Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KIMIA KELAS XI MIPA OLIMPIADE

Selasa, 7 April 2020

Nama : Nurainun Mutia

ANTISEPTIK DAN DISINFEKTAN

Desinfektan adalah substansi kimia yang dipakai untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme
dengan menghalangi /merusaknya dan biasa digunakan pada benda-benda mati (Depkes RI, 1996).
Contoh desinfektan dalam kehidupan sehari-hari adalah cairan pembersih lantai (wipol, vernis,
soklin lantai, dll.), cairan pemutih pakaian (bayclin, soklin pemutih, proklin, kaporit, dll.), deterjen
(rinso, soklin, daia, dll.), dll. Antiseptik adalah substansi kimia yang dipakai untuk mencegah
pertumbuhan mikroorganisme dengan menghalangi /merusaknya dan biasa digunakan pada benda-
benda hidup/ tubuh. Contoh cairan antiseptik dalam kehidupan sehari-hari adalah detol, alkohol
70%, betadine, laserin, hand sanitaizer, sabun mandi, dll. Setiap cairan antiseptik dan disinfektan
mengandung bahan kimia anti mikroba berupa jamur, bakteri, virus dan mikroorganisme patogen
lainnya. Cairan-cairan tersebut memiliki konsentrasi yang berbeda-beda atau sama tergantung
peruntukkannya.

Cairan pemutih pakaian misalnya, mengandung bahan aktif natrium hipoklorit, NaOCl dengan kadar
5,25%. Rekomendasi WHO dan LIPI bahwa cairan ini dapat digunakan sebagai desinfektan apabila
diencerkan dengan kadar 0,05% s.d. 0,3%. Semakin tinggi kadarnya semakin kuat daya
disinfektannya. Namun demikian, zat natrium hipoklorit bersifat korosif terhadap bahan-bahan yang
terbuat dari logam atau marmer. Olehnya itu, penggunaan pada media berbahan logam atau
marmer sebaiknya menggunakan konsentrasi yang kecil, yaitu 0,05% s.d. 0,1%. Selain itu, setelah
aplikasi selama ± 10 menit, segera dibersihkan/diseka/dilap menggunakan tisu basah atau kain
bebas kuman yang dibasahi dengan sedikit air.

Antiseptik yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah cairan pembersih tangan.
Umumnya
cairan ini terdiri dari tiga komponen, yaitu alkohol 70% (etanol), hidrogen peroksida (H2O2) 0,01%
dan bahan pelembut tangan berupa vaselin, olievera, minyak kelapa murni (VCO), dll. Alkohol 70%
adalah bahan aktif yang akan menghilangkan mikroorganisme patogen, sementara itu hidrogen
peroksida berfungsimenghilangkan patogen dalam larutan berair.

Sumber dan Referensi:

1. Mcdonnell & Russell, Clinical Microbiology Reviews, Jan. 1999, Vol.12 No.1, p. 147–179

2. WHO, Disinfectant and antiseptics

3. Goodyear, Brouillette, Tenaglia, Gore and Marshall, Journal of Applied Microbiology,2015, 119,
1245 – 1252

4. http://lipi.go.id/berita/Daftar-Sementara-Bahan-Aktif-dan-Produk-Rumah-Tangga-untuk-
Disinfeksi-Virus-Corona-Penyebab-COVID-

19/21979#
5. Patria, 2020. Panduan Disinfeksi.

6. Rutala, Weber, 2008. Guideline for Disinfection and Sterilization in Healthcare Facilities,
Healthcare Infection Control Practices

Advisory Committee (HICPAC).

SOAL

Kasus 1.

La Dzaki diminta guru kimia untuk membuat dan menganalisis cairan desinfektan berbahan dasar
cairan pembersih pakaian. Jika konsentrasi bahan aktif dalam cairan pembersih pakaian tersebut
adalah 5,25% berupa natrium hipoklorit, hitunglah:

1. Volume air yang harus ditambahkan agar menghasilkan cairan disinfektan dengan konsentrasi
0,1% dan volume larutan 2 liter.

2. Massa NaOCl yang terdapat dalam:

a. cairan pembersih pakaian jika volume cairan botol cairan adalah 250 mL,

b. larutan disinfektan yang dibuat.

3. Konsentrasi NaOCl yang dibuat dalam Molaritas

Kasus 2.

Laboratorium Kimia SMAN 2 Kendari terdapat 1 liter etanol 96%. Wa Aira diberikan tugas oleh guru

biologi untuk membuat larutan etanol 70% yang akan digunakan dalam praktik Biologi.

1. Berapakah volume etanol 96% yang harus diencerkan oleh Wa Aira sehingga memperoleh larutan

etanol 70% dengan volume 1 liter?

2. Jika tidak tersedia akuades di laboratorium kimia, apakah Wa Aira dapat menggantikan dengan

pelarut lainnya? Jelaskan!

3. Bagaimana prinsip kerja etanol 70%, sehingga mikroorganisme patogen dapat dimatikan oleh

larutan tersebut? Jelaskan!

Tugas diunggah pada laman tautan: bit.ly/kumpulantugas-antiseptik, sub folder: Tugas Desinfektan.

(Paling lambat hari senin, tanggal 13 April 2020 pukul 24.00 Wita)
JAWAB

KASUS 1

1. Dik: %1 = 5,25%
%2 = 0,1%
V2 = 2 L = 2000 mL

Dit: Volume yang ditambahkan = ...


Peny :
%1 x V1 = %2 x V2
5,25 x V1 = 0,1 x 2
V1 = 0,25,25
V1 = 0,038 L
V1 = 38 mL
Jadi, V ditambah = V2
– V1
= 2000 – 38
= 1962 mL
= 1,962 L

2. a. Dik: % = 5,25%

V = 250 mL

Dit: massa NaOCl = .....?

Peny:

% = mv x 100

5,25 = m250 x 100

m = 5,25 x 250100

m = 13,125 gram

Dik: % = 0,1%

V = 2L

Dit: m NaOCl = .....?

Peny:

% = mv x 100

0,1 = m2000 x 1000


m = 2000 x 0,1100

m = 2 gram

3. Dik: m = 2 gram

Mr NaOCl = 74,5

V=2L

Peny:

M = grmr x 1000mL

M = 274;5 x 10002000

M = 174,5 = 0,0134 M

KASUS 2

1. Dik: %1 = 96%
%2 = 70%

V2 = 1 L = 1000 mL

Dit: Berapakah volume etanol 96% yang diencerkan?

Penye:

%1 x V1 = %2 x V2

96 x V1 = 70 x 1

V1 = 7096

V1 = 0,729 L

V1 = 729 mL

Jadi volume etanol 96% = V2 - V1

= 1000 – 729

= 271 Ml = 0,271 L

2. Wa Aira tidak bisa mengganti akuades dengan pelarut lainnya karena akuades

digunakan sebagai pelarut bahan-bahan kimia padatan atau serbuk yang akan dibuat menjadi

larutan.
3. Prinsip kerja etanol 70% sehingga mikroorganisme pathogen dapat dimatikan ialah

cairan yang mengandung 70% etil alkohol (CH3CH2OH) dan 30% air. Etil alkohol (etanol)

membunuh mikroorganisme patogrn melalui 2 cara, yakni denaturasi protein dan pelarutan

membrane lemak. Dengan etanol 70%, maka kelarutan protein air menurun. Sedikit demi

sedikit protein mengalami denaturasi, akibatnya di dalam mikroorganisme pathogen tidak


bekerja dengan stabil. Dan proses penting dalam mikroorganisme patogen menjadi terhambat.

Pelarutan membrane lemak, saat ada etanol membrane lipid mulai terpengaruh karena adanya

gugus hidrofobik (tidak suka air) pada etanol.

Anda mungkin juga menyukai