5 2
run off 5
4
7
6 depresi
retensi 11
lap. tak jenuh 3
9 1
8 1
12
lapisan jenuh 10 laut
sungai 1
(Eksfiltrasi)
intersepsi
perkolasi
• Akibat panas matahari maka terjadi penguapan /
evaporation di sungai / laut (1) dan penguapan
dari permukaan tanaman / transpiration (2) serta
penguapan dari permukaan tanah (3).
• Uap air ini diangkut oleh udara yang bergerak,
pada ketinggian tertentu akan dipadatkan
membentuk awan (4), kemudian dengan kondisi
alam yang memungkinkan dengan suhu yang
semakin dingin sehingga terkondensasi menjadi
butir air, menjadi hujan / precipitation (5).
• Air hujan yang jatuh di atas permukaan tanah
akan mengalir sebagai aliran permukaan /
overland flow / surface runoff (6), sementara
yang lainnya akan meresap ke dalam tanah /
infiltrasi / infiltration (7), meresap ke pepohonan
intersepsi (11).
• Apabila kondisi tanah memungkinkan, sebagian
air infiltrasi akan mengalir secara horizontal
sebagai aliran antara / interflow (8), sebagian
lagi tetap tinggal dalam massa tanah sebagai
moisture content dan sisanya akan mengalir
vertikal sebagai perkolasi / percolation (9) yang
akhirnya akan mencapai air tanah / ground water
flow (10).
Di atas Aliran
permukaan Permukaan
tanah
Infiltrasi Transpirasi
Lapisan ke laut
tak jenuh
Interflow
Perkolasi
Aliran Air
Lapisan
Tanah
jenuh
• Aplikasi ilmu hidrologi yaitu proses pengalihragaman
satu set masukan menjadi satu set keluaran melalui
satu proses dalam sistem hidrologi sbb. :
1. Presipitasi (Precipitation)
2. Evaporasi dan Transpirasi (Evaporation
and Transpiration).
3. Infiltrasi (infiltation).
4. Aliran Permukaan (Surface Stream Flow)
5. Aliran Air Tanah (Ground Water Flow).
Ahli Hidrologi harus mampu menafsir
kan data tentang semua proses tsb.
dan memperkirakan jumlah air yang
paling mungkin dalam peristiwa
banjir dan kekeringan yang paling
hebat.
RUMIT
Perlu pengertian tentang konsep dasar & unsur ilmu hidrologi yang
terkait ssl (Perubahan salah satu unsur diikuti perubahan unsur lainnya).
BANGUNAN HIDRAULIK :
ADA 3 PERTIMBANGAN :
• Jenis, sifat, karakteristik DAS
• Ketepatan penentuan model
• Risiko yang akan ditanggung
Bantar
NAMA DPS
• SESUAI DENGAN NAMA SUNGAI YBS. & DIBATASI OLEH TITIK
KONTROL (STA. HIDROMETRI)
• JIKA ADA TITIK KONTROL PENTING, NAMA DPS
DITANDAI DENGAN NAMA TITIK. KONTROL.
• TITIK KONTROL LAIN DI SEBELAH HULU DISEBUT SUB DAS
PENETAPAN BATAS DAS DARI PETA TOPOGRAFI
:
• Ditetapkan titik tertinggi di sekeliling sungai utama
– Kemudian dihubungkan satu sama lain
– Harus hati-hati, terutama :
• Untuk dataran rendah
• Untuk sungai yang mulai bercabang
• Re-check
– Mudah untuk sungai bagian hulu (beda elevasi
yang tajam), sulit untuk bagian hilir.
THE END
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
No Tujuan Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Referensi
Pembelajaran Waktu
4. Mahasiswa - Missing data. -Missing data dengan 2 x 50’ Buku a ,
dapat menjelas - Pengertian Rata-rata aljabar, b, c, d, e, f
kan tentang periode ulang. Perbandingan normal,
pengisian data - Menguji dan Reciprocal period,
hujan yang konsistensi data contoh soal.
hilang, periode hujan.
-- Pengertian periode
ulang, - Perhitungan
ulang.
konsistensi intensitas hujan.
- Penentuan -Menguji konsistensi
data curah data hujan dengan
rangkaian data
hujan, metode Double Mass
hujan.
intensitas dan Curve, contoh soal.
penentuan
-Perhitungan
rangkaian data
hujan. intensitas hujan
dengan cara : Talbot,
Ishiguro, Sherman.
-Contoh soal.
-Penentuan rangkaian
data curah hujan.