Komple
Komple
“ULKUS DIABETIKUM”
Kelompok : 3
Disusun Oleh :
Septianti Eka Putri 09170000045
Hilman Fajar 09170000047
Deni Khoirul Ikhsan 09170000048
Namira Riyanto Putri 09170000051
Alfitriyani 09170000054
Diana Indah Sari 09170000056
Desvita Anasyah 09170000058
Dewi Arianti 09170000059
Evi Tri Wahyuni 09170000062
Mutiara 09170000064
Sandra Dewi Saraswati 09170000070
Adi Wardana 09170000075
Aprillia Komala Sari 09170000077
Dwi Dian Nitami 09170000078
Balqies Ariana 09170000079
Simion Bora Bolu 09170000083
Ainna Suryo Pranoto 09170000084
Firdanty Purwita Sari 09170000098
Putri Wahyu Wulandari 09170000103
Ardiansyah Zulfika R 09170000104
Bismillahirrohmaanirrohim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan YME. Karena berkat
rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Komplementer II di semester 5B
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1. Definisi Ulkus Diabetikum........................................................................3
2.2. Etiologi Ulkus Diabetikum........................................................................3
2.3. Klasifikasi Ulkus Diabetikum...................................................................4
2.4. Tanda dan Gejala Ulkus Diabetikum........................................................5
2.5. Pathway Ulkus Diabetikum.......................................................................6
2.6. Managemen Perawatan Luka Diabetic......................................................6
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1. Kesimpulan..............................................................................................12
3.2. Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Luka diabetes melitus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau
selaput lendir yang proses timbulnya dimulai dari cedera jaringan lunak kaki,
pembentukan fisura antara jari-jari kaki/didaerah kulit yang kering/pembentukan
sebuah kalus. Ulkus dapat berkembang menjadi kematian jaringan, yang apabila
tidak ditangani dengan baik secara intensif dapat menyebabkan gangren, yang
pada pende[ CITATION Puj12 \l 1057 ] rita diabetes melitus disebut dengan gangren
diabetik (Smeltzer and Bare, 2002).
Gangren diabetik merupakan suatu komplikasi yang ditimbulkan akibat
infeksi atau suatu proses peradangan luka pada tahap lanjut yang disebabkan
karena perubahan degeneratif atau perawatan yang kurang intensif, yang dikaitkan
dengan penyakit diabetes melitus. Infeksi pada kaki diabetes dapat terjadi pada
kulit, otot dan tulang yang umumnya dapat disebabkan oleh kerusakan dari
pembuluh darah, syaraf dan menurunnya aliran darah kedaerah luka (Erman,
1998).
Luka diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis, berbagai
perubahan kesehatan dapat menimbulkan gangguan baik fisik maupun psikologis.
Masalah fisik misalnya pasien kelelahan, poliuria, polidipsi, luka pada kulit yang
lama sembuh dan pandangan yang kabur (Brunner & Suddarth, 2002). Stres
psikologis dapat timbul ketika seseorang terdiagnosa mengalami luka diabetes
melitus yang ditandai oleh ketidakseimbangan fisik, sosial dan psikologis dan hal
ini berlanjut menjadi perasaan gelisah, takut, cemas bahkan depresi yang akhirnya
dapat memperberat keadaan sakitnya (Maramis, 2006).
Di Indonesia menurut terdapat 1785 penderita DM yang mengalami
komplikasi neuropati (63,5%), retinopati (42%), nefropati (7,3%), makrovaskuler
(16%), mikrovaskuler (6%), luka kaki diabetik (15%) (Purwanti, 2013).
Banyaknya komplikasi yang ditimbulkan, maka tindakan pencegahan yang dapat
1
dilakukan oleh penderita DM untuk mencegah timbulnya komplikasi, yaitu
dengan
2
3
melakukan kontrol kadar gula darah secara rutin, patuh dalam diit rendah gula,
pemeriksaan rutin gula darah, latihan jasmani, konsumsi obat anti diabetik, dan
perawatan kaki diabetik yang penting dilakukan oleh penderita diabetes mellitus
(Arisman,2011).
Munculnya luka pada kaki diabetik ditandai dengan adanya luka terbuka
pada permukaan kulit sehingga mengakibatkan infeksi sebagai akibat dari
masuknya kuman atau bakteri pada permukaan luka. Banyak faktor yang
mempengaruhi timbulnya luka kaki diabetik yang meliputi, riwayat DM ≥10
tahun, laki-laki perokok aktif, kadar glukosa darah yang tidak terkontrol,
gangguan penglihatan yang dapat berpengaruh pada kemampuan melakukan
perawatan kaki, polineuropati, trauma kaki (lecet), kekurangan latihan fisik,
pengetahuan tentang penyakit DM yang kurang, tidak maksimalnya kepatuhan
dalam pencegahan luka, kadar kolesterol ≥200mg/dl, kadar HDL ≤45mg/dl,
ketidak patuhan diit rendah gula, perawatan kaki yang tidak teratur, penggunaan
alas kaki yang tidak tepat, hal-hal tersebut dapat menjadi faktor pemicu timbunya
luka sebesar 99,9% dari kasus yang ditimbulkan (Hartini, 2009).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Ulkus Diabetikum?
2. Apa Etiologi Ulkus Diabetikum?
3. Apa Klasifikasi Ulkus Diabetikum?
4. Apa Tanda dan Gejala Ulkus Diabetikum?
5. Apa Pathway Ulkus Diabetikum?
6. Bagaimana Managemen Perawatan Luka Diabetic?
1.3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Ulkus Diabetikum.
2. Untuk Mengetahui Etiologi Ulkus Diabetikum.
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Ulkus Diabetikum.
4. Untuk Mengetahui Tanda dan Gejala Ulkus Diabetikum.
5. Untuk Mengetahui Pathway Ulkus Diabetikum.
6. Untuk Mengetahui Managemen Perawatan Luka Diabetic.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Ulkus Diabetikum
Luka diabetes (diabetic ulcers) sering kali disebut diabetes foot ulcers,
luka neuropati, luka diabetic neuropath (Maryunani, 2013).
Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki penderita diabetes,
dimana terdapat kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes mellitus yang tidak
terkendali. Kelainan kaki diabetes mellitus dapat disebabkan adanya gangguan
pembuluh darah, gangguan persyarafan dan adanya infeksi (Tambunan, 2007).
4
5
Penyakit DM
Penumpukan kadar
Glukosa yang berlebih
glukosa pada sel
Hiperglikemi tidak akan termetabolisasi
jaringan tertentu dan
habis secara normal
dapat mentransport
melalui glikosis
glukosa tanpa insulin
2. Debridement
Cara yang paling efektif dalam membuat dasar luka yang baik
adalah dengan metode autolysis debridement. Autolysis debridement
adalah suatu cara peluruhan jaringan nekrotik yang dilakukan oleh tubuh
sendiri dengan syarat utama lingkungan luka harus dalam keadaan lembab.
Pada keadaan lembab, proteolytic enzim secara selektif akan melepas
jaringan nekrosis dari tubuh. Pada keadaan melunak jaringan nekrosis
akan mudah lepas dengan sendirinya ataupun dibantu dengan surgical atau
mechanical debridement. Tindakan debridement lain yang biasa digunakan
adalah dengan cara biomechanical menggunakan magots atau larva. Larva
akan dengan sendirinya secara selektif memakan jaringan nekrosis
sehingga dasar luka menjadi merah.
3. Dressing
10
b. Hydrokoloid
11
Polyurethane Foam
Metcovazin
Silver dressing
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ulkus Diabetikum merupakanmerupakan komplikasi kronik dari Diabetes
Melllitus sebagai sebab utama morbiditas, mortalitas serta kecacatan penderita
Diabetes. Ulkus Diabetikum disebabkan oleh banyak faktor, termasuk deformitas,
neuropati sensori, kondisi kulit yang tidak sehat dan infeksi. Ulkus
Diabetikum diawali dengan infeksi superficial pada kulit penderita. Kadar glukosa
darah yang tinggi menjadi tempat strategis perkembangan bakteri.
3.2. Saran
Penderita DM memiliki lebih banyak faktor resiko untuk mempercepat meluasnya
luka dan lamanya penyambuhan luka. Oleh karena itu penanganan ulkus pada
klien diabetes harus dilakukan secara cepat dan tepat, untuk mengurangi
angka morbiditas, mortalitas serta kecacatan penderita Diabetes. Klien DM juga
harus meperhatikan dalam hal nutrisi, latihan fisik yang tepat, serta alas kaki yang
baik untuk mencegah terjadinya luka. Jika pada penderita DM terdapat luka kecil
di kaki segera bawa ke pelayanan kesehatan untuk mencegah meluasnya luka.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Dansinger, M. (2017). High Blood Sugar and Diabetes. Diambil kembali dari Webmd.com
Fields, L. (2015). Diabetes and Wound : Caring for Sores. Diambil kembali dari
Webmd.com
JB, R. (2016). Diabetes Care : Standards of medical care in diabetes. Diambil kembali dari
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26696680.
Kim, S. (2016). Diabetic Foot Pain And Ulcers : Causes and Treatment. Diambil kembali
dari Healthline.com
Noordiani. (2013). Pengetahuan dan Praktik Perawatan Kaki pada Klien Diabetes
Mellitus di Kalimantan Selatan.
Purwanti. (2013). Analisis Faktor Resiko Terjadinya Ulkus Kaki pada Pasien Diabetes di
RSUD DR Moewardi.
Smeltzer, B. &. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart Edisi 8
vol.3. Jakarta: EGC.