Kelas : 4 EGC
Npm : 061840411719
Mk : Energi dan Lingkungan
1. Peluang terjadinya perubahan iklim akibat efek rumah kaca oleh gas-gas
yang di lepaskan ke atmosfer. Yang paling utama adalah yang
disebabkan oleh gas karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar fosil.
2. Pencemaran udara industri perkotaan yang disebabkan oleh pencemaran
atmosfer hasil pembakaran bahan bakar fosil
3. Pengasaman lingkungan
4. Resiko kecelakaan nuklir, masalah limbah pembuangan dan
pembongkaran reaktor setelah masa bhaktinya berakhir, dan bahaya yang
berkaitan dengan penggunaan energi nuklir.
Penggunaan batu bara yang tinggi juga akan meningkatkan emisi oksida sulfur
dan nitrogen yang sebagian besar akan berubah menjadi asam di atmosfer. Teknologi
untuk menghilangkan kedua emisi yang terakhir ini sekarang telah diwajibkan di
beberapa negara untuk semua fasilitas baru, dan bahkan sebagian dari fasilitas lama,
walaupun hal itu akan meningkatkan investasi sebesar 15 - 25 %. Jika negara di dunia
tidak siap untuk mengeluarkan biaya tambahan tersebut, maka jalur ini akan menjadi
semangkin tidak layak terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang.
Pembakaran sempurna bahan bakar fosil menghasilkan CO2 dan H2O bersama
beberapa nitrogen oksida yang muncul dari fiksasi nitrogen dari atmosfer pada suhu
tinggi. Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan asap hitam yang terdiri dari
partikel-partikel karbon atau hidrokarbon kompleks atau CO dan senyawa organik yang
teroksidasi sebagian. Bahan bakar fosil juga mengandung senyawa sulfur organik dan
anorganik dalam jumlah yang bervariasi, yang proses pembersihannya pada gas dan
minyak bumi lebih mudah dilakukan dari pada yang terkandung di dalam batu bara.
Kebanyakan sulfur pada bahan bakar fosil dalam bentuk SO2. Partikel organik lain dari
bahan bakar fosil terutama pada batu bara adalah logam. Unsur logam yang dapat
menguap seperti air raksa diemisikan dalam bentuk uap, bahkan ada yang dalam bentuk
debu dan beberapa di antaranya dilepas dalam bentuk gas.
Dengan terjadinya krisis energi yang dimulai pada tahun 1973 karena terjadinya
perang Arab- Israel, laju kenaikan konsumsi energi negara maju dapat dikurangi dengan
meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Dengan peningkatan efisiensi ini
pembakaran bahan bakar fosil per satuan produk atau jasa dapat dikurangi tanpa harus
mengorbankan pertumbuhan ekonomi, bahkan keuntungan ekonomi yang lebih besar
dapat dicapai untuk per satuan energi yang digunakan.
• Konservasi Energi
A. Energi Surya
Energi surya merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari matahari. Energi
surya bukan saja dihasilkan dari penyinaran langsung oleh pancaran radiasi matahari ke
bumi akan tetapi sebenarnya termasuk seluruh efek tidak langsung yang ditimbulkan,
misalnya energi angin, air, dan energi dari laut. Dalam pelaksanaannya, pemanfaatan
energi surya dapat melalui tiga cara, yaitu :
1. Cara pertama , merupakan prinsip pemanasan langsung. Dalam hal ini sinar
matahari secara langsung memanasi benda yang akan dipanaskan, atau secara
langsung memanasi medium.
2. Cara ke dua, panas yang terkandung dalam medium dikonversikan menjadi
energi listrik
3. Cara ketiga, dengan menggunakan sel fotovoltaik. Dengan cara ini energi
matahari langsung dikonversikan menjadi energi listrik.
B. Energi Angin
Untuk memanfaatkan angin guna pengadaan energi listrik, digunakan kincir
angin. Dalam pemanfaatan ini dibutuhkan sebuah pengatur tegangan karena kecepatan
angin yang selalu berubah-ubah yang mengakibatkan tegangan yang dihasilkan juga
berubah-ubah. Disamping itu juga dibutuhkan baterai untuk menyimpan energi, karena
sering pula terjadi kecepatan angin yang bertiup selalu rendah sehingga tidak mampu
memutar kincir. Dalam kondisi yang demikian maka perlu dicegah agar generator tidak
bekerja sebagai motor. Oleh karena itu dibutuhkan pula sebuah pemutus arus otomatis.
Energi Angin di samping untuk pembangkit listrik juga dapat dimanfaatkan misalnya
untuk :
C. Energi Biomassa
Pada saat laut pasang, permukaan air laut tinggi, mendekati ujung atas dari
bendungan. Waduk di isi dengan air laut, dengan mengalirkannya melalui sebuah turbin
air yang dihubungkan dengan sebuah generator listrik sehingga pada proses pengisian
waduk dari laut, putaran turbin akan menggerakkan generator dan energi listrik akan
dihasilkan. Proses ini berlangsung hingga tinggi permukaan air laut dalam waduk akan
sama dengan tinggi permukaan air laut.
Pada saat laut surut, terjadi hal sebaliknya, waduk dikosongkan . Dengan
sendirinya air mengalir lagi melalui generator turbin yang juga akan menghasilkan
energi listrik
E. Biogas
Gas yang dihasilkan dari dekomposisi bahan bakar organik di bawah kondisi
anaerobik. Gas yang dihasilkan dari bahan organik tersebut sebagian besar terdiri dari
campuran metan dan karbondioksida. Gas ini dikenal dengan gas rawa atau biogas.
Campuran gas ini adalah hasil proses fermentasi atau peranan bakteri anaerobik
terutama bakteri metan. Suhu yang ideal untuk berlangsungnya proses fermentasi adalah
dari 30 C hingga 55 C.
PERTANYAAN !
JAWABAN !