Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

CORPORATE GOVERNANCE
Pengertian CG, Alasan diperlukannya CG dan Manfaat GCG

Diajukan Untuk Melengkapi nilai Tugas Mata Kuliah Corporate Governance yang
diampu oleh bapak Lili Safrida S.E., M.Si., Ak.

Oleh :

YESKRIS VICTORIA MICHAELA 1710313120049

EKA YULIANDA 1710313320027

NADYA DEWI PRANESTY 1710313320053

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2020
1.1. Pengertian Corporate Governance

Terdapat banyak defenisi terkait dengan corporate governance. Corporate


governance didefinisikan dengan luas sesuai dengan kepentingan institusi, penulis,
Negara dan tradisi yang menggunakan istilah tersebut. IFC mendefinisikan
corporate governance sebagai sebuah struktur dan proses dalam menentukan arah
dan pengawasan terhadap perusahaan. Sementara Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD) mendefinisikan corporate governance
sebagai berikut :

“ The internal means by which corporation are operated and controlled,which


involve a set of relationship between a company’s management, its board, its
shareholder and other stakeholder. Corporate governance also provides the structure
through which the objectives of the company are set, and the means of attaining
those objectives and monitoring performance are determine. Good corporate
governance should provide proper incentives for the board and management to
persue objectives that are in the interests of the company and shareholders and
should facilitate effective monitoring, thereby encouraging firms to use resources
more efficiently.”

Menurut FCGI (2001) pengertian Good Corporate Governance adalah


seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus
(pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang
kepentingan intern dan esktern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan. Sedangkan menurut Cadbury Committee adalah
seperangkat aturan yang merumuskan hubungan antara para pemegang saham,
manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak-pihak yang berkepentingan
lainnya baik internal maupun eksternal sehubungan dengan hak-hak dan tanggung
jawab mereka.

1
Menurut Rahmawati (2006) dalam Putri (2006) Good Corporate Governance
didefinisikan sebagai seperangkat aturan dan prinsip-prinsip antara lain fairness,
transparancy, accountability dan responsibility, yang mengatur hubungan antara
pemegang saham, manajemen, perusahaan (direksi dan komisaris), kreditur,
karyawan serta stakeholders lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
masing-masing pihak. Berdasarkan definisi atau pengertian good corporate
governance di atas dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya good corporate
governance adalah mengenai sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders)
terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris,
dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan.

Menurut Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (1999) bahwa


defenisi Corporate Governance sebagai berikut : "Cara internal dengan mana
perusahaan dioperasikan dan dikendalikan [...], yang melibatkan satu set hubungan
antara manajemen perusahaan, dewan, pemegang saham dan lainnya pemangku
kepentingan. Tata kelola perusahaan juga menyediakan struktur melalui mana
tujuan perusahaan diatur, dan cara mencapai tujuan tersebut dan pemantauan kinerja
ditentukan. Tata kelola perusahaan yang baik harus memberikan insentif yang tepat
untuk papan dan manajemen untuk mengejar tujuan-tujuan yang berada di
kepentingan perusahaan dan pemegang saham, dan harus memfasilitasi pengawasan
yang efektif, sehingga mendorong perusahaan untuk menggunakan sumber daya
yang lebih efisien.

Jadi, corporate governance menurut kami adalah sebuah proses dan struktur
yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan akhir meningkatkan
nilai/keuntungan pemegang saham (shareholders) dengan sedapat mungkin tetap
memperhatikan kepentingan semua pihak yang terkait (stakeholders).Corporate
governance memainkan peran menentukan dalam mengatur bagaimana berbagai
sumber daya ekonomis dialokasikan dari waktu ke waktu dalam menentukan tingkat
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat secara keseluruhan.

2
1.2. Alasan diperlukannya Good Corporate Governace (GCG)

Menurut (Astuti dalam Piput Dwi Jayanti, 2015) Semakin berkembangnya era
demokrasi dan birokrasi pada saat ini maka semakin banyak tuntutan publik agar
tercipta adanya transparansi dan akuntabilitas, agar kepercayaan tetap solid maka
diciptakan suatu kondisi yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, kondisi
ini disebut Good Corporate Governance. Isu Corporate Governance
dilatarbelakangi karena adanya theory agency yang menyatakan bahwa
permasalahan muncul ketika kepemimpinan perusahaan terpisah dari pemiliknya
sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara pemilik dengan pengelola.
Konflik tersebut dapat diminimalkan dengan mekanisme yang mampu
mensejajarkan kepentingan pemegang saham dengan kepentingan manajemen,
mekanisme tersebut dikenal sebagai Good Corporate Governance (GCG). Good
Corporate Governance merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk
tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan
persaingan bisnis global.

Menurut (Adi Suharna & Fifi Swandari, 2016) Krisis ekonomi yang terjadi
pada waktu belakangan ini adalah krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat
akibat kerugian di pasar perumahan (subprime mortgage) pada tahun 2008 dimana
berdampak global kepada negara-negara di Eropa maupun Asia. Indonesia juga tak
dapat lepas dari dampak krisis ekonomi global. Hal ini memberikan sentiment
negatif bagi pasar keuangan Indonesia yang tercermin dari turunnya IHSG hingga
level 1100 yang secara simultan menekan nilai tukar rupiah melewati batas
psikologis Rp 9.500 per USS. Adanya tekanan bagi ekspor nasional dan investor
asing serta adanya ketidakpastian terhadap harga komoditas yang akan berpengaruh
terhadap prospek inflasi. Akibat krisis ekonomi global tahun 2008, telah
menciptakan kepanikan investor dan kekhawatiran keamanan investasi mereka.
Ketidakyakinan investor atas tata kelola perusahaan dimana mereka berinvestasi
telah memicu terjadinya short selling dan profit taking. Aksi profit taking yang
terjadid saat kepanikan krisis global tahun 2008 menjadi salah satu contoh adanya

3
asimetri informasi yang muncul dalam kerangka konflik keagenan akibat adanya
perbedaan kepentingan. Konflik keagenan ini dapat diatasi dengan melakukan tata
kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Perusahaan dengan good corporate governance akan mendorong terciptanya


hubungan yang baik antara pemegang saham, manajemen dan stakeholder lainnya.
Hal ini akan membuat pemegang saham mengetahui dan memahami kondisi
fundamental perusahaan sehingga kinerja perusahaan tetap berjalan baik walaupun
terjadi krisis.

1.3. Manfaat GCG

Menurut Tjager dkk, (2003) mengatakan bahwa paling tidak ada lima alasana
mengapa penerapan GCG itu bermanfaat, yaitu:
1. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh McKinsey&Company
menunjukkan bahwa para investor institusional lebih menaruh kepercayaan
terhadap perusahaan-perusahaan di Asia yang telah menerapkan GCG.
2. Berdasarkan berbagai analisis, ternyata ada indikasi keterkaitan antara
terjadinya krisis finansial dan krisis berkepanjangan di Asia dengan lemahnya
tata kelola perusahaan.
3. Internasionalisasi pasar – termasuk liberalisasi pasar finansial dan pasar modal
– menuntut perusahaan untuk menerapkan GCG.
4. Kalaupun GCG bukan obat mujarab untuk keluar dari kritis, sistem ini dapat
menjadi dasar bagi berkembangnya sistem nilai baru yang lebih sesuai dengan
lanskap bisnis yang kini telah banyak berubah.
5. Secara teoritis, praktik GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Menurut Indra Surya dan Ivan Yustiavandana (2007) mengatakan bahwa tujuan dan
manfaat dari penerapan GCG adalah:
1. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing.
2. Mendapatkan biaya modal (cost of capital) yang lebih murah.

4
3. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi
perusahaan.
4. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari para pemangku kepentingan
terhadap perusahaan.
5. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum.
Sedangkan menurut FCG1 (2001), Good Corporate Governance dapat memberikan
beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan
keputusan yang lebih baik, meningkatkan efesiensi operasional perusahaan
serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih baik murah sehingga
dapat lebih meningkatkan corporate value.
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di
Indonesia.
4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus
akan meningkatkan shareholders value dan dividen.

5
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2012. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

https://www.scribd.com/document/359723471/Alasan-Diperlukan-
CG#:~:text=Alasan%20diperlukannya%20Good%20Corporate%20Governance
%20(GCG)&text=pemiliknya%20sehingga%20menimbulkan%20konflik
%20kepentingan%20antara%20pemilik%20dengan%20pengelola.&text=satu
%20kunci%20sukses%20perusahaan%20untuk,sekaligus%20memenangkan
%20persaingan%20bisnis%20global.

https://adoc.tips/bab-ii-tinjauan-umum-mengenai-prinsip-good-corporate-
governa.html

file:///C:/Users/USER/Downloads/NASKAH%20BUKU%20LENGKAP
%20CORPORATE%20GOVERNANCE.pdf

Anda mungkin juga menyukai