Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PELAKSANAAN

MAGANG MATA KLIAH KEWIRAUSAHAAN

Dilaksanakan Oleh:
Nama :
1. ……….
2. ……….
3. ………..

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

2019
KATA PENGANTAR

Syalom atau (Assalamualaikum Wr.Wb)


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa. atas
pertolongan,dan kasih sayangNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
magang kewirausahaan ini dengan baik.

Penyusun sangat berterima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah ini,
karena telah mempercayakan kami untuk melakukan praktek magang sehingga dapat
menambah pengetahuan kami dalam hal kewirausahaan. Adapun isi dari laporan yang
penyusun buat ini merupakan hasil dari praktek magang yang telah dilakukan. Namun,
penyusun sangat menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna
memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini
dapat bermanfaat.

Tuhan Memberkati ( Wassalamu’alaikum, Wr.Wb )

Tana Toraja / Toraja Utara ,   April 20……

Penyusun
DAFTAR ISI

     Hal

KATA PENGANTAR........................................................................................... 2

DAFTAR ISI..................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN………………………………............................. 4

A.     LATAR BELAKANG…………..………………................. 4

B.     TUJUAN…………………………………............................. 4

C.     MANFAAT…………………..……………………............... 5

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG.................................. 6

A.    SEJARAH SINGKAT LOKASI MAGANG………......…… 6

B.     STRUKTUR ORGANISASI……………………….............. 6

C.     BIDANG USAHA……………………………...................... 6

D.    PENGEMBANGAN USAHA………………........................ 7

BAB III HASIL KEGIATAN MAGANG………………………………….. 8

A. DESKRIPSI………………………………………………… 8

B. PROSEDUR………………………………………………… 8

C. HAMBATAN DAN RINTANGAN………………...……… 11

BAB IV PENUTUP……………………………………….............................. 12

A. KESIMPULAN……………………………........................... 12

B. SARAN................................................................................... 12

Lampiran (Beberapa photo dokumen dilokasi magang )


BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Pemikiran yang mendasari kegiatan pelaksanaan Magang Kewirausahaan


Mahasiswa adalah untuk mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu
yang diterima selama perkuliahan dan menganalisa ilmu tersebut dalam bisnis nyata.
Selama perkuliahan mahasiswa telah banyak dibekali dengan keahlian dalam
wiraswasta. Namun karena pengetahuan tersebut tidak dipraktekkan secara nyata di
lapangan, maka kami belum  percaya diri untuk mengaplikasikan ilmu tersebut dalam
bisnis nyata. Adanya kegiatan Magang Kewirausahaan ini memberi kesempatan kepada
kami untuk menimba pengalaman  sehingga nantinya dapat menjadi bekal untuk
membuka usaha baru.

Dengan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menimba pengalaman di


berbagai jenis usaha ( UKM ), diharapkan muncul sikap-sikap sebagai seorang
wirausaha pada diri mahasiswa. Perubahan sikap yang diharapkan adalah
meningkatnya motivasi, keinginan bekerja keras, kreatifitas, dan inovasi. Di samping itu
banyak keterampilan-keterampilan yang tidak diperoleh pada saat perkuliahan dapat
digali selama magang tersebut diantaranya jenis layanan dan sikap dalam melayani,
pengelolan dan  prosesnya.

Berdasarkan pengalaman tersebut diharapkan akan timbul jiwa kewirausahaan


dan segera setelah lulus dari perguruan tinggi peserta magang  dapat merencanakan
dan membangun bisnis sendiri dengan bekal pengetahuan yang diperoleh selama kuliah
dan wawasan kewirausahaan, serta pengalaman  magang  yang diperoleh melalui
magang kewirausahaan ini.

B.     Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah: 

1. Memacu motivasi dan menciptakan sarjana yang berpotensi menjadi  wirausaha


handal.
2. Memperlihatkan contoh nyata bahwa profesi wirausaha secara finansial lebih
menjanjikan.

3. Menambah pengetahuan dan pengalaman praktis peserta magang dalam


pengelolaan usaha jasa, khususnya taylor.

4. Mahasiswa mampu membuat perencanaan bisnis.

C. Manfaat
Manfaat  Kegiatan  ini adalah :  

1.  Peserta magang mempelajari dan memahami kegiatan-kegiatan bisnis pada suatu


usaha jasa khususnya usaha taylor sehingga ilmu kewirausahaan dapat dimantapkan
dengan praktek yang didapat dari kegiatan magang ini.

2.   Peserta magang dapat memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan


pengelolaan usaha.

3.    Peserta magang mempunyai rasa percaya diri dan keberanian untuk menciptakan
usaha bagi dirinya sendiri.

BAB II      

GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG

A.        Sejarah Singkat Lokasi Magang

Awal mulanya Bapak Nursagian memulai usaha menjahit dengan menjadi


karyawan di salah satu tempat jahit di Palangka Raya. Sekitar tahun 90an beliau
menjahit di  "Penjahit Fajar" di Jalan Kutilang. Sekitar tahun 2004, beliau membuka
tempat menjahitnya sendiri. Dengan tabungan yang ada sekitar 10 juta, beliau
menggunakannya sebagai modal awal untuk membuka usahanya. Uang itu beliau
gunakan untuk menyewa sebuah ruko di Jalan Rajawali km.4,5, mesin jahit dan bahan-
bahan keperluan menjahit lainnya.

Keluarga Bapak Nursagian awalnya tinggal di Jalan Pelatuk, tapi karena jarak
antara rumah dan tempat kerja cukup jauh akhirnya mereka pindah ke ruko tersebut.
Hingga pada tahun 2006, beliau dapat membeli rumah di Jalan Badak VI dan menetap
di sana hingga sekarang.

Usaha beliau jika dilihat dari awal memulainya memang terlihat biasa-biasa saja.
Tapi sekarang beliau sudah memperkejakan dua karyawan untuk membantunya
menyelesaikan jahitannya. Beliau juga dapat menyekolahkan anaknya hingga ke
perguruan tinggi. Hal itu membuktikan bahwa dari pekerjaan yang biasa biasa saja tapi
juga dapat menghasilkan jika dikerjakan dengan tekun.

B.     Struktur Organisasi

"Penjahit Nur" dalam kepengurusan usaha berdasarkan usaha pribadi keluarga


dan pemilik modal itulah yang memegang kendali kontrol usaha dan laba.

C.    Bidang Usaha
"Penjahit Nur" adalah bidang usaha yang bergerak di bidang jasa dengan
konsentrasi usaha jasa penjahitan pakaian. Penjahitan ini mencakup pembuatan kemeja
lengan panjang (lk/pr), kemeja lengan pendek (lk/pr), celana panjang, celana pendek,
rok, dan rompi.

Spesifikasi harga barang

No Jenis Jasa Spesifikasi Harga (Rp)

1 Kemeja L. Panjang Tanpa puring 75.000

2 Kemeja L. Panjang Pakai puring 100.000

3 Kemeja L. Pendek Tanpa puring 70.000

4 Kemeja L. Pendek Pakai puring 95.000

5 Celana Panjang 100.000

6 Celana Pendek
50.000

7 Rok 60.000

8 Rompi 65.000

9 Permak 10.000

D.    Pengembangan Usaha

         Untuk meningkatkan perkembangan usaha "Penjahit Nur" lebih berfokus pada
pelayanan dan kualitas jahitan agar konsumen puas, serta dengan waktu layanan tepat
waktu.
BAB III

HASIL KEGIATAN MAGANG

A.       Deskripsi
            "Penjahit Nur" menjadikan jasa menjahit ini special ialah harga jual jasa yang
terjangkau, kualitas baik, pengerjaan yang cepat, dan lokasi usaha yang mudah
dijangkau konsumen.

1. Peralatan-peralatan standar usaha taylor yang perlu disediakan  adalah sebagai


berikut:

a.       Mesin jahit

b.      Mesin Obras

c.       Setrika

d.      Media promosi (banner, spanduk)

e.       Peralatan Administrasi (nota, buku administrasi, dll)

f.       Peralatan pendukung menjahit (gunting, meteran, jarum, dll)

2. Lokasi dan ruang:

a.       Letak lokasi

Berada didekat tempat pemukiman penduduk, seperti didepan komplek perumahan,


dan berada dipinggir jalan utama.

b.      Kebutuhan ruang kerja

Luas ruang minimum :  4 m x  5 m

B.        Prosedur

1.      Prosedur penanganan pelanggan

a.       Penerimaan pelanggan

Dilakukan oleh penjahit atau karyawan yang sedang jaga.

o Pesanan diterima oleh karyawan yang sedang jaga.


o Penerima pelanggan wajib menanyakan mengenai pakaian yang akan
dipesan, apakah pakai puring atau tidak (jika kemeja), jenis kain yang
diinginkan, atau variasi yang diinginkan untuk menghindari kesalahan
penjahitan.
o Sambil menunggu pembuatan nota, konsumen diminta menunggu ditempat
yang telah disediakan.
o Penerima pelanggan kemudian membuatkan nota pembayaran, nota tersebut
berisi nama dan alamat pelanggan, nama barang, berapa jumlah pesanan,
contoh kain yang dibuat, dan berapa total pembayarannya, serta keterangan
lain (jika diperlukan)
o Nota pembayaran rangkap ke-1 tersebut kemudian diberikan kepada
konsumen.
o Jika konsumen membayar lunas dimuka, maka nota tersebut dicap “LUNAS”
oleh bagian penerimaan pelanggan.
o Jika konsumen belum membayar lunas, maka pelunasan pembayaran dapat
dilakukan pada saat pengambilan pesanan.

b.      Penjahitan

Dilakukan oleh penjahit.

o Kain ditempatkan dalam box khusus sesuai dengan nama konsumen


o Untuk memudahkan identifikasi, setiap pakaian diberi nomor urut. Dan nomor
urut tersebut ditulis pada nota rangkap ke-2.
o Proses menjahit dilakukan dengan menggunakan mesin jahit yang tersedia.
o Jika proses penjahitan tersebut telah selesai, maka pakaian tersebut
kemudian diambil dan dimasukkan kedalam box untuk selanjutnya disetrika.

c.       Setrika

Dilakukan oleh bagian setrika

o Box berisi pakaian tersebut kemudian disetrika.


o Penyetrika harus menyetrika satu per satu dan melabelinya dengan nama
pelanggan untuk menghindari tertukarnya pakaian antara konsumen yang
satu dengan konsumen yang lain.
o Cara menyetrika yang baik adalah dengan memperhatikan bahan kain yang
akan disetrika, misalnya untuk bahan kain yang tipis, cara menyetrika tidak
boleh terlalu panas. Sedang untuk pakaian berbahan jins, setrika dengan
panas secukupnya. Oleh karenanya pengetahuan tentang berbagai jenis
pakaian atau kain mutlak untuk dimiliki.

d.      Serah terima dan pembayaran

Dilakukan oleh penjahit

o Konsumen yang akan mengambil pesanan, diminta menunjukkan nota


rangkap ke-1
o Setelah itu penjahit mengambil pakaian pada tempat penyimpanan sesuai
dengan nota yang ditunjukkan konsumen.
o Jika konsumen belum membayar (nota belum di cap lunas), maka penjahit
wajib mengingatkan konsumen untuk melakukan pembayaran.
o Setelah pembayaran selesai, nota tersebut di cap “LUNAS”
o Kemudian pakaian yang sudah selesai diproses tersebut kemudian diserah
terimakan kepada konsumen.
o Konsumen dipersilakan untuk mengecek pakaiannya, apakah telah sesuai.
o Jika telah selesai, nota rangkap ke-1 (yang telah dicap “TELAH DIAMBIL”
diserahkan kepada konsumen, sedangkan nota rangkap ke-2 diarsipkan
sebagai bukti transaksi.

2.      Prosedur complain pelanggan

Komplain diterima oleh penjahit/karyawan (jika ada) dan ditanggungjawabi oleh


semua bagian yang terkait.

 Komplain kurang cocok atau pas langsung direspon dan dikerjakan pada bagian
yang dikomplain dengan sungguh-sungguh, tanpa alasan apapun dan langsung
dikerjakan.
 Komplain pakaian yang kekecilan atau kebesaran, harus dipastikan hal tersebut
akibat kelalaian penjahit dalam pengerjaannya. Jika benar, harus
ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa.

Komplain pakaian hilang, harus dipastikan bahwa kehilangan tersebut akibat


proses pengerjaan yang tertukar dengan konsumen lain. Jika benar, harus
ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa disertai permintaan maaf bahwa hal
tersebut bukan disengaja. Untuk meminimalisir komplain pakaian hilang, pada waktu
serah terima pakaian kepada konsumen, penjahit harus meminta konsumen untuk
memeriksa terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat. Tapi, segala pakaian selama
satu bulan tidak diambil, penjahit tidak dipertanggungjawabkan.
3.      Prosedur bahan baku

 Stok bahan baku harus dicatat dalam kartu stok agar pengeluaran bahan baku
terkontrol.
 Bahan baku hilang atau berkurang tanpa sebab yang jelas menjadi tanggungan
para karyawan.

 Pemesanan atau pembelian bahan baku jika stok bahan baku sudah pada kondisi
sisa maksimum 30%, minimum 20%.

Begitulah kira-kira gambaran umum tentang usaha taylor, semoga informasi ini
bisa menjadi rujukan anda untuk membuka usaha taylor.
C.    Hambatan dan Rintangan

Beberapa hal yang akan menjadi hambatan dalam bisnis ini adalah munculnya
usaha lain dalam bisnis ini serta kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sangat
menentukan berkembangnya bisnis ini. Salah satu yang dominan adalah,
membludaknya konsumen dengan waktu yang bersamaan sehingga penjahit
kekurangan tenaga kerja yang terampil dan ulet. 

BAB IV

PENUTUP

A.       Kesimpulan

Dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada program  magang kewirausahaan ini


dapat diambil kesimpulan bahwa:

1.      Terjadi perubahan pada peserta magang terhadap wawasan kewirausahaan, serta


timbulnya jiwa, sikap dan motivasi kewirausahaan, sehingga membantu tercapainya
calon sarjana yang handal dan mandiri.  

2.      Peserta magang kewirausahaan ini termotivasi untuk  membuat usaha yang serupa

3.      Adanya transfer pengalaman usaha di bidang taylor kepada mahasiswa.

B.     Saran

Disarankan agar program magang ini dapat dilaksanakan lebih matang dan
serius lagi, serta perlunya penanganan magang secara berkesinambungan. Sehingga
pengalaman mahasiswa untuk mengenali usaha jasa, salah satunya taylor, di lapangan
dapat terlaksana tidak hanya melalui teori-teori di kampus saja. Akan tetapi juga dapat
memotivasi mahasiswa untuk menjadi wirausahawan yang mandiri dan sukses yang
tidak tergantung kepada orang lain.

Lampiran beberapa photo di usaha magang.


LAPORAN PELAKSANAAN
MAGANG MATA KLIAH KEWIRAUSAHAAN

Dilaksanakan Oleh:
Nama :
1. ……….
2. ……….
3. ………..

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA


2019

KATA PENGANTAR

Syalom atau (Assalamualaikum Wr.Wb)


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa. atas
pertolongan,dan kasih sayangNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
magang kewirausahaan ini dengan baik.

Penyusun sangat berterima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah ini,
karena telah mempercayakan kami untuk melakukan praktek magang sehingga dapat
menambah pengetahuan kami dalam hal kewirausahaan. Adapun isi dari laporan yang
penyusun buat ini merupakan hasil dari praktek magang yang telah dilakukan. Namun,
penyusun sangat menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna
memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini
dapat bermanfaat.

Tuhan Memberkati

Tana Toraja / Toraja Utara ,   April 20……

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pengaruh globalisasi telah mengubah segala aspek kehidupan. perubahan yang
terjadi sangat drastis, salah satunya  di bidang ekonomi. Seiring perubahan tersebut para
lulusan perguruan tinggi dituntut siap untuk berbagi ilmu dan pengalaman,serta bersaing
dalam menghadapi perubahan perkembangan zaman, sehingga dapat memecahkan
masalah masyarakat terutama di bidang ekonomi. Kesiapan skill yang memadai sangat
dibutuhkan sebagai bagian misi dari perguruan tinggi.
Mahasiswa jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri
Padang (UNP) selain dipersiapkan menjadi guru yang profesional untuk mengajar di
SLTP dan di SLTA, diharapkan juga dapat bekerja di luar dunia pendidikan, salah
satunya pada bidang Desain (karangan bunga papan). Hal ini dipertegas dalam Buku
Pedoman Akademik Universitas Negeri Padang (2001:192), tujuan jurusan Seni Rupa
sebagai berikut.
“Mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi guru yang professional dan berwewenang
penuh dalam bidang Seni Rupa untuk mengajar pada tingkat SLTP dan SLTA. Disamping
itu para alumni jurusan ini dapat bekerja juga di luar dunia pendidikan seperti konsultan
interior dan eksterior, panasehat ahli pada usaha kerajinan, berwiraswasta di bidang
reklame dan periklanan, sebagai pelukis, panasehat pematung dan lain-lain”

Magang kewirausahaan pada semester Maret-Desember 2014 dilaksanakan


di Sanggar Selaras Taman Budaya Sumatra Barat Padang selama 34 hari (sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan oleh jurusan Seni Rupa).Sanggar Selaras membuat lukisan
maupun sofenir untuk pengunjung taman budaya sumatra barat.
Penulis mengawali magang kewirausahaan di Sanggar selaras selama satu minggu
membuat spandram untuk pembuatan lukisan maupun supenir lukisan yang berukuran
kecil.
B.     Identifikasi Pemilihan Kegiatan Magang Kewirausahaan
Setelah memahami latar belakang kegiatan Magang Kewirausahaan, maka masalah
dapat teridentifikasi sebagai berikut :
1.      Bagaimana membuat kanvas
2.      Bagaimana proses pembuatan Lukisan
3.      Jenis alat dan bahan yang digunakan.
C.    Pembatasan Kegiatan Magang Kewirausahaan
Sehubungan dengan waktu penulis membatasi kegiatan Magang Kewirausahaan
ini ialah pembuatan lukisan dan sovesir, lukisan menjadi pilihan dalam pemilihan bidang
usaha dalam kegiatan Magang Kewirausahaan.
D.    Tujuan Kegiatan Magang Kewirausahaan
Adapun tujuan dari kegiatan magang kewirausahaan adalah sebagai berikut :
1.      Mengembangkan kemampuan, menambah wawasan dan keterampilan yang telah di
dapat selama perkuliahan dijurusan seni rupa.
2.      Membentuk profesional dalam bidang desain dan memberikan kesempatan bagi
mahasiswa untuk mempromosikan diri dengan dunia kerja yang sebenarnya.
3.      Menghasilkan lulusan sarjana yang tidak hanya sebagai tenaga pendidik tapi juga
memiliki keahlian yang bisa dikembangkan ditengah masyarakat nantinya.

E.     Kegunaan Magang Kewirausahaan


Melalui laporan ini diharapkan nantinya berguna bagi referensi dalam proses
melukis, khususnya pembuatan lukisan dan sofenit dan bermanfaat sebagai pedoman
dalam pengerjaan lukisan.
Sebagai mahasiswa Jurusan Seni Rupa kegiatan ini memberikan suatu bentuk
kreatifitas yang dapat menjadi usaha pada nantinya, jadi lulusan Seni Rupa juga bias
berkompeten khususnya dalam bidang lukisan. Sangat berguna karena bias
menjadi pekerjaan sehari-hari

BAB II
LANDASAN TEORI

A.      Tinjauan Umum
1.      Magang Kewirausahaan (MKU)
Magang Kewirausahaan merupakan kegiatan/kuliah yang dilakukan diluar kelas atau
ruangan, artinya kuliah yang dilaksanakan dilapangan. Maksud dari lapangan adalah
institusi/perusahaan yang berkaitan dengan bidang kajian ilmu pada bidang studi.
Kuliah dilaksanakan guna mempelajari secara langsung dengan medan sosial
masyarakat, sebagaimana dijelaskan dalam synopsis mata kuliah pendidikan seni rupa
(buku pedoman akademik Universitas Negeri Padang, 2001:238)
“Praktek kerja di industri/perusahaan/sentra seni/desain kerajinan, untuk mempelajari
secara langsung organisasi dan managemen perusahaan, proses pembuatan produk,
pemasaran, pengawasan, pengendalian kualitas dan tanggung jawab etika profesi serta
dilengkapi dengan laporan tertulis”
Dalam proses kuliah (kerja) pada industri bertujuan untuk megetahui managemen
perusahaan, proses pembuatan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan bagaimana
cara pemasarannya secara umum. Ini memberikan pembelajaran secara lansung dengan
terlibat dalam dunia bisnis khususnya lukisan dan sovenir
1 Seni Rupa
Seni rupa secara sederhana, didefinisikan sebagai seni yang dapat dilihat atau tampak
kasat mata. Dalam bahasa Inggris seni rupa disebut visual art, karena memang seni rupa
hanya dapat dirasakan lewat penglihatan. Ini ditegaskan oleh Humar Sahman dalam
bukunya “Mengenali Dunia Seni Rupa” sebagai berikut:
peranan mata sangat menentukan apakah dalam proses mencipta sejak dari pengamatan
sampai pada visualisasi, gagasan ataupun dalam proses apresiasi produk visualisasi itu.
Orang yang buta warna walaupun sepintas-lintas matanya nampak beres-beres saja, tidak
akan mampu menjadi perupa atau apresiator karya seni rupa yang kompeten (Humar
Sahman, 1993: 200).
Pendapat Jim Supangkat dalam SanentoY., (2001: ix) mengenai seni rupa dalam
pengantar buku ‘Dua Seni Rupa” dapat dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini.
Menurutnya seni rupa bila diterjemahan secara harfiah ke dalam bahasa Inggris maka
terdapat dua istilah yang berbeda yaitu visual art dan fine art.
Visual art mengacu pada pengertian seni yang menekankan “rupa”. Istilah ini mempunyai
lingkup jauh lebih luas darifine art. Seni rupa ini dapat dikatakan setua kebudayaan umat
manusia karena memang ada di semua kebudayaan di segala zaman sejak zaman primitif.
Sedangkan fine art mempunyai lingkup yang sangat sempit dan tradisinya terikat pada
kebudayaan Barat.
Membongkar persoalan seni rupa sedikit banyak mempersoalkan identifikasi melalui
modifikasi pemikiran-pemikiran dengan menangkap gejala seni rupa. Munculnya seni
rupa kontemporer mungkin dapat melahirkan persoalan rumit, sebab tidak semua seni
yang dibuat pada masa sekarang adalah kontemporer. Hal ini akhirnya menyebabkan
kecenderungan yang tidak bisa sepenuhnya dicerna dengan konsep, misalnya seni instalasi
atau praktek-praktek seni rupa lainnya yang dianggap ekstrim.
Setiap karya seni hendaknya memberikan manfaat pada masyarakat atau kehidupan
umat, karya seni seperti inilah disebut karya seni yang berkualitas artinya masyarakat
bisa menikmati dengan kepolosan apresiasi serta pengalaman yang dimilikinya. Dengan
demikian akan timbul keseimbangan antara seniman karya seni dengan apresiator. Di lain
pihak karya seni tidak harus selalu dapat dimengerti oleh masyarakat, akhirnya
melahirkan gejala kurangnya apresiasi, kampungan, ketinggalan zaman dan sebagainya.
Persoalan di atas merupakan permasalahan yang menyelesaikannya menuntut kreativitas.
Setiap seniman dalam proses penciptaan karya seni hendaknya memakai pemikiran yang
sangat matang. Berkaitan dengan proses penciptaan dalam hal ini Dharsono (2004: 28)
membaginya dalam tiga komponen  proses penciptaan karya seni yaitu tema, bentuk dan
isi. Ketiga komponen ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan

2.  Unsur-unsur Seni Rupa


Unsur-unsur yang menjadi dasar karya seni rupa antara lain adalah titik, garis, bidang,
bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
a.    Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu wujud dari
ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik
lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal
dengan sebutan Pointilisme.
b.  Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek,
horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain.
Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis
lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-
patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
aa.    Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
bb.    Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang,
warna atau ruang.
c.   Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga
membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang
dan lebar, serta memiliki ukuran.
d.   Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a.    Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
1.    Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2.    Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b.    Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia,
tumbuhan, dan hewan.
e.   Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya
ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi),
misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
f.    Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
fa.    Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun.
fb.    Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
fc.    Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.
g.   Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada
sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur
dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang
sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda
antara penglihatan dan perabaan.
h.   Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya.
Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya
perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam.

3. Prinsip-prinsip Seni Rupa


Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa,
yaitu:
1.     Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan
merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu
sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu
kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda
atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
2.     Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun
warna untuk menciptakan keselarasan.

3.    Penekanan (kontras)


Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan
memberikan kesan yang tidak monoton.
4    Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus.
Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis,
susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan
peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada
ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang
harmonis.
5.  Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara
berangsur-angsur.
6.  Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian
lainnya secara
keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek
dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat
maupun yang jauh letaknya.
7.  Keserasian
Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa
walaupun
berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan
keselarasan dan
keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.
8.  Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi
susunan yang bagus, teratur, dan serasi.
9.     Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa
sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
10.     Aksentuasi
Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang
ada di sekitamya.
1.      4. Pengertian seni lukis
Senilukis adalah seni yang mengappresiasikan pengalaman artistik seorang seniman
melalui bidang dua dimensi . Bedasarkan media , dahan ,dantehniknya seni lukais dapat
dibedakan menjadi lukisan cat minyak , cat air , pastel , arang batik , kaca ,azalelejo
,tempera , al seco , fresco

2.      , Struktur Organisasi
Pemilik Perusahaan
Sofian Ali Munir S.pd

Pimpinan Perusahaan
Sofian Ali Munir S.pd

Manager Produksi
Sofian Ali Munir.Spd
  
B.       Tinjauan Khusus
Sanggar Selaras
Sanggar selaras merupakan sanggar yang memukim di taman budaya Sumatra barat
dimana sanggar ini memproduksi lukisan,sovenir, dan patung.
a.       Lukisan dimanfaatkan bagi masyarakat untuk pengias ruangan atau memperindah
ruangan
b.      Sovenir sebagai oleh-oleh bagi pengunjung taman budaya.

BAB III
PROSES KEGIATAN

A.       Alat dan Bahan


1.      Lukisan
Dalam pembuatan lukisan ini, alat daan bahan yang kami gunakan adalah:
a.      Bahan
● Kayu                   
● Kain Kanvas
● Paku
● Cat Dasar       
● Lem FOX           
Alat
  ● Palu
   ● Gergaji
● Tang Potong, Biasa 

B.     Proses Pengerjaan
Setelah semua alat dan bahan disediakan pekerjaan selanjutnya adalah proses
pengerjaan kanvas. Langkah langkahnya sebagai berikut:
1.      Pembuatas Spandram.
2.      Memasang kain Kanvas
3.      Pemberian Cat Dasar
4.      Proses Melukis
 
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN KARYA

A.    Hasil Karya
Sovenir

B.     Pembahasan
Lukisan merupakan salah satu produk yang dihasilkan olehSanggar Selaras. Proses
pengerjaan dengan melukis dengan cat minyak atau cat air di atas media dua dimensi atau
kanvas dengan ukuran 70 x 100 cm, sedangkan untuk sovenir berukuran 15 x 30 cm
Produk ini bisa berupa lukisan yang bertemakan Budaya dan kemasyarakatan
yang terjadi pada saat sekarang yang menampilakan kondisi masyarakat saai ini

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Selama penulis mengikuti Magang Kewirausahaan diSanggar Selaras, penulis
mendapatkan sebuah pengalaman. Salah satunya adalah bagaimana cara atau proses
pembuatan sebuah Lukisan Dari proses pembuatan sampai penjualan, bahan-bahan serta
proses pelaksanaanya telah penulis jelaskan pada bab III.
Lukisan dan sovenir merupakan salah satu jenis produk yang dihasilkan oleh Sanggar
Selaras. Satu yang penulis garis bawahi adalah dalam proses pembuatan produk ini
seorang desainer sangat terikat dengan kemauan atau selera dari yang memesan produk
tersebut.
B.     Saran
Melalui laporan Magang Kewirausahaan  ini penulis hanya dapat menyampaikan saran-
saran sebagai berikut :
      1.    Bagi mahasiswa , agar pelaksanaan Magang Kewirausahaan dilaksanakan pada
perusahaan yang baru berkembang supaya mahasiswa yang mengikuti Magang
Kewirausahaan dapat belajar dari awal mendirikan sebuah perusahaan.Bagi Sanggar
Selaras, sebagai bahan kajian ilmiah, walaupun secara praktisi telah memilki jam terbang
yang luas.
      2.    Bagi mahasiswa, dalam mengikuti Magang Kewirausahaan supaya mempelajari
bagaimana memanejerial sebuah perusahaan

Anda mungkin juga menyukai