Anda di halaman 1dari 4

2.3.

Konsep Askep Skizofrenia dengan Resiko Perilaku Kekerasan


2.3.1. Pengkajian
Pengkajian sebagai tahap awal dalam proses keperawatan yang meliputi
pengumpulan data, Analisa data, dan perumusan masalah. Data yang dikumpulkan
adalah data secara holistik, meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual[ CITATION Yus15 \l 1033 ]
Pengkajian pasien resiko perilaku kekerasan :
1) Identitas pasien : Nama, Umur, Alamat, Pendidikan, Agama, Status,
Pekerjaan, Jenis Kelamin
a. Umur : Menurut penelitian[ CITATION Pan15 \l 1057 ], Umur yang
beresiko mengalami gangguan jiwa dengan resiko perilaku kekerasan
adalah usia 22-40 tahun.
b. Jenis kelamin : Menurut penelitian [ CITATION Wah16 \l 1057 ] , jenis
kelamin laki-laki lebih beresiko mengalami gangguan jiwa atau
skizofrenia.
c. Status perkawinan : Status seseorang yang belum kawin lebih berisko
menegalami gangguan jiwa di bandingkan status yang belum kawin
karena dalam sebuah hubungan perkwinan mengalami pertukaran ego
sehingga tercapai kedamaian, perhatian dan kasih sayang sangat
fundamental bagi pencapaian suatu hidup yang berarti dan
memuaskan [ CITATION Wah16 \l 1057 ].
d. Pendidikan : Menurut [ CITATION Wah16 \l 1057 ], seseorang yang
berpendidikan rendah lehih beresiko mengalami gangguan jiwa karena
kurangnya pengetahuan tentang gangguan jiwa.
e. Pekerjaan : Seseorang yang tidak bekerja akan lebih mudah
mengalami setress dan depresi dalam dirinya sehingga memicu
terjadinya gangguan jiwa [ CITATION Wah16 \l 1057 ].
2) Keluhan utama atau alasan masuk :
Pasien mengalami gangguan perilaku dan emosi di sertai hiilangnya
kendali, melukai diri, bunuh diri atau membiarkan diri dalam bentuk
penelantaran diri. Sedangkan pada orang lain adalah tindakan agresif
yang ditujukan untuk melukai atau membunuh orang lain [ CITATION
Yus15 \l 1033 ] : Data Primer, Data sekunder, Keluhan Utama Saat
Pengkajian.
3) Riwayat Penyakit Sekarang ( Faktor Presipitasi )
4) Riwayat penyakit dahulu :
Pada pasien gangguan jiwa yang dahulunya memeliki riwayat gangguan
jiwa, dapat menyebabkan kekambuhan pada pasien tersebut karena
tidak patuh minum obat dan tidak melakukan kegiatan terapi yang di
anjurkan.
5) Riwayat penyakit keluarga :
Faktor genetik dari keluarga yang ada riwayat gangguan jiwa dapat
menjadi pemicu gangguan jiwa pada keturunan selanjutnya [ CITATION
Wah16 \l 1057 ].
6) Pengkajian Psikososial :
Genogram, Konsep Diri, Hubungan Sosial
7) Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum, Kesadaran, Tanda Vital, Ukur, Keluhan Fisik
8) Status Mental :
Penampilan, Pembicaraan, Aktifitas Motorik atau Psikomotor, Mood
dan Afek, Interaksi selama Wawancara, Persepsi Sensorik, Proses Pikir,
Kesadaran, Memori, Tingkat Konsentrasi dan Berhitung, Kemampuan
Penilaian, Daya Tilik Diri,
9) Kebutuhan Persiapan :
Kemampuan Klien Memenuhi Kebutuhan, Kegiatan Kehidupan Sehari
– hari, Kemampuan lain – lain, Sistem Pendukung
10) Mekanisme Koping :
11) Masalah Psikososial dan Lingkungan :
Masalah dengan dukungan Kelompok, Masalah beruhubungan dengan
Lingkungan, Masalah dengan Pendidikan, Masalah dengan Pekerjaan,
Masalah dengan Perumahan, Maalah dengan Ekonomi, Masalah
dengan pelayanan Kesehatan
12) Aspek Pengetahuan :
13) Aspek Medis :
Diagnosa, Terapi
2.1.6. Pemeriksaan Penunjang
Pada dasarnya tidak terdapat suatu pemeriksaan penunjang sederhana yang dapat
membantu menegakkan diagnosis skizofrenia. Berikut pemeriksaan yang dapat
dilakukan pada pasien dengan Skizofrenia, misalnya untuk menilai gejala – gejala
tertentu, yang beberapa dapat digunakan untuk menilai perbaikan akibat terapi.
a) Pemeriksaan menggunakan instrumen
1) Pemeriksaan Gejala Positif dan Negatif
Skala – skala yang digunakan untuk mengukur gejala positif dan negatif pada
Skizofrenia di antaranya adalah positive and negative syndrome scale
(PANSS), Scale for the Assessment of Negative sympyoms (SANS), dan Scale
for the Assessment of positive symptomps (SAPS).
2) Pemeriksaan Neurokognisi
Pasien dengan Skizofrenia biasanya akan memiiki hasil tes kognisi yang buruk.
Continuous performance Test (CPT) adalah salah satu standar pemeriksaan
gangguan atensi pada pasien dengan Skizofrenia.
3) Pemeriksaan proyektif dan Kepribadian
Terdapat beberapa tes proyeksi, misalnya tes Thematic Appereption Test. Jika
tes ini dilakukan pada pasien dengan Skizofrenia akan mendapatkan hasil yang
menggambarkan ide – ide. Namun pemeriksaan ini saja juga tidak dapat
menegakkan diagnosis Skizofrenia.
b. Brain Imaging
c. Pemeriksaan Mata

Anda mungkin juga menyukai