Anda di halaman 1dari 16

MINI RESEARCH

DAMPAK WABAH COVID-19 PADA KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN MEDAN LABUHAN

Mata kuliah : Pendidikan Kepramukaan

Dosen Pembimbing :Dr. Usiono. MA

Rahma Julia Windi (0306181049)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYYAH - 4

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang


masihmemberikan kita kesehatan dan kekuatan, sehingga kamidapat menyelesaikan Tugas
Mini Reseacrh ini . Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Kepramukaan. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Usiono ,MA
yang bersedia membimbing kami. Kemudian tak lupa pula atas bantuan teman-teman yang
turut membantu kelancaran dalam menyusunan tugas ini. Kami juga berharap semoga tugas
ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan pembaca. Dengan segala kerendahan hati, kritik
dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca dan teman-teman guna
untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan tugas yang lain dan pada waktu
mendatang. Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan, 5 Mei 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................2

Daftar Isi.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................4


B. Tujuan Penulisan.................................................................................................4
C. Manfaat Penulisan ..............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN

A. Pandemi Covid-19.............................................................................................5
B. Metodologi Penelitian ........................................................................................9
C. Dampak Covid-19 Pada Kesehatan ...................................................................9
D. Hasil Penelitian ..................................................................................................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................15
B. Saran ..................................................................................................................15
Daftar Pustaka.................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Covid-19 memilikki singkatan yaitu CO adalah singkatan dari korona, VI singkatan


dari Virus, D memiliki arti disease atau penyakit. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). penyakit menular
yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus. Penyakit ini pertama kali
diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan , ibu kota provinsi Hubei Cina, dan sejak itu
menyebar secara global, mengakibatkan pandemi koronavirus yang sedang berlangsung. Pada
tanggal 27 April 2020, lebih dari 3,04 juta kasus telah dilaporkan di 185 negara dan wilayah,
yang mengakibatkan lebih dari 211.000 kematian. Kasus orang terinfeksi virus corona jenis
baru pertama kali terjadi di Wuhan, China pada pertengahan Desember 2019 lalu. Seiring
waktu, virus yang sempat disebut Covid-19 ini menginfeksi semakin banyak orang tidak
hanya di China, tapi juga di sejumlah negara.

B. TUJUAN PENULISAN

Mini Research ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas mata
kuliah Pendidikan kepramukaan untuk membuat Mini Research sehingga dapat menambah
pengetahuan tentang riset yang di dapat.

C. MANFAAT PENULISAN

Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :

1. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu fenomena


2. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan mini research yang benar.
3. Menambah pengetahuan kita tentang dampak yang terjadi terhadap kesehatan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PANDEMI COVID-19

Covid-19 memilikki singkatan yaitu CO adalah singkatan dari korona, VI singkatan


dari Virus, D memiliki arti disease atau penyakit. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). penyakit menular
yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus. Penyakit ini pertama kali
diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan , ibu kota provinsi Hubei Cina, dan sejak itu
menyebar secara global, mengakibatkan pandemi koronavirus yang sedang berlangsung. Pada
tanggal 27 April 2020, lebih dari 3,04 juta kasus telah dilaporkan di 185 negara dan wilayah,
yang mengakibatkan lebih dari 211.000 kematian. Kasus orang terinfeksi virus corona jenis
baru pertama kali terjadi di Wuhan, China pada pertengahan Desember 2019 lalu. Seiring
waktu, virus yang sempat disebut Covid-19 ini menginfeksi semakin banyak orang tidak
hanya di China, tapi juga di sejumlah negara.

Pada 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan
wabah COVID-19 sebagai pandemi. Pandemi merupakan wabah penyakit yang terjadi pada
geografis yang luas atau menyebar secara global.

Penyebaran pasien positif corona mulai meluas ke sejumlah daerah, mulai dari
Jakarta, Bandung, Tangerang, Solo, Yogyakarta, Bali, Pontianak, hingga Manado. Sampai
Senin (16/3/2020), sebanyak 134 orang dinyatakan telah terinfeksi virus ini. Sampai Minggu
(15/3/2020), 8 orang dinyatakan sembuh dan 5 pasien meninggal dunia.

Derasnya informasi mengenai perkembangan penyakit dengan gejala hampir mirip


dengan flu ini membuat masyarakat perlu mengetahui arti dari sejumlah istilahnya. Berikut
makna sejumlah istilah terkait COVID-19 yang dirangkum dari berbagai sumber.

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu


demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat
hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala
tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

5
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona,
yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


 Batuk
 Sesak napas

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah penderita terpapar virus Corona.

Latar belakang COVID-19

Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia
atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan
pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang
tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan
tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang
dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia
kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga
menjadi penyakit radang paru.

Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang
juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus Corona bukan kali
ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus
Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.

Pandemi COVID-19

Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap sebagai
vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya informasi tersebut,
COVID-19 membuktikan diri mampu menular antarmanusia. Penularan sangat cepat hingga
Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus Corona atau COVID-19 pada
(11/3/2020).

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat cepat
hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus Corona.

6
Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh penanganan secepatnya.
Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona
atau COVID-19.

WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus Corona secara
global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19  dibanding China.
Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123
negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan.
Italia, yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat
memiliki lebih dari 15 ribu kasus.

Gejala COVID-19

Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap diremehkan pasien.
Namun, berbeda dengan flu biasa, infeksi virus Corona atau COVID-19 berjalan cepat,
apalagi pada pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya.

Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Batuk

2. Letih

3. Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh

4. Secara umum merasa tidak enak badan

Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Kesulitan bernapas

2. Infeksi pneumonia

3. Sakit di bagian perut

4. Nafsu makan turun

Ciri-ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul 2-10 hari
setelah kontak dengan virus. Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri awal Coronavirus dan
gejalanya baru muncul sekitar 24 hari. Untuk membedakan ciri-ciri awal Corona dan flu
biasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

7
1. Dalam 14 hari sempat bepergian ke negara yang dianggap sumber virus Corona

2. Sempat kontak dengan pasien yang mengalami infeksi Corona

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah dengan cara
yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus Corona atau COVID-19:

Pencegahan COVID-19

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah dengan cara
yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus Corona atau COVID-19,

1. Cuci tangan

Saat cuci tangan dengan sabun dan air minimal dilakukan selama 20 detik. Jika tak ada air
dan sabun bisa dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen. Cuci
tangan harus dilakukan sebelum dan setelah beraktivitas.

2. Jangan menyentuh tempat umum

Ketika berada di fasilitas umum, sebaiknya jangan menyentuh tombol lift, pegangan pintu,
pegangan tangga atau eskalator. Jika harus menyentuh, sebaiknya gunakan tisu atau lengan
baju dan segera cuci tangan setelahnya.

3. Hindari keramaian

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 mudah menyerang saat di tempat ramai. Karena
itu, usahakan tidak berada di keramaian apalagi dalam ruangan berventilasi buruk. Bila
terpaksa berada di keramaian, jangan sembarangan menyentuh wajah, hidung, dan mata,
apalagi bila belum cuci tangan.

4. Rajin membersihkan rumah

Bersih-bersih rumah menggunakan cairan disinfektan menjadi upaya lain mencegah kasus
infeksi virus Corona atau COVID-19. Setelah cara-cara pencegahan ini dilakukan, jangan
lupa gunakan masker saat beraktivitas di luar rumah

8
B. METODOLOGI PENELITIAN

Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dalam bentuk metode variabel
tunggal yaitu Dampak Wabah Covid-19 pada kesehatan di Kecamatan Medan Labuhan .
Yang menjadi sasaran wawancara adalah Pak Taufik. Dia adalah salah satuu masyarakat yang
sangat aktif pada lingkungan masyarakat. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan wawancara. Adapun wawancara ini dilakukan dengan mendatangi rumah
beliau yang kebetulan tetangga penulis.

C. DAMPAK WABAH COVID-19 KECAMATAN MEDAN LABUHAN

Pandemi virus corona masih terus menghantui dunia. Hingga kini, kasus positif virus
corona masih mengalami lonjakan. Meski begitu, banyak juga pasien yang sudah dinyatakan
sembuh. Tetapi, banyak juga korban yang meninggal dunia akibat virus corona.

Rupanya, masih ada beberapa informasi yang kurang mengenai kesehatan jangka
panjang bagi pasien Covid-19. Dihimpun Halodoc dari Centers for Disease Control and
Prevention (CDC), Rabu (15/4/2020), berikut dampak panjang dari virus corona bagi
kesehatan tubuh.

Dampak Panjang pada Pasien Bergejala Ringan

Menurut ABC News, setidaknya sekitar 80% kasus virus corona di Tiongkok masih
tergolong ringan. Profesor patologi, Fakultas Kedokteran Universitas Chicago, Shu-Yuan
Xiao, menegaskan sebagian besar pasien dengan penyakit ringan bisa pulih dengan
segera.Sementara, pasien dengan penyakit lebih parah tetapi tetap sembuh tanpa memakai
ventilator juga seharusnya tidak menimbulkan dampak jangka panjang. Sedangkan, 16-20%
pasien ber gejala yang membutuhkan perawatan ICU, sulit untuk memprediksi dampak
jangka panjangnya.

Dampak Panjang Virus Corona pada Paru-Paru

Berbeda cerita bila pasien yang sempat menggunakan ventilator dan masuk ke unit
perawatan intensif. Pasien virus corona tersebut cenderung akan mengalami kerusakan pada
paru-parunya. Tidak hanya itu, mereka juga akan mengembangkan sindrom gangguan
pernapasan akut. Biasanya, kondisi paru-paru penderita akan memiliki banyak cairan yang
terkumpul di kantung udara paru-paru. Jika melihat kembali saat SARS dan MERS, sejumlah

9
pasien mampu berkembang menjadi fibrosis paru-paru. Namun, hal ini tetap perlu dikaji dan
diteliti lebih lanjut kembali.

Konsekuensi Umum pada Pasien Penyakit Pernafasan

Menurut Journal of American Medical Association, 10% dari 138 pasien Wuhan yang
dirawat di ICU pada akhirnya beralih menggunakan mesin Extracorporeal membrane
oxygenation (ECMO). Mesin ini bertujuan untuk mengeluarkan darah dari dalam,
mengoksidasi kemudian mengembalikannya ke tubuh.

Terdengar mengerikan memang, namun ini semua merupakan konsekuensi umum


bagi penderita penyakit pernapasan. Selain itu, ini juga menjadi dampak jangka panjang bagi
mereka yang pernah masuk ke ICU.

Butuh Beberapa Bulan untuk Bisa Sembuh Total

Melansir dari Halodoc, bagi pasien yang menggunakan ventilator mekanik ada
kemungkinan mereka membutuhkan beberapa bulan hingga satu tahun untuk bisa benar-
benar bisa sembuh total. Khususnya pada fungsi paru-paru mereka. Meski begitu, ditekankan
kembali jika masih diperlukan serangkaian penelitian lebih lanjut. Terlebih pada dampak
jangka panjang pada pasien virus corona yang sudah sembuh. Baik itu dampak berbulan-
bulan hingga tahunan.

Dampak covid terhadap Kecamatan Medan Labuhan

Seperti yang kita ketahui lebih dari 100 kota di Indonesia sudah terkena pandemic
corona. Bukan hanya di Jakarta, melainkan di Medan juga sudah terkena virus ini. Banyaj
sekali dampak yang terjadi akibat covid-19 ini seperti pada dunia perekonomian, pendidkan,
public, bahkan kesehaan juga terena imbas atau dampak dari virus Covid-19 ini. Penularan
Covid-19 di Sumatera Utara terus meluas dan korban meninggal pun kembali bertambah.
Dengan demikian sudah ada 14 pasien positif covid -19 yang meninggal di Sumut;. 10
diantaranya ada di Medan.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara,
Mayor Kes dr Whiko Irwan mengatakan, sehari sebelumnya pasien positif berdasarkan
metode PCR sebanyak 76 sebanyak orang, bertambah 2 orang menjadi 78 orang.  "Sedangkan
24 orang dinyatakan positif melalui rapid test 24 orang," katanya saat konferensi pers via
streaming YouTube milik Humas Sumut pada Rabu (15/4/2020) sore.  Baca juga: Jumlah

10
Positif Covid-19 Tembus 76 Orang, Sumut Jadi Pusat Penyebaran Baru Sementara itu,
jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) kembali bertambah menjadi 28 orang dibandingkan
hari sebelumnya yang berjumlah 101 orang. "Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) hari
ini menjadi 129 orang.

Terdapat peningkatan sebanyak 28 orang dibandingkan hari kemarin," ujarnya. 


Selain itu, orang dalam pemantauan (ODP) pada hari ini sebanyak 2.387 orang mengalami
penurunan dari hari sebelumnya, yakni 2.421 orang. Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh
Covid-19 menjadi 12 orang. Jumlah ini bertambah 1 orang yang mana hari sebelumnya
pasien sembuh Covid-19 sebanyak 11 orang.  "Pasien sembuh bertambah 1 orang menjadi 12
orang. Sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 9 orang," jelas Whiko. Medan paling
banyak Informasi yang diperoleh, jumlah pasien positif Covid-19 di Sumut, paling banyak
berasal dari Medan sebanyak 58 orang disusul Deli Serdang sebanyak 8 orang. Baca juga:
Pasien Positif Corona di Sumut Bertambah Jadi 72 Orang.  

Begitu halnya dengan PDP, terbanyak dari Medan sebanyak 66 orang. Diikuti
Simalungun sebanyak 20 orang dan Deli Serdang sebanyak 11 orang PDP yang dirawat. 
"Untuk pasien yang dinyatakan positif Covid-19 akan dilakukan perawatan oleh tim medis.
Tak hanya itu, pasien yang dinyatakan positif Covid-19 akan menjalani tes Swab secara
berkala. Jika sudah dua kali secara berturut-turut hasilnya negatif, maka pasien tersebut
dinyatakan sembuh dari Covid-19," katanya.

Kecamatan Medan Labuhan menjadi salah satu zona Kuning yang ada di Sumatera
Utara. Dampak kesehatan masyarakat masih stabil di kecamatan Medan Labuhan. “Inshaallah
masyarakat di Medan Labuhan masih dalam keadaan baik-baik saja, “ ujar Pk Taufik

1. Dampak Virus Covid-19 Terhadap Pendidikan Indonesia

Dampak pandemi Virus Corona kini mulai sudah merambah ke dunia pendidikan. Pemerintah
Pusat hingga Pemerintah Daerah mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga
pendidikan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan meluasnya penularan Virus
Corona (Covid-19).

Diharapkan seluruh lembaga pendidikan tidak melaksanakan aktivitas seperti biasanya. Hal
itu dapat meminimalisir penyebaran penyakit Covid-19 ini. Hal serupa juga sudah dilakukan
sudah dilakukan beberapa negara yang terpapar penyakit Covid-19 ini. Kebijakan lockdown

11
atau karantina dilakukan sebagai upaya mengurangi interaksi banyak orang yang dapat
memberi akses pada penyebaran Virus Corona.

Penyebaran Virus Corona ini pada mulanya sangat berdampak pada dunia ekonomi yang
mulai lesu, akan tetapi kini dampaknya juga dirasakan oleh dunia pendidikan. Kebijakan
yang diambil oleh banyak negara, termasuk Indonesia dengan meniadakan seluruh aktivitas
pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif sebagai
proses pendidikan bagi peserta didik maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan
proses pendidikan pada lembaga pendidikan.

Sesuai data yang diperoleh dari UNESCO, hingga saat ini sudah ada 39 negara yang
menerapkan penutupan sekolah dengan total jumlah pelajar yang terpengaruh mencapai
421.388.462 anak.

Sedangkan negara lainnya, hingga 13 Maret 2020 sudah ada 62 negara di Afrika, Asia, Eropa,
Timur Tengah, Amerika utara dan Amerika selatan yang mengumumkan atau menerapkan
pembatasan pembelajaran sekolah maupun universitas. UNESCO menyediakan dukungan
langsung ke negara-negara, termasuk solusi untuk pembelajaran jarak jauh yang inklusif.

Direktur jenderal UNESCO Audrey Azoulay dalam sebuah pernyataan menegaskan,


UNESCO bersama setiap negara-negara bekerja sama untuk memastikan kesinambungan
dalam pembelajaran bagi semua, terutama anak-anak dan remaja yang kurang beruntung dan
cenderung paling terpukul oleh penutupan sekolah.

Kebijakan penutupan sekolah di negara-negara tersebut, berdampak pada hampir 421,4 juta
anak-anak dan remaja di dunia. Dalam situs UNESCO dikemukakan bahwa pandemi corona
ini mengancam 577 juta pelajar di dunia.

Total jumlah pelajar yang berpotensi berisiko dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga
menengah atas adalah kurang lebih 577.305.660. Sedangkan jumlah pelajar yang berpotensi
berisiko dari pendidikan tinggi kurang lebih 86.034. 287 orang.

Hingga saat ini di Indonesia, seluruh kampus baik itu PTN/PTS mulai menerapkan kebijakan
kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh atau kuliah online dengan memanfaatkan aplikasi
pembelajaran online yang ada seperti aplikasi edmodo, google classroom, zoom dan
sebagainya.

12
Saat ini berdasarkan informasi bahwa kemendikbud turut menggandeng beberapa platform
belajar online yakni Kelas Pintar, Sekolahmu, Zenius, Ruang Guru, Quipper, Google
Indonesia dan Microsoft. Setiap platform akan memberikan fasilitas yang dapat diakses
secara umum dan gratis.

2. Dampak Covid- 19 Terhadap Pendidikan Di Desa Kecamatan Medan Labuhan


Kota Medan Sumatera Utara

Dampak yang terjadi di daerah saya yaitu kecamatan Medan Labuhan adalah seluruh sekolah
baik dari jenjang TK, SD, SMP,SMA dan Kuliah juga menerapkan kebijakan belajar
mengajar secara online karena sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Dan banyak orang tua yang
sedikitnya mengeluh terhadap pembelajaran daring ini, dikarenakan tidak semua orang tua
pandai dalam memainkan smartphone. Mereka juga tidak semuanya yang memiliki
smartphone canggih untuk mengajarkan ana mereka melalui aplikasi yang diberikan oleh
gurunya,

Faktanya guru Tk. Bina Asih pada Kecamatan Medan Labuhan Gg. Rela Martubung juga
melakukan belajar daring. Dari yang biasanya anak tk belajar dengan riang dengan nyanyian
dengan tawa kini mereka hanya belajar lewat aplikasi Whatsapp. Seperti yang kita ketahui
Anak Tk merupakan pendidikan awal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang selanjutnya
, dimana anak tk belajar harus dengan adanya interaksi langsung oleh guru dan murid agar
lebih mudah memahami pelajaran yang ada, Tapi dengan adanya pandemic Virus Corona ini
mengakibatkan anak tk belajar secara online yang mengakibatkan mereka tidak paham
sepenuhnya terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru tk. Bahkan guru sendiri pun
kebingunganbgaimana cara untuk mengajarakankepada anak Tk yang rata-rata berusia 3-5
tahun tersebut.

Tetapi guru Tk. Bina Asih tidak kehilangan akal dalam memberikan Pelajaran kepada anak-
anak nya. Guru memberikan pelajaran berupa melalui aplikasi Whatsapp dan kemudian orang
tua akan memvideokan anak mereka untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
gurunya.

Dalam hal ini sebagai guru haruslah memiliki ide yang kreatif untuk memberikan pelajaran
kepada siswa nya agar siswa tersebut lebih memahami lagi isi materi yang akan diberikan
gurunya.

13
Peran orang tua juga sangat lah penting untuk mendukung anak mereka dalam pembelajaran
online. Salah satu guru Tk.Bina Asih yang juga merupakan saudara saya sendiri mengatakan
bahwasanya tidak semua orang tua mendukung anak-anak nya dalam pembelajaran online,
bahkan ada orang tua yang acuh tak acuh terhadap pendidikan anaknya. Sebaliknya Guru tk
bina Asih yaitu Sri agustia juga mengatakan ada beberapa orang tua yang sangat antusias
terhadap pebelajaran online sampai orang tua tersebut rela membeli sebuah Smartphone baru
untuk anak mereka.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan deskrisipsi data hasil wawancara yang telah peneliti uraikan sebelumnya tentang
Dampak Covid-19 bagi Kesehatan, Maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa virus Covid-
19 ini sangat mudah titular bagi masyarakat yang Imunnya rendah. Hal ini sesuai dengan
fakta dan wawancara saya dengan Pak Taufik. Berikut wawancara saya dengan Pak Taufik.

Saya : Assalamualaikim pak, Bagaimana keadaan bapak ?

Pak Taufik : Alhamdulillah saya sehat

Saya : Baiklah langsung saja yah pak, Bapak pasti sudah tau bahwasanya virus covid-19 ini
menyerang seluruh manusia baik kaya maupun miskin, baiuk tua maupun muda. Nha,
bagaimana pendapat bapak mengenai itu ?

Pak taufik : Iya memang benar Virus Covid-19 ini memanglah sangat berbahaya bagi
kesehatan. Virus ini menyerang tak kenal usia, tak kenal tempat. Semua terkena virus apabila
imunitas kita rendah.

Saya : Aoakah masyarakat Medan Labuhan mematuhi perintah yang diberikan pemerintah
berupa memakai masker dan lainnya pak ?

Pak Taufik : Untuk mematuhi perintah yang diberikan pemerintah beberapa warga sangat
patuh, mereka bahkan menyetok beberapa masker untuk keluarga terdekat dan hand santizer
untuk menjaga kesehatan dari tangan, karna kita kan tida tau tangan kita ini sudah menyentuh
apa saja. Dan mereka juga memperhatikan kesehatan mereka dengan menjemur diri dan
memakan makanan untuk menaikkan imunitas mereka.

Saya : Bagaimana dampa yabg terjadi akibat covid ini terhadap kesehatan msyrakata
setempat ?

14
Pak Taufik : Sampai saat ini belum ada warga yang sakit nya parah atau sampai dalam
pegawasan di Kecamatan Medan Labuhan

Saya : Baiklah Terima Kasih atas waktunya pak. Assalamualaiikum

Pak Taufik : Iya sama – sama Waalaikumussala

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pandemi corona ini memang sebuah ujian yang berat bagi seluruh bangsa, menguji
kemampuan semua bangsa untuk dapat mengambil hikmah dengan terus berupaya dan
berikhtiar mencari solusi pada setiap masalah yang ada. Sebagai bangsa yang besar, indonesia
harus mempu melalui segala masalah yang ada. Hal ini dibuktikan dengan indonesia siap
dengan segala kemungkinan, Dengan Intinya tetaplah jaga kebersihan selalu agar kita
terhindar dari Virus Pandemic Covid-19 ini.

B. SARAN

Saya menyadari bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari kata sempurna, saya harap
kedepannya akan menjadi lebih baik. Maka dari itu saya mohon bimbingan dan saran dari
teman-teman dan dosen pengampu. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah pengetahuan dan wawasan tentang makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=PHBS+ADALAH&oq=phbs+ad&aqs=chrome.0.69i59j69i57j0l6.1872j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF
-8

https://www.merdeka.com/trending/inilah-dampak-panjang-dari-virus-corona-bagi-kesehatan-
tubuh-kln.html

https://regional.kompas.com/read/2020/04/15/20222231/update-pasien-positif-covid-19-di-sumut-
bertambah-jadi-78-orang-terbanyak-di

16

Anda mungkin juga menyukai