Anda di halaman 1dari 14

Makalah Manajemen Umum

’’Pengertian Manajemen Umum’’

Disusun Oleh:
Yusuf Muhammad Wanakusuma
(19230017)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kemudahan, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
‘’MANAJEMEN UMUM’’ ini tepat pada waktunya.Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan
kemampuan yang saya miliki baik dari pengumpulan, penyusunan maupun
penulisan makalah ini. Namun besar harapan saya,semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
sahabat,kerabat dan dosen yang telah memberikan perhatian dan bimbingan
selama penyusunan makalah ini.Kami sangat mengharapkan saran dan kritik
demi kemajuan penulisan kedepannya.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno mnagement, yang


memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet,
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Selain manajemen sebagai ilmu,
manajemen juga dianggap sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh
kepemiminan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan,
kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya
itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan tidak dapat dipelajari.
Manajemen Sebagai Ilmu Dan Sebagai Seni. Manajemen merupakan
suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya
tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena
telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori.
Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala
manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode
ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan
dalam bentuk suatu teori.Sedang manajemen sebagai suatu seni, disini
memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama
dengan orang lain, bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar
mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya
adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni,
bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan
bersama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, ciri dan unsur dari manajemen?
2. Bagaimana tingkatan manajer dalam manajemen umum?
3. Apa saja fungsi dari manajemen?
4. Apa saja keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apa itu manajemen umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian,ciri dan unsur dari manajemen
b. Untuk mengetahui tingkat manajer dalam manajemen umum
c. Untuk mengetahui apa saja fungsi dan peranan manajemen
d. Untuk memahami keterampilan apa saja yang harus dimiliki oleh
seorang manajer
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Ciri dan Unsur Manajemen

Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri


di Inggris pada abad 18.Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian
terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan
usahawan, industri maupun masyarakat.Para pemikir itu yang terkenaI
antara lain,Robert Owen, dan Henry Fayol,
Robert Owen (1771 -1858) adalah orang yang menentang praktek-
praktek memperkerjakan anakanak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13
jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu,
beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi kerja ini. Pada tahun-
tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang
tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik,
menaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja
karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-
toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak,
dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal,
dengan membangun rumahrumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan
hidup dan pabrik rnenjadi menarik.
Sebab itu, beliau disebut "Bapak Personal Manajemen Modem". Selain itu,
Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi
yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai
perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan
produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara
terbuka.
Henry Fayol (1841 -1925),pada tahun 1916, dengan sebutan teori
manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan
pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang
kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen
yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan
para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena
adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar
dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata
kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat
diajarkan dari dari dipahami prinsipprinsip pokok dan teori umumnya yang
telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke
dalam 5 macam kegiatan ,Yaitu :
1. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-
barang produksi.
2. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian
bahan mentah dan menjual hasil produksi.
3. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha
mendapatkan dan menggunakan modal.
4. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi
pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
5. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang,
keuntungan dan, neraca, serta berbagai data statistik
Menurut George R Terry, Manajemen adalah suatu proses yang terdiri
dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya.
Menurut S.P. Hasibuan, manajemen adalah usaha mencapai suatu
tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer
mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengaruh dan pengendalian.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.Ciri-ciri manajemen meliputi :
1. Ada tujuan yang hendak dicapai
2. Ada pemimpin (atasan),
3. Ada yang dipimpin (bawahan),
4. Ada kerja sama.
Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai
kemampuan ( skills).Kemampuan (skills) yang dimaksud terdiri dari:
1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk
mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk
memimpin usaha-usaha yang penting.
2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis
yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai
usaha.Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh
kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama.Sebab pemimpin itu
sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga
kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda.

B. Tingkatan Manajer

Tingkatan manajemen adalah Keahlian yang dibutuhkan pada Tingkat


Manajemen yang berbeda-beda
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari
keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil
direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tingkat
puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan
merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer
dibawahnya
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memiliki keahlian
interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi,
bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab
melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal:
manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah
ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tingkatan ini juga
memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup
prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal:
supervisor/pengawas produksi, mandor

C. Fungsi Manajemen

Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:


1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua
fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan.
Perencanaan dapat berupa rencana informal atau rencana formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan
tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah
rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka
waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota
korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan
rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan
menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis
tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan Menetapkan
standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target
bisnis
Hambatan dalam perencanaan :
a. Kurangnya pengetahuan dalam berorganisasi
b. Kesulitan biaya
c. Takut gagal
d. Kurangnya pengetahuan tentang lingkungan
2. Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi Pengorganisasian yaitu mengatur proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem
dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa
semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas,
dan menetapkan prosedur yang diperlukan
b. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggungjawab
c. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia/tenaga kerja
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling
tepat
Hambatan dalam pengorganisasian : Kurangnya kemampuan untuk
merinci hasil yang dicapai oleh manajemen
3. Pengarahan (Actuating/Directing)
Fungsi Pengarahan dan Implementasi yakni mengatur program agar
dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses
memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara
efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
c. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Hambatan dalam pengarahan : Tidak adanya kesadaran karyawan untuk
melakukan tugasnya
4. Pengawasan (Controlling)
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian untuk mengawasi dan
mengendalikan proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian
kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan
dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai
perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target
bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan
c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang
terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
Hambatan dalam pengawasan : Tidak bisa mengawasi bawahan satu per
satu

D. Keterampilan Manajerial
Secara umum, terdapat empat keterampilan manajer pada masing-
masing tingkat manajer:
1. Keterampilan konseptual
Keterampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan
dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan bekerja secara baik dengan orang lain secara individu
atau kelompok, saling bekerja sama dengan memahami dan memotivasi
orang lain.
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen
yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur,
dan metode dari suatu bidang tertentu.
5. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang
manajer untuk menggunakan waktu ynag dimiliki secara bijaksana.
6. Keterampilan membuat keputusan
Adalah kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.

E. Tipe -Tipe Keputusan Manajemen


Pengambilan keputusan (Decision making) adalah tindakan manajemen
dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi
dalam 3 tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yang
berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur
terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh :
keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur adalah
keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan
rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit
dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yg terperinci.
Contoh : keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih,
keputusan alokasi dana promosi,dll.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yang tidak
terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di
manajemen tingkat atas. Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat
penting didalam pengambilan keputusan tidak terstruktur. Contoh :
Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain

F. Proses Pembuatan Keputusan


Dalam membuat keputusan, idealnya manajer harus melalui beberapa
tahapan yang berupa :
1. Pemahaman dan Perumusan Masalah
Manajer harus dapat menemukan masalah apa yang sebenarnya,
dan menentukan bagian-bagian mana yang harus dipecahkan.
2. Pengumpulan dan Analisa Data yang Relevan
Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan
rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat.
3. Pengembangan Alternatif
Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecenderungan
membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.
4. Pengevaluasian terhadap alternatif yang digunakan
Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan
menilai seberapa baik alternatif yang diambil dapat membantu
pemecahan masalah.
5. Pemilihan Alternatif Terbaik
Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan
ketidak sempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
6. Implementasi Keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan
mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, serta memperhatikan
resiko dan ketidakpuasan terhadap keputusan yang diambil.
7. Evaluasi atas Hasil Keputusan
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-
menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang
diharapkan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Manajemen bertujuan untuk pengkoordinasian segala kegiatan


perkantoran agar tercapainya tujuan bersama dalam organisasi, tang
meliputi kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan. Orang yang memilliki wewenang untuk melakukan
manajemen adalah manajer. Demikian pula manajer memiliki tingkatan-
tingkatan yang berupa :
1. Top manajer (manajer puncak). Keahlian yang dimiliki para manajer
tingkat puncak adalah keahlian konseptual yaitu keterampilan berfikir dalam
membuat rencana maupun keputusan.
2. Middle manajer (manajer tengah). Keahlian yang dimiliki para manajer
tingkat tengah adalah keahlian manusiawi yaitu keterampilan berkomunikasi
dan berhubungan dengan orang lain.
3. Low manajer (manajer bawah). Keahlian yang dimiliki para manajer
tingkat rendah adalah keahlian teknis yaitu keterampilan menguasai
peralatan, prosedur dan metode dari suatu bidang tertentu.
Manajemen umum memiliki empat fungsi yaitu perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan, pengawasan
(controlling). Keempat fungsi tersebut masing-masing memiliki proses dan
tujuan yang telah dibahas pada bab sebelumnya.

Daftar Pustaka
http://carapedia.com/pengertian_definisi_manajemen_menurut_para_ahli_in
fo404.htmlhttp://alexisjezz.blogspot.com/2010/11/perencanaan-manajemen-
umum.htmlhttp://ilhamhidayat.blog.com/2009/10/01/tingkatan-manajemen-
dan-manajer-dan-keterampilan-
manajer/http://vickyindiarto.wordpress.com/2010/10/10/fungsi-fungsi-
manajemen/http://carapedia.com/pengertian_definisi_perencanaan_info2066
.htmlhttp://imnoviriyadi.blogspot.com/2011/11/empat-tahap-dasar-
perencanaan.html

Anda mungkin juga menyukai