Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN ON JOB TRAINING

(OJT)

PELATIHAN VOKASI TANAMAN OBAT


SEBAGAI PESTISIDA BAGI PETUGAS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK .................................

1. ………………………
2. ………………………
3. ………………………
4. ………………………
5. ………………………
6. ………………………
7. ………………………
8. ………………………
9. ………………………
10.………………………

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) KETINDAN
MALANG
2019

KATA PENGANTAR

Do’a kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
menyelesaikan Laporan Kegiatan Praktek Lapang / On Job Training (OJT) pada
kegiatan Pelatihan Vokasi Tanaman Obat Sebagai Pestisida Bagi Petugas yang 
dilaksanakan tanggal 15 sampai dengan 19 Juli 2019 di BBPP Ketindan Malang, Jawa
Timur dapat berjalan dengan lancar.
Laporan Praktek Lapang / On Job Training (OJT) ini dibuat sebagai
pertanggungjawaban dalam melaksanakan kegiatan praktek lapang / On Job Training
(OJT) yang dilaksanakan di Pendowo II Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang.
Kegiatan praktek lapang / On Job Training (OJT) ini dirasakan sangat perlu karena
dapat meningkatkan tranfer informasi dan pengetahuan penyuluh pertanian dibidang
budidaya tanaman obat sebagai pestisida.
Kami berupaya secara maksimal dalam menyusun laporan praktek lapang / On
Job Training (OJT) ini namun untuk kesempurnaan laporan praktek lapang ini kami
harapkan saran dan masukan untuk perbaikan..
Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Lawang, Juli 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Keluaran

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANG/ ON JOB TRAINING (OJT)


A. Waktu dan Tempat
B. Peserta
C. Materi dan Narasumber
D. Metode

BAB III HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANG/ON JOB TRAINING (OJT)


A. Hasil Kegiatan Praktek Lapang/On Job Training
B. Hasil Kegiatan Unjuk Kerja

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran

BAB V PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I.
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kementerian Pertanian telah menetapkan arah dan kebijaksanaan
pembangunan pertanian Tahun 2015 – 2019 dalam usaha Peningkatan
Kedaulatan Pangan yang merupakan bagian dari agenda 7 Nawa Cita
(Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik). Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk
mengatur masalah pangan secara mandiri. Selanjutnya, dalam rangka
kedaulatan pangan, ketersediaan air merupakan faktor utama terutama untuk
meningkatkan dan memperkuat kapasitas produksi. Untuk tetap meningkatkan
dan memperkuat kedaulatan pangan, sasaran utama prioritas nasional bidang
pangan pertanian periode 2015-2019 adalah: a. Tercapainya peningkatan
ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri. Produksi
jagung diutamakan ditingkatkan dalam rangka swasembada agar kemandirian
dapat dijaga. Produksi kedelai diutamakan untuk mengamankan pasokan
pengrajin dan kebutuhan konsumsi tahu dan tempe. Produksi jagung ditargetkan
untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan dan pakan lokal. Produksi
daging sapi untuk mengamankan konsumsi daging sapi di tingkat rumah tangga,
demikian pula produksi gula dalam negeri ditargetkan untuk memenuhi
konsumsi gula rumah tangga. b. Terwujudnya peningkatan distribusi dan
aksesibilitas pangan yang didukung dengan pengawasan distribusi pangan untuk
mencegah spekulasi, serta didukung peningkatan cadangan beras pemerintah
dalam rangka memperkuat stabilitas harga. c. Tercapainya peningkatan kualitas
konsumsi pangan sehingga mencapai skor Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar
92,5 (2019). d. Terbangunnya dan meningkatnya layanan jaringan irigasi 600
ribu Ha untuk menggantikan alih fungsi lahan. e. Terlaksananya rehabilitasi 1,75
juta Ha jaringan irigasi sebagai bentuk rehabilitasi prasarana irigasi sesuai
dengan laju deteriorasi.
Sebagai negara dengan biodiversitas tertinggi ketiga di dunia, Indonesia
kaya dengan flasma nutfah dan tanaman yang berpotensi sebagai biofarmasi.
Tanaman yang diketahui dapat berfungsi sebagai obat bagi manusia, sejauh ini
juga dapat dijadikan sebagai obat bagi tanaman yang terserang hama dan
penyakit. Tanaman obat tersebut dapat berfungsi sebagai bakterisida, fungisida
moluskisida dan insektisida.
Banyaknya manfaat dari tanaman obat tersebut mendorong upaya untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan teknis dan sikap penyuluh pertanian
dibidang pembuatan pestisida nabati perlu dibekali melalui penyelenggaraan
pelatihan. Oleh karena itu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan Pelatihan Vokasi
Tanaman Obat sebagai Pestisida Nabati bagi Petugas.

B. TUJUAN PRAKTEK LAPANG/ON JOB TRAINING (OJT)


 Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap penyuluh pertanian
dibidang tanaman obat sebagai pestisida;.
 Menyiapkan petugas pendamping di lapangan untuk mendampingi petani
C. OUTPUT YANG DIHARAPKAN
Terlatihnya 30 (tiga puluh) orang penyuluh pertanian yang mempunyai
kompetensi Pelatihan vokasi tanaman obat sebagai pestisida bagi petugas.
BAB II.
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANG / ON JOB TRAINING (OJT)

A. WAKTU DAN TEMPAT


Praktek lapang / On Job Training (OJT) dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis
tanggal 17 – 18 Juli 2019 di Pendowo II Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang
Propinsi Jawa Timur.

B. PESERTA
Praktek Lapang / On Job Training (OJT) pada kegiatan Pelatihan vokasi tanaman
obat sebagai pestisida bagi petugas diikuti oleh 30 Orang, dengan rincian sebagai
berikut :
No Provinsi Kabupaten/Kota Jumlah (orang)
Mojokerto 2
Kediri 2
Blitar 2
Malang 2
Ponorogo 2
1. Jawa Timur
Pacitan 2
Lumajang 2
Pasuruan 2
Gresik 2
Pamekasan 2
Denpasar 1
Bangli 1
2. Bali Gianyar 1
Karangasem 1
Buleleng 1
Bima 1
3. NTB Dompu 1
Sumbawa 1
Kupang 1
4. NTT
Ende 1
Total 30

C. MATERI.
Materi pada saat kegiatan praktek lapangan / On Job Traing (OJT) adalah sebagai
berikut :
HARI
MATERI TEMPAT KEGIATAN
TANGGAL
Rabu, 1. Teknik Produksi Tanaman Pendowo II Kecamatan
17 Juli 2019 Obat Tajinan Kabupaten
2. Pestisida Organik Malang Propinsi Jawa
3. Pembuatan Pestisida Nabati Timur.

Kamis, 1. Aplikasi Pestisida Nabati Pendowo II Kecamatan


18 Juli 2019 2. Analisa Usaha Tani Tajinan Kabupaten Malang
Propinsi Jawa Timur.

D. METODE
Metode yang digunakan pada saat Praktek Lapang / On Job Traing (OJT) adalah:
 Wawancara dengan narasumber/responden;
 Pengamatan langsung;
 Praktek langsung.

BAB III.
HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANG/MAGANG
A. HASIL KEGIATAN PRAKTEK LAPANG/ON JOB TRAINING (OJT)

B. HASIL KEGIATAN UNJUK KERJA KOMPETENSI


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

B. SARAN

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai