Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

HK.01.07/MENKES/707/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI


KESEHATAN NOMOR HK.01.07/MENKES/659/2017 TENTANG FORMULARIUM
NASIONAL

Bahwa Formularium Nasional yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/659/2017 tentang Formularium Nasional perlu disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan hukum sesuai kajian pola
penyakit yang terjadi di masyarakat, ada beberapa perubahan terkait penggunaan obat antara
lain:
1. Ketentuan Sub Kelas Terapi Analgesik Narkotik Kelas Terapi Analgesik, Antipiretik,
Antiinflamasi Non Steroid, Antipirai diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
1. Fentanil
a) inj: Hanya untuk nyeri sedang hingga berat dan harus diberikan oleh tim medis yang dapat
melakukan resusitasi.
b) patch: Untuk nyeri pada pasien kanker yang tidak teratasi dengan analgesik non opioid
2. petidin
inj 50 mg/mL:
a) Hanya untuk nyeri sedang hingga berat pada pasien yang dirawat di Rumah
b) Tidak digunakan untuk nyeri kanker.
2. Ketentuan Sub Kelas Terapi Analgesik non Narkotik Kelas Terapi Analgesik, Antipiretik,
Antiinflamasi Non Steroid, Antipirai diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Paracetamol infus
Hanya untuk pasien di ruang perawatan intensif yang memerlukan analgesik berkelanjutan.
(faskes TK.3)
3. Ketentuan kelas terapi suplemen saraf
Tidak ada di formularium nasional obat citicolin injksi dan tablet.
4. Ketentuan Kelas Terapi Beta laktam Kelas Terapi Antiinfeksi, diubah sehingga berbunyi
sebagai berikut:
1. Cefixime
Hanya untuk pasien rawat inap yang sebelumnya mendapatkan antibiotik parenteral
sefalosporin generasi tiga atau sesuai hasil uji resistensi.
a. tab 100 mg 10 hari.
b. tab 200 mg 10 hari.
c. sir 100 mg/5 mL 1 btl/kasus.
5. Ketentuan Kelas Terapi Lain-Lain Kelas Terapi Antiinfeksi diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Meropenem
a. Hanya untuk terapi lini ketiga - untuk infeksi oleh kuman penghasil ESBL.
b. Tidak untuk profilaksis bedah, kecuali bedah jantung. Menunjukan bahwa meropenem adalah
satu-satunya antibiotik yang masih sensitif untuk bakteri penyebab infeksi.
4. Ketentuan Sub Kelas Terapi Antiangina Kelas Terapi Obat Kardiovaskular diubah sehingga
berbunyi sebagai berikut:
Amlodipin tab 5 mg untuk angina dengan bradiaritmia.
5 Ketentuan Sub Kelas Terapi Antihipertensi Sistemik Kelas Terapi Obat Kardiovaskular diubah
sehingga berbunyi sebagai berikut :
Telmisartan
a. Untuk pasien yang telah mendapat ACE inhibitor sebelumnya sekurangkurangnya 1 bulan dan
mengalami intoleransi terhadap ACE inhibitor yang dibuktikan dengan melampirkan resep
sebelumnya.
b. Disertai bukti eGFR < 30 mL/ menit/1,73 m2
Valsartan
a. Untuk pasien yang telah mendapat ACE inhibitor sebelumnya sekurang-kurangnya 1 bulan
dan mengalami intoleransi terhadap ACE inhibitor yang dibuktikan dengan melampirkan
resep sebelumnya
6. Ketentuan Kelas Terapi Antiagregasi Platelet Kelas Terapi Obat Kardiovaskular diubah
sehingga berbunyi sebagai berikut:
Cilostazol tab 100 mg hanya untuk kasus Peripheral Artherial Disease (PAD) dan pasien yang
terbukti telah resisten terhadap asam asetilsalisilat yang ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan
resistensi asam asetilsalisilat.
7. Ketentuan Sub Kelas Terapi Obat untuk Gagal Jantung Kelas Terapi Obat Kardiovaskular
diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
1. Candesartan untuk pasien yang telah mendapat ACE inhibitor sebelumnya sekurang-
kurangnya 1 bulan dan mengalami intoleransi terhadap ACE inhibitor yang dibuktikan dengan
melampirkan resep sebelumnya.
2. Spironolakton tab 25 mg

Anda mungkin juga menyukai