Anda di halaman 1dari 136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI DIGITAL


TERHADAP KOMUNIKASI PERSONAL SUAMI ISTRI
DI WILAYAH SANTO MARKUS KEMIREN,
PAROKI SANTA THERESIA SALAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Progam Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:
Brigita Diah Sulistyasari
NIM: 121124013

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini untuk yang paling


istimewa, yaitu:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Pendengar Doaku


Kedua Orang tuaku Bapak Pontianus Tri Edy Suyanto dan Ibu Yuliana Sri
Budayawati.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“ Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai

kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”

(Matius 6:34)

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Alat Komunikasi Digital


terhadap Komunikasi Personal Suami Istri Di Wilayah Santo Markus
Kemiren, Paroki Santa Theresia Salam”. Judul ini dipilih berdasarkan
keprihatinan penulis terhadap permasalahan komunikasi personal dalam keluarga
akibat penggunaan telephon genggam di Wilayah Santo Markus Kemiren.
Komunikasi berarti “tindak berbagi” (sharing). Menurut maknanya yang
terdalam, “komunikasi” berarti “membagi diri”. Dengan kata lain, komunikasi
adalah pertukaran pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia. Kalau
kebutuhan dasar hidup manusia tersebut tidak terpenuhi, maka kemungkinan besar
akan menimbulkan konflik.
Komunikasi personal adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang
secara bertatap muka baik secara langsung di tempat yang sama maupun dengan
perantara handphone secara face to face. Dengan kecanggihan alat komunikasi
saat ini, adapun permasalahan dalam keluarga atau pesan yang akan disampaikan
dengan jarak yang jauh dengan pasangan dapat dilakukan secara face to face
namun di tempat yang berbeda, sehingga adanya kemajuan teknologi
memudahkan pasangan yang berbeda tempat untuk menyelesaikan
permasalahannya.
Berdasarkan pemikiran di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian,
yaitu: Ha : ada pengaruh negatif penggunaan alat komunikasi digital terhadap
komunikasi personal suami istri di Wilayah St. Markus Kemiren, Paroki Santa
Theresia Salam.Ho : tidak ada pengaruh negatif penggunaan alat komunikasi
digital terhadap komunikasi personal suami istri di Wilayah St. Markus Kemiren,
Paroki Santa Theresia Salam.
Pada skripsi ini jenis penelitian yang digunakan penulis adalah kuantitatif,
desain penelitian yang digunakan termasuk ex post facto, yaitu penelitian yang
dilakukan untuk meneliti sesuatu yang sudah terjadi dan kemudian melihat
kebelakang faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Tempat
penelitian di Wilayah Santo Markus Kemiren, Paroki Santa Theresia Salam,
penelitian dilakukan pada pertengahan bulan Maret 2017. Pada penelitian ini
peneliti mengambil sampel dari pasangan suami istri katolik Wilayah Santo
Markus Kemiren. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah pasangan suami istri
di Wilayah Santo Markus Kemiren, Paroki Santa Theresia Salam sebanyak 60
pasang suami istri atau dapat dikatakan 120 responden. Berdasarkan hasil uji
validitas pada tarif signifikansi 5%, nilai kristis sebesar 0,236 terhadap 2 soal
yang valid, sedangkan dari hasil uji reliabilitas diperoleh variabel X 0,315 dan
variabel Y 0,281. Berarti instrument memiliki reliabilitas rendah. Dengan hasil
penelitian penggunaan alat komunikasi digital terhadap komunikasi personal
suami istri di Wilayah Santo Markus Kemiren berpengaruh negatif dengan
perolehan angka r : -0,169 dan R : 2,85 %, artinya Ho ditolak dan Ha diterima.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

The title of the thesis is "The Influence of the use of the Digital
Communication Tools Personal Communications Husband Wife In Area of
St. Mark Kemiren, Parish of Santa Theresia Salam". This title is chosen based
on the authors' concerns about the problem of personal communication in the
family due to the use of handphone in the St Mark's community of Kemiren.
Communication means "sharing act" (sharing). The deepest meaning of
"communication" is self sharing. Communication also means an reciprucal act of
meeting the human needs. If the basic human needs are not met, most likely it
will lead to a conflict.
Personal communication is a communication between two people face-to-
face directly in the same place or through medium. With the sophistication of
current communication tools, as for the problems in the family or messages to be
delivered with a long distance with a partner can be done face to face but in
different places, so that technological advances facilitate different couples place to
solve the problem.
Based on the above thinking, research hypothesis is formulativ as follours:
Ha: there is a negative effect on the use of digital communication tools to the
personal communication between husband and wife in St. Markus community of
Kemiren, in the Parish of Saint Theresia Salam. Ho: there is no negative influence
on the use of digital communication tools to the personal communication between
husband and wife in St. Markus community Kemiren,in the Parish of Santa
Theresia Salam.
The author did aquantitative research in this thesis. The research design is
ex post facto in which, the research investigativ something in the past then tract
back in the factors in play. The research is conductif in community of study in the
Area of St. Mark Kemiren, in the Parish of St. Theresia Salam, on the mid of
March 2017. In this study, the researcher took samples from catholic couple of St.
Mark Kemiren community. Based on the data obtained, the number of married
couples in the community of St. Mark Kemiren, Parish of St. Theresia Salam is 60
couples, so the responding are 120. Based on the validity test at 5% significance
rate, the value critical is 0.236 to 2 valid questions, whereas the results of
reliability test of variable X is 0,315 and variable Y 0,281. It means that
instrument has a low reliability. The result of research shows that, the use of
digital communication tools has a negative effect to the personal communication
between husband and wife in the community of St. Mark Kemiren and the r value
is: -0,169 and R: 2,85%, it means that Ho is rejected and Ha accepted.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala

limpahan rahmat, kasih dan karunia-Nya yang selalu menyertai saya, sehingga

saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “PENGARUH

PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI DIGITAL TERHADAP

KOMUNIKASI PERSONAL SUAMI ISTRI DI WILAYAH SANTO

MARKUS KEMIREN, PAROKI SANTA THERESIA SALAM”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan, Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, banyak

pihak yang terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan tulus mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan bantuan yang

tidak terhingga dari:

1. Tuhan Yesus yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

2. Romo Dr. C.B. Putranto, SJ. selaku dosen pembimbing utama pada awalnya

yang telah memberikan masukan, motivasi, perhatian, meluangkan waktu dan

membimbing skripsi dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Bapak F.X. Dapiyanta, SFK, M.Pd. selaku dosen pembimbing utama yang

telah memberikan perhatian, meluangkan waktu, memberi pengarahan dan

membimbing penulis dengan penuh kesabaran dari awal sampai akhir

pembuatan skripsi ini.

4. Bapak YH. Bintang Nusantara, SFK., M.Hum. selaku dosen pembimbing II,

dan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) yang selalu mengingatkan penulis

untuk segara menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Y. Kristianto, SFK, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing III dan Dosen

Penguji yang selalu mengingatkan penulis untuk cepat menyelesaikan skripsi

ini.

6. Segenap Staf Dosen Prodi Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

7. Segenap Staf Sektretariat dan Perpustakaan Prodi PAK dan seluruh karyawan

bagian lain yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam penulisan

skripsi ini.

8. Bapak Marianus Rismono selaku Ketua Wilayah Santo Markus Kemiren dan

Bapak Ibu (pasangan suami istri) yang telah menerima, meluangkan waktu

dan memberikan tempat kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Bapak Pontianus Tri Edy Suyanto dan Ibu Yuliana Sri Budayawati selaku

orang tua penulis yang selalu mendoakan juga memberikan kasih sayang,

perhatian, motivasi,semangat serta dukungan yang tidak pernah berhenti

selama ini hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Kakakku Yustina Yunita Trisnawati dan Antonius Triyanto yang selalu

mendoakan, mendukung dan menyemangati penulis. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

11. Kekasihku Yohanes Handika Kurniyanto, yang selalu setia menemani juga

memberikan dukungan, doa dan semangatnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua teman-teman mahasiswa Pendidikan Agama Katolik Angkatan 2012

dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang selama

ini dengan tulus telah memberikan semangat dan bantuan hingga selesainya

skripsi ini.

Penulis sadar masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini. Dengan rendah hati penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun

agar skripsi ini menjadi semakin sempurna.

Penulis

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ......................... ii
HALAMAN PENGESAHAN …..………………………………………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..………………………………………… iv
MOTTO ………………………………………………………………….... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …………... vii
ABSTRAK ………………………………………………………………… viii
ABSTRACT………………………………………………………………… ix
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xiii
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK …….............………………………… xviii
DAFTAR SINGKATAN …………………………………………………. xx

BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………... 1


A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………. 6
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………... 6
D. Metode Penulisan ………………………………………………….. 7
E. Sistematika Penulisan ……………………………………………… 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 9


A. Komunikasi secara Umum ................................................................ 10
1. Pengertian Komunikasi ............................................................... 10
2. Unsur-unsur Komunikasi ............................................................ 13
3. Ciri-ciri Komunikasi yang baik ................................................... 15
a. Keterbukaan ......................................................................... 15
b. Empati ................................................................................. 15

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Dukungan ............................................................................ 16
d. Perasaan Positif ................................................................... 16
e. Kesamaan ............................................................................ 16
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi ......................... 16
B. Komunikasi Personal ......................................................................... 18
1. Komunikasi Intrapersonal .......................................................... 19
2. Komunikasi Interpersonal .......................................................... 20
3. Komunikasi Transendental ......................................................... 21
a. Komunikasi Aktif .................................................................. 22
b. Komunikasi Pasif ................................................................... 23
4. Komunikasi Suami Istri .............................................................. 23
a. Asas Kesamaan ...................................................................... 24
b. Asas Kesatuan ........................................................................ 24
c. Asas Keterbukaan .................................................................. 25
d. Asas Mengutamakan Pasangan .............................................. 25
5. Komunikasi dalam Keluarga ...................................................... 25
C. Komunikasi Menggunakan Alat Digital ........................................... 27
1. Alat komunikasi ......................................................................... 27
a. Pengertian alat komunikasi ................................................. 27
b. Pentingnya alat komunikasi dalam kehidupan manusia ...... 28
2. Penggunaan Handphone ............................................................. 29
a. Manfaat handphone bagi kehidupan manusia .................... 29
1. Komunikasi Antar Manusia ......................................... 32
2. Mencari informasi / Ilmu .............................................. 32
3. Hiburan ......................................................................... 32
4. Aplikasi ........................................................................ 33
5. Penyimpanan data ........................................................ 33
6. Gaya ............................................................................. 33
7. Penunjuk Arah............................................................... 33
b. Kerugian menggunakan handphone .................................... 35
1. Menurunkan Minat Baca .............................................. 35
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Meningkatkan Beban Biaya Hidup .............................. 35


3. Peluang Praktik Bisnis Ilegal ....................................... 36
4. Kerugian Sosial ............................................................ 36
5. Mengganggu Kesehatan ............................................... 36
D. Penelitian yang relevan ..................................................................... 39
E. Kerangka Pikir Penelitian................................................................... 40
F. Hipotesis ............................................................................................ 41

BAB III. METODOLOGI PENELITIAAN ............................................ 43


A. Jenis Penelitian .................................................................................. 43
B. Desain Penelitian ............................................................................... 43
C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 44
D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 45
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 46
1. Variabel Penelitian ...................................................................... 46
2. Definisi Konseptual .................................................................... 46
3. Definisi Operasional .................................................................... 46
4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 47
5. Instrumen Penelitian .................................................................... 47
6. Kisi-kisi Penelitian ...................................................................... 49
7. Pengembangan Instrumen ........................................................... 49
a. Validitas ................................................................................. 49
b. Reliabilitas ............................................................................. 51
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 52
1. Persyaratan Analisis .................................................................... 52
a. Uji linearitas Regresi ............................................................. 53
b. Uji Normalitas Data ............................................................... 53
c. Uji Homogenitas .................................................................... 53
d. Uji Homokedastisitas ............................................................. 54
2. Analisis Deskriptif ...................................................................... 54
3. Uji Hipotesis ............................................................................... 54
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 55


A. Hasil Penelitian .................................................................................. 55
1. Uji Persyaratan Analisis ............................................................. 55
2. Uji Hipotesis ............................................................................... 59
3. Deskripsi Data ............................................................................ 60
a. Penggunaan alat komunikasi digital ...................................... 60
1) Lama penggunaan handphone ........................................ 60
2) Kegunaan handphone ..................................................... 62
3) Prioritas penggunaan handphone .................................... 63
b. Komunikasi personal suami istri ........................................... 69
1) Lama komunikasi ........................................................... 69
2) Penyampaian pesan ......................................................... 71
3) Isi pesan kepada pasangan .............................................. 73
4) Penyampaian pesan ......................................................... 74
5) Penerimaan pesan kepada pasangan ............................... 75
6) Kesulitan yang dialami ................................................... 77
B. Pembahasan ....................................................................................... 79
C. Refleksi Kateketis .............................................................................. 90
D. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 94

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 96


A. Kesimpulan ........................................................................................ 96
B. Saran .................................................................................................. 98

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 99


LAMPIRAN .................................................................................................
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian ........................................................... (1)
Lampiran 2: Instrumen Penelitian .......................................................... (2)
Lampiran 3: Data Pasangan Suami Istri ................................................. (6)
Lampiran 4: Data Variabel ..................................................................... (9)
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

A. TABEL

Tabel 1. Jumlah Responden .........................................................................


46
Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban ................................................................
50
Tabel 3. Kisi-kisi Variabel bebas (X) ..........................................................
50
Tabel 4. Kisi-kisi Variabel terikat (Y) .........................................................
50
Tabel 5. Hasil Analisis Validitas Variabel ..................................................
52
Tabel 6. Hasil Analisis Reliabilitas Variabel Y............................................
53
Tabel 7. Hasil Analisis Reliabilitas Variabel X ..........................................
53
Tabel 8. Hasil data Test Of Normality .........................................................
58
Tabel 9. Hasil data Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
58
Tabel 10. Hasil data Uji Mann-Withney Test ..............................................
59
Tabel 11. Hasil Uji besar Pengaruh Penggunaan Alat Komunikasi Digital
terhadap Komunikasi Personal suami istri di Wilayah St. Markus
Kemiren, Paroki St. Theresia Salam .............................................
60
Tabel 12. Rangkuman Statistik Deskriptif Lama Penggunaan Handphone
62
Tabel 13. Lama penggunaan handphone .....................................................
63
Tabel 14. Kegunaan handphone ..................................................................
64
Tabel 15. Prioritas penggunaan handphone ................................................
66
Tabel 16. Rangkuman Statistik Deskriptif Lama Komunikasi ....................
72
Tabel 17. Lama komunikasi personal ..........................................................
73
Tabel 18. Rangkuman Statisktik Deskriptif Penyampaian Pesan ................
74
Tabel 19. Penyampaian pesan .....................................................................

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 20. Isi pesan kepada pasangan ........................................................... 77

Tabel 21. Penyampaian pesan menggunakan .............................................. 77

Tabel 22. Rangkuman Statistik Deskriptif Penerimaaan pasan kepada


pasangan ...................................................................................... 79
Tabel 23. Penerimaan pesan kepada pasangan ............................................ 80

Tabel 24. Kesulitan yang dialami ................................................................ 81

B. GRAFIK

Grafik 1. Lama penggunaan handphone ...................................................... 63

Grafik 2. Kegunaan handphone ................................................................... 65

Grafik 3. Mengirim pesan ............................................................................ 67

Grafik 4. Telephon ....................................................................................... 68

Grafik 5. Mencari informasi ........................................................................ 69

Grafik 6. Hiburan ......................................................................................... 70

Grafik 7. Media Sosial ................................................................................. 71

Grafik 8. Lama komunikasi personal .......................................................... 73

Grafik 9. Penyampaian pesan ...................................................................... 75

Grafik 10. Isi pesan kepada pasangan ......................................................... 76

Grafik 11. Penyampaian pesan .................................................................... 77

Grafik 12. Penerimaan pesan kepada pasangan ........................................... 80

Grafik 13. Kesulitan yang dialami ............................................................... 82

xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Alkitab Deutrokanonika

© LAI 1976. ( Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam terjemahan

baru, yang diselenggarakan oleh lembaga Alkitab Indonesia. Terjemahan diterima

dan diakui oleh Konfrensi Wali Gereja Indonesia). Jakarta; LAI, 2009.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

CT : Catechesi Tradendae, Anjuran apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II

tentang Katekese masa kini (1992).

IM : Inter Mirifica, Dekrit Vatikan II tentang upaya-upaya komunikasi sosial

dan pendidikan kristiani.

C. Singkatan Lain

bdk : Bandingkan

Hp : Handphone

Dll : Dan lain-lain

SMS : Short Message Service

Gaptek : Gagap Teknologi

BB : Blackberry

Ho : Hipotesis Nol

Ha : Hipotesis Alternatif

xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sosmed: Sosial media

xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan zaman yang modern menjadi keprihatinan bersama baik dalam

hal komunikasi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adaya alat

komunikasi digital yang semakin canggih menjadikan setiap pribadi semakin

dimudahkan, baik dalam mencari informasi, mengakses video atau gambar,

mengunduh dan lain sebagainya. Sehingga pada zaman ini banyak orang

menginginkan dan mendapatkan segala informasi dan pengetahuan secara instan

atau cepat sehingga banyak orang dapat dikatakan tidak ketinggalan zaman.

Tidak hanya kaum muda saja yang menggunakan alat komunikasi pada

zaman modern ini, namun sudah merambah hingga anak-anak dan para orangtua

yang tidak mau ketinggalan zaman, meskipun masih ada beberapa orang yang

dikatakan “gaptek”, namun pada kenyataannya orangtua dan bahkan anak-

anakpun sangat mahir sekali menggunakan alat komunikasi digital, seperti :

gadget, laptop ataupun alat komunikasi digital yang lainnya, yang memberikan

banyak informasi baik dari dalam negeri hingga luar negeri sehingga banyak anak

pada zaman sekarang yang dapat dikatakan “dewasa sebelum waktunya” karena

pengaruh alat komunikasi tersebut, itu juga berdampak pada kebiasaan dalam

keluarga, yang biasanya keluarga tersebut selalu ada waktu untuk kumpul

bersama, saling terbuka, curhat, bercanda bersama namun pada saat ini kehadiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

alat-alat komunikasi digital yang semakin canggih menjadikan keluarga

diabaikan. Hal itu juga terjadi pada keluarga-keluarga di Wilayah Santo Markus

Kemiren, Paroki Santa Theresia Salam.

Dalam buku “Hidup di Era Digital” KWI, (2015 : 134) saya mengutip

sebuah hasil penelitian (http://bloganakmanis.blogspot.com) yang menyebutkan

bahwa ”ketergantungan pada gadget dapat menurunkan prestasi pada anak-anak

akibat lemahnya konsentrasi, mempengaruhi kemampuan menganalisis

permasalahan, malas menulis dan membaca, serta menurunkan kemampuan

bersosialisasi”.

Begitu juga dengan para orangtua terkadang mereka tidak mengutamakan

anak atau keluarga melainkan lebih mengutamakan alat komunikasi mereka,

disinilah kesalahan orangtua dalam memberikan didikan atau pengarahan kepada

anak dan anak sendiri merasa kurang diperhatikan sehingga menyebabkan

komunikasi dalam keluarga semakin kurang.

Jika dilihat dari segi positifnya, dengan sarana digital orang bisa

berkomunikasi secara real time dengan orang yang jauh jaraknya, namun hal

negatif yang didapati dalam sebuah keluarga yaitu: menjadi semakin dangkal

relasi setiap pribadi dalam keluarga karena masing-masing anggota keluarga asyik

dengan dunia virtualnya. Era digital juga membentuk karakteristik orang muda

yang patut diakui kekuatan positifnya namun juga perlu diwaspadai dampak

negatifnya.

Di Wilayah Santo Markus Kemiren hampir setiap keluarga bahkan pasangan

suami istri yang memiliki alat komunikasi sendiri-sendiri. Jika dijumpai dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

setiap keluarga hampir setiap pribadi dalam anggota keluarga tersebut sudah

memiliki telephon genggam. Entah karena gengsi, mengikuti gaya zaman

sekarang atau memang kebutuhan mereka dalam memiliki telephon genggam

namun terkadang penggunaan alat komunikasi tersebut tidak sesuai atau tidak

pada tempatnya masih ada juga orang-orang yang tidak hanya dalam keluarga

namun juga di Gereja atau dalam pertemuan disibukkan dengan telephon

genggamnya.

Keluarga tidak lagi menjadi media perjumpaan hati dan komunikasi, tetapi

hanya menjadi tempat berada dan berkumpul mereka secara fisik saja. Ini

menggambarkan bahwa media digital dengan segala perangkatnya telah masuk

dalam keluarga dan mempengaruhi setiap pribadi masuk dalam dunianya masing-

masing. Media digital atau alat komunikasi digital tentunya membawa dampak

bagi setiap pribadi, entah dampak positif ataupun negatif, hal tersebut tergantung

pada penggunaannya.

Dalam keluarga, kita sudah mengetahui bahwa sangat penting untuk

mengenal satu sama lain anggota keluarga kita. Mengenal dan mencontoh teladan

keluarga Nazareth untuk diterapkan dalam kehidupan kita. Mengenal keluarga

kita dapat dengan cara menghargai mereka dan menyadari bahwa pentingnya

makna kebersamaan dalam kehidupan keluarga kita. Kebersamaan yang dapat

mempererat hubungan satu sama lain dalam keluarga. Untuk meningkatkan

makna kebersamaan di dalam keluarga maka diperlukan komunikasi yang baik.

Berdasarkan bacaan Kolose 3:18-21, komunikasi dalam keluarga harus ada

timbal balik, saling menyapa, komunikasi dua arah berdasarkan kasih sayang kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kepada orang terkasih. Selain itu, komunikasi pun harus adanya keterbukaan dan

ketulusan antar anggota keluarga. Mendiskusikan masalah dalam keluarga dalam

suasana kasih, minta dan menghargai pendapat anak, serta percaya kepada

anaknya anaknya pun jiga harus mau mendengarkan cerita dan nasihat dari

orangtuanya.

Kehadiran teknologi komunikasi digital dalam masyarakat dewasa ini pasti

mempengaruhi komunikasi dalam keluarga. Keluarga harus mendidik diri dalam

media digital, agar penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan menurut

peradaban kasih yang efektif. Peran dan tanggung jawab orangtua dalam

pembinaan iman kepada anak-anak adalah dengan memberi pengajaran yang

benar dan terus membangun komunikasi dialogis yang utuh dalam rangka

menciptakan persekutuan hidup keluarga yang damai, bersukacita dan sejahtera.

Pentingnya komunikasi baik secara personal maupun melalui media sosial bagi

hidup iman manusia adalah membentuk sebuah persekutuan yang terbangun

melalui komunikasi dialogis tersebut yang secara utuh dalam keluarga merupakan

sumber-sumber kebahagiaan hidup dan nilai-nilai hidup yang sangat berharga

sehingga dapat tercipta keluarga sebagai Kerajaan Allah yang dapat mewartakan

kebaikan melalui komunikasi yang terjalin.

Menurut Paus Yohanes Paulus II yang dikutip dalam buku “Hidup di Era

Digital (2015:63) dikatakan bahwa: “Keluarga sebisa mungkin menempatkan

media digital untuk mengembangkan keluarga sebagai komunitas kehidupan dan

cinta, untuk mengembangkan nilai-nilai moral yang sehat dan untuk memajukan

suatu budaya kesetiakawanan, kebebasan, dan perdamaian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Di Wilayah Markus Kemiren, ketika penulis amati banyak sekali anak-anak

dan beberapa orangtua yang menggunakan alat komunikasi baik gadget, laptop

ataupun alat komunikasi digital yang lainnya hanya ikut-ikutan atau karena

sekedar mengikuti gaya tetapi ada juga yang memang karena kebutuhan dalam

hal berkomunikasi. Mereka terpengaruh karena dari segi lingkungan baik

lingkungan masyarakat maupun lingungan sekolah yang mendorong mereka harus

memiliki alat komunikasi tersebut, dan para orangtua sendiri juga kurang

pengetahuan dalam penggunaan gadget yang semakin canggih dan modern saat

ini. Dengan berpengaruhnya alat komunikasi digital tersebut pada anak ataupun

orangtua di Wilayah Markus Kemiren menimbulkan komunikasi personal yang

terjalin baik komunikasi personal dalam kebersamaan ataupun dalam keluarga

semakin menurun, relasi yang terjalin juga semakin minim. Terkadang jika

orangtua bertanya pada anaknya ataupun sebaliknya respon mereka hanya diam

atau hanya menggerakan anggota tubuh saja, misalnya: mengangguk, menggeleng

ataupun hanya menunjuk jika menjawabpun pandangan masih tetap fokus pada

alat komunikasi mereka atau bahkan marah karena merasa bahwa mereka

terganggu karena keasyikan mereka merasa terusik.

Mengingat situasi yang dialami dalam keluarga di Wilayah Santo Markus

Kemiren ini, perlu diupayakan dalam pendampingan sosialisasi alat komunikasi

digital terutama bagikeluarga kristiani. Agar dengan demikian dapat membantu

mereka dalam memahami penggunaan alat komunikasi digital yang sesuai dengan

kebutuhan dan semakin meningkatkan komunikasi personal dalam keluarga. Dan

tidak beranggapan bahwa alat komunikasi digital itu: ”mendekatkan yang jauh,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjauhkan yang dekat” tapi justru: “mendekatkan yang jauh dan semakin

mendekatkan yang sudah dekat”. Oleh karena itu, penulis megambil judul

“PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI DIGITAL TERHADAP

KOMUNIKASI PERSONAL SUAMI ISTRI DI WILAYAH SANTO MARKUS

KEMIREN, PAROKI SANTA THERESIA SALAM”.

B. Rumusan permasalahan

Berdasarkan uraian di atas, maka dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pasangan suami istri di Wilayah Santo Markus Kemiren, Paroki

Santa Theresia Salam menggunakan alat komunikasi?

2. Bagaimana komunikasi personal pasangan suami istri di Wilayah Santo

Markus Kemiren, Paroki Santa Theresia Salam?

3. Seberapa besar pengaruh penggunaan alat komunikasi digital terhadap

komunikasi personal suami istri di Wilayah Santo Markus Kemiren, Paroki

Santa Theresia Salam?

C. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana pasangan suami istri di Wilayah Santo Markus

Kemiren, Paroki Santa Theresia Salam menggunakan alat komunikasi.

2. Mengetahui bagaimana komunikasi personal di Wilayah Santo Markus

Kemiren, Paroki Santa Theresia Salam.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan alat komunikasi digital

terhadap komunikasi personal suami istri di Wilayah Markus Kemiren, Paroki

Santa Theresia Salam.

D. Metode Penulisan

Metode penulisan adalah deskriptif analitis yang dilengkapi dengan

penelitian kuantitatif yang datanya diperoleh malalui angket.

E. Sistematika Penulisan

Judul skripsi yang di pilih ini adalah “PENGARUH PENGGUNAAN

ALAT KOMUNIKASI DIGITAL TERHADAP KOMUNIKASI PERSONAL

SUAMI ISTRI DI WILAYAH SANTO MARKUS KEMIREN, PAROKI SANTA

THERESIA SALAM”.

Bab I, merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistimatika penulisan.

Bab II, merupakan kajian pustaka yang berbicara tentang: penggunaan alat

komunikasi digital, komunikasi personal (yang masing-masing judul memiliki

sub-sub judul), kerangka pikir penelitian, penelitian yang relevan dan hipotesis.

Bab III, merupakan metodologi penelitian yang berbicara mengenai: jenis

penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel,

teknik dan instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bab IV, merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang berbicara

mengenai: hasil penelitian yang memiliki sub-sub judul, pembahasan, refleksi

kateketis dan keterbatasan penelitian.

Bab V, merupakan bab yang terakhir yang berbicara mengenai kesimpulan

dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Alat komunikasi merupakan suatu kebutuhan bagi manusia, bahkan alat

komunikasi merupakan suatu kewajiban yang harus dimiliki setiap pribadi pada

saat ini. Mengikuti perkembangan zaman saat ini, dalam kehidupan setiap pribadi

sudah disuguhi berbagai macam alat komunikasi yang telah canggih dan

berkembang pesat, dari yang dulu jarang orang memiliki dan menggunakannya

namun saat ini hampir setiap pribadi telah dihadapkan pada alat komunikasi

digital yang canggih tersebut.

Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, dan

politik telah disadari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang telah hidup

ratusan tahun sebelum Masehi. Pada pertengahan abad ke-20, ketika dunia

dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi terknologi

elektronik, setelah ditemukan kapal api, pesawat terbang, listrik, telepon, surat

kabar, film, radio, televisi, dll, para cendekiawan pada abad sekarang menyadari

pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu

(science) (Deddy Mulyana, 2000 : 50).

Komunikasi merupakan proses yang menjadi dasar pertama memahami

hakikat manusia. Dikatakan sebagai proses karena ada aktivitas yang melibatkan

peranan banyak elemen atau tahapan yang meskipun terpisah-pisah, tahapan ini

saling berkaitan sepanjang waktu. Komunikasi tumbuh dan berkembang dari


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

waktu ke waktu sehingga seharusnya mampu menangkap sebagian besar gejala

komunikasi dari dunia nyata.

Melihat dekatnya alat komunikasi digital dengan manusia, maka berikut ini

akan dijelaskan mengenai pentingnya alat komunikasi dewasa ini dalam

kehidupan manusia terutama untuk membangun relasi antar pribadi terlebih relasi

dalam keluarga. Kemudian, untuk mewujudkan suatu komunikasi yang baik

dalam keluarga, pada bab ini juga akan dipaparkan mengenai komunikasi personal

suami istri.

A. Komunikasi secara Umum

1. Pengertian Komunikasi

Secara estimologi, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu

communicatio yang bersumber dari kata communis, yang berarti pertukaran

simbol, pesan dan informasi juga seni untuk mengekspresikan diri (Deddy

Mulyana, 2000:48).

Para ahli juga menyejajarkan asal kata komunikasi, yaitu communicare

yang dalam bahasa latin mempunyai arti berpartisipasi, atau berasal dari kata

commones yang berarti sama = common. Artinya adalah membagi informasi agar

terjadi pemahaman yang sama antara satu orang dan yang lain (Tasmara,

1997:41).

Komunikasi adalah usaha manusia dalam hidup pergaulan untuk

menyampaikan isi hati dan pikirannya, dan untuk memahami isi pikiran dan isi

hati orang lain (Lunadi, 1987:47). Menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa)

dalam buku yang berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi dikatakan bahwa


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

komunikasi menunjuk pada upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai

kebersamaan. Menurut Lunadi (1987:15) komunikasi merupakan suatu kegiatan

secara terus-menerus yang dilakukan orang untuk saling berhubungan dengan

orang lain, khususnya pada waktu berhadapan muka. Komunikasi dalam konteks

apa pun merupakan bentuk dasar adaptasi terhadap lingkungan. Menurut Rene

Spitz Pace, R. Wayne (1979:26), komunikasi adalah jembatan antara bagian luar

dan bagian dalam kepribadian manusia. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa

komunikasi dilakukan untuk pemenuhan diri, menjadikan jiwa merasa terhibur,

nyaman dan tenteram, baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,

keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol, seperti kata-kata,

gambar, angka, dan lain-lain (Barelson dan Steiner, 1964:50). Komunikasi

merupakan center of interest yang ada dalam situasi perilaku manusia yang

memungkinkan suatu sumber secara sadar mengalihkan pesan kepada penerima

dengan tujuan memengaruhi perilaku tertentu (Miller, 1996:51).

Menurut Allo Liliweri (2011:52) Komunikasi adalah tindakan manusia atau

aktivitas manusia untuk menyampaikan sesuatu. Komunikasi juga merupakan

suatu diskusi, perlakuan, diskursus, pementasan drama, dramatisasi, seni drama,

teater, mail, layanan surat melalui pos, koneksi antara komunikasi dan kegiatan

transmisi pesan.

Selain komunikasi menurut para ahli diatas, ada juga pengertian komunikasi

menurut Ruesch dalam buku Saeful Asep Muhtadi yang berjudul “Pengantar Ilmu

Komunikasi” (2015:55), yang mengatakan bahwa komunikasi adalah proses


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

menjalin hubungan, yaitu menghubungkan antara satu bagian dan bagian lainnya

dalam kehidupan. Sementara itu, definisi komunikasi dari Weaver dalam judul

buku yang sama (2015:55) memberikan penekanan pada upaya atau kegiatan

seseorang dalam mempengaruhi pikiran orang lain.

Melalui komunikasi, suami-istri bisa saling mengungkapkan atau

mewujudkan cintanya, baik melalui kata-kata maupun melalui tindakan (verbal

dan non-verbal). Maka, komunikasi dalam hidup perkawinan dan keluarga dapat

juga disebut sebagai akar hidup cinta kasih yang mempunyai peranan besar dalam

memperkembangkan dan menumbuhkan cinta antara suami-istri itu sendiri

sehingga dapat menghasilkan buah yang melimpah.

Menurut asal katanya, “komunikasi” itu berarti “tindak berbagi” (sharing).

Menurut maknanya yang terdalam, “komunikasi” berarti “membagi diri”. Tidak

hanya membagi pikiran, pengetahuan, ide-ide, tetapi lebih membagi perasaan :

takut, kecewa, jengkel, sedih, was-was, dll. Dibalik perasaan-perasaan negatif

tersebut terkandung kebutuhan-kebutuhan dasar hidup manusia yang mesti dan

menuntut untuk dipenuhi, seperti kebutuhan untuk dicintai, dimengerti, dipahami,

dihargai, bebas, dilibatkan, dll. Dengan kata lain, komunikasi adalah pertukaran

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia. Kalau kebutuhan dasar hidup

manusia tersebut tidak terpenuhi, maka kemungkinan besar akan menimbulkan

konflik (Wignyasumarta, 2000:100).

Dalam komunikasi terus-menerus, suami-istri saling mengekspresikan

realita yang ada dalam dirinya masing-masing, sehingga mereka bisa saling

mengetahui, mengerti, memahami, dan mencintai satu sama lain. Tentu saja hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

tersebut dapat terjadi kalau masing-masing pribadi saling terbuka dan jujur.

Dengan komunikasi seseorang dapat menjalin suatu relasi baru, sehingga melalui

komunikasi seseorang dapat mengenal orang lain juga dikenal orang lain.

Komunikasi juga dapat mengungkap pikiran, isi hati, ide ataupun keinginan

kepada orang lain.

2. Unsur – unsur Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses sederhana yang secara singkat bisa

dikatakan maupun disampaikan melalui sebuah perantara. Dapat dikatakan bahwa

komunikasi adalah penyampaian pesan dari si pemberi pesan kepada penerima

pesan. Agar proses tersebut dapat tercapai maka harus ada unsur-unsur yang

terpenuhi.

(Lunadi, 1987:16) dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi mengena

meningkatkan efektivitas komunikasi antar pribadi” memaparkan agar

komunikasi bisa berjalan, maka komunikasi harus memiliki unsur-unsur pokok

berikut ini:

a. Pengirim (communicator), yaitu orang yang akan berkomunikasi dengan orang

lain.

b. Penerima (communicate), adalah orang lain yang diajak si pengirim untuk

berkomunikasi.

c. Pesan, berada antara pengirim dan penerima sebagai isi yang telah dirumuskan

untuk ditransmisikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

d. Gagasan, dalam pikiran si pengirim yang berbentuk sebuah benda keras

berukuran dua meter. Hendak disampaikannya gagasan ini kepada si penerima.

e. Lambang, dalam hal ini bahasa (Indonesia) yang berbentuk kata-kata, contoh:

berbunyi “Hallo”.

f. Medium, yaitu kata-kata yang diucapkan (tentunya bisa juga gerak tangan,

telepon, tulisan dan sebagainya). Sehingga dapat didengar dan ditangkap oleh

si penerima.

g. Persepsi, yaitu terjemahan (kembali) dari lambang kata-kata itu menjadi

gagasan di pikiran si penerima.

h. Umpan balik (feedback), adalah suatu reaksi dari si penerima yang mungkin

telah merangsang reaksi lain lagi pada si pengirim. Umpan balik ini

menunjukkan kepada si pengirim tentang entah pesannya diterima dan

bagaimana pesannya itu diterima oleh penerima. Umpan balik bisa

menguatkan, atau membentuk komunikasi selanjutnya sehingga dalam

menyampaikan feedback si pengirim harus jelas.

Menurut Saeful Asep Muhtadi (2015:61) pada tahun 2002, Pengadilan

Tinggi Amerika Serikat memutuskan untuk melindungi pornografi anak-anak

virtual di internet. Melihat bahwa undang-undang mengenai pornografi anak

masih terlalu luas, para penegak hukum melihat bahwa melarang adanya gambar

anak-anak yang dihasilkan oleh komputer merupakan hal yang tidak dapat

dibenarkan. Semakin bergantung pada teknologi, terutama internet dan gadget,

tumbuh kembang anak akan semakin berdampak buruk jikalau anak-anak tersebut

menggunakan teknologi tidak sesuai dengan kebutuhannya. Mengundang para


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

remaja bergabung dalam situs internet adalah contoh bahwa teknologi

mempengaruhi kehidupan orang pada masa yang akan datang. Jika dilihat dari

segi positifnya, kemajuan teknologi juga bermanfaat bagi para orang tua dan

anak-anak karena lebih memudahkan mereka dalam berkomunikasi meskipun

harus berbeda jarak, daerah, bahkan negara.

3. Ciri-ciri Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang dilakukan manusia dewasa ini merupakan komunikasi

yang maju karena komunikasi menggunakan bantuan telephon genggam, namun

dalam kehidupan sehari-hari komunikasi tidak hanya menggunakan telephon

genggam saja tetapi komunikasi secara langsung juga sering dilakukan terlebih

pasangan suami istri. Menurut Lunadi (1987:38) terdapat ciri-ciri komunikasi,

adalah sebagai berikut:

a) Keterbukaan

Keterbukaan adalah sejauh mana individu memiliki keinginan untuk terbuka

dengan orang lain dalam berinteraksi. Keterbukaan yang terjadi dalam komunikasi

memungkinkan perilakunya dapat memberikan tanggapan secara jelas terhadap

segala pikiran dan perasaan yang diungkapkannya.

b) Empati

Empati adalah suatu perasaan individu yang merasakan sama seperti yang

dirasakan orang lain, tanpa harus secara nyata terlibat dalam perasaan ataupun

tanggapan orang tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

c) Dukungan

Adanya dukungan dapat membantu seseorang lebih bersemangat dalam

melakukan aktivitas serta meraih tujuan yang diinginkan. Dukungan ini lebih

diharapkan dari orang terdekat yaitu, keluarga.

d) Perasaan Positif

Perasaan yaitu dimana individu mempunyai perasaan positif terhadap apa

yang sudah dikatakan orang lain terhadap dirinya.

e) Kesamaan

Kesamaan adalah sejauh mana antara pembicara sebagai pengirim pesan

dengan pendengar sebagai penerima pesan mencapai kesamaan dalam arti dan

pesan komunikasi. Dengan kata lain kesamaan disini dimaksudkan individu

mempunyai kesamaan dengan orang lain dalam hal berbicara dan mendengarkan.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

Menurut Lunadi (1987:34), Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi

komunikasi, antara lain:

a. Citra Diri

Seringkali manusia melihat dirinya sendiri dalam hubungan komunikasi

dengan manusia lain dalam situasi tertentu. Bagaimana diri pribadi dalam

berkomunikasi, apakah sudah membuat lawan bicara maksud dengan pesan yang

disampaikannya ataukah sebaliknya. Sehingga diperlukan kesadaran diri dalam

berkomunikasi untuk melihat bagaimana diri pribadi dalam berkomunikasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

b. Citra pihak lain

Mengajak orang lain untuk mengerti hal-hal yang disampaikan dalam

mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerjasama

dengan orang lain. Manusia melihat umpan balik komunikasi pihak yang

diajaknya berkomunikasi baik secara fisik maupun kecerdasannya dalam

berbicara, sehingga rasa percaya diri dalam berkomunikasi akan timbul dengan

sendirinya.

c. Lingkungan fisik

Mendukung atau tidaknya tempat manusia berada ketika berkomunikasi

dengan pihak lain terkadang dapat merubah mood atau kondisi seseorang, dimana

seseorang tersebut menyampaikan ataupun menerima pesan.

d. Lingkungan sosial

Keberadaan manusia sebagai penerima pesan yang hanya hadir di

lingkungan sosial terkadang dapat menambah maupun mengurangi informasi yang

ada, yang membuat penerima maupun pemberi pesan dibuat bingung benar atau

tidaknya informasi ataupun berita yang ada.

e. Kondisi

Kondisi seseorang seperti fisik, mental, emosi dan kecerdasan dapat

mempengaruhi dalam hal berkomunikasi. Mudah atau tidaknya dalam menangkap

maupun menyampaikan pesan tergantung dari kondisi atau keadaan seseorang

sehingga berhubungan dengan mood seseorang yang tidak menentu yang

seringkali membuat lawan bicara maksud atau tidak dengan pesan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

f. Bahasa badan

Dalam berkomunikasi, manusia seringkali menggunakan anggota tubuh

untuk menjawab sebuah pesan. Gerakan-gerakan tubuh yang berbicara tanpa kata-

kata seperti: mengangguk, menggeleng, melambaikan tangan, terkadang membuat

lawan bicara tidak paham atau bahkan salah paham dalam menanggapi pesan yang

disampaikan.

B. Komunikasi Personal

Komunikasi Personal adalah penyampaian sesuatu maksud kepada orang

lain atau lawan bicara. oleh karena itu dalam keluarga sangatlah penting

memperhatikan cara menyampaikan sesuatu baik Suami ke Istri, Istri ke Suami,

Orangtua ke Anak, bahkan Anak ke Orangtua.

Komunikasi personal atau komunikasi pribadi merupakan komunikasi

seputar diri sendiri. Biasanya, komunikasi jenis ini dilakukan ketika sedang

melakukan perenungan, perencanaan, dan penilaian pada diri kita sendiri. Hal

tersebut membentuk landasan-landasan bagi tanggapan, motivasi, dan komunikasi

kita dengan orang-orang atau beberapa faktor yang ada di dalam lingkungan.

Selain itu komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih disebut dengan

komunikasi antarpribadi atau komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal

merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi berhadap-hadapan antara

dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun tidak. Komunikasi ini

menunjukkan sikap dan cara seseorang dalam berkomunikasi. Komunikasi ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

terjadi dalam suatu dialog. Dialog merupakan suatu bentuk komunikasi yang

menunjukkan terjadinya interaksi antara satu dengan yang lainnya.

Komunikasi Keluarga adalah suatu pengorganisasian yang mengutamakan

isi pesan atau kehadiran dalam sebuah interaksi antarpribadi, yang menggunakan

kata-kata, sikap tubuh, intonasi suara, tindakan untuk menciptakan harapan,

ungkapan perasaan serta saling membagi pengertian (Rae Sedwiq, 1985:134)

Dari komunikasi seperti ini, individu akan mendapatkan pengertian bersama

dan rasa empati sebagai akibat dari saling menghargai antarsesama. Akan tetapi,

komunikasi interpersonal ini sering menimbulkan terjadinya suatu

kesalahpahaman dalam berkomunikasi karena adanya perbedaan pendapat atau

ketidaknyamanan situasi, sehingga sering terjadinya konflik antar sesama.

Dalam Komunikasi personal, menurut Saeful Asep Muhtadi (2015:101)

terdiri atas tiga bagian penting, yaitu:

1. Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi Inrapribadi atau komunikasi intrapersonal adalah proses

penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi dalam diri komunikator, antara diri

sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif

dari individu dalam pemprosesan simbolis dari pesan-pesan yang diproduksi

melalui proses pemikiran internal individu.

Dalam komunikasi intrapersonal seorang individu menjadi pengirim

sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam

proses internal yang berkelanjutan. Untuk memahami hal-hal yang terjadi ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

orang saling berkomunikasi, seseorang perlu untuk mengenal dirinya sendiri dan

orang lain. Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang dilakukan sehari-hari

dalam upaya memahami diri pribadi, di antaranya: berdoa, bersyukur, introspeksi

diri dengan meninjau perbuatan, melamun, membayangkan atau merancanakan

aktivitas yang akan dilakukan, termasuk juga reaksi hati nurani, mendayagunakan

kehendak bebas, berimajinasi secara kreatif, dan sebagainya.

Pemahaman diri pribadi berkembang sejalan dengan perubahan yang terjadi

dalam hidup. Kita tidak terlahir tentang pemahaman tentang siapa diri kita, tetapi

perilaku kita berperan penting dalam membangun pemahaman diri pribadi.

Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu

pada identitas spesifik dari individu. Elemen kesadaran diri adalah konsep diri,

proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri yang berbeda-beda

(multiple selves).

2. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian pesan dari

seseorang kepada orang lain (pihak lain). Menurut pengertian tersebut,

komunikasi dikaitkan dengan pertukaran informasi yang bermakna dan harus

membawa hasil di antara orang-orang yang berkomunikasi. Komunikasi

interpersonal menghendaki informasi atau pesan dapat tersampaikan dan

hubungan di antara orang yang berkomunikasi dapat terjalin. Oleh karena itu,

setiap orang dituntut memiliki keterampilan komurnikasi interpersonal agar dapat

berbagi informasi, bergaul, dan menjalin kerjasama untuk bertahan hidup.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Komunikasi interpersonal diartikan Mulyana (2000:73) sebagai komunikasi

antara orang-orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya

menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non

verbal.

Komunikasi interpersonal telah melingkupi aspek kehidupan yang luas dan

dapat meluas jangkauannya. Misalnya, seorang ayah dituntut anak-istrinya tidak

hanya mencukupi nafkah keluarganya, tetapi juga harus membangun komunikasi

yang harmonis dalam lingkup keluarga.

Komunikasi interpersonal menjadi urat nadi untuk denyut kehidupan

sekaligus kekuatan utama dalam membentuk pengertian dan pemahaman di antara

orang-orang. Komunikasi interpersonal membina percakapan, koordinasi, dan

kerjasama orang-orang agar produktif, dinamis, dan inovatif sekaligus

menghubungkan tujuan organisasi dengan tingkat partisipasi anggota dan

dinamika kemajuan masyarakat.

Komunikasi interpersonal juga membina fungsi sosial seseorang. Sesorang

berkomunikasi, bergaul, memperoleh banyak teman, kemudian membina jalinan

kerja sama yang menguntungkan hidupnya.

3. Komunikasi Transendental

Komunikasi transendental secara luas dapat diartikan sebagai proses

komunikasi antara manusia dan sang penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Komunikasi jenis ini dapat berupa aktivitas yang berkaitan dengan hubungan

antara manusia dan Tuhan. Misalnya, bentuk permohonan doa yang dipanjatkan

manusia kepada Tuhan. Deddy Mulyana (2004:133) mengatakan bahwa bentuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

komunikasi ini paling sedikit dibicarakan dalam displin ilmu komunikasi, tetapi

bentuk komunikasi inilah yang terpenting bagi manusia karena keberhasilan

manusia melakukannya tidak hanya menentukan nasibnya di dunia, tetapi juga di

akhirat.

Selain bagian penting di atas yang telah diuraikan, dalam komunikasi

personal terdapat juga dua jenis komunikasi, yaitu : komunikasi aktif dan

komunikasi pasif.

a. Komunikasi Aktif

Aktif berarti mau bekerja dan bergerak untuk mencapai sebuah kesatuan.

Kesatuan yang dapat membawa kedalam sebuah keluarga yang hidup dan utuh,

dalam arti hidup menjadi keluarga sehat, saling membantu dan terbuka.

Komunikasi yang lebih akrab dapat menjamin keutuhan dan kenyamanan anggota

keluarga.

Dengan komunikasi, kesetiaan dan cinta kasih dalam keluarga tetap terjaga,

sehingga dapat terus mempertahankan keutuhan perkawinan dan mampu melewati

berbagai macam tantangan dalam hidupnya (Obor, 1985:92).

Kegiatan komunikasi terjadi sejak manusia lahir, tumbuh menjadi anak-

anak, remaja, dewasa, sampai meninggal. Bahkan komunikasi manusia dimulai

sejak berada di dalam kandungan. Ketika bayi lahir, terdmakna engar tangis yang

mengawali kehidupannya. Tangisan ini mengandung makna yang harus direspon.

Demikian pula, kelahiran bayi yang tidak menangis merupakan sebuah pesan

yang harus segera direspon (Saeful Asep Muhtadi, 2015:36).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

b. Komunikasi Pasif

Komunikasi pasif adalah komunikasi yang mati, dalam arti tidak ada relasi

satu dengan yang lain. Dapat terjadi karena lebih mementingkan diri sendiri, tidak

ada keterbukaan dalam keluarga, bisa terjadi juga karena kesibukan anggota

keluarga dalam melakukan aktivitas sehari-hari sehingga untuk saling bertegur

sapa dengan anggota keluarga sangat kurang dan minim. Ini menjadi perhatian

bagi suami-istri dalam melakukan aktivitas. Komunikasi dalam keluarga sangat

diperlukan dalam menjalani hidup, sebagai dasar bangunan yang kokoh (Saeful

Asep Muhtadi, 2015: 129).

4. Komunikasi Suami – Istri

Menurut rencana Allah sejak awal, laki-laki dan perempuan dipanggil untuk

saling mencintai di dalam kebersamaan dan kesatuan seluruh hidup. Allah

bersabda: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya

dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” ( Kej 2:24).

Dalam hidup berkeluarga relasi suami-istri setiap hari dijalin melalui

komunikasi. Menurut Dwight Harvey Small (2000:164) jiwa dari perkawinan

adalah sistem komunikasinya. Dapat juga dikatakan, keberhasilan dan

kebahagiaan setiap pasangan dapat diukur menurut dalam dangkalnya dialog

mereka sebagai suami-istri. Sementara itu Jay Adam (2000:170) mengatakan,

hubungan suami-istri yang sehat tidak mungkin tanpa komunikasi yang baik.

Melalui komunikasi yang baik, kesulitan-kesulitan hidup dapat di sharing kan,

dicari sebab-sebabnya dan jika ada kesalahan masing-masing dapat saling


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

mengampuni. Tanpa kemauan untuk saling mengampuni, sulitlah

mempertahankan keutuhan rumah tangga.

Mendasarkan pengenalan diri dan pasangan melalui komunikasi, akan dapat

mengadakan komunikasi secara baik, tepat, dan mengena. Sebaliknya, bila tidak

peduli akan sifat diri dan sifat pasangan, maka komunikasi akan terasa salah,

meleset, dan tidak mengena. Itulalah sebabnya tidak jarang dalam berkomunikasi

terjadi salah paham, salah pengertian yang mengakibatkan percekcokan,

pertengkaran, kerenggangan relasi suami-istri yang terkadang berkembang

menjadi konflik berat yang tidak teratasi, datangnya bencana kehancuran

keluarga: perceraian. Itulah yang berkembang pada akhir abad ke-20 ini. Maka

perlulah pasangan-pasangan suami-istri menciptakan komunikasi yang baik dan

efektif, sehingga akan tepat dan sehat dengan cara komunikasi seperti berikut (Ign

Wignyasumarta, 2000:134-135) :

a. Asas – asas Komunikasi yang Baik


1) Asas Kesamaan

“Hendaklah kamu sehati, sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa dan satu

tujuan” (Flp 2:1-2). Sehati sepikir berarti mempunyai kesamaan maksud dan

pendapat yang dijiwai kasih, serta jiwa dan tujuan yang sama dalam menghadapi

segala macam masalah keluarga.

2) Asas Kesatuan

Kesatuan bahasa, tempat tinggal, tindakan, dan tujuan (bdk. Kej 11:1-6).

Kesatuan-kesatuan tersebut merupakan alat utama untuk kelancaran komunikasi,

membuat relasi lebih sering, menciptakan kerjasama dan memperteguh dukungan

satu sama lain.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

3) Asas Keterbukaan

Muncul dari sikap yang tulus dan jujur serta membebaskan manusia dari

rasa curika dan prasangka.

4) Asas Mengutamakan Pasangan.

“Jangan kamu didorong oleh cemburu dan gila hormat, melainkan

hendaknya kamu dengan rendah hati memandang sesamamu lebih tinggi dari

dirimu sendiri” (Flp 2:3). Menomersatukan pasangan dan tidak mementingkan

kepentingan diri sendiri merupakan prinsip yang memuluskan komunikasi.

Berkaitan dengan asas-asas di atas, yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi

ialah sebagai berikut:

1) Menghindari kata-kata yang menyakitkan hati pasangan.

2) Menghindari pengungkitan masa lalu.

3) Tidak meragukan integritas satu sama lain.

4) Tidak memutlakan suatu kebenaran atau kesalahan yang mau dikatakan.

5) Tidak membawa-bawa orang luar ke dalam hubungan suami-istri.

5. Komunikasi dalam Keluarga

Hidup bersama yang harmonis dan kesatuan yang mendalam antara suami

dan istri juga dengan anggota keluarga yang lain hanya dapat dicapai bila ada

komunikasi yang baik. Tanpa komunikasi (verbal dan nonverbal) yang baik,

sulitlah bagi kita memahami keluarga sebagai komuitas antar pribadi.

Sebagai keluarga Kristiani diharapkan untuk melakukan komunikasi atas

dasar kasih. Kasih memperlihatkan diri dengan berbagai cara, seperti halnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

kumpul bersama keluarga dan menciptakan sebuah komunikasi atau sharing,

sehingga terlihat kebersamaan dan keharmonisan dalam keluarga tersebut.

Keluarga menjadi sasana pertemuan antar pribadi yang berbeda-beda. Setiap

pribadi mempunyai peranan masing-masing dalam mengembangkan kemampuan

dan daya yang dikaruniakan Pencipta kepada masing-masing orang, demi

kebahagiaan seluruh keluarga bersama. Setiap anggota keluarga bisa memetik

buah-buah pertemuan itu untuk mengembangkan kehidupan (Darmawijaya,

1994:150)

Penyampaian komunikasi dengan cara yang baik akan menghasilkan

keluarga yang baik dan berkualitas. Sedangkan kata "Keluarga" merujuk pada

suatu "komunitas" artinya bahwa terdapatnya lebih dari satu orang bersepakat

untuk tinggal dan hidup bersama-besama. Keluarga terdiri dari minimal ada

Suami dan Istri, kedua insan inilah menyatukan diri dalam ikatan cinta untuk

mengambil bagian dalam kehidupannya, supaya manusia tidak sendirian saja.

Dalam arti setiap keluarga yang sudah terbentuk pasti menginginkan keluarga

yang damai dengan saling menjalin komunikasi yang baik, tidak hanya baik

secara personal akan tetapi juga menciptakan komunikasi yang baik dengan Allah

sendiri sehingga tujuan untuk membangun keluarga Nazaret yang berlandaskan

cinta kasih dapat tercapai dan tercipta dalam sebuah keluarga kristiani.

Keluarga Nazaret memang keluarga yang dibangun untuk perkembangan

pribadi yang amat berarti bagi hidup kristiani, yakni pribadi Yesus Kristus.

Pribadi itu bukan hanya dikandung dan lahir dari keluarga itu, melainkan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

membentuk keluarga itu sehingga seluruh keluarga mencerminkan keluarga yang

berpusat pada Yesus Kristus.

Jadi, Komunikasi yang baik dalam Keluarga memungkinkan mereka untuk

menikmati hidup yang Tuhan berikan dalam perjalanan keluarganya, membentuk

keluarga yang bahagia akan mencerminkan kehidupan keluarga Kristiani yang

sesungguhnya untuk dapat mendatangkan damai dan sejahtera bagi pribadi dan

lingkungan sekitarnya.

C. Komunikasi Menggunakan Alat Digital

1. Alat komunikasi

a. Pengertian Alat Komunikasi

Alat komunikasi adalah alat perantara yang digunakan dalam penyampaian

informasi dari komunikator kepada komunikan yang bertujuan untuk efisiensi

penyebaran informasi atau pesan tersebut.

Komunikasi pada hakekatnya adalah kegiatan menyatakan suatu gagasan

(isi hati dan pikiran) dan menerima umpan balik yang berarti menafsirkan

pernyataan tentang gagasan orang lain (Lunadi, 1987 : 37).

Handphone adalah perangkat elektronik yang berukuran relatif kecil, mudah

dibawa, namun memiliki fungsi khusus dan memadai dalam segala kemampuan

komunikasi. Dari hari ke hari handphone selalu muncul dengan menyajikan

teknologi terbaru yang hidup manusia menjadi lebih mudah (KWI, 2015:194).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

b. Pentingnya Alat Komunikasi dalam Kehidupan Manusia

Dewasa ini alat-alat komunikasi mempunyai tempat yang istimewa. Alat-

alat komunikasi, seperti media cetak, film, radio, televisi, internet, dan

sebagainya, oleh Konsili Vatikan II diakui sebagai penemuan teknologi modern

“yang membuka peluang-peluang baru untuk menyalurkan dengan lancar segala

macam berita, gagasan, dan pedoman” (IM 1). Oleh karena itu Konsili juga

menganjurkan agar alat-alat komunikasi “dimanfaatkan secara efektif dalam

aneka macam karya kerasulan” (IM 13), khususnya dalam tugas pewartaan. Inilah

cara komunikasi yang dewasa ini lazim dipakai dalam segala macam usaha

propaganda, indoktrinasi, dan penyebaran informasi. Janganlah Gereja menjadi

asing terhadap dunia komunikasi ini, melainkan mengambil manfaat

perkembangan teknik demi pewartaan Injil dan kesaksian iman. Sekaligus Gereja

ingin membimbing orang supaya bersikap kritis dan dewasa terhadap pengaruh

dan kuasa media massa. Penyiaran berita harus sesuai dengan kebenaran.

Pengaruh propaganda dan indoktrinasi tidak boleh menyangkal atau menghalang-

halangi tanggung jawab dan kebebasan berpikir. Pedoman-pedoman yang

disiarkan hendaknya benar-benar membantu orang dan tidak hanya memaksakan

kehendak mereka yang berkuasa atas alat-alat komunikasi. Alat-alat ini

mempunyai pengaruh luar biasa besarnya atas pembentukan pendapat umum.

Maka Gereja mengajak semua orang termasuk keluarga-keluarga katolik untuk

ikut berjaga supaya alat-alat komunikasi jangan menyelewengkan pandangan

masyarakat dari kebenaran prinsip-prinsip moral. Sebaiknya hendaknya melalui


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

alat-alat komunikasi kebenaran dari Allah semakin diketahui oleh banyak orang

dan menjadi pegangan hidup dalam pembangunan masyarakat.

2. Penggunaan Handphone

Dengan perkembangan zaman, komunikasi yang dilakukan tidak hanya

berbincang-bincang, tetapi mengalami perkembangan dengan ditemukannya alat-

alat teknologi. Muncullah komunikasi digital, untuk melakukan interaksi dan

penyampaian pesan melalui beberapa perangkat tambahan, seperti komputer,

handphone, internet, dan sebagainya.

a. Manfaat Handphone bagi Kehidupan Manusia

Pada zaman sekarang alat komunikasi mudah didapat dengan layanan yang

dibilang lengkap. Tidak dipungkiri handphone jaman sekarang memiliki aneka

ragam bentuk dan fasilitas didalamnya. Contoh yang paling kecil adalah dimana

handphone bisa digunakan sebagai kamera, video, pemutar musik, dan bahkan

untuk browsing. Tahun 2010 banyak alat komunikasi yang memiliki fasilitas

lebih. Namun banyak salah yang menafsirkan bahwa handphone sebagai alat

komunikasi terkadang tidak digunakan pada tempatnya. (Pradana Dian, 2015)

belum lama ini bagi pelanggan layanan BB atau BlackBerry mulai menutup situs-

situs tertentu yang tidak pantas untuk ada di layanan dan fasilitas handphone

tersebut. Ini adalah sebagian contoh kecil tentang bagaimana kurangnya

penggunaan yang tepat dan fasilitas yang berlebihan pada alat komunikasi.

Dalam bukunya Pradana Dian (2015) yang berjudul, “Deeper points to

Biblical Blackberry messages” dikatakan bahwa, Handphone digunakan sebagai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

alat komunikasi, namun juga tidak perlu diberi fasilitas berlebihan semacam

kamera, video, dan layanan internet. Kadang pengguna alat komunikasi ini

sangatlah tidak mempedulikan apa yang menjadi dampak buruk pada

kegunaannya. Bisa kita bayangkan anak zaman sekarang yang menginjak Sekolah

Dasar sudah diberi kebebasan Orang tuanya untuk memiliki handphone sendiri.

Mungkin jikalau benar-benar sebagai alat komunikasi. Tetapi bisa saja anak yang

baru berusia belum genap 15 Tahun itu terpengaruh hubungan luar dan terjerumus

untuk menggunakan handphone itu tidak sesuai dengan kegunaannya.

Manfaat alat komunikasi sendiri sebenarnya hanyalah sebagai sarana untuk

mengetahui informasi ataupun kabar. Alat komunikasi sendiri dapat digunakan

sesuai dengan kebutuhan tergantung bagaimana pengguna dapat memanfaatkan

alat komunikasi tersebut.

Dampak positif termasuk keterkaitan yang lebih besar, komunikasi lebih

mudah, dan paparan informasi yang ada pada masa lalu bisa lebih mudah

didapatkan dengan adanya alat komunikasi yang dari hari ke hari semakin

canggih. Komunikasi digital juga dapat dimanfaatkan untuk aktualisasi diri yang

berdampak positif bagi sesama sehingga dapat menciptakan bahasa baru yang

lebih imajinatif dan penuh dengan sensasi.

Dalam keluarga, pengaruh media digital sangat terasa, misalnya menjadi

sarana komunikasi antar anggota keluarga yang hidup saling berjauhan, selain itu

bermanfaat sebagai salah satu sumber belajar bagi anak-anak dan orang tua, juga

sebagai sarana hiburan untuk semua anggota keluarga. Pengaruh positif yang

dirasakan dalam keluarga ini dapat meningkatkan relasi antar anggota keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

sehingga dengan digunakannya alat komunikasi tersebut dapat semakin

“mendekatkan yang jauh” bukan sebaliknya.

Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia

bisnis yang revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah,

murah, praktis, dan dinamis dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi,

(KWI, 2015). Seperti internet misalnya saat ini menjadi sebuah solusi untuk

beberapa kalangan. Di zaman yang semakin terbuka inilah segalanya terasa lebih

mudah dan praktis tentu saja dibalik kesempurnaan ini terdapat banyak sisi negatif

atau dampak negatif. Maka segala sesuatu yang dilakukan harus memenuhi proses

untuk melindungi setiap hak cipta.

Dalam buku yang berjudul “Hidup di era digital” (2015:59) dapat

disimpulkan bahwa bagi anak-anak, media digital membawa pengaruh positif

maupun negatif. Adapun pengaruh positif dari media tersebut diantaranya:

a) Menghemat jarak dan waktu

b) Menghemat biaya

c) Lebih kreatif, menantang dan imagenatif dalam menciptakan sesuatu.

d) Mudah dalam mengakses

e) Dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja

f) Menciptakan kolam pergaulan lewat jalur madaya.

Saeful Asep Muhtadi (2015:385) mengatakan bahwa perubahan teknologi

komunikasi membawa dampak positif terhadap kehidupan sosial masyarakat,

diantaranya sebagai berikut:

a) Menghemat jarak dan waktu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

b) Menghemat biaya.

c) Lebih kreatif dan imajinatif.

d) Mudah dalam mengakses.

e) Dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.

f) Memperluas silaturahmi dan pertemanan

g) Dapat melakukan pesan ke beberapa tujuan secara bersamaan.

Kehidupan manusia saat ini tidak lepas dari penggunaan telephone genggam

dalam urusan sehari-hari, baik dalam pekerjaan maupun kepentingan lainnya.

Penulis mengambil dari artikel di internet http://manfaat-handphone-dalam-

kehidupan-manusia-saat-ini, terdapat manfaat dalam penggunaan telephone

genggam, yaitu:

1) Komunikasi antar manusia

Handphone adalah suatu bentuk pengembangan terbaru dari teknologi

nirkabel. Dengan Handphone seseorang dapat melakukan komunikasi seperti

telepon suara, mengirim pesan sms, pesan gambar (mms), dan layanan data.

2) Mencari Informasi / Ilmu

Berselancar di dunia maya akan terasa lebih cepat dengan Handphone yang

menggunakan koneksi internet tanpa kabel generasi terbaru. Ditambah lagi

dengan web browser terbaru yang dapat menerjemahkan bahasa pemograman.

3) Hiburan

Dengan adanya berbagai aplikasi hiburan gratis yang dapat diunduh secara

gratis maupun berbayar menambah lengkap sarana hiburan yang ada pada

Handphone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

4) Aplikasi

Handphone dapat memasang dan menjalankan berbagai aplikasi yang tersedia

di internet dan juga non internet yang sesuai dengan sistem operasi yang

digunakan. Semakin canggih Handphone yang digunakan, maka pada umumnya

semakin banyak aplikasi yang bisa dijalankan.

5) Penyimpanan data

Kapasitas memori Handphone yang besar bisa berfungsi sebagai media

penyimpanan data file. Handphone yang diberi kartu memori tambahan akan

mampu menampung data lebih besar.

6) Gaya

Banyak orang yang menggunakan Handphone hanya untuk menunjang

penampilan sehari-hari. Orang yang memiliki gengsi yang tinggi akan berusaha

untuk menggunakan Handphone yang dipandang orang keren dan canggih.

7) Penunjuk Arah

Salah satu fungsi penting dari Handphone adalah untuk mendapatkan

informasi arah mata angin, arah kiblat, dan sebagainya. Handphone yang

memiliki fasilitas GPS dapat menunjukkan arah mata angin seperti layaknya

kompas sungguhan. Selain itu dengan dipadukan layanan jejaring sosial maka

dapat menjadi sesuatu yang sangat menarik dan dibutuhkan.

Dampak positif yang dapat dirasakan dari perkembangan teknologi

komunikasi adalah kemudahan masyarakat dalam berkomunikasi dengan kerabat

yang jaraknya sangat jauh. Teknologi yang semakin canggih saat ini dapat

mengakrabkan diri kembali dengan teman-teman lama dan sanak saudara lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Dengan adanya kemudahan ini, tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk

dapat berkomunikasi. Kini dengan menggunakan smartphone, iphone, gadget,

yang diisi dengan berbagai macam aplikasi, masyarakat dapat bertukar informasi

dalam hitungan detik. Selain itu, dampak positif lainnya adalah masyarakat atau

keluarga lebih mudah menyebarkan kebaikan antarumat manusia.

Seiring dengan berjalannya waktu, seseorang akan sulit menjalin

komunikasi tatap muka dan membangun relasi dengan orang-orang di sekitarnya

terutama dalam keluarga. Apabila hal tersebut tidak dicegah, akan timbul dampak

yang sangat buruk bagi kehidupan sosial, yaitu manusia akan sangat

individualistis dan tidak lagi berinteraksi ataupun bersosialisasi di dunia nyata.

Hal ini nampak terlihat ketika penulis berada dalam sebuah keluarga yang tidak

memiliki relasi yang baik dengan orang lain dikarenakan teknologi yang semakin

canggih dengan aplikasi-aplikasi yang merajainya.

Oleh karena itu, masyarakat luas terutama keluarga-keluarga kristiani harus

bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi yang berkembang saat ini,

terlebih memberikan perhatian kepada anak-anak yang lebih dulu dapat

menguasai teknologi yang berkembang saat ini daripada orangtuanya. Dengan

demikian, setiap pribadi dapat menghargai waktu yang ada untuk melakukan

aktivitas bersama keluarga atau kerabat dengan sharing di dalam keluarga atau

bermain bersama keluarga. Sehingga hal tersebut dapat lebih mengakrabkan

anggota keluarga satu dengan yang lainnya, maka terciptalah keluarga yang

harmonis, nyaman dan damai.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

b. Kerugian Menggunakan Handphone

Dalam buku yang berjudul “Hidup di era digital” (2015:23) dikatkan bahwa

di era digital ini keberadaan HP (Handphone atau telephone genggam) sudah

menjadi gaya hidup masyarakat, termasuk di Indonesia. Tidak peduli dari

kalangan bawah maupun orang kaya. Handphone sudah menjadi barang yang

dibutuhkan setiap saat. Dengan Handphone pula manusia merasa terbantu

khususnya dalam hal berkomunikasi.

International EMF (Electromagnetic Field) Collaborative melaporkan hasil

penelitiannya yang dilakukan di 13 negara di Wilayah Eropa Barat bahwa radiasi

Handphone membawa dampak yang berpengaruh terhadap kesehatan khususnya

kesehatan anak.

Berdasarkan laman http://kerugiandalampenggunaanhandphonedewasaini,

Memang penggunaan Handphone sangat berguna bagi kehidupan manusia, hanya

saja bagaimana setiap pribadi mengatur dalam penggunaannya. Adapun kerugian

dalam penggunaan Handphone, antara lain:

1) Menurunkan Minat Baca

Melihat orang Indonesia dan remaja saat ini, mereka lebih memilih mengirim

sms daripada membaca buku.

2) Meningkatkan Beban Biaya Hidup

Sebesar 73% pengguna Handphone mengeluarkan biaya untuk membeli

voucher perbulannya sekitar 100-200 ribu, 9% antara 201 – 300 ribu dan 8% lebih

dari 300 ribu perbulan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

3) Peluang Praktik Bisnis Ilegal

SMS minta dikirimkan pulsa, SMS minta ditolong yang ternyata perampok,

minta ditransfer uang, penawaran produk tertentu padahal pelaku pemerasan,

undian berhadiah yang meminta korban untuk mengirimkan sejumlah uang

kepada pelaku, chatting dengan selebritis, game online, penculikan.

4) Kerugian Sosial

Penggunaan Handphone menjadi lalai saat menggunakan alat tersebut yang

berakibat pada kekacauan sosial seperti kecelakaan lalu lintas, perselingkuhan

yang berujung pada perceraian, pornografi, pornoaksi, penurunan prestasi belajar

atau kerja, penurunan kepekaan sosial.

Penggunaan Handphone menjadi malas untuk bersosialisasi dengan teman dan

lingkungan sekitar (berinteraksi langsung) karena dengan Handphone segalanya

bisa dilakukan dengan duduk di tempat tanpa perlu beranjak dari tempat duduk

dan meninggalkan aktivitas, mulai dari mengisi pulsa, transfer uang, memesan

tiket, belanja, hingga memesan makanan dapat dilakukan tanpa beranjak dari

tempat sedikitpun.

5) Mengganggu Kesehatan

Penelitian di Amerika membuktikan bahwa kaum pria yang membawa

Handphone di saku celana dapat menurunkan 70% produktivitas sperma dan lebih

parah lagi sperma yang dihasilkan tidak akan dapat membuahi sama sekali alias

mandul, karena sperma telah rusak akibat radiasi yang dipancarkan oleh

Handphone yang ditaruh di saku celana.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Kuatnya pancaran gelombang dan letak Handphone yang menempel di kepala

akan mengubah sel-sel otak hingga berkembang abnormal dan potensial menjadi

sel kanker.

Dampak negatif pada masa kini dalam penggunaan alat komunikasi digital

disebabkan oleh game online terjadi pada anak-anak dan remaja karena terlalu

banyak mengahbiskan waktu di depan komputer mereka menjadi kurak produktif

dalam melakukan sesuatu dan bermasalah pula pada kesehatan mata serta

penyakit yang lainnya belum lagi kerusakan moral. Komputasi personal dan non-

kegiatan kerja digital terkait di tempat kerja sehingga membantu menyebabkan

bentuk kuat invasi privasi, seperti merekam keystroke dan informasi penyaringan

aplikasi (spyware dan isi-kontrol perangkat lunak). Selain itu banyak juga efek

negatif karena terlalu bebasnya situs situs porno, sangat tidak baik untuk

seseorang ketika terus menerus menyaksikan hal tersebut karena dapat merusak

kinerja otak dan syaraf. Serta masalah-masalah yang begitu banyak kaitannya

dengan teknologi yang semakin luas ini.

Dalam keluarga penggunaan pada alat komunikasi juga sangat terasa,

terbukti keluarga tidak lagi menjadi media perjumpaan hati dan komunikasi, tetapi

hanya menjadi tempat berada dan berkumpul mereka secara fisik.

Dalam buku “Menepis Hambatan Tumbuh Kembang Anak” (2006:84),

dapat dilihat bahwa penggunaan alat komunikasi digital sangat berpengaruh

terhadap kehidupan setiap pribadi terutama pada anak, masih ada beberapa hal

yang bersangkutan, diantaranya:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

1) Tergantung dengan layanan Internet

2) Membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya.

3) Banyaknya penipuan

4) Tidak mengetahui secara pasti dengan siapa kita berhubungan

5) Tidak adanya privacy

6) Ketergantungan

7) Tidak peduli dan tidak peka terhadap orang-orang yang berada disekitarnya

8) Malas dan tidak mau berusaha (ingin Instan)

Dampak negatif juga dikatakan oleh Saeful Asep Muhtadi (2015:386) dalam

bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Komunikasi”, yaitu:

1) Bergantung pada layanan internet.

2) Banyaknya penipuan

3) Tidak mengetahui secara pasti dengan siapa berkomunikasi.

4) Tidak adanya privacy.

5) Ketergantungan

Dalam buku yang berjudul, “Hidup di Era Digital” (KWI, 2015:60)

dikatakan dampak negatif bagi anak-anak dalam penggunaan media digtal, di

antaranya:

1) Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan

pengetahuan yang diperolehnya sehingga meganggap bahwa apa yang

dibacanya di internet adalah pengetahuan yang terlengkap dan final.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

2) Kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi

mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tdak tahan dengan

kesulitan.

3) Kemajuan teknologi mempercepat segalanya dan tanpa disadari, anak pun

dikondisikan untuk tidak tahan dengan kelambanan dan keajegan.

4) Kemajuan tekologi juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi

secara dangkal.

D. Penelitian yang Relevan

Terkait dengan penulisan penelitian ini, penulis menemukan bahwa terdapat

beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu mengenai

Pengaruh Komunikasi Personal dan Digital Terhadap Keharmonisan Keluarga

Kristiani yang berkaitan dengan variabel peranan, diantaranya adalah penelitian

yang dilakukan oleh Gary Thomas (2011), berjudul “Sacred Marriage”.

Penelitian ini bersifat diskriptif mengenai peranan pada sebuah keluarga.

1. Kasih suami-istri pada keluarga bersumber pada cinta ilahi, dan seharusnya

diwujudkan menurut pola persatuan Kristus dengan Gerejanya. Dalam

perkawinan suami-istri didukung dan disucikan oleh Kristus Sang Penyelamat

dan Gereja mempelaiNya.

2. Peranan keluarga sebagai unsur dasar masyarakat dan umat beriman sangat

penting. Mengingat pengaruh keluarga katolik dalam lingkungannya, perlulah

diperhatikan pembinaan semangat pengorbanan, dan kesadaran bahwa setiap

anggota umat dan setiap keluarga harus berjiwa pewarta keselamatan. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

demikian komunikasi yang ada dalam keluarga haruslah terjalin dengan baik,

mengingat tugas sebagai suami-istri berat. Sehingga untuk menciptakan

keluarga yang harmonis dapat tercipta dengan baik dan sesuai harapan

keluarga kristiani.

Dalam hal ini Gary dan Betsy Ricucci (2011:199) mengatakan:

Berlaku setia saja kepada pasangan Anda sudah merupakan kesaksian yang
berarti dalam masyarakat kita. Tetapi ketika anda mengambil inisiatif lebih
untuk mengkomunikasikan kasih kepada pasangan anda dengan cara yang
konsisten, kreatif, dan tidak ditahan-tahan, dunia tidak bisa lagi menutup
matanya. Tuhan akan dihormati melaluinya.

E. Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan teori-teori diatas dapat dirumuskan kerangka pikir sebagai

berikut: komunikasi personal dan komunikasi digital dalam keluarga. Komunikasi

digital dan personal saling berkaitan dalam membangun relasi keluarga terutama

pasangan suami istri di Wilayah St Markus Kemiren. Dalam membangun sebuah

komunikasi diperlukan kerjasama antara pasangan, pasangan melakukan sebuah

komunikasi secara langsung atau yang disebut komunikasi personal yang berarti

komunikasi yang dilakukan secara tatap muka atau “face to face”. Komunikasi

secara tatap muka yang dilakukan oleh dua orang tersebut dapat lebih

mengakrabkan terlebih pasangan suami istri yang melakukan komunikasi

personal. Selain komunikasi personal, komunikasi yang saat ini banyak dilakukan

adalah komunikasi digital dengan menggunakan bantuan telephon genggam.

Penggunaan alat komunikasi digital tidak lepas dari kebutuhan manusia zaman

sekarang dari waktu ke waktu. Menjadi keprihatinan bahwa alat komunikasi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

digital atau telephon genggam dapat mengganggu keharmonisan maupun

komunikasi yang secara langsung dilakukan oleh pasangan suami istri di Wilayah

St Markus Kemiren. Terkadang komunikasi dengan orang lain yang dijalin

melalui telephon genggam lebih intens dilakukan daripada komunikasi yang

seharusnya secara langsung dapat dilakukan oleh pasangan untuk lebih

mengakrabkan namun dengan hadirnya handphone atau telephon genggam dalam

keluarga justru memiliki dampak buruk dalam kehidupan berumah tangga di

Wilayah St Markus Kemiren.

Dengan demikian perlulah penulis untuk melakukan penelitian sehingga

membuktikkan bahwa Ha terdapat pengaruh antara penggunaan alat komunikasi

digital terhadap komunikasi personal suami-istri di Wilayah Santo Markus

Kemiren, Paroki Santa Theresia Salam dan Ho menunjukkan bahwa tidak ada

pengaruh antara penggunaan alat komunikasi digital terhadap komunikasi

personal suami-istri di Wilayah Santo Markus Kemiren, Paroki Santa Theresia

Salam. Sehingga penulis dapat mengetahui apakah berpengaruh dan seberapa

besar jika berpengaruh komunikasi tersebut.

F. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis dua arah yaitu

Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nol (Ho). Hipotesis benar jika Hipotesis

Alternatif (Ha) terbukti kebenarannya. Berdasarkan uraian teoritik diatas, maka

hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Ha = Ada pengaruh negatif penggunaan alat komunikasi digital terhadap

komunikasi personal suami istri di Wilayah St. Markus Kemiren, Paroki Santa

Theresia Salam.

Ho = Tidak ada pengaruh negatif penggunaan alat komunikasi digital terhadap

komunikasi personal suami istri di Wilayah St. Markus Kemiren, Paroki Santa

Theresia Salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu jenis penelitian yang

menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, hingga pada

proses hasil akhir pengolahan data. Dilihat dari segi permasalahan dan tujuan

yang diangkat, penelitian ini bersifat “ex post facto” yaitu penelitian yang

dilakukan untuk meneliti sesuatu yang sudah terjadi dan kemudian melihat

kebelakang faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan termasuk ex post facto. Desain ex post

facto menggunakan dua pengukuran: yang pertama Variabel bebas (mengukur

Penggunaan alat komunikasi digital) dan yang kedua Variabel terikat (mengukur

Komunikasi personal suami istri itu sendiri). Di mana penelitian ini dirancang

untuk menemukan ada tidaknya pengaruh dari variabel yang satu dengan variabel

yang lainnya. Bila ada, berapa eratnya pengaruh tersebut serta berarti atau

tidaknya pengaruh itu. Hubungan dua variabel ini dapat digambarkan sebagai

berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

X Y

X mempengaruhi Y

Keterangan:

X : Penggunaan Alat Komunikasi Digital

Y : Komunikasi Personal suami-istri

C. Tempat dan waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan diadakan di Wilayah Santo Markus Kemiren, yang

beralamat di Kecamatan Srumbung. Wilayah Kemiren dipilih sebagai tempat

penelitian karena peneliti melihat bahwa para pasangan suami-istri di Wilayah

tersebut sudah cukup berpengalaman, memiliki pengetahuan yang berkaitan

dengan komunikasi personal. Selain itu Wilayah Santo Markus Kemiren

dijangkau dengan mudah. Karena peneliti juga termasuk umat Wilayah Santo

Markus Kemiren tersebut, sehingga lebih mudah untuk mengenal para pasutri dari

berbagai macam latar belakang dan karakter mereka.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ini pada pertengahan bulan

Maret 2017. Penelitian menggunakan waktu yang telah disediakan oleh Ketua

Wilayah bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seperangkat unit analisis yang lengkap dan sedang diteliti,

secara sederhananya, populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2014:215).

Populasi dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri Wilayah Santo

Markus Kemiren. Penelitian ini bersifat populatif, artinya seluruh populasi

menjadi responden dalam penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh Wilayah

tersebut, jumlah pasangan suami-istri Wilayah Santo Markus Kemiren adalah 60

pasang suami-istri yang sama dengan 120 responden.

Tabel 1. Jumlah Responden

St. St. St.


Lingkungan St. Mikael St. Abbas
Stefanus Markus Aloysius

Populasi 28 10 6 9 7

Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel dari pasangan suami-istri

katolik wilayah santo Markus Kemiren secara keseluruhan. Alasan seluruh

pasangan suami istri dijadikan sebagai sampel adalah agar data yang diperoleh

menjadi lebih valid.

Pasangan suami istri katolik Wilayah Kemiren dipilih sebagai sampel dalam

penelitian karena mereka sudah lebih paham, memiliki pengetahuan dan

berpengalaman berkaitan dengan penggunaan alat komunikasi digital.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

E. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur. Terdiri dari

variabel bebas dan terikat. Variabel bebas dalam penenelitian ini adalah

“Penggunaan Alat komunikasi digital” sedangkan variabel terikatnya adalah “

Komunikasi personal suami istri”.

Variabel bebas (X) = Penggunaan Alat Komunikasi Digital

Variabel terikat (Y) = Komunikasi personal suami istri

2. Definisi Konseptual

Berdasarkan kajian pustaka yang dipaparkan pada BAB II, maka definisi

konseptual untuk Penggunaan Alat komunikasi digital (X) adalah penyampaian

pesan melalui Handphone yang digunakan untuk mencari informasi, hiburan, dan

media sosial juga dapat berisi suara maupun short message dengan waktu tertentu.

Komunikasi personal suami istri (Y) adalah: menyampaikan dan menerima

pesan melalui media tertentu dengan intensi isi menyangkut masalah pribadi

suami istri yang bersifat personal bukan publik. Sehingga kehadiran suami istri

sangat diperlukan dalam penyampaian dan menerima pesan tersebut.

3. Definisi Operasional

a. Penggunaan Alat Komunkasi Digital

Penyampaian pesan atau informasi kepada penerima melalui handphone, dalam

kurun waktu tertentu. Pengirim atau penerima akan melakukan panggilan ataupun

balasan pesan dengan durasi waktu 1 sampai 10 jam sehari.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

b. Komunikasi personal

Merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi berhadap-hadapan antara

suami istri yang penyampaian pesannya mengutamakan isi pesan atau kehadiran

secara tatap muka dalam sebuah interaksi suami istri, yang menggunakan kata-

kata, sikap tubuh, intonasi suara, tindakan untuk menciptakan harapan menjadi

lebih baik, ungkapan perasaan serta saling membagi pengertian antara suami istri

dalam interaksi tersebut, sehingga intensi pembahasan masalah suami istri hanya

kehadiran suami istri tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

melalui penyebaran angket. Penyebaran angket adalah salah satu metode

penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berisi aspek yang hendak

diukur, yang harus dijawab oleh subjek penelitian, berdasarkan atas jawaban atau

isian itu peneliti mengambil penelitian kesimpulan mengenai subjek yang diteliti.

Metode Angket yang digunakan angket tertutup. Dalam hal ini yang menjadi

responden adalah pasangan suami-istri katolik di Wilayah Santo Markus Kemiren,

Paroki Santa Theresia Salam.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan angket dengan bentuk skala sikap diferensial semantik. Skala

diferensial semantik atau skala perbandingan semantik berisikan serangkaian


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

karakteristik bipolar (dua kutub) untuk mengungkapkan indikator dari Variabel

bebas dan Variabel terikat (Ridwan, 2010:92).

Penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan daftar cocok/check list. Daftar cocok merupakan serangkaian

pernyataan yang diikuti serangkaian jawaban umum sehingga responden tinggal

membubuhkan tanda check pada jawaban yang tersedia sesuai dengan

keadaannya. Instrumen ini bersifat tertutup karena jawaban untuk setiap

pernyataan sudah tersedia dalam kolom jawaban.

Instrumen ini meliputi pernyataan mengenai Alat Komunikasi Digital (X)

dan Komunikasi Personal dalam keluarga (Y). adapun pernyataan setiap variabel

yaitu sebanyak 20 pernyataan. Terdapat satu alternatif jawaban pada variabel x

dan y yaitu: setuju-tidak setuju dengan bobot nilai berjenjang 4,3,2,1 . Jadi nilai

yang tertinggi dari setiap pernyataan adalah 5 poin dan nilai yang terendah 1 poin.

Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban Variabel X dan Y

Setuju 4 3 2 1 Tidak Setuju

Selalu 4 3 2 1 Tidak Pernah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

6. Kisi- kisi Penelitian

Tabel 3. Kisi-kisi Variabel bebas “Penggunaan Alat Komunikasi Digital” (X)

No Sub Variabel Indikator Item Soal


Lama berkomunikasi dengan pasangan
1 Waktu
(1 -10 jam sehari)
Informasi
Hiburan
2 Jenis Media Sosial
Telephon
Mengirim pesan
Jumlah

Tabel 4. Kisi-kisi Variabel terikat “Komunikasi Personal suami istri” (Y)

Item
No Sub Variabel Indikator
Soal
1 Komunikator Penyampai pesan kepada lawan bicara (hadir)
2 Komunikan Lawan bicara yang hadir secara langsung
3 Pesan Personal (bersifat pribadi)
Verbal dan non verbal (kata-kata, tindakan,
4 Medium
uangkapan perasaan)
Jumlah

7. Pengembangan Instrumen

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengembangan instrumen

dengan ujicoba terpakai. Ujicoba terpakai berarti peneliti hanya mengedarkan

instrumen satu kali kepada responden dan hasilnya dapat digunakan untuk

pengujian selanjutnya.

a. Validitas

Dikatakan hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data

yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Validitas berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur (Sugiyono, 2015: 122).

Dalam uji coba terpakai menggunakan validitas dengan taraf signifikan 0,05

dengan jumlah responden yang didapatkan sebanyak 120 orang (60 pasang suami-

istri).

Dalam uji coba terpakai menggunakan validitas dengan taraf signifikan 0,05

dengan jumlah responden yang didapatkan sebanyak 106 orang. Maka hasil r

hitung kita bandingkan dengan r tabel di mana df (degree of freedim)= n-2,

dengan demikian diperoleh df= 106-2= 104 maka r tabel yang digunakan untuk

menentukan uji validitas adalah 0,191. Jika r tabel < r hitung maka butir

pertanyaannya valid. Uji validitas dalam penelitian ini di bantu dengan program

SPSS 16.

Tabel 5. Hasil Analisis Validitas Variabel

No item rhitung rtabel Keterangan


1 1 0,1793 Valid
2 0,236 0,1793 Valid
3 0,149 0,1793 Tidak Valid
4 0,059 0,1793 Tidak Valid

Berdasarkan hasil analisis uji validitas variabel, menunjukkan bahwa dua

butir soal adalah valid dan dua butir soal menunjukkan tidak valid, karena nilai r

hitung > r tabel dan nilai r hitung < r tabel.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

b. Reliabilitas

Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu

yang berbeda. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama (Sugiyono, 2015:128).

Uyanto (2009:274) menuliskan pandangan Nunnaly,1978 dan Nunnaly and

Bernstein 1994 bahwa skala pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki nilai

Cronbach Alpha 0,70. Cronbach Alpha dapat diinterpretasikan sebagai korelasi

dari skala yang diamati (observed scale) dengan semua kemungkinan pengukuran

skala lain yang mengukur hal yang sama dan menggunakan jumlah butir yang

sama.. Menurut Uyanto dalam bukunya, nilai Cronbach Alpha memiliki

ketentuan sebagai berikut:

Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi

Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah

1) Reliabilitas Variabel Y

Tabel 6. Hasil analisis reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.281 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Berdasarkan hasil output di atas, nilai Cronbach’s Alpha untuk keseluruhan

skala pengukuran variabel sebesar 0,281. Nilai Cronbach’s Alpha tersebut

memiliki nilai di bawah batas 0,70. Dengan demikian dapat disimpulkan untuk

variabel Y memiliki reliabilitas rendah.

2) Reliabilitas Variabel X

Tabel 7. Hasil analisis reliabilitas Variabel X

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.315 4

Berdasarkan hasil output di atas, nilai Cronbach’s Alpha untuk

keseluruhan skala pengukuran variabel X sebesar 0,315. Nilai Cronbach’s Alpha

tersebut memiliki nilai di bawah batas 0,70. Dengan demikian dapat disimpulkan

untuk variabel X memiliki reliabilitas rendah.

F. Teknik Analisis Data

1. Persyaratan Analisis

Selanjutnya dilakukan uji persyaratan analisis data yang dilakukan dengan

uji normalitas data, uji linieritas regresi, uji homogenitas dan uji homokedastisitas

dengan teknik analisis regresi sederhana. Teknik analisis data menggunakan

bantuan SPSS 16 untuk menguji pengaruh alat komunikasi digital terhadap

komunikasi personal suami istri di Wilayah Santo Markus Kemiren, Paroki Santa

Theresia Salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

a. Uji Linearitas Regresi

Uji linieritas regresi ini dilakukan untuk menguji apakah data yang ada

memenuhi persamaan garis linier sehingga hasilnya dapat diprediksi atau

diketahui. Menurut Sugiyono (2015:260) uji linearitas regresi digunakan untuk

meprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen y, bila nilai variabel

independen x dimanipulasi / dirubah-rubah atau dinaik-turunkan.

b. Uji Normalitas Data

Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam

analisis parametrik. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data

tersebut berdistribusi normal atau tidak. Normalitas suatu data penting karena

dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat

mewakili suatu populasi. Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas dengan

melihat tabel Tests of Normality. Data yang perlu diuji dalam penelitian ini ada

dua variabel yaitu Pengaruh pendampingan belajar (variabel X) dan motivasi

belajar anak di asrama (variabel Y)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 16

untuk menguji normalitas data. Dalam uji normalitas data yang berdistribusi

normal memiliki sebaran data yang mendekati garis linier, sedangkan data yang

berdistribusi tidak normal memiliki sebaran data yang jauh dari garis linier.

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bermaksud untuk memaparkan bahwa kelompok data

berasal dari populasi yang sama dan memiliki varian yang sama pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

d. Uji Homokedastisitas

Uji homokedastisitas dilakukan untuk mengetahui keseimbangan varian

variabel Y diantara variabel bebas. Homokedastisitas menghendaki agar varian

kelompok atas dan kelompok bawah garis linier memiliki jumlah yang sama.

Apabila sebaran titik-titik data tidak membentuk pola pada satu titik tertentu maka

homokedastisitas data terpenuhi.

2. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif terdiri dari deskripsi frekuentif dan deskripsi statistik.

Deskripsi frekuentif menunjukkan frekuensi dari skala yang digunakan dalam

penelitian. Sedangkan deskripsi statistik digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

(Sugiyono, 2015: 61).

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan bantuan program

SPSS versi 16 dengan melihat nilai signifikansi pada tabel uji Mann-Whithney

kemudian membandingkannya dengan taraf signifikansi (α) 5% (0.05). Hipotesis

alternatif (Ha) diterima apabila nilai signifikansi kurang dari atau sama dengan (≤)

0.05. Sedangkan apabila nilai signifikansi lebih dari (>) 0.05, maka Hipotesis

alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nihil (Ho) diterima.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Uji Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis menggunakan program SPSS versi 16. Uji

persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas data dengan melihat tabel Tests of

Normality grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual dan Test of Mann-

Whithney, uji linieritas dengan melihat tabel annova dan uji homokedastisitas

dengan melihat grafik Scatterplot.

a. Uji Normalitas Data

Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam

analisis parametrik. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data

tersebut berdistribusi normal atau tidak. Normalitas suatu data penting karena

dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat

mewakili suatu populasi. Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas dengan

melihat tabel Tests of Normality dan grafik P-P Plot of Regression Standardized

Residual. Uji normalitas dengan melihat nilai signifikansi dari tabel Test of

normality dalam bagian Shapiro-Wilk dengan nilai 0.05. Jika nilai signifikansi

kurang dari (≤) 0.05 maka data tidak berdistribusi normal, tetapi sebaliknya jika

nilai signifikansi lebih dari (≥) 0.05 maka data berdistribusi normal. Berikut hasil

uji normalitas data berdasarkan tebel Test of normality.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tabel 8. Hasil data Test Of Normality

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Variabel1 .288 120 .000 .789 120 .000

Variabel2 .134 120 .000 .949 120 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel output di atas memperlihatkan nilai signifikansi untuk

variabel penggunaan alat komunikasi digital sebesar 0.000 dan variabel

komunikasi personal suami istri sebesar 0.000. Nilai signifikansi dari kedua

variabel lebih kecil dari 0.05 maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak

normal.

Tabel 9. Hasil data Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Berdasarkan grafik Normal Probability Plot di atas untuk variabel Y

komunikasi personal suami istri, menunjukkan bahwa titik-titik nilai data kurang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

lebih terletak dekat suatu garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa data untuk

variabel Y didapatkan dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Hasil uji Mann-Whitney penggunaan alat komunikasi digital dan komunikasi

personal suami istri

Tabel 10. Hasil data Uji Mann-Whitney Test

Test Statisticsa
Variabel2

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.627

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

a. Grouping Variable: Variabel1

1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed < 0,05,


maka terdapat perbedaan yang signifikan
2. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed > 0,05,
maka tidak terdapat perbedaan yang
signifikan.

Dari output di atas diketahui nilai Asymp.Sig. 0.009 < 0.05, maka sesuai

dengan dasar pengambilan keputusan dalam Uji Mann-Whithney dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak. Penolakan terhadap Ho mengandung pengertian

bahwa ada pengaruh yang signifikan komunikasi digital terhadap komunikasi

personal suami istri di Wilayah Santo Markus Kemiren.

c. Uji besar pengaruh penggunaan alat komunikasi digital terhadap komunikasi

personal suami istri di Wilayah Santo Markus Kemiren.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Tabel 11. Hasil Uji besar pengaruh penggunaan alat komunikasi digital

terhadap komunikasi personal suami istri di Wilayah Santo Markus

Kemiren.

Persentase pengaruh penggunaan alat


Koefisien korelasi pada kelompok
komunikasi digital terhadap
eksperimen
komunikasi personal suami istri
2
x 100%

R = -0,1692 x 100%

R = 0,0285 x 100%

R = 2,85

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikan dari koefisien

korelasi adalah -0,169 yang berarti bahwa nilai negatif. Maka, semakin banyak

pasangan suami istri menggunakan alat komunikasi digital, semakin besar pula

pengaruh terhadap komunikasi personal suami istri di Wilayah Santo Markus

Kemiren dan hasil persentase pengaruh penggunaan alat komunikasi digital

terhadap komunikasi personal suami istri sebesar 2,85%. Nilai persentase yang

dihasilkan tersebut kecil, maka dapat diketahui bahwa dalam penggunaan alat

komunikasi digital pasangan suami istri di Wilayah Santo Markus Kemiren

berpengaruh pada komunikasi personal mereka meskipun kecil pengaruhnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

2. Uji Hipotesis

Pada uji normalitas data memperlihatkan nilai signifikansi untuk variabel

penggunaan alat komunikasi digital sebesar 0.000 dan variabel komunikasi

personal suami istri sebesar 0.000. Nilai signifikansi dari kedua variabel lebih

kecil dari 0.05 maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal. Oleh karena

data tidak berdistribusi normal maka uji perbedaan skor dilakukan dengan statistik

nonparametrik Mann-Whitney dengan tingkat signifikansi 5%.

Pada uji hipotesis dalam penelitian ini, penulis melihat nilai signifikansi

pada tabel uji Mann-Whitney. Dari hasil output diketahui nilai Asymp.Sig. 0.009 <

0.05, maka dalam Uji Mann-Whithney dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima. Penolakan terhadap Ho mengandung pengertian bahwa terdapat

perbedaan hasil selisih skor, sehingga dapat dikatakan bahwa Ha diterima, dapat

diartikan bahwa ada pengaruh dalam penggunaan alat komunikasi digital

terhadap komunikasi personal suami istri di Wilayah Santo Markus Kemiren.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

3. Deskripsi Data

a. Penggunaan alat komunikasi Digital

1) Lama penggunaan Handphone

Tabel 12. Rangkuman Statistik Deskriptif Lama Penggunaan Handphone

Statistics

Variabel1

N Valid 120

Missing 0

Mean 1.9750

Std. Error of Mean .10004

Median 2.0000

Mode 1.00

Std. Deviation 1.09592

Variance 1.201

Range 3.00

Minimum 1.00

Maximum 4.00

Sum 237.00

Dari tabel di atas, diketahui data penggunaan alat komunikasi digital pada

sub variabel lama penggunaan handphone memiliki nilai N valid 120 dengan

jumlah instrumen sebanyak 1 soal. Jumlah mean 1,9750 dengan Std. Deviation

1,09592. Nilai range adalah 3,00 dengan skor maximum 4,00 dan minimum 1,00.

Sedangkan nilai tengah (median) 2,0000 dengan nilai yang sering muncul (mode)

1,00 dan sum adalah 237,00. Pada paparan ini, akan ditampilkan sub variabel

frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan

klasifikasi sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Tabel 13. Lama Penggunaan Handphone

Kriteria Interval Jumlah Presentase


Sangat lama 3,25 4 16 13%
Lama 2,5 3,25 22 18%
Rendah 1,75 2,5 25 21%
Sangat Rendah 1 1,75 57 48%
Jumlah 120 100%

Grafik 1. Lama Penggunaan Handphone

Lama Penggunaan Handphone


Sangat lama Lama Rendah Sangat Rendah

13%

48% 18%

21%

Tabel di atas, menunjukkan penggunaan alat komunikasi digital pada sub

variabel lama penggunaan handphone dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari

120 anak dengan jumlah 1 soal, 16 orang (13%) menggunakan handphone sangat

lama, 22 orang (18%) menggunakan handphone dengan lama, 25 orang (21%)

penggunaan handphone dengan jangka waktu yang rendah atau sedikit, 57 orang

(48%) menggunakan handphone dengan intensitas yang sangat rendah. Dari data

tersebut, dapat disimpulkan bahwa sub variabel penggunaan alat komunikasi

digital berpengaruh dengan lama penggunaan alat komunikasi digital atau

handphone, karena intensitas dalam penggunaan alat komunikasi digital tersebut

rata-rata lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

2) Kegunaan Handphone

No Pernyataan Penggunaan Jawaban Anda


Keterangan
Mengirim Pesan
Dalam durasi
waktu 1-10 Telephon Silahkan
2
jam, digunakan Mencari Informasi centang
untuk Hiburan jawaban
Media Social anda.

Hasil dari kolom (angket) di atas menunjukkan bahwa dari 120 responden

suami istri menggunakan Handphone untuk kepentingan pribadi mereka dan

untuk komunikasi dengan orang lain, diantaranya:

Tabel 14. Kegunaan Handphone

Mengirim Pesan 91 responden


Telephon 87 responden
Mencari Informasi 52 responden
Hiburan 32 responden
Media Social 33 responden

Grafik 2. Kegunaan Handphone

Kegunaan Handphone
11%
Mengirim Pesan
11%
Telepon
31%
Mencari Informasi
18%
Hiburan
29%
Media Sosial

Data di atas menunjukkan bahwa Handphone digunakan para suami istri

yang utama untuk mengirim pesan sebanyak 91 orang (31%), yang kedua

digunakan untuk telephon dengan jumlah pemilih 87 orang (29%), kemudian

ketiga mencari informasi dengan jumlah sebanyak 52 orang (18%), lalu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

digunakan untuk media social dengan jumlah 33 orang (11%), dan yang terakhir

digunakan untuk hiburan (games, mendengarkan musik) dengan jumlah pemilih

32 orang (11%). Dapat dipahami Handphone paling besar penggunaannya oleh

pasangan suami istri untuk mengirim pesan dan telephon.

Pada variabel penggunaan alat komunikasi digital dengan sub variabel

penggunaan Handphone ini, suami istri (1 responden) memilih lebih dari satu

jawaban, sehingga jika ditotal maka responden diatas akan lebih dari 120.

3) Prioritas Penggunaan Handphone

Jawaban
No Pernyataan Penggunaan Keterangan
Anda
Mengirim Pesan Silahkan anda
Telephon memberikan
Prioritas Mencari Informasi nomor 1-5
3
Penggunaan Hiburan sesuai
penggunaan
Media Social anda

Kolom angket di atas adalah pernyataan no 3 dari variabel penggunaan alat

komunikasi digital, pada kolom tersebut masing-masing suami istri mengurutkan/

memberikan nomor sesuai prioritas penggunaan Handphone dalam keseharian.

Dari hasil yang didapat oleh penulis maka prioritas penggunaan Handphone

pasangan suami istri di Wilayah Santo Markus Kemiren berbeda-beda, hasil yang

didapat sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Tabel 15. Prioritas Penggunaan Handphone

Penggunaan 1 2 3 4 5
Mengirim Pesan 70 28 11 7 4
Telephon 37 59 15 3 5
Mencari Informasi 7 16 68 16 10
Hiburan 11 1 17 63 24
Media Social 5 5 9 24 77

Dari hasil data melalui penyebaran angket, diketahui prioritas penggunaan

Handphone suami istri sebagai berikut:

Dilihat pada penggunaan yang pertama adalah mengirim pesan.

Grafik 3. Mengirim Pesan

Mengirim Pesan
1 2 3 4 5

6% 3%
9%

23% 59%

Pada hasil data diagram di atas yang telah peneliti terima yang menjadikan

mengirim pesan sebagai urutan pertama dari 120 responden suami istri ada 70

orang dengan persentase 59%, yang menjadikan sebagai urutan kedua sebanyak

28 orang dengan persentase 28%, yang menjadikan urutan ketiga ada 11 orang

perolehan persentase 9%, kemudian yang menjadikan urutan keempat ada 7 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

dengan persentase 6%, dan yang menjadikan mengirim pesan menjadi urutan atau

prioritas terakhir ada 4 orang dengan perolehan persentase 3%.

Pada baris kedua penggunaan setelah mengirim pesan adalah telephon.

Grafik 4. Telephon

Telephon
1 2 3 4 5
2% 4%
13%
31%

50%

Pada hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa dari 120 responden suami

istri yang menjadikan telephon sebagai prioritas pertama sebanyak 37 orang

dengan perolehan persentase 31%, yang menjadikan sebagai prioritas kedua ada

59 orang dengan banyaknya persentase 50%, yang menjadikan sebagai urutan

atau prioritas ketiga ada 15 orang dengan persentase 13%, kemudian yang

menjadikan prioritas keempat hanya 3 orang persentase yang diperoleh 2%, dan

yang menjadikan telephon sebagai prioritas terakhir ada 5 orang dengan

persentase yang diperoleh 4%.

Setelah pada penggunaan telephon, kemudian hasil dari penggunaan ketiga yaitu

mencari informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Grafik 5. Mencari Informasi

Mencari Informasi

1 2 3 4 5
8% 6%
14% 14%

58%

Dari 120 responden suami istri dapat disimpulkan bahwa suami istri yang

menjadikan prioritas pertama pada kepentingannya untuk mencari informasi

sebanyak 7 orang dengan persentase yang diperoleh 8%, yang menjadikan sebagai

pilihan atau prioritas kedua ada 16 orang dengan persentase 14%, yang

menjadikan prioritas ketiga sebanyak 68 orang dengan persentase sebanyak 58%,

kemudian yang menempatkan pada prioritas keempat ada 16 orang dengan

persentase 14%, dan yang terakhir yang menjadikan pada prioritas kelima ada 10

orang dengan perolehan persentase 6%.

Kemudian pada penggunaan yang keempat pada angket tersebut adalah hiburan.

Grafik 6. Hiburan

Hiburan
1 2 3 4 5
9% 1%
21%
15%

54%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Dari 120 jumlah responden yang ada, penulis dapat menyimpulkan bahwa

yang menggunakan handphone sebagai media untuk hiburan dan menjadikan

sebagai prioritas yang pertama sebanyak 11 orang dengan persentase 9%, yang

memilih sebagai pilihan kedua ada 1 orang dengan perolehan persentase 1%, yang

menjadikan sebagai prioritas ketiga ada 17 orang dengan persentase 9% , yang

menjadikan sebagai pilihan keempat sebanyak 63 orang dengan perolehan

persentase sebanyak 54%, dan yang terakhir yang menjadikan hiburan sebagai

prioritas terakhir ada 24 orang dengan perolehan persentase 21%.

Media sosial (Medsos) menjadi penggunaan yang terakhir yang penulis susun

pada kolom angket yang telah disebar.

Grafik 7. Media Sosial

Media Sosial
1 2 3 4 5
4% 4%
8%

20%
64%

Dari 120 responden suami istri yang medsos sebagai prioritas pertama hanya

5 orang dengan persentase 4%, yang menjadikan sebagai pilihan kedua ada 5

orang dengan perolehan persentase yang sama yaitu 4%, 9 orang menjadikan

medsos sebagai pilihan ketiga dengan jumlah persentase 8%, yang menjadikan

sebagai pilihan atau prioritas keempat ada 24 orang dengan jumlah persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

20%, dan yang menjadikan sebagai pilihan kelima atau prioritas terakhir sebanyak

77 orang dengan jumlah persentase sebanyak 64%.

Dari hasil data yang telah penulis sebarkan melalui angket, penulis dapat

menyimpulkan bahwa prioritas penggunaan Handphone dalam keseharian yang

digunakan oleh pasangan suami istri yang menempati pada urutan atau prioritas

pertama adalah: mengirim pesan sebanyak 70 orang dengan persentase yang

diperoleh 59%, yang menduduki pada posisi kedua yaitu telephon sebanyak 59

orang dengan perolehan persentase 50%, yang menempati pada urutan atau

prioritas penggunaan ketiga adalah mencari informasi sebanyak 68 orang dengan

persentase sebanyak 58%, kemudian yang menjadikan sebagai prioritas atau

posisi keempat yaitu hiburan sebanyak 63 orang dengan persentase 54%, dan pada

posisi terakhir yaitu media sosial sebanyak 77 orang dengan perolehan persentase

sebanyak 64%.. Dengan demikian Handphone pada prioritasnya digunakan untuk

kepentingan komunikasi baik melalui pesan singkat maupun komunikasi dengan

cara telephon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

b. Komunikasi personal suami istri

1) Lama Komunikasi

Tabel 16. Rangkuman Statistik Deskriptif Lama Komunikasi

Statistics

item2

N Valid 120

Missing 0

Mean 1.9500

Std. Error of Mean .09457

Median 2.0000

Mode 1.00

Std. Deviation 1.03591

Variance 1.073

Range 3.00

Minimum 1.00

Maximum 4.00

Sum 234.00

Dari tabel di atas, diketahui data komunikasi personal suami istri pada sub

variabel lama komunikasi dengan pasangan memiliki nilai N valid 120 dengan

jumlah instrumen sebanyak 1 soal. Jumlah mean 1,9500 dengan Std. Deviation

1,03591. Nilai range adalah 3,00 dengan skor maximum 4,00 dan minimum 1,00.

Sedangkan nilai tengah (median) 2,0000 dengan nilai yang sering muncul (mode)

1,00 dan sum adalah 234,00. Pada paparan ini, akan ditampilkan sub variabel

frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan

klasifikasi sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Tabel 17. Lama Komunikasi Personal

Kriteria Interval Jumlah Presentase


Sangat Tinggi 3,25 4 15 13%
Tinggi 2,5 3,25 16 13%
Rendah 1,75 2,5 37 31%
Sangat Rendah 1 1,75 52 43%
Jumlah 120 100%

Grafik 8. Lama Komunikasi Personal

Lama Komunikasi
Sangat Lama Lama Rendah Sangat Rendah

13%
13%
43%
31%

Tabel di atas menunjukkan komunikasi personal suami istri pada sub

variabel lama komunikasi terhadap pasangan dengan hasil frekuensi sebagai

berikut: dari 120 orang dengan jumlah 1 soal, 15 orang (13%) menggunakan

durasi waktu yang sangat lama dalam berkomunikasi secara langsung dengan

pasangan, kemudian 16 orang (13%) waktu yang digunakan dalam berkomunikasi

langsung dengan pasangan lama, 37 orang (31%) menggunakan waktu yang

rendah atau sedikit dalam berkomunikasi secara langsung dengan pasangan, 52

orang (43%) menggunakan waktu yang sangat rendah atau sedikit dalam

berkomunikasi secara langsung dengan pasangan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

2) Penyampaian Pesan
Tabel 18. Rangkuman Statistik Deskriptif Penyampaian Pesan

Statistics

item3

N Valid 120

Missing 0

Mean 3.3167

Std. Error of Mean .05674

Median 3.0000

Mode 3.00

Std. Deviation .62151

Variance .386

Range 3.00

Minimum 1.00

Maximum 4.00

Sum 398.00

Dari tabel di atas, diketahui data komunikasi personal suami istri pada sub

variabel penyampaian pesan kepada pasangan memiliki nilai N valid 120 dengan

jumlah instrumen sebanyak 1 soal. Jumlah mean 3,3167 dengan Std. Deviation

62151. Nilai range adalah 3,00 dengan skor maximum 4,00 dan minimum 1,00.

Sedangkan nilai tengah (median) 3,0000 dengan nilai yang sering muncul (mode)

3,00 dan sum adalah 398,00. Pada paparan ini, akan ditampilkan sub variabel

frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan

klasifikasi sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Tabel 19. Penyampaian Pesan

Presenta
Kriteria Interval Jumlah
se
Sangat Mudah 3,25 4 47 39%
Mudah 2,5 3,25 65 54%
Sulit 1,75 2,5 7 6%
Sangat Sulit 1 1,75 1 1%
Jumlah 120 100

Grafik 9. Penyampaian Pesan

Penyampaian Pesan
Sangat Mudah Mudah Sulit Sangat Sulit
6% 1%

39%

54%

Tabel di atas menunjukkan komunikasi personal suami istri pada sub

variabel penyampaian pesan terhadap pasangan dengan hasil frekuensi sebagai

berikut: dari 120 orang dengan jumlah 1 soal dapat disimpulkan bahwa 47 orang

(39%) berpendapat bahwa penyampaian pesan terhadap pasangan secara langsung

itu sangat mudah, 65 orang (54%) berpendapat bahwa menyampaikan pesan

kepada pasangan itu mudah, 7 orang (6%) berpendapat bahwa penyampaian pesan

kepada pasangan dalam komunikasi secara langsung itu merupakan hal yang sulit,

dan 1 orang (1%) berpendapat bahwa penyampaian pesan kepada pasangan itu

merupakan hal yang sangat sulit meskipun secara langsung.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sub variabel penyampaian

pesan kepada pasangan berpengaruh terhadap komunikasi personal suami istri.

3) Isi pesan kepada pasangan

Tabel 20. Isi pesan kepada pasangan


Pribadi Umum
73 47

Grafik 10. Isi Pesan Kepada Pasangan

Isi Pesan Kepada Pasangan

39% Pribadi
61% Umum

Dari data diatas pada variabel komunikasi personal suami istri pada sub

variabel isi pesan kepada pasangan dengan hasil frekuensi sebagai berikut:

Dari 120 orang dengan jumlah 1 soal dapat disimpulkan bahwa 73 orang

(61%) berpendapat bahwa dalam berkomunikasi secara personal dengan suami

istri isi pesan yang disampaikan pasangan lebih bersifat pribadi atau

privat/privasi, sedangkan 47 orang (39%) berpendapat bahwa dalam melakukan

komunikasi secara personal pasangan suami istri ini lebih mengarah kepada hal

yang bersifat umum.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sub variabel isi pesan kepada

pasangan berpengaruh terhadap komunikasi personal suami istri. Terbukti dari

120 orang, 73 orang (61%) dalam melakukan komunikasi secara langsung dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

pasangan, suami istri lebih mengarahkan pembicaraan pada hal yang bersifat

pribadi atau privat/privasi.

4) Penyampaian Pesan

Tabel 21. Penyampaian Pesan menggunakan


Kata – kata Bahasa Tubuh Verbal Non Verbal
88 6 29 4
Grafik 11. Penyampaian Pesan

Penyampaian Pesan
3%

Kata – kata
23%
Bahasa Tubuh
5% Verbal
69%
Non Verbal

Dari data diatas pada variabel komunikasi personal suami istri pada sub

variabel penyampaian pesan kepada pasangan dengan hasil frekuensi sebagai

berikut:

dari 120 orang dengan jumlah 1 soal dapat disimpulkan bahwa 88 orang

(69%) berpendapat bahwa dalam penyampaian pesan kepada pasangan

menggunakan kata-kata, 6 orang (5%) pasangan suami istri menggunakan bahasa

tubuh dalam penyampaian pesan kepada pasangan, 29 orang (23%) menggunakan

sikap verbal (curhat, sharing, dll) dalam penyampaian pesan kepada pasangan,

dan 4 orang (3%) memilih sikap non verbal sebagai salah satu cara penyampaian

pesan kepada pasangan (memendam perasaan dalam hati).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sub variabel penyampaian

pesan kepada pasangan berpengaruh terhadap komunikasi personal suami istri,

karena banyak dari suami istri yang memilih atau berpendapat bahwa

menggunakan kata-kata merupakan salah satu cara pasangan suami istri

menyampaikan pesan terhadap pasangannya.

5) Penerimaan Pesan kepada Pasangan

Tabel 22. Rangkuman Statistik Deskriptif Penerimaan Pesan Kepada

Pasangan

Statistics

item4

N Valid 120

Missing 0

Mean 2.8833

Std. Error of Mean .08791

Median 3.0000

Mode 4.00

Std. Deviation .96304

Variance .927

Range 3.00

Minimum 1.00

4.00
Maximum

Sum 346.00

Dari tabel di atas, diketahui data komunikasi personal suami istri pada sub

variabel penerimaan pesan kepada pasangan memiliki nilai N valid 120 dengan

jumlah instrumen sebanyak 1 soal. Jumlah mean 2,8833 dengan Std. Deviation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

96304. Nilai range adalah 3,00 dengan skor maximum 4,00 dan minimum 1,00.

Sedangkan nilai tengah (median) 3,0000 dengan nilai yang sering muncul (mode)

4,00 dan sum adalah 346,00. Pada paparan ini, akan ditampilkan sub variabel

frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, dengan

klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 23. Penerimaan pesan kepada pasangan

Kriteria Interval Jumlah Presentase


Sangat Sesuai Maksud 9,75 12 22 18%
Sesuai Maksud 7,5 9,75 52 43%
Tidak Sesuai Maksud 5,25 7,5 43 36%
Sangat Tidak Sesuai
3 5,25 3 3%
Maksud

Grafik 12. Penerimaan pesan kepada pasangan

Penerimaan Pesan Kepada Pasangan


Sangat Sesuai Maksud Sesuai Maksud
Tidak Sesuai Maksud Sangat Tidak Sesuai Maksud
3%
18%

36%
43%

Tabel di atas menunjukkan komunikasi personal suami istri pada sub

variabel penerimaan pesan kepada pasangan dengan hasil frekuensi sebagai

berikut: dari 120 orang dengan jumlah 1 soal dapat disimpulkan bahwa 22 orang

(18%) berpendapat bahwa dalam penerimaan pesan kepada pasangan sangat

sesuai maksud, 52 orang (43%) berpendapat bahwa dalam penyampaian pesan

kepada pasangan sesuai maksud, 43 orang (36%) berpendapat bahwa dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

penerimaan pesan kepada pasangan tidak sesuai maksud, dan 3 orang (3%)

berpendapat bahwa dalam penyampaian pesan suami istri merasa bahwa sangat

tidak sesuai dengan yang dimaksud.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sub variabel penerimaan pesan

kepada pasangan berpengaruh terhadap variabel komunikasi personal suami istri.

Ini terbukti dari hasil data yang telah penulis terima bahwa pasangan suami istri

dalam penerimaan pesan kepada pasangan 52 orang (43%) sesuai maksud.

6) Kesulitan yang dialami

Setiap pasangan suami istri dalam berkomunikasi dengan pasangan maupun

orang lain baik secara pribadi maupun komunikasi secara umum pasti mengalami

kesulitan didalamnya, diantaranya: perbedaan pendapat, pengaruh emosi,

mengabaikan informasi, dan juga meniliai sumber. Berikut hasil data melalui

penyebaran angket.

Tabel 24. Kesulitan yang dialami


Perbedaan Pengaruh Mengabaikan Menilai
6
pendapat emosi Informasi sumber
78 51 15 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Grafik 13. Kesulitan yang dialami

Kesulitan yang dialami


11%
Perbedaan pendapat
9%

48% Pengaruh emosi


32%
Mengabaikan
Informasi

Setiap pasangan suami istri mengalami kesulitan dalam berkomunikasi lebih

dari satu diantara empat pilihan yang tertera dalam angket tersebut, sehingga

suami istri mencentang atau memilih lebih dari satu kesulitan, sehingga jika

dijumlah akan lebih dari jumlah responden yang ada yaitu 120 orang suami istri.

Dari hasil yang penulis peroleh diatas, dapat disimpulkan bahwa kesulitan

yang dialami oleh pasangan suami istri yang pertama adalah adanya perbedaan

pendapat dengan jumlah sebanyak 78 orang (48%), kemudian yang kedua adanya

pengaruh emosi baik suami maupun istri dalam keluarga tersebut dengan jumlah

51 orang (32%), lalu kesulitan yang ketiga yaitu seringnya suami istri tersebut

mengabaikan informasi baik dari dalam maupun dari luar lingkup keluarga

dengan hasil 15 orang (9%), dan kesulitan yang dialami pasangan suami istri pada

posisi terakhir adalah menilai sumber dengan hasil 18 orang (11%) berpendapat.

Sehingga sangat jelas bahwa komunikasi personal yang dialami pasangan suami

istri di Wilayah St Markus Kemiren sangat berpengaruh terhadap variabel

komunikasi personal suami istri sehingga 78 orang (48%) paling utama

berpendapat bahwa perbedaan pendapat yang menjadi kesulitan pasangan suami


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

istri dalam berkomunikasi secara langsung / personal dari empat faktor yang telah

penulis sebarkan melalui angket.

B. Pembahasan

Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian. Akan tetapi secara

kodrati harus hidup bersama manusia lain, baik demi kelangsungan hidup,

keamanan hidup, maupun keturunannya. Dalam pergaulan hidup manusia yang

beragam terjadi interaksi, saling membutuhkan, saling mempengaruhi maka

terjadilah saling mengungkapkan, menyampaikan, mempertukarkan pikiran dan

perasaan dalam bentuk percakapan atau lebih tepatnya komunikasi antara manusia

satu dan manusia yang lainnya.

Pada uji normalitas data memperlihatkan nilai signifikansi untuk variabel

penggunaan alat komunikasi digital sebesar 0.000 dan variabel komunikasi

personal suami istri sebesar 0.000. Nilai signifikansi dari kedua variabel lebih

kecil dari 0.05 maka dapat dikatakan data distribusi tidak normal. Oleh karena

data tidak berdistribusi normal maka uji perbedaan skor dilakukan dengan statistik

nonparametrik Mann-Whitney dengan tingkat signifikansi 5%.

Dari hasil statistik nonparametrik Mann-Whitney diperoleh hasil

Asymp.sig. (2-tailed) 0.009. ini berarti nilai Asymp.Sig. 0.009 < 0.05, maka sesuai

dengan dasar pengambilan keputusan dalam Uji Mann-Whithney dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Penolakan terhadap Ho

mengandung pengertian bahwa terdapat perbedaan hasil selisih skor, sehingga

dapat dikatakan bahwa Ha diterima, dapat diartikan bahwa ada pengaruh dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

penggunaan alat komunikasi digital terhadap komunikasi personal suami istri di

Wilayah Santo Markus Kemiren.

Pengaruh yang signifikan tersebut dapat dibuktikan melalui Uji besar

penggunaan alat komunikasi digital terhadap komunikasi personal suami istri di

Wilayah Santo Markus Kemiren, yang terdiri dari Koefisien korelasi dan

Persentase pengaruh penggunaan alat komunikasi digital terhadap komunikasi

personal suami istri di Wilayah Santo Markus Kemiren dari Uji besar pengaruh

penggunaan alat komunikasi digital dan komunikasi personal suami istri.

Dari perhitungan yang dilakukan pada kelompok eksperimen dengan rumus

nilai r = -0,169 dan Persentase dari Uji besar pengaruh

penggunaan alat komunikasi digital terhadap komunikasi personal suami istri di

Wilayah Santo Markus Kemiren dengan rumus R = r2 x 100% diproleh nilai R =

2,85%. Dari perolehan nilai r = -0,169 dan R = 2,85% dapat diketahui bahwa

penggunaan telephon genggam/penggunaan alat komunikasi digital pasangan

suami istri di Wilayah Santo Markus Kemiren berpengaruh pada komunikasi

personal mereka meskipun kecil pengarunya yaitu angka yang diperoleh hanya

2,85% namun angka tersebut memiliki pengaruh dalam penggunaan telephon

genggam terhadap komunikasi personal suami-istri. Sehingga hasil penelitian

menunjukkan adanya pengaruh terhadap komunikasi personal suami istri di

wilayah Santo Markus Kemiren akibat penggunaan handphone.

Dari hasil deskripsi data diketahui bahwa penggunaan alat komunikasi

digital memiliki unsur lama menggunakan handphone, kegunaan handphone, dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

prioritas penggunaan handphone. Pasangan suami istri rata-rata menggunakan

handphone 1 sampai 2 jam setiap harinya meskipun ada yang lebih dari 2 jam

penggunaan dalam setiap harinya Oleh karena itu, salah satu tujuan dari

penggunaan alat komunikasi digital adalah mampu menggunakan handphone

dengan baik dan bijak sebagaimana mestinya dalam keseharian dan mampu

menjadikan handphone sebagai alat komunikasi yang efektif dengan pasangan.

Jika dilihat dari sisi kegunaan handphone, rata-rata pasangan suami istri

menggunakan handphone untuk keperluan mengirim pesan dan telephon,

meskipun ada juga yang menggunakannya untuk media sosial, hiburan dan

mencari informasi. Pada prioritas penggunaannya, handphone lebih utama

digunakan untuk kepentingan mengirim pesan dan telephon dalam durasi waktu 1

sampai 2 jam perharinya.

Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Pada era digital

ini perkembangan teknologi sudah demikian pesatnya memberikan dampak yang

menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Contoh nyata hasil perkembangan

teknologi komunikasi adalah munculnya telepon genggam atau handphone.

Seiring dengan berkembangnya zaman serta teknologi komunikasi, proses

komunikasi dapat dilakukan tanpa batasan waktu, jarak dan tempat. Sehingga

dengan munculnya alat komunikasi tersebut akan merenggangkan hubungan baik

dengan pasangan maupun dengan orang lain. Salah satu pemicu kerenggangan

dalam rumah tangga atau dengan orang lain adalah penggunaan handphone yang

seringkali tidak disadari bahwa disebelah atau disekitar terdapat orang-orang yang

membutuhkan sapaan dalam arti komunikasi personal atau pribadi sangat


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

diharapkan selalu ada terutama dalam membina rumah tangga juga terhadap

sesama. Komunikasi yang dilakukan secara langsung pasangan suami istri di

Wilayah St Markus Kemiren berkisar antara 1 sampai 6 jam perhari, karena

kebanyakan masing masing sibuk bekerja maka komunikasi personal yang terjadi

sangat terbatas meskipun ada juga yang melakukannya lebih dari 6 jam perhari.

Dari durasi waktu tersebut terdapat kesulitan yang dialami oleh pasangan suami

istri dalam melakukan komunikasi secara tatap muka salah satunya adalah

perbedaan pendapat diantara mereka sehingga pesan yang disampaikan hampir

tidak sesuai maksud. Meskipun demikian pasangan suami istri di Wilayah Santo

Markus Kemiren selalu mengupayakan untuk melakukan komunikasi secara

langsung dengan pasangan meskipun dengan kesibukan mereka masing-masing.

Pada hasil rangkuman statistik dari sub variabel lama menggunakan

handphone dimana mean sebesar 1,9750 termasuk dalam kategori sedang. Dalam

sub variabel lama menggunakan handphone dengan jumlah responden sebanyak

120 orang, 16 orang (13%) menggunakan handphone sangat lama, 22 orang

(18%) menggunakan handphone dengan lama, 25 orang (21%) penggunaan

handphone dengan jangka waktu yang rendah atau sedikit, 57 orang (48%)

menggunakan handphone dengan intensitas yang sangat rendah. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa pasangan suami istri kebanyakan menggunakan

handphone dengan jangka waktu yang rendah atau sedikit, meskipun ada

pasangan suami istri yang menggunakan handphone dengan jangka waktu yang

lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Pada sub variabel kegunaan handphone, responden memilih lebih dari satu

jawaban sehingga jumlah responden jika ditotal akan lebih dari 120 orang. Dari

data yang telah penulis dapatkan melalui penyebaran angket diketahui bahwa

penggunaan handphone yang utama untuk mengirim pesan sebanyak 91 orang

(31%), yang kedua digunakan untuk telephon dengan jumlah pemilih 87 orang

(29%), kemudian ketiga mencari informasi dengan jumlah sebanyak 52 orang

(18%), lalu digunakan untuk media social dengan jumlah 33 orang (11%), dan

yang terakhir digunakan untuk hiburan (games, mendengarkan musik) dengan

jumlah pemilih 32 orang (11%). Dapat disimpulkan bahwa pasangan suami istri

menggunakan handphone pada umumnya untuk mengirim pesan dan telephon

saja meskipun banyak juga pasangan suami istri menggunakan handphone untuk

medi sosial, mencari informasi dan sebagai hiburan.

Pada variabel penggunaan alat komunikasi digital terdapat sub variabel

prioritas penggunaan handphone, antara lain: mengirim pesan, telephon, mencari

informasi, hiburan dan media sosial.

Pada hasil data yang telah penulis terima yang menjadikan mengirim pesan

sebagai urutan pertama dari 120 responden suami istri ada 70 orang dengan

persentase 59%, yang menjadikan sebagai urutan kedua sebanyak 28 orang

dengan persentase 28%, yang menjadikan urutan ketiga ada 11 orang perolehan

persentase 9%, kemudian yang menjadikan urtutan ke empat ada 7 orang dengan

persentase 6%, dan yang menjadikan mengirim pesan menjadi urutan atau

prioritas terakhir ada 4 orang dengan perolehan persentase 3%.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Pada hasil data dapat disimpulkan bahwa dari 120 responden suami istri

yang menjadikan telephon sebagai prioritas pertama sebanyak 37 orang dengan

perolehan persentase 31%, yang menjadikan sebagai prioritas kedua ada 59 orang

dengan banyaknya persentase 50%, yang menjadikan sebagai urutan atau prioritas

ketiga ada 15 orang dengan persentase 13%, kemudian yang menjadikan prioritas

keempat hanya 3 orang persentase yang diperoleh 2%, dan yang menjadikan

telephon sebagai prioritas terakhir ada 5 orang dengan persentase yang diperoleh

4%.

Dari 120 responden suami istri dapat disimpulkan bahwa suami istri yang

menjadikan prioritas pertama pada kepentingannya untuk mencari informasi

sebanyak 7 orang dengan persentase yang diperoleh 8%, yang menjadikan sebagai

pilihan atau prioritas kedua ada 16 orang dengan persentase 14%, yang

menjadikan prioritas ketiga sebanyak 68 orang dengan persentase sebanyak 58%,

kemudian yang menempatkan pada prioritas keempat ada 16 orang dengan

persentase 14%, dan yang terakhir yang menjadikan pada prioritas kelima ada 10

orang dengan perolehan persentase 6%.

Dari 120 jumlah responden yang ada, penulis dapat menyimpulkan bahwa

yang menggunakan handphone sebagai media untuk hiburan dan menjadikan

sebagai prioritas yang pertama sebanyak 11 orang dengan persentase 9%, yang

memilih sebagai pilihan kedua ada 1 orang dengan perolehan persentase 1%, yang

menjadikan sebagai prioritas ketiga ada 17 orang dengan persentase 9% , yang

menjadikan sebagai pilihan keempat sebanyak 63 orang dengan perolehan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

persentase sebanyak 54%, dan yang terakhir yang menjadikan hiburan sebagai

prioritas terakhir ada 24 orang dengan perolehan persentase 21%.

Dari 120 responden suami istri yang medsos sebagai prioritas pertama hanya

5 orang dengan persentase 4%, yang menjadikan sebagai pilihan kedua ada 5

orang dengan perolehan persentase yang sama yaitu 4%, 9 orang menjadikan

medsos sebagai pilihan ketiga dengan jumlah persentase 8%, yang menjadikan

sebagai pilihan atau prioritas keempat ada 24 orang dengan jumlah persentase

20%, dan yang menjadikan sebagai pilihan kelima atau prioritas terakhir sebanyak

77 orang dengan jumlah persentase sebanyak 64%.

Berdasarkan hasil di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prioritas

penggunaan Handphone dalam keseharian yang digunakan oleh pasangan suami

istri yang menempati pada urutan atau prioritas pertama adalah Mengirim pesan

sebanyak 70 orang dengan persentase yang diperoleh 59%, yang menduduki pada

posisi kedua yaitu telephon sebanyak 59 orang dengan perolehan persentase 50%,

yang menempati pada urutan atau prioritas penggunaan ketiga adalah mencari

informasi sebanyak 68 orang dengan persentase sebanyak 58%, kemudian yang

menjadikan sebagai prioritas atau posisi keempat yaitu hiburan sebanyak 63 orang

dengan persentase 54%, dan pada posisi terakhir yaitu media sosial sebanyak 77

orang dengan perolehan persentase sebanyak 64%.

Dengan melihat dari sub variabel lama menggunakan handphone, kegunaan

handphone dan prioritas penggunaan, dengan demikian Handphone pada

hakikatnya digunakan untuk kepentingan komunikasi baik melalui pesan singkat

maupun komunikasi dengan cara telephon, sehingga pasangan suami istri di


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Wilayah St Markus Kemiren dalam kehidupan sehari-hari kehadiran Handphone

sangat berpengaruh dalam keseharian mereka dengan intensitas waktu mulai dari

rendah hingga tinggi / lama.

Dalam analisis deskripsi mengenai variabel terikat yaitu komunikasi

personal suami istri di Wilayah Santo markus Kemiren, Paroki Santa Theresia

Salam dapat diukur dari 6 sub variabel yaitu: lama komunikasi langsung dengan

pasangan, bagaimana penyampaian pesan kepada pasangan, isi pesan kepada

pasangan, cara penyampaian pesan kepada pasangan, penerimaan pesan kepada

pasangan, kesulitan yang dialami pasangan.

Berdasarkan hasil statistik analisis deskripsi data sub variabel lama

komunikasi langsung dengan pasangan pada variabel terikat komunikasi personal

suami istri, diketahui mean sebesar 1,9500 termasuk dalam kategori rendah. Dari

120 orang responden, 15 orang (13%) menggunakan durasi waktu yang sangat

lama dalam berkomunikasi secara langsung dengan pasangan, kemudian 16 orang

(13%) waktu yang digunakan dalam berkomunikasi langsung dengan pasangan

lama, 37 orang (31%) menggunakan waktu yang rendah atau sedikit dalam

berkomunikasi secara langsung dengan pasangan, 52 orang (43%) menggunakan

waktu yang sangat rendah atau sedikit dalam berkomunikasi secara langsung

dengan pasangan. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pasangan

suami istri menggunakan waktu berkomunikasi dengan pasangan secara langsung

atau tatap muka dengan sangat rendah kualitasnya.

Berdasarkan hasil stastistik untuk analisis deskripsi variabel komunikasi

personal suami istri sub variabel bagaimana penyampaian pesan kepada pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

memiliki nilai mean 3,3167 termasuk dalam kategori rendah dengan jumlah

responden 120 orang, 47 orang (39%) berpendapat bahwa penyampaian pesan

terhadap pasangan secara langsung itu sangat mudah, 65 orang (54%) berpendapat

bahwa menyampaikan pesan kepada pasangan itu mudah, 7 orang (6%)

berpendapat bahwa penyampaian pesan kepada pasangan dalam komunikasi

secara langsung itu merupakan hal yang sulit, dan 1 orang (1%) berpendapat

bahwa penyampaian pesan kepada pasangan itu merupakan hal yang sangat sulit

meskipun secara langsung. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa

dalam keluarga kehadiran telephon genggam tidaklah mengganggu komunikasi

personal suami-istri meskipun secara rata-rata pasangan suami istri dengan mudah

menyampaikan pesan kepada pasangannya, tetapi ada juga yang merasa kesulitan

dalam penyampaian pesan kepada pasangannya.

Berdasarkan pada variabel komunikasi personal suami istri pada sub

variabel isi pesan kepada pasangan dari 120 orang disimpulkan bahwa 73 orang

(61%) berpendapat bahwa dalam berkomunikasi secara personal dengan suami

istri, isi pesan yang disampaikan pasangan lebih bersifat pribadi atau

privat/privasi, sedangkan 47 orang (39%) berpendapat bahwa dalam melakukan

komunikasi secara personal pasangan suami istri ini lebih mengarah kepada hal

yang bersifat umum.

Dari data yang telah penulis dapatkan dapat disimpulkan bahwa sub variabel

isi pesan kepada pasangan berpengaruh terhadap komunikasi personal suami istri.

Terbukti dari 120 orang, 73 orang (61%) dalam melakukan komunikasi secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

langsung dengan pasangan, suami istri lebih mengarahkan pembicaraan pada hal

yang bersifat pribadi atau privat/privasi.

Berdasarkan hasil data untuk analisis deskripsi pada variabel komunikasi

personal suami istri sun variabel cara penyampaian pesan kepada pasangan yaitu,

dari 120 orang responden dapat disimpulkan bahwa 88 orang (69%) berpendapat

bahwa dalam penyampaian pesan kepada pasangan menggunakan kata-kata, 6

orang (5%) pasangan suami istri menggunakan bahasa tubuh dalam penyampaian

pesan kepada pasangan, 29 orang (23%) menggunakan sikap verbal (curhat,

sharing, dll) dalam penyampaian pesan kepada pasangan, dan 4 orang (3%)

memilih sikap non verbal sebagai salah satu cara penyampaian pesan kepada

pasangan (memendam perasaan dalam hati). Berdasarkan hasil tersebut dapat

dikatakan bahwa banyak dari suami istri yang memilih atau berpendapat bahwa

menggunakan kata-kata merupakan salah satu cara pasangan suami istri

menyampaikan pesan terhadap pasangannya.

Berdasarkan hasil statistik untuk analisis deskripsi pada variabel komunikasi

personal suami istri sub variabel penerimaan pesan kepada pasangan memiliki

nilai mean 2,8833 termasuk dalam kategori rendah dengan jumlah 120 orang

responden dapat disimpulkan bahwa 22 orang (18%) berpendapat bahwa dalam

penerimaan pesan kepada pasangan sangat sesuai maksud, 52 orang (43%)

berpendapat bahwa dalam penyampaian pesan kepada pasangan sesuai maksud,

43 orang (36%) berpendapat bahwa dalam penerimaan pesan kepada pasangan

tidak sesuai maksud, dan 3 orang (3%) berpendapat bahwa dalam penyampaian

pesan suami istri merasa bahwa sangat tidak sesuai dengan yang dimaksud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Berdasarkan hasil tersebut terbukti bahwa pasangan suami istri dalam penerimaan

pesan kepada pasangan 52 orang (43%) sesuai maksud, meskipun ada beberapa

yang tidak sesuai dengan maksud pasangannya.

Dari hasil data pada sub variabel kesulitan yang dialami pasangan dapat

disimpulkan bahwa kesulitan yang dialami oleh pasangan suami istri yang

pertama adalah adanya perbedaan pendapat dengan jumlah sebanyak 78 orang

(48%), kemudian yang kedua adanya pengaruh emosi baik suami maupun istri

dalam keluarga tersebut dengan jumlah 51 orang (32%), lalu kesulitan yang ketiga

yaitu seringnya suami istri tersebut mengabaikan informasi baik dari dalam

maupun dari luar lingkup keluarga dengan hasil 15 orang (9%), dan kesulitan

yang dialami pasangan suami istri pada posisi terakhir adalah menilai sumber

dengan hasil 18 orang (11%) berpendapat. Berdasarkan hasil tersebut dapat

dikatakan bahwa rata-rata pasangan suami istri mengalami kesulitan dalam

berkomunikasi secara langsung dengan pasangan karena faktor perbedaan

pendapat, sehingga dengan kesulitan yang dialami pasangan suami istri ini tidak

menjadi pengalang bagi pasangan suami istri ini untuk selalu mengutamakan

komunikasi langsung secara personal atau tatap muka. Pada kesimpulannya

penggunaan alat komunikasi atau telephon genggam dalam keluarga belum begitu

mengganggu namun memiliki pengaruh meskipun kecil hasil yang diperoleh

sehingga pasangan suami-istri dapat dengan mudah melakukan komunikasi

langsung dengan pasangan meskipun masih ada beberapa hambatan atau kesulitan

yang dihadapi oleh pasangan dalam berkomunikasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

C. Refleksi Kateketis

Perkembangan teknologi yang semakin canggih dewasa ini banyak

menimbulkan kesalahan pahaman ataupun menimbulkan masalah-masalah dalam

keluarga terlebih bagi pasangan suami istri muda yang dapat dikatakan belum

tahan banting jika belum memiliki kedewasaan dalam menyikapi permasalahan

yang ada. Hal tersebut menjadi keprihatinan penulis karena melalui telephon

genggam pasangan suami-istri menyampaikan curahan hatinya ataupun keluh

kesahnya entah dengan pasangannya ataupun melalui media sosial. Kehadiran

alat komunikasi atau telephon genggam dalam keluarga tentunya menimbulkan

dampak positif maupun negatif bagi penggunanya. Dalam arti alat komunikasi

tersebut digunakan dengan bijak sesuai kebutuhan ataupun untuk mencari

informasi lainnya yang tidak berguna. Di Wilayah Santo Markus Kemiren,

pasangan suami istri menggunakan telephon genggam untuk mengirim pesan dan

telephon meskipun masih ada juga yang menggunakannya untuk media sosial,

namun komunikasi yang dijalin pasangan suami istri dapat dikatakan baik

sehingga kerjasama pasangan suami istri dalam membentuk keluarga sebagai

Kerajaan Allah dapat mereka wujudkan dengan memiliki keluarga yang harmonis

dan komunikasi aktif dalam keluarga.

Meningkatkan komunikasi secara langsung atau pribadi dengan pasangan

meskipun dalam kesehariannya, peran telephon genggam tidak pernah tertinggal.

Diperlukan pendekatan antara suami istri melalui hal kecil seperti sapaan,

komunikasi yang intens dilakukan layaknya pasangan suami istri dari keluarga

yang harmonis. Meskipun kecanggihan telephon genggam semakin drastis, namun


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

dengan dipakainya telephon genggam sebagai media komunikasi pasangan suami

istri ketika jarak jauh, tetap saja telephon genggam dipakai oleh pasangan suami

istri dalam berkomunikasi hanya sebatas mengirim pesan dan telephon meskipun

ada juga yang menggunakan dengan memanfaatkan fitur lainnya.

Penggunaan alat komunikasi digital membawa pengaruh terhadap

komunikasi personal suami istri meskipun kecil pengaruhnya. Pasalnya kemajuan

di era digital saat ini akan membawa dampak yang tidak baik bagi pasangan

suami istri dalam menjalin komunikasi terutama komunikasi yang dijalin secara

langsung atau personal dalam keluarga sehingga untuk menjadikan keluarga

sebagai Kerajaan Allah dengan memiliki keluarga yang harmonis tidak terwujud,

melainkan berusaha untuk mewujudkan dengan adanya komunikasi yang aktif

secara tatap muka dilakukan pasangan suami istri di Wilayah Santo Markus

Kemiren. Ini dapat menjadikan bahan refleksi bagi pasangan suami istri untuk

semakin menjalin komunikasi yang hangat dan akrab dalam keluarga.

Dalam anjuran apostolik Catechesi Tradendae artikel 5, menegaskan bahwa

tujuan katekese adalah bukan saja menghubungkan umat dengan Yesus Kristus,

melainkan mengundangnya untuk memasuki persekutuan hidup yang mesra

dengan-Nya. Dalam anjuran apostolik Catechesi Tradendae artikel 20,

menegaskan bahwa berkat bantuan Allah mengembangkan iman yang baru mulai

tumbuh, dan dari hari ke hari memekarkan menuju kepenuhannya serta makin

memantapkan perihidup Kristen umat beriman, muda maupun tua.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Dalam anjuran apostolik Catechesi Tradendae artikel 25, Sri Paus Yohanes

Paulus II menegaskan:

Tujuan katekese adalah mendampingi umat Kristen, untuk “meraih kesatuan


iman serta pengertian akan Putera Allah, kedewasaan pribadi manusia, dan
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Katekese
bertujuan juga menyiapkan mereka untuk membela diri terhadap siapapun,
yang meminta pertanggung jawaban mereka atas harapan yang ada pada
mereka.

Sebagai seorang pendidik atau katekis kelak, tentunya akan mengajarkan

bagaimana komunikasi yang baik dan bijak baik secara personal maupun digital

atau menggunakan handphone. tidak mudah bagi manusia saat ini dalam

kehidupan sehari-hari lepas dari penggunaan alat komunikasi digital yaitu

handphone. Kehidupan yang serba canggih saat ini lebih memudahkan pasangan

suami istri dalam berkomunikasi dengan orang lain, namun terkadang keluarga

atau pasangan merasa terabaikan meskipun hidup dalam satu atap. Menjadikan

komunikasi personal dan digital sebagai pokok komunikasi dalam hidup sehari-

hari, tidak mudah sebenarnya bagi pasangan suami istri dalam menjadikan

keluarga sebagai kerajaan Allah yang berpatok pada komunikasi personal dan

digital. Tentunya menapaki kehidupan kedepan persaingan semakin ketat, namun

dengan kerangka pemikiran diatas yang mengajarkan tentang kedewasaan dan

tanggung jawab akan semakin meneguhkan dan memperkuat bahwa komunikasi

penting untuk dilakukan baik dengan pasangan maupun orang disekitar, baik

secara tatap muka yang akan lebih mengena dari hati ke hati dengan pasangan

masing-masing juga lebih memudahkan para pasangan suami istri dalam

mengungkapkan perasaan yang ada dalam diri mereka masing-masing.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Seiring dengan perjalanan zaman, banyak perubahan-perubahan yang

didapati dalam setiap sudut kehidupan manusia. Perubahan zaman yang membawa

kepada keserba-canggihan, instan, cepat dan tangkas. Perubahan yang didukung

oleh teknologi-teknologi canggih. Dewasa ini penggunaan media komunikasi

sudah merupakan kebutuhan pokok bagi individu. Pada hakikatnya pasangan

keluarga berkepentingan untuk menjalin hubungan harmonis dengan orang lain

dengan menggunakan media yang relevan. Bantuan media teknologi komunikasi,

memudahkan pasangan yang terlibat dalam proses komunikasi memperoleh

pengalaman belajar akan nilai-nilai sosial budaya baru secara timbal balik didalam

keluarga tersebut.

Dalam penggunaan alat komunikasi digital seperti handphone terkadang

manusia salah mengartikan dari sebuah pesan atau informasi yang diterima,

sehingga manusia akan cenderung membawa dampak negatif bisa juga membawa

dampak positif dalam kehidupan sehari-hari tergantung manusia itu sendiri

menanggapinya. Peran serta orang-orang disekitar terutama pasangan suami istri

dalam berkomunikasi sangat penting, karena untuk menjaga keutuhan dan

keharmonisan rumah tangga layaknya keluarga kudus Nazaret diperlukan

kerjasama antara suami istri dalam membangun kepercayaan, sehingga berbagai

kesulitan yang dialami pasangan suami istri akan dapat dihadapi. Penyampaian

pesan yang sesuai maksud pasangan tentunya akan mempermudah

berlangsungnya sebuah komunikasi.

Komunikasi melalui media digital seperti handphone sendiri tidak lepas dari

kebutuhan sehari-hari, meskipun terkadang berdampak pula ketika pasangan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

suami istri melakukan komunikasi secara pribadi atau personal. Peran suami istri

dalam komunikasi baik secara digital maupun personal sangat diutamakan, karena

membentuk keluarga sebagai Kerajaan Allah dimulai dari dalam diri pribadi dan

ditumbuhkan dalam keluarga. Sehingga dengan terjalinnya komunikasi yang baik

dengan keluarga akan tercipta komunikasi yang baik pula dengan orang-orang

disekitar. Begitu juga dengan katekese dimana untuk membentuk sebuah keluarga

menjadi Kerajaan Allah perlu kerjasama yang baik antara suami istri, tidak lepas

dari itu semua kemajuan teknologi juga membawa dampak positif bagi kehidupan

menggereja suami istri karena dengan demikian selain keluarga menjadi Keluarga

Kudus Nazareth, keluarga tersebut dapat mewartakan kabar gembira,

memberitakan kebaikan melalui media handphone sebagai wadah pasangan suami

istri menumpahkan segala inspirasi dan pengetahuannya sehingga pasangan suami

istri akan semakin beriman kepada Kristus. Dengan tujuan akan semakin

megimani Kristus dalam dirinya dan mampu bertanggung jawab secara penuh

akan imannya.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengalami beberapa keterbatasan,

kekurangan dan hambatan sebagai berikut:

1. Peneliti menyadari keterbatasan yang dimiliki dalam kemampuan dan

pengetahuan membuat pertanyaan/pernyataan untuk penelitian dan juga

peneliti mengalami keterbatasan dalam mengolah data sehingga memakan

waktu yang cukup lama untuk mengolah data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

2. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain ex post facto di mana desain

ini digunakan untuk meneliti suatu kejadian yang sudah terjadi. Jika dalam

penelitian kejadian itu belum terjadi maka kebenaran data yang dikumpulkan

tidak dapat diukur dengan baik.

3. Peneliti mengalami kesulitan pada saat mengolah data yang sudah didapat

melalui penyebaran angket, karena angket penelitian lain dari teman-teman

dengan demikian peneliti merasa masih banyak kekurangan, namun penelitin

tetap berusaha mengolah data menjadi lebih baik agar sesuai dengan yang

diharapkan.

4. Peneliti mempunyai keterbatasan dalam mencari sumber buku-buku acuan

yang mendukung dalam penelitian ini.

5. Peneliti menyadari keterbatasan dan kelemahan dalam penyusunan skripsi

tetapi secara pribadi juga peneliti mengalami kurangnya kedisiplinan dalam

membuat skripsi.

6. Adanya Pasutri yang tidak mau membantu saya dalam proses penelitian

sehingga menjadi hambatan bagi saya dan penghalang bagi saya untuk

berkembang dan memerlukan waktu untuk pendekatan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V penulis akan memaparkan mengenai kesimpulan dan saran dari

keseluruhan permasalahan skripsi. Kesimpulan berkaitan dengan rangkuman dari

kajian pustaka, hasil uji hipotesis dan pembahasan, sebagai jawaban dari

permasalahan yang dikemukakan. Sedangkan saran akan menyampaikan usulan

yang berkaitan dengan penggunaan alat komunikasi digital dan komunikasi

personal.

A. KESIMPULAN

1. Penggunaan Alat Komunikasi Digital

Dalam penggunaan alat komunikasi digital terdapat unsur: lama

menggunakan handphone, kegunaan handphone, dan prioritas penggunaan

handphone. Pasangan suami istri di Wilayah Santo Markus Kemiren rata-rata

menggunakan handphone 1 sampai 2 jam setiap harinya meskipun ada yang lebih

dari 2 jam penggunaan dalam setiap harinya. Rata-rata pasangan suami istri

menggunakan handphone untuk keperluan mengirim pesan dan telephon. Pada

prioritas penggunaannya, handphone lebih utama digunakan untuk kepentingan

mengirim pesan dan telephon dalam durasi waktu 1 sampai 2 jam perharinya.

2. Komunikasi Personal Suami Istri

Komunikasi personal suami istri adalah komunikasi yang dilakukan secara

tatap muka baik melalui telephone genggam ataupun bertemu secara langsung di

tempat yang sama. Komunikasi secara langsung pasangan suami istri di Wilayah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

St Markus Kemiren berkisar antara 1 sampai 6 jam perhari, karena kebanyakan

masing masing sibuk bekerja, maka komunikasi personal yang terjadi sangat

terbatas, rata-rata pasangan suami istri melakukan komunikasi secara langsung

baik secara tatap muka di tempat yang sama ataupun melalui alat komunikasi

telephone genggam berkisar 2 sampai 3 jam perhari meskipun ada juga yang

melakukannya lebih dari 6 jam perhari. Dalam durasi waktu tersebut terdapat

kesulitan yang dialami oleh pasangan suami istri dalam melakukan komunikasi

secara tatap muka salah satunya adalah perbedaan pendapat diantara mereka

sehingga pesan yang disampaikan hampir tidak sesuai maksud.

3. Pengaruh Penggunaan Alat Komunikasi Digital terhadap Komunikasi

Personal Suami Istri.

Pada hasil penelitian yang penulis dapatkan, data tidak berdistribusi normal

maka uji perbedaan skor dilakukan dengan statistik nonparametrik Mann-

Whitney dengan tingkat signifikansi 5%. Maka dari hasil statistik nonparametrik

Mann-Whitney diperoleh hasil Asymp.sig. (2-tailed) 0.009. Ini berarti nilai

Asymp.Sig. 0.009 < 0.05, maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan

dalam Uji Mann-Whithney dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Dari perolehan nilai r = -0,169 dan R = 2,85% dapat diketahui bahwa penggunaan

telephon genggam/penggunaan alat komunikasi digital pasangan suami istri di

Wilayah Santo Markus Kemiren berpengaruh negatif pada komunikasi personal

yakni 2,85 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran yang diharapkan

dapat berguna dalam meningkatkan komunikasi dengan pasangan secara rutin,

baik menggunakan handphone maupun secara personal dengan pasangan sehingga

dengan saling berkomunikasi secara rutin kepada pasangan akan semakin

mempererat keharmonisan dalam keluarga terkhusus di Wilayah Santo Markus

Kemiren, Paroki Santa Theresia Salam.

1. Bagi Pasangan suami-istri di Wilayah Santo Markus Kemiren, Paroki Santa

Theresia Salam.

Supaya lebih bijak dalam menggunakan alat komunikasi digital (telephon

genggam). Agar komunikasi langsung dengan pasangan terjalin dengan baik.

2. Bagi pihak Gereja.

Agar mengadakan penyuluhan penggunaan alat komunikasi digital bagi

pasangan suami istri, terlebih di Wilayah Santo Markus Kemiren, Paroki Santa

Theresia Salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

DAFTAR PUSTAKA

Asep Saeful Muhtadi. (2015). Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: CV Pustaka


Setia.
Dapiyanta. FX. (2008). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di
Sekolah. Diktat kuliah program studi ilmu pendidikan Agama Katolik.
Yogyakarta: Penerbitan Universitas Sanata Dharma.
Darmawijaya Pr.,St. (1994). Mengarungi Hidup Berkeluarga. Yogyakarta:
Kanisius.
Darminta. (2006). Pendidikan Iman dan Nilai bagi Generasi Muda. Yogyakarta:
Kanisius.
Dian Pradana. (2015). Deeper Points to Biblical Blackberry Messages. Solo:
Spirit Graphic.
Iswarahadi,S.J.Y.I. (2013). Media Pewartaan Iman dan Usaha Mencari Model
Pewartaan Iman pada Zaman Digital. Yogyakarta: Kanisius.
Komkat KWI. (1997). Peranan Media dalam Pendidikan Iman dan Upaya
Pendidikan Kesadaran Bermedia. Yogyakarta: Kanisius.
Lunadi. A.G. (1987). Komunikasi Mengena. Yogyakarta: Kanisius.
Panitia Pemilihan PDP. (2014). Senang Melayani dalam Berbagai Tantangan.
Yogyakarta: Kanisius.
Paus Yohanes Paulus II. (2011). Catechesi Trandendae. Penerjemah:
Hardawiryana, R. SJ. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan
KWI (dokumen asli terbit 16 Oktober 1979).
Prasetya,Pr.,Joko Warwanto.,Purwono Nugroho Adhi. (2007). Panduan Tim
Kerja Pewartaan Paroki. Yogyakarta: Kanisius.
Purwa Hadiwardoyo.,MSF. (2007). Suami Istri Katolik Memahami Panggilan dan
Perutusannya. KAS
Rebecca Mary,R.G.S. 1996. Tumbuh bersama Sahabat 2. Yogyakarta: Kanisius.
Romain, St Philip. (2002). Menjadi Manusia Baru. Yogyakarta: Kanisius.
Sanggar Talenta. (1996). Biarkan Kami Bicara.Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. (2016). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suratman Gitowiratmo. Pr. (1996). Kamulah Sesamaku. Yogyakarta: Kanisius.
Uyanto, Stanislaus.S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Team PPK Epouto Keuskupan Jayapura. (1985). Jalan Kita Menuju Kehidupan.
Jakarta: Obor.
Thomas, Gary. (2011). Sacred Marriage. Yogyakarta: Yayasan Gloria.
Tim Pustaka Familia. (2006). Menepis Hambatan Tumbuh Kembang Anak.
Yogyakarta: Kanisius.
Wignyasumarta.,Msf,dkk. (2000). Panduan Rekoleksi Keluarga. Yogyakarta:
Kanisius.
______________. (1994). 12 Pola Keluarga Beriman. Yogyakarta: Kanisius.
______________. (2007) a. Keluarga-keluarga Katolik Memahami Ajaran Iman
dan Moral. KAS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

______________. (2007) b. Pendampingan Keluarga di Paroki Kita. KAS.


______________. (2015) a. Hidup di Era Digital. Yogyakarta: Kanisius.
______________. (2015) b. Statistika Nonparametris untuk Penelitian. Bandung:
Alfabet

Sumber Dari Internet:

http://www.beritasatu.com/nasional/273852-keluarga-harus-jadi-tempat-
pembelajaran-toleransi.html dilihat pada tanggal 5 November 2016
Pukul 13.00 WIB.
http://artikel.sabda.org/kehidupan_bersama_dalam_keluarga_kristen dilihat pada
tanggal 20 November 2016 Pukul 10.45 WIB.
http://setabasri01.blogspot.co.id/2012/04/uji-validitas-dan-reliabilitas-item.html
dilihat pada tanggal 15 Januari 2017 Pukul 13.25 WIB.
http://penakatolik.com/2015/05/18/komunikasi-dalam-keluarga-ditentukan-oleh-may-i-
thank-you-dan-excuse-me/ dilihat pada tanggal 18 Juni 2017 Pukul 15.10 WIB.

http://ciwiek-renunganharian.blogspot.com/2011/10/komunikasi-yang-utuh-
dalam-keluarga.html dilihat pada tanggal 3 Juli 2017 Pukul 16.05 WIB.
http://kerugiandalampenggunaanhandphonedewasaini dilihat pada tanggal 11
Maret 2017 Pukul 09.38 WIB
http://artikel.sabda.org/kehidupan_bersama_dalam_keluarga_kristen dilihat pada
28 Desember 2016 Pukul 15.28 WIB
http://setabasri01.blogspot.co.id/2012/04/uji-validitas-dan-reliabilitas-item.html
dilihat pada 11 Maret 2016 Pukul 10.05 WIB.
http://manfaat-handphone-dalam-kehidupan-manusia-saat-ini dilihat pada 15
Maret 2016 Pukul 14.56 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian

[1]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2: Contoh Instrumen Penelitian

No:

INSTRUMEN PENELITIAN

“Pengaruh Penggunaan Alat Komunikasi Digital terhadap Komunikasi

Personal Suami Istri Di Wilayah Santo Markus Kemiren, Paroki Santa

Theresia Salam”

Nama :_____________________________

Lingkungan :_____________________________

Petunjuk pengerjaan :

Memilih satu jawaban yang sesuai dengan situasi dan kondisi Bapak – Ibu,

dengan cara memberikan tanda checklist () pada salah satu kolom dengan

pernyataan dibawah ini.

Contoh

No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak setuju

Saya berkomunikasi
1 
dengan keluarga saya

(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No Pernyataan Penggunaan Keterangan

Lama menggunakan

1 Handphone dalam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berapa jam?

sehari. Silahkan
centang jawaban

Jawaban Anda anda

No Pernyataan Penggunaan Jawaban Anda


Keterangan
2 Mengirim Pesan

Dalam durasi waktu Telephon

diatas, digunakan Mencari Informasi


Silahkan centang
untuk Hiburan jawaban anda.

Media Social

No Pernyataan Penggunaan Jawaban Anda Keterangan

Mengirim Pesan

Telephon Silahkan anda


memberikan nomor
3 Prioritas Penggunaan Mencari Informasi
1-5 sesuai
Hiburan
penggunaan anda
Media Social

(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

No Pernyataan

Komunikasi langsung dengan pasangan

**Centang jawaban anda dalam kolom yang disediakan

Berapa lama komunikasi langsung dengan pasangan dalam sehari ?

1 1 - 4 jam 5 - 8 jam 9 - 12 jam 13 - 16 jam 17 – 20 jam 21 - 24 jam

Bagaimana Penyampaiannya

2 Sangat Mudah Mudah Sulit Sangat Sulit

Isi pesan kepada pasangan

3 Pribadi Umum

Penyampaian Pesan menggunakan

4 Kata – kata Bahasa Tubuh Verbal Non Verbal

Penerimaan pesan kepada pasangan

5 Sesuai maksud Tidak sesuai maksud

(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kesulitan yang dialami

6 Perbedaan pendapat Pengaruh emosi Mengabaikan Informasi Menilai sumber

 Maturnuwun, Berkah Dalem 

(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3: Data Pasangan Suami Istri

No Nama 1 2 3 4 E1 E2
1 Matheus Sudiyana 3 1 3 4 3 8
2 Anastasia Muryani 3 2 3 3 3 8
3 A. Sudiarto 1 1 4 1 1 6
4 Bernardus Aldo Renjani 2 1 3 4 2 8
5 Ag. Agus Wibowo 1 1 4 2 1 7
6 Yuliana Puji Astuti 1 1 3 2 1 6
7 B. Parino 1 2 3 2 1 7
8 Y. Hesti Wareni 1 1 3 4 1 8
9 M. Sukanti 1 1 4 3 1 8
10 Y. Nur Widayat 1 1 3 2 1 6
11 Apriliyanto Aricetus 3 2 4 4 3 10
12 Harwiyati 1 4 4 4 1 12
13 Haryanti 1 1 3 3 1 7
14 Agustinus Priyono 1 1 3 4 1 8
15 Maria Natalia Paramita 4 2 3 3 4 8
16 Nobertus Sulistyo Dewanto 2 2 3 3 2 8
17 M. Hari Hastuti 4 2 3 2 4 7
18 Lucius Cahyadi 4 2 3 4 4 9
19 Dwi Puji Astuti 3 2 3 2 3 7
20 Sarkolis 1 2 4 2 1 8
21 Anastasia Ispartini 3 3 4 3 3 10
22 Marianus Rismono 3 3 4 4 3 11
23 Suroso 1 1 4 4 1 9
24 Hermiyati 1 1 4 4 1 9
25 Markus Kismanto 1 1 4 4 1 9
26 Mariana Setyaningsih 1 1 4 4 1 9
27 Anastasia Lestari 1 1 2 1 1 4
28 Agustinus Wiyono 1 1 2 1 1 4
29 Petronila Lestari 1 1 1 1 1 3
30 Marius Haryono 1 1 4 4 1 9
31 Yohanes Christomus Seta. W 1 1 4 4 1 9
32 Maria Endang Umi. C 2 4 3 2 2 9
33 Yulita 2 4 3 2 2 9
34 Heribertus NC 1 2 3 3 1 8
35 Stepanus Eko Susilo 1 2 3 4 1 9
36 Lucia Sumaryanti 1 4 4 4 1 12
37 Paulus Mardju 1 4 4 4 1 12
38 Maria Parni 1 2 3 2 1 7

(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39 Martinus Dwi Susanto 1 1 3 3 1 7


40 Agustina Retno Saraswati 4 3 4 4 4 11
41 Endang 2 1 4 3 2 8
42 M. Eko 1 1 3 3 1 7
43 Lidwina Danartati 1 2 3 1 1 6
44 Laurentius Suharso 1 2 4 2 1 8
45 Aji Eko Pramono 2 2 4 4 2 10
46 Suranna Stella 4 1 3 2 4 6
47 M. Tri Yanti 3 1 3 2 3 6
48 Sujianto 2 1 3 2 2 6
49 Fina Haryanti 1 1 3 3 1 7
50 Eka Setiawan 2 1 4 2 2 7
51 Yulia Repi 2 1 4 4 2 9
52 Yohanes Ida Wahyudi 2 1 3 3 2 7
53 Ch. Samirah Ayem 3 1 3 3 3 7
54 Paulus Sudono 1 2 4 3 1 9
55 Anggi Lesto Nugroho 1 2 4 2 1 8
56 Margaretha Kusrini 4 2 2 2 4 6
57 Christina Kiswanti 3 2 3 3 3 8
58 Johanes Basuki 1 1 3 3 1 7
59 Martinus Yuniantoro 1 1 3 3 1 7
60 Anastasia Dwi Sutarni 1 2 3 2 1 7
61 Farri Yustita A.A. 1 1 3 3 1 7
62 Rodiyah 1 4 3 4 1 11
63 B. Heru Setyawan 1 1 3 3 1 7
64 Caecilia Desy Kurniasari 1 1 4 4 1 9
65 Yuliana Sri Budayawati 1 1 4 4 1 9
66 Pontianus Tri Edy Suyanto 2 1 4 3 2 8
67 Asep Sugiyanto 3 2 4 2 3 8
68 Adhila Puspa 4 4 3 3 4 10
69 Wahyu Widi Susanto 3 4 3 4 3 11
70 Ely Widiastuti 4 3 2 2 4 7
71 Lucia Wahyuni 4 4 2 3 4 9
72 Ignatius Agus Susila 2 2 4 4 2 10
73 Budi Suprayitno 3 2 4 2 3 8
74 Veronika Sri Wati 3 3 3 3 3 9
75 J. Danang T.N. 3 3 2 2 3 7
76 Dhin. BSP 2 1 3 4 2 8
77 Antonius Muryanto 1 1 3 3 1 7
78 Margaretha Hariyanti 4 2 3 3 4 8
79 Fransiska Retno Sri Ningsih 3 2 4 4 3 10

(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80 Robertus Haryono 2 2 4 4 2 10
81 Joko Ananto 4 1 3 4 4 8
82 Benedikta Susanti 2 2 3 3 2 8
83 Frederik Daliman 2 2 3 3 2 8
84 Sumiyati 1 2 3 3 1 8
85 Antonius Triyanto 3 2 3 2 3 7
86 Paula Reni Wijayanti 4 2 3 2 4 7
87 Asmara Wati 4 1 3 2 4 6
88 Mulyono 2 1 3 2 2 6
89 Margareta Rita Krisnawati 2 1 4 3 2 8
90 F.A. Sunarno 3 1 3 2 3 6
91 Agatha Sri Sumarti 2 3 4 4 2 11
92 Isidorus Suyitno 4 3 4 4 4 11
93 B. Sri Pujiyati (Benedicta) 4 3 4 3 4 10
94 Agustinus Marjinu 2 3 4 2 2 9
95 Anif Stiyawan 4 3 2 1 4 6
96 Anisa Sulistyaningrum 3 3 3 1 3 7
97 Cicilia Tri Asih Susanti 2 4 4 4 2 12
98 Sumpeno 3 4 4 4 3 12
99 Maria Lukasia Guntilda 1 1 4 4 1 9
100 Yoseph Didik Widiyanto 1 1 4 4 1 9
101 Petrus Slamet Suryanto 2 1 3 2 2 6
102 Yuliana Wagirah 2 1 3 2 2 6
103 Fransiskus Suwita 1 2 3 1 1 6
104 Theresia Juwarni 1 2 3 4 1 9
105 Yustinus Triwiharto 1 1 4 4 1 9
106 M. Sulasmi 1 1 3 3 1 7
107 Theresia Sudiah 1 3 4 2 1 9
108 Santo Pawiro 1 3 3 2 1 8
109 Wagiman 3 2 4 2 3 8
110 Fifin Rohmanti 3 2 4 4 3 10
111 Yulius Toto Hartoko 1 3 3 3 1 9
112 Maria Sayeti Murti 1 3 3 3 1 9
113 Felix Tri Handoyo 1 4 4 4 1 12
114 Indarti 2 4 4 4 2 12
115 M.M. Iswati 1 1 3 3 1 7
116 E. Eddy Widjaja 1 1 3 3 1 7
117 Vincentius Kasyanto 1 4 3 2 1 9
118 Veronica Sri Budiarti 1 4 3 2 1 9
119 Agustinus Susharjito 3 2 3 2 3 7
120 Kristiana Laksminingsih 2 2 3 1 2 6

(8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4: Data Variabel

No Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Variabel 1 Variabel 2


1 3.0 1.0 3.0 4.0 3.0 8.0
2 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 8.0
3 1.0 1.0 4.0 1.0 1.0 6.0
4 2.0 1.0 3.0 4.0 2.0 8.0
5 1.0 1.0 4.0 2.0 1.0 7.0
6 1.0 1.0 3.0 2.0 1.0 6.0
7 1.0 2.0 3.0 2.0 1.0 7.0
8 1.0 1.0 3.0 4.0 1.0 8.0
9 1.0 1.0 4.0 3.0 1.0 8.0
10 1.0 1.0 3.0 2.0 1.0 6.0
11 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 10.0
12 1.0 4.0 4.0 4.0 1.0 12.0
13 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 7.0
14 1.0 1.0 3.0 4.0 1.0 8.0
15 4.0 2.0 3.0 3.0 4.0 8.0
16 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 8.0
17 4.0 2.0 3.0 2.0 4.0 7.0
18 4.0 2.0 3.0 4.0 4.0 9.0
19 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 7.0
20 1.0 2.0 4.0 2.0 1.0 8.0
21 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 10.0
22 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 11.0
23 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 9.0
24 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 9.0
25 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 9.0
26 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 9.0
27 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 4.0
28 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 4.0
29 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 3.0
30 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 9.0
31 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 9.0
32 2.0 4.0 3.0 2.0 2.0 9.0
33 2.0 4.0 3.0 2.0 2.0 9.0
34 1.0 2.0 3.0 3.0 1.0 8.0
35 1.0 2.0 3.0 4.0 1.0 9.0
36 1.0 4.0 4.0 4.0 1.0 12.0
37 1.0 4.0 4.0 4.0 1.0 12.0
38 1.0 2.0 3.0 2.0 1.0 7.0
39 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 7.0
40 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 11.0
41 2.0 1.0 4.0 3.0 2.0 8.0
42 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 7.0
(9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43 1.0 2.0 3.0 1.0 1.0 6.0


44 1.0 2.0 4.0 2.0 1.0 8.0
45 2.0 2.0 4.0 4.0 2.0 10.0
46 4.0 1.0 3.0 2.0 4.0 6.0
47 3.0 1.0 3.0 2.0 3.0 6.0
48 2.0 1.0 3.0 2.0 2.0 6.0
49 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 7.0
50 2.0 1.0 4.0 2.0 2.0 7.0
51 2.0 1.0 4.0 4.0 2.0 9.0
52 2.0 1.0 3.0 3.0 2.0 7.0
53 3.0 1.0 3.0 3.0 3.0 7.0
54 1.0 2.0 4.0 3.0 1.0 9.0
55 1.0 2.0 4.0 2.0 1.0 8.0
56 4.0 2.0 2.0 2.0 4.0 6.0
57 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 8.0
58 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 7.0
59 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 7.0
60 1.0 2.0 3.0 2.0 1.0 7.0
61 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 7.0
62 1.0 4.0 3.0 4.0 1.0 11.0
63 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 7.0
64 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 9.0
65 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 9.0
66 2.0 1.0 4.0 3.0 2.0 8.0
67 3.0 2.0 4.0 2.0 3.0 8.0
68 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 10.0
69 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 11.0
70 4.0 3.0 2.0 2.0 4.0 7.0
71 4.0 4.0 2.0 3.0 4.0 9.0
72 2.0 2.0 4.0 4.0 2.0 10.0
73 3.0 2.0 4.0 2.0 3.0 8.0
74 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 9.0
75 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 7.0
76 2.0 1.0 3.0 4.0 2.0 8.0
77 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 7.0
78 4.0 2.0 3.0 3.0 4.0 8.0
79 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 10.0
80 2.0 2.0 4.0 4.0 2.0 10.0
81 4.0 1.0 3.0 4.0 4.0 8.0
82 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 8.0
83 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 8.0
84 1.0 2.0 3.0 3.0 1.0 8.0
85 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 7.0
86 4.0 2.0 3.0 2.0 4.0 7.0

(10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87 4.0 1.0 3.0 2.0 4.0 6.0


88 2.0 1.0 3.0 2.0 2.0 6.0
89 2.0 1.0 4.0 3.0 2.0 8.0
90 3.0 1.0 3.0 2.0 3.0 6.0
91 2.0 3.0 4.0 4.0 2.0 11.0
92 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 11.0
93 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 10.0
94 2.0 3.0 4.0 2.0 2.0 9.0
95 4.0 3.0 2.0 1.0 4.0 6.0
96 3.0 3.0 3.0 1.0 3.0 7.0
97 2.0 4.0 4.0 4.0 2.0 12.0
98 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 12.0
99 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 9.0
100 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 9.0
101 2.0 1.0 3.0 2.0 2.0 6.0
102 2.0 1.0 3.0 2.0 2.0 6.0
103 1.0 2.0 3.0 1.0 1.0 6.0
104 1.0 2.0 3.0 4.0 1.0 9.0
105 1.0 1.0 4.0 4.0 1.0 9.0
106 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 7.0
107 1.0 3.0 4.0 2.0 1.0 9.0
108 1.0 3.0 3.0 2.0 1.0 8.0
109 3.0 2.0 4.0 2.0 3.0 8.0
110 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 10.0
111 1.0 3.0 3.0 3.0 1.0 9.0
112 1.0 3.0 3.0 3.0 1.0 9.0
113 1.0 4.0 4.0 4.0 1.0 12.0
114 2.0 4.0 4.0 4.0 2.0 12.0
115 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 7.0
116 1.0 1.0 3.0 3.0 1.0 7.0
117 1.0 4.0 3.0 2.0 1.0 9.0
118 1.0 4.0 3.0 2.0 1.0 9.0
119 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 7.0
120 2.0 2.0 3.0 1.0 2.0 6.0

(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5: Data Penelitian

>Warning # 849 in column 23. Text: in_ID

>The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter


. It could >not be mapped to a valid backend locale. RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.315 4

RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.281 4

(12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

>Warning # 849 in column 23. Text: in_ID

>The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter


. It could >not be mapped to a valid backend locale.

EXAMINE VARIABLES=VAR00001 VAR00002

/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT /COMPARE GROUPS


/STATISTICS DESCRIPTIVES /CINTERVAL 95 /MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Variabel1 .288 120 .000 .789 120 .000

Variabel2 .134 120 .000 .949 120 .000

a. Lilliefors Significance Correction

(13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

NPAR TESTS
/M-W= item1 item2 item3 item4 Variabel2 BY Variabel1(1 2)

/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

[DataSet1] C:\Users\dechol\Desktop\SPSS new Skrip.sav

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Variabel1 120 1.9750 1.09592 1.00 4.00

Variabel2 120 8.1500 1.77115 3.00 12.00

Mann-Whitney Test

Ranks

Variabel1 N Mean Rank Sum of Ranks

Variabel2 1 57 40.39 2302.00

2 25 44.04 1101.00

Total 82

a
Test Statistics

item1 item2 item3 item4 Variabel2

Mann-Whitney U .000 640.500 638.500 703.000 649.000

Wilcoxon W 1.653E3 2.294E3 2.292E3 2.356E3 2302.000

Z -9.000 -.802 -.851 -.100 -.654

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .423 .395 .920 .513

a. Grouping Variable: Variabel1

(14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

>Warning # 849 in column 23. Text: in_ID

>The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter


. It could >not be mapped to a valid backend locale. CORRELATIONS

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004

/PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Correlations

[DataSet0]

No item rhitung rtabel Keterangan


1 1 0,1793 Valid
2 0,236 0,1793 Valid
3 0,149 0,1793 Tidak Valid
4 0,059 0,1793 Tidak Valid

(15)

Anda mungkin juga menyukai