Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dini Larasati

NPM 160112190532

Judul Seminar: Deteksi Kehilangan Tulang Periodontal Menggunakan CBCT dan


Radiografi Intraoral

Screen Capture:

Resume:

Penyakit periodontal disebabkan oleh akumulasi bakteri pada permukaan


gigi terutama pada daerah di bawah gusi dan dapat menyebabkan kehilangan tulang
progresif yang berakhir pada kehilangan gigi.

Radiografi yang digunakan untuk melihat jaringan periodontal adalah


periapikal bitewing dan panoramic. Radiografi membantu dokter dalam
mengidentifikasi tingkat kerusakan tulang alveolar, faktor kontribusi lokal, dan ciri-
ciri periodontium yang memengaruhi prognosis.
Periodontitis marginalis kronis adalah infeksi yang mengakibatkan inflmasi di
dalam jaringan pendukung gigi, kehilangan perlekatan dan kehilangan tulang
progresif. Penyakit ini meningkat dalam prevelensi dan keparahan seiring dengan
usia. Penyebabnya adalah kurangnya oral hygiene (akumulasi zat mycotic dan
matriks bakteri (A. actinimycetecomitans, P. gingivalis, P. intermedia) di dalam gusi.
Periodontitis diklasifikasikan menjadi dua berdasarkan sisi yang kehilangan
perlekatan dan kehilangan tulang, localized (<30%) dan generalized (≥30%).

Patogenisis periodontitis ini adalah sebagai berikut, bakteri anaerob fakultatif


gram negatif  biofilm subgingiva.  toksin  menghancurkan epitel dan struktur
periodontal. Gambaran radiografisnya adalah adanya penurunan tulang alveolar,
keterlibatan furkasi dan variasai kerusakan tulang (horizontal, vertical dan kawah).

Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara metode imaging
dalam hal identifikasi pola kehilangan tulang. Namun, ada perbedaan antara kedua
metode ketika jarak antara cemento-enamel junction (CEJ) dan puncak alveolar
(Alveolar Crest) diukur. Kedua metode berbeda ketika mendeteksi ketinggian puncak
tulang alveolar tetapi menyajikan pandangan serupa tentang kedalaman dan lebar
defek tulang. CBCT adalah satu-satunya metode yang memungkinkan untuk analisis
permukaan bukal dan lingual/palatal dan visualisasi yang ditingkatkan dari morfologi
defek.

CBCTdapat digunakan untuk mengidentifikasi cacat tulang gabungan melalui


evaluasi 3D dari puncak tulang alveolar dengan kasus tertentu seperti perencanaan
bedah periodontal pasien dengan penyakit periodontal yang parah, seperti peridontitis
agresif, dan terutama untuk penrencanaan bedah regeneratif atau mukogingiva karena
prosedur bedah ini mahal dan sulit untuk direncanakan. Radiografi periapikal dengan
dosis radiasi yang lebih rendah untuk pasien serta lebih murah harus diindikasikan
untuk kasus yang lebih sederhana.
Pertanyaan selama seminar:

1. Indikasi CBCT dan radiogarfi konvensional?


CBCT lebih canggih tapi lebih banyak paparannya, jadi dilihat lagi ke
penyakitnya.
2. Perbedaan periodontits kronis dan agresif?
Dari hasil pemeriksaan klinis (usia) dan radiografis (gambaran kawah).

Anda mungkin juga menyukai