Anda di halaman 1dari 14

ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No.

2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

PENEGAKAN DAN PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA DI


INDONESIA DALAM KONTEKS IMPLEMENTASI SILA KEMANUSIAAN
YANG ADIL DAN BERADAB

Lilis Eka Lestari


Faculty of Law, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Jalan Raya Sekaran, Gedung K Lantai 1, Gunungpati Semarang
Email: lilisekalestari@gmail.com

Ridwan Arifin
Department of Criminal Law, Faculty of Law, Universitas Negeri Semarang
(UNNES)
Legal Aid Center, Faculty of Law UNNES
Jalan Raya Sekaran, Gedung K Lantai 1, Gunungpati Semarang
Email: ridwan.arifin@mail.unnes.ac.id

ABSTRAK
Hak asasi manusia yaitu hak yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk
ciptaan tuhan. Hak asasi manusia telah menempuh perjalanan yang jauh untuk
berjuang demi mendapatkan keadilan bagi manusia di seluruh dunia. Secara
historis, usaha-usaha yang ditempuh untuk memecahkan persoalan
kemanusiaan telah dilaksanakan sejak lama di dunia, dan tidak ada seorangpun
yang mengetahui secara pasti sejak kapan hak asasi manusia mulai
diperjuangkan. Kronologis konseptualisasi penegakan HAM yang diakui secara
yuridis-formaldiawali dengan munculnya perjanjian Agung (Magna Charta) di
Inggris pada 15 juni 1215, selanjutnya Petition of Rights di Inggris tahun 1628
yang juga dikenal dengan the Great of the Liberties of England, Deklarasi
kemerdekaan Amerika Serikat pada 6 Juli 1776, Deklarasi hak-hak asasi
manusia dan negara (Declaration des Droits de I’Homme et du
Citoyen/Declaration of the Rights of Man and of the Citizen) di Prancis tahun
1789, Deklarasi Universal tentang hak asasi manusia (Universal Declaration of
Human Rights/UDHR). Penegakanan hak asasi manusia merupakan cerminan
atau perwujudan dari sila pancasila yang kedua yaitu kemanusiaan yang adil
dan beradap. Penegakan hak asasi manusia terjadi karena adanya pelanggaran
hukum yang dilakukan. Penegakan dan perlindungan hak asasi manusia di
Indonesia mengalami kemajuan pada tanggal 06 Nomber 2000, di mana Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000
mengenai Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diundangkan pada
tanggal 23 November 2000. Pembentukan Komnas Ham dan Pengadilan HAM
juga merupakan sebuah kemajuan dalam penegakan dan pengadilan tentang
hak asasi manusia di Indonesia. Pancasila pada hakikatnya merupakan sistem
nilai yang berasal dari nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia yang
berkembang sepanjang sejarah, dan berakar dari kebudayaan Indonesia.
Penegakan hak asasi manusia adalah tugas seluruh lapisan masyarakat, bukan
hanya tugas bagi lembaga negara saja. Semua lapisan masyarakat tersebut
diharapkan dapat berkerjasama dan saling membantu dalam menegakkan hak
asasi manusia demi tercpapainya perwujudan sila Kemanusiaan yang adil dan
beradab dan terciptanya masyarakat yang sejahtera.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 12


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

Kata Kunci : Perlindungan, Penegakan, Hak Asasi Manusia, Indonesia,


Pancasila

ABSTRACT
Human rights are rights owned by humans as creatures of God. Human rights
have traveled a long way to fight for justice for humans throughout the world.
Historically, the efforts taken to solve humanitarian problems have been
implemented for a long time in the world, and no one knows for sure since
when human rights began to be fought for. Chronology of the conceptualization
of human rights enforcement that was recognized legally-formally beginning
with the emergence of the Great Agreement (Magna Charta) in England on 15
June 1215, then the Petition of Rights in England in 1628 which was also known
as the Great of the Liberties of England. July 6, 1776, Declaration of human
rights and state (Declaration des Droits de I'Homme et du Citoyen /
Declaration of Rights of Man and of the Citizen) in France in 1789, Universal
Declaration of human rights (Universal Declaration of Human Rights / UDHR).
Enforcement of human rights is a reflection or manifestation of the second
Pancasila precept, namely just and humanitarian humanity. Enforcement of
human rights occurs because of legal violations. Enforcement and protection of
human rights in Indonesia made progress on 6 November 2000, where the
House of Representatives (DPR) passed Law Number 26 of 2000 concerning the
Human Rights Court (HAM) promulgated on 23 November 2000.
Establishment of the National Commission Ham and the Human Rights Court
are also advances in the enforcement and trial of human rights in Indonesia.
Pancasila is essentially a system of values that originates from the noble values
of Indonesian culture that developed throughout history, and are rooted in
Indonesian culture. Enforcement of human rights is the duty of all levels of
society, not just the task of state institutions. All levels of society are expected to
be able to collaborate and help each other in upholding human rights in order
to achieve the realization of the principle of just and civilized Humanity and the
creation of a prosperous society.

Keywords: Protection, Enforcement, Human Rights, Indonesia, Pancasila

Pendahuluan pancasila tersebut bersifat dinamis,


Pancasila adalah dasar dari negara yang artinya upaya pengembangan
Indonesia yang lahir dan tumbuh dalam sesuai dengan perkembangan atau
kepribadian bangsa yang merupakan perubahan dan tuntutan masyarakat
bentuk dari sikap dan kepribadian bukan sesuatu yang tabu yang
bangsa Indonesia. Pancasila dijadikan membuat nilai-nilai dasar tersebut
sebagai pandangan hidup oleh bangsa menjadi beku, kaku, dan melahirkan
Indonesia dan sekaligus sebagai sifat fanatik yang tidak logis. Pancasila
ideologi negara. Sebagai ideologi negara sebagai ideologi negara memiliki
Indonesia, pancasila mengandung nilai- kekhasan yang membedakannya
nilai dan gagasan-gagasan dasar yang dengan ideologi negara lainnya, hal ini
dapat dilihat melalui perilaku, sikap, karena pancasila membawakan nilai-
dan kepribadian bangsa Indonesia. nilai tertentu yang digali dari realitas
Nilai-nilai yang terkandung dalam sosio budaya bangsa Indonesia.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 13


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

Kekhasan tersebut dapat dilihat dari negara Indonesia sebagai negara


keyakinan dari adanya Tuhan Yang hukum. Sila yang ketiga adalah
Maha Esa, yang membawa konsekuensi persatuan yang adil dan beradab yang
keimanan dan ketaqwaan kepada memiliki arti bahwa masyarkat
Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya juga Indonesia selalu yang menjunjung
dapat terlihat dalam penghargaan akan tinggi persatuan bangsa untuk
harkat dan martabat kemanusiaan, yang mewujudkan cita-cita negara Indonesia.
diwujudkan dalam penghargaan Sil yang ke empat adalah kerakyatan
terhadap hak asasi manusia dengan yang dipimpin oleh hikmat
memperhatikan prinsip keseimbangan kebijaksanaan dalam permusyawaratan
antara hak dan kewajiban. Kekhasan perwakilan yang mempunyai arti
yang lain adalah bahwa ideologi bahwa masyarakat Indonesia selalu
pancasila selalu menjunjung tinggi mengambil keputusan melalui
persatuan bangsa dengan menempatkan musyawarah yang melibatkan semua
terwujudnya persatuan bangsa di atas masyarakat Indonesia. Sila yang
kepentingan individu, kelompok, serta terakhir adalah keadilan sosial bagi
golongan. Selanjutnya yaitu kehidupan seluruh rakyat Indonesia, yang mana
bermasyarakat dan bernegara yang setiap masyarakat Indonesia berhak
didasarkan pada prinpip demokrasi mendapatkan keadilan dan tidak
dengan penentuan keputusan bersama adanya diskriminasi dalam
yang diupayakan sejauh mungkin pelaksanaannya. Nilai-nilai dari sila-sila
melalui adanya musyawarah untuk pancasila ini dijadikan sebagai pedoman
mendapatkan kata mufakat. Kekhasan hidup berbangsa dan bernegara.
yang terakhir adalah keinginan untuk Sebagai negara hukum Indonesia
mewujudkan keadilan dalam selalu mengedepankan kesejahteraan
kehidupan bersama seluruh warga rakyatnya yang mana inti dari negara
masyarakat Indonesia. Indonesia sebagai negara hukum dapat
Pancasila pada hakikatnya adalah diidentifikasikan dengan tunduknya
sistem nilai yang berasal dari nilai-nilai rakyat dan penguasa dengan hukum
luhur kebudayaan bangsa Indonesia yang ada dan berlaku. Negara Indonesi
yang berkembang sepanjang sejarah, sebagai negara hukum memiliki ciri
dan berakar dari kebudayaan Indonesia. yang sangat kuat diantaranya, pancasila
Sila-sila pancasila memiliki nilai-nilai menjiwai setiap peraturan hukum dan
yang sangat penting bagi kehidupan pelaksanaannya, asas kekeluargaan
bangsa Indonesia. Sila yang pertama merupakan titik tolak negara hukum
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang Indonesia, peradilan yang bebas dan
mana sila ini mempunyai arti bahwa tidak dipengaruhi kekuatan, partisipasi
semua masyarakat Indonesia selalu warga masyarakat secara luas, dan
bertaqwa kepada tuhannya dan bebas pengakuan serta perlindungan terhadap
untuk memeluk agama yang hak asasi manusia. Hak asasi manusia
dipercayainya. Sila yang kedua yaitu adalah hak yang dimiliki oleh manusia
kemanusiaan yang adil dan beradab sebagai makhluk ciptaan tuhan. Hak
yang mana menunjukkan bahwa bangsa asasi manusia merupakan sebuah tiang
Indonesia selalu menghormati harkat yang sangat penting dalam menopang
martabat manusia dalam wujud hak tegaknya sebuah negara demokrasi.
asasi manusia yang ditegakkan oleh

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 14


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

Pemahaman hak asasi manusia usaha-usaha yang ditempuh untuk


bagi bangsa Indonesia sangtalah memcahkan persoalan kemanusiaan
penting di tanamkan bagi semua telah dilaksanakan sejak lama di dunia.
masyarakat yang ada di Indonesia. Hak Seluruh pemikiran yang telah
asasi manusia sebagai anugerah dari berkembang menguatkan pendirian
Tuhan Yang Maha Esa melekat pada akan pentingnya citra diri seorang
diri manusia, bersifat universal, kodrati, manusia, yaitu kemerdekaan dan
dan abadi, yang berkaitan dengan kebebasannya. Kronologis
harkat dan martabat manusia. Setiap konseptualisasi penegakan HAM yang
manusia diakui dan dihormati dengan diakui secara yuridis-formal adalah
hak asasi manusia tanpa membedakan diawali dengan munculnya perjanjian
warna kulit, jenis kelamin, kebangsaan, Agung (Magna Charta) di Inggris pada
agama, usia, pandangan politik, status 15 juni 1215, selanjutnya Petition of
sosial, dan bahasa daerah. Bangsa Rights di Inggris tahun 1628 yang juga
Indonesia menyadari bahwa hak asasi dikenal dengan the Great of the
manusia bersifat historis dan dinamis Liberties of England, Deklarasi
yang mana pelaksanaannya kemerdekaan Amerika Serikat pada 6
berkembang dalam kehidupan Juli 1776, Deklarasi hak-hak asasi
berbangsa, bernegara, dan manusia dan negara (Declaration des
bermasyarakat. Pentingnya hak asasi Droits de I’Homme et du
manusia bagi seluruh rakyat Indonesia Citoyen/Declaration of the Rights of
tentunya memerlukan perlindungan Man and of the Citizen) di Prancis tahun
hukum, perlindungan hukum tentang 1789, Deklarasi Universal tentang hak
hak asasi manusia ini diatur dalam asasi manusia (Universal Declaration of
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Human Rights/UDHR). 1
tentang hak asasi manusia. berkaitan Penegakan hak asasi manusia
dengan perlindungan hak asasi manusia tentunya terjadi karena adanya
warga negara Indonesia, Majelis pelanggaran hukum yang dilakukan
Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam oleh banyak orang. Kasus pelanggaran
ST tahun 2001 memutuskan untuk hukum yang paling besar di indonesia
mengadakan/memasukkan perubahan adalah adanya gerakan G30SPKI yang
mengenai pasal-pasal yang berkaitan menewaskan sejumlah pejabat TNI yang
dengan hak asasi manusia dalam dilakukan oleh PKI. Kasus pelanggaran
perubahan ketiga UUD 1945, hal ini hak asasi manusia yang ada di
bertujuan untuk semakin dihormati dan Indonesia salah satunya adalah
ditegakkannya hak asasi manusia di Pelanggaran hak asasi manusia di
Indonesia. Rumoh Geudong yang saat ini kasusnya
Penegakanan hak asasi manusia berada di Kejaksaan Agung.2 Kasus ini
tentunya merupakan cerminan atau
perwujudan dari sila pancasila yang 1
Majda El Muhtaj, 2013, Dimensi-dimensi HAM :
kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan Mengurai Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya, PT
RajaGrafindo Persada, Depok, hlm. 8-10.
beradap. Penegakan dari hak asasi 2
Yoga Sukmana, Pelanggaran HAM Rumoh
manusia ini bukan hanya dilakukan Geudong : Tak ada alasan kejaksaan agung untuk
oleh para pejabat negara namun juga diam, diakses dari :
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/10/120
harus dilakukan dan dilaksanakan oleh 85951/pelanggaran-ham-rumoh-geudong-tak-ada-
semua rakyat Indonesia. Secara historis, alasan-kejaksaan-agung-untuk-diam, diakses pada
kamis 6 desember 2018, pukul 15:28.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 15


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

telah ditangani sejak tahun 2013, dan hukum hak asasi manusia yang ada di
kembali dilakukan penyelidikan oleh Indonesia. Perlindungan HAM ini
Komnas HAM. Kasus pelanggaran ini mempunyai dua pijakan normatif
merupakan kasus pelanggaran hak asasi berupa Undang-undang dan konstitusi
manusia di Aceh. Kasus pelanggaran serta komnas HAM dan peradilan
hak asasi manusia lainnya adalah HAM. Meskipun telah adanya lembaga
meninggalnya wartawan di lapas kelas yang mengatur tentang penegakan
II Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kasus HAM, namun peran serta masyarakat
ini ditangani oleh Komnas HAM sejak dalam penegakan HAM di Indonesia
27 sampai dengan 30 Juni 2018.3 sangatlah penting, karena merekalah
Pelanggaran HAM yang ada di yang menentukan bagaimana tegaknya
Indonesia yang baru-baru ini terjadi hukum hak asasi manusia serta adanya
yaitu pembunuhan pekerja di Papua. perilaku yang menghargai hak asasi
Kasus pelanggaran ini dianggap serius manusia atau justru menyimpang dan
oleh Kepala KomnasHAM provinsi merugikan banyak orang.
Papua. Pembunuhan pekerja yang
mengerjakan proyek Jalan Trans Papua Pembahasan
ini terjadi pada Minggu malam, 2 A. Perkembangan Penegakan Hak
Desember 2018, pekerja dibunuh oleh Asasi Manusia
sekelompok orang bersenjata. Kasus ini Menurut Undang-undang Nomor
merupakan kasus pelanggaran HAM 39 Tahun 1999 hak asasi manusia adalah
karena mengacu pada pasal 1ayat 6 seperangkat hak yang melekat pada
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 hakikat yang melekat pada hakikat dan
tentang hak asasi manusia.4 keberadaan manusia sebagai makhluk
Hukum hak asasi manusia memang ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan yang
masih banyak terjadi pelanggaran dan merupakan anugera-Nya yang wajib
penyimpangan namun di Indonesia dihormati, dijunjung tinggi, dan
telah adanya beberapa lembaga yang dilindungi oleh negara, pemerintah,
bertugas menegakkan dan mengatur hukum, dan setiap orang demi
tentang hukum hak asasi manusia. kehormatan serta perlindungan harkat
Lembaga ini antara lain adalah Komisi dan martabat manusia. Seperti yang
Nasional HAM (Komnas HAM) dan dijelaskan dalam Undang-undang
peradilan HAM, dengan adanya Nomor 39 Tahun 1999 hak asasi
lembaga ini dapat dengan sendirinya manusia adalah hak yang melekat pada
terjadi peningkatan akan penegakan diri manusia sejak mereka lahir dan
harus dihormati oleh setiap orang tidak
terkecuali yang berkuasa. Berdasarkan
3
FHR, Watawan tewas di lapas ada pelanggaran hukumlah hak asasi manusia dapat
HAM diakses dari :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/2018072 memberikan kekuatan moral untuk
7162850-12-317526/komnas-ham-soal-wartawan- melindungi dan juga menjamin
tewas-di-lapas-ada-pelanggaran-ham#, diakses martabat manusia, bukan atas dasar
pada kamis 6 desember 2018, pukul 15:33.
4
Ninis Chairunisa, Pembunuhan pekerja di Papua keadaan, kecenderungan politik
Komnas HAM “Pelanggaran Ham serius” tertentu, ataupun kehendak. 5

diakses dari :
https://nasional.tempo.co/read/1152380/pembunu
han-pekerja-di-papua-komnas-ham-pelanggaran-
5
ham-serius/full&view=ok diakses pada tanggal 7 Go Lisnawati, “Pendidikan tentang Pencegahan
desember 2018, pukul 13:30. Kekerasan terhadap Perempuan dalam Dimensi

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 16


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

Hak asasi manusia telah asasi manusia, meskipun bagi


menempuh perjalanan jauh untuk penduduk secara umum piagam ini
mendapatkan penegakan dan berjuang tidak begitu berarti. Dalam interpretasi
untuk mendapatkan keadilan bagi generasi selanjutnya yaitu rakyat
manusia di seluruh dunia. Tidak ada Inggris menafsirkan bahwa hak harus
seorangpun yang mengetahui secara memperhatikan hak-hak rakyat dan
pasti sejak kapan hak asasi manusia tidak boleh dilanggar oleh raja, dan
mulai diperjuangkan, karena dari piagam ini mulai mengembangkan
berbagai ajaran dalam kitab suci, tradisi bahwa hukum adalah lebih
perjungan terhadap hak asasi manusia tinggi dari Raja. Inggris kembali
telah ada sejak zaman dahulu kala mempelopori pengakuan hak asasi
sepeti halnya kisah atau ajaran agama te manusia dengan adanya Petition of
tang perjuangan nabi Ibrahim terhadap Rights tahun 1628. Petisi ini berisi
Raja Namrudz, kisah Nabi Musa yang tentang berbagai pernyataan mengenai
melakukan perlawanan terhadap hak-hak rakyat serta jaminannya
kejamnya raja Fir’aun dan juga masih kepada raja yang menjawabnya di
banyak kisah lainnya yang pada hadapan sidang badan perwakilan,
hakikatnya merupakan kisah petisi ini berasal dari Dewan
perjuangan memperjuangkan hak asasi Perwakilan. Diperoleh penegasan
manusia.6 Dilihat dari tinjauan historis, mengenai hak-hak rakyat yang
perjuangan tentang hak asasi manusia sebelumnya tidak adanya ketentuan
secara terpadu dimulai di inggris sama sekali dari pertanyaan dan
dengan adanya perumusan hak asasi jawaban yang terdapat di piagam ini.
manusia di piagam Magna Charta pada Pada tahun 1670 ditetapkannya Hobeas
15 Juni tahun 1215, sebagai bagian dari Corpus Act, yang berisi tentang
pemberontakan para baron terhadap perintah atau titah Raja agar setiap
raja John (saudara dari raja Richard orang yang ditahan segera dihadapkan
Berhati Singa). Pada piagam ini terdapat kepada hakim dan diberikan tentang
isi pokok tentang kewenangan haruslah tuduhan mengapa ia ditahan. Hak-hak
mewujudkan dan juga harus rakyat sedikit demi sedikit mulai
memberikan perlindungan atas hak-hak dihormati secara luas. Dengan adanya
asasi baik hak ekonomi sosial, individu, piagam tersebut muncul prinsip hukum
dan politik.7 pemberontakan para baron bahwa setiap orang yang ditahan harus
ini dipicu adanya penetapan pajak yang atas perintah dari hakim. John Locke
sangat besar dan dipaksakannya baron sebagai teoritikus Monarchi
untuk membolehkan anak-anak konstitusional memandang bahwa
perempuannya untuk dinikahkan negara menerima kedaulatannya dari
dengan rakyat biasa.8 Piagam ini rakyat yang bertujuan untuk menjamin
menunjukan adanya kemajuan yang agar setiap warga negara tidak
pesat dalam konteks perjuangan hak dilanggar hak-haknya dan tidak saling
melanggar hak manusia satu dengan
Kejahatan Siber”, Jurnal Ilmu Hukum Pandecta, manusia yang lain antara warga negara
Vol. 9, No. 1, Januari 2014, hlm. 5. yang satu dengan yang lain, sehingga
6
Bahder Johan Nasution, 2017, Negara Hukum dan warna negara bertugas untuk
Hak Asasi Manusia, CV. Mandar Maju, Bandung,
hlm. 132. menyelenggarakan keteraturan dan
7
Ibid. hlm. 133 ketentraman umum. Raja atau
8
Majda El Muhtaj, Op. Cit, hlm. 9.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 17


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

penyelenggara negara akan kehilangan sekaligus menjadi bahan rujukan yang


haknya atas ketaatan warga negara dan tidak mungkin diabaikan.9
warna negara berhak menentangnya Perkembangan hak asasi manusia
apabila ia melanggar atau tidak terjadi diseluruh dunia, termasuk juga
mematuhi perundang-undnagan yang di Asia yang merupakan benua di mana
dibuat oleh parlemen. Perkembangan negara Indonesia berdiri.
hak asasi manusia memperoleh inspirasi Perkembangan hak asasi manusia di
yang semakin kuat karena semangat Asia belum mempunyai piagam tentang
hak asasi dan perlindungannya dengan hak asasi manusia seperti negara-negara
dinyatakan sangat jelas dalam Virginia Eropa, Afrika, maupun Amerika.
Bill of Rights dan Declaration of Kuatnya tradisi dan agama-agama besar
Independent pada tahun 1776. Deklarasi di kebanyakan negara-negara Asia
kemerdekaan Amerika Serikat pada menjadi alasan mengapa tidak adanya
tanggal 6 Juli 1776 ini berisi tentang, piagam, selain itu pengaruh agama dan
penegasan bahwa setiap orng dilahirkan tradisi menjadi pengaruh bagi pola
dengan persamaan dan kebebasan pikir/pola tindak dan juga sikap
dengan hak untuk hidup dan juga sebagian besar dari negara-negara yang
mengejar kebahagiaan, serta keharusan ada di Asia. Langkah-langkah yuridis
mengganti pemerintahan yang tidak yang diambil untuk mempercepat
mengindahkan ketentuan-ketentuan penghormatan atas hak asasi manusia
dasar. Selanjutnya pada tahun 1789 di yaitu, pada tahun 1928 di New Delhi
Perancis dikeluarkannya Declaration pernah diselenggarakan Seminar on
des Droits de I’Homme et du Approaches to Human Rights in Asia
Citoyen/Declaration of the Rights of yang diselengarakan oleh United Nation
Man and of the Citizen (Deklarasi hak- University-Tokyo, Unesco-Paris dan
hak asasi manusia dan warga negara), Centre for Human Rights Education and
dalam deklarasi ini ada lima hak yang Research New Delhi, dalam seminar ini
diadopsi yakni, propiete (kepemilikan diambil beberapa kesimpulan yaitu,
harta), liberte (kebebasan), egalite hubungan hak asasi manusia dengan
(persamaan), securite (keamanan), kemiskinan, antara lain ditegaskan
resistence a l’oppression (perlawanan tentang peranan negara dan lembaga
terhadap penindasan. Pada tahun 1948, sosial dalam mengawasi pelanggaran
munculah Deklarasi Universal tentang hak asasi manusia, pelanggaran hak
hak asasi manusia (Universal asasi manusia dalam masyarakat tidak
Declaration of Human Rights /UDHR). mampu dalam dimensi regional dan
Deklarasi ini memuat pokok-pokok internasional, dan hubungan antara
tentang, persamaan, kebebasan, hak-hak gerakan kemerdekaan dan hak
dalam perkawinan, pemilikan harta, menentukan nasibnya sendiri dalam
pendidikan, hak kerja, dan kebebasan menegakkan hak asasi manusia.10
beragama termasuk pindah agama, Simpulan yang selanjutnya adalah
ditambah dengan berbagai instrument
lainnya yang datang susul-menyusul 9
United Nations, Human Rights : A Compilation of
yang memperkaya eksistensi International, vol 1 (First Part) and (Second Part)
perlindungan hak asasi manusia 10
(New York : United Nations, 2002).
A. Masyhur Effendi, Taufani S. Evandri, 2010,
HAM dalam Dinamika/Dimensi Hukum, Politik,
Ekonomi, dan Sosial, Ghalia Indonesia, Bogor,
hlm. 129.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 18


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

hubungan hak asasi manusia, Pasifik di Bangkok dan berhasil


kebudayaan, dan tradisi keagamaan menyusun satu deklarasi, yang diberi
yang mana hubungannya adalah nama deklarasi Bangkok. Upaya yang
bagaimana cita-cita atau ide agam, terakhir adalah terbentuknya badan
tradisi, budaya dalam konsep yang HAM ASEAN.
terkait dengan hak asasi manusia dan
relevan kesatuan sistem hukum dalam B. Penegakan dan Perlindungan HAM
mengembangkan kelompok budaya di Indonesia
atau agama dalam rangka menghormati Negara Indonesia adalah negara
hak-haknya. Simpulan yang ketiga yaitu hukum yang selalu menjunjung tinggi
hak asasi manusia dalam rangka sistem keadilan dan juga kepastian hukum
keimanan Asia yang meliputi, bagi seluruh masyarakatnya. Hukum
bagaimana peranan IPTEK dalam diciptakan untuk mengendalikan dan
menjawab HAM agar dapat terjaminnya mentertibkan masyarakat serta agar
dengan baik, mempelajarai proses masing-masing subjek hukum dapat
militarisasi dan otokrasi di Asia, menjalankan kewajibannya dengan baik
mengembangkan hubungan hukum hak dan mendapatkan haknya. Philipus M.
asasi manusia dengan hukum Hadjon mempunyai pendapat bahwa
humaniter daam rangka menggalakkan perlindungan hukum dibagi menjadi
hak asasi manusia, disusun beberapa dua yaitu perlindungan hukum
rekomendasi, baik ditunjukkan kepada preventif dan perlindungan hukum
UNESCO maupun UNO. respresif. Perlindungan hukum
Upaya yang kedua yaitu Singapore preventif bertujuan agar mencegah
White Paper on Shared Vaues tahun adanya sengketa. Perlindungan hukum
1991. Hal ini lahir karena adanya represif bertujuan untuk menyelesaikan
anggapan bahwa generasi muda sengketa.
Singapura perlu ideologi sebagai Penegakan hukum yaitu proses
pegangan yang dapat diterima oleh yang dilakukan agar tegak dan
semua golongan masyarakat karena berfungsinya norma-norma hukum
tidak bertentangan dengan agam dan dalam kenyataan sebagai pedoman
juga tradisi masing-masing golongan. perilaku dalam lalu lintas atau
Singapore White Paper on Shared Vaues hubungan hukum dalam kehidupan
ini diterima pada Januari 1991, terdapat bermasyarakat dan bernegara. Hukum
lima nilai yang terkandung di dalamnya harus ditegakkan karena nilai-nilai
yaitu kepentingan negara di atas keadilan yang terkandung di dalamnya
kepentingan masyarakat di atas sangat penting bagi kesejahteraan
kepentingan pribadi, keluarga sebagai masyarakat.
kesatuan dasar masyarakat, dukungan Penegakan dan perlindungan
komunitas serta respek untuk individu, tentang hak asasi manusia di Indonesia
konsensus bukan konflik, dan harmoni sangatlah penting bagi rakyatnya,
rasial dan religius. Upaya selanjutnya karena hak asasi manusia berkaitan
yaitu, tanggal 26-28 Januari 1993 dengan harkat dan martabat manusia
diselenggarakan satu lokakarya tentang sebagai manusia seutuhnya. Hak asasi
hak asasi manusia di Asia Pasifik, pada manusia di Indonesia sangat
bulan April 1993 diselenggarakan berhubungan berat dengan landasan
konferensi HAM untuk kawasan Asia negara Indonesia yaitu pancasila, yang

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 19


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

mana tercantum dalam sila ke-dua. Hak bertujuan agar proses pengadilan dapat
asasi manusia di negara Indonesia berjalan dengan kompeten dan fair
sangat dijunjung tinggi, karena dalam menyelesaikan kasus-kasus
merupakan salah satu ciri dari negara pelanggaran hak asasi manusia berat.
Indonesia sebagai negara hukum yang Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000
selalu menjaga harkat dan martabat dari tentang pengadilan hak asasi manusia
rakyat Indonesia. Oleh karena itu, dijalankan dengan dibentuknya
penegakan dan perlindungan HAM di pengadilan hak asasi manusia ad hoc
Indonesia sangat dijaga dan dijunjung untuk mengadili kasus pelanggaran hak
tinggi. Penegakan dan perlindungan asasi manusia berat yang terjadi di
hak asasi manusia di Indonesia Timor Timur. Pada era reformasi
mengalami kemajuan pada tanggal 06 dikeluarkan peraturan pemerintah
Nomber 2000, di mana Dewan penganti Undang-undang (Perpu)
Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Nomor 1 Tahun 1999 tentang
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000 pengadilan hak asasi manusia, namun
mengenai Pengadilan Hak Asasi peraturan perundang-undangan
Manusia (HAM) yang diundangkan tersebut tidak disetujui oleh DPR dan
pada tanggal 23 November 2000. dicabut. Penegakan hak asasi manusia
Undang-undang ini menjadi dasar diatur dalam Undang-undang Nomor
adanya pengadilan hak asasi manusia 39 Tahun 1999. Dalam Undang-undang
yang berwenang mengadili para pelaku Nomor 39 Tahun 1999 di dalamnya
pelanggaran hak asasi manusia berat. terdapat hak dasar manusia yang
Undang-undang ini mengatur tentang dijelaskan terperinci dalam BAB III
beberapa kekhususan atau pengaturan dengan judul HAM dan dasar
yang berbeda dengan pengaturan dalam kebebasan dasar manusia dalam pasal
hukum acara pidana, perbedaan ini di 9-66.13 Permasalahan hak asasi manusia
mulai dari tahap penyelidikan oleh sebagai pembangunan sosial juga telah
Komnas HAM, sampai pengaturan diatur oleh pemerintah yang mana
tentang majelis hakim yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
komposisinya berbeda dengan Nomor 7 Tahun 2005.14
pengadilan pengadilan biasa. Komposisi Selain kelengkapan dari peraturan
hakim terdiri dari lima orang yang perundang-undangan penegak hukum
mewajibkan tiga orang diantaranya juga menjadi penentu dari penegakan
adalah hakim ad hoc.11 Untuk hukum hak asasi manusia di Indonesia,
menegakkan kebebasan manusia salah satunya adalah Mahkamah
fundamental, sama dan tidak dapat Konstitusi (MK). Putusan Mahkamah
dicabut hak yang dimiliki setiap Konstitusi dapat mempengaruhi
manusia terlahir adalah kondisi penting,
untuk mencapai yaitu dengan Commissioner for Human Rights”, Internationanl
mempromosikan dan melindungi Law: Case Western Reserve Journal. hlm. 242.
kepentingan sipil, ekonomi, politik, hak
13
Ibrahim Anis, “Telaah Yuridis Perkembangan
Hukum Positif tentang Hak Asasi Manusia
asasi manusia sosial dan budaya setiap (HAM) di Indonesia. Lumajang, Jurnal Hukum
manusia, pria dan anak.12 Hal tersebut Argumentum, Vol. 9, No. 2, 2010, hlm. 6.
14
Triwarti Rahayu, Suryadi, “Penerapan Hak Asasi
Manusia sebagai Pembentuk Karakter dalam
11
Bahder Johan Nasution, Op. Cit, hlm. 263. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Sekolah
12
Prince Zeid Ra’ad, Al Hussein, “Klatsky Menengah Atas di Kota Yogyakarta” , Jurnal
Endowed Lecture Presented by the U.N. High Penelitian, Vol. 10, hlm. 14.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 20


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

pelaksanaan penegakan hak asasi mengembangkan kapasitas


manusia, diantaranya yaitu Putusan No kelembagaan pada instansi-instansi
011-017/PUU-VIII/2003 tentang peradilan dan instansi lainnya yang
pengujian Undang-Undang No 12/2003 berhubungan dengan peradilan dan
tentang Pemilihan Umum Anggota penegakan hak asasi manusia,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan sosialisasi tentang pentingnya hak asasi
Perwakilan Daerah, dan Dewan manusia kepada masyarakat, dan
Perwakilan Rakyat Daerah, Putusan No kerjasama perlindungan hukum dengan
6-13-20/PUU-VIII/2010 tentang segala aspek dan lapisan masyarakat.
pengujian Undang-Undang No 16 tahun
2004 tentang Kejaksaan Republik C. Penegakan dan Perlindungan HAM
Indonesia, Putusan No 55/PUU- Sebagai Perwujudan Kemanusiaan
VIII/2010 tentang pengujian Undang- yang Adil dan Beradab
Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Pancasila adalah landasan dari
Perkebunan, Putusan No 27/PUU- negara Indonesia yang menjadi dasar
IX/2011 tentang pengujian Undang- dari cita-cita bangsa Indonesia untuk
Undang No 13 Tahun 2003 tentang meraih tujuan negara. Nilai-nilai dalam
Ketenagakerjaan.15 sila-sila pancasila lahir dan tumbuh
Pelanggaran-pelanggaran hak dalam kepribadian bangsa Indonesia
asasi manusia berat yang terjadi di yang merupakan perwujudan dari
Indonesia kebanyakan dilakukan oleh adanya budaya dan tradisi masyarakat
rezim pemerintahan diantara lain yaitu, Indonesia. Pancasila dalam setiap
pembunuhan masal yang dilakukan silanya mengandung nilai-nilai luhur
oleh G-30SPKI pada tahun 1965-1966, yang patut dijunjung tinggi oleh bangsa
pelanggaran hak asasi di Aceh dan dan masyarkat Indonesia. Sila yang
Papua, penculikan dan pembunuhan pertama berbunyi Ketuhanan Yang
misterius yang dikenal dengan Petrus, Maha Esa mengandung nilai arti
kasus Tanjung Priok, kasus Warsidi di keyakinan dan pengakuan yang
Lampung, kasus penculikan aktivis diwujudkan dalam bentuk perbuatan
demokratis, dan pelanggaran hak asasi terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Nilai
manusia di Timor Timur setelah adanya ini mempunyai arti memberikan
jajak Pendapat. kebebasan kepada pemeluk agama
Upaya yang dilakukan oleh negara sesuai dengan keyakinan masing-
Indonesia dalam penegakan hak asasi masing, tidak adanya unsur paksaan,
manusia dapat ditempuh melalui dan antar penganut agama harus saling
penyempurnaan produk-produk menghormati dan berkerjasama.16
hukum dan perundang-undangan Melalui sila ini dimensi spiritualitas
tentang hak asasi manusia, melakukan keberagaman lebih terasa promising
inventarisasi, mengevaluasi dan and challengin dan tidak hanya terfokus
mengkaji semua produk hukum, pada dimensi formalitas lahiriyah
KUHAP, KUHP yang tidak sesuai kelembagaan agama saja. Nilai
dengan hak asasi manusia, Kemanusiaan yang adil dan beradab
mengandung arti tentang kesadaran
15
Saldi Isra, “Peran Mahkamah Konstitusi dalam
Penguatan Hak Asasi Manusia di Indonesia”, 16
M. Amin Abdullah, “Etika dan Dialog Antara
Jurnal konstitusi, Vol. 11, No. 3, September 2014, Agama : Perspektif Islam”, Jurnal Ulumul
hlm. 421. Qur’an, Vol. IV, No. 4, 1993, hlm. 21.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 21


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

dan sikap serta perilaku yang sesuai telah menjadi haknya sesuai dengan
dengan nilai moral dalam hidup essensi adil dan beradab.
bersama berdasarkan atas tuntutan Hak asasi manusia merupakan
mutlak dari hati nurani dengan perwujudan dari sila Kemanusiaan
memperlakukan sesuatu hal yang adil dan beradab. Hak asasi sangat
sebagaimana mestinya. Perwujudan di hormati dan dijunjung tinggi oleh
nilai kemanusiaan yang adil dan nilai-nilai pancasila khususnya nilai sila
beradab adalah pengakuan hak asasi ke dua, yang mana rasa sikap toleransi
manusia, yang mana manusia harus dan saling menghormati merupakan
diakui dan diperlakukan sebagaimana kebiasaan bangsa Indonesia yang
manusia seutuhnya sesuai dengan tumbuh dan berkembang dalam
harkat dan martbatnya sebagai makhluk kehidupan bangsa Indonesia.hak asasi
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Nilai manusia sebagai perwujudan sila yang
persatuan Indonesia mengandung arti kedua menempatkan hak setiap warga
usaha untuk mempersatukan bangsa negara pada kedudukannya yang sama.
dalam berkedaulatan rakyat untuk Setiap manusia mempunyai kewajiban
membina Nasionalisme dalam negara. dan hak-hak yang sama untuk
Nilai ini merupakan suatu proses mendapatkan jaminan dan
dimana untuk menuju terwujudnya perlindungan undang-undang. Hak
Nasionalisme, dengan modal dasar nilai asasi manusia sebagai perwujudan sila
persatuan, semua warga negara yang kedua menempatkan manusia
Indonesia baik yang asli maupun pada mana ia harus mendapatkan
keturunan asing dan dari macam- kedudukan yang sama terutama di
macam suku bangsa dapat menjalin bidang hukum, karena negara Indonesia
adanya kerjasama yang erat dalam merupakan negara hukum. Seperti apa
wujud gotongroyong dan kebersamaan. yang dijelaskan, sebagai negara hukum
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hak asasi manusia sangat dihargai dan
hikmat dan kebijaksanaan dalam erlu ditegakkan di dalam pelaksanaan
permusyawaratan perwakilan kenegaraan. Penegakan hak asasi
mengandung arti suatu pemerintahan manusia apabila terealisasi akan
rakyat dengan melalui badan-badan mewujudkan nilai dari sila yang kedua.
tertentu dalam menetapkan sesuatu Apabila penegakan hak asasi manusia
peraturan ditempuh dengan adanya terealisasi maka kehidupan masyarakat
jalan musyawarah untuk mufakat atas Indonesia dapat dipastikan akan
dasar kebenaran dari Tuhan dan sejahtera dan tidak akan ada keresahan
putusan akal harus sesuai dengan rasa yang timbul karena adanya pelanggaran
kemanusiaan yang memperhatikan hak asasi manusia. Hal ini selaras
serta mempertimbangkan kehendak dengan apa yang telah di bahas dalam
rakyat untuk mencapai kesejahteraan. pasal 28 a-j, bahwa terdapat semua hak-
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat hak dasar manusia sebagai manusia
Indonesia, makna yang terkandung seutuhnya.
dalam sila ini adalah suatu tata Penegakan hak asasi manusia
masyarakat adil dan makmur sejahtera merupakan perwujudan dari sila
lahirlah batiniah sehingga setiap warga kemanusiaan yang beradap yang
negara mendapat segala sesuatu yang memberikan kesamaan perlakuan dan
harkat martabat kepada semua

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 22


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, yang diselengarakan oleh United Nation


tanpa melihat apa jabatan, apa warna University-Tokyo, Unesco-Paris dan
kulit, apa agamanya, dan masih banyak Centre for Human Rights Education and
lagi. Penegakan hak asasi manusia Research New Delhi, hingga
dapat ditegakkan dengan diperkuatnya dibentuknya badan HAM ASEAN.
karakter rakyat sebagai faktor penting Penegakan hak asasi manusia yang
penegakan hak asasi manusia di dilakukakan di Indonesia mengalami
Indonesia dengan nilai-nilai sila kemajuan pada tanggal 06 Nomber
Pancasila. Apabila ditelaah lebih secara 2000, di mana Dewan Perwakilan
lebih dalam hak asasi manusia dapat Rakyat (DPR) mengesahkan Undang-
tercermin dalam setiap nilai-nilai dari undang Nomor 26 Tahun 2000
sila-sila pancasila. Mulai dari kebebasan mengenai Pengadilan Hak Asasi
memluk agama, hak untuk Manusia (HAM). Untuk menjalankan
mendapatkan kehormatan dari manusia penegakan hak asasi manusia di
lainnya, hak untuk ikut mepersatukan Indonesia dibentuklah Undang-undang
bangsa, hak untuk kebebasan Nomor 39 Tahun 1999 tentang
mengemukakan pendapat dan juga hak perlindungan hak asasi manusia.
untuk mendapatkan keadilan tanpa penegakan dan pengadilan hak asasi
terkecuali. Apabila penegakan hukum manusia memerlukan dukungan dari
hak asasi manusia di Indonesia tidak semua komponen mulai dari
ditegakkan kekacauan akan terjadi kelengakapan perlindungan hingga
dimana-mana, dan juga tidak akan partisipasi dari semua lapisan
adanya peri kemanusiaan yang masyarakat. Hak asasi manusia
dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. merupakan perwujudan dari sila kedua
pancasila yaitu Kemanusiaan yang adil
Kesimpulan dan beradab, sehingga hak asasi
Kesejarahan penegakan hak asasi manusia haruslah didapatkan oleh
manusia telah di mulai sejak zaman semua masyarakat Indonesia tanpa
dahulu. Penegakan atau perjuangan terkecuali.
akan nilai kemanusiaan di dunia
dimulai dari adanya di piagam Magna Daftar Pustaka
Charta pada 15 Juni tahun 1215 sampai Buku
dengan Deklarasi Universal tentang hak Effendi, A. Masyhur, dkk. (2010). HAM
asasi manusia (Universal Declaration of dalam Dinamika/Dimensi Hukum,
Human Rights/UDHR). Perkembangan Politik, Ekonomi, dan Sosial, Ghalia
hak asasi manusia berkembang di Indonesia. Bogor : Ghalia Indonesia.
seluruh dunia, begitupun juga di Asia. El Muhtaj, Majda. (2013). Dimensi-
Perkembangan penegakan hak asasi dimensi HAM : Mengurai Hak Ekonomi,
manusia di Asia dipengaruhi oleh Sosial, dan Budaya. Depok : PT
kuatnya adat istiadat dan agama yang RajaGrafindo Persada.
ada di dalam masyarakatnya. Langkah- Johan Nasution, Bahder. (2017). Negara
langkah yuridis yang ditempuh untuk Hukum dan Hak Asasi Manusia.
memperjuangkan hak asasi manusia di Bandung : CV. Mandar Maju.
Asia yaitu, pada tahun 1928 di New Rahardjo, Satjipto. (2014). Ilmu
Delhi pernah diselenggarakan Seminar Hukum.Bandung : PT Citra Aditya
on Approaches to Human Rights in Asia Bakti.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 23


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

Sularto, RB. (2018). Pengadilan HAM (AD Convention on Human Rights and
HOC)Telaah Kelembagaan dan Kebijakan the EU Legal Order : Consequences
Hukum. Jakarta : Sinar Grafika. of a Deleyed Accession”, The
Suprayogi, dkk. (2018). Pendidikan International Journal of Human Rights,
Pancasila.Semarang : UNNES PRESS. Vol. 22, No. 9, hlm. 3.
Lisnawati, Go. (2014). “Pendidikan
Artikel Jurnal tentang Pencegahan Kekerasan
Abbas, Jaffar. et al. (2018). “The terhadap Perempuan dalam Dimensi
Moderating Role of Gender Kejahatan Siber”, Jurnal Ilmu Hukum
Inequality and Age Among Pandecta, Vol. 9, No. 1, hlm. 5.
Emotional Intelligence, Luthfan, Mukhamad Setiaji & Ibrahim,
Homesickness and Development of Aminullah. (2017). “Kajian Hak Asasi
Mood Swings in University Manusia dalam Negara the Rule of
Students”, Vol. 15, No. 5, hlm. 359. Law : Antara Hukum Progresif dan
Abdullah, M. Amin. (1993). “Etika dan Hukum Positif”, Jurnal Lex Scientia
Dialog Antara Agama : Perspektif Law Review, Vol. 1, No. 1, 2017, hlm.
Islam”, Jurnal Ulumul Qur’an, Vol. IV, 76.
No. 4, hlm. 21. Mulya Lubis, Todung. “Putusan
Anis, Ibrahim. (2010). “Telaah Yuridis Mahkamah Konstitusi Perkara No 11-
Perkembangan Hukum Positif 17/PUU-I/2003 dari Perspektif
tentang Hak Asasi Manusia (HAM) Hukum Hak Asasi Manusia
di Indonesia. Lumajang, Jurnal Internasional”,Jurnal Konstitusi, vol 1
Hukum Argumentum, Vol. 9, No. 2, No. 12004, hlm. 19.
hlm. 6. Prince Zeid Ra’ad, Al Hussein. “Klatsky
Bruce, John W.,et.al, (2006). Land Law Endowed Lecture Presented by the
Reform : Achieving Development Policy U.N. High Commissioner for Human
Objec_ves, The World Bank, Rights”, Internationanl Law: Case
Washington DC. Western Reserve Journal. hlm. 242.
Daalen, Edwar Van & Mabillard, Rahayu, Triwati, Suryadi. “Penerapan
Nicolas. (2018). “Human Rights in Hak Asasi Manusia sebagai
Translation : Bolivia’s Law 548, Pembentuk Karakter dalam
Working Children’s Movements, and Pembelajaran Bahasa Indonesia pada
the Globals Child Labour Regime, Sekolah Menengah Atas di Kota
The International Journal of Human Yogyakarta”, Jurnal Penelitian, Vol.
Rights, Vol. 22, No. 9, hlm. 27. 10, hlm. 14.
Isra, Saldi. (2014). “Peran Mahkamah United Nations, Human Rights. (2002).
Konstitusi dalam Penguatan Hak “A Compilation of International”,
Asasi Manusia di Indonesia”, Jurnal United Nations, vol 1 (First Part) and
konstitusi, Vol. 11, No. 2014, hlm. 421. (Second Part).
Kamaruddin. (2013). “Dimensi sila Yuliarso, Kunto Kurniawan & Prajarto,
“Ketuhanan yang Maha Esa” dalam Nunung. (2005). “Hak Asasi Manusia
Perspektif HAM Islam”, Jurnal Agama (HAM) di Indonesia : Menuju
dan Hak Asasi Manusia, Vol. 3, No. 1, Democratic Governances”, Jurnal Ilmu
hlm.177. Sosial dan Ilmu Politik, Vol.8, No.3,
Kuijer, Martin. (2018). “The Challengin hlm. 293.
Relationship Between the European

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 24


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

Online :
https://nasional.kompas.com/read/20
18/09/10/12085951/pelanggaran-
ham-rumoh-geudong-tak-ada-alasan-
kejaksaan-agung-untuk-diam,
diakses pada kamis 6 desember 2018,
pukul 15:28.
https://nasional.tempo.co/read/115238
0/pembunuhan-pekerja-di-papua-
komnas-ham-pelanggaran-ham-
serius/full&view=ok
https://www.cnnindonesia.com/nasio
nal/20180727162850-12-
317526/komnas-ham-soal-wartawan-
tewas-di-lapas-ada-pelanggaran-
ham#

Peraturan Perundang-undangan
Republik Indonesia. 1999. Undang-
undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia.
Lembaran Negara RI Nomor 3886.
Jakarta. Sekretariat Negara.
Republik Indonesia. 2000. Undang-
undang Nomor 26 Tahun 2000
tentang Pengadilan Hak Asasi
Manusia. Lembaran Negara RI 2000
Nomor 208. Jakarta. Sekretariat
Negara.
Republik Indonesia. 2003. Undang-
undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan. Lembaran
Negara RI Nomor 4279.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 25

Anda mungkin juga menyukai