BAHAN MATERI
PEMBELAJARAN ONLINE
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS
KELAS VIII
Lailatul Qadar adalah malam yang sangat agung, yang nilainya lebih baik daripada 1000
bulan, para malaikat turun ke bumi, terutama malaikat Jibril, kedamaian sampai terbitnya fajar
dan doa-doa orang beribadah terkabulkan.
Ulama’ berbeda pendapat tentang waktu turunnya Lailatul Qadar hingga 40 pendapat. Ada yang
menyatakan Lailatul Qadar turun pada tanggal 15 Sa’ban, tanggal 17, 19, 21, 23, 25, 27, 29
Ramadhan. Tetapi dari pendapat-pendapat tersebut pendapat yang paling kuat adalah pendapat
yang menyatakan, bahwa Lailatul Qadar turun pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan
Ramadhan, yaitu tanggal 21, 23, 25 dan 27, tetapi secara tidak pasti. Pendapat ini berdasarkan
hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim yang datangnya dari Abu Hurairah.
Rasulullah bersabda: “Usahakanlah mendapatkan Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di 10
yang terakhir dari bulan Ramadhan”.
Tanda-tanda turunnya Lailatul Qadar ada yang tampak pada malam hari dan ada yang tampak
pada pagi hari.
Pertama, pada malam hari langit tampak cerah, seakan-akan ada bulan di langit, bintang-
bintang tampak jelas, udara terasa sejuk, tidak terlalu panas tapi tidak terlalu
dingin, angin tenang serta suasana tampak tenang dan tenteram.
Kedua, pada pagi hari matahari tampak kekuning-kuningan bagaikan emas dan apabila
dilihat tidak menyilaukan mata, karena pada waktu itu iblis tidak keluar, sehingga
matahari tidak ada di antara dua tanduk iblis.
Pertama, sejak awal Ramadhan melaksanakan ibadah puasa dengan sempurna, niat ikhlas
semata-mata mengharapkan rida Allah SWT, menghindari segala perbuatan maksiat dan
banyak ibadah kepada Allah.
Kedua, pada malam-malam ganjil 10 terakhir beriktikaf di masjid jami, yaitu masjid yang
ditempati salat Jumat. Dalam kondisi tertentu bisa melaksanakan iktikaf di masjid ghairu
jami’, yaitu masjid yang bukan ditempati salat Jumat. Dalam istilah masyarakat Indonesia
masjid ghairu jami’ adalah musala, baik itu musala umum, yang dibuat oleh masyarakat
maupun musala khusus salat, yaitu tempat yang dikhususkan untuk melaksanakan salat,
yang ada di rumah masing-masing.
Ketiga, pada malam-malam ganjil, yakni 10 hari yang terakhir tidak tidur sampai terbitnya
fajar, minimal dari separuh malam itu sampai terbitnya fajar. Dalam hal ini, meraih
Lailatul Qadar perlu menyiapkan stamina yang cukup, sehingga membutuhkan persiapan
sejak awal Ramadhan
Keempat, selalu berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar diberikan karunia
mendapatkan Lailatul Qadar. Selain ketiga langkah itu, keistimewaan Lailatul Qadar dapat
kita raih dengan doa yang sungguh-sungguh, dengan hanya berharap kepada Allah.
Pertama, mendengarkan suara salam, yang mana dia sadar bahwa suara salam tersebut
dari malaikat, bukan dari manusia.
Kedua, doa-doa yang diminta/ dimohonkan kepada Allah menjadi kenyataan, misalnya
berdoa supaya diberikan kesehatan, ternyata betul-betul sehat. Ketika kita berdoa agar
mendapatkan anak yang saleh, ternyata betul-betul mempunyai anak yang saleh. Imam al
Qurthubi dalam kitabnya Al Jami’ Al Quran menyatakan, kadang-kadang orang yang
mendapatkan Lailatul Qadar tidak melihat tanda-tanda tersebut.
Orang yang mendapatkan Lailatul Qadar hendaknya membaca doa yang diajarkan Nabi
Muhammad SAW pada Siti Aisyah, yaitu doa “Allahumma innaka afuwwun karimun tuhibbul
afwa fa’fu Anni ya karim”
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim yang datangnya dari Siti
Aisyah bahwasannya Siti Aisyah bertanya kepada Rasulullah, “wahai Rasulullah! Apa doa
yang dibaca ketika aku mendapatkan Lailatul Qadar?” Lalu Rasulullah menjawab, “Wahai
Aisyah! bacalah doa Allahumma innaka afuwwun Karim tuhibbul afwa fa’fu Anni ya karim”
1. Tugas
Setiap orang-orang yang beriman dan bertakwa pasti mengharapkan mendapatkan Lailatul
Qadar. Hal ini disebabkan Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat agung dan
terdapat bermacam-macam keistimewaan yang tidak terdapat di malam-malam yang lain
di luar bulan Ramadhan. Terlebih, dalam suasana Ramadhan tahun ini, di tengah-tengah
umat Islam menghadapi sebaran wabah Covid-19
Berikanlah 10 upaya yang dapat kita lakukan dalam menggapai malam lailatul qodar,
dengan tetap mematuhi arahan pemerintah tentang tatacara beribadah Ramadhan saat
wabah Covid-19
2. Petunjuk tugas
Kerjakan tugas tersebut dengan tulis tangan yang rapih dan jelas dalam sebuah
kertas
Setelah tugas dianggap selesai, scan atau photo hasil kerja kalian dan kirimkan
lewat whatsapp pribadi ( tidak lewat grup)
Absen kehadiran berdasarkan tugas yang telah dikirim
Nama ; …………………………………
Kelas : VIII (Genap)
Mapel : Al-Qur’an Hadis
Tutor : Fadlun, M.Pd.I
Contoh