BAB II Landasan Teori PDF
BAB II Landasan Teori PDF
LANDASAN TEORI
mutlak agar guru bisa menjalani proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran
kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan
28
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional …., 69.
18
19
yaitu:
1. Keterampilan Bertanya
mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa.29 Cara untuk mengajukan
suatu hal yang tidak mudah. Oleh sebab itu seorang guru hendaknya
pembelajaran.
29
Suwarna et. all., Pengajaran Mikro (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), 72.
30
Buchari Alma, et. all. , Guru Profesional (Bandung: Alfabeta, 2009), 26.
20
c. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa serta menuntun siswa untuk
menentukan jawaban.
yang menyenangkan.
diperhatikan adalah:
pertanyaan dari tingkat yang paling rendah menuju tingkat yang lebih
31
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi …, 34.
32
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional …, 70.
33
Suwarna et. all., Pengajaran Mikro, …, 74.
21
sintesis.
pemantul.34
penguatan.36
34
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional …, 74-77.
35
Suwarna et. all., Pengajaran Mikro…,77.
36
Marno dan Idris, Stategi, Metode, Dan Teknik Mengajar Menciptakan Keterampilan Mengajar
yang Efektif & Edukatif (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 130.
22
Ada dua jenis komponen penguatan yang bisa diberikan oleh guru,
yaitu:
a. Penguatan Verbal.
berbesar hati sehingga ia akan merasa puas dan terdorong untuk lebih
aktif belajar. Misalnya: pintar sekali, bagus, betul, tepat sekali, dan
lain-lain.
b. Penguatan Nonverbal.
37
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran …, 37.
38
Ibid..., 37.
39
Marno dan Idris, Stategi, Metode, Dan Teknik …, 133.
40
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran..., 37.
23
kebudayaan setempat.
jawaban hanya sebagian yang benar. Dalam hal ini guru tidak boleh
41
JS. Husdarta dan Yudha M. Saputra, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan (Bandung: Alfabeta, 2013), 84.
24
ketulusan;
ditampilkan;
keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru. Karena subyek didik
42
Moh. Uzer Usman, menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 81-82.
43
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional …, 78.
44
Suyono dan Hriyanto, Belajar dan Pembelajaran teori dan konsep dasar (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), 227-228.
25
untuk:
dibicarakan.
mental.
dan
45
Marno dan Idris, Stategi, Metode, Dan Teknik …, 139.
46
Suyono dan Hriyanto, Belajar dan Pembelajaran …, 228.
47
Suwarna et. all., Pengajaran Mikro…, 84-85.
48
Suyono dan Hriyanto, Belajar dan Pembelajaran..., 139-140.
26
dengan tujuan yang hendak dicapai. Penggunaan variasi yang wajar dan
variasi dalam metode dan gaya mengajar guru, variasi penggunaan media,
volume suara;
model;
tidak terkendali, guru dapat berdiri diam tanpa suara untuk beberapa saat
49
Suwarna et. all., Pengajaran Mikro…, 87-89.
50
Suyono dan Hriyanto, Belajar dan Pembelajaran …, 229.
27
sebagainya, hal ini harus dilakukan secara wajar dan tidak menimbulkan
sebagainya;
auditori).
28
(audio visual).
4. Keterampilan Menjelaskan
benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum
51
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional …, 80.
29
e. Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat
a. Perencanaan
peserta didik.
b. Penyajian
1) Bahasa yang diucapkan harus jelas dan enak didengar, tidak terlalu
keras dan tidak terlalu pelan, tapi dapat didengar oleh seluruh peserta
didik.
52
Ibid., 80.
30
4) Bila ada istilah-istilah khusus atau baru, berilah definisi yang tepat.
keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai dan dilatih oleh para guru
guru dalam membuka dan menutup pelajaran mulai dari awal hingga akhir
pelajaran.
prakondisi siswa agar minat dan perhatiannya terpusat pada apa yang
awal jam pelajaran, tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan inti
53
Ibid., 81.
54
Suwarna et. all., Pengajaran Mikro…, 66.
55
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi …, 42.
31
b. Menimbulkan motivasi
antara lain:
siswa
Cara memberikan acuan atau struktur dapat dilakukan guru antara lain
dengan:
batas tugas
56
Suwarna et. all., Pengajaran Mikro..., 66.
57
Marno dan Idris, Stategi, Metode, Dan Teknik …, 83-89.
32
d. Menunjukkan kaitan
pembelajaran, yaitu:
berurutan.58
Tujuan umum membuka pelajaran adalah agar proses dan hasil belajar
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Efektifitas proses dapat dikenali
belajar yang maksimal. Sedangkan efektivitas hasil dapat dilihat dari taraf
58
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional …, 88.
59
Marno dan Idris, Stategi, Metode, Dan Teknik …, 77.
33
1) Mendemonstrasikan keterampilan
60
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi …, 43.
61
Suwarna et. all., Pengajaran Mikro …, 67-68.
62
Ibid., 67.
34
sebagai berikut:
f. Menutup diskusi.64
berikut:
63
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional …, 89.
64
Ibid., 89.
35
perbedaan pendapat.
berpartisipasi.
2) Tindak lanjut.
65
Ibid., 90-91.
36
dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta
untuk:69
pembelajaran.
tujuanpembelajaran.
66
Ibid., 91.
67
Suwarna et. all., Pengajaran Mikro…,, 82.
68
Moh. Uzer Usman, menjadi Guru Profesional…, 97.
69
Ibid..., 82-83.
37
guru hadir bersama mereka dan tahu apa yang mereka perbuat. Kesan
pernyataan.71
2) Memberi perhatian,
yaitu:72
70
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional …, 91-92.
71
Suwarna et. all., Pengajaran Mikro…, 83.
72
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional …, 99.
38
hendaknya guru memberi teguran secara tegas dan jelas namun tetap
6) Memberi penguatan,
laku wajar.
39
yang optimal.
sistematis.
timbul.
73
Suwarna et. all., Pengajaran Mikro…, 84.
40
setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru
dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.74
dilakukan dengan:
kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang disampaikan
B. Motivasi Belajar
Motivasi belajar berasal dari dua kata yaitu “motivasi” dan “belajar”,
membahas satu persatu apa yang dimaksud dengan motivasi dan belajar.
74
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan…., 92.
75
Ibid., 92.
41
diri seseorang untuk menjalani proses perubahan tingkah laku yang ditandai
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
76
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2006), 223.
77
Abdul Rahman Saleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif
Islam (Jakarta: Prenada Media, 2005), 132.
78
JS. Husdarta dan Yudha M. Saputra, Belajar dan Pembelajaran …, 2-3.
79
Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2008), 126.
42
dorongan dari luar untuk berprestasi setinggi mungkin (tidak cepat puas
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dan dalam kegiatan
belajar mengajar akan berhasil baik, kalau siswa memiliki ciri-ciri seperti di
atas.
80
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar…., 83.
43
harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak
d. Disamping itu terdapat fungsi lain dari motivasi yaitu sebagai pendorong
menunjukkan hasil yang baik pula, atau dengan kata lain itensitas
prestasinya.81
dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu”.82
81
Ibid., 85.
82
Ibid., 89.
44
(a) Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
(b) Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan
keinginan untuk maju (c) Adanya keinginan untuk mencapai prestasi
sehingga mendapat dukungan dari orang-orang penting, misalkan
orang tua, saudara, guru, atau teman-teman, dan lain-lain sebagainya.
(d) Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang
berguna bagi dirinya, dan lain-lain.83
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar.84 Seperti pujian, peraturan, tata tertib,
teladan guru, orangtua dan lain sebagainya. Sebagai contoh seseoarang itu
belajar, karena tahu bahwa besok paginya akan ujian dengan harapan
mendapat nilai baik sehingga akan dipuji oleh orang tua atau temannya. Jadi
dia belajar bukan karena ingin mengetahui sesuatu namun karena ingin
mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah.Oleh karena itu,
C. Hasil Belajar
Kata hasil belajar terdiri dari dua suku kata yaitu “hasil” dan “belajar”.
83
Baharuddin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran …, 23.
84
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar …, 90-91.
85
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 44.
45
Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari belajar.
Freire yang dikutip oleh Mujamil Qomar “belajar adalah sebuah bentuk
ulang (rewriting), dan ini merupakan tugas seorang subyek bukan obyek.”
Begitu juga menurut Ivan Illich yang dikutip oleh Mujamil Qomar:
individu yang belajar yang disini dimaksud dengan hasil belajar. Menurut
mata pelajaran yang lazim ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang
86
JS. Husdarta dan Yudha M. Saputra, Belajar dan Pembelajaran …, 2-3.
87
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), 126.
88
Mujamil Qomar, Kesadaran Pendidikan …,72-73.
89
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, …, 45.
46
saat proses pembelajaran erat sekali kaitannya dengan hasil belajar. Dalam
proses pembelajaran hasil belajar merupakan salah satu tujuan yang ingin
dicapai dan juga salah satu indikator dari mutu pendidikan. Hasil ini dapat
belajar yang optimal pula. Proses maupun hasil belajar yang baik akan
karena itu, agar proses dan hasil belajar siswa optimal, maka mulai dari
hasil belajarnya.
90
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 2001), 895.
91
T Tu’u, Penerapan Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa (Jakarta: Gramedia Sarana,
2004), 75.
92
Hamzah B. Uno, Assesment Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 9-10.
47
93
pendidikannya. Hasil belajar perlu dievaluasi dengan tujuan sebagai
cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai
dilaksanakan.94
Secara garis besar Bloom membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yakni
penalaran.
gerakan fisik.
93
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, …, 46-47.
94
Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan, Teori dan Aplikasi dalam
Proses Pembelajaran (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 217.
95
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar …, 22.
96
Ibid., 22.
48
pada hakikatnya hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi
tiga ranah yaitu kognitif, psikomotor, dan efektif yang terjadi setelah
kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah tingkah laku; atau tanggapan yang
tidak selalu baik ada saja hal-hal yang mengakibatkan kegagalan ataupun
maupun hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor
internal (faktor dari siswa), faktor eksternal (faktor dari luar siswa).98 Kedua
yang dicapai.
97
Depdiknas, Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik (Jakarta: Dirjen Mendiknasmen
Pendidikan Nasional, 2008), 17.
98
Indah Khomsiyah, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: Teras, 2012), 89.
49
a. Faktor Internal
a. Faktor Fisiologis
tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat
b. Faktor Psikologis
99
Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2010), 19.
100
Indah Khomsiyah, Belajar dan Pembelajaran, …, 90.
101
Ibid., 90.
102
Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, …., 20.
50
103
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, …., 182-183.
104
Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, …, 20-21.
105
Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan, …., 101.
106
Agus Zaenul Fitri, Pendidikan Karakter berbasis Nilai dan Estetika di Sekolah (Jogjakarta: Ar
Ruzz Media, 2012), 168.
107
Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, …, 24-25.
51
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan Sosial
108
Ibid., 25.
109
Ibid., 26.
52
2) Lingkungan Nonsosial
sebagainya.
110
Ibid., 26-27.
111
Ibid., 27-28.
112
Indah Khomsiyah, Belajar dan Pembelajaran, …, 97.
113
Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, …., 27-29.
53
Hasil belajar menurut Bloom secara garis besar terbagi menjadi tiga
a. Ranah Kognitif
masalah.115
b. Ranah Afektif
bila orang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. 116 Tipe
hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku
sosial.117
114
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar …, 22
115
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, …, 50.
116
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar …, 28.
117
Ibid., 30.
54
c. Ranah Psikomotor
pada hasil belajar ranah kognitif, karena sesuai dengan focus yang dijadikan
tolak ukur adalah mengenai keterampilan dasar mengajar guru dan motivasi
belajar, perolehan hasil belajar dari ranah kognitif diperoleh dari nilai raport
siswa.
keterampilan dasar mengajar guru merupakan syarat mutlak agar guru bisa
118
Ibid., 30.
119
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional …, 69.
55
bukan hanya cukup memahami materi yang harus disampaikan, akan tetapi
keterampilan yang lain. Artinya seorang guru tidak hanya tahu tentang what
yang natinya akan memotivasi siswa untuk lebih giat dalam belajar. Karena
motivasi belajar juga mempunyai peran yang sangat penting dalam proses
pembelajaran dan harus ada dalam diri siswa, kegiatan pembelajaran tidak
akan berjalan bila dalam diri siswa tidak ada kemauan atau dorongan untuk
2. Hubungan antar variabel motivasi belajar siswa (X2) dengan hasil belajar
(Y).
proses pembelajaran dan harus ada dalam diri siswa, karena kegiatan
pembelajaran tidak akan berjalan bila dalam diri siswa tidak ada kemauan
sesuatu”.120 Pada dasarnya motivasi belajar antara siswa yang satu terhadap
yang lainnya itu relatif berbeda, ada siswa yang memiliki motivasi belajar
120
Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi …,73.
56
tinggi dan ada yang rendah. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar,
dapat menjadi pilihan yang menarik untuk diteliti lebih lanjut karena
seharusnya ketiga hal itu memiliki hubungan yang sangat kuat dalam artian
semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin tinggi pula hasil
belajar siswa, sehingga ada hubungan yang erat antara ketiganya pada saat
siswa akan lebih meningkat karena adanya guru yang memiliki keterampilan
dasar mengajar yang baik dan adanya motivasi belajar siswa yang tinggi.
57
E. Penelitian Terdahulu
1. Lia Hanifatur Rahmi pengaruh sikap, pengaruh ketekunan dan loyalitas guru
PAI serta motivasi belajar terhadap prestasi belajar PAI siswa se-Kabupaten
Kabupaten Trenggalek.
Kabupaten Trenggalek.
Trenggalek.
Kabupaten Trenggalek.
e. Ada pengaruh sikap, ketekunan, loyalitas guru PAI dan motivasi terhadap
Persamaan Perbedaan
Penelitian
Penelitian Sekarang Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang
Terdahulu
Penelitian Teknik analisis Variabel X1 Variabel X
korelasional data sikap guru, X2 merupakan
Terdiri dari 2 menggunakan
ketekunan dan karakteristik
variabel X dan 1 statistik regresi Keterampilan
variabel Y ganda. X3 loyalitas guru Dasar Mengajar
Teknik analisis Penelitian PAI serta X4 Guru
data korelasional motivasi belajar Penelitian
menggunakan Salah satu dan Variabel Y korelasional
regresi ganda variabelnya sama- prestasi belajar Ada 2 variabel X
Salah satu sama motivasi dan 1 variabel Y
variabelnya belajar. PAI Penelitian berlaku
sama-sama Teknik Terdiri dari 4 pada seluruh mata
motivasi belajar pengumpulan data variabel X dan 1 pelajaran.
variabel Y
Teknik menggunakan Tempat penelitian
pengumpulan observasi, Lokasi tempat di MAN se-
data wawancara penelitian di Kabupaten Blitar.
menggunakan angket, dan Kabupaten
observasi, dokumentasi Tulungagung
wawancara
angket, dan
dokumentasi
2. Jurnal Publikasi oleh Mei Vita Dyah Retnani, Judul: Persepsi Siswamengenai
ttabel yaitu 3,116> 1,993 (α=5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu
0,003.
59
2013/2014. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,579 >
hasil uji F diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 9,768 > 3,124 pada taraf
Persamaan Perbedaan
Penelitian
Penelitian Sekarang Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang
Terdahulu
Variabel X Variabel X Variabel Y Variabel Y
merupakan merupakan merupakan merupakan hasil
salah satu karakteristik pencapaian prestasi belajar siswa yang
karakteristik Keterampilan belajar ekonomi diperoleh dari nilai
Keterampilan Dasar Mengajar yang diperoleh dari raport
Dasar Mengajar Guru nilai ulangan harian Penelitian berlaku
Guru Penelitian siswa pada seluruh mata
Penelitian korelasional Penelitian ini pelajaran.
korelasional Ada 2 variabel X dilakukan pada Teknik
Terdiri dari 2 dan 1 variabel Y pembelajaran pengumpulan data
variabel X dan 1 Teknik analisis ekonomi menggunakan
60
a. Ada korelasi yang positif dan sangat signifikan pujian dengan pencapaian
hitung lebih besar dari pada nilai pada tabel (0,877 > 0.254).
nilai hitung lebih besar dari pada nilai pada tabel (0, 912 > 0, 254).
c. Ada korelasi yang positif dan sangat signifikan sikap hangat antusias
menunjukkan bahwa nilai hitung lebih besar dari pada nilai pada tabel (0,
Persamaan Perbedaan
Penelitian
Penelitian Sekarang Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang
Terdahulu
Variabel X Variabel X Variabel Y merupakan Ada 2 variabel X
merupakan merupakan pencapaian prestasi dan 1 variabel Y
salah satu karakteristik belajar matematika Variabel Y
karakteristik Keterampilan yang diperoleh dari merupakan hasil
Keterampilan Dasar Mengajar nilai ulangan harian belajar siswa yang
Dasar Guru siswa diperoleh dari nilai
Mengajar Penelitian raport
Guru korelasional Penelitian ini dilakukan Penelitian berlaku
pada pembelajaran pada seluruh mata
Penelitian matematika pelajaran.
korelasional Terdiri dari 1 variabel X Teknik analisis
dan 1 variabel Y data menggunakan
Teknik analisis data statistik regresi
menggunakan korelasi ganda.
ganda Teknik
Teknik pengumpulan pengumpulan data
data menggunakan menggunakan
observasi, angket, dan angket dan
dokumentasi dokumentasi
Tempat penelitian di Tempat penelitian
MTs N Tunggangri di MAN se-
Kalidawir Tulungagung Kabupaten Blitar.
Mengajar Guru dalam bertanya dengan prestasi belajar siswa pada mata
62
hitung lebih besar dari pada nilai pada tabel (0,393 > 0, 195).
bahwa nilai hitung lebih besar dari pada nilai pada tabel (0, 206 > 0,
195).
c. Tidak ada korelasi yang positif dan signifikan antara Keterampilan Dasar
menunjukkan bahwa nilai hitung lebih besar dari pada nilai pada tabel (0,
d. Tidak ada korelasi yang positif dan signifikan antara Keterampilan Dasar
bahwa nilai hitung lebih besar dari pada nilai pada tabel (0, 123 > 0,
195).
bahwa nilai hitung lebih besar dari pada nilai pada tabel (0, 264 > 0,
195).
Persamaan Perbedaan
Penelitian Terdahulu Penelitian sekarang Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang
Sama-sama Sama-sama Sampel diperoleh Ada 2 variabel X
meneliti tentang meneliti tentang dari perwakilan dan 1 variabel Y
keterampilan keterampilan kelas X dan XI Populasi dan
dasar mengajar dasar mengajar Penelitian sampel diambil
guru guru dilakukan pada dari kelas X
Data tentang Data tentang pembelajaran Al Penelitian berlaku
keterampilan keterampilan Qur’an Hadits pada seluruh
dasar mengajar dasar mengajar Tempat penelitian mata pelajaran.
guru diperoleh guru diperoleh di MA Terpadu Al Teknik analisis
dari angket dari angket untuk Anwar Durenan data
untuk siswa siswa. Trenggalek menggunakan
Data tentang Data tentang Teknik statistik regresi
variabel Y variabel Y pengumpulan data ganda.
diperoleh dari diperoleh dari menggunakan Teknik
nilai raport nilai raport observasi, angket, pengumpulan
wawancara, dan data
dokumentasi menggunakan
Teknik analisis observasi,
data wawancara
menggunakan angket, dan
korelasi ganda dokumentasi.
Tempat penelitian
di MAN se-
Kabupaten Blitar.
64
5. Eko Nur Salim, studi korelasi antara kreativitas guru pai dan kemampuan
agama islam di smp negeri 3 demak. Hasil penelitian dalam penelitian ini
adalah:
antara kreativitas guru PAI dengan prestasi belajar PAI siswa, yaitu
diketahui rx1y = 0,461 dengan taraf signifikansi 0,01 (r tabel = 0,424) dan
tingkat kreativitas guru PAI maka semakin tinggi prestasi belajar siswa.
belajar siswa.
belajar PAI siswa. Hasil ini dapat dilihat dari nilai uji F yaitu 6,792
dengan taraf signifikansi 0,01 (F tabel = 2,904), dan pada uji regresi
kelas maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa bidang studi
Persamaan Perbedaan
Penelitian
Penelitian Sekarang Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang
Terdahulu
Penelitian Teknik analisis Variabel X1 Variabel X
korelasional data kreatifitas guru, merupakan
Terdiri dari 2 menggunakan X2 merupakan Keterampilan
variabel X dan statistik regresi bagian dari Dasar Mengajar
1 variabel Y ganda. keterampilan Guru
Teknik Penelitian dasar mngajar Penelitian
analisis data korelasional guru yaitu korelasional
menggunakan Terdiri dari 2 kemampuan Ada 2 variabel X
regresi ganda variabel X dan 1 mengelola kelas dan 1 variabel Y
Salah satu variabel Y dan Variabel Y Penelitian
variabelnya Salah satu prestasi belajar berlaku pada
sama-sama variabelnya PAI seluruh mata
tentang sama-sama Terdiri dari 2 pelajaran.
keterampilan tentang variabel X dan 1 Tempat
dasar keterampilan variabel Y penelitian di
mengajar guru dasar mengajar Lokasi tempat MAN se-
Teknik guru penelitian di Kabupaten
pengumpulan Teknik demak Blitar.
data pengumpulan
menggunakan data
observasi, menggunakan
angket, dan observasi,
dokumentasi angket, dan
dokumentasi
66
F. Kerangka Konseptual
1. Jika keterampilan dasar mengajar guru baik (X1), maka hasil belajar siswa
(Y) baik.
2. Jika motivasi belajar baik (X2), maka hasil belajar siswa (Y) baik.
3. Jika keterampilan dasar mengajar guru dan motivasi belajar siswa secara
bersamaan baik (X1 dan X2), maka hasil belajar siswa (Y) baik.
Keterampilan dasar
mengajar guru (X1)