Mengetahui,
NIP. 197005121994032007
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................... 2
2
SATUAN ACARA PENYULUHANMANAJEMEN NYERI
DI RUANG HCU ASTER RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Anggota :
1) Moderator : Ayu Listyowati
2) Penyaji : Dieo Juang Maulana Abdi
3) Notulen : Ariska Novitasari
4) Fasilitator : M. Geril Riwayanto
Siti Sri Nurul Aini
11. Tahap Kegiatan
3
Tahap Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Pelaksana
Alokasi
1. Kegiatan Pendahuluan 5 Menit a. Membuka acara penyuluhan Moderator
dengan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menginformasikan topic
penyuluhan
d. Melakukan persepsi Nyeri
e. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4
Menanyakan ulang kepada
peserta penyuluhan tentang
materi penyuluhan yang telah
disampaikan
Moderator
1 Menit d. Kesimpulan
Menyimpulkan materi
penyuluhan
1 Menit e. Menyampaikan salam
12. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Struktur sudah sesuai anggota
b. Kontrak undangan dibagikan H-1
c. 1 jam sebelum penyuluhan peserta diingatkan kembali
2) Evaluasi Proses
a. Peserta Kooperatif serta aktif bertanya
b. Media digunakan secara efektif
3) Evaluasi Hasil
a. Keluarga pasien mampu menjelaskan tentang pengertian nyeri
b. Keluarga pasien mampu mengetahui tentang penyebab nyeri
c. Keluarga pasien mampu mengetahui tanda & gejala datangnya nyeri
d. Keluarga pasien mampu mengetahui jenis-jenis nyeri
e. Keluarga pasien mampu mengetahui manajemen nyeri farmakologis & non
farmakologis
f. Keluarga pasien mampu mendemontrasikan cara-cara mengatasi nyeri
a. Jumlah Kepahaman Peserta :
Jumlah jawaban benar
X 100%
Jumlah soal x jumlah peserta
5
MATERI PENYULUHAN
NYERI
1.1 Pengertian
Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subjektif dan hanya
orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan
tersebut (Mubarak, Indrawati, & Susanto, 2015).
Nyeri merupakan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan, persepsi
nyeri seseorang sangat ditentukan oleh pengalaman dan status emosionalnya.
Persepsi nyeri bersifat sangat pribadi dan subyektif. Oleh karena itu, suatu
rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda bahkan
suatu rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh satu orang karena keadaan
emosionalnya yang berbeda (Zakiyah, 2015).
1.2 Penyebab nyeri
1. Terbakar
2. Terkena bahan iritan
3. Abses
4. Amputasi
5. Terpotong
6. Prosedur operasi
7. Trauma
8. Latihan fisik berlebihan
9. Tumor
10. Kerusakan system saraf (Tamsuri, 2007)
6
1.3 Tanda dan gejala
Pada pasien sadar dapat dinilai menggunakan skala wong baker
7
tempat tidur
Pasien kooperatif 0 Alarm tidak berbunyi
terhadap kerja
ventilator
mekanik
Aktivasi alarm Alarm aktif tapi 1 Batuk, alarm berbunyi tetapi berhenti
ventilator mati sendiri secara spontan
mekanik
Alarm selalu aktif 2 Alarm sering berbunyi
8
Ringan sampai berat Ringan sampai berat
Respon system syaraf simpatis Respon system syaraf
Nadi meningkat Parasymphatic :
Pernafasan meningkat Tanda-tanda vital normal
Peningkatan tekanan darah Kulit kering hangat
Keringat berlebih Pupil normal atau dilatasi
Dilatasi pupil
Berhubungan dengan luka jaringan hilang Penyembuhan berlangsung lama
dengan penyembuhan
Klien tampak depresi dan menarik diri
Klien tampak gelisah dan cemas
Klien sering tidak menyatakan nyeri
Klien melaporkan nyeri tanpa ditanya
Obat-obatan ini dalam kelompok ini memiliki target aksi pada enzim,
yaitu enzim siklooksigenase (COX). Enzim COX berperan dalam sintesis
mediator nyeri, salah satunya adalah prostaglandin. Mekanisme umum dari
analgesic jenis ini adalah memblokir pembentukan prostaglandin dengan
jalan menginhibisi enzim COX pada daerah yang terluka, sehingga
mengurangi mediator nyeri. Efek samping yang paling umum dari golongan
obat ini adalah gangguan lambung, usus, kerusakan darah, kerusakan hati
dan ginjal, serta reaksi alergi dikulit. obat-obat analgesic non-opioid antara
9
lain Asetaminofen, Aspirin, Colecoxib, ibuprofen, ketorolac, mefenamic
acid.
2) Analgesic opioid
2. Non farmakologis
1) Pemberian kompres panas dan dingin
Kompres panas adalah memberikan rasa hangat pada daerah
tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat
pada bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain untuk
melancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit,
merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi lancar,
serta memberikan ketenangan dan kenyamanan pada klien. Sementara
kompres dingin adalah memberi rasa dingin pada daerah setempat dengan
menggunakan kain yang di celupkan pada air biasa atau air es. Tujuannya
menghilangkan nyeri akibat edema atau trauma, mempersempit pembuluh
darah.
2) Massage
Massage adalah melakukan tekanan dengan menggunakan tangan
pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon, atau ligamentum tanpa
menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi yang ditujukan untuk
meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan memperbaiki sirkulasi.
Efektivitas massage terletak pada strategi yang sederhana dan langsung
bekerja dari mekanisme eksternal nyeri primer. Tetapi massage
menggunakan pendekatan holistic, dengan focus pada sistem seluruh
tubuh dan hubungannya dengan jaringan lunak. Manfaat lain massage
perspektif pasien adalah bagaimana membantu pasien menjadi lebih sadar
10
dengan tubuh mereka dan mampu beradaptasi dengan rasa sakit yang
dialami.
3) Relaksasi
Relaksasi pernafasan klien dianjurkan untuk focus memandang
pada satu obyek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan
melalui hidung dengan hitungan satu sampai empat dan kemudian
menghembuskan melalui mulut secara perlahan. (Zakiyah, 2015)
4) Distraksi
Metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan
perhatian pasien pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap
nyeri yang dialami (Tamsuri, 2007).
5) Imajinasi terbimbing
Kegiatan klien membuat suatu bayangan yang menyenangkan dan
mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-angsur
membebaskan diri dari perhatian terhadap nyeri (Tamsuri, 2007).
11
1.6 Demonstrasi cara menghilangkan nyeri
Relaksasi nafas dalam
1. Cari tempat yang hening (jauh dari kebisingan)
2. Ambil posisi duduk yang nyaman dan tenangkan pikiran
3. Pejamkan mata
4. Tarik nafas melalui hidung selama 3 hitungan, lalu tahan selama 5 hingga 10
detik
5. Hembuskan melalui mulut
6. Ulangi hingga merasa relaks (Zakiyah, 2015)
12
DAFTAR PUSTAKA
Zakiyah, A. (2015). Nyeri Konsep dan penatalaksanaan dalam praktik keperawatan berbasis
bukti (A. Suslia, ed.). Jakarta: Salemba Medika.
Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar Buku 2
(A. Suslia, ed.). Jakarta: Salemba Medika.
13
DAFTAR HADIR PENYULUHAN MAHASISWA
D3 KEPERAWATAN STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2019
NO NAMA ALAMAT TTD
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
14
DAFTAR PERTANYAANPENYULUHANMAHASISWA
D3 KEPERAWATAN STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2019
NO. NAMA PERTANYAAN JAWABAN
15
DAFTAR HADIR PENYAJI PRODI D3 KEPERAWATAN STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
ARISKA NOVITASARI
NIM (201704023)
AYU LITYOWATI
NIM (201704006)
16
TATA TERTIB
1. Jam berkunjung
Hari senin - sabtu jam 16.00-17.00
Hari minggu/libur jam 10.00-11.00
2. Dilarang membawa anak kecil dibawah umur 5 tahun
3. Dilarang merokok
4. Kewajiban pengunjung
Segera meninggalkan jam berkunjung
Setiap penunggu pasien ada kartu tunggu
Menjaga kebersihan lingkungan RSUD Dr. Soetomo
5. Larangan bagi pengunjung dan penunggu pasien
Ramai, gaduh, dan rebut
Masuk ke ruangan lebih dari 1 orang
Membuang sampah sembarangan
Menggelar tikar di dalam ruang perawatan
Mencuci dan menjemur pakaian di lingkungan RSUD Dr. Soetomo
Memfoto dan video (mengambil foto/video)
6. Khusus bagi penunggu pasien bedah HCU Aster
Ruang tunggu pasien ada di sebelah timur di depan Ruang Flamboyan
Tiap pagi penunggu di harap menunggu di ruang tunggu, karena akan dilakukan
perawatan
Penunggu yang diperbolehkan masuk untuk pasien anak-anak dan pasien dalam
kondisi gelisah.
17