Anda di halaman 1dari 6

Akan tetapi, yang sebaliknya dapat juga benar.

 Pada awalnya, sumber dan


penerima mungkin memiliki sedikit kesamaan. Dengan berinteraksi, sumber dan
penerima menyatu kerangka kognitif bersama atas saling memahami. Misalnya
saja, penerima laporan keuangan mungkin saja hanya mengetahui sedikit atau
tidak sama sekali mengenai masalah tersebut sebelum mereka mulai
membacanya. Lebih lanjut lagi, sementara ideal untuk membuat akuntan serupa
mungkin dengan pengguna dari suatu dokumen, kesamaan mungkin saja adalah
mustahil. Perbedaan yang signifikan pada umumnya ada, paling tidak dalam hal
pengetahuan akuntan yang ekstensif mengenai apa yang sedang dikomunikasikan
sementara pengguna tidak memiliknya

PESAN
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.
Barlo(1960) mengidentifikasikan lima elemen pesan yang sebaiknya
dipertimbangkan ketika menganalisis komunikasi, yaitu: 1) isi, 2) organisasi atau
struktur, 3) kode, 4) perlakuan, dan 5) elemen-elemen pesan. Diasumsikan bahwa
isi adalah informasi atau materi keuangan yang berkaitan dengan kebijakan
manajemen dan bahwa sistem kode adalah bahasa dari sumber dan
penerima. Elemen-elemen dari pesan adalah kata-kata, kalimat, paragraph, angka,
statistik, tabel, dan grafiknya. Hal-hal tersebut tentu saja bervariasi dengan saluran
yang berbeda.

ORGANISASI PESAN
Cara terbaik untuk mengorganisasikan suatu pesan bergantung pada budaya
tempat informasi tersebut digunakan. Di masyarakat Barat, pola pemikiran
bersifat linier atau berurutan. Pemrosesan linier merupakan karakteristik dari
semua pemrosesan bahasa (membaca dan mendengarkan) dan juga banyak
aktivitas pemecahan masalah dan berpikir. Karena bahasa Inggris menjadi bahasa
utama dari bisnis internasional, dapat di asumsikan bahwa laporan-laporan
bisnis akan diorganisasi secara linier dengan pendahuluan, bagian tengah, dan
bagian akhir. Cara optimal untuk menyusun suatu pesan juga bergantung pada
latar belakang pendengar. Faktor, seperti sikap sebelumnya, pendidikan,
komitmen, keterampilan, harapan, perhatian, dan tingkat ketertarikan mereka
terhadap materi tersebut seluruhnya membantu menentukan cara terbaik untuk
mengorganisasi suatu pesan.
Riset terhadap dampak dari urutan juga memiliki implikasi terhadap
komunikasi keuangan. Asumsi teoretis yang mendasari riset ini adalah bahwa
efektivitas pesan bergantung pada penempatan argumentasi atau materi dalam
suatu penyajian. Terdapat tiga strategi urutan pesan yang telah diinvestigasi, yaitu:
1) klimaks, informasi yang paling penting disajikan terlebih dahulu, 2)
antiklimaks, informasi terpenting ditempatkan paling akhir, 3) pola piramid,
dimana informasi terpenting ditempatkan ditengah.
Para peneliti menyimpulkan bahwa urutan penyajian memengaruhi faktor-
faktor, seperti perhatian, minat, pemahaman, dan ingatan. Urutan yang paling
efektif dalam menghasilkan perubahan sikap adalah: 1) pendahuluan, 2) transisi,
3) kesimpulan. Skema yang menggunakan urutan deduktif secara logis lebih
efektif dalam memastikan retensi dibandingkan dengan urutan di mana kalimat
inti ditempatkan di bagian tengah, tetapi tidak ada perbedaaan dalam minat
pembaca. Pada umumnya riset mengenai pembelajaran dan proses ingatan
mengindikasikan bahwa pemahaman dan retensi bertanggung pada
organisasi. Yaitu materi yang terstruktur dengan baik selalu dipahami dan di ingat
dengan lebih baik dibandingkan dengan materi yang tidak terstruktur.
Riset mengindikasikan bahwa terdapat kesepakatan yang semakin besar
mengenai seluruh topic jika topic-topik yang diinginkan disajikan terlebih
dahulu. Penjelasan tersebut bergantung pada teori pembelajaran stimulus
respons. Kandungan awal dari pesan memberikan penghargaan dan membiasakan
seseorang untuk memberikan perhatian pada materi tersebut. Ketika informasi
negatif disajikan terlebih dahulu, informasi tersebut cenderung menghukum
penerima untuk memberikan perhatian sejak awal. Hal ini dapat menyebabkan
penerima untuk berhenti memerhatikan materi selanjutnya. Komunikator
sebaiknya menetukan sikap penerima dan menyajikan materi yang disetujui atau
disenangi oleh penerima sebelum meyajikan informasi yang dianggap
ofensif. Informasi bisnis yang positif sebaiknya mendahului yang
negatif. Misalnya saja, letakkan materi yang sulit setelah materi yang mudah atau
letakkan berita keuangan yang positif sebelum yang negatif. Mungkin adalah ide
yang bagus untuk memulai suatu laporan atau presentasi dengan sedikit humor. Di
pihak lain, terdapat sedikit riset empiris yang mengaitkan humor dengan
eefektivitas. Walaupun humor meningkatkan perhatian terhadap situasi
komunikasi, dapat saja humor tersebut menghambat pemahaman.

PERLAKUAN PESAN
Informasi akuntansi sebaiknya berulang. Pengulangan meningkatkan
pemahaman atas materi. Retensi meningkat dengan adanya pengulangan atas fakta
dan ide penting. Ringkasan yang menunjukkan, menyoroti, atau mengorientasikan
pembaca terhadap fakta penting juga meningkatkan pemahaman dan retensi
pembaca. Pengulangan lintas saluran juga meningkatkan retensi. Retensi pembaca
semakin meningkat ketika fakta-fakta dalam penyajian verbal disoroti dengan
penarik perhatian, seperti garis bawah, huruf besar, bagan, dan warna.
Terdapat cukup banyak riset mengenai bagaimana menyajikan materi secara
efektif. G. R. Klare (1977) menguraikan bagaimana cara untuk membuat materi
ini lebih mudah dibaca mudah dimengerti. Kemudahan membaca materi
merupakan fungsi dari karakteristik kata-kata dan kalimat, tetapi Klare lebih lanjut
menetapkan aturan untuk menghasilkan dokumen yang mudah dibaca, yaitu:
1. Kata-kata yang sering muncul dan akrab meningkatkan kemudahan
membaca suatu materi.
2. Kata-kata lebih pendek membuat membaca menjadi lebih cepat dan
mudah.
3. Kata-kata yang mempunyai nilai asosiatif (secara psikologis) yang
berkaitan dengan kata-kata lain yang muncul di bagian selanjutnhya dari
teks sebaiknya digunakan.
4. Kata-kata yang konkret, dan bukannya kata-kata yang abstrak, membuat
dokumen menjadi lebih mudah dibaca.
5. Kata-kata kerja aktif, dan bukannya bentuk nominalis, meningkatkan
kemudahan membaca.
6. Penggunaan kata ganti dan anafora (kata-kata atau ungkapan yang
mengacu kembali pada kata atay bagian teks sebelumnya) harus dibatasi.
7. Kalimat harus singkat. Jika penulis akan menggunakan kata penghubung,
ia sebaiknya menggunakan kata dan dibandingkan dengan tetapi atau kata
karena.
8. Anak kalimat sebaiknya singkat dan struktur kalimat sederhana.
9. Kalimat aktif lebih menarik dibandingkan dengan bentuk kalimat pasif.
Anderson (1971) menyarankan bahwa faktor-faktor, seperti rantai ide,
struktur, dan konsep dalam teks tersebut sebaiknya digunakan untuk menentukan
seberapa sulit untuk memahami materi itu. Riset masa depan berdasarkan pada
pengukuran empiris dibutuhkan untuk menentukan faktor-faktor yang
memprediksikan pemahaman terhadap materi-materi teknis seperti laporan
keuangan. Parameter-paramater berikut ini sebaiknya diinvestigasikan secara
khusus untuk materi-materi keuangan:
1. Kompleksitas struktur dan materi.
2. Keabstrakan.
3. Konsep baru.
4. Kebutuhan akan pengetahuan yang melatarbelakangi.
5. Beban kerja selama membaca.
6. Penggunaan waktu.
7. Sensitivitas terhadap gangguan dari luar.
8. Isi ingatan jangka panjang.
Sejumlah materi mengenai variabel-variabel pesan dan dampaknya
terhadap efektivitas komunikasi telah disajikan. Kesimpulannya sering kali
berlawanan karena komunikasi adalah proses kompleks yang melibatkan
interaksi dari semua komponen yang dijelaskan dalam model-model tersebut.
Ketika riset dilakukan mengenai satu komponen tunggal mana pun, seperti
pesan, faktor-faktor lainnya mungkin tidak konklusif, sehingga usulan apa pun
sebaiknya dipandang secara skeptis.
SALURAN
Jalur komunikasi merupakan alat untuk menyebarkan informasi. Schramm
(1973) mengelompokkan atau membedakan saluran berdasarkan enam dimensi:
1. Pancaindra yand dipengaruhi; komunikasi tatap muka membuatnya
mungkin untuk menggunakan seluruh pancaindra, sementara media yang
berbeda menggunakan subkelompok dari pancaindra ini dalam kombinasi
untuk menghasilkan dampak diferensial terhadap penerima.
2. Peluang untuk umpan balik; peluang pertukaran informasi dua arah
maksimal dalam komunikasi tatap muka. Pada umumnya, umpan balik
dibutuhkan untuk memastikan komunikasi yang efektif dan untuk
memahami informasi yang disampaikan. Dengan demikian, dalam
penyajian laporan keuangan harus terkandung di dalamnya metode umpan
balik.
3. Besarnya kendali penerima; terdapat sejumlah besar kendali dalam
interaksi interpersonal. Ketika menggunakan media cetak, penerima dapat
membaca dengan kecepatan mereka sendiri dan membaca kembali bagian-
bagian yang penting atau terperinci. Penerima memiliki sedikit kendali
terhadap media siaran, kecuali mereka merekam program tersebut,
semakin besar kendali pengguna, semakin besar pembelajaran.
4. Jenis pengodean pesan; interaksi tatap muka memungkinkan penggunaan
petunjuk-petunjuk non verbal. Hal ini tidak terlalu berlaku untuk media
video, film, dan terutama media cetak. Akan tetapi, media cetak lebih baik
dalam menyampaikan ide-ide abstrak seperti kebijakan manajemen. Media
audiovisual adalah media yang lebih kuat untuk menyajikan informasi
konkret.
5. Kekuatan multiplikatif; system komunikasi massa dapat dengan efesien
dan cepat mencapai banyak penerima yang tersebar. Saluran-saluran
interpersonal dapat mencapai peneriima ini hanya dengan usaha yang
besar dan periode waktu yang relatip lama.
6. Pelestarian pesan; keunggulan dari media massa adalah catatan permanen
yang tidak ada dalam interaksi tatap muka. Secara tradisional, keunggulan
ini hanya terbatas pada media cetak. Tetapi, dengan pita dan pirinngan
audio dan video serta system manajemen informasi yang berbasis
komputer, kapasitas ini telah diperluas ke media elektronik.
Pemahaman materi tertentu dapat diperbaiki dengan penggunaan jaringan
selain media cetak. Lebih lanjut lagi, cara untuk meningkatkan pemahaman adalah
melalui penyajian materi secara serempak menggunakan saluran yang
berbeda. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan penerima untuk menggunakan
lebih dari satu pancaindra pada waktu yang bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai