Anda di halaman 1dari 55

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………………………… i
ABSTRAK…………………………………………………………………………………….... ii
KATA PENGANTAR …………..…………………………………….……………………… iii
DAFTAR ISI …………..……………………...………………………………………………. iv
DAFTAR TABEL …………...………………………………………………………………… v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................................2
C. Perumusan dan Pemecahan Masalah............................................................................3
a. Rumusan masalah.........................................................................................................3
b. Bentuk tindakan............................................................................................................3
D. Tujuan penelitian............................................................................................................3
E. Manfaat Penelitian.........................................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................................5
A. Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)..............................................................5
B. Motivasi.........................................................................................................................10
C. Kemampuan..................................................................................................................13
D. Penelitian Sebelumnya.................................................................................................13
BAB III METODE PENELTIAN..............................................................................................19
A. SETING PENELITIAN...............................................................................................19
B. PERSIAPAN PENELITIAN........................................................................................19
C. REKAYASA MASALAH.............................................................................................19
D. INSTRUMEN PENELITIAN......................................................................................19
E. DESAIN PENELITIAN...............................................................................................20
F. ANALISIS DATA.........................................................................................................20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................22
A. Deskripsi Umum Penelitian.........................................................................................22
B. Siklus I...........................................................................................................................22
C. Siklus II.........................................................................................................................26
D. Pengamatan Pembelajaran..........................................................................................28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................30
A. Kesimpulan...................................................................................................................30
B. Saran..............................................................................................................................31
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan permendikbud no. 81A tahun 2013 bahwa dalam

kurikulum 2013 proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik

(scientific approach) dengan metode pembelajaran project based learning,

Problem based learning dan Discovery learning.

Pada proses pembelajaran produktif kejuruan TKJ khususnya dikelas XI

TKJ menunjukkan bahwa banyak Siswa dalam melaksanakan praktikum

kompetensi dasar Menginstalasi Sistem Operasi terkadang merasa jenuh.

Beberapa faktor yang menjadi alasan kejenuhan mereka yaitu pada saat

melakukan instalasi sistem operasi, waktu yang dibutuhkan oleh kernel sistem

operasi untuk mendeteksi komponen hardware komputer, menunggu proses

loading, hingga tahap menyelesaikan proses instalasi cenderung lama dan

beberapa proses dalam menginstalasi yang terkesan konvensional dan kurang

menantang, dimana Siswa hanya dihadapkan oleh beberapa alternative

penyelesaian masalah, seperti menekan tombol next, back, atau cancel.

Hal ini kemudian berpengaruh pada motivasi dan tingkah laku Siswa

dalam kegiatan praktikum menginstalasi sistem operasi. Berdasarkan pengamatan

di kelas, mereka mengisi waktu dengan berbagai kegiatan yang tidak ada

hubungannya dengan pembelajaran, seperti berkomunikasi dengan teman

kelompok, mengerjakan tugas mata pelajaran lain, dan beberapa kegiatan lain

yang tidak linear dengan kegiatan mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan.

Terkadang guru harus menegur siswa karena aktivitasnya dalam kelas yang
mengganggu proses pembelajaran. Bahkan yang paling memprihatinkan motivasi

siswa dalam mengikuti pelajaran pada kompetensi Menginstalasi Sistem Operasi

Dasar berkurang sehingga berpengaruh pada nilai akhir siswa.

Ada dugaan bahwa rendahnya motivasi belajar siswa tersebut disebabkan

karakteristik Standar Kompetensi Menginstalasi Sistem Operasi Dasar yang tidak

sesuai dengan karakteristik siswa yang senang mengutak-atik komputer, mencari

sesuatu lewat browsing, dan suka tantangan.

Siswa ingin berbuat sesuatu dan bertindak lebih jauh tanpa dibatasi oleh

model dan cara menginstalasi yang konvensional pada kompetensi tersebut. Siswa

cenderung proaktif dan mudah berbagi pada siswa yang lain tentang hasil temuan

mereka, sehingga membangun semangat mereka untuk lebih bereksplorasi dalam

menajamkan kompetensi mereka.

Berdasarkan temuan dan karakteristik tersebut, alternatif pemecahannya

dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam menerapkan suatu metode

pembelajaran yang diharapkan dapat mengatasi rendahnya motivasi belajar siswa

Teknik Komputer dan jaringan siswa kelas XI TKJ melalui metode discovery

menggunakan pendekatan saintifik. Metode pembelajaran ini dipilih agar siswa

terbiasa menemukan, mencari, mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan

pengajaran. (Siadari, 2001: 4). Dalam metode pembelajaran discovery siswa lebih

aktif dalam memecahkan untuk menemukan sedang guru berperan sebagai

pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu.

B. Identifikasi Masalah
a. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran Teknik

Komputer dan Jaringan khususnya pada Kompetensi Dasar Menginstalasi

Sistem Operasi Dasar.


b. Rendahnya kemampuan siswa pada Kompetensi Dasar Menginstalasi Sistem

Operasi yang berakibat pada priliaku siswa.

C. Perumusan dan Pemecahan Masalah

a. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

diangkat:

1. Apakah dengan model pembelajaran Discovery pada mata pelajaran

Produktif Teknik Komputer dan Jaringan dapat meningkatkan motivasi

belajar Siswa Kelas XI TKJ SMKN 1 LAIS Tahun pelajaran

2014/2015?

2. Apakah dengan model pembelajaran discovery learning pada mata

pelajaran Produktif Teknik Komputer dan Jaringan dapat meningkatkan

Kemampuan Siswa Kelas XI TKJ SMK Negeri 1 LAIS dalam

Menginstalasi Sistem Operasi ?

b. Bentuk tindakan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka bentuk tindakan yang akan di

ambil adalah penerapan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran

Discovery. Rencana tindakan akan dilaksanakan sebanyak 2 (dua) siklus yang

mana setiap siklusnya diadakan pertemuan sebanyak dua kali.

D. Tujuan penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan

motivasi belajar siswa dan kemampuan siswa dalam menginstalasi sistem operasi

dengan model pembelajaran discovery mata pelajaran Produktif Teknik Komputer


dan Jaringan pada Siswa Kelas XI TKJ SMK NEGERI 1 LAIS Tahun pelajaran

2014/2015.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada guru, siswa dan

pihak sekolah yaitu:

a) Guru

Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan

materi Teknik Komputer dan Jaringan.

b) Siswa

Meningkatkan prestasi pada mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan.

c) Sekolah

Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk mengambil

kebijakan di sekolah tersebut.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)

Metode pembelajaran discovery (penemuan) adalah metode mengajar

yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh

pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui

pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran

discovery (penemuan) kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian

rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui

proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan

pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik

kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip.

Metode discovery diartikan sebagai prosedur mengajar yang

mementingkan pengajaran perseorang, memanipulasi objek sebelum sampai pada

generalisasi. Sedangkan Bruner (dalam Herdian) menyatakan bahwa anak harus

berperan aktif didalam belajar. Lebih lanjut dinyatakan, aktivitas itu perlu

dilaksanakan melalui suatu cara yang disebut discovery. Discovery yang

dilaksanakan siswa dalam proses belajarnya, diarahkan untuk menemukan suatu

konsep atau prinsip.

Selanjutnya Roestiyah (1991) menguraikan bahwa Metode discovery

adalah metode mengajar yang menggunakan teknik penemuan dan merupakan

proses mental (misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan,

menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya) dimana siswa


menyesuaikan suatu konsep atau prinsip. Dalam teknik ini siswa dibiarkan

menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya

membimbing dan memberikan instruksi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

metode discovery dalam pembelajaran adalah metode pengajaran yang

menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran

dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang

mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, dan semacamnya.

Takdir (2012:70) menyebutkan beberapa kebaikan metoda discovery di

antaranya:

1. Membantu siswa mengembangkan dan meningkatkan belajar dan

mengontrol keterampilan kognitif dan proses belajar, sehingga mereka

belajar bagaimana belajar,

2. Pengetahuan yang diperoleh melalui Discovery, mempunyai kekuatan


dalam pendalaman pengertian, resensi dan transfer,
3. Dapat menimbulkan rasa puas dalam diri siswa,
4. Memungkinkan siswa menempuh cara terbaik sesuai dengan
kemampuannya,
5. Menyebabkan siswa terarah dalam belajarnya, terlihat dalam kegiatan
sehingga mereka termotivasi,
6. Membantu siswa dalam mencapai konsep diri dan percaya akan
kemampuan dirinya,
7. Memberikan kesempatan siswa dan guru berpartisipasi aktif,
8. Membantu perkembangan skeptisme yang sehat tentang kebenaran
yang final dan ultimate,
9. Siswa berpartisipasi aktif dalam pelajaran yang disajikan,
10. Siswa berkemampuan untuk menstransfer pengetahuannya dalam berbagai
konteks,
11. Materi yang dipelajari lebih lama terkesan dan bila lupa dapat
ditemukan / diangkat kembali,
12. Menimbulkan interaksi antar siswa. Dengan demikian siswa terlatih
menggunakan bahasa yang baik dan benar,
13. Siswa berkemampuan melihat dan memecahkan permasalahan,
14. Siswa termotivasi dan bersikap ingin tahu,

Beberapa keunggulan metode penemuan juga diungkapkan oleh


Suherman, dkk (2001: 179) sebagai berikut:
1. Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan

kemampuan untuk menemukan hasil akhir;

2. Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses


menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat;
3. Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong
ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat;
4. Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih
mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks;
5. Metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Discovery Learning

1. Langkah Persiapan

Langkah persiapan model pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah

sebagai berikut:

 Menentukan tujuan pembelajaran


 Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya 
belajar, dan sebagainya)
 Memilih materi pelajaran.
 Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari
contoh-contoh generalisasi)
 Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,
tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa

 Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari


yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
 Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
 2. Pelaksanaan

a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang

menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi

generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu

guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran

membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan

pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan

kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa

dalam mengeksplorasi bahan.

b.  Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)

Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-

agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya

dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas

pertanyaan masalah)

c.  Data collection (Pengumpulan Data)

Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para

siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk

membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini

berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya 

hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan


(collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati

objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan

sebagainya.

d.  Data Processing (Pengolahan Data)

Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data

dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara,

observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan,

wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak,

diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta

ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu

e.  Verification (Pembuktian)

Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan

benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,

dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification

menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan

kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu

konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai

dalam kehidupannya.

f.  Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah

kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua

kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah,
2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka  dirumuskan prinsip-prinsip yang

mendasari generalisasi

Penilaian Pada Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)

Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan

dengan menggunakan tes maupun non tes.

Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau

penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian kognitif,

maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes

tertulis.  Jika bentuk penilaiannya  menggunakan penilaian proses, sikap, atau

penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian  dapat dilakukan dengan

pengamatan.

B. Motivasi

Motivasi adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan-

kesiapan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan.

Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan,

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Usman, 2000: 28).

Sedangkan menurut Djamarah (2002: 114) motivasi adalah suatu pendorong yang

rnengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata untuk

mencapai tujuan tertentu. :Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab

seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin

melakukan aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nur
(2001: 3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan

proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu

akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik. Jadi motivasi

adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu dalam

mencapai tujuan tertentu.

Macam-macam Motivasi Menurut jenisnya motivasi dibedakan menjadi


dua, yaitu:

1. Motivasi Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah karena

adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan

kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar

(Usman, 2000: 29). Sedangkan menurut Djamarah (2002: 115), motivasi

instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak

perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu. Menurut Winata (dalam Erriniati, 1994:

]05) ada beberapa strategi dalam mengaiar untuk membangun motivasi

intrins.k. Strategi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa.

2. Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran sebatas

yang pokok.

3. Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan tugas

dan memanfaatkan surnber belajar di sekolah.

4. Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas pekerjaannya.

5. Meminta siswa untuk menjelaskan hasil pekerjaannya. Dari uraian

diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi instrinsik adalah motivasi


yang timbul dari dalam individu yang berfungsinya tidak perlu

dirangsang dari luar. Seseorang yang merniliki motivasi intrinsik

dalam darinya maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang

tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.

2. Motivasi Ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah

karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan

kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar.

Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar

mendapat peringkat pertama di kelasnya (Usman, 2000: 29). Sedangkan

menurut Djamarah (2002: 117), motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari

motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Beberapa cara

membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam menumbuhkan motivasi instrinsik

antata lain:

1. Kompetisi (persaingan): guru berusaha menciptakan persaingan di

antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha

memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya dan

mengatasi prestasi orang lain.

2. Pace Making (membuat tujuan sementara atu dekat): Pada awal

kegiatan belajar mengajar guru, hendaknya terlebih dahulu

menyampaikan kepada siswa TPK yang akan dicapai sehingga dengan

demikian siswa berusaha untuk mencapai TPK tersebut.


3. Tujuan yang jelas: Motif mendorong individu untuk mencapai tujuan.

Makin jelas tujuan, makin besar ni]ai tujuan bagi individu yang

bersangkutan dan makin besar pula motivasi dalam melakuakan sesuatu

perbuatan.

4. Kesempurnaan untuk sukses: Kesuksesan dapat menimbulkan rasa

puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan

kegagalan akan membawa efek yang sebaliknya. Dengan demikian,

guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk

meraih sukses dengan usaha mandiri, tentu saja dengan bimbingan

guru.

5. Minat yang besar: Motif akan timbul jika individu memiliki minat yang

besar.

6. Mengadakan penilaian atau tes. Pada umumnya semua siswa mau

belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti

dalam kenyataan bawa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada

ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan

ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dengan menghafal agar ia

mendapat nilai

C. Kemampuan

Kemampuan/kompetensi adalah kemampuan bersikap, berfikir dan

bertindak secara konsistensi sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang dimiliki. Di dalam  kamus  bahasa  Indonesia, kemampuan

berasal dari kata  “mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu,

dapat, berada,  kaya, mempunyai harta berlebihan). Kemampuan adalah suatu


kesanggupan  dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia

bisa  melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Menurut Chaplin ability

(kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga

(daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan. Sedangkan menurut Robbins

kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan

hasil latihan atau praktek.

Ada pula pendapat lain menurut Akhmat Sudrajat menghubungkan

kemampuan dengan kata kecakapan. Setiap individu memiliki kecakapan yang

berbeda-beda dalam melakukan suatu tindakan. Kecakapan ini mempengaruhi

potensi yang ada dalam diri individu tersebut. Proses pembelajaran mengharuskan

siswa mengoptimalkan segala kecakapan yang dimiliki.

Menurut Mohammad Zain dalam Milman Yusdi (2010:10) mengartikan

bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha

dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34)

mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang dengan

sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat

berhasil. Pendapat lain, Davis (2002; 121) mendefinisikan kemampuan sebagai

karakteristik stabil yang berkaitan dengan kemampuan maksimum phisik dan

mental seseorang.

Sementara itu, Robbin (2007:57) kemampuan berarti kapasitas seseorang

individu unutk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. lebih lanjut

Robbin menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini

atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Pada dasarnya kemampuan terdiri atas

dua kelompok faktor (Robbin,2007:57) yaitu: 1. kemampuan intelektual

(intelectual ability) yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai


aktifitas mental-berfikir, menalar dan memecahkan masalah 2. kemampuan fisik

(physical ability) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut

stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.

Berikut adalah Lima dimensi kemampuan intelektual (Robbins; 2006;

53):

a. Kecerdasan numerik (Kemampuan untuk berhitung dengan cepat dan

tepat).

b. Pemahaman Verbal (Kemampuan memahami apa yang dibaca atau

didengar serta hubungan kata satu sama lain).

c. Penalaran induktif (Kemampuan mengenali suatu urutan logis dalam

suatu masalah dan kemudian memecahkan masalah itu)

d. Penalaran deduktif (Kemampuan mengenakan logika dan menilai

implikasi dari suatu argumen).

e. Ingatan (Kemampuan menahan dan mengenang kembali pengalaman

masa lalu).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

(Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai

keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu

pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang.

D. Penelitian Sebelumnya

Agar penelitian ini dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah, maka


sebagai referensi dan acuan pada penelitian pada saat ini dan yang akan datang :
1. Menurut Agus Supriyadi dengan naskah publikasi Penelitian : “
PENINGKATAN HASIL BELAJAR METODE DISCOVER
PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 03 SUNGAI AMBAWANG
KUBU RAYA” Adapun alasan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan materi bentuk daun dan fungsinya dengan metode discovery learning
terhadap siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 03 Sungai Ambawang
adalah : 1) peneliti merupakan guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03
Sungai Ambawang, sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan
penelitian pada sekolah tersebut. 2) materi tentang bentuk daun dan fungsinya
sudah sesuai dengan kompetensi yang diajarkan dan bentuk daun dan
fungsinya sudah sesuai dengan kompetensi yang diajarkan dan 3) perlu
adanya upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran,
salah satunya yaitu dengan metode pembelajaran discovery learning. Secara
umum tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa dalam bentuk daun dan fungsinya dengan metode pembelajaran
discovery learning pada Sekolah Dasar Negeri 03 Sungai Ambawang. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan bentuk
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) yang disebut juga Class Room Action Research (CAR). Pada
tindakan kelas ini yang menjadi subjek peneloitian adalah sebagai berikut : 1)
siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Sungai Ambawang yang berjumlah
27 orang siswa 2) guru sebagai penelitia yang melaksanakan penelitian
tindakan kelas dan 3) guru sejawat yang mengamati dan menilai hasil
tindakan kelas yang dilaksanakan guru peneliti. Hasil Penelitian menunjukan
bahwa : 1) langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan pada penelitian
ini adalah memaparkan materi, menjelaskan metode pembelajaran,
membentuk kelompok, memberi tugas dan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab yang selanjutnya dilaksanakan pada 2 siklus kegiatan. Berdasarkan
hasil obsevasi diketahui bahwa pada siklus 1 sebagian besar kegiatan telah
dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan-kegiatan pembelajarannya yaitu
sebesar 65 % setelah siklus II seluruh pelaksanaan kegiatan pembelajaran
telah dapat dilaksanakan oleh guru pada pembelajaran bentuk daun dan
fungsinya dengan metode discovery learning dapat meningkat menjadi 100
%. 2) bedasarkan data penelitian yang berasal dari hasil obsevasi
diketahui bahwa sebagian besar hasil belajar siswa dalam pembelajaran
bentuk daun dan fungsinya dengan metode discovery learning pada siswa
kelas IV pada siklus I hanya mampu mencapai 65,55% dari aktivitas positif
dan terjadi peningkatan setelah siklus II menjadi sebesar 75,55%. 3)
penerapan metode discovery learning pada pembelajaran bentuk daun dan
fungsinya pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 03 Sungai
Ambawang diketahui sudah sangat efektif dan tepat hal ini ditunjukan dai
rata-rata nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 78,72 dan
terjadi peningkatan setelah adanya perbaikan pembelajaran pada siklus
II menjadi 97,76.
2. Menurut Zahrita Fazila dengan naskah publikasi Penelitian : “PENERAPAN
MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA DI KELAS
VIII SMP NEGERI 1 BANDAR BARU” Model Pembelajaran, Discovery
Learning, Hasil Belajar Rendahnya hasil belajar siswa kelas VIII4 SMP
Negeri 1 Bandar Baru dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
penggunaan model pembelajaran yang sama disetiap pembelajaran. Hal ini
menyebabkan minat belajar siswa menjadi berkurang, sehingga hasil belajar
siswa belum memuaskan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, mengetahui aktivitas guru dan
siswa, mengetahui kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran,
dan mengetahui respon siswa terhadap model discovery learning. Metode
penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Objek penelitian
ini adalah model pembelajaran discovery learning, sedangkan yang menjadi
subjek adalah siswa kelas VIII4 . Instrument dalam penelitian ini adalah tes
hasil belajar, lembar observasi dan angket. Berdasarkan hasil penelitian dan
analisis data dapat dilihat dari ketuntasan individual maupun klasikal. Pada
siklus I (ketuntasan individual 66,67% dan klasikal 30%), siklus II
(ketuntasan individual 83,33% dan klasikal 80%) dan pada sikuls III
(ketuntasan individual 91,67% dan klasikal 90%). Aktivitas guru mengalami
peningkatan. Siklus I sebesar 78%, siklus II sebesar 82% dan siklus III
sebesar 91%. Aktivitas siswa pada siklus I sebesar 70%, siklus II sebesar
81%, dan siklus III sebesar 86%. Kemampuan guru siklus I sebesar 3,09
(baik), siklus II sebesar 3,54 (sangat baik) dan siklus III sebesar 3,75 (sangat
baik). Respon siswa terhadap penerapan model discovery learning yaitu 99%
siswa senang terhadap topik yang dipelajari, 93,8% siswa menyatakan bahwa
suasana dan model pembelajaran yang digunakan merupakan hal yang baru,
dan 91,7% siswa berminat mengikuti kegiatan pembelajaran discovery
learning pada pertemuan selanjutnya. Sehingga model ini secara ilmiah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa model
discovery learning sangat baik, hasil belajar meningkat, minat siswa yang
besar serta mereka senang dengan adanya model pembelajaran tersebut
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandar Baru.
3. Menurut Erna Nurul Fatonah dengan naskah publikasi Penelitian :
“PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN DISIPLIN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PKN POKOK BAHASAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN” Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
disiplin dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Discovery
learning dalam pembelajaran PKn pokok bahasan Peraturan Perundang-
undangan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN
Cibeunying 1 Kecamata Majalaya Kabupaten Bandung yang tidak
menggunakan model pembelajaran yang variatif sehingga siswa menjadi pasif
dan hasil belajarnya masih banyak yang belum mencapai KKM mata
pelajaran PKn yaitu 60. Sehingga perlu adanya inovasi dalam proses
pembelajaran, salah satunya dengan penggunaan model Discovery Learning.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
menggunakan sistem siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Teknik
evaluasi yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes dan non tes.
Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, dan teknik non
tes digunakan untuk mengetahui disiplin dan aktivitas belajar siswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery
learning dapat meningkatkan disiplin dan hasil belajar siswa. Hal tersebut
dapat dilihat dari nilai rata-rata peningkatan sikap disiplin dan kemampuan
siswa dalam mengerjakan soal pretes dan postes dari pra siklus, siklus I
sampai siklus II, yaitu pada siklus I disiplin siswa yang memperoleh kriteria
tercapai sebesar 35% sedangkan hasil belajar siswa sebesar 91% memenuhi
KKM. Kemudian pada siklus II diperoleh hasil disiplin siswa meningkat
sebesar 75% dan hasil belajar siswa meningkat sebesar 96% yang memenuhi
KKM. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan
model Discovery Learning dapat meningkatkan disiplin dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran PKn pokok bahasan Peraturan Perundang-
undangan di kelas V SDN cibeunying 1 Kecamatan Majalaya Kabupaten
Bandung. Dengan demikian model Discovery learning dapat dijadikan
sebagai salah satu model pembelajaran untuk diterapkan pada pembelajaran
PKn.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. SETING PENELITIAN

Penelitian akan dilaksanakan di SMKN 1 LAIS Mata Diklat Teknik Komputer


dan Jaringan. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ tahun
pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang.

B. PERSIAPAN PENELITIAN

Persiapan ini merupakan tindakan kelas ( Action Research Classroom ) karena


penelitian ini bertujuan menganalisis atau memecahkan suatu masalah yang nyata dalam
pendidikan. Hal – hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan penelitian adalah
memilih model pembelajaran yang dinilai sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Dalam hal ini penelititan memilih metodel pembelajaran Discoveri dengan pendekatan
saintifik, yang kemudian membuat satuan pelajaran, rencana pelajaran dan perangkat
pembelajaran dll.

C. REKAYASA MASALAH

Dalam melaksanakan tindakan pada tiap siklus, penulis membuat rekayasa


masalah dengan mensetting komputer sehingga tidak dapat digunakan karena sistem
operasinya rusak. Siswa diminta untuk melakukan perbaikan dengan cara menginstalasi
ulang sistem operasi sampai komputer tersebut dapat berfungsi kembali dengan normal.
D. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :


a. Lembar Tes
Dalam penelitian ini post tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana
ketuntasan belajar yang dapat dicapai dengan menggunakan model pembelajaran
CTL. Berdasarkan GBPP SMK Tahun 2006 : bahwa siswa akan tuntas belajar
bila ia telah memperoleh skor 65% (nilai 65) atau sesuai dengan KKM yang
sudah ditentukan. Tuntas dalam hal ini adalah siswa telah berhasil belajar pada
materi Mengoperasikan Software Pengolah Kata.

b. Lembar Observasi
Lembar Observasi yang dipergunakan berupa lembar pengamatan pengelolaan
pembelajaran oleh rekan guru dan observasi aktifitas siswa dikelas yang
dilakukan penulis, apakah kegiatan pembelajaran tersebut membuat siswa
termotivasi dan berminat.

E. DESAIN PENELITIAN

Kondisi Awal

Perencanaan

Refleksi Tindakan Siklus 1

Observasi

Perencanaan
Yang direvisi

Refleksi Tindakan Siklus 2

Observasi

STOP
Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Kelas

F. ANALISIS DATA

a) Metode Pengumpulan Data


1. Observasi
Observasi penelitian ini dilakukan secara langsung pada saat pembelajaran
dikelas XI TKJ pada kompetensi dasar “ Menginstalasi Sistem Operasi “.
2. Metode Tes
Dalam penelitian ini digunakan tes setelah mendapat perlakuan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat ketuntasan belajar siswa terhadap materi yang
disampaikan melalui model pembelajaran Discoveri dengan pendekatan
saintifik,

b) Metode Analisis Data


Dalam penelitiaan ini analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
kualitatif. Data yang dianalisis ini adalah nilai tes tertulis dan praktik pada
kompetensi dasar “Menginstalasi Sistem Operasi“. Analisis data yang
dipergunakan adalah sebagai berikut :

1. Data hasil ketuntasan belajar siswa.


Secara individual, siswa telah tuntas belajar jika mencapai skor 65 % atau nilai 65
dengan perhitungan sebagai berikut ( Depdikbud, 1994 )
Skoryangdiperoleh
Skor Siswa = Skormaksimum x 100%
Suatu kelas dinyatkan tuntas belajar jika terdapat ¿ 85 % dari jumlah siswa telah
tuntas belajar. Perhitungan untuk menyatakan ketuntasan belajar siswa secara klasikal
jumlahsiswayangtuntas
Skor Siswa = jumlahsiswakeseluruahan x 100%
2. Data hasil observasi pengamatan kegiatan guru dan keaktifitas siswa
Observasi terhadap guru dilakukan oleh rekan guru dan observasi terhadap siswa
dilakukan oleh peneliti yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus, dimulai pada minggu ke-2 September

s.d. minggu ke-2 Desember 2014. Siswa atau subjek tindakan di kelas XI TKJ.

Tingkat kehadiran (presensi) siswa selama pembelajaran, terutama dalam

pelaksanaan tindakan sangat baik. Berdasarkan data pada buku daftar hadir siswa, rata-

rata kehadiran siswa selama 2 siklus adalah 98%.

B. Siklus I

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15 September 2014, hari senin jam

pelajaran ke-1 dan ke-4. Langkah-langkah pembelajaran dimulai dari Pre Activities;

yaitu guru memasuki kelas dan mengucapkan salam setelah itu bersama-sama dengan

siswa membaca doa, guru mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu guru menjelaskan

tujuan pembelajaran dan teknis belajar. Kompetensi dasarnya adalah menginstalasi

sistem operasi. Tujuan dari pembelajaran ini adalah diharapkan siswa tahu gejala

kerusakan pada sistem operasi dan penyebab kerusakan tersebut. Materi pembelajaran
permasalahan yang terjadi pada sistem operasi komputer Sedangkan metode

pembelajaran menggunakan penerapan pendekatan saintifik dengan model

pembelajaran discovery learning. Pada kegiatan inti guru merekaya masalah dengan

menghapus sistem operasi sebuah komputer dan meminta siswa untuk mengamati

komputer tersebut. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang kasus rekayasa

yang telah diberikan. Guru menjelaskan kepada siswa tentang kasus yang telah

direkayasa tersebut. Pada akhir kegiatan guru menyimpulkan materi yang telah

disajikan dan memberikan kesempatan untuk bertanya. Guru meminta siswa mencari

informasi melalui media internet untuk memecahkan masalah yang telah direkayasa

tersebut.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 29 September 2014, hari senin, jam

pelajaran ke-1 dan ke-4. Langkah-langkah pembelajaran dimulai dari Pre activities;

yaitu guru memasuki kelas dan mengucapkan salam setelah itu bersama-sama dengan

siswa membaca doa, guru mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu guru menjelaskan

tujuan pembelajaran dan teknis belajar. Tujuan dari pembelajaran ini adalah diharapkan

siswa dapat memahami penyebab dari kerusakan sistem operasi dan cara mengatasinya.

Materi pembelajaran penyebab kerusakan sistem operasi windows. Pada kegiatan inti

Guru menjelaskan beberapa kasus kerusakan sistem operasi windows dan cara

mengidentifikasi kerusakannya. Pada akhir kegiatan, guru memberikan tugas kepada

siswa untuk mencari informasi tentang materi yang telah diberikan di internet sebagai

materi tambahan.

membagi siswa menjadi 6 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 sampai

enam orang siswa. Guru memberikan tugas kepada masing masing kelompok untuk

membuat paper/makalah tentang langkah-langkah instalasi sistem operasi windows 7

serta menyimpulkan materi pembelajaran.


Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2014, hari Senin, jam

pelajaran ke-1 dan 4. Kompetensi dasarnya sama dengan pertemuan 1 dan ke 2 dengan

indikator siswa memahami SOP instalasi sistem operasi. Langkah-langkah

pembelajaran dimulai dari Pre activities; guru memasuki kelas dan mengucapkan salam

setelah itu bersama-sama dengan siswa membaca doa, guru mengabsen kehadiran siswa.

Setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan teknis belajar. Tujuan dari

pembelajaran ini adalah diharapkan siswa dapat memahami SOP instalasi sistem

operasi. Pada kegiatan inti; Siswa diminta untuk menonton tayangan cara menginstalasi

sistem operasi windows7. Selama tayangan guru memberikan penekanan hal-hal yang

penting dalam pelaksanaan instalasi sistem operasi windows7.

Berdasarkan hasil pelaksanaan selama siklus I, diperoleh data sebagai berikut.

Table 4.1. Rata-rata Skor Hasil Observasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Siklus I

PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2 3 4
Mendengarkan / memperhatikan
1 penjelasan guru

Giat melakukan tugas-tugas


2 kelompok

Mengajukan pertanyaan /
3 menanggapi pertanyaan

Dapat bekerja sama dalam


4 kelompok

5 Giat membaca buku/modul 

Dapat berdiskusi tentang materi


6 pada modul

Senang mengerjakan tugas di


7 modul

8 Membuat laporan portofolio 

Jumlah 8 12

Keterangan Skala Penilaian


0 : Tidak melakukan
1 : Dilakukan kurang baik
2 : Dilakukan cukup baik
3 : Dilakukan dengan baik
4 : Dilakukan sangat baik

10-16 : Tidak berminat


17-24 : Kurang berminat
25-32 : Berminat
33-40 : Sangat Berminat

Kesimpulan : Jumlah skor 20, berarti siswa kurang berminat

Table 4.2. Hasil Tes Siswa pada Akhir Siklus I

Banyak Siswa Banyak Siswa Banyak


No. Jenis Kelamin Tuntas Tidak Tuntas Siswa
Belajar Belajar Seluruhnya
1 Laki-laki 14 8 22
2 Perempuan 5 2 7
Jumlah 19 (65,5%) 10 (34,5%) 29 (100%)

Dari hasil tes akhir siklus I bahwa ada 10 siswa yang tidak tuntas belajar. Siswa

yang tidak tuntas sudah mengikuti program remedial berupa pemberian tugas secara

mandiri dan diakhiri dengan tes ulang. Hasilnya tiga orang sudah mencapai ketuntasan

sedangkan satu orang masih belum tuntas sehingga kepadanya diberikan program

remedial yang kedua.

Grafik Hasil Tes Siswa Siklus I


16
14
14
12
10
8
8
6 5
4
2
2
0
Banyak Siswa Tuntas Belajar Banyak Siswa Tidak Tuntas Belajar
Gambar 4.1 Grafik Hasil Tes Siklus I

Analisis data hasil tes akhir siklus I menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) sebesar 34,5% Siswa yang belum mencapai KKM harus mengikuti program

perbaikan (remedial). 65,5% Siswa yang sudah mencapai atau melampaui KKM

diberikan program pengayaan.

C. Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan selama siklus II, diperoleh data sebagai berikut.

Selama pembelajaran rata-rata skor hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa.

Dapat dilihat pada table 3 berikut ini.

Table 4.3. Rata-rata Skor Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada
Siklus II

PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2 3 4
Mendengarkan / memperhatikan
1 penjelasan guru 
Giat melakukan tugas-tugas
2 kelompok

Mengajukan pertanyaan /
3 
menanggapi pertanyaan
Dapat bekerja sama dalam
4 kelompok

5 Giat membaca buku/modul 

Dapat berdiskusi tentang materi


6 pada modul

Senang mengerjakan tugas di


7 modul

8 Membuat laporan portofolio 

Jumlah 15 12

Keterangan Skala Penilaian

0 : Tidak melakukan
1 : Dilakukan kurang baik
2 : Dilakukan cukup baik
3 : Dilakukan dengan baik
4 : Dilakukan sangat baik

10-16 : Tidak berminat


17-24 : Kurang berminat
25-32 : Berminat
33-40 : Sangat Berminat

Kesimpulan : Jumlah skor 27, berarti siswa berminat

Tabel 4.4 Hasil Tes Siswa Pada Akhir Siklus II

Banyak Siswa Banyak Siswa Banyak


No. Jenis Kelamin Tuntas Tidak Tuntas Siswa
Belajar Belajar Seluruhnya

1 Laki-laki 20 2 22

2 Perempuan 6 1 7

Jumlah 26 (89,6%) 3 (10,4%) 29 (100%)

Dari hasil tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa masih ada siswa yang belum

tuntas. Bagi yang belum tuntas akan mendapat remedial dan tes ulang sedangkan yang

telah mencapai ketuntasan selanjutnya akan diberikan program pengayaan.


Grafik Hasil Tes Siswa Siklus II
25

20
20

15

10
6
5
2
1
0
Banyak Siswa Tuntas Belajar Banyak Siswa Tidak Tuntas Belajar

Gambar 4.2 Grafik Hasil Tes Siklus II

Analisis data hasil tes akhir siklus II menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) sebesar 89.6% Siswa sudah mencapai atau melampaui KKM dan selanjutnya

akan diberikan program pengayaan. Dan sisanya 10.4% yang belum tuntas dan akan

diberikan program remedial.

Disini dapat dilihat bahwa dengan perlakuan pada siklus kedua, hampir 90% siswa

sudah melampaui KKM dan kemampuan siswa dalam menginstalasi sistem operasi

sudah meningkat.

D. Pengamatan Pembelajaran

Hasil Pengamatan terhadap pengelolaan pembelajaran pada setiap siklus

menggunakan instrumen pengelolaan pembelajaran yang rinci. Adapun hasil

pengamatannya dapat dilihat pada lampiran.

Adapun aspek yang dinilai dapat dilihat pada tabel berikut:

PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4
Perencanaan :
1 Membuat RP 
2 Menyesuakan bahan ajar 
3 Merumuskan tujuan ( indikator ) 
4 Mengorganisasi materi 
5 Memilih media yang tepat 
6 Memilih sumber belajar 
7 Menyusun alat ukur 
Jumlah 28
Pelaksanaan :
1 Memotivasi 
2 Membentuk kelompok 
3 Memberi informasi / menjelaskan 
Membantu siswa yang mengalami
4 
kesulitan
5 Membantu siswa dalam belajar 
Membantu siswa dalam membuat
6 
kesimpulan
7 Membuat evaluasi 
Jumlah 6 20

Keterangan Skala Penilaian

1: Tidak dilakukan
2: Dilakukan cukup baik
3: Dilakukan dengan baik
4: Dilakukan sangat baik

Kesimpulan : Nilai 54/14 = 3,8 berarti guru telah membuat Perencanaaan dan

Pelaksanaan Pembelajaran kategori "sangat baik"


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan sebelumnya, dapat

diambil kesimpulan bahwa pembelajaran melalui metode discovery menggunakan

pendekatan saintifik dalam penerapannya harus dibuatkan rekayasa masalah, sehingga

anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui tidak melalui

pemberitahuan tetapi melalui proses penemuan (Discovery), sehingga dapat

meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam belajar dan berdampak pada

meningkatnya hasil belajar siswa.


B. Saran

Setelah mengadakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI TKJ SMK

Negeri 1 Lais maka disarankan beberapa hal berikut. Bagi siswa, dengan hasil penelitian

tindakan kelas ini untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa agar

lebih baik. Hasil penelitian ini untuk menjadi bahan informasi bagi guru dalam

meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam belajar.

A.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat di simpulkan sebagai


berikut;
1. Kesimpulan Umum

Adapun kesimpulan umum yang dapat penulis kemukakan adalah “ bahwa


peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran produktif TKJ materi
Melakukan instalasi sistem operasi omputer melalui metode discovery
Learning di SMK Negeri 1 Lais ternyata dapat ditingkatkan”
2. Kesimpulan Khusus

Adapun kesimpulan khusus dapat penulis tentukan beberapa kesimpulan


sebagai berikut :
a. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran IPA materi bentuk daun dan
fungsinya melalui metode discovery learning di kelas IV SDN 03 Sungai
Ambawang dapat ditingkatkan yang ditunjukkan dengan hasil penilaian
yang dilakukan oleh guru mitra yaitu pada siklus I sebesr 78,72 dan
setelah siklus II meningkat menjadi 97,76
b. Pelaksanaan pembelajaran bentuk dan fungsinya melalui metode
discovery pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN 03 Sungai
Ambawang dapat ditingkatkan yaitu pada siklus I dengan nilai 75 dan
setelah melalui perbaikan pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 95
c. Penerapan metode discovery learning pada pembelajaran IPA materi
bentuk daun dan fungsinya di kelas IV SDN 03 Sungai Ambawang dapat
meningkatkan hasil belajar 65,55 pada siklus I dan setelah perbaikan pada
siklus II terjadi peningkatan menjadi 75,55. Maka terjadi
peningkatkan hasil belajar sebesar 10 %.
Adapun saran yang dapat di ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perlu adanya penerapan metode discovery learning pada setiap materi


pembelajaran sehingga siswa mampu meningkatkan pemahaman dan mengerti
akan fungsi daun bagi kehidupan sehari hari
2. Perlu adanya upaya untuk mengembangkan metode pembelajaran dalam
pelaksanaan pembelajaran agar siswa lebih tertarik dan terangsang sehingga
dapat meningkatkan motivasi belajar
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai metode metode dalam
pembelajaran IPA sesuai karakteristik siswa dan materi ajar sehingga
pembelajaran yang di berikan lebih efektif dan berkualitas

Lampiran Hasil Tes Siklus I dan II :

TES AKHIR SIKLUS I

Rubrik /Pedoman Penilaian:

No Pertannyaan Skor

1. 1 10

2. 2 20

3. 3 20

4. 4 25

5. 5 25

TOTAL 100

KKM: 75

1. Daftar Nilai Tes Akhir Siklus I (tes tertulis Essay)


Nomor Soal Jml Ketuntas
No. Nama Siswa Nilai an
1 2 3 4 5
1. Ahnaf Faruki 10 20 20 15 15 80 Tuntas
Anesenda 15 Tidak
2. 10 10 10 15 60
Padana Tuntas
3. Armezi 10 20 20 15 15 80 Tuntas
15 Tidak
4. Artika 10 10 10 15 60
Tuntas
5. Ayu Wahyuni 10 10 20 15 20 75 Tuntas
6. Bobi Tamzil 10 20 20 15 15 80 Tuntas
Carles 15 Tidak
7. Nopriadi
10 10 10 15 60
Tuntas
Deni 25
8. Febriansyah
10 20 20 15 90 Tuntas
15 Tidak
9. Desi Pratiwi 10 10 10 15 60
Tuntas
Epriyon 15
10. Yupizo
10 20 15 20 80 Tuntas
11. Erwin Iswanto 10 15 20 25 15 85 Tuntas
Herly 25
12. 10 15 20 15 85 Tuntas
Firmansyah
Ihza Oktavio 15 Tidak
13. 10 10 10 15 60
Akbar Tuntas
14. Ilham Lutfi 10 15 20 25 15 85 Tuntas
15. Irvan 10 15 20 25 15 85 Tuntas
15 Tidak
16. 10 10 10 15 60
Jeri Pratama Tuntas
17. Jupita arnas 10 15 20 25 15 85 Tuntas
15 Tidak
18. 10 10 10 15 60
Martin Saputra Tuntas
Monas 15
19. Tandean
10 10 20 20 75 Tuntas
Nining 25
20. Askurnia
10 15 20 15 85 Tuntas
21. Okta Fanny 10 15 20 25 15 85 Tuntas
22. Putri Monica 10 10 20 15 20 75 Tuntas
15 Tidak
23. 10 10 10 15 60
Riko Revaldo Tuntas
15 Tidak
24. 10 10 10 15 60
Rio Candra Tuntas
Sander 25
25. Shaksena
10 15 20 15 85 Tuntas
Septa Egi 25
26. Sumantri
10 15 20 15 85 Tuntas
Wahyu 25
27. Febrianto
10 15 20 15 85 Tuntas
Wendi 15 Tidak
28. 10 10 10 15 60
Pratamaa Tuntas
29. Wiwin 10 15 20 25 15 85 Tuntas
Mengetahui, Lais, Oktober 2014
Kepala SMK Neger1 1 Lais Peneliti,

Dra. AMROH, MM Firdaus, S.Kom


NIP. 19621115 199003 2 004 NIP. 190975 200902 1 001

TES AKHIR SIKLUS II


Lembar Kerja siswa

Disediakan sebuah komputer yang sudah di kondisikan (rusak) tidak dapat digunakan

karena sistem operasinya rusak.

Tugas siswa:

Lakukan identifikasi kerusakan dan perbaiki computer tersebut hingga bisa digunakan

dan beroperasi dengan normal.

Rubrik /Pedoman Penilaian:

No Aspek yang Dinilai Skor

1. K3 10

2. Persiapan 20

3. Langkah kerja 40

4. Hasil Instalasi 30

TOTAL 100

KKM = 75
2. Daftar Nilai Tes Praktik Akhir Siklus II

Jml Ketuntas
Aspek yg Dinilai
Nilai an
No. Nama Siswa
Persiapa Langka
K3 Hasil
n h Kerja
1. Ahnaf Faruki 10 16 30 30 86 Tuntas
Anesenda
2. Padana
10 15 25 25 75 Tuntas
3. Armezi 10 17 26 18 87 Tuntas
4. Artika 10 15 25 25 75 Tuntas
5. Ayu Wahyuni 10 20 30 20 80 Tuntas
6. Bobi Tamzil 10 20 30 20 80 Tuntas
Carles Tidak
7. Nopriadi
10 15 20 15 60
Tuntas
Deni
8. Febriansyah
10 20 30 20 80 Tuntas
Tidak
9. Desi Pratiwi 10 15 15 15 55
Tuntas
Epriyon
10. Yupizo
10 20 30 20 80 Tuntas
11. Erwin Iswanto 10 20 30 20 80 Tuntas
Herly
12. 10 20 30 20 80 Tuntas
Firmansyah
Ihza Oktavio
13. 10 20 30 20 80 Tuntas
Akbar
14. Ilham Lutfi 10 20 30 20 80 Tuntas
15. Irvan 10 20 30 20 80 Tuntas
16. Jeri Pratama 10 15 25 25 75 Tuntas
17. Jupita arnas 10 20 30 20 80 Tuntas
18. Martin Saputra 10 15 25 25 75 Tuntas
Monas
19. Tandean
10 20 30 25 85 Tuntas
Nining
20. Askurnia
10 20 30 25 85 Tuntas
21. Okta Fanny 10 20 30 30 90 Tuntas
22. Putri Monica 10 20 30 20 80 Tuntas
Tidak
23. 10 15 15 15 55
Riko Revaldo Tuntas
24. Rio Candra 10 15 25 25 75 Tuntas
Sander
25. 10 20 35 30 95 Tuntas
Shaksena
Septa Egi
26. 10 15 25 25 75 Tuntas
Sumantri
Wahyu
27. 10 15 25 25 75 Tuntas
Febrianto
Wendi
28. 10 15 25 25 75 Tuntas
Pratamaa
29. Wiwin 10 20 20 30 80 Tuntas
Mengetahui, Lais, Desember 2014
Kepala SMK Neger1 1 Lais Peneliti,

Dra. AMROH, MM Firdaus, S.Kom


NIP. 19621115 199003 2 004 NIP. 190975 200902 1 001

Lampiran 5.

ANGKET MINAT SISWA

TERHADAP PELAJARAN

KKPI

SKALA
No Pernyataan
Selalu Sering Jarang Tidak

1 Saya senang mengikuti 


pelajaran KKPI
2 Saya rugi bila tidak 
mengikuti pelajaran KKPI
3 Saya merasa pelajaran 
KKPI bermanfaat
4 Saya menyerahkan tugas

KKPI tepat waktu
5 Saya berusaha memahami

pelajaran geografi
Saya bertanya jika kurang
6 
jelas

7 Saya mengerjakan soal-



soal latihan di rumah
8 Saya mendiskusikan materi

pelajaran
9 Saya berusaha memiliki

Modul KKPI
Saya berusaha mencari
10 
bahan di perpustakaan
Jumlah 16 12

Keterangan

Selalu : 4

Sering :3

Jarang :2

Tidak :1

10-16 : Tidak berminat

17-24 : Kurang berminat

25-32 : Berminat

33-40 : Sangat Berminat

Kesimpulan : skor jumlah 28 : Berminat, siswa memiliki minat pada mata

pelajaran KKPI
Daftar Pustaka

Djamarah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Erriniati. (1994). Penerapan Strategi Motivasi Belajar Siswa dalam Proses Belajar
Menajar Fisika Pokok Bahasan Listrik Statis Kelas VII B Cawu III Tahun
Pelajaran 1996/1997 di SLT PN 23 Surabaya . Skripsi yang tidak dipublikasikan.
Universitas Negeri Surabaya.

M. Sinaga Anggiat dan Sri Hadiati. 2001. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Lembaga Administarsi Negara Republik Indonesia

Nur. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Roestiyah N.K. 2001.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:  Rineka Cipta.Schoenherr,


Palendeng. 2003. Strategi Pembelajaran Sains. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Siadari , 2001 . Teori Metode Pembelajaran , (Diakses) : eprints.uny.ac.id/7544/1/P-


023.pdf pada tanggal 2 September 2014 pukul 21.03 wib.

Suherman, dkk. (2001). Common TexBook Strategi Pembelajaran Matematika


Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung.

Takdir Mohammad Ilahi. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational
Skill. Jogjakarta: DIVA Press

Usman, M.U, 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya

Yusdi Milman, 2010. Pengertian Kemampuan. blogspot.com/pengertian-


kemampuan.html (14 Maret 2013)

Lampiran RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SMK Negeri 1 Lais

Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan


Kelas/Semester : XI/III (Ganjil)
Pertemuan Ke : 1 -2
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standar Kompetensi : Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user
interface (GUI) dan command line interface (CLI)
Kompetensi Dasar : Menjelaskan Langkah Instalasi Sistem Operasi Berbasis GUI
(Graphical User Interface)
Kode Kompetensi : KK - TKJ 07

INDIKATOR :

1. Paket instalasi sistem operasi yang legal sudah disediakan dalam media
penyimpanan yang sesuai (CD, HD, DVD, dll)
2. Installation manual sistem operasi sudah disediakan dan dipahami
3. Perangkat komputer sudah dinyalakan dengan persyaratan hardware sesuai dengan
installation manual
4. Proses installation manual sudah dilaksanakan
5. Pada layar muncul pesan bahwa proses instalasi berhasil
6. Sistem operasi dijalankan dan diitutup tanpa error (kesalahan)

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memilih system operasi yang diinstal secara teliti
2. Melaksanakan keamanan, keselamatan kerja dalam instalasi system operasi
3. Mengecek hasil instalasi secara teliti dan tidak terburu-buru
4. Pengetahuan
5. Menjelaskan konsep dasar system operasi berbasis GUI
6. Mengidentifikasi jenis-jenis media penyimpanan yang sesuai untuk instalasi system
operasi berbasis GUI
7. Menjelaskan langkah-langkah instalasi sistem operasi
8. Menjelaskan langkah-langkah pengoperasian system operasi, termasuk menjalankan
dan menutup system operasi
9. Menjelaskan langkah-langkah penanganan terhadap troubleshooting yang terjadi
pada system operasi
II. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan konsep dasar sistem operasi berbasis GUI
2. Menyediakan perangkat komputer dengan konfigurasi hardware yang sesuai untuk
instalasi sistem operasi berbasis GUI
3. Mempersiapkan software dan hal-hal yang memperlancar proses instalasi
4. Menjelaskan, file, folder konfigurasi pada system operasi berbasis GUI
5. Menjelaskan langkah-langkah instalasi system operasi
6. Menjelaskan langkah-langkah penanganan terhadap troubleshooting yang terjadi
pada system operasi

III. MODEL PEMBELAJARAN


MODEL DISCOVERY DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

IV. METODE PEMBELAJARAN


 Penugasan
 Tanya Jawab
 Simulasi
 Praktikum di Lab. Komputer
 Pembuatan laporan

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
 Kegiatan Awal
 Berdoa dengan tujuan penanaman pembiasaan pada diri siswa bahwa
pengembangan diri hendaknya selaras antara imtaq dan iptek
 Melakukan presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru memberi salam, tegur sapa, memberi motifasi dan informasi target
keterampilan yang akan dikuasai setelah selesai pembelajaran

Nilai PBKB yang diharapkan : Religius, disiplin, jujur, rasa ingin tahu dan
tanggung jawab.

 Kegiatan Inti
Eksplorasi

 Guru membagi siswa dalam tatanan pembelajaran kooperatif jingsaw, setiap


kelompok terdiri dari 5 – 6 siswa.
 Guru menggali pemahaman siswa tentang konsep dasar system operasi berbasis
GUI
 Guru menguraikan jenis-jenis media penyimpanan yang sesuai untuk instalasi
system operasi berbasis GUI
Nilai PBKB yang diharapkan : Rasa ingin tahu, mandiri, kreatif.

Elaborasi

 Guru mengawasi dan mengarahkan selama siswa melakukan praktek dalam


kelompok / individu.
 Guru menarik hasil pembuatan laporan siswa dan mendiskusikan hasil praktek,
kelompok lain diminta memberikan tanggapan.
Nilai PBKB yang diharapkan : Demokratis, komunikatif, disiplin.

Konfirmasi

 Guru memberikan umpan balik kepada siswa


 Guru menjelakan konsep dasar system operasi GUI
 Guru membantu dalam menjelaskan langkah-langkah instalasi system operasi
Nilai PBKB yang diharapkan : Kerja keras, kreatif, komunikatif.

 Kegiatan Akhir
 Guru mereview kembali materi dari pertama
 Guru membuat kesimpulan/rangkuman materi dari hasil diskusi
 Guru memberikan tugas untuk dikumpulkan
 Guru menilai kemampuan siswa (Quis, postes)
 Guru memberikan penugasan untuk pertemuan yang akan datang
 Pembelajaran ditutup dengan do'a
Nilai PBKB yang diharapkan : Jujur, tanggung jawab, kreatif, rasa ingin tahu,
disiplin
VI. ALAT , BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Modul/bahan referensi
2. Bahan tayangan
3. Soal teori
4. Perangkat penilaian
VII. PENILAIAN
Post Test

Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem operasi?
2. Sebutkan jenis-jenis sistem operasi berdasarkan layananan (interface) terhadap
pengguna, beserta contohnya!

Kunci Jawaban :
1. Sistem operasi adalah sistem yang mengatur kerja seluruh komponen/perangkat
sistem komputer sehingga dapat bekerja dengan baik, dan sekaligus sebagai
penghubung/interface antara sistem komputer dengan pengguna (user)
2. Jenis-jenis sistem operasi berdasarkan layananan (interface) terhadap pengguna
· Sistem operasi berbasis TEXT, contoh: MS DOS, UNIX, LINU

· Sistem operasi berbasis GUI (Graphical User Interface), contoh: MS Windows


LINUX

Catatan: LINUX dapat berbasis TEX dapat pula berbasis GUI

Mengetahui Lais, Juli 2014


Kepala SMK N 1 Lais Guru Mata Pelajaran

Dra. Amroh, MM Firdaus, S.Kom


NIP. 19621115 199003 2 004 NIP. 19750919 200902 1 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SMK Negeri 1 Lais

Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan


Kelas/Semester : XI/III (Ganjil)
Pertemuan Ke :3–5
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit
Standar Kompetensi : Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user
interface (GUI) dan command line interface (CLI)
Kompetensi Dasar : Melaksanakan Instalasi Sistem Operasi Berbasis GUI Sesuai
Instalation Manual
Kode Kompetensi : KK - TKJ 07
INDIKATOR :

1. Memilih sistem operasi yang akan diinstall  secara teliti.


2. Proses instalasi sistem operasi sesuai installation manual sudah dilaksanakan.
3. Seluruh file, icon, folder dan konfigurasi telah ter-copy dan terkonfigurasi.
4. Pada layar muncul pesan bahwa proses instalasi telah berhasil dilaksanakan sesuai
dengan installation manual.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat memilih sistem operasi yang akan diinstall secara teliti.
2. Siswa dapat melakukan proses instalasi sistem operasi sesuai installation manual
sudah dilaksanakan.
3. Siswa dapat mengcopy dan mengkonfigurasi seluruh file, icon, dan folder.
4. Siswa dapat memperlihatkan pada layar muncul pesan bahwa proses instalasi telah
berhasil dilaksanakan sesuai dengan installation manual.

II. MATERI PEMBELAJARAN

1. Konsep dasar sistem operasi


2. Jenis-jenis media penyimpan
3. Konfigurasi hardware
4. Setting BIOS
5. Konsep dasar instalasi sistem operasi berbasis GUI
6. Konsep dasar manajemen media penyimpan
7. Jenis-jenis sistem operasi berbasis GUI

III. MODEL PEMBELAJARAN


MODEL DISCOVERY DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

IV. METODE PEMBELAJARAN


MENGGUNAKAN PENDEKATAN
 Presentasi
 Penugasan/pembuatan laporan
 Tanya jawab / diskusi

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
 Kegiatan Awal
 Berdoa dengan tujuan penanaman pembiasaan pada diri siswa bahwa
pengembangan diri hendaknya selaras antara imtaq dan iptek
 Melakukan presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru memberi salam, tegur sapa, memberi motifasi dan informasi target
keterampilan yang akan dikuasai setelah selesai pembelajaran
Nilai PBKB yang diharapkan : Religius, disiplin, jujur, rasa ingin tahu dan
tanggung jawab.

 Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Guru membagi siswa dalam tatanan pembelajaran kooperatif jingsaw, setiap
kelompok terdiri dari 5 – 6 siswa.
 Guru menggali pemahaman siswa tentang konsep dasar system operasi berbasis
GUI
 Guru menguraikan jenis-jenis media penyimpanan yang sesuai untuk instalasi
system operasi berbasis GUI
Nilai PBKB yang diharapkan : Rasa ingin tahu, mandiri, kreatif.

Elaborasi

 Guru mengawasi dan mengarahkan selama siswa melakukan praktek dalam


kelompok / individu.
 Guru menarik hasil pembuatan laporan siswa dan mendiskusikan hasil praktek,
kelompok lain diminta memberikan tanggapan.
Nilai PBKB yang diharapkan : Demokratis, komunikatif, disiplin.

Konfirmasi

 Guru memberikan umpan balik kepada siswa


 Guru menjelakan konsep dasar system operasi GUI
 Guru membantu dalam menjelaskan langkah-langkah instalasi system operasi
Nilai PBKB yang diharapkan : Kerja keras, kreatif, komunikatif.

 Kegiatan Akhir
 Guru mereview kembali materi dari pertama
 Guru membuat kesimpulan/rangkuman materi dari hasil diskusi
 Guru memberikan tugas untuk dikumpulkan
 Guru menilai kemampuan siswa (Quis, postes)
 Guru memberikan penugasan untuk pertemuan yang akan datang
 Pembelajaran ditutup dengan do'a
Nilai PBKB yang diharapkan : Jujur, tanggung jawab, kreatif, rasa ingin tahu,
disiplin

VI. ALAT , BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


1. Modul/bahan referensi
2. Bahan tayangan
3. Soal teori
4. Perangkat penilaian

VII. PENILAIAN
Post Test

Soal :
1. Hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum instalasi,sehingga tidak
menyebabkan kesalahan/error selama proses instalasi? Jelaskan secara singkat!
2. Bagaimana cara melakukan booting dengan disket DOS?

Kunci Jawaban :
1. Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum instalasi, sehingga tidak menyebabkan
kesalahan/error selama proses instalasi:
a. Menjalankan SCAN DISK untuk mengecek sekaligus
b. Memperbaiki jika ada problem pada hard disk yang akan diinstalasi.
- Jalankan program antivirus untuk menghilangkan virus pada hard disk
- Non aktifkan semua program antivirus yang berjalan di komputer, karena
dapat mengganggu proses instalasi.
c. Tutuplah semua program yang berjalan (running) selama setup berlangsung
2. Cara melakukan booting dengan disket DOS:
a. Restart / reboot komputer anda.
b. Saat komputer melakukan booting tekan dan tahan tombol DEL, hal ini akan
membawa ke
c. menu SET UP BIOS C-MOS.
d. Pilih Advance BIOS.
e. Jadikan floppy disk sebagai first booting system.
f. Simpan dan keluar dari Set Up BIOS (pilih save & exit).
g. Masukkan disket yang berisi DOS/start up ke dalam floppy disk.
h. Booting lagi dari awal.

Mengetahui Lais, Juli 2014


Kepala SMK N 1 Lais Guru Mata Pelajaran

Dra. Amroh, MM Firdaus, S.Kom


NIP. 19621115 199003 2 004 NIP. 19750919 200902 1 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SMK Negeri 1 Lais

Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan


Kelas/Semester : XI/III (Ganjil)
Pertemuan Ke : 6-7
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standar Kompetensi : Melakukan Instalasi Sistem Operasi berbasis Graphical User
Interface (GUI) dan command line interface (CLI)
Kompetensi Dasar : Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi berbasis CLI
(Command line interface)
Kode Kompetensi : KK - TKJ 07

INDIKATOR :

1. Paket instalasi sistem operasi yang legal sudah disediakan dalam media
penyimpanan yang sesuai (CD, HD, DVD, dll)
2. Installation manual sistem operasi sudah disediakan dan dipahami
3. Perangkat komputer sudah dinyalakan dengan persyaratan hardware sesuai dengan
installation manual
4. Proses installation manual sudah dilaksanakan
5. Pada layar muncul pesan bahwa proses instalasi berhasil
6. Sistem operasi dijalankan dan diitutup tanpa error (kesalahan)
I. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat memilih sistem operasi yang akan diinstall secara teliti.
2. Siswa dapat melakukan proses instalasi sistem operasi sesuai installation manual
sudah dilaksanakan.
3. Siswa dapat mengcopy dan mengkonfigurasi seluruh file, icon, dan folder.
4. Siswa dapat memperlihatkan pada layar muncul pesan bahwa proses instalasi telah
berhasil dilaksanakan sesuai dengan installation manual.

II. MATERI PEMBELAJARAN

1. Konsep dasar sistem operasi


2. Jenis-jenis media penyimpan
3. Konfigurasi hardware
4. Setting BIOS
5. Konsep dasar instalasi sistem operasi berbasis CLI
6. Konsep dasar manajemen media penyimpan
7. Jenis-jenis sistem operasi berbasis CLI

III. MODEL PEMBELAJARAN


MODEL DISCOVERY DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

IV. METODE PEMBELAJARAN


 Presentasi
 Penugasan/pembuatan laporan
 Tanya jawab / diskusi
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
 Kegiatan Awal
 Berdoa dengan tujuan penanaman pembiasaan pada diri siswa bahwa
pengembangan diri hendaknya selaras antara imtaq dan iptek
 Melakukan presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru memberi salam, tegur sapa, memberi motifasi dan informasi target
keterampilan yang akan dikuasai setelah selesai pembelajaran
Nilai PBKB yang diharapkan : Religius, disiplin, jujur, rasa ingin tahu dan
tanggung jawab.

 Kegiatan Inti
Eksplorasi

 Guru membagi siswa dalam tatanan pembelajaran kooperatif jingsaw, setiap


kelompok terdiri dari 5 – 6 siswa.
 Guru menggali pemahaman siswa tentang konsep dasar system operasi berbasis
CLI
 Guru menguraikan jenis-jenis media penyimpanan yang sesuai untuk instalasi
system operasi berbasis CLI
Nilai PBKB yang diharapkan : Rasa ingin tahu, mandiri, kreatif.

Elaborasi
 Guru mengawasi dan mengarahkan selama siswa melakukan praktek dalam
kelompok / individu.
 Guru menarik hasil pembuatan laporan siswa dan mendiskusikan hasil praktek,
kelompok lain diminta memberikan tanggapan.
Nilai PBKB yang diharapkan : Demokratis, komunikatif, disiplin.

Konfirmasi

 Guru memberikan umpan balik kepada siswa


 Guru menjelakan konsep dasar system operasi CLI
 Guru membantu dalam menjelaskan langkah-langkah instalasi system operasi
Nilai PBKB yang diharapkan : Kerja keras, kreatif, komunikatif.

 Kegiatan Akhir
 Guru mereview kembali materi dari pertama
 Guru membuat kesimpulan/rangkuman materi dari hasil diskusi
 Guru memberikan tugas untuk dikumpulkan
 Guru menilai kemampuan siswa (Quis, postes)
 Guru memberikan penugasan untuk pertemuan yang akan datang
 Pembelajaran ditutup dengan do'a
Nilai PBKB yang diharapkan : Jujur, tanggung jawab, kreatif, rasa ingin tahu,
disiplin

VI. ALAT , BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


1. Modul/bahan referensi
2. Bahan tayangan
3. Soal teori
4. Perangkat penilaian

VII. PENILAIAN
Post Test

Soal :
1. Jelaskan langkah-langkah instalasi FreeBSD ?
2. Bagaimanakah keamanan FreeBSD jika dibandingkan dengan windows ?

Kunci Jawaban :
1. Langkah-langkah instalasi FreeBSD adalah…
1. Booting lewat cdrom > enter
2. Tampil sys install > pilih “Standard” > enter
3. Ok akan tampil fdisk untuk menyiapkan partisi FreeBSD pilih kemudian tekan
“C” Create slice.
4. Menentukan besar partisi FreeBSD tekan enter.
5. Telah terbentuk partisi FreeBSD tekan “Q” finish
6. Jika hanya ada FreeBSD pilih “standard”
7. Tekan “A” untuk membuat partisi secara otomatis untuk membuat partisi sendiri
tekan “C” Create, jika sudah selesai tekan “Q” finish
2. Keamanan crash pada linux jauh lebih rendah dibandingkan pada windows, linux
jauh lebih stabil dan dapat berjalan tanpa masalah selama bertahun-tahun. Sistem
keamanan di linux lebih baik dibandingkan windows karena banyak virus yang
menyerang Sistem Operasi windows mulai dari spyware, malware hingga worm.

Mengetahui Lais, Juli 2014


Kepala SMK N 1 Lais Guru Mata Pelajaran

Dra. Amroh, MM Firdaus, S.Kom


NIP. 19621115 199003 2 004 NIP. 19750919 200902 1 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


SMK Negeri 1 Lais

Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan


Kelas/Semester : XI/III (Ganjil)
Pertemuan Ke : 7-8
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit
Standar Kompetensi : Melakukan instalasi sistem operasi berbasis graphical user
interface (GUI) dan command line interface (CLI)
Kompetensi Dasar : Melaksanakan instalasi sistem operasi berbasis text sesuai
Instalation Manual
Kode Kompetensi : KK - TKJ 07

INDIKATOR :

1. Memilih sistem operasi yang akan diinstall  secara teliti.


2. Proses instalasi sistem operasi sesuai installation manual sudah dilaksanakan.
3. Seluruh file, icon, folder dan konfigurasi telah ter-copy dan terkonfigurasi.
4. Pada layar muncul pesan bahwa proses instalasi telah berhasil dilaksanakan sesuai
dengan installation manual.

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat memilih sistem operasi yang akan diinstall secara teliti.
2. Siswa dapat melakukan proses instalasi sistem operasi sesuai installation manual
sudah dilaksanakan.
3. Siswa dapat mengcopy dan mengkonfigurasi seluruh file, icon, dan folder.
4. Siswa dapat memperlihatkan pada layar muncul pesan bahwa proses instalasi telah
berhasil dilaksanakan sesuai dengan installation manual.

II. MATERI PEMBELAJARAN

1. Konsep dasar sistem operasi


2. Jenis-jenis media penyimpan
3. Konfigurasi hardware
4. Setting BIOS
5. Konsep dasar instalasi sistem operasi berbasis CLI
6. Konsep dasar manajemen media penyimpan
7. Jenis-jenis sistem operasi berbasis CLI

III. MODEL PEMBELAJARAN


MODEL DISCOVERY DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

IV. METODE PEMBELAJARAN


 Presentasi
 Penugasan/pembuatan laporan
 Tanya jawab / diskusi
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
 Kegiatan Awal
a. Berdoa dengan tujuan penanaman pembiasaan pada diri siswa bahwa
pengembangan diri hendaknya selaras antara imtaq dan iptek
b. Melakukan presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Guru memberi salam, tegur sapa, memberi motifasi dan informasi target
keterampilan yang akan dikuasai setelah selesai pembelajaran

Nilai PBKB yang diharapkan : Religius, disiplin, jujur, rasa ingin tahu dan
tanggung jawab.

 Kegiatan Inti
Eksplorasi

a. Guru membagi siswa dalam tatanan pembelajaran kooperatif jingsaw, setiap


kelompok terdiri dari 5 – 6 siswa.
b. Guru menggali pemahaman siswa tentang konsep dasar system operasi berbasis
CLI
c. Guru menguraikan jenis-jenis media penyimpanan yang sesuai untuk instalasi
system operasi berbasis CLI
Nilai PBKB yang diharapkan : Rasa ingin tahu, mandiri, kreatif.

Elaborasi

a. Guru mengawasi dan mengarahkan selama siswa melakukan praktek dalam


kelompok / individu.
b. Guru menarik hasil pembuatan laporan siswa dan mendiskusikan hasil praktek,
kelompok lain diminta memberikan tanggapan.
Nilai PBKB yang diharapkan : Demokratis, komunikatif, disiplin.

Konfirmasi

 Guru memberikan umpan balik kepada siswa


 Guru menjelakan konsep dasar system operasi CLI
 Guru membantu dalam menjelaskan langkah-langkah instalasi system operasi
Nilai PBKB yang diharapkan : Kerja keras, kreatif, komunikatif.

 Kegiatan Akhir
 Guru mereview kembali materi dari pertama
 Guru membuat kesimpulan/rangkuman materi dari hasil diskusi
 Guru memberikan tugas untuk dikumpulkan
 Guru menilai kemampuan siswa (Quis, postes)
 Guru memberikan penugasan untuk pertemuan yang akan datang
 Pembelajaran ditutup dengan do'a

Nilai PBKB yang diharapkan : Jujur, tanggung jawab, kreatif, rasa ingin tahu,
disiplin

VI. ALAT , BAHAN DAN SUMBER BELAJAR

1. Modul/bahan referensi
2. Bahan tayangan
3. Soal teori
4. Perangkat penilaian

VII. PENILAIAN
Post Test

Soal :

1. Jelaskan langkah-langkah instalasi linux UBuntu ?


2. Bagaimanakah keamanan linux UBuntu jika dibandingkan dengan windows ?

Kunci Jawaban :

1. Langkah-Langkah instalasi linux UBuntu


1. Masukan CD Master linux Ubuntu
2. Bierikutnya diminta untuk menentukan bahasa yang digunakan selama instalasi.
3. Selanjutnya adalah memilih Negara lokasi bermukim saat ini. Untuk memilih
Negara Indonesia pilih other – Asia – Indonesia.
4. Selanjutnya kita memilih keyboard yang akan digunakan
5. Installer ubuntu akan melakukan loading awal tool tool dan paket yang diperlukan
untuk melakukan pendektesian hardware sebelum melakukan partisi.
6. Pertama kali, installer akan mencoba mendeteksi kartu jaringan yang dimiliki.
Isikan hostname yang diinginkan.
7. Menentukan time zone.
8. Selanjutnya kita masuk kepartisi
9. Jika tidak ada masalah selesailah proses instalasi UBuntu

2. Sistem keamanan dilinux lebih baik disbanding windows karena banyak virus yang
menyerang virus.

Mengetahui Lais, Juli 2014


Kepala SMK N 1 Lais Guru Mata Pelajaran
Dra. Amroh, MM Firdaus, S.Kom
NIP. 19621115 199003 2 004 NIP. 19750919 200902 1 001

Lampiran OBSERVASI MINAT SISWA


Untuk mendapatkan informasi lengkap
Tentang minat siswa selama belajar KKPI
Pada siklus I

PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2 3 4
Mendengarkan / memperhatikan
1 penjelasan guru

Giat melakukan tugas-tugas


2 kelompok

Mengajukan pertanyaan /
3 
menanggapi pertanyaan
Dapat bekerja sama dalam
4 kelompok

5 Giat membaca buku/modul KKPI 

Dapat berdiskusi tentang materi


6 pada modul KKPI

Senang mengerjakan tugas di


7 modul KKPI

8 Membuat laporan portofolio 

Jumlah 8 12

Keterangan Skala Penilaian

0 : Tidak melakukan
1 : Dilakukan kurang baik
2 : Dilakukan cukup baik
3 : Dilakukan dengan baik
4 : Dilakukan sangat baik

10-16 : Tidak berminat


17-24 : Kurang berminat
25-32 : Berminat
33-40 : Sangat Berminat

Kesimpulan : Jumlah skor 20, berarti siswa kurang berminat

Pengamat
Firdaus, S.Kom
NIP. 19750919 200902 1 001

Lampiran OBSERVASI MINAT SISWA


Untuk mendapatkan informasi lengkap
Tentang minat siswa selama belajar KKPI
Pada siklus II

PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2 3 4
Mendengarkan / memperhatikan
1 penjelasan guru 
Giat melakukan tugas-tugas
2 kelompok

Mengajukan pertanyaan /
3 
menanggapi pertanyaan
Dapat bekerja sama dalam
4 kelompok

5 Giat membaca buku/modul KKPI 

Dapat berdiskusi tentang materi


6 pada modul KKPI

Senang mengerjakan tugas di


7 modul KKPI

8 Membuat laporan portofolio 

Jumlah 15 12

Keterangan Skala Penilaian

0 : Tidak melakukan
1 : Dilakukan kurang baik
2 : Dilakukan cukup baik
3 : Dilakukan dengan baik
4 : Dilakukan sangat baik

10-16 : Tidak berminat


17-24 : Kurang berminat
25-32 : Berminat
33-40 : Sangat Berminat

Kesimpulan : Jumlah skor 27, berarti siswa berminat

Pengamat
Firdaus, S.Kom
NIP. 19750919 200902 1 001

LEMBAR
PENGAMATAN
RENCANA DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Nama : SMK Negeri1 Lais


Sekolah : Firdaus, S.Kom
Nama Guru : Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan
Mata Informasi (KKPI)
Pelajaran : 2004/ 2015

Tahun
Pelajaran
LEMBAR PENGAMATAN
RENCANA DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Lais
Nama Guru : Firdaus, S.Kom
Mata Pelajaran : KKPI / Kejuruan TKJ
Tahun Pelajaran : 2014-2015

Petunjuk beri tanda  pada kolom yang sesuai menurut anda !


PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4
Perencanaan :
1 Membuat RP 
2 Menyesuakan bahan ajar 
3 Merumuskan tujuan ( indikator ) 
4 Mengorganisasi materi 
5 Memilih media yang tepat 
6 Memilih sumber belajar 
7 Menyusun alat ukur 
Jumlah 28
Pelaksanaan :
1 Memotivasi 
2 Membentuk kelompok 
3 Memberi informasi / menjelaskan 
Membantu siswa yang mengalami
4 
kesulitan
5 Membantu siswa dalam belajar 
Membantu siswa dalam membuat
6 
kesimpulan
7 Membuat evaluasi 
Jumlah 6 20

Keterangan Skala Penilaian


1: Tidak dilakukan
2: Dilakukan cukup baik
3: Dilakukan dengan baik
4: Dilakukan sangat baik

Kesimpulan : Nilai 54/14 = 3,8 berarti guru telah membuat Perencanaaan dan
Pelaksanaan Pembelajaran kategori "sangat baik"

Pengamat

Romauli Finiarti, S.Pd. MM


NIP. 19800801 200604 2 029

Anda mungkin juga menyukai