KELOMPOK 12
ANGGOTA:
S1 KEPERAWATAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkat
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Makalah ini kami susun secara praktis dan sederhana agar lebih mudah
untuk dipahami para pembaca dengan adanya makalah ini, nanti nya kita dapat
lebih memahami tentang bagaimana sistem pencernaan manusia.
HALAMAN JUDUL
BAB I
PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
BAB II
PEMBAHASAN …………………………………………………….. 2
BAB III
PENUTUP …………………………………………………………… 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagai nikmat berada di sekitar kita dan terdapat pada kehidupan kita
sehari-hari. Hal ini mempertegas bahwa Islam sangat menghargai ilmu
pengetahuan dan juga orang-orang yang berfikir dan memperhatikan alam sekitar.
Tujuan dari perenungan tersebut adalah penyadaran dari akan kekuasaan Allah
SWT dan kebesaran Nya.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kandungan Surat An-Nahl Ayat 65-69.
2. Untuk mengetahui tafsiran Surat An-Nahl Ayat 65-59.
3. Untuk mengetahui makna dari Surat An-Nahl Ayat 65-69.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tafsiran
(Ayat 65) Allah swt mengajak para hamba-Nya untuk
memperhatikan dalil dan bukti yang menunjukan kebenaran bahwa Allah
swt itu Maha Esa dan Dialah yang berhak dipertuhan dan pantas disembah.
Dalam hal ini, Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menurunkan hujan
dari langit, yang dibutuhkan berbagai macam tanaman-tanaman
dipermukaan bumi. Andaikan tidak ada hujan, tentulah bumi menjadi
kering, tandus, dan tak mungkin ditumbuhi oleh tanaman-tanaman dan
rerumputan.
Hal ini menunjukan bahwa Allah berkuasa menghidupkan tanah
dan menyuburkan setelah tidak adanya tanda-tanda kehidupan. Orang-
orang yang memperhatikan kejadian ini tentu akan melihat bukti-bukti
yang jelas dan tanda yang pasti tentang adanya Allah Yang Mahakuasa.
Hal ini hanya dapat dipahami oleh orang yang mau mendengarkan
penjelasan Allah, memperhatikan dan memikirkann tanda-tanda keesaan-
Nya. Hal itu terkadang dapat dilakukan dengan penelitian secara langsung
atau mendengarkan dan memahami pengalaman-pengalaman atau hasil
penelitian orang lain dengan sebaik-baiknya.
(Ayat 66) Selanjutnya Allah swt meminta perhatian pada hamba-
Nya agar memperhatikan binatang ternak karena sesungguhnya pada
binatang ternak itu terdapat pelajaran yang berharga, yaitu bahwa Allah
memisahkan susu dari darah dan kotoran. Binatang ternak itu memakan
rerumputan, lalu dari memproduksi susu yang bersih dan bergizi. Itu
menunjukan bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Luas Rahmat-Nya bagi
para hamba-Nya.
Secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa pada buah dada binatang
menyusui terdapat sebuah kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi air
susu. Melalui urat-urat nadi atau arteri, kelenjar-kelenjar itu mendapatkan
pasokan berupa zat yang terbentuk dari darah dan zat-zat dari sari
makanan yang telah dicerna (chyle). Kedua komponen ini tidak dapat
dikonsumsi secara langsung. Kelenjar air susu akan memproses kedua
komponen ini dengan enzim-enzim yang ada, dan menghasilkan air susu
yang dapat dikonsumsi secara langsung. Air susu yang dihasilkannya
mempunyai warna dan aroma yang sama sekali berbeda dengan zat
aslinya.
Air Susu Ibu (ASI) memiliki komponen yang tepat guna memenuhi
keperluan nutrisi bayi dan perlindungan terhadap penyakit yang mungkin
timbul. Perimbangan nutrisi yang terkanduung di dalam ASI sangatlah
ideal bagi tubuh yang masih sangat muda. Pada saat yang sama susu bayi
juga mengandung nutrien yang memacu perkembangan otak dan system
syaraf. Susu bayi buatan yang dibuat berdasarkan teknologi yang tinggi
saat ini tidak dapat menggantikan makanan bayi yang satu ini.
Unsur anti-infeksi lainnya adalah bahwa ASI memberikan
lingkungan yang baik untuk tumbuhnya bakteri yang “baik”, yang diberi
nama “normal flora”. Peran dari bakteri ini adalah menjadi pelindung
terhadap bakteri, virus dan parasite penyebab penyakit. Lebih lanjut, ASI
juga dapat mengatur terjadinya sistem imunitas (kekebalan tubuh)
terhadap berbagai penyakit infeksi. Demikian penjelasan secara ilmiah.
(Ayat 67) Selanjutnya Allah swt meminta para hamba-Nya agar
memperhatikan buah kurma dan anggur. Dari kedua buah-buahan itu,
manusia dapat memproduksi sakar, yaitu minuman memabukan yang
diharamkan dan minuman baik yang dihalakan. Sebuah dari Ibnu Abbas
menjelaskan, “Sakar ialah minuman yang diharamkan yang berasal dari
buah kurma dan anggur. Rezeki yang baik ialah makanan halal yang bias
diproduksi dari kurma dan anggur.
Jadi dari kurma dan anggur, manusia dapat memproduksi berbagai
jenis makanan. Diantaranya ada yang memudaratkan dan ada yang
bermanfaat. Yang memudaratkan dilarang oleh agama, sedangkan yang
bermanfaat dibolehkan untuk diproduksi. Dengan demikian, ayat ini sudah
mengandung isyarat bagi mereka yang berpikiran suci bahwa meminum
minuman keras haram hukumnya dan tidak boleh diproduksi.
Di akhir ayat. Allah swt menegaskan bahwa dalam penciptaan
kedua macam tumbuh-tumbuhan itu terdapat tanda-tanda yang jelas untuk
menunjukan keesaan Tuhan bagi orang-orang yang mempergunakan
pikirannya untuk meneliti, memperhatikan, dan mengambil pelajaran dari
penciptaan tumbuh-tumbuhan yang disebutkan dalam ayat itu.
(Ayat 68) Kemudian Allah swt meminta perhatian para hamba-Nya
agar memperhatikan lebah. Allah telah memberikan naluri kepada lebah
sehingga mempunyai kemahiran untuk membuat sarang dibukit-bukit, di
pohon-pohon dan bangunan-bangunan yang didirikan manusia. Seorang
yang mau memperhatikan bagaimana kemahiran lebah membuat
sarangnya, tentu ia akan takjub. Sarang lebah terbuat dari bahan berupa
lilin dan mempunyai bentuk segi enam berangkai yang menurut para ahli
struktur bangunan merupakan ruang yang paling banyak memuat isi
dibandingkan dengan segi-segi lain. Apabila diperhatikan bobotnya,
sarang lebah itu sangat ringan, tetapi dapat menahan beban yang berat
yaitu madu, telur, dan embrio-embrionya. Hal ini juga menjadi bukti yang
menunjukan kekuasaan Allah Yang Maha Esa.
Ayat di atas menggambarkan perikehidupan lebah madu secara
singkat namun akurat sebagai berikut.
1. “….Buatlah sarang-sarang pada sebagian pegunungan dan
sebagian pepohonan, dan pada sebagian tempat-tempat tinggi
yang mereka buat…”. Kelompok lebah diperkirakan terdiri
atas, paling tidak, 20.000 jenis. Masing-masing jenis memiliki
cara sendiri-sendiri dalam membuat sarangnya. Mereka
menggunakan semua sarana, mulai dari gua-gua yang terletak
dipegunungan, lubang-lubang pada pohon tua, atau membuat
sarang sendiri dan menggantungkannya pada cabang pohon.
Mengingat ayat ini ditunjukan khusus untuk lebah madu, maka
uraian tentang sarang lebah madu akan diuraikan lebih rinci.
Sarang lebah madu, atau lebah pada umumnya, merupakan
tempat yang strategis dan sentral untuk seluruh kehidupan
kelompok. Mulai dari tenpat mengasuh anakan (larva) sampai
dengan pusat informasi, semuanya ada disarang.
Sarang lebah madu terdiri atas bilik-bilik yang serupa berupa
lubang-lubang segi enam (hexagonal) yang nyari sempurna.
Para ahli konstruksi mengakui bahwa bentuk segi enam adalah
bentuk yang paling kuat, menghemat bahan dan ruangan.
Bentuk tersebut juga mencegah serangga lain masuk disela-sela
bilik dan membuat sarang.
2. “…Kemudian makanlah dari setiap buah-buahan…” bahan
utama yang dijadikan makanan lebah madu adalah nectar, suatu
cairan manis yang terdapat pada bunga. Sedangkan jenis-jenis
lebah lainnya ada juga yang memperoleh makanan dari sari
buah-buahan.
3. “…Dan tempuhlah jalan-jalan Tuhanmu dalam keadaan
mudah….”. Dalam proses pencarian lapangan bunga, beberapa
lebah pekerja dikirim sebagai pemandu untuk mencari daerah
yang potensial. Mereka dapat terbang sampai sejauh lima
kilometre dan akan terus menemukan sampai jumlah yang
cukup untuk dipanen untuk kemudian disampaikan kepada
lebah lainnya.