Kesesuaian peralatan
dan aksesibilitas
Langkah-langkah
untuk pembersihan, Manajemen bahan
untuk pencegahan
pemeliharaan dan yang dibeli
kontaminasi silang
pencegah
pemeliharaan
ISO TS 22002-1
Informasi Pertahanan
Prosedur makanan,
produk
penarikan Pergudangan biovigilance
dan
kembali dan
kesadaran
produk bioterrorism
konsumen
Konstruksi dan tata letak bangunan dan Tata letak bangunan, termasuk ruang
utilitas terkait : kerja dan fasilitas karyawan
Bangunan harus dirancang, dibangun dan Layout internal harus dirancang, dibangun dan
dipelihara dengan cara yang sesuai dengan sifat dipelihara untuk memfasilitasi kebersihan dan
operasi pengolahan manufaktur praktek yang baik
Mencakup: Mencakup:
• Lingkungan • Desain internal, tata letak, dan pola lalu lintas
• Pendirian Lokasi • Dinding struktur dan alat kelengkapan
• Lokasi Peralatan
• Fasilitas laboratorium
• Alasan dasar sementara atau perpindahan dan
penjualan mesin
• Penyimpanan makanan, bahan kemasan, dan
bahan kimia non-makanan
Pasokan udara, air, energi dan utilitas Jasa pendukung, termasuk limbah dan
lainnya pembuangan limbah
Peralatan yang kontak dengan makanan Untuk memastikan bahwa pemasok yang
harus dirancang dan dibangun untuk digunakan memiliki kemampuan untuk
memudahkan pembersihan, desinfeksi memenuhi persyaratan yang ditentukan
dan pemeliharaan
Mencakup:
Mencakup: • Pemilihan dan manajemen pemasok
• Desain higienis • Kebutuhan bahan masuk (raw
• Permukaan kontak produk ingredients / kemasan)
• Suhu kontrol dan monitoring
peralatan
• Pembersihan gedung, perkakas, dan
peralatan
• Pemeliharaan preventif dan korektif
Langkah-langkah untuk pencegahan
Pembersihan dan sanitasi
kontaminasi silang
Untuk menghindari terbentuknya sebuah Persyaratan untuk kebersihan pribadi dan perilaku
lingkungan yang kondusif untuk aktivitas hama sebanding dengan bahaya yang ditimbulkan
terhadap area proes atau produk harus diadakan dan
Mencakup: didokumentasikan
• Program kontrol hama
• Akses pencegahan Mencakup:
• Suaka dan Kutu • Fasilitas kebersihan personil dan toilet
• Pemantauan dan Deteksi • Staf Kantin dan Area Makan yang Ditunjuk
• Pemberantasan • Pakaian kerja dan pakaian pelindung
• Status kesehatan
• Penyakit dan Cedera
• Kebersihan personil
• Tingkah laku personil
Rework Prosedur penarikan kembali produk
Mencakup:
• Kontrol akses ISO TS 22002 Dokumen spesifik
yang diperlukan untuk mengatur
keamanan pangan sehingga pangan
yang dihasilkan aman dan tidak
menyebabkan penyakit.
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
GMP SSOP
GMP( Good Manufacturing Practices)
GMP atau cara pengolahan makanan yang baik
ialah suatu pedoman cara berproduksi makanan
yang baik dan benar
Tujuan GMP :
1. Semua proses produksi terkontrol dan Ruang lingkup GMP :
terkendali (PRODUK BERMUTU). 1. GMP Bangunan
2. Mencegah atau mengurangi kontaminasi 2. GMP Peralatan
produk, pencampuran dan kesalahan 3. GMP Karyawan
(PRODUK AMAN) 4. GMP Proses Produksi
3. Memiliki traceability (pelacakan terhadap
seluruh rangkaian proses produksi (PRODUK
TERKENDALI)
Titik Berat
GMP :
a. Keamanan produk
b. Kesehatan dan kebersihan (hygienitas) personil
c. Kontrol pengolahan produk, pengepakan dan penyimpanan
d. Pelatihan
e. Dokumentasi dan control dokumen
f. Desain bangunan dan perlengkapan/perlatan
g. Menghindari pemborosan
h. Metode pengolahan ulang
i. Prosedur complain dan penarikan produk
SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure)
SSOP merupakan pemeliharaan
dan program sanitasi terhadap
bangunan, fasilitas, dan peralatan Tujuan :
pabrik yang dilakukan secara 1. Menjamin bangunan, fasilitas dan
berkala, menjamin terhindarnya peralatan pabrik terawat dengan baik dan
kontaminasi terhadap makanan selalu dalam keadaan bersih.
2. Menjamin pabrik dan produk bebas dari
hama
3. Menjamin penanganan limbah dengan
baik
4. Memantau keefektifan prosedur
pemeliharaan dan sanitasi
8 Aspek SSOP
1. Keamanan air
2. Kebersihan permukaan yang kontak dengan
makanan
3. Pencegahan kontaminasi silang
4. Higiene karyawan
5. Pencegahan pencemaran
6. Bahan kimia
7. Kesehatan karyawan
8. Pengendalian hama
FSSC (Food Safety System Certification)
• Berdasarkan standar internasional ISO 22000 dan HACCP, FSSC adalah system
sertifikasi keamanan pangan untuk produsen makanan yang membantu
mengidentifikasi dan mengendalikan risiko keamanan pangan.
• FSSC adalah standar yang diterima secara global yang mencakup inspeksi,
pengawasan, dan sertifiksai untuk memastikan keamanan pangan perusahaan di
semua tahap makanan berdasarkan.
• Tujuan sertifikasi ini adalah untuk menyelarasakan persyaratan dan metode
sertifikasi untuk system kemanan pangan dalam rantai makanan untuk memberikan
sertifikat kemanan pangan yang dapat diandalkan yang sebanding dalam hal konten
dan ruang lingkup relevan.
• FSSC 22000 adalah standar yang diterbitkan oleh organisasi produksi makanan,
yang terdiri dari kombinasi standar ISO 22000 dan spesifikasi PAS 220.
FSSC (Food Safety System Certification)
• Standar FSSC 22000 memungkinkan
control terpisah dari berbagai tahapan Prinsip FSSC 22000 :
produksi, seperti persiapan, produksi, Situasi yang dapat menimbulkan risiko pada setiap
pengemasan, dan distribusi bahan tahap produksi harus diidentifikasi dan dievaluasi
makanan. (Analisis resiko).
• Standar FSSC 22000 telah menjadi salah Langkah-langkah yang harus diperhatikan haru
satu dari sedikit standar yang diakui oleh diambil di muka untuk situasi berisiko, ini berarti
GFIS (Global Food Safety Initiative). titik control dan risiko harus ditentukan di awal.
Semua proses produksi makanan harus
ditentukan. Dengan keta lain, asupan bahan baku,
penggunaan aditif, pemilihan bahan kemasan dan
karakteristik produk akhir harus ditentukan secara
rinci.
Semua proses dalam rantai makanan harus
dilacak.
Proses Serifikasi
Proses serifikasi umumnya sebagai berikut :
1. Implementasi ISO 22000 & PAS 220 (ISO 22002-1)
2. FSSC implementasi system manajemen keamanan pangan
22000.
3. Audit internal dan penutupan ketidaksesuaian
4. Sertifikasi oleh dewan, audit dalam lingkup yang tepat,
(kontrak yang ditandatangani)
5. Minor dan mayor ketidaksesuaian dan tindakan korektif
6. Laporan dan persetuajan dokumen. (Dengan logo FSS).
Manfaat FSSC 22000
1. Dapat membantu meningkatakan proses keamanan pangan denga
mengurangi risiko bahaya dan insiden.
2. Memastikan tanggung jawab kolektif semua karyawan dengan demikian
menrapkan system pengendalian diri yang efektif.
3. Memastikan produksi makanan dengan program prasyarat.
4. Meningkatkan kualitas bahan makanan
5. Untuk menciptakan disiplin dalam kegiatan produksi
6. Membuktikan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas tinggi, sehat dan
dapat diandalkan.
7. Membantu perusahaan untuk memasuki pasar dan membangun kemitraan
baru.
8. Meningkatkan reputasi, mendapatkan pelanggan, dan menambah laba.
Pasal 1
Ketentuan Umum
1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang
tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman.
2. Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu, dengan
atau tanpa bahan tambahan.
3. Pangan tercemar adalah pangan yang mengandung bahan beracun, berbahaya atau yang dapat
merugikan atau membahayakan kesehatan atau jiwa manusia; pangan yang mengandung cemaran yang
melampaui ambang batas maksimal yang ditetapkan; pangan yang mengandung bahan yang dilarang
digunakan dalam kegiatan atau proses produksi pangan; pangan yang mengandung bahan yang kotor,
busuk, tengik, terurai, atau mengandung bahan nabati atau hewani yang berpenyakit atau berasal dari
bangkai sehingga menjadikan pangan tidak layak dikonsumsi manusia; pangan yang sudah kedaluwarsa.
4. Cemaran adalah bahan yang tidak dikehendaki ada dalam makanan yang mungkin berasal dari
lingkungan atau sebagai akibat proses produksi makanan, dapat berupa cemaran biologis, kimia dan
benda asing yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
5. Cemaran biologis adalah cemaran dalam makanan yang berasal dari bahan hayati,
dapat berupa cemaran mikroba atau cemaran lainnya seperti cemaran protozoa dan
nematoda.
6. Cemaran mikroba adalah cemaran dalam makanan yang berasal dari mikroba yang
dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
7. Cemaran kimia adalah cemaran dalam makanan yang berasal dari unsur atau
senyawa kimia yang dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia, dapat
berupa cemaran logam berat, cemaran mikotoksin, cemaran antibiotik,
cemaran sulfonamida atau cemaran kimia lainnya.
9. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia.
JENIS DAN BATAS MAKSIMUM CEMARAN
DALAM MAKANAN
• Pasal 2 • Pasal 3
(1) Makanan yang diproduksi, (1) Cemaran yang diatur dalam
diimpor dan diedarkan di wilayah peraturan ini adalah cemaran
Indonesia harus memenuhi mikroba dan kimia.
persyaratan keamanan, mutu dan (2) Cemaran kimia sebagaimana
gizi pangan. dimaksud pada ayat (1) meliputi
(2) Persyaratan keamanan makanan logam berat, mikotoksin, dan
harus dipenuhi untuk mencegah cemaran kimia lainnya.
makanan dari kemungkinan adanya
bahaya, baik karena cemaran
biologis, kimia dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia.
• Pasal 4
Jenis cemaran dan batas maksimum cemaran pada
makanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 seperti
tercantum pada lampiran Peraturan ini.
Pengawasan Sanksi
• Pasal 5 • Pasal 6
(1) Pelanggaran terhadap Peraturan ini, dikenakan
(1) Pengawasan terhadap cemaran sanksi administratif berupa :
dalam makanan dilakukan oleh a. Peringatan tertulis;
Kepala Badan. b. Penarikan dari peredaran;
(2) Pengawasan sebagaimana c. Pemusnahan;
dimaksud pada ayat (1) termasuk d. Penghentian sementara kegiatan produksi,
impor dan distribusi;
penilaian keamanan makanan e. Pencabutan izin edar.
sebelum produk diedarkan (pre- (2) Selain dikenai sanksi administratif
market evaluation) dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
setelah produk diedarkan (post- dikenai sanksi pidana sesuai ketentuan Peraturan
market control) Perundang-undangan.
LAMPIRAN
TERIMA KASIH