20.askep Bunuh Diri MPKP
20.askep Bunuh Diri MPKP
MODUL IV - G
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI
Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien risiko bunuh diri. Saudara dapat mempelajari isi modul ini, mengerjakan latihan-
latihan sesuai panduan, sehingga saudara mampu menangani pasien yang berisiko bunuh
diri. Selamat mempelajari modul ini !
A. Tujuan Pembelajaran
B. Pengkajian
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk
mengakhiri kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh
diri, kita mengenal tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu:
Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya,
namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya
mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak
berdaya. Pasien juga mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang
menggambarkan harga diri rendah
Walaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan
ketat harus dilakukan. Kesempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan pasien untuk
melaksanakan rencana bunuh dirinya.
191
Berdasarkan jenis-jenis bunuh diri diatas dapat dilihat data-data yang harus dikaji pada
tiap jenisnya.
Jika ditemukan data bahwa pasien menunjukkan isyarat bunuh diri, masalah keperawatan
yang mungkin muncul adalah: Harga diri rendah. Bila saudara telah merumuskan
masalah ini, maka tindakan keperawatan yang paling utama dilakukan adalah
meningkatkan harga diri pasien (selengkapnya lihat modul harga diri rendah).
C. Diagnosa Keperawatan
Jika ditemukan data bahwa pasien memberikan ancaman atau mencoba bunuh diri,
masalah keperawatan yang mungkin muncul :
Bila saudara telah merumuskan masalah ini, maka saudara perlu segera melakukan
tindakan keperawatan untuk melindungi pasien.
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka
saudara dapat melakukan tindakan berikut:
1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang
aman
192
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali
pinggang)
3) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien
mendapatkan obat
4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi
pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
ORIENTASI
”Assalamu’alaikum A kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas di ruang Mawar ini,
saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.”
”Bagaimana perasaan A hari ini?”
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan selama ini. Dimana
dan berapa lama kita bicara?”
KERJA
“Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini A
merasa paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan diri? Apakah A
merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah A merasa
bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan
berkonsentrasi? Apakah A berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau
berharap bahwa A mati? Apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya,
bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?” Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh
dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien,
misalnya dengan mengatakan: “Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera
karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar
A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan A.”
”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.”
”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu muncul,
maka untuk mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan
ini dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan
pada perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.
”Saya percaya A dapat mengatasi masalah, OK A?”
TERMINASI
”Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin
bunuh diri?”
”Coba A sebutkan lagi cara tersebut”
”Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang”
( jangan meninggalkan pasien )
193
b. Tindakan:
1) Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan pernah
meninggalkan pasien sendirian
2) Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barang-barang
berbahaya disekitar pasien
3) Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun sendiri
4) Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara
teratur
KERJA
”Bapak/Ibu,A sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan sahabat
karibnya akibat bencana yang lalu, sehingga sekarang A selalu ingin mengakhiri
hidupnya. Karena kondisi A yang dapat mengakiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita
semua perlu mengawasi A terus-menerus. Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi
ya..pokoknya kalau alam kondisi serius seperti ini A tidak boleh ditinggal sendidrian
sedikitpun”
”Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat digunakan
A untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua barang-
barang tersebut tidak boleh ada disekitar A”. ” Selain itu, jika bicara dengan A fokus
pada hal-hal positif, hindarkan pernyataan negatif.
”Selain itu sebaiknya A punya kegiatan positif seperti melakukan hobbynya bermain
sepak bola, dll supaya tidak sempat melamun sendiri”
TERMINASI
”Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin
bunuh diri?”
”Coba bapak dan ibu sebutkan lagi cara tersebut”Baik, mari sama-sama kita temani A,
sampai keinginan bunuh dirinya hilang.
194
SP 3 Pasien: Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri
mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu sekarang kita akan
membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih B miliki. Mau
berapa lama? Dimana?”
KERJA
Apa saja dalam hidup B yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan
rugi kalau B meninggal. Coba B ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan B.
Keadaan yang bagaimana yang membuat B merasa puas? Bagus. Ternyata
kehidupan B masih ada yang baik yang patut B syukuri. Coba B sebutkan kegiatan
apa yang masih dapat B lakukan selama ini”.Bagaimana kalau B mencoba
melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-
apa saja yang B patut syukuri dalam hidup B? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik
dalam kehidupan B jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan (affirmasi). Bagus
B. Coba B ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih B miliki dan perlu disyukuri!
Nanti jam 12 kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik. Tempatnya
dimana? Baiklah. Tapi kalau ada perasaan-perasaan yang tidak terkendali segera
hubungi saya ya!”
ORIENTASI
”Assalamu’alaikum, B. Bagaimana perasaannyai? Masihkah ada keinginan bunuh
diri? Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri? Bagus! Sekarang kita akan
berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah yang selama ini timbul. Mau
berapa lama? Di saja yah ?”
196
KERJA
« Coba ceritakan situasi yang membuat B ingin bunuh diri. Selain bunuh diri,
apalagi kira-kira jalan keluarnya. Wow banyak juga yah. Nah coba kita diskusikan
keuntungan dan kerugian masing-masing cara tersebut. Mari kita pilih cara
mengatasi masalah yang paling menguntungkan! Menurut B cara yang mana? Ya,
saya setuju. B bisa dicoba!”Mari kita buat rencana kegiatan untuk masa depan.”
TERMINASI
Bagaimana perasaan B, setelah kita bercakap-cakap? Apa cara mengatasi masalah
yang B akan gunakan? Coba dalam satu hari ini, B menyelesaikan masalah dengan
cara yang dipilih B tadi. Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk
membahas pengalaman B menggunakan cara yang dipilih”.
ORIENTASI
”Assalamu’alaikum Bapak/Ibu. Bagaimana keadaan anak Bpk/Ibu?”
” Hari ini kita akan mendiskusikan tentang tanda dan gejala bunuh diri dan cara
melindungi dari bunuh diri.
”Dimana kita akan diskusi.Bagiaman kalau di ruang wawancara?” Berapa lama
Bapak/Ibu punya waktu untuk diskusi?”
KERJA
”Apa yang Bapak/Ibu lihat dari perilaku atau ucapan B?”
”Bapak/Ibu sebaiknya memperhatikan benar-benar munculnya tanda dan gejala
bunuh diri. Pada umumnya orang yang akan melakukan bunuh diri menunjukkan
tanda melalui percakapan misalnya “Saya tidak ingin hidup lagi, orang lain lebih
baik tanpa saya. Apakah B pernah mengatakannya?”
”Kalau Bapak / Ibu menemukan tanda dan gejala tersebut, maka sebaiknya Bapak /
Ibu mendengarkan ungkapan perasaan dari B secara serius. Pengawasan terhadap B
ditingkatkan, jangan biarkan dia sendirian di rumah atau jangan dibiarkan
mengunci diri di kamar. Kalau menemukan tanda dan gejala tersebut, dan
ditemukan alat-alat yang akan digunakan untuk bunuh diri, sebaiknya dicegah
dengan meningkatkan pengawasan dan memberi dukungan untuk tidak melakukan
tindakan tersebut. Katakan bahwa Bpk/Ibu sayang pada B. Katakan juga kebaikan-
kebaikan B!”
”Usahakan sedikitnya 5 kali sehari bapak dan ibu memuji B dengan tulus”
”Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya Bapak/Ibu mencari
bantuan orang lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah rujuk ke Puskesmas atau
rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih serius. Setelah
kembali ke rumah, Bapak/Ibu perlu membantu agar B terus berobat untuk
mengatasi keinginan bunuh diri.
TERMINASI
”Bagaimana Pak/Bu? Ada yang mau ditanyakan? Bapak/Ibu dapat ulangi kembali
cara-cara merawat anggota keluarga yang ingin bunuh diri?”
”Ya, bagus. Jangan lupa pengawasannya ya! Jika ada tanda-tanda keinginan bunuh
diri segera hubungi kami. Kita dapat melanjutkan untuk pembicaraan yang akan
datang tentang cara-cara meningkatkan harga diri B dan penyelesaian masalah”
198
SP 3 Keluarga: Melatih keluarga cara merawat pasien risiko bunuh diri/isyarat bunuh
diri
KERJA
“Sekarang anggap saya B yang sedang mengatakan ingin mati saja, coba bapak dan ibu
praktekkan cara bicara yang benar bila B sedang dalam keadaan yang seperti ini”
“Bagus, betul begitu caranya”
“Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada B”
“Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi B minum obat dan melakukan kegiatan
positifnya sesuai jadual?”
“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat B”
“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada B?”
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)
TERMINASI“
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat B di rumah?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak
dan ibu membesuk B”
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita
akan mencoba lagi cara merawat B sampai bapak dan ibu lancar melakukannya”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”
“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”
199
TERMINASI
“Bagaimanpak/bu? Ada yang belum kelas?” Ini jadual kegiatan harian B untuk
dibawa pulang. Ini surat rujukan untuk perawat K di puskesmas Indrapuri. Jangan
lupa kontrol ke puskesmas sebelum obat habis atau ada gejala yang tanpak. Silahkan
seloesaikan administrasinya.
200
Meningkatkan kemampuan
pasien dalam menyelesaikan
masalah
2. Ancaman bunuh diri Melindungi pasien Melibatkan keluarga untuk
3. Percobaan bunuh diri mengawasi pasien secara
ketat
201
E. Evaluasi
A Pasien
1 Menyebutkan cara mengamankan
benda-benda berbahaya
2 Menyebutkan cara mengendalikan
dorongan bunuh diri
3 Menyebutkan aspek positif diri
4 Menyebutkan koping konstruktif untuk
mengatasi masalah
5 Menyebutkan rencana masa depan
6 Membuat rencana masa depan
B Keluarga
1 Menyebutkan pengertian bunuh diri dan
proses terjadinya bunuh diri
2 Menyebutkan tanda dan gejala resiko
bunuh diri
3 Menyebutkan cara merawat pasien
dengan bunuh diri
4 Membuat jadual aktivitas dan minum
obat klien di rumah (discharge
planning)
5 Memberikan pujian atas kemampuan
pasien
202
proses terjadinya
3 Menjelaskan cara-cara merawat pasien risiko bunuh diri
Nilai SP I k
SP II k
1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien
dengan risiko bunuh diri
2 Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada
pasien risko bunuh diri
Nilai SP II k
SP III k
1 Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah
termasuk minum obat (discharge planning)
2 Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
Nilai SP III k
Total Nilai: SP p + SP k
Rata-rata
204
Terapi kelompok yang dapat dilakukan untuk pasien dengan bunuh diri adalah:
1. TAK stimulasi persepsi untuk harga diri rendah
a. Sesi 1: Identifikasi hal positif pada diri
b. Sesi 2: Melatih positif pada diri
2. TAK sosialisasi
205
Panduan secara lengkap untuk melaksanakan TAK tersebut diatas dan format
evaluasinya dapat dilihat pada Buku Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok