Desinfektan adalah substansi kimia yang dipakai untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme
dengan menghalangi /merusaknya dan biasa digunakan pada benda-benda mati (Depkes RI, 1996).
Contoh desinfektan dalam kehidupan sehari-hari adalah cairan pembersih lantai (wipol, vernis,
soklin lantai, dll.), cairan pemutih pakaian (bayclin, soklin pemutih, proklin, kaporit, dll.), deterjen
(rinso, soklin, daia, dll.), dll. Antiseptik adalah substansi kimia yang dipakai untuk mencegah
pertumbuhan mikroorganisme dengan menghalangi /merusaknya dan biasa digunakan pada benda-
benda hidup/ tubuh. Contoh cairan antiseptik dalam kehidupan sehari-hari adalah detol, alkohol
70%, betadine, laserin, hand sanitaizer, sabun mandi, dll. Setiap cairan antiseptik dan disinfektan
mengandung bahan kimia anti mikroba berupa jamur, bakteri, virus dan mikroorganisme patogen
lainnya. Cairan-cairan tersebut memiliki konsentrasi yang berbeda-beda atau sama tergantung
peruntukkannya.
Cairan pemutih pakaian misalnya, mengandung bahan aktif natrium hipoklorit, NaOCl dengan kadar
5,25%. Rekomendasi WHO dan LIPI bahwa cairan ini dapat digunakan sebagai desinfektan apabila
diencerkan dengan kadar 0,05% s.d. 0,3%. Semakin tinggi kadarnya semakin kuat daya
disinfektannya. Namun demikian, zat natrium hipoklorit bersifat korosif terhadap bahan-bahan yang
terbuat dari logam atau marmer. Olehnya itu, penggunaan pada media berbahan logam atau
marmer sebaiknya menggunakan konsentrasi yang kecil, yaitu 0,05% s.d. 0,1%. Selain itu, setelah
aplikasi selama ± 10 menit, segera dibersihkan/diseka/dilap menggunakan tisu basah atau kain
bebas kuman yang dibasahi dengan sedikit air.
Antiseptik yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah cairan pembersih tangan.
Umumnya
cairan ini terdiri dari tiga komponen, yaitu alkohol 70% (etanol), hidrogen peroksida (H2O2) 0,01%
dan bahan pelembut tangan berupa vaselin, olievera, minyak kelapa murni (VCO), dll. Alkohol 70%
adalah bahan aktif yang akan menghilangkan mikroorganisme patogen, sementara itu hidrogen
peroksida berfungsimenghilangkan patogen dalam larutan berair.
1. Mcdonnell & Russell, Clinical Microbiology Reviews, Jan. 1999, Vol.12 No.1, p. 147–179
3. Goodyear, Brouillette, Tenaglia, Gore and Marshall, Journal of Applied Microbiology,2015, 119,
1245 – 1252
4. http://lipi.go.id/berita/Daftar-Sementara-Bahan-Aktif-dan-Produk-Rumah-Tangga-untuk-
Disinfeksi-Virus-Corona-Penyebab-COVID-
19/21979#
5. Patria, 2020. Panduan Disinfeksi.
6. Rutala, Weber, 2008. Guideline for Disinfection and Sterilization in Healthcare Facilities,
Healthcare Infection Control Practices
SOAL
Kasus 1.
La Dzaki diminta guru kimia untuk membuat dan menganalisis cairan desinfektan berbahan dasar
cairan pembersih pakaian. Jika konsentrasi bahan aktif dalam cairan pembersih pakaian tersebut
adalah 5,25% berupa natrium hipoklorit, hitunglah:
1. Volume air yang harus ditambahkan agar menghasilkan cairan disinfektan dengan konsentrasi
0,1% dan volume larutan 2 liter.
a. cairan pembersih pakaian jika volume cairan botol cairan adalah 250 mL,
Kasus 2.
Laboratorium Kimia SMAN 2 Kendari terdapat 1 liter etanol 96%. Wa Aira diberikan tugas oleh guru
biologi untuk membuat larutan etanol 70% yang akan digunakan dalam praktik Biologi.
1. Berapakah volume etanol 96% yang harus diencerkan oleh Wa Aira sehingga memperoleh larutan
2. Jika tidak tersedia akuades di laboratorium kimia, apakah Wa Aira dapat menggantikan dengan
3. Bagaimana prinsip kerja etanol 70%, sehingga mikroorganisme patogen dapat dimatikan oleh
Tugas diunggah pada laman tautan: bit.ly/kumpulantugas-antiseptik, sub folder: Tugas Desinfektan.
(Paling lambat hari senin, tanggal 13 April 2020 pukul 24.00 Wita)
JAWAB
KASUS 1
1. Dik: %1 = 5,25%
%2 = 0,1%
V2 = 2 L = 2000 mL
2. a. Dik: % = 5,25%
V = 250 mL
Peny:
% = mv x 100
m = 5,25 x 250100
m = 13,125 gram
Dik: % = 0,1%
V = 2L
Peny:
% = mv x 100
m = 2 gram
3. Dik: m = 2 gram
Mr NaOCl = 74,5
V=2L
Peny:
M = grmr x 1000mL
M = 274;5 x 10002000
M = 174,5 = 0,0134 M
KASUS 2
1. Dik: %1 = 96%
%2 = 70%
V2 = 1 L = 1000 mL
Penye:
%1 x V1 = %2 x V2
96 x V1 = 70 x 1
V1 = 7096
V1 = 0,729 L
V1 = 729 mL
= 1000 – 729
= 271 Ml = 0,271 L
2. Wa Aira tidak bisa mengganti akuades dengan pelarut lainnya karena akuades
digunakan sebagai pelarut bahan-bahan kimia padatan atau serbuk yang akan dibuat menjadi
larutan.
3. Prinsip kerja etanol 70% sehingga mikroorganisme pathogen dapat dimatikan ialah
cairan yang mengandung 70% etil alkohol (CH3CH2OH) dan 30% air. Etil alkohol (etanol)
membunuh mikroorganisme patogrn melalui 2 cara, yakni denaturasi protein dan pelarutan
membrane lemak. Dengan etanol 70%, maka kelarutan protein air menurun. Sedikit demi
Pelarutan membrane lemak, saat ada etanol membrane lipid mulai terpengaruh karena adanya