Anda di halaman 1dari 24

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


Jl. Budi Utomo No. 10, Telp. (0352) 481124 Ponorogo – 63471

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny “E”


DENGAN DIABETES MELITUS
DI RUMAH SAKIT
I.PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 38 Tahun
No. Register : 234857
Agama : islam
Alamat : Jl. Parang Menang No 6
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk RS : 11-06-2020
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus

b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn “M”
Umur : 40 Th
Agama : Islam
Alamat : Jl. Parang Menang No 6
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Suami
II. KELUHAN UTAMA
Badan lemas tidak nafsu makan
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan utama badan lemas dan tidak dapat beraktifitas seperti biasa
sejak 2 hari yang lalu , keluhan disertai dengan mual, kepala pusing dan sulit tidur, keluhan
adanya penglihatan kabur disangkal, dilakukan pemeriksaan hasil GDA 540 mg/dl. Dua
tahun yang lalu , pasien banyak makan dan minum namuntidak disertai dengan peningkatan
berat badan yang sesuai, 1 tahun yang lalu pasien berobat ke Rs Dan di nyatakan kencing
manis dengan GDA 300 g/Dl.
IV. PEMERIKSAAN FISIK FOKUS
a. Keadaan umum: pucat, letih, pusing
GCS: 4 5 6
b. TTV:
TD: 170/80 mmHg S: 36,6 ◦C
N: 125 x/menit RR: 20x/menit
SPO2: 99%
Breath (B1) Pergerakan dada Simetris
Pemakaian otot bantu nafas Tidak ada
Suara nafas Tidak ada suara nafas tambahan
Batuk Tidak ada
Sputum Tidak ada
Alat bantu nafas Tidak ada
Blood (B2) Suara jantung S1 dan S2 tunggal
Irama jantung reguler
CRT ≤ 2 detik
Edema Tidak ada
Perdarahan Tidak ada
Konjungtiva anemis
Pucat (anemia) ada
Keringat malam Tidak ada
Diaphoresis (keringat dingin) Tidak ada
B Tingkat kesadaran composmentis
rain (B3) GCS 456
Reaksi pupil Penglihatan kabur disangkal
Bladder (B4) Urine Klien mengatakan BAK kurang lebih5x/
saat malam hari, warna kuning jernih,
bau khas urine.
Kateter Tidak terpasang kateter
Hati dan limpa Tidak ada
Kesulitas BAK Tidak ada keluhan
Bowel (B5) Mukosa bibir Lembab
Lidah Bersih
Keadaan gigi Gigi lengkap, terdapat karies gigi
Nyeri telan Tidak terdapat nyeri telan
Abdomen Tidak distensi
Peristaltic usus 7x/menit
Diit Saat dirumah:
Makan 2-3/hari dengan lauk telur, ikan
asin,tahu dan tempe, sayur, kadang
daging, pasien jarang mengkonsumsi
buah dan sayur hanya 1-2 kali/minggu,
meskipun istrinya memasakkan sayur
Saat di RS:
Makan 3x/hari sesuai di RS pasien
makan lebih sedikit dari biasanya
Mual muntah Mual
Melena Tidak ada
Terpasang NGT Tidak terpasang NGT
Diare Tidak ada
Konstipasi Tidak ada
Asites Tidak ada
Turgor Baik
Bone (B6) Perdarahan kulit Tidak ada
Icterus Tidak ada
Vitiligo Kulit tampak pucat
Akral Hangat
Pergerakan sendi Ekstremitas kanan dan kiri bebas
Benjolan Tidak terdapat benjolan.
Fraktur Tidak ada
Luka Tidak ada
Kekuatan otot
5 5

5 5

Aktivitas fisik dan Kebutuhan ADL klien dibantu oleh


kemampuan perawatan diri keluarga

V. TERAPI
Loading NaCl 1 flash 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x1gr
Inj. Ondancentron 3x1mg
Insulin 3x4 unit
Paracetamol tablet k/p

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Pemeriksaaan Laboratorium
Hemoglobin : 12,1 (N : 12,5-16)
Leukosit : 18,8 /mm3 (N : 3800-10600 /mm3)
Neutrofil : 80% (N: 50-70)
Limfosit : 12% (N: 20-40)
Kreatinin : 1,24 mg/dl (0-0,9)
Ureum : 55 mg/dl (18-49)
BUN : 26 mg/dl (8-22)
Asam urat : 6,4 mg/dl (2,6-6,0)
Glukosa Rapid Sewaktu: 503 mg/dl (<200)
2. ECG
Sinus takikardi
HR : 124 x/mnt
Normoaxis

VII. ANALISA DATA


Nama: Ny. E No.Reg. : 234xxx
Umur: 38 tahun
No. Tanggal Data Penyebab Masalah
1 12-06- Ds : Pola hidup tidak ketidakstabilan
2020 - Riwayat penyakit sehat kadar glukosa darah
diabetes sejak 1
tahun lalu Sel beta di pankreas
- klien mengeluh kaki terganggu
kesemutan dan
badan lemas Defisiensi insulin
- sering BAK 5x
malam hari
- pasien mengatakan Retensi insulin
jarang berolahraga
Do:
- pasien tampak lemas Hiperglikemia
- Pemeriksaan Gula
darah sewaktu : 540
mg/dl Kadar glukosa darah
tidak terkontrol

Ketidakstabilan
kadar glukosa
darah

2 12-06- DS: Penurunan Ketidakseimbangan


2020 - Pasien mengatakan kadar insulin nutrisi kuran dari
badan lemas dan kebutuhan tubuh b/d
tidak dapat gangguan
beraktifitas sejak 2 Glukagon keseimbangan
hari yang lalu meningkat insulin
- Pasien mengatakan
mual kepala pusing
dan susah tidur hiperglikemi
- Pasien makan lebih
sedikit karena mual
mual muntah
DO:
- TTV
TD: 170/80
mmHg perubahan nutrisi
S: 36,6 ◦C kurang dari
N: 125 x/menit kebutuhan tubuh
RR: 20x/menit
SPO2: 99%
- Pasien tampak lemah,
pucat, bising usus (+)
- Pemeriksaan Lab
- Hemoglobin:
12,1 (N : 12,5-
16)
- Leukosit:
18,8 /mm3 (N :
3800-10600
/mm3)
- Neutrofil: 80%
(N: 50-70)
- Limfosit: 12%
(N: 20-40)
- Kreatinin: 1,24
mg/dl (0-0,9)
- Ureum : 55
mg/dl (18-49)
- BUN : 26 mg/dl
(8-22)
- Asam urat: 6,4
mg/dl (2,6-6,0)
- Glukosa Rapid
Sewaktu: 503
mg/dl (<200)

VIII. DAFTAR MASALAH/DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d kadar gula darah tidak terkontrol
2. Ketidakseimbangan nutrisi kuran dari kebutuhan tubuh b/d gangguan keseimbangan insulin

IX. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama : Ny. E No.Reg. : 234xxx
Umur : 38 tahun
No Diagnosa Luaran Intervensi Rasional
Keperawatan Dan Kriteria hasil
1 Ketidakstabilan Setelah dilakukan tindakan  Memonitor gula 1. Monitor gula darah
kadar glukosa keperawatan managemen darah secara teratur untuk memantau tingkat
darah hiperglikemia selama 2x24  Memonitor tanda kadar gula darah
jam, diharapkan pasien dan gejala 2. Tanda awal
mampu melakukan hiperglikemia, hperglikemia pada
manajemen DM yang seperti : lemah, diabetes antara lain
ditandai dengan letargi, sakit kepala, peningkatan rasa haus,
 Monitor gula darah 3P sakit kepala, lemah,
dengan teratur  MeBerikan insulin sering BAK, dan mudah
 Merekomendasikan diet sesuai yang lapar.
makanan sesuai diresepkan 3. Pemberian insulin

kebutuhan pasien  Batasi aktifitas jika berfungsi untuk


 Penggunaan obat yang gula darah >250 mempertahankan
diresepkan dengan mg/dl jumlah glukosa dalam
disiplin  MembantuBantu darah tetap normal.

 Partisipasi pada pasien untuk 4. Pembatasan aktifitas

program edukasi DM menginterpretasikan pada pasien dengan

hasil gula darah, gula darah >250 mg/dl

memahami tanda bertujuan untuk

gejala dan mengurangi resiko

manajemen cidera, dan resiko jatuh

hiperglikemia 5. Pemahaman pasien

 Fasilitasi ketaatan tentang arti hasil gula

pasien pada darah membantu

program diet dan memonitor dan

laihan aktifitas yang memahami tanda gejala

dianjurkan. hiperglikemia sehingga


mempermudah untuk
 MemBerikan
manajemen
edukasi pada
hiperglikemia sejak
keluarga pasien
dini.
tentang hasil
6. Pemberian diet
pemeriksaan gula
makanan pada pasien
darah
DM untuk mengontrol
 Lakukan
jumlah kalori dan waktu
pengecekan gula
makan sangat penting
darah pada seluruh
untuk mengontrol gula
anggota keluarga.
darah. Latihan aktifitas
juga membantu untuk
mengontrol gul darah
dan tekanan darah
pasien
7. Edukasi tentang gula
darah sangat penting
untuk keluarga pasien,
sehingga membantu
memonitor dan
manajemen tanda gejala
hiperglikemia
Screening gula darah pada
anggota keluarga
bertujuan
2 Ketidakseimbang NOC : NIC : 1. Dapat Mengkaji
  Nutritional Status : food Nutrition pemasukan makanan
an nutrisi kuran
and Fluid Intake Management yang adekuat (termasuk
dari kebutuhan Kriteria Hasil : 1. T absorbsi dan
o Adanya peningkatan berat imbang berat badan utilisasinya.
tubuh b/d
badan sesuai dengan secara teratur 2. Dapat Mengidentifikasi
gangguan tujuan kekurangan dan
o Berat badan ideal sesuai 2. T penyimpangan dari
keseimbangan
dengan tinggi badan entukan program diet kebutuhan terapeutik.
insulin o Mampu mengidentifikasi dan pola makan
kebutuhan nutrisi pasien serta 3. Dapat Mengidentifikasi
Batasan
o Tidak ada tanda tanda bandingkan dengan tingkat penyimpangan
karakteristik :
malnutrisi makanan yang dapat dan perkembangan GD
-    Berat badan
o Tidak terjadi penurunan dihabiskan pasien. klien; berperan untuk
20 % atau lebih di
berat badan yang berarti a. Ingatkan pada menyesuaikan
bawah ideal
klien agar tidak kadar/dosis terapi.
-    Dilaporkan
makan selain diet 4. Dengan pemberian
adanya intake
DM 1700 kalori. Insulin yang cepat dapat
makanan yang
b. Berikan diet membantu
kurang dari RDA
DM 1700 kalori memindahkan glukosa
(Recomended
sesuai program. darah ke dalam jaringan.
Daily Allowance)
3. L 5. Karena metabolisme
-    Membran
akukan pemeriksaan mulai terjadi, gula dalam
mukosa dan
GD secara teratur. darah akan berkurang
konjungtiva pucat
4. B dan sementara insulin
-    Kelemahan
erikan pengobatan tetap diberikan maka
otot yang
insulin (actrapid) hipoglikemi dapat
digunakan untuk
sesuai program . terjadi
menelan/mengun
yah
5. P
-    Luka,
antau tanda-tanda
inflamasi pada
hiperglikemi, seperti
rongga mulut
penurunan tingkat
-    Mudah merasa
kesadaran, kulit
kenyang, sesaat
lambab, dingin,
setelah
denyut nadi cepat,
mengunyah
lapar, peka rangsang,
makanan
sakit kepala, pusing,
-    Dilaporkan
sempoyongan.
atau fakta adanya
kekurangan
makanan
-    Dilaporkan
adanya perubahan
sensasi rasa
-    Perasaan
ketidakmampuan
untuk mengunyah
makanan
-    Miskonsepsi
-    Kehilangan
BB dengan
makanan cukup
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. E No.Reg. : 234xxx
Umur : 38 th.
No Tanggal / Tindakkan keperawatan / respon TTD
Dx Jam
1 12/06/2020 1. Memonitor gula darah secara teratur EDA
10.00
Respon : guladarah sewaktu pasien 540 mg/dl
10.30 2. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia, seperti : lemah,
letargi, sakit kepala
Respon : pasien mengeluh lemas dan tidak mampu
beraktifitas seperti biasa
11.00 3. Memberikan insulin sesuai yang diresepkan
Respon : Insulin 3x4 unit
11.30 4. Batasi aktifitas jika gula darah >250 mg/dl
Respon : pasien diharuskan istirahat total

2 12/6/2020 1. menentukan program diet dan pola makan pasien serta EDA
10.15
bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien.
Respon: pasien diet 1700 calori
11.00
2. Lakukan pemeriksaan GD secara teratur.
Respon : gula darah sewaktu 540 mg/dl
3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
10.45
Respon : pemberian nvofarapit 10 unit
4. Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan tingkat
12.00
kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi cepat, lapar,
peka rangsang, sakit kepala, pusing.
Respon GCS 456, pasien mengeluh lemas

1 12/06/2020 1. Memonitor gula darah secara teratur Ag


14.00
Respon : guladarah sewaktu pasien 540 mg/dl
14.30 2. Monitor TTV
Respon:
TD : 120/90 mmHg
N : 82 x/mnt
14.35 S : 36,7ºC
RR: 20 x/mnt
14.40 3. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia, seperti : lemah,
letargi, sakit kepala
Respon : pasien mengeluh lemas dan tidak mampu
beraktifitas seperti biasa
4. Memberikan insulin sesuai yang diresepkan
Respon : Insulin 3x4 unit
5. Batasi aktifitas jika gula darah >250 mg/dl
Respon : pasien diharuskan istirahat total

2 12/6/2020 1. menentukan program diet dan pola makan pasien serta Ag


14.45
bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien.
Respon: pasien diet 1700 calori
14.50
2. Lakukan pemeriksaan GD secara teratur.
Respon : gula darah sewaktu 540 mg/dl
3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
15.00
Respon : pemberian nvofarapit 10 unit
4. Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan tingkat
15.10
kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi cepat, lapar,
peka rangsang, sakit kepala, pusing.
Respon GCS 456, pasien mengeluh lemas

1 12/6/2020 1. Memonitor gula darah secara teratur ES


21.00
Respon : gula darah sewaktu pasien 450 mg/dl
21.30 2. Monitor TTV
Respon:
TD : 120/90 mmHg
N : 82 x/mnt
S : 36,7ºC
RR: 20 x/mnt
21.45 3. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia, seperti : lemah,
letargi, sakit kepala
Respon : pasien mengeluh lemas dan tidak mampu
beraktifitas
22.00 4. Memberikan insulin sesuai yang diresepkan
Respon : Insulin 3x4 unit
22.05 5. Batasi aktifitas jika gula darah >250 mg/dl
Respon : pasien istirahat total

2 12/6/2020 1. menentukan program diet dan pola makan pasien ES


05.15
serta bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien.
Respon: pasien diet 1700 calori
05.30
2. Lakukan pemeriksaan GD secara teratur.
Respon : gula darah sewaktu 450 mg/dl
3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
05.45
Respon : pemberian nvofarapit 10 unit
4. Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan tingkat
06.00
kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi cepat, lapar,
peka rangsang, sakit kepala, pusing.
Respon GCS 456, pasien mengeluh masih lemas

1 13/6/2020 1. Memonitor gula darah secara teratur Ar


08.00 Respon : Gula darah sewaktu pasien 380 mg/dl
08.30 1. Monitor TTV
Respon:
TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36ºC
RR: 22 x/mnt
08.45 2. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia, seperti : lemah,
letargi, sakit kepala
Respon : pasien mengeluh lemas dan tidak mampu
beraktifitas
09.00 3. Memberikan insulin sesuai yang diresepkan
Respon : Insulin 3x4 unit
10.05 4. Batasi aktifitas jika gula darah >250 mg/dl
Respon : pasien istirahat total

2 13/6/2020 1. Menentukan program diet dan pola makan pasien serta Ar


10.15 bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien.
Respon: Pasien mendapatkan diet 1700 calori
11.30 2. Lakukan pemeriksaan GD secara teratur.
Respon : gula darah sewaktu 380 mg/dl
12.45 3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
Respon : pemberian nvofarapit 10 unit
13.00 4. Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan tingkat
kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi cepat, lapar,
peka rangsang, sakit kepala, pusing.
Respon GCS 456, Pasien mengatakan lemas berkurang

1 13/6/2020 1. Memonitor gula darah secara teratur DK


14.30 Respon : Gula darah sewaktu pasien 360 mg/dl
15.00 2. Monitor TTV
Respon:
TD : 120/80 mmHg
N : 87 x/mnt
S : 36,5ºC
RR: 21 x/mnt
15.15 3. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia, seperti : lemah,
letargi, sakit kepala
Respon : pasien mengeluh lemas dan tidak mampu
beraktifitas
16.00 4. Memberikan insulin sesuai yang diresepkan
Respon : Insulin 3x4 unit
16.15 5. Batasi aktifitas jika gula darah >250 mg/dl
Respon : pasien istirahat total

2 13/6/2020 1. Menentukan program diet dan pola makan pasien serta DK


16.30 bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien.
Respon: Pasien mendapatkan diet 1700 calori
18.30 2. Lakukan pemeriksaan GD secara teratur.
Respon : gula darah sewaktu 355 mg/dl
18.45 3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
Respon : pemberian novofarapit 10 unit
19.00 4. Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan tingkat
kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi cepat, lapar,
peka rangsang, sakit kepala, pusing.
Respon GCS 456, Pasien mengatakan lemas berkurang

1 13/6/2020 1. Memonitor gula darah secara teratur Eko


21.30 Respon : Gula darah sewaktu pasien 360 mg/dl
22.00 2. Monitor TTV
Respon:
TD : 120/70 mmHg
N : 86 x/mnt
S : 36 ºC
RR: 20 x/mnt
22.15 3. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia, seperti :
lemah, letargi, sakit kepala
Respon : pasien mengeluh lemas dan tidak mampu
beraktifitas
23.00 4. Memberikan insulin sesuai yang diresepkan
Respon : Insulin 3x4 unit
23.15 5. Batasi aktifitas jika gula darah >250 mg/dl
Respon : pasien istirahat total

2 14/6/2020 1. Menentukan program diet dan pola makan pasien serta Eko
04.30 bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan
pasien.
04.30 Respon: Pasien mendapatkan diet 1700 calori
2. Lakukan pemeriksaan GD secara teratur.
04.45 Respon : gula darah sewaktu 355 mg/dl
3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
05.00 Respon : pemberian novofarapit 10 unit
4. Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan
tingkat kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi
cepat, lapar, peka rangsang, sakit kepala, pusing.
Respon GCS 456, Pasien mengatakan lemas berkurang

1 14/6/2020 1. Memonitor gula darah secara teratur M.k


08.45 Respon : Gula darah sewaktu pasien 360 mg/dl
09.15 2. Monitor TTV
Respon:
TD : 120/70 mmHg
N : 86 x/mnt
S : 36 ºC
RR: 20 x/mnt
09.45 3. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia, seperti :
lemah, letargi, sakit kepala
Respon : pasien mengeluh lemas dan tidak mampu
beraktifitas
10.00 4. Memberikan insulin sesuai yang diresepkan
Respon : Insulin 3x4 unit
11.30 5. Batasi aktifitas jika gula darah >250 mg/dl
Respon : pasien istirahat total
2 14/6/2020 1. Menentukan program diet dan pola makan pasien serta M.k
08.30 bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan
pasien.
Respon: Pasien mendapatkan diet 1700 calori
09.00 2. Lakukan pemeriksaan GD secara teratur.
Respon : gula darah sewaktu 355 mg/dl
09.30 3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
Respon : pemberian novofarapit 10 unit
11.00 4. Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan
tingkat kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi
cepat, lapar, peka rangsang, sakit kepala, pusing.
Respon GCS 456, Pasien mengatakan lemas berkurang

1 14-06-2020 1. Memonitor gula darah secara teratur ANH


14.30 Respon : Gula darah sewaktu pasien 300 mg/dl
2. Monitor TTV
14.45 Respon:
TD : 120/80 mmHg
N : 95 x/mnt
S : 36,8 ºC
RR: 19 x/mnt
14.55 3. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia, seperti :
lemah, letargi, sakit kepala
Respon : pasien mengeluh lemas dan tidak mampu
beraktifitas
15.00 4. Memberikan insulin sesuai yang diresepkan
Respon : Insulin 3x4 unit
15.15 5. Batasi aktifitas jika gula darah >250 mg/dl
Respon : pasien istirahat total

2 14.06-2020 1. Menentukan program diet dan pola makan pasien serta ANH
15.25 bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan
pasien.
Respon: Pasien mendapatkan diet 1700 calori
15.50 2. Lakukan pemeriksaan GD secara teratur.
Respon : gula darah sewaktu 300 mg/dl
16.00 3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
Respon : pemberian novofarapit 10 unit
16.20 4. Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan
tingkat kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi
cepat, lapar, peka rangsang, sakit kepala, pusing.
Respon GCS 456, Pasien mengatakan lemas berkurang

1 14-06-2020 1. Memonitor gula darah secara teratur SI


21.30 Respon : Gula darah sewaktu pasien 300 mg/dl’
2. Monitor TTV
22.45 Respon:
TD : 120/80 mmHg
N : 95 x/mnt
S : 36,8 ºC
RR: 19 x/mnt
23.55 1. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia, seperti :
lemah, letargi, sakit kepala
Respon : pasien mengeluh lemas dan tidak mampu
beraktifitas
24.00 2. Memberikan insulin sesuai yang diresepkan
Respon : Insulin 3x4 unit
24.15 3. Batasi aktifitas jika gula darah >250 mg/dl
Respon : pasien istirahat total

2 14.06-2020 1. Menentukan program diet dan pola makan pasien serta SI


24.50 bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan
pasien.
Respon: Pasien mendapatkan diet 1700 calori
05.00 2. Lakukan pemeriksaan GD secara teratur.
Respon : gula darah sewaktu 300 mg/dl
05.500 3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
Respon : pemberian novofarapit 10 unit
06.40 4. Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan
tingkat kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi
cepat, lapar, peka rangsang, sakit kepala, pusing.
Respon GCS 456, Pasien mengatakan lemas berkurang

1 15-06-2020 1. Memonitor gula darah secara teratur ANH


08.00 Respon : Gula darah sewaktu pasien 283 mg/dl’
08.15 2. Monitor TTV
Respon:
TD : 120/80 mmHg
N : 95 x/mnt
S : 36,8 ºC
RR: 19 x/mnt
08.45 3. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia, seperti :
lemah, letargi, sakit kepala
Respon : pasien mengeluh lemas dan tidak mampu
beraktifitas
09.00 4.Memberikan insulin sesuai yang diresepkan
Respon : Insulin 3x4 unit
09.15 5. Batasi aktifitas jika gula darah >250 mg/dl

2 15-06-2020 1. Menentukan program diet dan pola makan pasien serta ANH
09.25 bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan
pasien.
Respon: Pasien mendapatkan diet 1700 calori
09.35 2. Lakukan pemeriksaan GD secara teratur.
Respon : gula darah sewaktu 263 mg/dl
10.00 3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
Respon : pemberian novofarapit 10 unit
10.35 4. Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan
tingkat kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi
cepat, lapar, peka rangsang, sakit kepala, pusing.
Respon GCS 456, Pasien mengatakan lemas berkurang
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Ny. E No.Reg. : 234xxx


Umur : 38 th.
No Tanggal/Jam Evaluasi TTD
Dx
1 12/06/2020 S: Klien mengatakan masih lemas dan tidak bisa beraktivitas EDA
13.30
seperti biasa
O:
1. pasien tampak lemas
2.Pemeriksaan Gula darah sewaktu : 540 mg/dl

A: Masalah teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Injeksi insulin
2 12/06/2020 S: Klien mengatakan masih lemas dan tidak bisa beraktivitas EDA
13.30
seperti biasa
O:
1. Pasien mengatakan badan lemas dan tidak dapat beraktifitas
sejak 2 hari yang lalu
2. Pasien mengatakan mual kepala pusing dan susah tidur
3. Pasien makan lebih sedikit karena mual
4. TTV
TD: 170/80 mmHg
S: 36,6 ◦C
N: 125 x/menit
RR: 20x/menit
SPO2: 99%
5. Pasien tampak lemah, pucat, bising usus (+)
6. Pemeriksaan Lab
Hemoglobin: 12,1 (N : 12,5-16)
Gds : 540

A: Masalah teratasi sebagian


P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
4. Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan
tingkat kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi
cepat, lapar, peka rangsang, sakit kepala, pusing,
sempoyongan.
1 12/06/2020 S: Klien mengatakan masih lemas dan tidak bisa beraktivitas Ag
20.30
seperti biasa
O:
- Pasien tampak lemas
- Pemeriksaan Gula darah sewaktu : 410 mg/dl
- TTV:
TD : 120/90 mmHg
N : 82 x/mnt
S : 36,7ºC
RR: 20 x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Injeksi insulin
2 12/06/2020 S: Klien mengatakan masih lemas dan tidak bisa beraktivitas Ag
20.30
seperti biasa
O:
- Pasien mengatakan badan lemas dan tidak dapat beraktifitas
sejak 2 hari yang lalu
- Pasien mengatakan mual kepala pusing dan susah tidur
- Pasien makan lebih sedikit karena mual
- TTV:
TD : 120/90 mmHg
N : 82 x/mnt
S : 36,7ºC
RR: 20 x/mnt
- Pasien tampak lemah, pucat, bising usus (+)
- Pemeriksaan Lab
- Hemoglobin: 12,8 (N : 12,5-16)
- Gds : 410 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
4. Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan tingkat
kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi cepat, lapar,
peka rangsang, sakit kepala, pusing, sempoyongan.
1 13/6/2020 S: Klien mengatakan masih lemas dan tidak bisa beraktivitas ES
06.30
O:
- Pasien tampak lemas
- Pemeriksaan Gula darah sewaktu : 400 mg/dl
- TTV:
TD : 120/90 mmHg
N : 82 x/mnt
S : 36,7ºC
RR: 20 x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTVES
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Injeksi insulin
2 13/6/2020 S: Klien mengatakan masih lemas sedikit berkurang dan tidak bisa ES
06.30
beraktivitas
O:
- Pasien mengatakan badan lemas dan tidak dapat beraktifitas
sejak 2 hari yang lalu
- Pasien mengatakan mual kepala pusing dan susah tidur
- Pasien makan lebih sedikit karena mual
- TTV:
TD : 120/90 mmHg
N : 82 x/mnt
S : 36,7ºC
RR: 20 x/mnt
- Pasien tampak lemah, pucat, bising usus (+)
- Pemeriksaan Lab
- Hemoglobin: 12,8 (N : 12,5-16)
- Gds : 410 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1.Monitor TTV
2.Monitor gula darah sewaktu
3.Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
4.Pantau tanda-tanda hiperglikemi, seperti penurunan tingkat
kesadaran, kulit lambab, dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka
rangsang, sakit kepala, pusing, sempoyongan.
1 13/6/2020 S: Klien mengatakan lemas berkurang namun semua aktivitas Ar
13.30 masih dibantu keluarga dan perawat
O:
- Pasien tampak lemas
- Pemeriksaan Gula darah sewaktu : 380 mg/dl
- TTV:
TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36 ºC
RR: 22 x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Injeksi insulin
2 13/6/2020 S: Klien mengatakan lemas berkurang namun semua aktivitas Ar
13.30 masih dibantu keluarga dan perawat
O:
- Pasien mengatakan lemasnya berkurang
- Pasien mengatakan mual berkurang kepala pusing dan susah
tidur
- Pasien makan lebih sedikit karena mual
- TTV:
TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36 ºC
RR: 22 x/mnt
- Pasien tampak lemah, pucat, bising usus (+)
- Pemeriksaan Lab
- Hemoglobin: 13 mg/dl (N : 12,5-16)
- Gds : 380 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1.Monitor TTV
2.Monitor gula darah sewaktu
3.Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
4.Kolaborasi dengan ahli gizi perihal pemilihan diit rendah
glukosa yang tepat
5. Menganjurkan keluarga mengawasi pasien saat makan
(Makan saat makanan masih hangat, dan sedikit namun
sering)

1 13/6/2020 S: Klien mengatakan lemas berkurang namun semua aktivitas DK


20.30 masih dibantu keluarga dan perawat
O:
- Pasien tampak lemas
- Pemeriksaan Gula darah sewaktu : 355 mg/dl
- TTV:
TD : 120/80 mmHg
N : 87 x/mnt
S : 36,5 ºC
RR: 21 x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Injeksi insulin
2 13/6/2020 S: - Klien mengatakan lemas berkurang namun semua aktivitas DK
13.30 masih dibantu keluarga dan perawat
- Pasien mengatakan lemasnya berkurang
- Pasien mengatakan mual berkurang kepala pusing dan susah
tidur
- Pasien makan lebih sedikit karena mual
O:
- TTV:
TD : 120/80 mmHg
N : 87 x/mnt
S : 36,5 ºC
RR: 21 x/mnt
- Pasien tampak lemah, pucat, bising usus (+)
- Pemeriksaan Lab
Hemoglobin: 13 mg/dl (N : 12,5-16)
Gds : 355 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
4. Kolaborasi dengan ahli gizi perihal pemilihan diit rendah
glukosa yang tepat
5. Menganjurkan keluarga mengawasi pasien saat makan
(Makan saat makanan masih hangat, dan sedikit namun
sering)
1 14/6/2020 S: Klien mengatakan lemas berkurang namun semua aktivitas Eko
06.30 masih dibantu keluarga dan perawat
O:
- Pasien tampak lemas
- Pemeriksaan Gula darah sewaktu : 355 mg/dl
- TTV:
TD : 120/70 mmHg
N : 86 x/mnt
S : 36 ºC
RR: 20 x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Injeksi insulin
2 14/6/2020 S: - Klien mengatakan lemas berkurang namun semua aktivitas Eko
06.30 masih dibantu keluarga dan perawat
- Pasien mengatakan lemasnya berkurang
- Pasien mengatakan mual berkurang kepala pusing dan susah
tidur
- Pasien makan lebih sedikit karena mual
O:
- TTV:
TD : 120/70 mmHg
N : 86 x/mnt
S : 36 ºC
RR: 20 x/mnt
- Pasien tampak lemah, pucat, bising usus (+)
- Pemeriksaan Lab
Hemoglobin: 13 mg/dl (N : 12,5-16)
Gds : 355 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
4. Kolaborasi dengan ahli gizi perihal pemilihan diit rendah
glukosa yang tepat
5. Menganjurkan keluarga mengawasi pasien saat makan
(Makan saat makanan masih hangat, dan sedikit namun
sering)
1 14/6/2020 S: Klien mengatakan sudah tidak merasa lemas namun semua M.k
13.30 aktivitas masih dibantu keluarga dan perawat
O:
- Pasien tampak lemas
- Pemeriksaan Gula darah sewaktu : 335 mg/dl
- TTV:
TD : 120/70 mmHg
N : 86 x/mnt
S : 36 ºC
RR: 20 x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Injeksi insulin
2 14/6/2020 S: - Klien mengatakan sudah tidak meras lemas namun semua M.k
13.30 aktivitas masih dibantu keluarga dan perawat
- Pasien mengatakan mual berkurang dan susah tidur
- Pasien makan ½ porsi
O:
- TTV:
TD : 120/70 mmHg
N : 86 x/mnt
S : 36 ºC
RR: 20 x/mnt
- Pasien tampak lemah, pucat, bising usus (+)
- Pemeriksaan Lab
Hemoglobin: 13 mg/dl (N : 12,5-16)
Gds : 335 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
4. Kolaborasi dengan ahli gizi perihal pemilihan diit rendah
glukosa yang tepat
5. Menganjurkan keluarga mengawasi pasien saat makan
(Makan saat makanan masih hangat, dan sedikit namun
sering)
1 14-06-2020 S: Klien mengatakan sudah tidak merasa lemas namun semua ANH
20.00 aktivitas masih dibantu keluarga dan perawat
O:
- Pasien tampak lemas
- Pemeriksaan Gula darah sewaktu : 335 mg/dl
- TTV:
TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/mnt
S : 36,7 ºC
RR: 19 x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Injeksi insulin
2 14-06-2020 S: - Klien mengatakan sudah tidak meras lemas namun semua ANH
20.00 aktivitas masih dibantu keluarga dan perawat
- Pasien mengatakan mual berkurang dan susah tidur
- Pasien makan ½ porsi
O:
- TTV:
TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/mnt
S : 36,7 ºC
RR: 19 x/mnt
- Pasien tampak lemah, pucat, bising usus (+)
- Pemeriksaan Lab
Hemoglobin: 13 mg/dl (N : 12,5-16)
Gds : 300 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
4. Kolaborasi dengan ahli gizi perihal pemilihan diit rendah
glukosa yang tepat
5. Menganjurkan keluarga mengawasi pasien saat makan
(Makan saat makanan masih hangat, dan sedikit namun
sering)
1 14-06-2020 S: Klien mengatakan sudah tidak merasa lemas namun semua SI
06.00 aktivitas masih dibantu keluarga dan perawat
O:
- Pasien tampak lemas
- Pemeriksaan Gula darah sewaktu : 280 mg/dl
- TTV:
TD : 120/80 mmHg
N : 87 x/mnt
S : 36,5 ºC
RR: 20 x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Injeksi insulin
2 14-06-2020 S: - Klien mengatakan sudah tidak meras lemas namun semua SI
06.00 aktivitas masih dibantu keluarga dan perawat
- Pasien mengatakan mual berkurang dan susah tidur
- Pasien makan ½ porsi
O:
- TTV:
TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/mnt
S : 36,5 ºC
RR: 20 x/mnt
- Pasien tampak lemah, pucat, bising usus (+)
- Pemeriksaan Lab
Hemoglobin: 13 mg/dl (N : 12,5-16)
Gds : 280 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
4. Kolaborasi dengan ahli gizi perihal pemilihan diit rendah
glukosa yang tepat
5. Menganjurkan keluarga mengawasi pasien saat makan
(Makan saat makanan masih hangat, dan sedikit namun
sering)
1 15-06-2020 S: Klien mengatakan sudah tidak merasa lemas namun semua
13.00 aktivitas masih dibantu keluarga dan perawat
O:
- Pasien tampak lemas
- Pemeriksaan Gula darah sewaktu : 263 mg/dl
- TTV:
TD : 120/70 mmHg
N : 76 x/mnt
S : 36,5 ºC
RR: 20 x/mnt
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Injeksi insulin
2 15-06-2020 S: - Klien mengatakan sudah tidak meras lemas namun semua
13.00 aktivitas masih dibantu keluarga dan perawat
- Pasien mengatakan mual berkurang dan susah tidur
- Pasien makan ½ porsi
O:
- TTV:
TD : 120/70 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36,5 ºC
RR: 20 x/mnt
- Pasien tampak lemah, pucat, bising usus (+)
- Pemeriksaan Lab
Hemoglobin: 13 mg/dl (N : 12,5-16)
Gds : 26 mg/dl
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor gula darah sewaktu
3. Berikan pengobatan insulin (actrapid) sesuai program .
4. Kolaborasi dengan ahli gizi perihal pemilihan diit rendah
glukosa yang tepat
5. Menganjurkan keluarga mengawasi pasien saat makan
(Makan saat makanan masih hangat, dan sedikit namun
sering)

Anda mungkin juga menyukai