksaan Ankle Brachial Index (ABI). Ankle
Brachial Index merupakan pemeriksaan pada pembuluh darah yang berfungsi untuk
mendeteksi tanda dan gejala klinis dari iskemia, penurunan perfusi perifer yang dapat
dengan mengukur tekanan darah pada daerah ankle (kaki) dan brachial (tangan)
sirkulasi darah pada tungkai bawah dengan rentang nilai 0,90 – 1,2 menujukkan
bahwa sirkulasi darah ke daerah tungkai normal. Nilai ini didapatkan dari hasil
Beberapa studi menunjukan bahwa pada klien dengan nilai Ankle Brachial
Index (ABI) > 0,90 memiliki resiko pengerasan arteri (abnormal), untuk nilai ABI
normal (sama/lebih dari 0,90) klien tidak memiliki risiko untuk mengalami ulkus,
risiko terjadinya ulkus rendah jika mereka memiliki nilai ABI 0,71-0,90 resiko
menjadi sedang ketika nilai ABI 0,41-0,70 dan resiko yang paling tinggi untuk
mengalami ulkus terjadi pada mereka yang memiliki nilai ABI (kurang dari 0,40).
Oleh karena itu suatu hal yang penting untuk mendiagnosis keadaan vascular secara
dini dengan menilai ABI dalam rangka untuk melakukan perencanaan proses
keperawatan pada pasien dengan ulkus diabetikum, sehingga dapat menekan angka
(responden diabetes yang tidak rutin senam). Kelompok 1 diketahui bahwa rata- rata
nilai ABI sebesar 1,107 lebih tinggi dari pada kelompok 2 dengan 1,015. Penelitian
ini menyimpulkan bahwa senam diabetes mampu meningkatkan nilai ABI pada
1.2 Tujuan
efektif terhadap peningkatan ankle brachial index (ABI) pada pasien diabetes melitus.
1.3 Outline
1. Diabetes Melitus
melitus.
B. Metode
1. Design
rancangan one group pre test post test diterbitkan dari tahun 2016 sampai
tahun 2019 yang membahas tentang pengaruh senam kaki diabetik efektif
melitus.
a. Inklusi
full text, berbahasa indonesia dan bahasa inggris dan semua studi yang
Pretest-postest design.
b. Ekslusi
Studi dikeluarkan apabila tidak sesuai dengan kriteia inklusi : seperti studi
proquest, EBSCO, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam
pencarian artikel adalah Senam Kaki Diabetik, Ankle Brachial Index (ABI),
Diabetes Melitus.
.
C. Hasil
Tut Wuri Prihatin, 2019 .Jumlah sample Quasi experiment Nilai ABI (Ankle Brachial
Rahadian Dwi M 32 responden, dengan rancangan one Index) responden sebelum
pada pasien group pre test post test dilakukan senam kaki
Senam Kaki diabetes melitus dan menggunakan rata-rata pada nilai
Diabetes tipe 2 Simple Hand Held borderline. Nilai ABI
Berpengaruh Vascular (Ankle Brachial Index)
Terhadap Nilai doppler ultrasound responden sesudah
Ankle Brachial probe dilakukan senam kaki
Index (ABI) Pada rata-rata pada nilai
Pasien Diabetes normal. Terdapat
Melitus Tipe II pengaruh senam kaki
diabetes mellitus terhadap
perubahan nilai Ankle
Brachial Index pada
pasien DM Tipe II di
Puskesmas Bergas
Kabupaten Semarang
dengan nilai p value 0.001
(<0.05).
Isni Hijriana, Dewi 2016 Total sampel Quasi-eksperiment jenis Hasil penelitian
Elizadiani Suza, dalam penelitian pre-test and post-test menunjukkan bahwa
Yesi Ariani ini adalah 35 group design. terdapat perbedaan nilai
pasien DM Tipe Instrumen pengukuran ABI sebelum dan
2. menggunakan Simple setelah dilakukan latihan
Pengaruh Latihan
Hand Held Vascular pergerakan sendi
Pergerakan Sendi
Ekstremitas Bawah doppler ultrasound ekstremitas bawah. Hasil
Terhadap Nilai probe pengukuran nilai
Ankle Brachial ABI sebelum periode
Index (Abi) intervensi pada
Pada Pasien Dm ektremitas kiri yaitu 0.90
Tipe 2 dan ektremitas
kanan 0.89, setelah
diberikan intervensi
terjadi peningkatan nilai
ABI pada kedua
ekstremitas, rata-rata nilai
ABI menjadi 0.99
pada ekstremitas kiri dan
0.98 pada
ektremitas kanan.
Indhit Tri Utami 2019 Sampel pada Rancangan penelitian terdapat peningkatan nilai
penelitian ini menggunakan quasi ABI dan IpTT pada
terbagi menjadi ekspreriment kelompok intervensi
Pengaruh Senam
kelompok pre post test design with sepanjang periode follow
Kaki Diabetes
intervensi (n = control group. up
Terhadap Nilai
18) dan kelompok Instrumen pengukuran (pre test, post test I, dan
Ankle Brachial
kontrol (n = 18). ABI post test II). dengan p
Index (Abi) Dan
menggunakan Simple value 0,000.
Nilai Ipswich Touch
Hand Held Vascular
Test (Iptt) Pada
doppler ultrasound
Pasien Dm Tipe 2
probe merek BT 200V
dan spignomanometer
merek ABN yang
telah terkalibrasi.
Diyah Farmasari 2018 Sampel pada Simple Hand Held Hasil kelompok intervensi
penelitian ini Vascular
dan kelompok sebelum
terbagi menjadi doppler ultrasound
Terapi Lombinasi perlakuan adalah 0,84
kelompok probe
Diabetik Self
intervensi (n = mmHg dan 0.82 mmHg.
Management
24) dan kelompok
Sedangkan setelah
Education (DSME)
kontrol (n = 24).
Dengan Senam perlakuan adalah 1.09
Kaki Diabetik
mmHg. Uji independent
Terhadap Ankle
test menunjukan nilai p
Brachial Index
(ABI) Pada value 0,000 berarti ada
Penderita Diabetes
perbedaan rerata selisih
Melitus Tipe II
ABI kedua kelompok.
Yosef Jan 2019 Total sampel Simple Hand Held Pada kelompok A, tes
Vascular
Lower Sensitivity dalam penelitian ANOVA dilakukan
doppler ultrasound
Of Ankle-Brachial
ini adalah 51 berulang-ulang
Index probe
pasien diabetes menunjukan perbedaan
Measurements
Among People melitus signifikan secara statistik
Suffering With
antara ABI-s dan ABI-d (P
Diabetes-Associated
<0,001) sedangkan pada
Vascular Disorders :
A Systematic kelompok B dan C (P
Review
<0,05)
D. Pembahasan
1 Diabetes Melitus
ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang terjadi
akibat gangguan sekresi insulin, penurunan kerja insulin, atau akibat dari keduanya
(Tarwoto dkk, 2012). Glukosa darah yang tinggi menyebabkan penyakit vaskular
perifer sehingga aliran darah ke kaki dan betis tidak cukup sehingga menyebabkan
kesulitan penyembuhan luka dan infeksi serta dapat menyebabkan kematian dan
meliputi edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani dan intervensi non farmakologi,
salah satu penanganan yang sering dilakukan adalah senam kaki diabetik (Diyah
Farmasari 2019).
kesegaran jasmani atau nilai aerobic yang optimal, mengurangi nyeri, mengurangi
kerusakan, saraf dan mengontrol kadar gula darah serta meningkatkan sirkulasi darah
Adapun tujuan yang diperoleh setelah melakukan senam kaki ini adalah
memperbaiki sirkulasi darah pada kaki pasien diabetes, sehingga nutrisi lancar
kejaringan. Selain itu juga memperkuat otot-otot kecil, mencegah terjadinya kelainan
bentuk kaki, mengatasi keterbatasan gerak sendi, dan mencegah terjadinya luka
(Damayanti, 2015).
sistolik ankle dengan brachial, untuk mengetahui kondisi pembuluh darah ekstremitas
daerah kaki dapat diukur melalui pemeriksaan non invasive salah satunya adalah
menjelaskan ABI adalah pemeriksaan atau tes yang mengukur rasio sistolik tekanan
darah di pergelangan kaki dan brakial, dengan nilai ambang batas yang telah
ditentukan. Jadi Ankle Brachial Index (ABI) adalah suatu pengukuran tekanan darah
di bagian pergelangan kaki dan brachial dengan membagi sistoliknya, bertujuan untuk
bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan, setelah diberikan intervensi senam
Senam kaki yang dianjurkan pada pasien DM yang bersifat aerobik artinya
produksi insulin yang dipakai dalam transport glukosa ke sel sehingga membantu
menurunkan glukosa dalam darah Menurut teori Dewi, Sumarni dan Sundari, (2012).
Teori ini juga sesuai denga Isni, Eliza, dkk, (2016) yang mengungkapkan
bahwa gerakan-gerakan kaki yang dilakukan senam kaki diabetik sama halnya
dengan pijat kaki yaitu memberikan tekanan dan gerakan pada kaki mempengaruhi
tekanan darah terutama sistolik brachialis yang berhubungan langsung dengan nilai
ABI.
Munurut hasil penelitian dari Tut Wuri Prihatin (2019) menunjukan bahwa
nilai ABI setelah perlakuan senam kaki diabetik pada kelompok perlakuan rata-rata
1,02 termasuk kategori normal. Hasil penelitian ini menunjukan setelah diberikan
senam kaki diabetik sebanyak tiga kali seminggu selama empat minggu telah terjadi
peningkatan nilai ABI sebesar 0,14 dari 0,88 sebelum senam kaki diabetik menjadi
1,02 setelah senam kaki diabetik sehingga ABI pada kelompok perlakuan masuk
Menurut Turwoto dalam Tri Utami (2019) Hal tersebut disebabkan karena
senam kaki yang dilakukan secara rutin dapat memperlancar peredaran darah
terutama ekstremitas bawah. Kontraksi pada otot betis (gastrocnimeus dan soleus)
diperlukan pada bagian ankle. Pada pasien yang mengalami penurunan mobilisasi
ankle harus dilakukan latihan ini untuk meningkatkan kekuatan otot betis dan
meningkatkan pompa otot betis (calf pumping). Calf pumping ini diharapkan akan
memfasilitasi venous return yang akan berdampak positif terhadap peningkatan
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Perkeni dalam Isni Hijriani (2016),
yang menyebutkan bahwa pada saat latihan senam kaki otot menjadi lebih efektif dan
lebih peka. Gerakan senam dapat melenturkan otot dan sendi serta ligamen di sekitar
kaki, pembuluh darah balik akan lebih aktif memompa darah kembali ke jantung
sehingga sirkulasi darah di kaki menjadi lebih lancar yang berpengaruh pada
peningkatan tekanan darah, di samping itu dipengaruhi oleh faktor kontinuitas dan
keteraturan pasien dalam mengikuti senam kaki diabetik sehingga terjadi perbaikan
Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh Gusti Ayu dalam Diyah Farmasi
(2018) dimana hasil analisis perbedaan nilai ABI pada kelompok perlakuan dan
kontrol didapatkan nilai p value pada kelompok perlakuan adalah 0.000(p<0,05) yang
(p>0,05) yang menunjukkan Ho gagal ditolak. Ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
rata-rata ABI yang signifikan antara kelompok kontrol dan perlakuan serta ada
pengaruh senam kaki diabetik terhadap ABI pada pasien diabetes melitus tipe II pada
penatalaksanaan diabetes melitus. Kegiatan fisik sehari-hari dan latihan fisik teratur
(3-5 kali seminggu selama 30 menit) merupakan salah satu pilar dalam penataksanaan
diabetes melitus disamping edukasi, diet dan obat-obatan (OAD dan insulin).
diabetik efektif terhadap peningkatan ankle brachial index (ABI) pada pasien diabetes
melitus, sehingga latihan ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan oleh perawat
F. Kesimpulan
penyandang diabetes mellitus, untuk memperlancar peredaran darah kaki. Senam kaki
diabetes juga salah satu jenis olah raga yang dianjurkan terutama untuk pasien
ataupun penderita diabetes, senam kaki diabetes ini hendaknya dilakukan secara
terukur, teratur, terkendali dan berkesinambungan. Hal ini dikarenakan senam kaki
diabetik dapat meningkatkan Ancle Brachial Index pada penderita diabetes melitus ,
dan sangat efektif terhadap perbaikan sirkulasi darah pada kaki pasien diabetes
melitus.
Daftar Pustaka
Dewi, P. 2013. Pengaruh Senam Diabetes Mellitus dengan nilai ABI (Ankle Brachial
Index) pada pasien DM. Jurnal Keperawatan. STIKES Harapan Bangsa
Purwokerto.
Mangiwa, I., Katuk, M. E., & Lando, S. (2017). Pengaruh Senam Kaki Diabetes
Terhadap Nilai Ankle Brachial Index Pada Pasien Diabetes Melitus.
Keperawatan, 5
Wahyuni, A. (2016). Senam Kaki Diabetes Efektif meningkatkan Ankle Brachial
Index Pasien DM Tipe 2.
WHO. 2017. World Health Report of 2017. Tersedia dari www.who.int. diakses pada
tanggal 9 November 2017.
Sugondo, dkk. (2011). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Fakultas
Kedokteran UI.
Kemenkes. (2018). Prevalensi Diabetes Mellitus di Indonesia 2018. In Riset
Kesehatan Dasar. Jakarta.
Damayanti, S. (2015). Diabetes Melitus & Penatalaksanaan Keperawatan.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Parkeni. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia 2011. Jakarta: PARKENI;2011.
Tarwoto, Wartonah, Taufiq, I., & Mulyati, L. (2012). Keperawatan Medikal Bedah
Gangguan Sistem Endokrin (I). Jakarta: Trans Info Media.
Maryunani, A. 2015. Perawatan Luka (Modern Woundcare) Terlengkap dan Terkini.
Jakarta : In Media
Naghavi, M. 2010. Asymptomatic Atherosclerosis: Pathophysiology, Detection and
Treatment. New York : Springer Science
Rihiantoro, T,. Purbianto. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan PAD pada
Diabetisi. Jurnal Keperawatan, 8(1): 24-26.
Tarwoto dkk. 2012. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Endokrin.
Jakarta: Trans Info Media
Laksmi, Agung.I.A.,Mertha I.M, Widianah.I. 2006. Pengaruh Foot Massage
Terhadap Ankle Brachial Index (ABI) pada Pasien DM Tipe 2 di Puskesmas
II Denpasar Barat. Journal of Udayana.
Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L., Camera, I. M. 2011.
Medical Surgical Nursing Assesment and Management of Clinical Problems.
8th ed(2). St Louis Missouri.
Kristiani, A. L, Sumangkut, R.M. 2015. Hubungan Ankle Brachial Index Dengan
Keparahan Ulkus Pada Penderita Kaki Diabetik. Jurnal Biomedik. 7 (11).
Taylor, R.B. 2010. Managing diabetes with exercise 6 tips for nerve pain. Retrived
January15,2017. From http://www.webmd.com./diabetes/features/6-
exercise-tips.