Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

Q DENGAN DIAGNOSA MEDIS COS DI


RUANG MULTAZAM RSU AISYAH PONOROGO

OLEH:
KELOMPOK 2 (BARAT)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2020
PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : Tn. Q
Usia : 26 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Ponorogo
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Dx Medis : COS + ED Temporal Pariental (S), fraktur linier
tempora parietal
Tgl MRS : 09-06-2020
Tgl Pengkajian : 10-06-2020

Keluhan utama :
Cedera Otak sedang, GCS 124

2. Riwayat Keperawatan
2.1 Riwayat penyakit sebelumnya
Klien sebelumnya tidak pernah sakit sampai dirawat di rumah sakit dan hanya
baru-baru ini saja klien dirawat dirumah sakit karena kecelakan lalu lintas dan
sebelumnya klien hanya kalau sakit hanya memeriksakan dirinya ke dokter
praktek.

2.2 Riwayat penyakit sekarang


Pada tanggal 07 September 2020 jam 09.00 klien masuk ruang F. RSUD Dr
soetomo melalui ROI setelah menjalani trepanasi di OK GBPT, dengan GCS 234,
kesadaran Delirium tapi pasien sudah mampu berbicara kadang-kadang dan
mengatakan sakit didaerah kepala. Klien rujukan oleh RSU Aisyiyah Ponorogo
dengan cedera otak sedang (COS + ED Temporal Pariental (S), fraktur Temporal
pariental (S) akibat kecelakaan lalu lintas diakibatkan terjatuh ditabrak mobil
dari belakang tampak eksoriasi wajah (+) , GCS 124 pupil isocore lateralisasi (-),
sehingga pada tanggal 10 juli dilakukan trepanasi dikompresi.

2.3 Riwayat kesehatan keluarga


Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita seperti dialami klien seperti ini,
riwayat hipertensi dalam keluarga ada pada bapak, riwayat kencing manis (-),
menurut.
Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: klien yang sakit
: meninggal

3. Observasi dan pemeriksaan fisik


3.1. Keadaan umum klien :
klien tampak lemah, gelisah, cenderung untuk tidur. GCS : 234
3.2. Tanda-tanda vital :
- Suhu : 37,5 C per axilla
- Nadi : 80 x/mnt teratur, kuat
- Tensi : 110/70x/mnt dilengan kiri, posisi tidur
- RR : 24 x/mnt teratur
- GCS : 234

3.3. Body of sistem


a. Pernafasan (B1 : Breathing )
Hidung : kebersihan cukup baik, tidak tampak adanya kelainan pada hidung
Dada : bentuk simetris kanan kiri, tidak ada retraksi otot bantu pernafasan,
tidak terdapat ronchi di seluruh lapangan paru, batuk produktif (-) irama
pernafasan teratur, nafas dalam
Inspeksi : pada inspirasi dan ekspirasi tampak normal Pernafasan Frekuensi
24 x/menit, Irama teratur, gerakan cuping hidung (-), tidak terdengar suara
nafas tambahan ronkhi, batuk-batuk , whizziing (-) bentuk dada simetris,
klien istirahat dengan posisi terlentang atau tidur dengan tidak menggunakan
bantal
Palpasi : pergerakkan asimetris kiri dan kanan, fremitus raba sama pada kiri
dan kanan dinding dada ,
Perkusi : adanya suara sonor pada kedua paru, suara redup pada batas paru
dan hepar,
Auskultasi terdengar adanya suara vesikuler dikedua lapisan paru, suara
ronkhi (-) dan whizing tidak ada.

b. Cardiovascular (B2 : Bleeding )


Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan kiri, denyut jantung pada ictus cordis
1 cm lateral medial (5). Pulsasi jantung tampak
Palpasi frekuensi Nadi /HR : 96 X/menit lemah dan teratur, tekanan darah
110/70 mmHg, Suhu 37’5 0C, perfusi dingin, berkeringat adanya
peningkatan/bendungan tekanan jugularis
Perkusi terdengar suara pekak.
Auskultasi Cor S1 S2 tunggal,S3 S4 tidak ada. irama reguler, ekstra
sistole/murmur tidak ada.bendungan vena jugularis (-), tidak ada oedem.

c. Persyarafan (B3 : Brain )


Kesadaran compos mentis, GCS : 2,3,4
Kepala : bentuk oval, wajah tampak miring ke sisi kanan, ada luka bekas
trepanasi pada kepala bagian kiri
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, gerakan
bola mata mampu mengikuti perintah, visus tidak terkaji karena mata klien
bengkak
Pendengaran : fungsi baik tapi tidak kosentrasi
Mulut : terdapat kesulitan menelan, mulut kebersihan kurang, terdapat
penumpukan ludah dan lendir, bibir tampak kering,
Leher : tampak pada daerah leher tidak terdapat pembesaran pada leher, tidak
tampak pembesaran vena jugularis, tidak terdapat kaku kuduk.
Persepsi sensoris ( pengecapan tidak terkaji karena klien terpasang sonde,
perabaan dingin panas tidak ada kelainan pada ekstremitas kanan ).

d. Perkemihan – Eliminasi urine ( B4 : bladder )


Inspeksi : Jumlah urine 200 ml/ 8 jam, warna urine kuning.gangguan
perkemihan tidak ada. Pemeriksaan genetalia eksternal tidak ada infeksi,
jamur, ulkus, lesi dan keganasan
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar inguinalis, nyeri tekan.tidak ada,
Perkusi ; tidak ada nyeri pada perkusi daerah ginjal

e. Pencernaan – eliminasi alvi ( B5 : Bowel )


Inspeksi : mulut dan tenggorokan tampak kering, Abdomen normal tidak ada
kelainan, keluhan nyeri, gangguan pencernaan tidak ada, tidak kembung,
tidak terdapat obstipasi maupun diare, klien buang air besar 1 x/hari.
palpasi : hepar tidak teraba, ginjal tidak teraba, anoreksia,tidak ada nyeri
tekan
perkusi : suara tympani (+) pada abdomen, kembung tidak ada suara pekak
pada daerah hepar,
auskultasi : Peristaltik normal
Abdomen : tidak terdapat acites, turgor menurun, peristaltik usus normal,
bising usus positif, tidak ada scibala.
Rectum : Rectal to see negatif.

f. Tulang – otot – integumen ( B6 : bone )


Kemampuan pergerakan sendi : klien mengeluh pada kaki kiri /kanan teraa
lemah saat dilatih gerak pasif. Kaki kanan terpasang infus terdapat
kelemahan otot pada ektremitas atas dan bawah kekuatan otot..
Kulit : Warna kulit kuning langsat, tidak terdapat luka dekubitus. Turgor
menurun, akral kulit hangat.

Pola aktivitas sehari-hari

(1) Pola Persepsi Dan Tata Laksana Hidup Sehatan


Saat sehat : klien mempunyai kebiasaan merokok, klien juga pernah mempunyai
riwayat peminum alkohol tapi kadang-kadang, klien termasuk seorang pekerja
keras klien mempunyai kesibukan yang tinggi sebagai seorang karyawan
perusahan ajinomoto untuk olah raga sangat jarang dilakukan
Pada saat sakit : klien tidak pernah tidak bisa melakukan seperti yang
dilakukannya sebelumnya baik beraktivitas seperti biasanya akibat hemiplegi
sinistra yang dialami selama sakit.

(2) Pola Nutrisi dan Metabolisme


Saat sehat : klien mekan teratur 3 x sehari, klien minum perhari sebanyak 1,5
liter air dan terbiasa minum susu, tidak ada kesulitan menelan, klien tidak pernah
diet khusus , BB 45 kg postur tubuh tegap dengan tinggi badan 167 cm
Saat sakit : klien intake masukan makanannya tidak bisa dilakukan
dakibatkesadaran yang klien alami secara ini dan intake nutrsi klien hanya dari
cairan parenteral saja ,

(3) Pola Eliminasi


Saat sehat : klien BAB dengan jumlah feses normal, warna feses kuning dan
berbau khas, pasien BAK dengan Jumlah urine 400 ml / 8 jam, warna urine
kuning muda dengan kejernihan : Jenih. Pada eliminasi alvi relatif tidak ada
gangguan. Klien buang air besar 1 X/hari.
Saat sakit : selama masuk klien belum pernah BAB. BAK pola hampir sama
dengan kebiasaannya sebelum sakit hanya klien mengalami kekterbatasan tidak
mampu BAB/BAK sendiri dan ketergantungan dibantu.

(4) Pola tidur.dan Istirahat


Saat sehat : Klien mempunyai kebiasaan sehari-hari klien lebih banyak istirahat
selama 6 jam mulai jam 21.00 – 07.00 pagi, klien mengatakan kalau sudah
bangun sulit untuk bisa tidur lagi dan biasanya sering bangun terlalu awal. Pasien
terbiasa tidur dengan suasana tenang.
Saat sakit : klien tampak gelisah pada awal masuk aktivitas klien hanya dapat
tidur dan beraktivitas ditempak tidur

(5) Pola Aktivitas dan latihan


Saat sehat : Untuk aktivitas sehari-hari klien mengatakan lebih banyak dilakukan
ditempat kerjanya sebagai seorang karyawan ajinomoto dan kalau tidak bisa
selesai dibawa kerumahnya dan pada waktu untuk membaca koran atau majalah
Saat sakit : Untuk aktivitas dan latihan klien dibantu karena ganguan alat gerak
ekstrimitas atas dan bawah yang lemah kecendrungan lebih kepada latihan gerak
terbatas/pasif dibantu mengerakkan tangan dan kakinya sebatasnya ditempat tidur

(6) Pola Hubungan dan Peran


Saat sehat dan sakit : menurut orang tuanya Hubungan klien dengan orang lain
dan keluarga baik, sebagai kepala keluarga klien termasuk orang yang kooperatif
dengan sesamanya, selama sakit klien tidak bisa menjalankan peran sepertinya
biasanya.

(7) Pola Sensori dan Kognitif


Saat sehat Klien mampu melihat dan mendengar serta meraba dengan baik, klien
tidak mengalami disorientasi.reflek (+)
Saat sakit : proses melihat, mendengar, mencium dan meraba cukup baik,
berfikir lancar, isi pikiran dapat dimengerti namun daya ingatnya sedang, klien
mengerti akan pertayaan yang diberikan tapi terbatas diucapkan.

(8) Pola Persepsi Dan Konsep Diri


Saat sehat : selama sehat klien biasanya sering ditegur melakukan kebiasaan
jelek seperti sering jalan-jalan memakai kendaraan bermotor tidak hati-hati.
Klien mengatakan juga sangat senang ngobrol dan berkumpul dengan keluarga
maupun teman-temannya
Saat sakit : selama perawatan, tampak klien mengalami gangguan peran pada
keluarga (self esteem).akibat ketergantungan

(9) Pola Seksual dan Reproduksi


Pasien sudah menikah dengan satu orang istri dan klien mempunyai 1 (satu)
orang anak, 1 orang laki-laki dan selama sakit klien tidak dapat memenuhi
kebutuhan seksualnya bersama istrinya

(10) Pola mekanisme/Penanggulangan Stress dan koping


Objektif :
Tidak terkaji akibat kesadaran klien yang masih belum sadar betul.

(11) Pola Tata Nilai dan Kepercayaan


Adanya gangguan perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh serta
penyakit paru ini menghambat klien dalam melaksanakan ibadah
Personal Higiene
Kebiasaan di rumah klien mandi 2 X/hari, gosok gigi 3 X/hari, dan cuci rambut 1
X/minggu.

Ketergantungan
Karena penyakit dan kelumpuhan anggota gerak atas dan bawah disebelah
kirinya yang dideritanya sehingga klien mempunyai ketergantungan terhadap
orang lain terutama keluarganya

Aspek Psikologis
Sulit terkaji akibat sulit klien untuk komunikasi verbal dan GCS 234,dan kalau
ditanya keluhannya klien hanya menunjuk-nunjuk daerah luka bekas Post
trepanasi

Aspek Sosial/Interaksi
Hubungan dengan keluarga, teman kerja maupun masyarakat di sekitar tempat
tinggalnya biasa sangat baik dan akrab.

Aspek Spiritual
Klien dan keluarganya sejak kecil memeluk agama islam, ajaran agama
dijalankan setiap saat. Klien sangat aktif menjalankan ibadah dan aktif mengikuti
kegiatan agama yang diselenggarakan oleh ligkungannya.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Riwayat operasi
Tn Qudrat ,operasi besar, bersih dan darurat tanggal 10 september 2020
1. Inform consent, propylaksis,broadced 2 gr
2. Terlentang, miringkan kanan, bahu kiri ganjal dengan bantal
3. Savlon, betadin
4. Insisi horse slive, pada emp, flap kulit, rawat perdarahan
5. Didapkan fraktur, center tempero parental (S)
6. Broadced stempt, craniotan, flap tulang
7. Didapatkan :
 EDH, temporo parental (S) tebal 2,5 cm
 Laserasi dura
 Perdarahan dari fraktur site & lab, a meningomedia
8. Dilakukan rawat perdarahan, hitch stich dibeberapa tempat
 Evaluasi hematuem/patet otot
 Evaluasi : dura /tegang, tampak kebiruan
 Dura dibuka didapatkan:
o SDN tebal 1,5 cm (clot) & palp brain
o Debret dura fasesia flap
o Tulang disimpan sub baleal
o Pasang redin drain
9. Tutup lapis demi lapis
10. Perdarahan 1500 cc
11. Dilakukan trepanasi –dekompresi

Darah lengkap Hasil Nilai normal


Darah 12,9 L: 13,5–18,00 P : 13,5-16,0 g/dl
Leukosit 9,600 4000-11.000 /cmm
Tregliserida 198 < 200 mg/dl
HDL 40 L : 30 – 70 mg/dl
P : 35 – 85 mg/dl
LDL Cholesterol 86 < 130 mg/dl
Trombosit 308.000 150.000-450.000 cmm
PPT 8,0” (K : 6,2”) Selisih 2 detik dan control
A.P.P.T/K.P.P.T 37,0 “ (K : 36,6”) Selisih 7 detik dan control
SGOT (AST) 30 L :< 37 P : < 31 U/L (opt 370C)
SGPT (AST) - L : <40 P : 31 U/L (opt 370C)
Urea nitrogen (BUN) 20 5 – 23 mg/dl
Creatinin 0,8 L : 0,9-1,3 P : 0,6-1,1 mg /dl
Gula darah sewaktu/acak 107 < 140 mg/dl
Kalium 3,7
Natrium 129
Cl 110

g. Terapi post operasi


 IVFD D5 ½ NS 1000 /24 jam
 Broad ced 1 x 2 gr
 Valtanen 3 x 1 amp
 Rantin 3 x 1 amp
 Dilantin 3 x 1 amp
 Mannitol 4 x 100 cc
 Respirator
 6 jam postGCS tetap /
 cek DL tranfusi sampai Hb ≥ 10 gr %

ANALISA DATA
Nama : Tn. Q
Umur : 26 th
No reg : 01xxxx
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Subjektif: Trauma kepala Gangguan perfusi
Klien mengeluh pusing  jaringan
Objektif : bendungan dan hambatan
GCS 235, kesadaran suplai kesirkulasi otak
stupour, gelisah 
T : 110/70 mm Hg, N : meningkatkan rangsang
92 x/mnt. simpatis

Meningkatkan tahanan vask.
sistemik dan tek darah

Sistem pembuluh darah
pulmonal tek. Rendah

Meningkatkan tek, hidrostatik
Kebocoran cairan kapiler

Edema

Bertambahnya volume intra
kranial akibat dari perdarahan
otak

Peningkatan hambatan difusi
O2 - Co2.

Gangguan perfusi jaringan

2 Data Subjektif : Trauma Kepala Mobilisasi


- 
Data Objektif : rusaknya neoron motorik
ketidakmampuan bawah, sel anterior yang
begerak, permindahan besar pada benda kelabu
dan ambulasi pada medulaspinalis

Paralisis

perubahan kekuatan
otot,tonos dan aktifitas
reflek

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan otak sehubungan dengan udem otak
2. Hambatan mobilitas fisik b.d kelumpuhan anggota gerak

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. Q
Umur : 26 th
No reg : 01xxxx

No Diagnosa
Tujuan & kriteria hasil Intervensi
dx keperawatan
1 Gangguan perfusi Tujuan : 1) Monitor dan catat
jaringan otak - mempertahankan status neurologis
sehubungan tingkat kesadaran dengan menggunakan
dengan udem otak biasa/perbaikan, 3x24 metode GCS.
jam 2) Monitor tanda-tanda
Kriteria : vital tiap 30 menit.
- Tanda-tanda TIK tidak 3) Pertahankan posisi
ada kepala yang sejajar dan
- Klien tidak gelisah, tidak menekan.
- Klien tidak mengeluh 4) Hindari batuk yang
nyeri kepala, mual- berlebihan, muntah,
mual dan muntah, mengedan, pertahankan
- GCS : 4,5,6, pengukuran urin dan
- Tidak terdapat pupil hindari konstipasi yang
edema berkepanjangan.
- oksigen adekuat. 5) Observasi kejang dan
lindungi pasien dari
cedera akibat kejang.
6) Berikan oksigen sesuai
dengan kondisi pasien.
7) Berikan obat-obatan
yang diindikasikan
dengan tepat dan benar
(kolaborasi).

2 Hambatan Tujuan : 1. koreksi tingkat


mobilitas fisik - kerusakan aktivitas kemampuan aktivitas
berhubungan fisik dapat membaik dengan skala 0 – 4
dengan kelemahan selama dalam 2. jelaskan pada
anggota gerak perawatanda klien tentang aktivitas
Kebutuhan dasar pasif
pasien dapat terpenuhi 3. lakukan
secara adekuat mobilisasi pasif pada
Kriteria : kedua extremitas
- Klien mampu 4. lakukan
menggerakkan masage, kompres
extremitas atas dan hangat, perawatan kulit.
bawah secara minimal, 5. Berikan
- tidak terjadi kontraktur penjelasan tiap kali
sendi, melakukan tindakan
- klien mampu pada pasien.
mempertahankan posisi 6. Beri bantuan
seoptimal mungkin untuk memenuhi
- Kebersihan terjaga, kebersihan diri.
- nutrisi terpenuhi sesuai 7. Berikan bantuan
dengan kebutuhan, untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dan
cairan.
8. Jelaskan pada
keluarga tindakan yang
dapat dilakukan untuk
menjaga lingkungan
yang aman dan bersih.
9. Berikan bantuan
untuk memenuhi
kebersihan dan
keamanan lingkungan.
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. Q
Umur : 26 th
No reg : 01xxxx

No Tanggal/
Tindakan keperawatan Respon Ttd
dx jam
1 11-6-2020 1. memonitor tanda-tanda 1. TD : 110/80 mmhg M.k
vital tiap 30 menit. N : 74x/ mnt
10.30 S : 36º C
2. mempertahankan posisi RR : 22x / mnt
kepala yang sejajar dan
10.45 tidak menekan. 2. Pasien terlihat nyaman dan
rileks
3. mengobservasi kejang dan
11.00 lindungi pasien dari cedera 3. pasien sempat mengalami
akibat kejang. kejang ringan

4. memberikan oksigen sesuai 4. pasien mendapat oksigen


11.15 dengan kondisi pasien. 3lpm

5. memberikan obat-obatan 5. pasien tidak merasakan


yang diindikasikan dengan nyeri saat diinjeksi
12.00 tepat dan benar (kolaborasi)

2 11-6-2020 1. mengkaji hal hal yang 1. klien hanya terbaring lemah M.k
menyebabkan klien lemah,
10.30 seperti nyeri dan obat 2. klien hanya bisa miring
kanan dan kiri
11.45 2. memonitor tingkat
intoleransi aktifitas 3. klien sangat senang jika
aktivitasnya dibantu
12.30 3. membantu klien untuk
merawat diri sendiri dan
pemenuhan kebutuhan
dasar

1 11/6/2020 1. memonitor tanda-tanda 1. TD : 110/80 mmhg ES


14.30 vital tiap 30 menit. N : 74x/ mnt
S : 36º C
2. mempertahankan posisi RR : 22x / mnt
kepala yang sejajar dan
14.45 tidak menekan. 2. Pasien terlihat nyaman dan
rileks
3. mengobservasi kejang dan
lindungi pasien dari cedera
15.00 akibat kejang. 3. pasien sempat mengalami
kejang ringan
4. memberikan oksigen sesuai
dengan kondisi pasien. 4. pasien mendapat oksigen 3
15.15 lpm
5. memberikan obat-obatan
yang diindikasikan dengan 5. pasien tidak merasakan
tepat dan benar (kolaborasi) nyeri saat diinjeksi
15.30

2 11/6/2020 1. mengkaji hal hal yang 1. klien masih terbaring lemah ES


16.00 menyebabkan klien lemah,
seperti nyeri dan obat 2. klien hanya bisa miring
16.15 2. memonitor tingkat kanan dan kiri
intoleransi aktifitas 3. klien mau jika aktivitasnya
16.30 3. membantu klien untuk dibantu
merawat diri sendiri dan
pemenuhan kebutuhan
dasar

1 11/6/2020 1. memonitor tanda-tanda 1. TD : 130/80 mmhg IC


21.30 vital tiap 30 menit. N : 80x/ mnt
S : 36º C
RR : 22x / mnt
2. mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman dan
21.50 kepala yang sejajar dan rileks
tidak menekan.
3. mengobservasi kejang dan 3. pasien sempat mengalami
lindungi pasien dari cedera kejang ringan
22.00 akibat kejang.
4. memberikan oksigen sesuai 4. pasien mendapat oksigen 3
dengan kondisi pasien. lpm
5. memberikan obat-obatan 5. pasien tidak merasakan
22.20 yang diindikasikan dengan nyeri saat diinjeksi
tepat dan benar (kolaborasi)

22.30

2 11/6/2020 1. mengkaji hal hal yang 1. klien masih terbaring lemah IC


22.40 menyebabkan klien lemah,
seperti nyeri dan obat
2. memonitor tingkat 2. klien hanya bisa miring
05.00 intoleransi aktifitas kanan dan kiri
3. membantu klien untuk 3. klien mau jika aktivitasnya
merawat diri sendiri dan dibantu
05.00 pemenuhan kebutuhan
dasar

1. 12-06-2020 1. memonitor tanda-tanda 1. TD : 110/90 mmhg SW


08:00 vital. N : 80x/ mnt
S : 37º C
RR : 20x/ mnt
2. Mengobservasi GCS 2. GCS3, 5, 5

08 :15 3. mempertahankan posisi


kepala yang sejajar dan 3. Pasien terlihat nyaman
tidak menekan.

4. memberikan oksigen sesuai


08:20 dengan kondisi pasien. 4. pasien mendapat oksigen
5. memberikan obat-obatan 3lpm
09 : 00 yang diindikasikan dengan 5. pasien tidak merasakan
tepat dan benar (kolaborasi) nyeri saat diinjeksi

2. 12-06-2020 1. mengkaji hal hal yang 1. klien hanya terbaring lemah SW


09 : 10 menyebabkan klien lemah,
seperti nyeri dan obat
09 : 15 2. mempertahankan tirah 2. klien hanya bisa miring
baring kanan dan kiri

09 : 25 3. membantu klien untuk 3. klien sangat senang jika


merawat diri sendiri dan aktivitasnya dibantu
pemenuhan kebutuhan
dasar 4. jangan lakukan mobilisasi
11.00 4. konsultasi dengan pasif maumun aktif
fisioterapis. terlebihdahulu pada kedua
extremitas karena resiko
jatuh sesuai hasil
1. 12-06-2020 1. memonitor tanda-tanda 1. TD : 110/80 mmhg SI
14:00 vital. N : 84x/ mnt
S : 36º 8C
RR : 19x/ mnt
2. Mengobservasi GCS 2. GCS3, 5, 5

14 :15 3. mempertahankan posisi


kepala yang sejajar dan 3. Pasien terlihat nyaman
tidak menekan.

4. memberikan oksigen sesuai


15:20 dengan kondisi pasien. 4. pasien mendapat oksigen
5. memberikan obat-obatan 3lpm
15 : 40 yang diindikasikan dengan 5. pasien tidak merasakan
tepat dan benar (kolaborasi) nyeri saat diinjeksi

2. 12-06-2020 1. mengkaji hal hal yang 1. klien hanya terbaring lemah SI


18 : 40 menyebabkan klien lemah,
seperti nyeri dan obat
19 : 30 2. mempertahankan tirah 2. klien hanya bisa miring
baring kanan dan kiri
20 : 50 3. membantu klien untuk 3. klien sangat senang jika
merawat diri sendiri dan aktivitasnya dibantu
pemenuhan kebutuhan
dasar 4. jangan lakukan mobilisasi
21.30 4. konsultasi dengan pasif maumun aktif
fisioterapis. terlebihdahulu pada kedua
extremitas karena resiko
jatuh sesuai hasil
12-06-2020 1. memonitor tanda-tanda 1. TD : 110/80 mmhg M.k
21:00 vital. N : 84x/ mnt
S : 36º 8C
RR : 19x/ mnt
21;30 2. Mengobservasi GCS 2. GCS3, 5, 5

21:45 3. mempertahankan posisi


kepala yang sejajar dan 3. Pasien terlihat nyaman
tidak menekan.

22 : 00 4. memberikan oksigen sesuai 4. pasien mendapat oksigen


dengan kondisi pasien. 3lpm
22:15 5. memberikan obat-obatan 5. pasien tidak merasakan
yang diindikasikan dengan nyeri saat diinjeksi
tepat dan benar (kolaborasi)

12-06-2020 1. mengkaji hal hal yang 1. klien hanya terbaring lemah M.k
21 : 40 menyebabkan klien lemah,
seperti nyeri dan obat
21 : 50 2. mempertahankan tirah 2. klien hanya bisa miring
baring kanan dan kiri

22 : 00 3. membantu klien untuk 3. klien sangat senang jika


merawat diri sendiri dan aktivitasnya dibantu
pemenuhan kebutuhan
dasar

1 13/6/2020 1. memonitor tanda-tanda 6. TD : 120/80 mmhg MMP


08.00 vital. N : 84x/ mnt
S : 36,6º C
RR : 20x/ mnt

2. Mengobservasi GCS 7. GCS3, 5, 5


(Delirium)
3. mempertahankan posisi
kepala yang sejajar dan 8. Pasien terlihat nyaman
tidak menekan.

4. memberikan oksigen 9. pasien mendapat oksigen 3


sesuai dengan kondisi lpm
pasien. 10. pasien tidak merasakan
5. memberikan obat- nyeri saat diinjeksi
obatan yang
diindikasikan dengan
tepat dan benar
(kolaborasi)

2 13/6/2020 1. memonitor hal hal yang 1. klien hanya terbaring MMP


08.00 menyebabkan klien lemah ditempat tidur
lemah, seperti nyeri dan
obat
2. mempertahankan tirah 2. klien hanya bisa miring
baring kanan dan kiri

3. membantu klien untuk 3. klien sangat senang jika


merawat diri sendiri aktivitasnya dibantu
dan pemenuhan
kebutuhan dasar

1 13-06-2020 1. memonitor tanda-tanda 1. TD : 110/80 mmhg SW


14:00 vital. N : 84x/ mnt
S : 36º 8C
RR : 19x/ mnt
2. Mengobservasi GCS 2. GCS3, 5, 5

14 :15 3. mempertahankan posisi


kepala yang sejajar dan 3. Pasien terlihat nyaman
tidak menekan.

4. memberikan oksigen sesuai


15:20 dengan kondisi pasien. 4. pasien mendapat oksigen
5. memberikan obat-obatan 3lpm
15 : 40 yang diindikasikan dengan 5. pasien tidak merasakan
tepat dan benar (kolaborasi) nyeri saat diinjeksi

2 13-06-2020 1. mengkaji hal hal yang 1. klien hanya terbaring lemah SW


18 : 40 menyebabkan klien lemah,
seperti nyeri dan obat
19 : 30 2. mempertahankan tirah 2. klien hanya bisa miring
baring kanan dan kiri

20 : 50 3. membantu klien untuk 3. klien sangat senang jika


merawat diri sendiri dan aktivitasnya dibantu
pemenuhan kebutuhan
dasar 4. jangan lakukan mobilisasi
21.30 4. konsultasi dengan pasif maumun aktif
fisioterapis. terlebihdahulu pada kedua
extremitas karena resiko
jatuh sesuai hasil
1 13-06-2020 Ag
21.10 1. memonitor tanda-tanda 1. TD : 120/80 mmhg
vital. N : 80x/ mnt
S : 36,5º 8C
RR : 20x/ mnt
21.15 2. Mengobservasi GCS 2. GCS 3, 5, 5

21:20 3. mempertahankan posisi 3. Pasien terlihat nyaman


kepala yang sejajar dan
tidak menekan.

21.25 4. memberikan oksigen sesuai 4. pasien mendapat oksigen


dengan kondisi pasien. 3lpm
21.29 5. memberikan obat-obatan 5. pasien tidak merasakan
yang diindikasikan dengan nyeri saat diinjeksi
tepat dan benar (kolaborasi)

2 13-06-2020 Ag
21.30 1. mengkaji hal hal yang 1. klien hanya terbaring lemah
menyebabkan klien lemah,
seperti nyeri dan obat
21.34 2. mempertahankan tirah 2. klien hanya bisa miring
baring kanan dan kiri

21.37 3. membantu klien untuk 3. klien sangat senang jika


merawat diri sendiri dan aktivitasnya dibantu
pemenuhan kebutuhan
dasar 4. jangan lakukan mobilisasi
21.40 4. konsultasi dengan pasif maumun aktif
fisioterapis. terlebihdahulu pada kedua
extremitas karena resiko
jatuh sesuai hasil
1. 14-06-2020 SW
08:00 1. Mengobservasi GCS 1. GCS 4,5,6

08 :15 2. mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman,


kepala yang sejajar dan klien pusing seberti berputar
tidak menekan. dan terasa ingin muntah

08:20 3. memberikan oksigen sesuai 3. pasien mendapat oksigen


dengan kondisi pasien. 3lpm
09 : 00 4. memberikan obat-obatan 4. pasien tidak merasakan
yang diindikasikan dengan nyeri saat diinjeksi
tepat dan benar (kolaborasi)
12.30 5. memonitor tanda-tanda 5. TD : 110/90 mmhg
vital. N : 80x/ mnt
S : 37º C
RR : 20x/ mnt

2. 14-06-2020 1. mengkaji hal hal yang 1. klien hanya terbaring lemah SW


09 : 10 menyebabkan klien lemah,
seperti nyeri dan obat
09 : 15 2. mempertahankan tirah 2. klien hanya bisa miring
baring kanan dan kiri

09 : 25 3. membantu klien untuk 3. klien sangat senang jika


merawat diri sendiri dan aktivitasnya dibantu
pemenuhan kebutuhan
dasar 4. klien disaran kan untuk
11.00 4. konsultasi dengan melatih rom pasif 3x/hari
fisioterapis. selama 30 15 menit

1. 14-06-2020 DK
15:00 1. Mengobservasi GCS 1. GCS 4,5,6

15:15 2. mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman,


kepala yang sejajar dan
tidak menekan.

15:20 3. memberikan oksigen sesuai 3. pasien mendapat oksigen


dengan kondisi pasien. 3lpm
15:30 4. memberikan obat-obatan 4. pasien menerima obat
yang diindikasikan dengan
tepat dan benar
(kolaborasi)
16: 00 5. Mengantarkan untuk cek 5. Pasien mengikuti tindakan
ulang CT scan kepala

16.30 6. memonitor tanda-tanda 6. TD : 120/80 mmhg


vital. N : 78x/ mnt
S : 36,8º C
RR : 20x/ mnt
2. 14-06-2020 1. mengkaji hal hal yang 1. klien masih terbaring lemah DK
17 : 10 menyebabkan klien lemah,
seperti nyeri dan obat
17 : 15 2. mempertahankan tirah 2. klien hanya bisa miring
baring kanan dan kiri

17 : 25 3. membantu klien untuk 3. klien mengikuti arahan saat


merawat diri sendiri dan aktivitasnya dibantu
pemenuhan kebutuhan
dasar
18 : 00 4. Membantu ROM pasif aktif 4. Pasien melakukan ROM
pasien Aktif pasif selama 30 15
menit
1 14-06-2020 Ar
21.00 1. Mengobservasi GCS, TTV 1. GCS 4,5,6
TD : 110/90 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 37º C
RR : 20x/ mnt
21.15 2. Mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman, klien
kepala yang sejajar dan pusing seberti berputar dan
tidak menekan. terasa ingin muntah
21.20 3. Memberikan oksigen sesuai 3. Pasien mendapat oksigen
dengan kondisi pasien. 3lpm
22.00 4. Kolaborasi obat 4. Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV

2 14-06-2020 1. Mengkaji hal hal yang 1. Klien hanya terbaring lemah Ar


23.10 menyebabkan klien lemah,
seperti nyeri dan obat
23.15 2. Mempertahankan tirah 2. Klien hanya bisa miring
baring kanan dan kiri
23.25 3. Membantu klien untuk 3. Klien sangat senang jika
merawat diri sendiri dan aktivitasnya dibantu
pemenuhan kebutuhan dasar
23.30 4. Konsultasi dengan 4. Klien disaran kan untuk
fisioterapis. melatih rom pasif 3x/hari
selama 30 15 menit

1 15-06-2020 Ag
08.30 1. Mengobservasi GCS, TTV 1. GCS 4,5,6
TD : 120/80 mmhg
N : 85x/ mnt
S : 36,9º C
RR : 18x/ mnt
08.35 2. Mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman, klien
kepala yang sejajar dan pusing seberti berputar dan
tidak menekan. terasa ingin muntah
08.40 3. Memberikan oksigen sesuai 3. Pasien mendapat oksigen
dengan kondisi pasien. 3lpm
08.45 4. Kolaborasi obat 4. Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV

2 15-06-2020 Ag
08.50 1. Mengkaji hal hal yang 1. Klien hanya terbaring lemah
menyebabkan klien lemah,
08.55 seperti nyeri dan obat
2. Mempertahankan tirah 2. Klien hanya bisa miring
09.00 baring kanan dan kiri
3. Membantu klien untuk 3. Klien sangat senang jika
merawat diri sendiri dan aktivitasnya dibantu
23.30 pemenuhan kebutuhan dasar
4. Konsultasi dengan 4. Klien disaran kan untuk
fisioterapis. melatih rom pasif 3x/hari
selama 15 menit

1 15/06/2020 IC
14.40 1. Mengobservasi GCS, TTV 1. GCS 4,5,6
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36 º C
RR : 20 x/ mnt
14.55 2. Mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman,
kepala yang sejajar dan klien pusing seberti
tidak menekan. berputar dan terasa ingin
15.20 3. Memberikan oksigen muntah
sesuai dengan kondisi 3. Pasien mendapat oksigen 3
pasien. lpm
16.00 4. Kolaborasi obat 4. Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV

2 15/06/2020 IC
16.30 1. Mengkaji hal hal yang 1. Klien hanya terbaring
menyebabkan klien lemah, lemah
seperti nyeri dan obat

17.00 2. Mempertahankan tirah 2. Klien hanya bisa miring


baring kanan dan kiri
17.30 3. Membantu klien untuk 3. Klien sangat senang jika
merawat diri sendiri dan aktivitasnya dibantu
pemenuhan kebutuhan
dasar
18.00 4. Konsultasi dengan 4. Klien disaran kan untuk
fisioterapis. melatih rom pasif 3x/hari
selama 15 menit

1 15/06/2020 Ar
21.40 1. Mengobservasi GCS, TTV 1. GCS 4,5,6
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36 º C
RR : 20 x/ mnt
21.55 2. Mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman,
kepala yang sejajar dan klien pusing seberti
tidak menekan. berputar dan terasa ingin
muntah
22.20 3. Memberikan oksigen 3. Pasien mendapat oksigen 3
sesuai dengan kondisi lpm
pasien.
23.00 4. Kolaborasi pemberian obat 4. Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
2 15/06/2020 1. Mengkaji hal hal yang 1. Klien hanya terbaring Ar
04.30 menyebabkan klien lemah, lemah
seperti nyeri dan obat
05.00 2. Mempertahankan tirah 2. Klien hanya bisa miring
baring kanan dan kiri
05.30 3. Membantu klien untuk 3. Klien sangat senang jika
merawat diri sendiri dan aktivitasnya dibantu
pemenuhan kebutuhan
dasar
05.40 4. Konsultasi dengan 4. Klien disaran kan untuk
fisioterapis. melatih rom pasif 3x/hari
selama 15 menit
1 16/06/2020 M.k
08.30 1. Mengobservasi GCS, 1. GCS 4,5,6
TTV TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36 º C
RR : 20 x/ mnt
09.00 2. Mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman,
kepala yang sejajar dan klien pusing seberti
tidak menekan. berputar dan terasa
ingin muntah
09.15 3. Memberikan oksigen 3. Pasien mendapat
sesuai dengan kondisi oksigen 3 lpm
pasien. 4. Atrain 3x2ml IV
10.00 4. Kolaborasi pemberian Phenytoin 3x100 mg IV
obat

2 16/06/2020 1. Mengkaji hal hal yang 1. Klien hanya terbaring M.k


08.45 menyebabkan klien lemah
lemah, seperti nyeri dan
09.25 obat
2. Mempertahankan tirah 2. Klien hanya bisa miring
10.30 baring kanan dan kiri
3. Membantu klien untuk 3. Klien sangat senang jika
merawat diri sendiri aktivitasnya dibantu
dan pemenuhan 4. Klien disaran kan untuk
10.40 kebutuhan dasar melatih rom pasif
4. Konsultasi dengan 3x/hari selama 15 menit
fisioterapis.

1 16/6/2020 1. Mengobservasi GCS, 1. GCS 4,5,6 ES


14.30 TTV TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36 º C
RR : 20 x/ mnt
2. Mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman,
15.00 kepala yang sejajar dan klien pusing seberti
tidak menekan. berputar

15.30 3. Memberikan oksigen 3. Pasien mendapat


sesuai dengan kondisi oksigen 3 lpm
pasien.
16.00 4. Kolaborasi pemberian 4. Atrain 3x2ml IV
obat Phenytoin 3x100 mg
IV

1 16/6/2020 1. Mengobservasi GCS, 1. GCS 4,5,6 DK


21.30 TTV TD : 120/70 mmhg
N : 83 x/ mnt
S : 36,5 º C
RR : 20 x/ mnt
2. Mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman,
21.45 kepala yang sejajar dan klien masih merasa
tidak menekan. pusing seperti berputar

22.00 3. Memberikan oksigen 3. Pasien mendapat


sesuai dengan kondisi oksigen 3 lpm
pasien.
22.15 4. Kolaborasi pemberian 4. Pasien menerima obat:
obat Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
1 17/6/2020 Ag
08.10 1. Mengobservasi GCS, 1. GCS 4,5,6
TTV TD : 120/70 mmhg
N : 83 x/ mnt
S : 36,5 º C
08.20 RR : 20 x/ mnt
2. Mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman,
kepala yang sejajar dan klien masih merasa
tidak menekan. pusing seperti berputar
08.25
3. Memberikan oksigen 3. Pasien mendapat
sesuai dengan kondisi oksigen 3 lpm
08.35 pasien.
4. Kolaborasi pemberian 4. Pasien menerima obat:
obat Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
1 17/6/2020 M.k
14.30 1. Mengobservasi GCS, 1. GCS 4,5,6
TTV TD : 120/70 mmhg
N : 83 x/ mnt
S : 36,5 º C
14.50 RR : 20 x/ mnt
2. Mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman,
kepala yang sejajar dan klien masih merasa
tidak menekan. pusing seperti berputar
15.30
3. Memberikan oksigen 3. Pasien mendapat
sesuai dengan kondisi oksigen 3 lpm
14.35 pasien.
4. Kolaborasi pemberian 4. Pasien menerima obat:
obat Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
1 17/6/2020 1. Mengobservasi GCS, 1. GCS 4,5,6 AS
05.40 TTV TD : 120/80 mmhg
N : 88 x/ mnt
S : 36,5 º C
RR : 20 x/ mnt
21.25 2. Mempertahankan posisi 2. Pasien terlihat nyaman,
kepala yang sejajar dan klien mengatakan pusing
tidak menekan. sudah berkurang

21.30 3. Memberikan oksigen 3. Pasien mendapat oksigen


sesuai dengan kondisi 3 lpm
pasien.
21.40 4. Kolaborasi pemberian 4. Pasien menerima obat:
obat Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
EVALUASI

Nama : Tn. Q
Umur : 26 th
No reg : 01xxxx

No Tgl/ jam Catatan perkembangan TTD


1 11/06/2020 S: pasien masih mengalami penurunan kesadaran M.k
12.30 O:
GCS : 2 3 4
TD : 110/80 mmhg
N : 74 x/ mnt
RR : 22 x / mnt
S : 36º C

A: Masalah belum teratasi


P:
- Monitor tanda-tanda vital tiap 30 menit.
- Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
- Observasi kejang dan lindungi pasien dari cedera
akibat kejang
- Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
2 11/06/2020 S : pasien mengatakan tangan dan kakinya masih terasa M.k
12.30 lemah jika digerakkan
O:
GCS : 2 3 4
TD : 110/80 mmhg
N : 74 x/ mnt
RR : 22 x / mnt
S : 36º C

A: Masalah belum teratasi


P:
- koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
- lakukan mobilisasi pasif pada kedua extremitas
- lakukan masage, kompres hangat, perawatan kulit.
- Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
- Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
- Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.
.
1 11/6/2020 S: pasien masih mengalami penurunan kesadaran dan ES
20.30 belum ada peningkatan kesadaran
O:
GCS : 2 3 4
TD : 110/80 mmhg
N : 74 x/ mnt
RR : 22 x / mnt
S : 36º C

A: Masalah belum teratasi


P:
- Monitor tanda-tanda vital tiap 30 menit.
- Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
- Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
2 11/6/2020 S : pasien mengatakan tangan dan kakinya masih terasa ES
20.20 lemah
O:
GCS : 2 3 4
TD : 110/80 mmhg
N : 74 x/ mnt
RR : 22 x / mnt
S : 36º C

A: Masalah belum teratasi


P:
- koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
- lakukan mobilisasi pasif pada kedua extremitas
- Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
- Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
- Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.
1 11/06/2020 S: Pasien masih mengalami penurunan kesadaran dan IC
06.30 belum ada peningkatan kesadaran
O:
- Klien tampak lemah
- GCS : 2 3 4
- TTV : TD: 130/80 mmhg, N: 80 x/ mnt, RR : 22
x / mnt, S: 36º C
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital tiap 30 menit.
- Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
- Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
2 11/06/2020 S : pasien mengatakan tangan dan kakinya masih terasa IC
06.30 lemah
O:
- Klien tampak lemah.
- GCS : 2 3 4
- TTV : TD: 130/80 mmhg, N: 80 x/ mnt, RR : 22
x / mnt, S: 36º C
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
- lakukan mobilisasi pasif pada kedua extremitas
- Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
- Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
- Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.
1 12-06-2020 S: pasien masih mengalami peningkatan kesadaran SW
13:00 O:
GCS : 3, 5, 5
TD : 110/90 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 37º C
RR : 20x/ mnt
Klien mendatpat tterapi O2 3 lpm

A: Masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
- Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
- Berikan posisi head up
- Konsulkan dengan DPJP
2 12-06-2020 S : pasien mengatakan tangan dan kakinya masih lemah SW
13:00
O:
GCS : 3, 5, 5
TD : 110/90 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 37º C
RR : 20x/ mnttetap tirah baring untuk
mempertahankan kondisi klien.
Aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
- koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
- jangan lakukan mobilisasi pasif maumun aktif
terlebihdahulu pada kedua extremitas karena
resiko jatuh sesuai hasil konsultasi dengan
fisioterapis.
- Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
- Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
- Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.

1 12-06-2020 S: pasien masih mengalami peningkatan kesadaran SI


21:30 O:
GCS : 3, 5, 5
TD : 110/80 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 36º5 C
RR : 19x/ mnt
Klien mendatpat tterapi O2 3 lpm

A: Masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
- Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
- Berikan posisi head up
- Konsulkan dengan DPJP
2 12-06-2020 S : pasien mengatakan tangan dan kakinya masih lemah SI
21:30
O:
GCS : 3, 5, 5
TD : 110/80 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 35º5 C
RR : 20x/ mnttetap tirah baring untuk
mempertahankan kondisi klien.
Aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
- koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
- jangan lakukan mobilisasi pasif maumun aktif
terlebihdahulu pada kedua extremitas karena
resiko jatuh sesuai hasil konsultasi dengan
fisioterapis.
- Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
- Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
- Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.
1 13-06-2020 S: pasien mengatakan kepalanya pusing M.k
06:00 O:
GCS : 3, 5, 5
TD : 110/80 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 36º5 C
RR : 19x/ mnt
Klien mendatpat tterapi O2 3 lpm

A: Masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
- Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
- Berikan posisi head up
- Konsulkan dengan DPJP
2 13-06-2020 S : pasien mengatakan tangan dan kakinya masih lemah M.k
06:00
O:
GCS : 3, 5, 5
TD : 110/80 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 35º5 C
RR : 20x/ mnttetap tirah baring untuk
mempertahankan kondisi klien.
Aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
- koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
- jangan lakukan mobilisasi pasif maumun aktif
terlebihdahulu pada kedua extremitas karena
resiko jatuh sesuai hasil konsultasi dengan
fisioterapis.
- Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
- Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
- Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.

1 13/6/2020 S: pasien mengatakan kepalanya masih sedikit pusing MMP


13.30 O:
GCS : 3, 5, 5 (derilium)
TD : 120/80 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 35,7º C
RR : 20x/ menit

Klien mendatpat tterapi O2 3 lpm

A: Masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
- Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
- Berikan posisi head up
- Konsulkan dengan DPJP
2 13/6/2020 S : pasien mengatakan tangan dan kakinya masih terasa MMP
13.30 lemah tetapi sudah lebih baik dari kemarin

O:
GCS : 3, 5, 5 (derilium)
TD : 120/80 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 35,7º C
RR : 20x/ menit
tetap tirah baring untuk mempertahankan kondisi
klien.
Aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
- koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
- jangan lakukan mobilisasi pasif maumun aktif
terlebihdahulu pada kedua extremitas karena
resiko jatuh sesuai hasil konsultasi dengan
fisioterapis.
- Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
- Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.

1 13-06-2020 S: pasien masih mengalami peningkatan kesadaran SW


21:30 O:
GCS : 3, 5, 5
TD : 110/80 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 36º5 C
RR : 19x/ mnt
Klien mendatpat terapi O2 3 lpm
A: Masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
- Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
- Berikan posisi head up
2 13-06-2020 S : pasien mengatakan tangan dan kakinya masih lemah SW
21:30
O:
GCS : 3, 5, 5
TD : 110/80 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 35º5 C
RR : 20x/ mnttetap tirah baring untuk
mempertahankan kondisi klien.
Aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
- koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
- Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
- Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
- Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.

1 13-06-2020 S: pasien masih mengalami peningkatan kesadaran Ag


21:30 O:
GCS : 3, 5, 5
TD : 120/80 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 36,5º 8C
RR : 20x/ mnt
Klien mendatpat terapi O² 3 lpm

A: Masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
- Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
- Berikan posisi head up
2 13-06-2020 S : pasien mengatakan tangan dan kakinya masih lemah Ag
21:30
O:
GCS : 3, 5, 5
TD : 120/80 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 36,5º 8C
RR : 20x/ mnt
tetap tirah baring untuk mempertahankan kondisi
klien.
Aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
- koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
- Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
- Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
- Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.

1 14-06-2020 S: pasien sudah sadar penuh tetapi kadang-kadang masih SW


13:00 pusing
O:
GCS : 4, 5, 6
TD : 110/90 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 37º C
RR : 20x/ mnt
Klien mendatpat tterapi O2 3 lpm
Pusing seperti berputar dan rasa ingin muntah

A: Masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
- Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
- Berikan posisi head up
- Nanti sore pukul 16.00 klien direncanakan untuk
CT-SCAN kepala ulang
- Monitor mual muntah
- Observasi pusing yang ditrasakan klien
- Belum di Konsulkan dengan DPJP tentang pusing
yang dialami klien dan terapinya
2 14-06-2020 S : pasien mengatakan tangan dan kakinya masih lemah SW
13:00
O:
GCS : 4, 5, 6
TD : 110/90 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 37º C
RR : 20x/ mnttetap tirah baring untuk
mempertahankan kondisi klien.
Aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
- koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
- hasil konsultasi dengan fisioterapis klien disaran
kan untuk melatih rom pasif 3x/hari selama 30 15
menit
- Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
- Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
- Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.

1 14-06-2020 S: pasien mengatakan terkadang masih pusing seperti DK


20:00 berputar dan merasa ingin muntah
O:
GCS : 4, 5, 6
TD : 120/80 mmhg
N : 77x/ mnt
S : 36,8º C
RR : 20x/ mnt
Klien mendatpat terapi O2 3 lpm

A: Masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
- Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
- Berikan posisi head up
- Monitor mual muntah
- Observasi pusing yang ditrasakan klien
- Belum di Konsulkan dengan DPJP tentang pusing
yang dialami klien dan terapinya
- Ambil dan cek hasil ulang CT-SCAN kepala
besok pagi
2 14-06-2020 S : pasien mengatakan tangan dan kakinya masih terasa DK
20:00 lemas
O:
GCS : 4, 5, 6
TD : 120/80 mmhg
N : 77x/ mnt
S : 36,8º C
RR : 20x/
Pasien tetap tirah baring untuk mempertahankan
kondisi klien.
Aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
- koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
- hasil konsultasi dengan fisioterapis klien disaran
kan untuk melatih rom pasif 3x/hari selama 30 15
menit
- Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
- Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
- Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.
1 15-06-2020 S: Pasien masih mengeluh pusing Ar
07.00 O:
GCS : 4, 5, 6
TD : 110/90 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 37º C
RR : 20x/ mnt
Klien mendatpat terapi O2 3 lpm
Pusing seperti berputar dan rasa ingin muntah
Hasil CT-Scan ulang menunjukkan terdapat
pendarahan di Cortical Sucortical lobus frontal-
pariental kanan dengan perifokal edema vol 5 cm³
yang mendesak ventrikel lateralis kanan kiri,
menyebabkan deviasi midline struktur sejauh 0,5 cm

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
3. Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
4. Berikan posisi head up
5. Monitor mual muntah
6. Observasi pusing yang ditrasakan klien
7. Kolaborasi pemberian obat
Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
2 15-06-2020 S : Pasien mengatakan tangan dan kakinya masih lemah Ar
07.00
O:
GCS : 4, 5, 6
TD : 110/90 mmhg
N : 80x/ mnt
S : 37º C
RR : 20x/ mnt
Pertahankan tirah baring untuk mempertahankan
kondisi klien.
Aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
1. Koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
2. Hasil konsultasi dengan fisioterapis klien disaran
kan untuk melatih rom pasif 3x/hari selama 30 15
menit
3. Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
4. Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
5. Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.

1 15-06-2020 S: Pasien masih mengeluh pusing Ag


13.30 O:
- GCS : 4, 5, 6
- TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 85x/ mnt
S : 36,9º C
RR : 18x/ mnt
- Klien mendatpat terapi O2 3 lpm
- Pusing seperti berputar dan rasa ingin muntah
- Hasil CT-Scan ulang menunjukkan terdapat
pendarahan di Cortical Sucortical lobus frontal-
pariental kanan dengan perifokal edema vol 5 cm³
yang mendesak ventrikel lateralis kanan kiri,
menyebabkan deviasi midline struktur sejauh 0,5
cm

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
3. Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
4. Berikan posisi head up
5. Monitor mual muntah
6. Observasi pusing yang ditrasakan klien
7. Kolaborasi pemberian obat
Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
2 15-06-2020 S : Pasien mengatakan tangan dan kakinya masih lemah Ag
13.30
O:
- GCS : 4, 5, 6
- TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 85x/ mnt
S : 36,9º C
RR : 18x/ mnt
- Pertahankan tirah baring untuk mempertahankan
kondisi klien.
- Aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga

A: Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi
1. Koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
2. Hasil konsultasi dengan fisioterapis klien disaran
kan untuk melatih rom pasif 3x/hari selama 30 15
menit
3. Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
4. Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
5. Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.
1 15/06/2020 S: Pasien masih mengeluh pusing IC
20.00
O:
- GCS : 4, 5, 6
- TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36 º C
RR : 20 x/ mnt
- Klien mendatpat terapi O2 3 lpm
- Pusing seperti berputar dan rasa ingin muntah
- Hasil CT-Scan ulang menunjukkan terdapat
pendarahan di Cortical Sucortical lobus frontal-
pariental kanan dengan perifokal edema vol 5 cm³
yang mendesak ventrikel lateralis kanan kiri,
menyebabkan deviasi midline struktur sejauh 0,5
cm
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
3. Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
4. Berikan posisi head up
5. Monitor mual muntah
6. Observasi pusing yang ditrasakan klien
7. Kolaborasi pemberian obat
Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
2 15/06/2020 S : Pasien mengatakan tangan dan kakinya masih lemah IC
20.00
O:
- GCS : 4, 5, 6
- TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36 º C
RR : 20 x/ mnt
- Pertahankan tirah baring untuk mempertahankan
kondisi klien.
- Aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Koreksi tingkat kemampuan aktivitas dengan skala
0–4
2. Hasil konsultasi dengan fisioterapis klien disaran
kan untuk melatih rom pasif 3x/hari selama 30 15
menit
3. Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
4. Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
5. Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.
1 16/06/2020 S: Pasien masih mengeluh pusing Ar
07.00
O:
- GCS : 4, 5, 6
- TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36 º C
RR : 20 x/ mnt
- Klien mendatpat terapi O2 3 lpm
- Pusing seperti berputar dan rasa ingin muntah
- Hasil CT-Scan ulang menunjukkan terdapat
pendarahan di Cortical Sucortical lobus frontal-
pariental kanan dengan perifokal edema vol 5 cm³
yang mendesak ventrikel lateralis kanan kiri,
menyebabkan deviasi midline struktur sejauh 0,5
cm
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
3. Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
4. Berikan posisi head up
5. Monitor mual muntah
6. Observasi pusing yang ditrasakan klien
7. Kolaborasi pemberian obat
Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
2 16/06/2020 S : Pasien mengatakan tangan dan kakinya sudah dapat Ar
07.00 digerakkan kekanan dan kekiri

O:
-GCS : 4, 5, 6
-TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36 º C
RR : 20 x/ mnt
- Aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Hasil konsultasi dengan fisioterapis klien disaran
kan untuk melatih rom pasif 3x/hari selama 30 15
menit
2. Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
3. Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dan cairan.
4. Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat
dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman
dan bersih.
1 16/06/2020 S: Pasien masih mengeluh pusing M.k
13.00
O:
- GCS : 4, 5, 6
- TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36 º C
RR : 20 x/ mnt
- Klien mendatpat terapi O2 3 lpm
- Pusing seperti berputar dan rasa ingin muntah
- Hasil CT-Scan ulang menunjukkan terdapat
pendarahan di Cortical Sucortical lobus frontal-
pariental kanan dengan perifokal edema vol 5 cm³
yang mendesak ventrikel lateralis kanan kiri,
menyebabkan deviasi midline struktur sejauh 0,5
cm
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
3. Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
4. Berikan posisi head up
5. Monitor mual muntah
6. Observasi pusing yang ditrasakan klien
7. Kolaborasi pemberian obat
Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
2 16/06/2020 S : Pasien mengatakan tangan dan kakinya sudah dapat M.k
13.00 digerakkan kekanan dan kekiri

O:
-GCS : 4, 5, 6
-TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36 º C
RR : 20 x/ mnt
- Aktivitas klien dibantu oleh dan keluarga
A: Masalah teratasi
P : hentikan Intervensi
1. Hasil konsultasi dengan fisioterapis klien disaran
kan untuk melatih rom pasif 3x/hari selama 30 15
menit
2. Motivasi keluarga untuk menjaga kebersihan diri
pasien
1 16/6/2020 S: Pasien masih merasa pusing ES
20.30 O:
- GCS : 4, 5, 6
- TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36 º C
RR : 20 x/ mnt
- Klien mendapat terapi O2 3 lpm
- Pusing seperti berputar
- Hasil CT-Scan ulang menunjukkan terdapat
pendarahan di Cortical Sucortical lobus frontal-
pariental kanan dengan perifokal edema vol 5 cm³
yang mendesak ventrikel lateralis kanan kiri,
menyebabkan deviasi midline struktur sejauh 0,5
cm
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
8. Monitor tanda-tanda vital
9. Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
10. Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
11. Berikan posisi head up
12. Observasi pusing yang dirasakan klien
13. Kolaborasi pemberian obat
Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
1 17/6/2020 S: Pasien masih merasa pusing seperti berputar DK
06.30
O:
- GCS : 4, 5, 6
- TTV:
TD : 120/70 mmhg
N : 83 x/ mnt
S : 36,5 º C
RR : 20 x/ mnt
- Klien mendapat terapi O2 3 lpm
- Hasil CT-Scan ulang menunjukkan terdapat
pendarahan di Cortical Sucortical lobus frontal-
pariental kanan dengan perifokal edema vol 5 cm³
yang mendesak ventrikel lateralis kanan kiri,
menyebabkan deviasi midline struktur sejauh 0,5
cm
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
3. Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
4. Berikan posisi head up
5. Observasi pusing yang dirasakan klien
6. Kolaborasi pemberian obat
Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
1 17/6/2020 S: Pasien masih merasa pusing seperti berputar Ag
13.30
O:
- GCS : 4, 5, 6
- TTV:
TD : 110/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36,2 º C
RR : 18 x/ mnt
- Klien mendapat terapi O2 3 lpm
- Hasil CT-Scan ulang menunjukkan terdapat
pendarahan di Cortical Sucortical lobus frontal-
pariental kanan dengan perifokal edema vol 5 cm³
yang mendesak ventrikel lateralis kanan kiri,
menyebabkan deviasi midline struktur sejauh 0,5
cm
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
7. Monitor tanda-tanda vital
8. Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
9. Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
10. Berikan posisi head up
11. Observasi pusing yang dirasakan klien
12. Kolaborasi pemberian obat
Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
1 17/6/2020 S: Pasien masih merasa pusing seperti berputar MF
20.00
O:
- GCS : 4, 5, 6
- TTV:
TD : 110/80 mmhg
N : 80 x/ mnt
S : 36,2 º C
RR : 18 x/ mnt
- Klien mendapat terapi O2 3 lpm
- Hasil CT-Scan ulang menunjukkan terdapat
pendarahan di Cortical Sucortical lobus frontal-
pariental kanan dengan perifokal edema vol 5 cm³
yang mendesak ventrikel lateralis kanan kiri,
menyebabkan deviasi midline struktur sejauh 0,5
cm
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak
menekan.
3. Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
4. Berikan posisi head up
5. Observasi pusing yang dirasakan klien
6. Kolaborasi pemberian obat
Atrain 3x2ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
1 18/6/2020 S: keadaan pasien sudah mulai membaik, dan pusing AS
06.30
sudah agak berkurang
O:
- GCS : 4, 5, 6
- TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 88 x/ mnt
S : 36,2 º C
RR : 20 x/ mnt
- Klien mendapat terapi O2 3 lpm
- Hasil CT-Scan ulang menunjukkan terdapat
pendarahan di Cortical Sucortical lobus frontal-
pariental kanan dengan perifokal edema vol 5 cm³
yang mendesak ventrikel lateralis kanan kiri,
menyebabkan deviasi midline struktur sejauh 0,5
cm
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
3. Berikan posisi head up
4. Observasi pusing yang dirasakan klien
5. Kolaborasi pemberian obat
Atrain 3x2 ml IV
Phenytoin 3x100 mg IV
1 18/6/2020 S: keadaan pasien sudah membaik, dan pusing sudah
09.00
berkurang
O:
- GCS : 4, 5, 6
- TTV:
TD : 120/80 mmhg
N : 88 x/ mnt
S : 36,6 º C
RR : 20 x/ mnt

- Hasil CT-Scan ulang menunjukkan terdapat


pendarahan di Cortical Sucortical lobus frontal-
pariental kanan dengan perifokal edema vol 5 cm³
yang mendesak ventrikel lateralis kanan kiri,
menyebabkan deviasi midline struktur sejauh 0,5
cm
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
Pasien sudah dikonsulkan DPJP diprtbolehkan untuk
pulang karena keadaan sudah membaik, pasien KRS
pukul 09.00.

Anda mungkin juga menyukai