Anda di halaman 1dari 47

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


Jl. Budi Utomo No. 10, Telp. (0352) 481124 Ponorogo – 63471

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN SDR. A


DENGAN DIAGNOSA MEDIS DENGUE HAEMORAGIC FEVER(DHF)
DI RUANG MULTAZAM RSU. AISYAH PONOROGO

TanggalPengkajian : 15 Juni 2020 No. Register : 05xxxx


Jam Pengkajian : 11.00 WIB Tgl. MRS : 15 juni 2020 / 10.00 WIB
Ruang / Kelas : 24 C

I. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : Sdr. A
Umur : 28 Tahun
No. Register : 05XXX
Agama : Islam
Alamat : Kota P.
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Belum Bekerja
Tanggal masuk RS : 15 Juni 2020, Pukul 10.00WIB
Diagnosa Medis : DENGUE HAEMORAGIC FEVER(DHF)
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. X
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Alamat : KotaP.
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IbuRumahTangga
Hubungan dengan klien : Ibu
II. KELUHAN UTAMA MRS
Klien mengeluh demam selama 4 hari di rumah.

III. KELUHAN UTAMA SAAT PENGKAJIAN


Saat di kaji klien masih mengeluh demam.

IV. DIAGNOSA MEDIS


Olehdokter, kliendidiagnosaDengue Haemoragic Fever(DHF)

V. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pada tanggal 15 Juni2020 pukul 09.00 WIB seorangkliendatangke RS diantar oleh
keluarga karena mengeluh demam selama 4 hari di rumah disertai badan lemas.Sampai di
RS kliendikajidiperolehhasil:Suhu = 38,5oC, Hb= 11 gr/dL, Hematokrit 42,1, leukosit
2.100 mm3, trombosit 42.000 mm3. Sebelumnya klien tidak pernah sakit sampai harus
rawat inap di RS, hanya kadang batuk pilek biasa dan dibelikan obat di apotek bisa
sembuh. Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular maupun
menurun. Hasil pemeriksaan Tekanan darah=110/80 mmHg, Nadi= 70 x/menit, RR=
18x/menit. Semua aktivitasnya dibantu oleh ibunya selama sakit ini. Mulut kering, pucat,
tonsil normal, tidak ada nyeri telan, ekspansi paru dan pernapasan normal, CRT < 2 detik,
tidak ada sianosis, ictus cordis teraba hangat, tidak ada pelebaran jantung maupun apex
jantung, tidak ada bunyi jantung tambahan, abdomen nampak datar bulat tegang, tidak
ada pembesaran hepar maupun lien dan ginjal normal, auskultasi abdomen= 18x/menit,
pemeriksaan neurologis normal, klien dapat mandiri dalam berkemih, tidak terpasang
kateter, miksi 4-5 x/hari warna kuning bau khas urine, pergerakan sendi bebas, klien
lemas, ada scar BCG, hasil Rumple Leed Test positif (+) terdapat ptekie dengan jumlah
25, kulit kemerahan, turgor baik, kekuatan otot normal, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid. Klienmendapatterapifarmako: PCT peroral 3x250 mg, Sampicillin (IV) 3x500 mg,
Infus RL (IVFD) 20 tpm.

VI. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Sebelumnya klien tidak pernah sakit sampai harus rawat inap di RS, hanya kadang batuk pilek biasa dan

dibelikan obat di apotek bisa sembuh.Saatdirumahselama 4 hari klienmengalamidemamdisertai badan


lemas. Semuaaktivitasnya di bantuolehibuklien.
VII. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat kesehatan keluarga pasien baik, dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit
menular maupun menurun.

VIII. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)


ADL DI RUMAH SAKIT
Makan dan Minum Klien makan 3x/ hari

Klien makan porsi (5sendok dan tidak dihabiskan)

Klien makan dengan nasi lunak, sayur asam, daging dan Tahu
Klien mendapat diet TKTP
Klien minum 6-8 x/hari
Klien minum air putih800cc/24 jam
BAK dan BAB Produksi urin 650cc/24 jam (klien miksi 4-5x/hari)
Produksi urin bau khas amoniak, pH kuning
Produksi feses bau dan warna khas feses, postur feses lunak
Istirahat Tidur Klien merasakan sulit tidur dan sering terbangun karena
merasa badanya panas.
Klien tidur7 jam/24 jam karena sering terbangun
Kebersihan Diri Klien disibin 2x/hari
Klien tidak gosok gigi
Rambut klien lepek ada ketombe
Kuku klien panjang dan kotor
Klien ganti pakaian 2x/hari
Aktivitas Lain Klien hanya bed rest di tempat tidur
Semua aktivitas klien dibantu oleh ibunya.

IX. PEMERIKSAAN FISIK FOKUS


1. Keadaan Umum
Pasien tampak lemas, kesadaran composmetis, suara bicara klien jelas, GCS : 456

2. Pemeriksaan TTV
SAAT PENGKAJIAN
- TD : 110/80 mmHg
- N : 70x/mnt
- S : 38,50 C
- RR : 18 x/mnt

3. Pemeriksaan Kepala dan Wajah


- Inspeksi :Wajah klien tampak kemerahan dan lemas, bentuk kepala dan wajah
simetris tidak ada odema, konjungtiva anemis, skelera putih pucat,
mukosa bibir kering.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kepala dan wajah.

4. Pemeriksaan Leher
- Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada tonsil.
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
tidak ada nyeri telan.

5. Pemeriksaan Dada / Thorak


- Inspeksi : RR :18 x/mnt, ritme regular, kedalaman normal, dada simetris.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba hangat.
- Perkusi : Suara dada kiri redup karena terdapat jantung.
- Auskultasi :Suara paru sonor, tidak ada suara nafas tambahan.

6. PemeriksaanJantung
- Inspeksi : ICS tak tampak.
- Palpasi : Tidak ada pelebaran jantung maupun apex jantung, tidak ada bunyi
jantung tambahan
- Perkusi :Suara pekak.
- Auskultasi : Suara BJ 1 dan BJ 2 terdengar tunggal.

7. Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi : Warna kulit abdomen normal, tidak ada massa, bentuk abdomen
nampak datar bulat tegang.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,terdapat sigmoid, tidak terdapat pembesaran
hepar maupun lien dan ginjal normal.
- Perkusi : Suara hiper timpani.
- Auskultasi : Bising usus terdengar normal 18 x/menit.

8. Pemeriksaan Integumen
- Inspeksi : Warna kulit kemerahan, turgor kulit baik,terdapat scar BCG, hasil
Rumple Leed Test positif (+) terdapat ptekie dengan jumlah 25.
- Palpasi : Turgor kulit baik, CRT < 2 detik, akral dingin.

9. Pemeriksaan Genetalia
Tidak terkaji.

10. Pemeriksaan Punggung dan Tulang Belakang


Tidak terkaji.
11. Pemeriksaan Ekstermitas
- Inspeksi : Tidak terdapat odema pada kaki, tidak ada deformitas, kekuatan otot
tangan 4, kaki 4, pergerakan sendi bebas, terdapat scar BCG di lengan
pasien.
- Palpasi : Akral dingin, CRT < 2 detik, tidak terlihat sianosis dikuku.

X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 04 Juni 2020, hasil :Hb= 11 gr/dL, Hematokrit
42,1, leukosit 2.100 mm3, trombosit 42.000 mm3.
2. Pemeriksaan Ruple Leed Test Positif (+) pada tanggal 04 Juni 2020, hasil : terdapat
ptekie dengan jumlah 25.

XI. DATA ANALISA


Nama: Sdr. A No. Reg. : 05XXXX
Umur: 28 Tahun
No. Tanggal Data Penyebab Masalah
1 08-05- - DS : Peningkatan suhu Virus dengue
2020 -Kleuarga klien tubuh (hipertermia)
09.00 mengatakan b.d infeksi virus Reaksi antigen- antibody
WIB klien demam dengue
dan badanya Mengeluarkanzat mediator
lemas sejak 4
hari dirumah. Peningkatan
- DO :
-TD : 110/80 Merangsang hipotalamus
mmHg. anterior
-RR : 18 x/mnt.
- N : 70 x/mnt. Peningkatan suhu tubuh
- S : 38,50C
- Wajah klien Hipertermia
tampak
kemerahan dan
lemas.
- Terdapat ptekie
jumlah 25.
- Terdapat Scar
BCG.
- HasilLab :Hb=
11 gr/dL,
Hematokrit
42,1, leukosit
2.100 mm3,
trombosit
42.000 mm3.
2 08-05- - DS : Defisit volume Virus dengue
2020 - Klien mengeluh cairan b.d
09.00 badanya ketidakseimbangan Reaksi antigen- antibody
WIB lemas. input dan output
- DO : cairan Viremia
- TD : 110/80
mmHg. Mengeluarkan zat mediator
- RR : 18 x/mnt.
- N : 70 x/mnt. Peningkatan permeabilitas
- S : 38,50C dinding pembuluh darah
- Wajah klien
tampak lemas. Kebocoran plasma
- HasilLab :Hb=
11 gr/dL, Darah berpindah
Hematokrit keekstravaskuler
42,1, leukosit
2.100 Kekurangan Volume
mm3,trombosit Cairan
42.000 mm3.
- Mukosa bibir
kering.
- Turgor kulit
baik.
- klien miksi 4-
5x/hari
3 08-05- - DS: Nutrisi kurang dari Virus dengue
2020 -Klien mengeluh kebutuhan b.d mual,
09.00 badanya muntah, anoreksia Reaksi antigen – antibody
WIB lemas.
Viremia
- DO :
- TD : 110/80 Mual
mmHg.
- RR : 18 x/mnt. Nafsu makan menurun
- N : 70 x/mnt.
- S : 38,50C Intake inadekuat
- Wajah klien
tampak lemas. KetidakseimbanganNutrisi
- HasilLab :Hb=
11 gr/dL,
Hematokrit
42,1, leukosit
2.100
mm3,trombosit
42.000 mm3.
- Perut klien
tampak bulat
datar tegang.
- Mukosa bibir
kering.

XII. DAFTAR MASALAH/DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) b.d infeksi virus dengue.
2. Defisit volume cairan b.d ketidakseimbangan input dan output cairan.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual, muntah, anoreksia.
XIII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama: Sdr. A No. Reg. : .05XXXX
Umur: 28 Tahun
TUJUAN DAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1 Hipertermia NOC : Thermoregulation NIC :
Kriteria Hasil : Fever treatment
Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal   Suhu tubuh dalam rentang normal   Monitor suhu sesering mungkin
  Nadi dan RR dalam rentang normal   Monitor IWL
Batasan Karakteristik:   Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada   Monitor warna dan suhu kulit
         kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal pusing, merasa nyaman   Monitor tekanan darah, nadi dan
         serangan atau konvulsi (kejang) RR
         kulit kemerahan   Monitor penurunan tingkat
         pertambahan RR kesadaran
         takikardi   Monitor WBC, Hb, dan Hct
         saat disentuh tangan terasa hangat   Monitor intake dan output
  Berikan anti piretik
Faktor faktor yang berhubungan :   Berikan pengobatan untuk
-          penyakit/ trauma mengatasi penyebab demam
-          peningkatan metabolisme   Selimuti pasien
-          aktivitas yang berlebih   Lakukan tapid sponge
-          pengaruh medikasi/anastesi   Berikan cairan intravena
-         ketidakmampuan/penurunan kemampuan untuk   Kompres pasien pada lipat paha
berkeringat dan aksila
-          terpapar dilingkungan panas   Tingkatkan sirkulasi udara
-          dehidrasi   Berikan pengobatan untuk
-          pakaian yang tidak tepat mencegah terjadinya menggigil

Temperature regulation
  Monitor suhu minimal tiap 2 jam
  Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
  Monitor TD, nadi, dan RR
  Monitor warna dan suhu kulit
  Monitor tanda-tanda hipertermi
dan hipotermi
  Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
  Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
  Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat panas
  Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan suhu dan kemungkinan
efek negatif dari kedinginan
  Beritahukan tentang indikasi
terjadinya keletihan dan penanganan
emergency yang diperlukan
  Ajarkan indikasi dari hipotermi dan
penanganan yang diperlukan
  Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoring


 Monitor TD, nadi, suhu, dan
RR
 Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
 Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
 Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
 Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan setelah aktivitas
 Monitor kualitas dari nadi
 Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
 Monitor suara paru
 Monitor pola pernapasan
abnormal
 Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
 Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign.
2 Defisit Volume Cairan NOC: NIC :
Definisi : Penurunan cairan intravaskuler, interstisial,   Fluid balance Fluid management
dan/atau intrasellular. Ini mengarah ke dehidrasi,   Hydration          Timbang popok/pembalut jika
kehilangan cairan dengan pengeluaran sodium   Nutritional Status : Food and Fluid Intake diperlukan
Kriteria Hasil :          Pertahankan catatan intake dan
Batasan Karakteristik :   Mempertahankan urine output sesuai dengan usia output yang akurat
-    Kelemahan dan BB, BJ urine normal, HT normal          Monitor status hidrasi
-    Haus   Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas ( kelembaban membran mukosa, nadi
-    Penurunan turgor kulit/lidah normal adekuat, tekanan darah ortostatik ),
-    Membran mukosa/kulit kering   Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor jika diperlukan
-    Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa          Monitor hasillAb yang
darah, penurunan volume/tekanan nadi haus yang berlebihan sesuaidenganretensicairan (BUN , Hmt
-    Pengisian vena menurun , osmolalitasurin  )
-    Perubahan status mental          Monitor vital sign
-    Konsentrasi urine meningkat          Monitor masukan makanan /
-    Temperatur tubuh meningkat cairan dan hitung intake kalori harian
-    Hematokrit meninggi          Kolaborasi pemberian cairan
-    Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada IV
third spacing)          Monitor status nutrisi
Faktor-faktor yang berhubungan:          Berikan cairan
-    Kehilangan volume cairan secara aktif          Berikan diuretik sesuai
-    Kegagalan mekanisme pengaturan interuksi
         Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
         Dorong masukan oral
         Berikan penggantian
nesogatrik sesuai output
         Dorong keluarga untuk
membantu pasien makan
         Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
         Kolaborasi dokter jika tanda
cairan berlebih muncul meburuk
         Atur kemungkinan tranfusi
         Persiapan untuk tranfusi

3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan NOC : NIC :


tubuh   Nutritional Status : food and Fluid Intake Nutrition Management
Kriteria Hasil :   Kaji adanya alergi makanan
Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan   Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan   Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
metabolisme tubuh. tujuan menentukan jumlah kalori dan nutrisi
  Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan yang dibutuhkan pasien.
Batasan karakteristik :   Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi   Anjurkan pasien untuk
-    Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal   Tidak ada tanda tanda malnutrisi meningkatkan intake Fe
-    Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang   Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti   Anjurkan pasien untuk
dari RDA (Recomended Daily Allowance) meningkatkan protein dan vitamin C
-    Membran mukosa dan konjungtiva pucat   Berikan substansi gula
-    Kelemahan otot yang digunakan untuk   Yakinkan diet yang dimakan
menelan/mengunyah mengandung tinggi serat untuk
-    Luka, inflamasi pada rongga mulut mencegah konstipasi
-    Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah   Berikan makanan yang terpilih
makanan ( sudah dikonsultasikan dengan ahli
-    Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan gizi)
-    Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa   Ajarkan pasien bagaimana
-    Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah membuat catatan makanan harian.
makanan   Monitor jumlah nutrisi dan
-    Miskonsepsi kandungan kalori
-    Kehilangan BB dengan makanan cukup   Berikan informasi tentang
-    Keengganan untuk makan kebutuhan nutrisi
-    Kram pada abdomen   Kaji kemampuan pasien untuk
-    Tonus otot jelek mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
-    Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi
-    Kurang berminat terhadap makanan Nutrition Monitoring
-    Pembuluh darah kapiler mulai rapuh   BB pasien dalam batas normal
-    Diare dan atau steatorrhea   Monitor adanya penurunan berat
-    Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok) badan
-    Suara usus hiperaktif   Monitor tipe dan jumlah aktivitas
-    Kurangnya informasi, misinformasi yang biasa dilakukan
  Monitor interaksi anak atau
Faktor-faktor yang berhubungan : orangtua selama makan
Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan   Monitor lingkungan selama makan
atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan   Jadwalkan pengobatan  dan
faktor biologis, psikologis atau ekonomi. tindakan tidak selama jam makan
  Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
  Monitor turgor kulit
  Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
  Monitor mual dan muntah
  Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
  Monitor makanan kesukaan
  Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
  Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
  Monitor kalori dan intake nuntrisi
  Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas
oral.
  Catat jika lidah berwarna magenta,
scarlet
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : SDR “A” No.Reg. : 05XXXX


Umur : 28 th.

No Tanggal Catatan Tindakan Keperawatan Respon Ttd


Jam
1 15/06/2020 1. Memantau suhu pasien. 1. Suhu pasien panas 38,5 c M.k
11.10 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Pasien sementara hanya bisa
11.22 banyak minum (lebih kurang minum 1 gelas
2,5 liter / 24 jam).
3. Memberikan kompres hangat. 3. Pasien mengatakan badanya
11.30 4. Menganjurkan untuk panas
menggunakan pakaian yang 4. Pasien mengikuti arahan
11.35 tipis, tidak memakai selimut perawat
dan pakaian yang tebal.
5. Memantau terapi cairan 5. Cairan masuk sejumlah 500 cc
intravena yang masuk (RL dengan 20 tpm
11.40 IVFD)
6. Kolaborasi : 6. Pasien mengatakan pahit saat
12.00 - Memberikan antipiretik meminum obat
Paracetamol 500 mg.
2 12.20 1. Mengkaji keadaan umum 1. Pasien tampak pucat, kulit M.k
pasien serta tanda-tanda vital. kemerahan dengan TTV :
TD: 110/70 Mmhg
N: 70Xmenit
RR : 18/menit
S : 38,5 C
12.30 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Pasien mengikuti arahan
banyak minum. perawat minum 5 gelas
12.35 3. Mencatat intake dan output 3. Cairan intake : ±350 cc
cairan Output : BAK ± 450 cc
3 11.18 1. Mengkaji keluhan mual, sakit 1. Pasien mengatakan mual dan M.k
menelan, dan muntah yang muntah susah menelan
dialami pasien
2. Menyarankan makan dalam 2. Pasien mengikuti arahan
11.22 porsi kecil dan frekuensi perawat
sering.
3. Memantau jumlah / porsi 3. Pasien habis 4 sendok makan
11.36 makanan yang dihabiskan oleh
pasien
4. Menimbang BB 4. BB pasien 50 kg
13.00 5. Kolaborasi : 5. Pasien mengatakan susah
12.12 Memberikan obat antiemetik minum obat dikarenakan pahit
sesuai program Ranitidine 40
mg

1 15/06/2020 1. Memantau suhu pasien. 1. Suhu pasien panas 38 c IC


14.30 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Pasien sementara hanya bisa
14.55 banyak minum (lebih kurang minum 1 gelas
2,5 liter / 24 jam).
15.10 3. Memberikan kompres hangat. 3. Pasien mengatakan badanya
15.30 4. Menganjurkan untuk panas
menggunakan pakaian yang 4. Pasien mengikuti arahan
tipis, tidak memakai selimut perawat
dan pakaian yang tebal.
15.45 5. Memantau terapi cairan 5. Cairan masuk sejumlah 500 cc
intravena yang masuk (RL dengan 20 tpm
IVFD)
16.00 6. Kolaborasi : 6. Pasien mengatakan pahit saat
Memberikan antipiretik meminum obat
Paracetamol 500 mg.
2 15/06/2020 1. Mengkaji keadaan umum 1. Pasien tampak pucat, kulit IC
17.20 pasien serta tanda-tanda vital. kemerahan dengan TTV :
TD: 120/80 Mmhg
N: 70Xmenit
RR : 20 x/menit
S : 38 C
18.00 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Pasien mengikuti arahan
banyak minum. perawat minum 5 gelas
18.30 3. Mencatat intake dan output 3. Cairan intake : ±350 cc
cairan Output : BAK ± 500 cc
3 15/06/2020 1. Mengkaji keluhan mual, sakit 1. Pasien mengatakan mual dan IC
19.00 menelan, dan muntah yang muntah susah menelan
dialami pasien
19.20 2. Menyarankan makan dalam 2. Pasien mengikuti arahan
porsi kecil dan frekuensi perawat
sering.
19.30 3. Memantau jumlah / porsi
makanan yang dihabiskan oleh 3. Pasien habis 4 sendok makan

pasien
19.45 4. Menimbang BB 4. BB pasien 50 kg

20.00 5. Kolaborasi : 5. Pasien mengatakan susah

Memberikan obat antiemetik minum obat dikarenakan

sesuai program Ranitidine 40 pahit

mg

1 15/06/2020 1. Memantau suhu pasien 1. Suhu pasien panas 38,5 ºC Ar


21.20
21.35 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Pasien sementara hanya bisa
banyak minum (lebih kurang minum 1 gelas
2,5 liter / 24 jam).
21.40 3. Memberikan kompres hangat. 3. Pasien mengatakan badanya
panas
22.00 4. Menganjurkan untuk 4. Pasien mengikuti arahan
menggunakan pakaian yang perawat
tipis, tidak memakai selimut
dan pakaian yang tebal.
22.15 5. Memantau terapi cairan 5. Cairan masuk sejumlah 500 cc
intravena yang masuk (RL dengan 20 tpm
IVFD)
22.20 6. Kolaborasi : 6. Pasien mengatakan pahit saat
Memberikan antipiretik meminum obat
Paracetamol 500 mg.
22.25 7. Cek ulang DL 7. Hasil Lab 16.00 WIB
Trombosit 80 10³/UL (142-242
10³/UL)
Hematokrit 30% (38-42 %
Hemoglobin 10,5 g/dL (12-16
g/dL)

2 15/06/2020 1. Mengkaji keadaan umum 1. Pasien tampak pucat, kulit Ar


22.30 pasien serta tanda-tanda vital. kemerahan dengan TTV
TD: 120/80 Mmhg
N: 70Xmenit
RR : 20 x/menit
S : 38,5º C
22.40 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Pasien mengikuti arahan
banyak minum. perawat minum 5 gelas
22.50 3. Mencatat intake dan output 3. Cairan intake : ±350 cc
cairan Output : BAK ± 500 cc
3 15/06/2020 1. Mengkaji keluhan mual, sakit 1. Pasien mengatakan mual dan Ar
04.00 menelan, dan muntah yang muntah susah menelan
dialami pasien
04.20 2. Menyarankan makan dalam 2. Pasien mengikuti arahan
porsi kecil dan frekuensi perawat
sering.
05.30 3. Memantau jumlah / porsi 3. Pasien habis 4 sendok makan
makanan yang dihabiskan oleh
pasien
05.45 4. Menimbang BB 4. BB pasien 50 kg (Turun 1 kg
selama 1 hari MRS)
06.00 5. Kolaborasi : 5. Pasien mengatakan susah
Memberikan obat antiemetik minum obat dikarenakan pahit
sesuai program Ranitidine 40
mg
1 16/6/2020 1. Memantau suhu pasien 1. Suhu pasien panas 37,5 ºC AS

08.00 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Sejak pagi pasien hanya


banyak minum (lebih kurang minum 3 gelas
2,5 liter / 24 jam).

08.20 3. Memberikan kompres hangat. 3. Pasien mengeluhkan badanya


masih sedikit panas

4. Menganjurkan untuk 4. Pasien mengikuti arahan


08.35 menggunakan pakaian yang perawat
tipis, tidak memakai selimut
dan pakaian yang tebal.
08.50 5. Mengganti terapi cairan 5. Cairan masuk sejumlah 500 cc
intravena yang masuk (RL dengan 20 tpm
IVFD)
08.50 6. Kolaborasi : 6. Pasien mengatakan pahit saat
Memberikan antipiretik meminum obat
Paracetamol 500 mg.

2 16/6/2020 1. Mengkaji keadaan umum 1. Pasien tampak pucat, dan AS


08.10 pasien serta tanda-tanda vital. lemah, kulit kemerahan
dengan TTV
TD: 120/70 Mmhg
N: 70Xmenit
RR : 18 x/menit
S : 37,5º C
08.30 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Pasien mengikuti arahan
banyak minum. perawat minum 3 gelas
08.40 3. Mencatat intake dan output 3. Cairan intake : ±300 cc
cairan Output : BAK ± 400 cc

3 16/6/2020 1. Mengkaji keluhan mual, sakit 1. Pasien mengatakan seudah AS


09.20 menelan, dan muntah yang bisa menelan, hanya tingggal
dialami pasien sedikit mual dan muntah

09.35 2. Menyarankan makan dalam 2. Pasien mengikuti arahan


porsi kecil dan frekuensi perawat
sering.
09.40 3. Memantau jumlah / porsi 3. Pasien habis 4 sendok makan
makanan yang dihabiskan oleh
pasien
09.50 4. Menimbang BB 4. BB pasien 50 kg (Turun 1 kg
selama 1 hari MRS)
10.00 5. Kolaborasi : 5. Pasien mengatakan susah
Memberikan obat antiemetik minum obat dikarenakan pahit
sesuai program Ranitidine 40
mg
1 16/6/2020 1. Memantau suhu pasien 1. Suhu pasien panas 37ºC ES
14.30
14.45 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Sejak pagi pasien hanya
banyak minum (lebih kurang minum 2 gelas
2,5 liter / 24 jam)

15.00 3. Menganjurkan untuk 3. Pasien mengikuti arahan


menggunakan pakaian yang perawat
tipis, tidak memakai selimut
dan pakaian yang tebal.
15.15 4. Mengganti terapi cairan 4. Cairan masuk sejumlah 500 cc
intravena yang masuk (RL dengan 20 tpm
15.30 IVFD)
5. Kolaborasi : 5. Pasien mengatakan pahit saat
Memberikan antipiretik meminum obat
Paracetamol 500 mg.

2 16/6/2020 1. Mengkaji keadaan umum 1. Pasien tampak pucat, dan ES


15.45 pasien serta tanda-tanda vital lemah, kulit kemerahan
dengan TTV
TD: 120/70 Mmhg
N: 70Xmenit
RR : 18 x/menit
S : 37,5º C
16.00 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Pasien mengikuti arahan
banyak minum. perawat minum 3 gelas
16.15 3. Mencatat intake dan output 3. Cairan intake : ±300 cc
cairan Output : BAK ± 400 cc

3 16/6/2020 1. Mengkaji keluhan mual, sakit 1. Pasien mengatakan seudah ES


17.00 menelan, dan muntah yang bisa menelan, hanya tingggal
dialami pasien sedikit mual

17.30 2. Menyarankan makan dalam 2. Pasien mengikuti arahan


porsi kecil dan frekuensi perawat
sering.
17.45 3. Memantau jumlah / porsi 3. Pasien habis ½ porsi
makanan yang dihabiskan oleh
pasien
18.00 4. Menimbang BB 4. BB pasien 50 kg (Turun 1 kg
selama 1 hari MRS)
18.30 5. Kolaborasi : 5. Pasien mengatakan susah
Memberikan obat antiemetik minum obat dikarenakan pahit
sesuai program Ranitidine 40
mg
1 16/6/2020 1. Memantau suhu pasien 1. Suhu pasien panas 37,2ºC DK
21.10
21.15 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Pasien menerima informasi
banyak minum (lebih kurang
2,5 liter / 24 jam)

21.20 3. Menganjurkan untuk 3. Pasien mengikuti arahan


menggunakan pakaian yang perawat
tipis, tidak memakai selimut
dan pakaian yang tebal.
21.25 4. Memantau terapi cairan 4. Cairan masuk sejumlah 500 cc
intravena yang masuk (RL dengan 20 tpm
IVFD)
21.30 5. Kolaborasi : 5. Pasien menerima obat
Memberikan antipiretik
Paracetamol 500 mg.
2 16/6/2020 1. Mengkaji keadaan umum 1. Pasien masih pucat dan lemah, DK
21.45 pasien serta tanda-tanda vital kulit kemerahan dengan TTV
TD: 120/80 Mmhg
N: 72Xmenit
RR : 19 x/menit
S : 37,3º C

22.00 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Pasien mengikuti arahan


banyak minum. perawat
22.15 3. Mencatat intake dan output 3. Cairan intake : ±350 cc
cairan Output : BAK ± 400 cc

3 17/6/2020 1. Mengkaji keluhan mual, sakit 1. Pasien mengatakan sudah bisa DK


05.00 menelan, dan muntah yang menelan, dan masih merasa
dialami pasien mual

05.10 2. Menyarankan makan dalam 2. Pasien mengikuti arahan


porsi kecil dan frekuensi perawat
sering.
05.15 3. Memantau jumlah / porsi 3. Pasien habis ½ porsi
makanan yang dihabiskan oleh
pasien
05.30 4. Menimbang BB 4. BB pasien 50 kg (Turun 1 kg
selama 2 hari MRS)
06.00 5. Kolaborasi : 5. Pasien menerima obat
Memberikan obat Ranitidine
40 mg
1 17/6/2020 1. Memantau suhu pasien 1. Suhu pasien panas 37,2ºC ES

08.15
2. Menganjurkan untuk 2. Pasien mengikuti arahan
menggunakan pakaian yang perawat
tipis, tidak memakai selimut
dan pakaian yang tebal.
08.30 3. Memantau terapi cairan 3. Cairan masuk sejumlah 500 cc
intravena yang masuk (RL dengan 20 tpm
IVFD)
09.00 4. Kolaborasi : 4. Pasien menerima obat
Memberikan antipiretik
Paracetamol 500 mg.
2 17/6/2020 1. Mengkaji keadaan umum 1. Pasien sudah tidak pucat , ES
09.15 pasien serta tanda-tanda vital kulit kemerahan dengan TTV
TD: 120/80 Mmhg
N: 72Xmenit
RR : 19 x/menit
S : 37,3º C

09.30 2. Menganjurkan pasien untuk 2. Pasien mengikuti arahan


banyak minum. perawat
09.45 3. Mencatat intake dan output 3. Cairan intake : ±450 cc
cairan Output : BAK ± 400 cc

3 17/6/2020 1. Mengkaji keluhan mual, sakit 1. Pasien mengatakan sudah bisa ES


10.00 menelan, dan muntah yang menelan, dan masih merasa
dialami pasien sedikit mual

10.15 2. Menyarankan makan dalam 2. Pasien mengikuti arahan


porsi kecil dan frekuensi perawat
sering.
10.30 3. Memantau jumlah / porsi 3. Pasien habis ½ porsi
makanan yang dihabiskan oleh
pasien
11.00 4. Menimbang BB 4. BB pasien 50 kg (Turun 1 kg
selama 2 hari MRS)
11.15 5. Kolaborasi : Pasien menerima obat
Memberikan obat Ranitidine 40
mg
1 17/6/2020 1. Memantau suhu pasien 1. Suhu pasien panas MF
37,0ºC
15.15
2. Menganjurkan untuk
menggunakan pakaian yang 2. Pasien mengikuti arahan
15.30 tipis, tidak memakai selimut perawat
dan pakaian yang tebal.
3. Memantau terapi cairan
16.00 intravena yang masuk (RL 3. Cairan masuk sejumlah 500 cc
IVFD) dengan 20 tpm
4. Kolaborasi :
Memberikan antipiretik 4. Pasien menerima obat
Paracetamol 500 mg.
2 17/6/2020 1. Mengkaji keluhan mual, sakit 1. Pasien mengatakan sudah MF
14.20 menelan, dan muntah yang bisa menelan, dan masih
dialami pasien merasa sedikit mual

15.15 2. Menyarankan makan dalam 2. Pasien mengikuti arahan


porsi kecil dan frekuensi perawat
sering.
15.30 3. Memantau jumlah / porsi 3. Pasien habis 1/4 porsi
makanan yang dihabiskan oleh
pasien
16.00 4. Menimbang BB 4. BB pasien 50 kg (Turun 1 kg
selama 2 hari MRS)
17.15 5. Kolaborasi : 5. Pasien menerima obat
Memberikan obat Ranitidine
40 mg
1 17/6/2020 1. Menayakan keadaanumum 1. Pasien mengatakan panasnya AS
21.25 pasien sudah agak turun namun
badannya masih terasa sedikit
lemas
21.30 dan 2. Memantau suhu pasien 2. Suhu sudah agak turun 36 ºC
06.00
3. Menganjurkan untuk 3. Pasien mengikuti arahan
21.45 menggunakan pakaian yang perawat
tipis, tidak memakai selimut
dan pakaian yang tebal.
4. Mengganti terapi cairan 4. Cairan masuk sejumlah 500 cc
23.00 intravena yang masuk (RL dengan 20 tpm
IVFD)
5. Kolaborasi : 5. Pasien menerima obat
21.30 Memberikan antipiretik
Paracetamol 500 mg.
3 17/6/2020 1. Mengkaji keluhan mual, sakit 1. Pasien mengatakan sudah bisa AS
21.25 menelan, dan muntah yang menelan, mual dan muntah
dialami pasien sudah agak berkurang

21.45 2. Menyarankan makan dalam 2. Pasien mengikuti arahan


porsi kecil dan frekuensi perawat
sering.
21.45 3. Memantau jumlah / porsi 3. Pasien makan habis setengah
makanan yang dihabiskan oleh porsi
pasien
06.00 4. Menimbang BB 4. BB pasien 50 kg (Turun 1 kg
selama 3 hari MRS)
21.30 5. Kolaborasi : 5. Pasien menerima obat
Memberikan obat Ranitidine
40 mg
1 18/6/2020 1 Menayakan keadaanumum 1 Pasien mengatakan MMP
08.00 pasien panasnya sudah agak turun
namun badannya masih
terasa sedikit lemas
2 Memantau suhu pasien 2 Suhu sudah agak turun
08.15 37ºC
3 Menganjurkan untuk
menggunakan pakaian 3 Pasien mengikuti arahan
yang tipis, tidak memakai perawat
selimut dan pakaian yang
08.30 tebal.
4 Mengganti terapi cairan 4 Cairan masuk sejumlah
intravena yang masuk (RL 500 cc dengan 20 tpm
09.00 IVFD)
5 Kolaborasi : 5 Pasien menerima obat,
Memberikan antipiretik tidak keluar kringat
Paracetamol 500 mg.
3 18/6/2020 1 Mengkaji keluhan mual, 1 Pasien mengatakan sudah MMP
08.30 sakit menelan, dan muntah bisa menelan, mual dan
yang dialami pasien muntah sudah agak
berkurang
10.00 2 Menyarankan makan
dalam porsi kecil dan 2 Pasien mengikuti arahan
frekuensi sering. perawat

10.30 3 Memantau jumlah / porsi 3 Pasien makan habis


makanan yang dihabiskan setengah porsi
oleh pasien

4 Pasien menerima obat,


11.00 4 Kolaborasi : mual berkurang
Memberikan obat
Ranitidine 40 mg
1. 18/06/2020 1 Menayakan keadaan umum 1 Pasien mengatakan panasnya EDA
14.15 pasien sudah agak turun namun
badannya masih terasa
sedikit lemas
14.30 2 Memantau suhu pasien 2 Suhu sudah agak turun 36ºC

15.00 3 Menganjurkan untuk 3 Pasien mengikuti arahan


menggunakan pakaian yang perawat
tipis, tidak memakai selimut
dan pakaian yang tebal.
15.30 4 Mengganti terapi cairan 4 Cairan masuk sejumlah 500
intravena yang masuk (RL cc dengan 20 tpm
IVFD)

16.00 5 Kolaborasi : 5 Pasien menerima obat, tidak


Memberikan antipiretik keluar kringat
Paracetamol 500 mg.
3. 18/06/2020 1 Mengkaji keluhan mual, sakit 1 Pasien mengatakan sudah bisa EDA
16.30 menelan, dan muntah yang menelan, mual dan muntah
dialami pasien sudah agak berkurang

17.00 2 Menyarankan makan dalam 2 Pasien mengikuti arahan


porsi kecil dan frekuensi perawat
sering.

17.30 3 Memantau jumlah / porsi 3 Pasien makan habis setengah


makanan yang dihabiskan porsi
oleh pasien

18.00 4 Kolaborasi : 4 Pasien menerima obat, mual


Memberikan obat Ranitidine 40 berkurang
mg
1 18/6/2020 1 Menayakan keadaan umum 1 Pasien mengatakan panasnya ES
21.00 pasien sudah turun namun badannya
masih terasa sedikit lemas

21.15 2 Memantau suhu pasien 2 Suhu sudah agak turun 36ºC

21.30 3 Mengganti terapi cairan 3 Cairan masuk sejumlah 500


intravena yang masuk (RL cc dengan 20 tpm
IVFD)

22.00 4 Kolaborasi : 4 Pasien menerima obat, tidak


Memberikan antipiretik keluar kringat
Paracetamol 500 mg.
3 19/6/2020 1 Mengkaji keluhan mual, sakit 1 Pasien mengatakan sudah bisa ES
05.00 menelan, dan muntah yang menelan, mual dan muntah
dialami pasien sudah agak berkurang

2 Memantau jumlah / porsi 2 Pasien makan habis setengah


05.15 makanan yang dihabiskan porsi
oleh pasien
05.30 3 Kolaborasi : 3 Pasien menerima obat, mual
Memberikan obat Ranitidine berkurang
40 mg
1. 19/6/2020 1 Menayakan keadaan umum 1 Pasien mengatakan panasnya EDA
08.00 pasien sudah turun namun badannya
masih terasa sedikit lemas

08.30 2 Memantau suhu pasien 2 Suhu sudah agak turun 36ºC

09.00 3 Mengganti terapi cairan 3 Cairan masuk sejumlah 500


intravena yang masuk (RL cc dengan 20 tpm
IVFD)

09.30 4 Kolaborasi : 4 Pasien menerima obat, tidak


Memberikan antipiretik keluar kringat
Paracetamol 500 mg.
3. 19/6/2020 1 Mengkaji keluhan mual, sakit 1 Pasien mengatakan sudah bisa EDA
10.00 menelan, dan muntah yang menelan, mual dan muntah
dialami pasien sudah agak berkurang

11.00 2 Memantau jumlah / porsi 2 Pasien makan habis setengah


makanan yang dihabiskan porsi
oleh pasien

12.00 3 Kolaborasi : 3 Pasien menerima obat, mual


Memberikan obat Ranitidine 40 berkurang
mg
1 19/6/2020 1. Menayakan keadaan umum 1. Pasien mengatakan panasnya Ar
14.00 pasien sudah turun namun badannya
masih terasa sedikit lemas
14.30 2. Memantau suhu pasien 2. Suhu sudah agak turun 36ºC
15.00 3. Mengganti terapi cairan 3. Cairan masuk sejumlah 500 cc
intravena yang masuk (RL dengan 20 tpm
IVFD)
15.30 4. Kolaborasi : 4. Pasien menerima obat, tidak
Memberikan antipiretik keluar kringat
Paracetamol 500 mg.
3 19/6/2020 1. Mengkaji keluhan mual, sakit 1. Pasien mengatakan sudah bisa Ar
16.00 menelan, dan muntah yang menelan, mual dan muntah
dialami pasien sudah agak berkurang
16.30 2. Memantau jumlah / porsi 2. Pasien makan habis setengah
makanan yang dihabiskan oleh porsi
pasien
17.40 3. Kolaborasi : 3. Pasien menerima obat, mual
Memberikan obat Ranitidine berkurang
40 mg
1 19/6/2020 1. Menayakan keadaan 1. Pasien mengatakan MMP
21.15 umum pasien panasnya sudah turun

21.30 2. Memantau suhu pasien 2. Suhu sudah agak turun


21.45 3. Mengganti terapi cairan 36,5ºC
intravena yang masuk (RL 3. Cairan masuk sejumlah
IVFD) 500 cc dengan 20 tpm
22.15 4. Kolaborasi :
Memberikan antipiretik 4. Pasien menerima obat,
Paracetamol 500 mg. tidak keluar kringat, sudah
tidak mengeluh panas

3 19/6/2020 1. Mengkaji keluhan mual, 1. Pasien mengatakan sudah MMP


21.15 sakit menelan, dan muntah bisa menelan, mual dan
yang dialami pasien muntah sudah agak
22.00 2. Memantau jumlah / porsi berkurang
makanan yang dihabiskan 2. Pasien makan habis
oleh pasien setengah porsi makan RS
22.15 3. Kolaborasi :
Memberikan obat 3. Pasien mengatakan mual
Ranitidine 40 mg berkurang

3. 20/6/2020 1. Mengkaji keluhan mual, 1. Pasien mengatakan sudah ICP


08.00 sakit menelan, dan muntah bisa menelan, mual dan
yang dialami pasien muntah sudah agak
2. Memantau jumlah / porsi berkurang
09.00 makanan yang dihabiskan 2. Pasien makan habis
oleh pasien setengah porsi makan RS
10.00 3. Kolaborasi :
Memberikan obat 3. Pasien mengatakan mual
Ranitidine 40 mg berkurang

3 20/6/2020 1. Menanyakan keadaan 1. Pasien sudah mulai AS


14.30 umum pasien membaik, wajah sudah
tidak pucat, dan sudah
merasa agak segar
2. Mengkaji keluhan mual, 2. Pasien mengatakan sudah
sakit menelan, dan muntah bisa menelan, mual dan
yang dialami pasien muntah sudah agak
berkurang
3. Memantau jumlah / porsi 3. Pasien makan habis satu
makanan yang dihabiskan porsi makan RS
oleh pasien
4. Kolaborasi : 4. Pasien mengatakan mual
Memberikan obat berkurang
Ranitidine 40 mg
3 20/6/2020 1. Menanyakan keadaan 1. Pasien sudah mulai M.k
21.30 umum pasien membaik, wajah sudah
tidak pucat, dan sudah
merasa agak segar
21.40 2. Mengkaji keluhan mual, 2. Pasien mengatakan sudah
sakit menelan, dan muntah bisa menelan, mual dan
yang dialami pasien muntah sudah agak
berkurang
22.00 3. Memantau jumlah / porsi 3. Pasien makan habis satu
makanan yang dihabiskan porsi makan RS
oleh pasien
22.30 4. Kolaborasi : 4. Pasien mengatakan mual
Memberikan obat berkurang
Ranitidine 40 mg
3 21-06- 1. Menanyakan keadaan 1. Pasien sudah mulai ANH
2020 umum pasien membaik, wajah sudah
08.35 tidak pucat, dan sudah
merasa agak segar
08.50 2. Mengkaji keluhan mual, 2. Pasien mengatakan
sakit menelan, dan muntah sudah bisa menelan,
yang dialami pasien mual dan muntah
sudah agak berkurang
09.10 3. Memantau jumlah / porsi 3. Pasien makan habis
makanan yang dihabiskan satu porsi makan RS
oleh pasien
09.25 4. Kolaborasi : 4. Pasien mengatakan
Memberikan obat mual berkurang
Ranitidine 40 mg

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Sdr. A No.Reg. : 05xxxx
Umur : 28 th.

No Tanggal Jam Perkembangan Ttd


1 15/06/2020 S : Klien mengatakan badan masiih terasa panas M.k
13.30 O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Kulit teraba panas
- Suhu 38.5 C
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Berikan kompres hangat dan libatkan keluarga
dalam pemberian kompres
3. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)
2 15/06/2020 S: M.k
13.30 - Klien mengeluh haus terus
- Klien mengatakan badan berkeringat terus
O:
- BAK lancar kurang lebih 450 cc setiap kali BAK.
- BAK 4-5 kali/hari, warna urine jernih
- TTV : TD 110/70 mmHg, Suhu 38 C
- Mukosa kering
- Turgor kulit baik
- Tampa berkeringat
- CRT < 3detik
- Terpasang infuse RL 500 cc/8 jam
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau kondisi umum dan kesadaran klien
2. Pantau tanda-tanda syok.
3. Anjurkan pasien untuk banyak minum.
4. Catat intake dan output cairan.
5. Kaji kemampuan menelan klien
6. Berikan cairan intravena sesuai program
3 15/06/2020 S: M.k
13.30 - Kien mengatakan masih mengeluh mual
- Klien mengatakan nafsu makan masih kurang
- Klien mengatakan porsi makan tidak habis, hanya 5
sendok
- Klien mengeluh lemas
O:
- Selaput mukosa kering
- Porsi makan tidak habis, masih tampak penuh
- BB 50 kg
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami
pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti
bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan
oleh pasien setiap hari.
5. Berikan obat obatan anti piretik sesuai program
1 15/06/2020 S : Klien mengatakan badan masiih terasa panas IC
20.00 O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Kulit teraba panas
- Suhu 38 C
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Berikan kompres hangat dan libatkan keluarga
dalam pemberian kompres
3. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)
2 15/06/2020 S: IC
20.00 - Klien mengeluh haus terus
- Klien mengatakan badan berkeringat terus
O:
- BAK lancar kurang lebih 500 cc setiap kali BAK.
- BAK 4-5 kali/hari, warna urine jernih
- TTV : TD 120/80 mmHg, Suhu 38 C
- Mukosa kering
- Turgor kulit baik
- Tampa berkeringat
- CRT < 3detik
- Terpasang infuse RL 500 cc/8 jam
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau kondisi umum dan kesadaran klien
2. Pantau tanda-tanda syok.
3. Anjurkan pasien untuk banyak minum.
4. Catat intake dan output cairan.
5. Kaji kemampuan menelan klien
6. Berikan cairan intravena sesuai program
3 15/06/2020 S: IC
20.00 - Kien mengatakan masih mengeluh mual
- Klien mengatakan nafsu makan masih kurang
- Klien mengatakan porsi makan tidak habis, hanya 5
sendok
- Klien mengeluh lemas
O:
- Selaput mukosa kering
- Porsi makan tidak habis, masih tampak penuh
- BB 50 kg
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami
pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti
bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan
oleh pasien setiap hari.
5. Berikan obat obatan anti piretik sesuai program
1 16/06/2020 S : Klien mengatakan badan masih terasa panas Ar
07.00 O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Kulit teraba panas
- Suhu 38,5 ºC
- Hasil Lab 16.00 WIB
Trombosit 80 10³/UL (142-242 10³/UL)
Hematokrit 30% (38-42 %)
Hemoglobin 10,5 g/dL (12-16 g/dL)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
a. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
b. Berikan kompres hangat dan libatkan keluarga
dalam pemberian kompres hangat
c. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)
d. Cek ulang DL besok pagi 08.00 WIB

2 16/06/2020 S: Ar
07.00 - Klien mengeluh haus terus
- Klien mengatakan badan berkeringat terus
O:
- BAK lancar kurang lebih 500 cc setiap kali BAK.
- BAK 4-5 kali/hari, warna urine jernih
- TTV : TD 120/80 mmHg, Suhu 38 C
- Mukosa kering
- Turgor kulit baik
- Tampa berkeringat
- CRT < 3detik
- Terpasang infuse RL 500 cc/8 jam
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau kondisi umum dan kesadaran klien
2. Pantau tanda-tanda syok.
3. Anjurkan pasien untuk banyak minum.
4. Catat intake dan output cairan.
5. Kaji kemampuan menelan klien
6. Berikan cairan intravena sesuai program
3 16/06/2020 S: Ar
07.00 - Kien mengatakan masih mengeluh mual
- Klien mengatakan nafsu makan masih kurang
- Klien mengatakan porsi makan tidak habis, hanya 5
sendok
- Klien mengeluh lemas
O:
- Selaput mukosa kering
- Porsi makan tidak habis, masih tampak penuh
- BB 50 kg (Turun 1 kg selama 1 hari MRS)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami
pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti
bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan
oleh pasien setiap hari.
5. Berikan obat obatan anti piretik sesuai program

1 16/6/2020 S : Klien mengatakan badan masih terasa panas ES


20.30 O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Kulit teraba panas
- Suhu 37 ºC
- Hasil Lab 16.00 WIB
Trombosit 90 10³/UL (142-242 10³/UL)
Hematokrit 33% (38-42 %)
Hemoglobin 10,5 g/dL (12-16 g/dL)
A : Masalah teratasi sebaian
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Berikan kompres hangat dan libatkan keluarga
dalam pemberian kompres hangat
3. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)

2 16/6/2020 S: ES
20.30 - Klien mengeluh haus
- Klien mengatakan badan berkeringat
O:
- BAK lancar kurang lebih 400 cc setiap kali BAK.
- BAK 4-5 kali/hari, warna urine jernih
- TTV : TD 120/70 mmHg, Suhu 37,5 C
- Mukosa kering
- Turgor kulit baik
- Tampa berkeringat
- CRT < 3detik
- Terpasang infuse RL 500 cc/8 jam
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau kondisi umum dan kesadaran klien
2. Pantau tanda-tanda syok.
3. Anjurkan pasien untuk banyak minum.
4. Catat intake dan output cairan.
5. Berikan cairan intravena sesuai program
3 16/6/2020 S: ES
20.30 - Kien mengatakan masih sedikit mual
- Klien mengatakan porsi makan tidak habis, hanya
1/2 sendok
- Klien mengeluh lemas
O:
- Selaput mukosa kering
- BB 50 kg (Turun 1 kg selama 1 hari MRS)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami
pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti
bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan
oleh pasien setiap hari.
5. Berikan obat obatan anti piretik sesuai program

1 17/6/2020 S : Klien mengatakan badan masih terasa panas DK


06.30 O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Kulit teraba panas
- Suhu 37,5 ºC
- Hasil Lab tanggal 16 Juni 2020
Trombosit 90 10³/UL (142-242 10³/UL)
Hematokrit 33% (38-42 %)
Hemoglobin 10,5 g/dL (12-16 g/dL)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Berikan kompres hangat dan libatkan keluarga
dalam pemberian kompres hangat
3. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)

2 17/6/2020 S: DK
06.30 - Klien mengeluh haus
- Klien mengatakan badan berkeringat
O:
- BAK lancar, sekitar 400 cc setiap kali BAK.
- BAK 4-5 kali/hari, warna urine jernih
- TTV : TD 120/80 mmHg, Suhu 37,5 C
- Mukosa kering
- Turgor kulit baik
- Tampak berkeringat
- CRT < 3detik
- Terpasang infuse RL 500 cc/8 jam
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau kondisi umum dan kesadaran klien
2. Pantau tanda-tanda syok.
3. Anjurkan pasien untuk banyak minum.
4. Catat intake dan output cairan.
5. Berikan cairan intravena sesuai program
3 17/6/2020 S: DK
06.30 - Klien mengatakan masih merasa mual
- Klien mengatakan makan hanya habis 1/2 porsi
- Klien mengeluh lemas
O:
- Selaput mukosa kering
- BB 50 kg (Turun 1 kg selama 2 hari MRS)
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami
pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti
bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan
oleh pasien setiap hari.
5. Berikan obat obatan anti piretik sesuai program

1 17/6/2020 S : Klien mengatakan badan masih terasa sedikit panas ES


13.30 O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Kulit teraba panas
- Suhu 37,5 ºC
- Hasil Lab tanggal 16 Juni 2020
Trombosit 90 10³/UL (142-242 10³/UL)
Hematokrit 33% (38-42 %)
Hemoglobin 10,5 g/dL (12-16 g/dL)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Berikan kompres hangat dan libatkan keluarga dalam
pemberian kompres hangat
3. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)
2 17/6/2020 S:
13.30 - Klien mengeluh rasa haus sudah hilang ES
- Klien mengatakan badan berkeringat hanya sedikit
O:
- BAK lancar, sekitar 400 cc setiap kali BAK.
- BAK 4-5 kali/hari, warna urine jernih
- TTV : TD 120/80 mmHg, Suhu 37,5 C
- Mukosa lembab
- Turgor kulit baik
- Tampak berkeringat
- CRT < 3detik
- Terpasang infuse RL 500 cc/8 jam
A : masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
3 17/6/2020 S: ES
13.30 - Klien mengatakan masih merasa mual sudah sedikit
berkurang
- Klien mengatakan makan hanya habis 1/2 porsi

O:
- Selaput mukosa kering
- BB 50 kg (Turun 1 kg selama 2 hari MRS)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien setiap hari.
5. Berikan obat obatan anti piretik sesuai program
1 17/6/2020 S : Klien mengatakan badan masih terasa sedikit panas M.F
20.30 O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Kulit teraba panas
- Suhu 37 ºC
- Hasil Lab tanggal 16 Juni 2020
Trombosit 90 10³/UL (142-242 10³/UL)
Hematokrit 33% (38-42 %)
Hemoglobin 10,5 g/dL (12-16 g/dL)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Berikan kompres hangat dan libatkan keluarga dalam
pemberian kompres hangat
3. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)
3 17/6/2020 S: M.F
20.30 - Klien mengatakan masih merasa mual sudah sedikit
berkurang
- Klien mengatakan makan hanya habis 1/2 porsi

O:
- Selaput mukosa kering
- BB 50 kg (Turun 1 kg selama 2 hari MRS)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien setiap hari.
5. Berikan obat obatan anti piretik sesuai program
1 18/6/2020 S : Klien mengatakan panasnya sudah agak turun namun AS
06.30 badannya masih terasa sedikit lemas
O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Suhu 36 ºC
- Hasil Lab tanggal 16 Juni 2020
Trombosit 90 10³/UL (142-242 10³/UL)
Hematokrit 33% (38-42 %)
Hemoglobin 10,5 g/dL (12-16 g/dL)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Berikan kompres hangat dan libatkan keluarga dalam
pemberian kompres hangat
3. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)
4. Cek ulang hb
3 18/6/2020 S: AS
06.30 - Klien mengatakan sudah bisa menelan, mual dan
munatah sudah agak berkurang
- Klien mengatakan makan hanya habis 1/2 porsi

O:
- Selaput mukosa kering
- BB 50 kg (Turun 1 kg selama 2 hari MRS)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien setiap hari.
5. Berikan obat obatan anti piretik sesuai program
1 18/6/2020 S : Klien mengatakan panasnya sudah agak turun namun MMP
13.00 badannya masih terasa sedikit lemas
O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Suhu 37 ºC

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Berikan kompres hangat dan libatkan keluarga dalam
pemberian kompres hangat
3. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)
4. Cek ulang hb
2 18/6/2020 S: MMP
13.00 - Klien mengatakan sudah bisa menelan, mual dan
munatah sudah agak berkurang
O:
- Selaput mukosa kering
- tugor kulit baik
Tidak mual, dan tidak muntah
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien setiap hari.
5. Berikan obat obatan anti piretik sesuai program
6. Anjurkan lab darah lengkap rutin pantau trombosit
1. 18/06/2020 S : Klien mengatakan panasnya sudah agak turun namun EDA
20.00 badannya masih terasa sedikit lemas
O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Suhu 36 ºC
- Hasil Lab tanggal 16 Juni 2020
Trombosit 90 10³/UL (142-242 10³/UL)
Hematokrit 33% (38-42 %)
Hemoglobin 10,5 g/dL (12-16 g/dL)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Berikan kompres hangat dan libatkan keluarga dalam
pemberian kompres hangat
3. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)
4. Cek ulang hb
3. 18/06/2020 S: EDA
20.00 - Klien mengatakan sudah bisa menelan, mual dan
munatah sudah agak berkurang
- Klien mengatakan makan hanya habis 1/2 porsi
O:
- Selaput mukosa kering
- BB 50 kg (Turun 1 kg selama 2 hari MRS)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien setiap hari.
5. Berikan obat obatan anti piretik sesuai program
1 19/6/2020 S : Klien mengatakan panasnya sudah turun namun badannya ES
06.30 masih terasa sedikit lemas
O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Suhu 36 ºC
- Hasil Lab tanggal 16 Juni 2020
Trombosit 90 10³/UL (142-242 10³/UL)
Hematokrit 33% (38-42 %)
Hemoglobin 10,5 g/dL (12-16 g/dL)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)
3. Cek ulang hb
3 19/6/2020 S: ES
06.30 - Klien mengatakan sudah bisa menelan, mual dan tidak
muntah
- Klien mengatakan makan hanya habis 1/2 porsi
O:
- Selaput mukosa kering
- BB 50 kg (Turun 1 kg selama 2 hari MRS)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien setiap hari.

1. 19/6/2020 S : Klien mengatakan panasnya sudah turun namun badannya EDA


13.00 masih terasa sedikit lemas
O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Suhu 36 ºC
- Hasil Lab tanggal 16 Juni 2020
Trombosit 90 10³/UL (142-242 10³/UL)
Hematokrit 33% (38-42 %)
Hemoglobin 10,5 g/dL (12-16 g/dL)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)
3. Cek ulang hb
3. 19/6/2020 S: EDA
13.00 - Klien mengatakan sudah bisa menelan, mual dan tidak
muntah
- Klien mengatakan makan hanya habis 1/2 porsi
O:
- Selaput mukosa kering
- BB 50 kg (Turun 1 kg selama 2 hari MRS)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien setiap hari.

1 19/6/2020 S : Klien mengatakan badanya masih merasakan demam Ar


21.00 O:
- Kulit tampak kemerahan
- Klien tampak berkeringat
- Suhu 36 ºC
- Cek Ulang DL 16.00 WIB
Trombosit 100 10³/UL (142-242 10³/UL)
Hematokrit 34% (38-42 %)
Hemoglobin 11 g/dL (12-16 g/dL)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu tubuh pasien minimal tiap satu shift
2. Anjurkan untuk minum banyak (2.5 liter/hari)
3 19/6/2020 S: Ar
21.00 - Klien mengatakan masih merasakan mual namun
tidak muntah
- Klien mengatakan makan hanya habis 1/2 porsi
O:
- Selaput mukosa kering
- BB 50 kg (Mengalami penurunan 1 kg)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti
bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien setiap hari.

1 20/6/2020 S : Klien mengatakan badanya masih merasakan demam MMP


06.30 O:
- Kulit tidak tampak kemerahan
- Klien tidak tampak berkeringat
- Suhu 36,5ºC
KU : Baik
Trombosit 100 10³/UL (142-242 10³/UL)
Hematokrit 34% (38-42 %)
Hemoglobin 11 g/dL (12-16 g/dL)
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

3 20/6/2020 S: MMP
06.30 - Klien mengatakan masih merasakan mual namun
tidak muntah dan makan hanya habis 1/2 porsi
O:
- Selaput mukosa kering
- BB 50 kg (Mengalami penurunan 1 kg)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti
bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien setiap hari.

3. 20/6/2020 S: ICP
13.00 - Klien mengatakan masih merasakan mual namun
tidak muntah dan makan hanya habis 1/2 porsi
O:
- Selaput mukosa kering
- BB 50 kg (Mengalami penurunan 1 kg)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti
bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh
pasien setiap hari.

3 20/6/2020 S: AS
20.00 - Klien mengatakan mual sudah berkurang, makan
habis satu porsi makanan dari RS
O:
- Selaput mukosa lembab
- Pasien terlihat sudah agak segar, lemas sudah
berkurang
- BB 50 kg (Mengalami penurunan 1 kg)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami
pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti
bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan
oleh pasien setiap hari.
5. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
3 21/6/2020 S: M.k
06.00 - Klien mengatakan mual sudah berkurang, makan
habis satu porsi makanan dari RS
O:
- Selaput mukosa lembab
- Pasien terlihat sudah agak segar, lemas sudah
berkurang
- BB 50 kg (Mengalami penurunan 1 kg)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami
pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti
bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan
oleh pasien setiap hari.
5. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
3 21-06-2020 S: ANH
13.00 - Klien mengatakan mual sudah berkurang, makan
habis satu porsi makanan dari RS
O:
- Selaput mukosa lembab
- Pasien terlihat sudah agak segar, lemas sudah
berkurang
- BB 50 kg (Mengalami penurunan 1 kg)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji keluhan mual dan muntah yang dialami
pasien
2. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti
bubur.
3. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi
sering.
4. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan
oleh pasien setiap hari.
5. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.

Anda mungkin juga menyukai