Anda di halaman 1dari 19

Pengantar keselamatan

& kesehatan kerja (K3)


Andreas W. Sukur

PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA


Outline study (Content list)
1. Sejarah keselamatan & kesehatan kerja
2. Definisi keselamatan & kesehatan kerja
3. Peranan perawat & dokter perusahaan
4. Gangguan kesehatan & penyakit akibat kerja
5. Penatalaksanaan penyakit akibat kerja
Pendahuluan

Setiap pekerjaan/aktifitas Perlu K3 yang harus terpadu semua


selalu ada risiko orang yang ada dalam lingkungan
kegagalan perusahaan/pekerjaan.

Salah satu risiko


pekerjaan adalah
kecelakaan kerja (work
accident), yang berakibat
kerugian (loss) melindungi keselamatan dan
kesehatan para
Pekerja & proses produksi
menjadi lancar
transisi dari masy. agraris
(low risk society) menuju
masy. industri (high risk
menekan risiko kerugian >
society).
peningkatan produktivitas
Filosofi K3 menurut International
Association of Safety Professional
• Safety is an ethical responsibility
• Safety is a culture, not a program
• Management is responsible
• Employee must be trained to
work safety
• Safety is a condition of
employment
• All injuries are preventable
• Safety program must be site
specific
• Safety is good business
Konsep K3

Konsep baru: Konsep lama :


1. Memandang kecelakaan bukan sebuah 1. Kecelakaan merupakan nasib sial dan
nasib. merupakan risiko yang harus diterima.
2. Kecelakaan pasti ada penyebabnya 2. Tidak perlu berusaha mencegah
sehingga dapat dicegah 3. Masih banyak pengganti pekerja
3. Penyebab: personal factors 80-85% dan 4. Membutuhkan biaya yang cukup tinggi
environmental factors 15 % sampai 20 %
5. Menjadi faktor penghambat produksi
4. Kecelakaan selalu menimbulkan kerugian
5. Peran pimpinan sangat penting &
menentu
Sejarah keselamatan & kesehatan kerja

Zaman prasejarah (desain


Abad pertengahan (sudah Abad 16 (Paracelcus
kapak & tombak yang
diberlakukan pembayaran memperkenalkan penyakit
proposional/tidak
bagi pekerja yang akibat kerja terutama
membahayakan
mengalami kecelakaan) pada pekerja tambang )
penggunanya)

Zaman babylonia (sarung Zaman Romawi (Lecretius Abas 18 (Ramazzini-


kapak, sudah mengenal dkk memperkenalkan penyebab penyakit akibat
berbagai peralatan untuk adanya gangguan kes. kerja adalah bahaya dalam
membantu pekerjaan, Karena terpapar bahan2 bahan yang digunakan &
peraturan hammurabi) toksik) gerakan pekerja)

Zaman mesir kuno (zaman


Zaman Yunani kuno
firaun-pekerjaan2 raksasa,
(Hipocrates menemukan
raja Ramses II membuat
adanya penyakit tetanus Continue next slide…
terusan mediterania-
pada awak kapal)
menyediakan tabib)
Era Manajemen K3 Era mendatang
Era Revolusi Industri Era industrialisasi

1. Penggantian Perkembangan Sejak 1950an- Tidak hanya sebatas


tenaga hewan ke pembuatan alt sekarang. Dimulai permasalahan k3
mesin uap pelindung diri, dari teori Heinrich pada pekerja dan
sebagai sumber safety device, yang meneliti industry, tetapi
energy. interlock & alat-alat penyebab mulai menyentuh
2. Penggunaan pengaman kecelakaan (80% aspek-aspek yang
mesin pengganti karena kelalaian sifatnya publik atau
tenaga manusia manusia) ► Frank masyarakat luas.
Bird (manajemen
3.Pengorganisasian merupakan
pekerjaan penyebab
4. Perkembangan terjadinya
teknologi- kecelakaan) ►
penyakit akibat berkembang
karbon dari sisa konsep
pembakaran keterpaduan
system manajemen
k3 akhir abad 20
(muncul ISO).
Pengertian Keselamatan &
Kesehatan kerja
Ridley, John (1983) yang dikutip
Kesehatan Kerja menurut joint oleh Boby Shiantosia (2000)
ILO/WHO Committee 1995 ialah
penyelenggaraan dan pemeliharaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
derajat setinggi-tingginya dari adalah suatu kondisi dalam
Keselamatan kerja adalah
kesehatan fisik, mental dan sosial Keselamatan yang bertalian dengan pekerjaan yang sehat dan aman
tenaga kerja di semua pekerjaan, baik itu bagi pekerjaannya,
mesin, pesawat, alat kerja, bahan
pencegahan gangguan kesehatan perusahaan maupun bagi
dan proses pengolahannya,
tenaga kerja yang disebabkan masyarakat dan lingkungan sekitar
landasan tempat kerja dan
kondisi kerjanya, perlindungan pabrik atau tempat kerja tersebut.
lingkungannya serta cara-cara
tenaga kerja terhadap resiko faktor- melakukan pekerjaan (Suma’mur)
faktor yang mengganggu kesehatan,
penempatan dan pemeliharaan K3 sebagai suatu ilmu pengetahuan
tenaga kerja di lingkungan kerja dan penerapannya dalam upaya
sesuai kemampuan fisik dan mencegah kecelakaan, kebakaran,
psikologisnya. peledakan, pencemaran, penyakit,
dan sebagainya
Dasar Hukum K3 “Undang- Undang No. 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja”

Melindungi dan Menjamin setiap


menjamin sumber produksi
keselamatan setiap dapat digunakan
tenaga kerja dan secara aman dan
orang lain di efisien.
tempat kerja.

Meningkatkan
kesejahteraan dan
produktivitas nasional.
Peranan Dokter & Perawat Perusahaan

Peran Dokter yaitu :


1. Pemeriksaan kesehatan sebelum ditempatkan di
Peran dokter tergantung dari tempat kerja, 2. Pemeriksaan kes. berkala, 3.
besarnya perusahaan, jenis pertolongan pertama pada kecelakaan, 4.
pekerjaan, pekerja, tempat kerja, & Identifikasi resiko, penilaian besar resiko, &
standar pelayanan kes yang tersedia pengendalian gangguan kes di tempat kerja, 5.
di lingkungan kerja. faktor2 lingkungan kerja yang mempengaruhi kes
kerja, 6. penyediaan alat pelindung diri dan
kolektif, 7. pengendalian dampak lingkungan, 8.
Tindakan rehabilitasi vokasional, 9. Pendidikan kes
& konseling, 10. pencatatan pelaporan kesehatan,
11. Penelitian epidemiologi di tempat kerja.
Dokter perusahaan harus :
 Mengetahui proses dan operasi produksi perusahaan
 Mengetahui unit proses & unit operasi produksi
perusahaan
 Mengetahui faktor2 bahaya lingkungan kerja dari
masing2 unit produksi, serta teknologi pengendalian
dan alat proteksi diri yang harus digunakan
 Mengetahui jenis pekerjaan & bahan yang digunakan
 Mengetahui tempat kerja dari dari tenaga kerja yang
berobat
 Memberikan informasi ke manajemen terkait poin 1-
5.
Manfaat yang diperoleh pengusaha

• Tenaga kerja • Terpeliharanya kesehatan


melaksanakan dengan tenaga kerja menurunkan
cermat & produktif. tingkat absen
• Efisiensi waktu, tenaga & • Menurunkan angka sakit
biaya. & kematian
• Meningkatnya efisiensi, • Menurunkan jumlah
moral & gairah kerja akan pekerja yang ingin pindah
meningkatkan pekerjaan
produktivitas • Jaminan kesehatan akan
• Menurunnya kecelakaan berdampak pada
kerja. hubungan baik pekerja
dengan pengusaha.
Perawat Perusahaan

Perawat
(membantu Dokter
dokter)
Fungsi Perawat Hiperkes
• Membantu dokter perusahaan • Membantu usaha perbaikan
dalam penyusunan rencana kerja kesehatan lingkungan dan
• Melaksanakan program kerja perusahaan
yang telah digariskan • Menyelenggarakan pendidikan
hiperkes dan keselamatan kerja
• Memelihara & mempertinggi
mutu pelayanan • Ikut mengambil bagian dalam
perawatan/pengobatan usaha keselamatan kerja
• Membantu dokter dalam • Mengumpulkan data dan
pemeriksaan kesehatan membuat laporan untuk statistic
• Ikut membantu menentukan & evaluasi
kasus-kasus penderita serta • Membantu penyelidikan
berusaha melakukan upaya kesehatan tenaga kerja
tindak lanjut.
• Ikut memelihara hubungan
• Ikut menilai keadaan kesehatan ketenagakerjaan yang harmonis
pekerja dalam perusahaan
Tugas Pokok Perawat Hiperkes
Tugas social &
Tugas Medis Teknis Tugas Administratif
Pendidikan
• Perawatan & • Memelihara • Kebersihan dalam
pengobatan administrasi fasilitas perusahaan
penyakit umum kesehatan (alat • Pendidikan (P3K
• Perawatan & kedokteran, obat, kepada tenaga kerja,
pengobatan pada alat p3k, pedoman, pendidikan
kecelakaan & serta majalah & kesehatan lainnya)
penyakit akibat kerja buku kesehatan) • Mencegah
• Menjalankan • Memilih, mendidik, kecelakaan
pencegahan & mengamati (penerangan
penyakit menular pekerjaan bawahan. pentingnya
dengan vaksin • Membuat catatan & pencegahan
• Pemeriksaan berkala laporan (rekam kecelakaan)
pekerja sebelum & medik)
sesudah bekerja
Gangguan kesehatan & penyakit akibat kerja

1. Kecelakaan kerja/ trauma mekanik (jatuh, terpeleset,


terpotong/terbentur/terjepit mesin)
2. Penyakit musculoskeletal (nyeri pinggang, hand arm vibration
syndrome)
3. Kanker akibat kerja (leukemia-terpajan benzene, kanker paru-
terpajan asbes, kanker hati-terpajan vinil klorida)
4. Penyakit akibat kerja karena factor fisik (kebisingan, radiasi)
5. Penyakit saluran pernapasan (pneumonitis, asma, granuloma
paru dll)
6. Penyakit kulit akibat kerja (iritasi, alergi, luka bakar)
7. Penyakit infeksi (HIV, hepatitis)
8. Penyakit jiwa akibat kerja (tertekan-alcohol, penyalahgunaan
obat-obatan, gangguan jiwa seperti neurosis & psikosis)
9. Gangguan reproduksi
Penatalaksanaan Penyakit akibat kerja

Pengobatan
Pemeriksaan
laboratorium
Pemeriksaan
fidik

Anamesis
pekerjaan
Deskripsi lingkungan tempat kerja > deskripsi
tentang bahan mentah yang dipakai, proses kerja,
produk yang dihasilkan > lama bekerja > deskripsi
tugas & jadwal > penggunaan APD > prosedur
pemeriksaan fisik sebelum masuk kerja > ada
pekerjaan lain, dll
Referensi
Harrianto R, 2013. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta:
EGC
Soedirman, Suma’mur, 2014. Kesehatan Kerja Dalam
Perspektif Hiperkes & Keselamatan Kerja. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Santoso S, 2004. Manajemen Keselamatan & Kesehatan
Kerja. Jakarta: PrestasiPustaka
Solihah Q, Kuncoro W, 2014. Keselamatan Kesehatan
Kerja. Jakarta: EGC
THANK YOU!
FOR YOUR ATTENTION
KAI ZEN # TAKEN FOR GRANTED

https://andreaswoitilasukur.wordpress.com/

Anda mungkin juga menyukai