Anda di halaman 1dari 1

UPT Laboratorium Dasar Studi Lapangan ke BMKG dan Museum Tsunami

Langsa – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dasar Universitas Samudra


(Unsam) Langsa Studi Lapangan ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) Klas III Mata Ie serta Museum Tsunami Aceh di Banda Aceh, Kamis
(26/4/2018).
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dasar Teuku Hasan Basri,
M.Pd kepada Media Suwa Nusantara diruang kerjanya mengatakan kunjungan tersebut
dalam rangka membawa mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Jurusan Fisika untuk melihat langsung bagaimana cara kerja Alat Pendeteksi Gempa
Bumi seperti Seismometer, Digitizer, Seismograph dan Seismogram serta Alat
Pendeteksi Listrik Udara seperti Lightning Counter, Lightning Detector, Penangkal Petir
Dan juga GPS.
Hasan Basri menjelaskan saat tiba di BMKG Klas III Mata Ie mereka disambut
oleh Bapak Rilza Akbar mewakili Ibu ERIDAWATI, SE (Kepala Sta. Geof. Kelas III Mata
Ie - Banda Aceh) dan selanjutnya menuju Aula mendengarkan presentasi dari Staff
Geof. Kelas III Mata Ie mengenai informasi Geofisika khususnya aktifitas kegempaan,
listrik udara (Petir) dan tanda waktu (informasi hilal), Informasi yang disampaikan
merupakan hasil dari analisis data di Wilayah Provinsi Aceh.
Lanjutnya, selain mengenai hal diatas mahasiswa juga dijelaskan tentang
Pergerakan Lempeng Bumi, Pergerakan Lempeng Batuan, Akibat Rotasi Bumi, Akibat
Revolusi Bumi serta Syarat Parameter Yang Berpotensi Terjadinya Tsunami, Kecuali :
Gempa Dengan Kedalaman < 30 Km, Gempa Bumi Berpusat Di Darat, Mekanisme
Gempa Sesar Naik/Turun, Gempa Dengan Magnitudo ≥ 7.0 SR.
“ Para Mahasiswa juga mendengarkan penjelasan tentang Apa Yang Dimaksud
Tsunami? Gelombang Laut, Gelombang Pasang, Gelombang Pelabuhan, Gelombang
Transversal” Jelas Hasan Basri yang sedang menempuh pendidikan Doktor di Unsyiah
tersebut.
Kata Hasan Basri yang juga pengasuh mata kuliah IPBA, study lapangan ini
merupakan emplementasi Praktek Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
(IPBA). Lanjutnya, adapun jumlah mahasiswa yang mengikuti studi banding tersebut
sebanyak 25 orang.
Usai mengunjungi BMKG Klas III Mata Ie para mahasiswa juga mengunjungi
Museum Tsunami Aceh yang merupakan sebuah museum di Banda Aceh yang
dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami
Samudra Hindia 2004 sekaligus pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat
andai tsunami terjadi lagi.
Salah seorang mahasiswa yang ikut Studi Banding tersebut Suffi Raihan Asfara
mengatakan sangat senang dan bahagia bisa melihat langsung Alat Pendeteksi Gempa
Bumi seperti Seismometer, Digitizer, Seismograph dan Seismogram serta Alat
Pendeteksi Listrik Udara seperti Lightning Counter, Lightning Detector, Penangkal Petir
Dan juga GPS.
“ Banyak pengetahuan yang didapat setelah melihat langsung cara kerja alat-alat
tersebut, semoga kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin UPT laboratorium Dasar
untuk matakuliah-matakuliah yang ada Prakteknya usai menerima teori di kelas” Pinta
Suffi Raihan Asfara yang merupakan Mahasiswa Semester 2 Jurusan FKIP Fisika. []

Keterangan Gambar.
Gb.1 Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Fisika saat berfoto
bersama dengan Dosen Pembimbing dan Staff Geof. Kelas III Mata Ie di Aula Kantor tersebut,
Kamis (26/4/2018).

Gb.2 Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Fisika saat berfoto
bersama dengan Dosen Pembimbing Teuku Hasan Basri, M.Pd Dosen Pengasuh Mata Kuliah
IPBA di Halaman Museum Tsunami Aceh di Banda Aceh, Kamis (26/4/2018).

Anda mungkin juga menyukai