Anda di halaman 1dari 4

ENENG SITI AMALIA

4111191050
BELA NEGARA

Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
NKRI yang berdasarkan PANCASILA dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa
dan negara yang seutuhnya. Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan demi kerel aan untuk
berkorban demi mempertahankan kemerdekaan kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara, yuridiksi nasional serta berorientasi pada nilai-nilai bela
negara.

Menurut UU No. 3 Tahun 2003 mengatakan “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara (pasal 9 ayat 1).
Maka menyangkut hal ini, fungsi pertahanan tidak dapat lagi dipisahkan dari pembelaan negara.
Kepesertaan dalam upaya pembelaan negara diselenggarakan melalui : pendidikan kewarganegaraan,
pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI secara suka rela atau wajib,
dan pengabdian sesuai dengan profesi.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang mewajibkan bela negara terhadap warganya.
Dibeberapa negara lain seperti Amerika, Jerman, Inggris dan Spanyol mereka menerapkan pelatihan
militer yang diadakan satu akhir pekan dalam sebulan. Contoh lain yang sering disoroti dunia adalah
Republik Korea yang selalu mewajibkan warga negaranya untuk melaksanakan program wajib
militer. Dengan peraturan usia 18 hingga 28 tahun wajib mengikuti kegiatan wamil selama dua tahun
terkecuali orang yang memiliki izin. Hal ini disebabkan Korea berantisipasi dalam keamanan di
Kosea Selatan semenjan semenanjung Korea terpecah menjadi dua bagian, yaitu Korea Utara dan
Korea Selatan. Hal ini mendasari bahwa bela negara sebagai upaya mempertahankan keutuhan bangsa
adalah hal yang sangat baik untuk dilaksanakan.
Indonesia memiliki alasan yang cukup kuat untuk mewajibkan warganya dalam hal bela
negara. Konsep pertahanan seperti bela negara ini merupakan spektrum yang harus dipahami oleh
semua warga negara baik dalam masa aman maupun dalam masa perang. Kesadaran dari tiap-tiap
masyarakat inilah yang menjadikan Indonesia tetap utuh hingga 74 tahun kemerdekaannya. Ancaman
di era globalisasi ini merupakan ancaman paling berbahaya. Jika dahulu Indonesia mempertahankan
negrinya dengan angkat senjata, kali ini Indonesia diserang melalui hal-hal yang bersifat halus seperti
terancamnya ideologi Indonesia dan budaya bangsa yang kian menurun. Ideologi inipun meliputi
banyak aspek yang berdasarkan Pancasila. Eksistensi Indonesia sebagai negara yang memiliki
keanekaragaman sumber daya dan budaya merupakan hal yang mesti dipertahankan. Sebab itu,
seluruh komponen masyarakat wajib ikut andil bela negara baik dalam betuk tindakan halus maupun
kasar.

Dalam konteks keras, bela Negara merupakan hak dan kewajiban warga negara yang
diwujudkan secara fisik untuk menghadapi ancaman militer negara lain. Sedangkan dalam konteks
halus, bela Negara terbagi menjadi klasifikasi aspek psikologis dan aspek fisik. Aspek psikologis ini
yang tercermin dalam jiwa, karakter, sikap, bahkan jati diri dari setiap warga negara. Dasar muara dari
aspek psikologis ini pada prinsipnya akan dituangkan ke dalam pola melalui pikiran, karakter,
maupun sikap akan mencerminkan kesadaran dalam bela negara. Maupun aspek fisik ini sendiri dapat
diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata dalam setiap nadi Negara ini, yang menjunjung tinggi
negara Indonesia.

Sempat disampaikan oleh Humas Menko Polhukam bahwa saat ini Indonesia sedang
menghadapi ancaman yang bukan lagi militer melainkan ancaman multidimensional, ancaman yang
bukan lagi linier, dan ancaman yang bukan lagi konvensional. Tetapi ancaman tersebut dapat
mengancam seluruh kehidupan masyarakat Indonesia. Sehingga cara pertahanannya,
mengamankannya, dan menghadapinya tidak hanya terfokus kepada ancama militer, tetapi ancaman
yang multidimendsional itu.

Begitu banyak manfaat yang dapat dirasakan ketika kita senantiasa melibatkan aksi bela
Negara dalam sendi-sendi kehidupan kita. Karena sifatnya bela Negara bukan hanya soal angkat
senjata. Pemikiran kita primitif jika masih berargumen bahwa pihak paling wajib melaksanaka bela
Negara adalah TNI. Sudah jelas tercntum dalam UUD pasal 30 ayat 1 bahwa semua wajib
melaksanakannya. Apalagi generasi kami sebagai generasi milenial atau nama lainnya gen 4.0 sebagai
generasi perubahan yang dikelilingi oleh teknologi canggih dapat menampilkan berita kapanpun dan
dimanapun. Hal yang pertama mesti diwaspadai adalah tersebarnya berita yang belum jelas
kepastiannya meskipun sepele seringnya membuat perpecahan dalam negri entah oknumnya adalah
dari internal maupun eksternal. Ketika kami sebagai generasi harapan bangsa mampu memiliki
wawasan luas yang terwujud dengan sungguh-sungguh dalam belajar dan aktif dalam masyarakat
sudah membuat Indonesia selangkah lebih maju menuju pertahanan yang efektif. Tidak mudah diadu
domba adalah ciri warga Negara yang memiliki kemampuan cukup baik dala bela Negara.

Setiap kalangan memiliki perannya masing-masing dalam menjalankan kewajibannya untuk


bela Negara. Namun, sifat dari bela Negara ini adalah wajib dan pasti. Hanya saja bentuk
pengaplikasiannya terhadap kehidupan tentu berbeda-beda. Seperti dalam lingkup sekolah guru
memberikan ajaran kedisiplinan dan moral yang baik untuk muridnya dan pelajar menuntut ilmu
sebanyak dan seluas mungkin sehingga nanti menjadi sumber daya manusia yang mampu menyerap
sebanyak mungkin informasi dari dalam dan luar negri. Ada banyak hal lain yang umunya mesti
dilakukan seperti, melestarikan budaya Indonesia yang beragam supaya tidak diakui oleh Negara lain.
Atau mentaati hukum dan tidak melakukan tindak korupsi karena keduanya merupakan hal yang
sering terjadi dimana-mana sehingga merusak keutuhan bangsa.

Bela Negara kini memiliki peranan penting di era modern ini. Seiring dengan
bermunculannya paham-paham baru yang sedikit demi sedikit meruntuhkan karakter bangsa juga
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai Mahasiswa/i sudah sepatutnya ikut andil
dalam bela Negara guna mencetak kembali generasi-generasi harapan bangsa berjiwa disiplin, berani,
kritis dan saling bahu membahu meningkatkan kondisi sosial politik juga mempertahankan nilai-nilai
budaya Indonesia. Mahasiswa sebagai agen perubahan harus mampu menjadi mesin penggerak
kedamaian dan keutuhan bangsa Indonesia ini.

Daftar Pustaka :

Tirto.id. (2019, Januari 4). Alasan Korea Selatan Berlakukan Wajib Militer pada Warga Laki-laki.
Jenderal, S. (2018, Oktober 19). Bela Negara : Pengertian, Unsur, Fungsi, Tujuan Dan Manfaat Bela
Negara.
Kemenko Polhukam RI. (2018, Maret 29). Manfaat Kesadaran Bela Negara Agar Mahasiswa
Mencintai Negeri Ini.
Kementrian Pertahanan. (2018). WIRA. In M. A. Wibowo, & K. C. Baliyanto, Edisi Khusus Bela
Negara. Jakarta: Puskom Publik Kemham.
Budiyono. (2017). Memperkokoh Idiologi Negara Pancasila Melalui Bela Negara. Citizenship.

Anda mungkin juga menyukai