Anda di halaman 1dari 3

D.

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN SISTEM FIRE ALARM

1. PEKERJAAN INSTALASI

1.1. Lingkup Pekerjaan


Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi fire alarm dan fire fighting unit
ini adalah menyediakan, memasang, mencoba/trial run dan semua instalasi
fire alarm maupun fire fighting; yang diperinci dalam uraian pekerjaan di
bawah ini serta yang tertera gambar.

Lingkup pekerjaan di sini adalah dalam pengertian bahwa unit dapat bekerja
baik tiap-tiap bagiannya maupun seluruh instalasi yang terpasang sebagai unit
keseluruhan.
 Pengadaan dan pemasangan semua fire detector, manual call, alarm bell,
signal/location lamp, sirene beserta instalasi wiringnya.
 Pengadaan dan pemasangan MDF (Main Distribution Frame) dan TB
(Terminal Box) tiap-tiap lantai sesuai gambar rencana.
 Pengadaan dan pemasangan power supply untuk melayani sistem fire
alarm tersebut.
 Pengadaan dan pemasangan unit-unit fire fighting.
 Mengadakan trial run dan pengujian untuk seluruh instalasi maupun
demonstrasi dari unit-unit fighting yang dipergunakan.
 Board yang menunjukan adanya peralatan-peralatan manual push button
fire fighting unit, menunjukan tempat/arah pintu bahaya/tangga bahaya
(fire escape).

1.2. Master Control Fire Alarm Panel, Auxiliary Monitor Panel


 Master Control Fire Alarm (MCFA) Panel Type Adressible dan Konvensinal
harus mempunyai kapasitas sesuai gambar perencanaan dan harus
mempunyai perlengkapan-perlengkapan standar seperti :
 Indicator/ signal zones sesuai dengan jumlah zones
 Buzzer/ horn
 Fire Brigade telephone line
 Fire Fighting (fire pump) line
 Monitor line
 Signal otomatis dan manual monitor untuk memberi petunjuk terjadinya
gangguan open circuit maupun short pada jaringan loop ataupun
gangguan instalasi lainnya. Panel dibuat dengan konstruksi rangka
besi dan ditutup dengan plat besi tebal 1,5 mm cat finish berwarna
merah dan sebelum dicat harus diberi lapisan dasar. Master Control
Fire Alarm (MCFA) diinstalasi di ruang kontrol engineering. Integrated
dan instruksi ke pressurization fan, fire lift pada saat terjadi kebakaran.

 Pada indicator/signal zones, harus ditunjuk juga lokasi dari pada tiap zones,
untuk mempermudah identifikasinya.

FA - 1
1.3. Power Supply
Tegangan yang boleh dipergunakan adalah tegangan DC, tidak lebih dari 12
V tegangan ini diperoleh dari rectifier. Dalam keadaan emergency atau supply
daya PLN terputus, maka dipergunakan supply dari battery yang dapat
melayani sistem ini selama 12 (dua belas) jam. Battery harus battery Nickel
Cadmium (NiCad). Besar kapasitas battery dan rectifier system harus sesuai
dengan performance dan kebutuhan instalasi fire alarm secara keseluruhan.

1.4. Fire Alarm Detector


 Maximum/fixed temperature detector mempunyai daerah cakup :
 ± 40 m² dengan temperature max. 65 °C
 ± 30 m² dengan temperature max. 75 °C

 Kombinasi rate of rise dan fixed temperature detector dengan maximum


temperatur ± 65 m² °C mempunyai daerah cakup ± 40 m² dengan
maximum temperatur ± 75 °C mempunyai daerah cakup ± 30 m².

1.5. Alarm Bell


Supply tidak lebih dari 12 V DC, type indoor. Bell yang dipasang di dalam
bangunan mempunyai frekwensi yang cukup, sehingga dapat mengatasi noise
level dengan tingkat sedang. Pemasangan alarm bell disesuaikan keadaan.

1.6. Manual Call Box


Indoor type, dipasang mounted pada dinding atau Box Fire Hidrant. Supply
tidak lebih dari 12 Volt DC.

1.7. Sirine (Horn Alarm)


Dipasang outdoor, di daerah terbuka, parkir atau tempat lainnya, lengkap
dengan tiang. Mempunyai frekwensi yang cukup sehingga dapat terdengar
dengan jelas di dalam bangunan atau tempat lainnya.

1.8. Location Lamp


Material :
 Globe : Resin, inside of globe : frost finish
 Frame : Synthetic Resin
 Power Supply : 12 V.AC
 Pemasangan : Surface Mounted

1.9. Instalasi dan Pemipaan (Conduit)


 Master Control Fire Alarm diletakkan di dalam ruang monitor, dipasang
menempel pada dinding.

 Auxiliary monitor panel instalasi di meja monitor di ruang monitor, dimana


penjagaan ada selama 24 jam. Kabel yang menghubungkan antara
Master Control Panel dan Terminal Box (TB) adalah kabel rak / kabel tray.

 Di dalam bangunan setiap lantai dilayani oleh sebuah TB yang terletak


pada ruang untuk panel-panel. Untuk menghubungkan tiap TB di setiap
lantai dengan Master Control Fire Equipment, digunakan kabel twisted dan
NYA yang dimasukkan dalam kabel rak/kabel tray, diklem pada dinding
shaft.
FA - 2
 Sistem instalasi dari TB ke fire detector manual call box ataupun bell diper
gunakan kabel NYA ukuran 1,5 mm² diletakkan dalam conduit pipa PVC
yang diinstalasi di atas langit-langit. Instalasi pengabelan secara seri, tap
point dari masing-masing fixtures dan loop, pada bagian akhir dari instalasi
menggunakan End Off Line Resistor.

 Setiap pembelokan/ pencabangan/ penyambungan harus digunakan


junction box, dipasang secara kuat pada tiap dudukan, dengan mengklem
pada rangka kayu atau lainnya.

 Untuk pipa conduit, junction box yang tertanam dalam beton, dinding atau
pada lantai, Pemborong harus memasangnya sebelum pengecoran,
dengan koordinasi Pengawas Lapangan/MK.

 Untuk fire extinguisher unit fixed type digantung pada dudukan


penggantung sedangkan dudukan penggantung dipasang menempel pada
dinding anchor, atau diletakkan dalam lemari fire hydrant panel yang telah
disediakan dan ditentukan. Atau diletakkan sesuai dengan ditentukan oleh
MK yang disesuaikan dengan keadaan lapangan.

Pemborong harus melengkapi peralatan tersebut dengan papan-papan tanda


yang menunjukan adanya alat-alat seperti manual call box, fire fighting
(extinguisher) unit, emergency door. Papan dari plat besi dengan tebal plat 0,8
mm ukuran disesuaikan dengan jumlah huruf, warna dasar merah, dengan
huruf kuning, terbaca dari jarak minimum 10 m untuk mata normal.

Pemborong harus mengadakan pengujian untuk seluruh instalasi dan


peralatan fire alarm dengan disaksikan oleh Pemilik Proyek/Wakilnya,
Perencana, MK.
Dalam proses pengujian ini, Pemborong harus dapat menjamin seluruh hasil
kerjanya dengan membuat suatu Berita Acara/garansi bahwa untuk pekerjaan
yang sesuai penawaran dan lampiran tambahannya dapat bekerja dengan
baik dan sempurna. Karenanya untuk proses perizinan laik pakai dari Dinas
Pemadam Kebakaran (DPK) setempat adalah tanggung jawab Pemborong.

2. PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL


 Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru
dan material tersebut khusus untuk pemasangan di daerah tropis, serta
sebelum pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis dari
MK/Perencana.

 Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui


karena menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian
tersebut tanpa biaya extra.

 Komponen-komponen dari material yang mungkin sering diganti harus


dipilih yang mudah diperoleh dipasaran bebas.

FA - 3

Anda mungkin juga menyukai