Dosen Pengampu,
Nur Asbirayani Limatahu, S.Pd., M.Si
Oleh,
Marhan jalil
NPM: 03291511013
Kelas / Semester : B / VI
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2018
Pembahasannya mencakup:
Reaksi redoks (reduksi-oksidasi) adalah reaksi dimana terjadi perubahan btlangan oksidasi
pada ion-ion pusatya. Berdasarkan mekanismenya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu mekanisme
bola dalam (inner sphere mechanism) dan mekanisme bola luar (outer sphere mechanism).
a. Mekanisme bola dalam (inner sphere mechanism) Mekanisme bola dalam juga disebut
mekanisme perpindahan ligan karena perpindahan elektron dalam reaksi ini juga disertai
dengan perpindahan ligan. Selain itu juga dikenal sebagai mekanisme jembatan ligan
karena kompleks teraktivasinya merupakan kompleks dimana ligan yang akan berpindah
menjembatani dua ion pusat reaktan. Mekanisme ini terjadi antara dua kompleks di mana
kompleks yang 1 innert dan yang lain labil. Contoh :
Dalam reaksi tersebut tejadi perpindahan elektron dari Cr(II) ke Co(III) disertai
dengan perpindahan ligan Cl- dari Co(III) ke Cr(II). Jika dalam reaksi digunakan
[Co(NH3)5*Cl]2+ dan juga ditambahkan Cl- ke dalam larutan tenyata yang dihasilkan
adalah [Cr*Cl(H2O)5]2+ dan bukan [CrCl(H2O)5]2+ , artinya Cl- yang terikat pada Cr
adalah Cl- yang semula terikat oleh Co. Untuk menjelaskan hal itu, H.Taube
mengusulkan bahwa kompleks teraktivasi merupakan kompleks dimana ligan yang akan
berpindah menjembatani dua ion pusat reaktan, yaitu [(NH3)5Co-Cl-Cr(H2O)5]4+. Jadi Cl
berfungsi sebagai “kabel” untuk perpindahan elektron dari Cr(II) ke Co(III) sehingga
masing-masing berubah menjadi Cr(III) ke Co(II). Setelah terjadi perpindahan elektron
jari-jari Cr mengecil (karena muatan positif bertambah), sebaliknya Co membesar
(karena muatan positif berkurang). Akibatnya daya tarik Cr(III) terhadap ligan Cl- lebih
besar dibanding daya tarik Co(II) terhadap ligan Cl- dan setelah ikatan putus Cl- terikat
oleh Cr(III). Mekanisme :
Fakta lain yang mendukung usulan Taube tersebut adalah bahwa jika digunakan
ligan yang lebih konduktif (lebih polar atau memiliki ikatan rangkap, ternyata reaksi
berlangsung lebih cepat : VI- > VBr- > VCl- V-CH=CH-CH-COO- > V-CH2-CH2-CH2-
COO-
Pada proses heterolisis akan terjadi nukleofil dan elektrofil. Nukleofil adalah spesies (atom /
ion/ molekul) yang kaya elektron, sehingga dia tidak suka akan elektron tetapi suka akan
nukleus (inti yang kekurangan elektron). Contoh nukleofil:
Contoh elektrofil:
Menurut konsep asam basa Lewis nukleofil adalah suatu basa, sedangkan elektrofil adalah
suatu asam. Reaksi senyawa karbon pada dasarnya adalah reaksi antara suatu nukleofil
dengan suatu elektrofil.
Salah satu dari penerapan elektrofil maupun nukleofil adalah dalam reaksi substitusi.
Reaksi substitusi terjadi apabila sebuah atom atau gugus yang berasal dari pereaksi
menggantikan sebuah atom atau gugus dari molekul yang bereaksi. Reaksi substitusi dapat
terjadi pada atom karbon jenuh atau tak jenuh.
Benzena memiliki rumus molekul C6H6, dari rumus molekul tersebut seyogyanya
benzena termasuk golongan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Namun ternyata benzena
mempunyai sifat kimia yang berbeda dengan senyawa hidrokarbon tidak jenuh.
Beberapa perbedaan sifat benzena dengan senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah
diantaranya bahwa benzena tidak mengalami reaksi adisi melainkan mengalami reaksi
substitusi. Pada umumnya reaksi yang terjadi terhadap molekul benzena adalah reaksi
substitusi elektrofilik, hal ini disebabkan karena benzena merupakan molekul yang kaya
elektron. Ada 4 macam reaksi substitusi elektrofilik terhadap senyawa aromatik, ;
Reaksi adisi terjadi pada senyawa tak jenuh. Molekul tak jenuh dapat menerima
tambahan atom atau gugus dari suatu pereaksi. Dua contoh pereaksi yang mengadisi pada
ikatan rangkap adalah brom dan hidrogen. Adisi brom biasanya merupakan reaksi cepat, dan
sering dipakai sebagai uji kualitatif untuk mengidentifikasi ikatan rangkap dua atau rangkap
tiga. Reaksi adisi secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Adisi elektrofilik
Sebagai contoh apabila etena bereaksi dengan HBr , mekanisme reaksi mengikuti langkah
sebagai berikut:
2. Adisi nukleofilik
Dari resonan 1 :
Dari resonan 2:
3. Insertion Reaction