Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Medikal Bedah Profesi Ners
PEMBIMBING :
Desy Hadrianti, Ns., M.Kep
Hilda Mariana, S. Kep.,Ns
OLEH :
ERVINA OKTAVIANI, S. Kep
1914901210108
B. Data fokus :
1. Data subjektif
- Klien mengatakan mengalami batuk berdahak sudah sekitar 2 minggu yang lalu,
- Klien mengatakan mengalami demam sejak beberapa hari yang lalu dan tidak
kunjung turun.
- Klien mengatakan tidak nafsu makan sejak 3 hari terakhir. Klien hanya mau minum
susu saja.
2. Data objektif
- Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 155/92 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Respirasi : 27 x/menit
Temperature : 38,8 oC
- Terlihat klien mengalami batuk yang aktif
- Terdengar bunyi ronkhi dilapang dada
- Klien mengalami dyspnea
- Klien mengalami takipnea
- Tampak klien lemas terbaring ditempat tidur
- Teraba kulit klien hangat
- Teraba akral hangat
- Tampak klien mengalami penurunan nafsu makan sejak masuk RS
- Klien tampak tidak bisa menghabiskan makanannya dan hanya dapat mengahabiskan
makan 2-3 suapan saja
- Klien tampak hanya mau minum susu saja
- Klien mengalami nyeri abdomen.
- Terlihat klien meringis memegang area sakit pada abdomennya.
- Klien mendapat terapi obat:
Tracetat 3x1
Panloc 2x1
- Klien mengalami peningkatan leukosit :13,8/uL
- Klien mendapat terapi obat ceftriaxone 2x1 gr
- Klien dilakukan rapid test dan hasilnya reaftif
C. Terapi farmakologi :
1. Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
2. Inj. Panloc 2x1
3. Syr. Tracetat 3x1c, Nac 3x200
D. Data penunjang
Hasil Laboratorium :
- Hemoglobin : 12,0 g/dL
- Leukosit : 13,8 /uL
- GDS : 120 mg/dL
- CRP : positif
E. Analisa Data
F. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa
No. Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
Keperawatan
1. 00031 Bersihan jalan Setelah dilakukan 1. Kaji ulang fungsi 1. Penurunan bunyi
nafas b.d asuhan keperawatan pernafasan: bunyi nafas indikasi
sekresi yang selama 16-30 menit nafas, irama, atelektasi, ronkhi
tertahan. diharapkan: kecepatan, indikasi akumulasi
1. Ttv dlm batas kedalaman dan sekret/
normal penggunaan otot ketidakmampuan
(pernafasan) bersihan jalan nafas
2. Sesak tidak ada sehingga otot dada
dada.
atau berkurang digunakan dan kerja
3. Auskultasi tidak pernafasan
terdengar meningkat.
ronkhi
4. Retraksi 2. Pengeluaran sulit bila
dinding dada sekret tebal, sputum
2. Catat kemmapuan
tdk ada berdarah akibat
untuk mengeluarkan kerusakn paru atau
sekret atau batuk luka bronchial yg
efektif, catat mmrlukan evaluasi/
karakter, jumlah intervensi lanjut.
sputum, adanya
hemoptysis. 3. Meningkatkan
ekspansi paru,
3. Berikan pasien posisi ventilasi maksimal
semi fowler, membuka area
bantu/ajarkan batuk atelektasis dan
efektif dan latihan peningkatan gerak
nafas dalam apabila sekret agar mundah
pasien dapat dikeluarkan.
mengikuti perintah.
4. Mencegah
4. Bersihakan sekret obstruksi/aspirasi,
dari mulut dan suction diakukan bila
trakea, suction bila pasien tdk mmpu
perlu. mengeluarkn secret.
5. Mencegah
pengeringan
5. Lembabkan membran mukosa.
udara/oksigen
inspirasi.
6. Menurunkan
6. Berikan obat: agen kekentalan sekret,
mukolitik, lingkaran ukuran
bronkodilator, lumen
kortikosteroid sesuai trakeabronchial,
indikasi berguna jk terjd
hipoksemia pada
kavitas yg luas.
2. 00007 Hipertermi b.d Setelah dilakukan 1. Monitor ttv 1. Peningkatan suhu
proses asuhan keperawatan tubuh berpengaruh
selama 16-30 menit dalam peningkatan
imflamasi
diharapkan: metabolisme dan
1. Suhu tubuh berkontribusi terhdap
dalam batas perubahan pola
normal (36.50c nafas, nadi akan
-37.50c) meningkat pada
2. TTV dan SpO2 kondisi tachipneu.
dalam batas
normal 2. Berikan kompres 2. Mempercepat dalam
hangat penurunan produksi
panas
3. Anjurkan memakai 3. Membantu
pakaian yang tipis mempermudah
tidak terawang pengupan panas
Ners Muda