Dilaksanakan Oleh:
Nama :
1. ……….
2. ……….
3. ………..
2019
KATA PENGANTAR
Penyusun sangat berterima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah ini,
karena telah mempercayakan kami untuk melakukan praktek magang sehingga dapat
menambah pengetahuan kami dalam hal kewirausahaan. Adapun isi dari laporan yang
penyusun buat ini merupakan hasil dari praktek magang yang telah dilakukan. Namun,
penyusun sangat menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna
memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini
dapat bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR........................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………............................. 4
A. LATAR BELAKANG…………..………………................. 4
B. TUJUAN…………………………………............................. 4
C. MANFAAT…………………..……………………............... 5
B. STRUKTUR ORGANISASI……………………….............. 6
C. BIDANG USAHA……………………………...................... 6
D. PENGEMBANGAN USAHA………………........................ 7
A. DESKRIPSI………………………………………………… 8
B. PROSEDUR………………………………………………… 8
BAB IV PENUTUP……………………………………….............................. 12
A. KESIMPULAN……………………………........................... 12
B. SARAN................................................................................... 12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
Manfaat Kegiatan ini adalah :
3. Peserta magang mempunyai rasa percaya diri dan keberanian untuk menciptakan
usaha bagi dirinya sendiri.
BAB II
Keluarga Bapak Nursagian awalnya tinggal di Jalan Pelatuk, tapi karena jarak
antara rumah dan tempat kerja cukup jauh akhirnya mereka pindah ke ruko tersebut.
Hingga pada tahun 2006, beliau dapat membeli rumah di Jalan Badak VI dan menetap
di sana hingga sekarang.
Usaha beliau jika dilihat dari awal memulainya memang terlihat biasa-biasa saja.
Tapi sekarang beliau sudah memperkejakan dua karyawan untuk membantunya
menyelesaikan jahitannya. Beliau juga dapat menyekolahkan anaknya hingga ke
perguruan tinggi. Hal itu membuktikan bahwa dari pekerjaan yang biasa biasa saja tapi
juga dapat menghasilkan jika dikerjakan dengan tekun.
B. Struktur Organisasi
C. Bidang Usaha
"Penjahit Nur" adalah bidang usaha yang bergerak di bidang jasa dengan
konsentrasi usaha jasa penjahitan pakaian. Penjahitan ini mencakup pembuatan kemeja
lengan panjang (lk/pr), kemeja lengan pendek (lk/pr), celana panjang, celana pendek,
rok, dan rompi.
6 Celana Pendek
50.000
7 Rok 60.000
8 Rompi 65.000
9 Permak 10.000
D. Pengembangan Usaha
Untuk meningkatkan perkembangan usaha "Penjahit Nur" lebih berfokus pada
pelayanan dan kualitas jahitan agar konsumen puas, serta dengan waktu layanan tepat
waktu.
BAB III
A. Deskripsi
"Penjahit Nur" menjadikan jasa menjahit ini special ialah harga jual jasa yang
terjangkau, kualitas baik, pengerjaan yang cepat, dan lokasi usaha yang mudah
dijangkau konsumen.
a. Mesin jahit
b. Mesin Obras
c. Setrika
a. Letak lokasi
B. Prosedur
a. Penerimaan pelanggan
b. Penjahitan
c. Setrika
Komplain kurang cocok atau pas langsung direspon dan dikerjakan pada bagian
yang dikomplain dengan sungguh-sungguh, tanpa alasan apapun dan langsung
dikerjakan.
Komplain pakaian yang kekecilan atau kebesaran, harus dipastikan hal tersebut
akibat kelalaian penjahit dalam pengerjaannya. Jika benar, harus
ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa.
Stok bahan baku harus dicatat dalam kartu stok agar pengeluaran bahan baku
terkontrol.
Bahan baku hilang atau berkurang tanpa sebab yang jelas menjadi tanggungan
para karyawan.
Pemesanan atau pembelian bahan baku jika stok bahan baku sudah pada kondisi
sisa maksimum 30%, minimum 20%.
Begitulah kira-kira gambaran umum tentang usaha taylor, semoga informasi ini
bisa menjadi rujukan anda untuk membuka usaha taylor.
C. Hambatan dan Rintangan
Beberapa hal yang akan menjadi hambatan dalam bisnis ini adalah munculnya
usaha lain dalam bisnis ini serta kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sangat
menentukan berkembangnya bisnis ini. Salah satu yang dominan adalah,
membludaknya konsumen dengan waktu yang bersamaan sehingga penjahit
kekurangan tenaga kerja yang terampil dan ulet.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Peserta magang kewirausahaan ini termotivasi untuk membuat usaha yang serupa
B. Saran
Disarankan agar program magang ini dapat dilaksanakan lebih matang dan
serius lagi, serta perlunya penanganan magang secara berkesinambungan. Sehingga
pengalaman mahasiswa untuk mengenali usaha jasa, salah satunya taylor, di lapangan
dapat terlaksana tidak hanya melalui teori-teori di kampus saja. Akan tetapi juga dapat
memotivasi mahasiswa untuk menjadi wirausahawan yang mandiri dan sukses yang
tidak tergantung kepada orang lain.
Dilaksanakan Oleh:
Nama :
1. ……….
2. ……….
3. ………..
KATA PENGANTAR
Penyusun sangat berterima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah ini,
karena telah mempercayakan kami untuk melakukan praktek magang sehingga dapat
menambah pengetahuan kami dalam hal kewirausahaan. Adapun isi dari laporan yang
penyusun buat ini merupakan hasil dari praktek magang yang telah dilakukan. Namun,
penyusun sangat menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna
memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini
dapat bermanfaat.
Tuhan Memberkati
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengaruh globalisasi telah mengubah segala aspek kehidupan. perubahan yang
terjadi sangat drastis, salah satunya di bidang ekonomi. Seiring perubahan tersebut para
lulusan perguruan tinggi dituntut siap untuk berbagi ilmu dan pengalaman,serta bersaing
dalam menghadapi perubahan perkembangan zaman, sehingga dapat memecahkan
masalah masyarakat terutama di bidang ekonomi. Kesiapan skill yang memadai sangat
dibutuhkan sebagai bagian misi dari perguruan tinggi.
Mahasiswa jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri
Padang (UNP) selain dipersiapkan menjadi guru yang profesional untuk mengajar di
SLTP dan di SLTA, diharapkan juga dapat bekerja di luar dunia pendidikan, salah
satunya pada bidang Desain (karangan bunga papan). Hal ini dipertegas dalam Buku
Pedoman Akademik Universitas Negeri Padang (2001:192), tujuan jurusan Seni Rupa
sebagai berikut.
“Mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi guru yang professional dan berwewenang
penuh dalam bidang Seni Rupa untuk mengajar pada tingkat SLTP dan SLTA. Disamping
itu para alumni jurusan ini dapat bekerja juga di luar dunia pendidikan seperti konsultan
interior dan eksterior, panasehat ahli pada usaha kerajinan, berwiraswasta di bidang
reklame dan periklanan, sebagai pelukis, panasehat pematung dan lain-lain”
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Umum
1. Magang Kewirausahaan (MKU)
Magang Kewirausahaan merupakan kegiatan/kuliah yang dilakukan diluar kelas atau
ruangan, artinya kuliah yang dilaksanakan dilapangan. Maksud dari lapangan adalah
institusi/perusahaan yang berkaitan dengan bidang kajian ilmu pada bidang studi.
Kuliah dilaksanakan guna mempelajari secara langsung dengan medan sosial
masyarakat, sebagaimana dijelaskan dalam synopsis mata kuliah pendidikan seni rupa
(buku pedoman akademik Universitas Negeri Padang, 2001:238)
“Praktek kerja di industri/perusahaan/sentra seni/desain kerajinan, untuk mempelajari
secara langsung organisasi dan managemen perusahaan, proses pembuatan produk,
pemasaran, pengawasan, pengendalian kualitas dan tanggung jawab etika profesi serta
dilengkapi dengan laporan tertulis”
Dalam proses kuliah (kerja) pada industri bertujuan untuk megetahui managemen
perusahaan, proses pembuatan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan bagaimana
cara pemasarannya secara umum. Ini memberikan pembelajaran secara lansung dengan
terlibat dalam dunia bisnis khususnya lukisan dan sovenir
1 Seni Rupa
Seni rupa secara sederhana, didefinisikan sebagai seni yang dapat dilihat atau tampak
kasat mata. Dalam bahasa Inggris seni rupa disebut visual art, karena memang seni rupa
hanya dapat dirasakan lewat penglihatan. Ini ditegaskan oleh Humar Sahman dalam
bukunya “Mengenali Dunia Seni Rupa” sebagai berikut:
peranan mata sangat menentukan apakah dalam proses mencipta sejak dari pengamatan
sampai pada visualisasi, gagasan ataupun dalam proses apresiasi produk visualisasi itu.
Orang yang buta warna walaupun sepintas-lintas matanya nampak beres-beres saja, tidak
akan mampu menjadi perupa atau apresiator karya seni rupa yang kompeten (Humar
Sahman, 1993: 200).
Pendapat Jim Supangkat dalam SanentoY., (2001: ix) mengenai seni rupa dalam
pengantar buku ‘Dua Seni Rupa” dapat dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini.
Menurutnya seni rupa bila diterjemahan secara harfiah ke dalam bahasa Inggris maka
terdapat dua istilah yang berbeda yaitu visual art dan fine art.
Visual art mengacu pada pengertian seni yang menekankan “rupa”. Istilah ini mempunyai
lingkup jauh lebih luas darifine art. Seni rupa ini dapat dikatakan setua kebudayaan umat
manusia karena memang ada di semua kebudayaan di segala zaman sejak zaman primitif.
Sedangkan fine art mempunyai lingkup yang sangat sempit dan tradisinya terikat pada
kebudayaan Barat.
Membongkar persoalan seni rupa sedikit banyak mempersoalkan identifikasi melalui
modifikasi pemikiran-pemikiran dengan menangkap gejala seni rupa. Munculnya seni
rupa kontemporer mungkin dapat melahirkan persoalan rumit, sebab tidak semua seni
yang dibuat pada masa sekarang adalah kontemporer. Hal ini akhirnya menyebabkan
kecenderungan yang tidak bisa sepenuhnya dicerna dengan konsep, misalnya seni instalasi
atau praktek-praktek seni rupa lainnya yang dianggap ekstrim.
Setiap karya seni hendaknya memberikan manfaat pada masyarakat atau kehidupan
umat, karya seni seperti inilah disebut karya seni yang berkualitas artinya masyarakat
bisa menikmati dengan kepolosan apresiasi serta pengalaman yang dimilikinya. Dengan
demikian akan timbul keseimbangan antara seniman karya seni dengan apresiator. Di lain
pihak karya seni tidak harus selalu dapat dimengerti oleh masyarakat, akhirnya
melahirkan gejala kurangnya apresiasi, kampungan, ketinggalan zaman dan sebagainya.
Persoalan di atas merupakan permasalahan yang menyelesaikannya menuntut kreativitas.
Setiap seniman dalam proses penciptaan karya seni hendaknya memakai pemikiran yang
sangat matang. Berkaitan dengan proses penciptaan dalam hal ini Dharsono (2004: 28)
membaginya dalam tiga komponen proses penciptaan karya seni yaitu tema, bentuk dan
isi. Ketiga komponen ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan
2. , Struktur Organisasi
Pemilik Perusahaan
Sofian Ali Munir S.pd
Pimpinan Perusahaan
Sofian Ali Munir S.pd
Manager Produksi
Sofian Ali Munir.Spd
B. Tinjauan Khusus
Sanggar Selaras
Sanggar selaras merupakan sanggar yang memukim di taman budaya Sumatra barat
dimana sanggar ini memproduksi lukisan,sovenir, dan patung.
a. Lukisan dimanfaatkan bagi masyarakat untuk pengias ruangan atau memperindah
ruangan
b. Sovenir sebagai oleh-oleh bagi pengunjung taman budaya.
BAB III
PROSES KEGIATAN
B. Proses Pengerjaan
Setelah semua alat dan bahan disediakan pekerjaan selanjutnya adalah proses
pengerjaan kanvas. Langkah langkahnya sebagai berikut:
1. Pembuatas Spandram.
2. Memasang kain Kanvas
3. Pemberian Cat Dasar
4. Proses Melukis
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN KARYA
A. Hasil Karya
Sovenir
B. Pembahasan
Lukisan merupakan salah satu produk yang dihasilkan olehSanggar Selaras. Proses
pengerjaan dengan melukis dengan cat minyak atau cat air di atas media dua dimensi atau
kanvas dengan ukuran 70 x 100 cm, sedangkan untuk sovenir berukuran 15 x 30 cm
Produk ini bisa berupa lukisan yang bertemakan Budaya dan kemasyarakatan
yang terjadi pada saat sekarang yang menampilakan kondisi masyarakat saai ini
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Selama penulis mengikuti Magang Kewirausahaan diSanggar Selaras, penulis
mendapatkan sebuah pengalaman. Salah satunya adalah bagaimana cara atau proses
pembuatan sebuah Lukisan Dari proses pembuatan sampai penjualan, bahan-bahan serta
proses pelaksanaanya telah penulis jelaskan pada bab III.
Lukisan dan sovenir merupakan salah satu jenis produk yang dihasilkan oleh Sanggar
Selaras. Satu yang penulis garis bawahi adalah dalam proses pembuatan produk ini
seorang desainer sangat terikat dengan kemauan atau selera dari yang memesan produk
tersebut.
B. Saran
Melalui laporan Magang Kewirausahaan ini penulis hanya dapat menyampaikan saran-
saran sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa , agar pelaksanaan Magang Kewirausahaan dilaksanakan pada
perusahaan yang baru berkembang supaya mahasiswa yang mengikuti Magang
Kewirausahaan dapat belajar dari awal mendirikan sebuah perusahaan.Bagi Sanggar
Selaras, sebagai bahan kajian ilmiah, walaupun secara praktisi telah memilki jam terbang
yang luas.
2. Bagi mahasiswa, dalam mengikuti Magang Kewirausahaan supaya mempelajari
bagaimana memanejerial sebuah perusahaan