PEMBAHASAN
1
4.1.1 Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data kesehatan komunitas. Pada
pengkajian ini dilakukan pengumpulan data kesehatan komunitas dengan
menggunakan kuesioner dengan materi pertanyaan berdasarkan konsep Betty
Newman yang digunakan sebagai pedoman pengkajian kepada Ketua RT 03 RW 01,
serta Para Kader Desa dan telah dikonsultasikan ke pembimbing komunitas
akademik serta disesuaikan dengan lembar pengkajian dari hasil Winshield Survey.
Setelah format pengkajian siap, maka mahasiswa penanggung jawab masing-
masing RT 03 RW 01 Dsn. Dumpiagung langsung melakukan pengumpulan data,
yaitu dengan melakukan kerja sama dengan ketua RT serta kader kesehatan di daerah
tersebut. (format pengkajian terlampir).
Dari pengumpulan data didapatkan bahwa rata-rata warga merupakan
kebanyakan warga Dusun Dumpiagng Desa Dumpiagung RT. 03 RW 01, dari warga
Dumpiagung sebagian besar bekerja sebagai Petani. Mahasiswa tidak menemukan
kendala berarti di masyarakat, karena respon yang diberikan Ketua RT 03 RW 01,
juga para Kader desa Dumpiagung sangat baik dan ramah dalam membantu
mahasiswa untuk menemukan masalah-masalah kesehatan yang ada di RT 03 RW 01
Dsn. Dumpiagung Ds. Dumpiagung, dibuktikan dengan perhatian dari ketu Rt 03 rw
01 serta para Kader yang sangat antusias untuk membantu dan menerima keberadaan
mahasiswa beserta program-programnya, sehingga keseluruhan proses pengumpulan
data dapat dilaksanakan dengan baik dan cepat.
Strategi yang digunakan saat pengumpulan data adalah kerja sama dengan
Ketua RT 03 RW 01 dan kader-kader Dusun Dumpiagung RT 03 RW 01 yaitu
dengan melakukan program kunjungan rumah, serta pengkajian dengan beberapa
kader menggunakan Via whatsapp kaerana adanya pandemic sehingga harus tetap
mengikuti protocol kesehatan.
Dari pengkajian di dapatkan masalah kesehatan yang di rasakan masyarakat
meliputi :
1. Prilaku kesehatan cenderung berisiko mengalami peningkatan penyakit hipertensi
pada lansia di dusun dumpiagung RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Kurangnya
pengetahuan lansia terhadap pola hidup sehat serta kurangnya motivasi dari
2
keluarga, dengan Ketidaktahuan informasi akan pentingnya posyandu lansia serta
kurangnya minat mengikuti posyandu Lansia, juga dipengaruhi oleh adanya
persepsi lansia yang hanya memeriksakan kesehatan ketika sakit saja.
2. Ketidakefektifan dalam peningkatan penyakit asam urat terhadap lansia di dusun
dumpiagung RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Ketidakefektifan dalam
peningkatan penyakit asam urat juga ketidak patuhan dalam mpelaksanaan
posyandu lansian dalam pemberian cekup kesehatan setiap minggu terhadap
lansia di dusun dumpiagung
3. Resiko terjadinya penularan penyakit Ispa (batuk dan Flu) di berbagai kalangan di
Dusun Dumpiagun RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Kurangnya pengetahuan
terhadap pemeliharaan kesehatan tubuh dan kebersihan lingkungan, juga
dipengaruhi oleh adanya membakaran sampah ditempat terbuka.
4. Kurangnya kesadaran ibu-ibu dalam penggunaan KB sebagai alat kontrasepsi di
dusun dumpiagung RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Kurangnya kesadaran ibu-
ibu dalam penggunaan KB sebagai alat kontrasepsi di dusun dumpiagung.
5. Resiko terjadinya peningkatan masalah kesehatan remaja serta dampak dalam
hidup tidak sehat pada kalangan remaja RT 03 RW 01 dusun Dumpiagung di
buktikan dengan Kurangnya pengetahuan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan
tubuh dan lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi orang lain menjadi
perokok pasif juga berpengaruh pada kandungan.
Dari masalah yang di temukan mahasiswa, maka di kembalikan kepada
masyarakat untuk di analisa lebih lanjut. Perumusan masalah antara masalah
mahasiswa dan warga hampir tidak mengalami kesulitan yang berarti, karena berkat
bantuan dari beberapa sumber diantaranya Ketua RT dan para Kader yang memang
menyadari pentingnya kesehatan dalam hidup mereka. Kegiatan berjalan sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan untuk membahas data sampai merumuskan dan
menemukan rencana penyelesaian dari permasalahan yang ada yaitu berupa
melakukan penyuluhan lewat whatshapp di Grup Kartar “ Krida Remaja
Dumpiagung”.
3
4.1.2 Penentuan Prioritas Masalah
Melalui analisa masalah, dapat di rumuskan permasalahan kesehatan warga,
melalui penentuan prioritas masalah atas dasar urgenitas dari masalah. Berdasarkan
dengan presentasi data kesehatan masyarakat setempat, maka di tentukan prioritas
masalah kesehatan sebagai berikut :
1. Prilaku kesehatan cenderung berisiko mengalami peningkatan penyakit hipertensi
pada lansia di dusun dumpiagung RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Kurangnya
pengetahuan lansia terhadap pola hidup sehat serta kurangnya motivasi dari
keluarga, dengan Ketidaktahuan informasi akan pentingnya posyandu lansia serta
kurangnya minat mengikuti posyandu Lansia, juga dipengaruhi oleh adanya
persepsi lansia yang hanya memeriksakan kesehatan ketika sakit saja.
2. Ketidakefektifan dalam peningkatan penyakit asam urat terhadap lansia di dusun
dumpiagung RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Ketidakefektifan dalam
peningkatan penyakit asam urat juga ketidak patuhan dalam mpelaksanaan
posyandu lansian dalam pemberian cekup kesehatan setiap minggu terhadap
lansia di dusun dumpiagung
3. Resiko terjadinya penularan penyakit Ispa (batuk dan Flu) di berbagai kalangan di
Dusun Dumpiagun RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Kurangnya pengetahuan
terhadap pemeliharaan kesehatan tubuh dan kebersihan lingkungan, juga
dipengaruhi oleh adanya membakaran sampah ditempat terbuka.
4. Kurangnya kesadaran ibu-ibu dalam penggunaan KB sebagai alat kontrasepsi di
dusun dumpiagung RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Kurangnya kesadaran ibu-
ibu dalam penggunaan KB sebagai alat kontrasepsi di dusun dumpiagung.
5. Resiko terjadinya peningkatan masalah kesehatan remaja serta dampak dalam
hidup tidak sehat pada kalangan remaja RT 03 RW 01 dusun Dumpiagung di
buktikan dengan Kurangnya pengetahuan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan
tubuh dan lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi orang lain menjadi
perokok pasif juga berpengaruh pada kandungan.
Penentuan prioritas masalah ini tidak menemukan kesulitan berarti, hal ini di
karenakan Ketua RT dan Kader RT 03 RW 01 Dusun.Dumpiagung setempat ikut
berpartisipasi aktif dalam menentukan masalah kesehatan paling utama yang di alami
4
oleh warga RT 03 RW 01 Dusun. Dumpiagung sekitar. Sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan lancar dan kegiatan dapat dikatakan telah berhasil.
4.1.3 Perencanaan Keperawatan
Rencana kegiatan yang ditemukan pada saat pengkajian masalah kesehatan warga
di RT 03 RW 01 Duun Dumpiagung.
1. Prilaku kesehatan cenderung berisiko mengalami peningkatan penyakit hipertensi
pada lansia di dusun dumpiagung RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Kurangnya
pengetahuan lansia terhadap pola hidup sehat serta kurangnya motivasi dari
keluarga, dengan Ketidaktahuan informasi akan pentingnya posyandu lansia serta
kurangnya minat mengikuti posyandu Lansia, juga dipengaruhi oleh adanya
persepsi lansia yang hanya memeriksakan kesehatan ketika sakit saja.
Kegiatan Waktu Tempat
Pelaksanaan
1. memberikan penyuluhan tentang Grup Whatshapp
bahaya hipertensi 17 Juni 2020 “Kartar Krida
Remaja ‘
2. memberikan penyuluhan tentang , 17 Juni 2020 Grup Whatshapp
pentingnya mengikuti posyandu lansia “Kartar Krida
agar dapat dilakukannya cekup Remaja ‘
kesehatan dan penyuluhan tentang
pentingnya pemeriksaan kesehatan dini
3. Resiko terjadinya penularan penyakit Ispa (batuk dan Flu) di berbagai kalangan di
5
Dusun Dumpiagun RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Kurangnya pengetahuan
terhadap pemeliharaan kesehatan tubuh dan kebersihan lingkungan, juga
dipengaruhi oleh adanya membakaran sampah ditempat terbuka.
Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat
1. melakukan enyuluhan 24 Juni 2020 Grup Whatshapp “Kartar
tentang ISP pada Balita Krida Remaja ‘
dan anak usia sekolah
2. penyuluhan tentang 24 Juni 2020 Grup Whatshapp “Kartar
kebersihan lingkungan Krida Remaja ‘
5. terjadinya peningkatan masalah kesehatan remaja serta dampak dalam hidup tidak
sehat pada kalangan remaja RT 03 RW 01 dusun Dumpiagung di buktikan dengan
Kurangnya pengetahuan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan tubuh dan
lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi orang lain menjadi perokok pasif
juga berpengaruh pada kandungan.
Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat
1. penyuluhan tentang 2 Juli 2020 Grup Whatshapp “Kartar
bahaya merokok pada Krida Remaja ‘
remaja
2. penyuluhan tentang 2 juli 2020 Grup Whatshapp “Kartar
kegiatan yang bermanfaat Krida Remaja ‘
6.
6
Dumpiagung Rt 03 Rw. 01 Kecamatan Kembangbahu Kabupaten. Lamongan.
Sebagian besar kegiatan yang sudah direncakan dijalankan dengan
soailisasi/penyuluhan secara online melalu Grup watshapp di Grup Kartar “krida
remaja dumpiadung” hal ini dilakukan untuk tetap menjalankan sosial distance pada
masa pandemic ini. Dari masalah keperawatan yang telah ditemukan diatas, ada pun
beberapa rencana keperawatan yang sudah di jalankan diantaranya yaitu :
1. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan Hipertensi pada lansia di Rt 03 Rw. 01
Dsn Dumpiagung
2. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan Asam urat pada lansia di Rt 03 Rw. 01
Dsn Dumpiagung
3. Penyuluhan kesehatan tentang Bahaya dan cara penanggulangan ISPA pada balita
dan usia sekolah Rt 03 Rw. 01 Dsn. Dumpiagung.
4. Penyuluhan kesehatan tentang pentingnya dalam menggunakan KB pada ibu-ibu
di Rt 03 Rw 01 Dsn. Dumpiagung.
5. Penyuluhan kesehatan tentang bahaya merokok pada remaja Rt 03 Rw. 01 Dsn.
Dumpiagung.
7
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktik klinik keperawatan komunitas yang di laksanakan mahasiswa program studi
D3-Keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto kelompok 6 merupakan suatu
program profesi untuk mengaplikasikan konsep keperawatan kesehatan masyarakat
dengan menggunakan proses keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah.
Terdapat kegiatan yang di lakukan dalam praktik klinik keperawatan komunitas
yaitu praktik klinik keperawtan komunitas itu sendiri, pelaksanaan ketiga praktik klinik
tersebut tidak meninggalkan konsep proses keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan,
intervensi dan evaluasi kegiatan yang terstruktur. Setelah dilakukan asuhan keperawatan
8
komunitas di Dusun Dumpiagung Desa Dumpiagung RT. 03 RW. 01 Kecamatan
Kembangbahu Kabupaten Lamongan, ditemukan beberapa masalah kesehatan yang
bersumber dari banyak faktor internal maupun eksternal yang menjadi penyebab
munculnya masalah-masalah kesehatan di dusun Dumpiagung tersebut.
Pendekatan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas adalah pendekatan
proses keperawatan yang meliputi empat tahap yaitu pengkajian, perencanaan, tindakan
dan evaluasi yang dilaksanakan secara integral dan komprehensif dalam meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk mengenal masalah kesehatannya dan mampu menciptakan
berbagai alternatif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya.
Dari ke empat tahapan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh mahasiswa
bersama dengan pokja kesehatan masyarakat warga Dusun Dumpiagung Desa
Dumpiagung RT. 03 RW. 01 Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan
pelaksanaannya tidak lepas dari hambatan dan segala kekurangan, akan tetapi hal tersebut
dapat diatasi dengan baik tanpa mengganggu aktifitas agenda praktik komunitas.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas di dusun Dumpiagung Desa
Dumpiagung RT 03 RW 01 Kecamatan Kembangbahu Kab. Lmongan, ditemukan
beberapa maslah kesehatan yang bersumber dari banyak faktor internal maupun eksternal
yang menjadi penyebab munculnya maslah-masalah kesehatan di dusun Dumpiagung RT
03 RW 01 tersebut.
Dari hasil pengkajian dan analisa dat aditemukan beberapa masalah kesehatan
yaitu:
1. Prilaku kesehatan cenderung berisiko mengalami peningkatan penyakit hipertensi
pada lansia di dusun dumpiagung RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Kurangnya
pengetahuan lansia terhadap pola hidup sehat serta kurangnya motivasi dari keluarga,
dengan Ketidaktahuan informasi akan pentingnya posyandu lansia serta kurangnya
minat mengikuti posyandu Lansia, juga dipengaruhi oleh adanya persepsi lansia yang
hanya memeriksakan kesehatan ketika sakit saja.
2. Ketidakefektifan dalam peningkatan penyakit asam urat terhadap lansia di dusun
dumpiagung RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Ketidakefektifan dalam peningkatan
penyakit asam urat juga ketidak patuhan dalam mpelaksanaan posyandu lansian
9
dalam pemberian cekup kesehatan setiap minggu terhadap lansia di dusun
dumpiagung
3. Resiko terjadinya penularan penyakit Ispa (batuk dan Flu) di berbagai kalangan di
Dusun Dumpiagun RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Kurangnya pengetahuan
terhadap pemeliharaan kesehatan tubuh dan kebersihan lingkungan, juga dipengaruhi
oleh adanya membakaran sampah ditempat terbuka.
4. Kurangnya kesadaran ibu-ibu dalam penggunaan KB sebagai alat kontrasepsi di
dusun dumpiagung RT 03 RW 01 dibuktikan dengan Kurangnya kesadaran ibu-ibu
dalam penggunaan KB sebagai alat kontrasepsi di dusun dumpiagung.
5. Resiko terjadinya peningkatan masalah kesehatan remaja serta dampak dalam hidup
tidak sehat pada kalangan remaja RT 03 RW 01 dusun Dumpiagung di buktikan
dengan Kurangnya pengetahuan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan tubuh dan
lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi orang lain menjadi perokok pasif juga
berpengaruh pada kandungan.
Secara garis besar keberhasilan praktik klinik komunitas yang dilakukan oleh
mahasiswa mempunyai tingkat keberhasilan 95% dengan tingkat antusiasme warga pada
saat dilakukan penyuluhan, peran serta aktif dan bantuan dari berbagai pihak.hal ini
dibuktikan dengan meningkatkan pengetahuan warga tentang kesehatannya, keikutsertaan
warga untuk meningkatkan status kesehatan dan kemampuan dalam memahami tentang
penyakit yang sering di derita oleh warga dusun Dumpiagung RT 03 RW 01.
5.2 Simpulan
Demi kesuksesan dan keberlangsungan praktik klinik keperawatan komunitas dan
perkembangan keperawatan sendiri maka di sarankan :
1. Bagi mahasiswa
Mahasiswa yang akan melaksanakan praktek klinik maupun praktik komunitas
hendaknya mempersiapkan segala keperluan sebelum praktik berlangsung, misalkan
persiapan segala format, bahan membuat askep komunitas, materi-materi penyuluhan.
Selain dari pada itu komitmen dan kekompakan tim harus benar-benar terjaga baik
sampai praktik berakhir.
2. Bagi Institusi
10
Hasil praktek komunitas ini sebagai salah satu media tolak ukur keberhasilan
metode pengajaran keperawatan komunitas dan dasar guna perbaikan sistem
pembelajaran untuk mempersiapkan calon tenaga medis terlatih dan profesional.
3. Bagi Masyarakat
Hasil praktik komunitas ini sebagai gambaran dan pelajaran sehingga diharapkan
semua warga dan juga perangkat dusun dan desa bahu membahu mengambil
keputusan menyelesaikan permasalahan lingkungan warga. Selain hal tersebut diatas
diharapkan dapat melanjutkan program yang telah dilaksanakan selama praktek
komunitas.
11