Anda di halaman 1dari 17

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penanggungjawaban kegiatan penyuluhan tentang Manajemen Nyeri yang telah


dilaksanakan pada Kamis, 19 Desember 2019 di Ruang HCU Aster RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.

Surabaya, 14 Desember 2019

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Ali Seno Subroto, S.Kep.,Ners Ana Zakiyah, M.Kep

NIP. 19791205200801106 NIP. 162 601 036

Kepala Ruangan HCU Aster

RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Tri Juning Aju Ambarwati, S.Kep.,Ns

NIP. 197005121994032007

1
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... 1

DAFTAR ISI........................................................................................... 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN ..................................................... 3

MATERI PENYULUHAN ..................................................................... 6

1.1 Definisi Nyeri.................................................................................... 6

1.2 Penyebab Nyeri ................................................................................. 6

1.3 Tanda & Gejala Nyeri ....................................................................... 6

1.4 Jenis-jenis Nyeri................................................................................ 7

1.5 Manajemen nyeri farmakologis dan non farmakologis .................... 7

1.6 Demonstrasi cara-cara menghilangkan nyeri .................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 11

DAFTAR HADIR PENYULUHAN....................................................... 12

DAFTAR PERTANYAAN .................................................................... 13

DAFTAR HADIR PENYAJI.................................................................. 14

2
SATUAN ACARA PENYULUHANMANAJEMEN NYERI
DI RUANG HCU ASTER RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

1. Topik : Manajemen Nyeri


2. Waktu/ Tanggal: Kamis, 19 Desember 2019 (Pukul 10.00 WIB)
3. Tempat :Ruang tunggu HCU Aster
4. Alokasi Waktu : 30 menit
5. Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang HCU Aster
6. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Keluarga pasien mengetahui dan memahami akan nyeri dan penatalaksanannya.
7. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
1) Keluarga pasien mampu menjelaskan tentang pengertian nyeri
2) Keluarga pasien mampu mengetahui tentang penyebab nyeri
3) Keluarga pasien mampu mengetahui tanda & gejala datangnya nyeri
4) Keluarga pasien mampu mengetahui jenis-jenis nyeri
5) Keluarga pasien mampu mengetahui manajemen nyeri farmakologis & non farmakologis
6) Keluarga pasien mampu mendemontrasikan cara-cara mengatasi nyeri
8. Metode Pembelajaran : 1. Ceramah
2. Diskusi
9. Media dan Sasaran : 1. Leaflet
10. Pengorganisasian :
Pembimbing Akademik : Ana Zakiyah, M.Kep
Pembimbing Ruangan : Ali Seno Subroto, S.Kep.,Ners

Anggota :
1) Moderator : Ayu Listyowati
2) Penyaji : Dieo Juang Maulana Abdi
3) Notulen : Ariska Novitasari
4) Fasilitator : M. Geril Riwayanto
Siti Sri Nurul Aini
11. Tahap Kegiatan

3
Tahap Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Pelaksana
Alokasi
1. Kegiatan Pendahuluan 5 Menit a. Membuka acara penyuluhan Moderator
dengan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menginformasikan topic
penyuluhan
d. Melakukan persepsi Nyeri
e. Menjelaskan tujuan
penyuluhan

2. Kegiatan Inti 15 Menit a. Menggali pengetahuan Penyaji


peserta penyuluhan tentang
Manajemen nyeri
b. Menjelaskan pengertian nyeri
c. Menjelaskan penyebab nyeri
d. Menjelaskan tanda & gejala
nyeri
e. Menjelaskan jenis-jenis nyeri
f. Menjelaskan manajemen
farmakologis dan non
farmakologis
g. Mendemonstrasikan cara
mengatasi nyeri
3. Kegiatan Penutup Total 10 a. Diskusi Moderator
Menit Memberikan kesempatan
5 Menit kepada peserta penyuluhan
untuk bertanya dan dijawab
oleh tim penyuluhan
3 Menit b. Pembagian leaflet
Fasilitator
c. Evaluasi
Moderator

4
Menanyakan ulang kepada
peserta penyuluhan tentang
materi penyuluhan yang telah
disampaikan
Moderator
1 Menit d. Kesimpulan
Menyimpulkan materi
penyuluhan
1 Menit e. Menyampaikan salam
12. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Struktur sudah sesuai anggota
b. Kontrak undangan dibagikan H-1
c. 1 jam sebelum penyuluhan peserta diingatkan kembali

2) Evaluasi Proses
a. Peserta Kooperatif serta aktif bertanya
b. Media digunakan secara efektif
3) Evaluasi Hasil
a. Keluarga pasien mampu menjelaskan tentang pengertian nyeri
b. Keluarga pasien mampu mengetahui tentang penyebab nyeri
c. Keluarga pasien mampu mengetahui tanda & gejala datangnya nyeri
d. Keluarga pasien mampu mengetahui jenis-jenis nyeri
e. Keluarga pasien mampu mengetahui manajemen nyeri farmakologis & non
farmakologis
f. Keluarga pasien mampu mendemontrasikan cara-cara mengatasi nyeri
a. Jumlah Kepahaman Peserta :
Jumlah jawaban benar
X 100%
Jumlah soal x jumlah peserta

5
MATERI PENYULUHAN
NYERI
1.1 Pengertian

Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subjektif dan hanya
orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan
tersebut (Mubarak, Indrawati, & Susanto, 2015).
Nyeri merupakan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan, persepsi
nyeri seseorang sangat ditentukan oleh pengalaman dan status emosionalnya.
Persepsi nyeri bersifat sangat pribadi dan subyektif. Oleh karena itu, suatu
rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda bahkan
suatu rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh satu orang karena keadaan
emosionalnya yang berbeda (Zakiyah, 2015).
1.2 Penyebab nyeri
1. Terbakar
2. Terkena bahan iritan
3. Abses
4. Amputasi
5. Terpotong
6. Prosedur operasi
7. Trauma
8. Latihan fisik berlebihan
9. Tumor
10. Kerusakan system saraf (Tamsuri, 2007)

6
1.3 Tanda dan gejala
Pada pasien sadar dapat dinilai menggunakan skala wong baker

1. Pernyataan verbal (mengaduh, menangis, sesak nafas, mendekur)


2. Ekspresi wajah (meringis, menggeletukkan gigi, menggigit bibir)
3. Gerakan tubuh (gelisah, imobilisasi, ketegangan otot, peningkatan gerakan jari
dan tangan)
4. Kontak dengan orang lain/interaksi sosial (menghindari percakapan, menghindari
kontak sosial, penurunan rentang perhatian, focus pada aktivitas menghilangkan
nyeri) selama beberapa menit atau menjadi kronis (Mubarak et al., 2015).
Pada pasien yang tidak sadar dapat dinilai dengan CPOT ( Critical-care Pain
Observation Tool).

Indikator Kondisi Skor Keterangan


Rileks 0 Tidak ada ketegangan otot
Ekspresi wajah Kaku 1 Mengerutkan kening / mengangkat alis
Meringis 2 Menggigit selang ETT
Tidak ada 0 Tidak bergerak (tidak kesakitan) atau
gerakan abnormal posisi normal
Gerakan tubuh Lokalisasi nyeri 1 Gerakan hati-hati, menyentuh lokasi
nyeri, mencari perhatian melalui
gerakan
Gelisah 2 Mencabut ETT, mencoba untuk
duduk, tidak mengikuti perintah,
mengamuk, mencoba keluar dari

7
tempat tidur
Pasien kooperatif 0 Alarm tidak berbunyi
terhadap kerja
ventilator
mekanik
Aktivasi alarm Alarm aktif tapi 1 Batuk, alarm berbunyi tetapi berhenti
ventilator mati sendiri secara spontan
mekanik
Alarm selalu aktif 2 Alarm sering berbunyi

Berbicara dalam 0 Berbicara dengan nada pelan


nada normal atau
tidak ada suara
Berbicara jika Mendesah, 1 Mendesah, mengerang
pasien mengerang
dieksubasi
menangis 2 Menangis, berteriak
Tidak ada 0 Tidak ada ketegangan otot
ketegangan otot
Ketegangan Tegang, kaku 1 Gerakan otot pasif
otot
Sangat tegang 2 Gerakan sangat kuat
atau kaku

1.4 Jenis-jenis Nyeri


Nyeri Akut Nyeri kronis

8
Ringan sampai berat Ringan sampai berat
Respon system syaraf simpatis Respon system syaraf
 Nadi meningkat Parasymphatic :
 Pernafasan meningkat  Tanda-tanda vital normal
 Peningkatan tekanan darah  Kulit kering hangat
 Keringat berlebih  Pupil normal atau dilatasi
 Dilatasi pupil
Berhubungan dengan luka jaringan hilang Penyembuhan berlangsung lama
dengan penyembuhan
Klien tampak depresi dan menarik diri
Klien tampak gelisah dan cemas
Klien sering tidak menyatakan nyeri
Klien melaporkan nyeri tanpa ditanya

Klien memperlihatkan perilaku yang Perilaku nyeri tidak ada


mengindikasikan nyeri : menangis,
menggaruk, atau memegang area nyeri

1.5 Manajemen nyeri farmakologis dan non farmakologis


1. Farmakologis
1) Analgesic Non op-ioid/perifer

Obat-obatan ini dalam kelompok ini memiliki target aksi pada enzim,
yaitu enzim siklooksigenase (COX). Enzim COX berperan dalam sintesis
mediator nyeri, salah satunya adalah prostaglandin. Mekanisme umum dari
analgesic jenis ini adalah memblokir pembentukan prostaglandin dengan
jalan menginhibisi enzim COX pada daerah yang terluka, sehingga
mengurangi mediator nyeri. Efek samping yang paling umum dari golongan
obat ini adalah gangguan lambung, usus, kerusakan darah, kerusakan hati
dan ginjal, serta reaksi alergi dikulit. obat-obat analgesic non-opioid antara

9
lain Asetaminofen, Aspirin, Colecoxib, ibuprofen, ketorolac, mefenamic
acid.

2) Analgesic opioid

Analgesic opioid merupakan golongan obat yang memiliki sifat


seperti opium atau morfin. Analgesic opioid ini merupakan pereda nyeri
yang paling kuat dan sangat efektif untuk mengatasi nyeri hebat. Obat-obat
analgesic opioid antara lain Alfentanil, Benzonatate, Buprenorphine,
Codein, Difenoxin (Zakiyah, 2015).

2. Non farmakologis
1) Pemberian kompres panas dan dingin
Kompres panas adalah memberikan rasa hangat pada daerah
tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat
pada bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain untuk
melancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit,
merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi lancar,
serta memberikan ketenangan dan kenyamanan pada klien. Sementara
kompres dingin adalah memberi rasa dingin pada daerah setempat dengan
menggunakan kain yang di celupkan pada air biasa atau air es. Tujuannya
menghilangkan nyeri akibat edema atau trauma, mempersempit pembuluh
darah.
2) Massage
Massage adalah melakukan tekanan dengan menggunakan tangan
pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon, atau ligamentum tanpa
menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi yang ditujukan untuk
meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan memperbaiki sirkulasi.
Efektivitas massage terletak pada strategi yang sederhana dan langsung
bekerja dari mekanisme eksternal nyeri primer. Tetapi massage
menggunakan pendekatan holistic, dengan focus pada sistem seluruh
tubuh dan hubungannya dengan jaringan lunak. Manfaat lain massage
perspektif pasien adalah bagaimana membantu pasien menjadi lebih sadar

10
dengan tubuh mereka dan mampu beradaptasi dengan rasa sakit yang
dialami.
3) Relaksasi
Relaksasi pernafasan klien dianjurkan untuk focus memandang
pada satu obyek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan
melalui hidung dengan hitungan satu sampai empat dan kemudian
menghembuskan melalui mulut secara perlahan. (Zakiyah, 2015)
4) Distraksi
Metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan
perhatian pasien pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap
nyeri yang dialami (Tamsuri, 2007).
5) Imajinasi terbimbing
Kegiatan klien membuat suatu bayangan yang menyenangkan dan
mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-angsur
membebaskan diri dari perhatian terhadap nyeri (Tamsuri, 2007).

11
1.6 Demonstrasi cara menghilangkan nyeri
Relaksasi nafas dalam
1. Cari tempat yang hening (jauh dari kebisingan)
2. Ambil posisi duduk yang nyaman dan tenangkan pikiran
3. Pejamkan mata
4. Tarik nafas melalui hidung selama 3 hitungan, lalu tahan selama 5 hingga 10
detik
5. Hembuskan melalui mulut
6. Ulangi hingga merasa relaks (Zakiyah, 2015)

12
DAFTAR PUSTAKA

Zakiyah, A. (2015). Nyeri Konsep dan penatalaksanaan dalam praktik keperawatan berbasis
bukti (A. Suslia, ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Tamsuri, Anas. 2007. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC

Mubarak, W. I., Indrawati, L., & Susanto, J. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar Buku 2
(A. Suslia, ed.). Jakarta: Salemba Medika.

13
DAFTAR HADIR PENYULUHAN MAHASISWA
D3 KEPERAWATAN STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2019
NO NAMA ALAMAT TTD
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24

14
DAFTAR PERTANYAANPENYULUHANMAHASISWA
D3 KEPERAWATAN STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2019
NO. NAMA PERTANYAAN JAWABAN

15
DAFTAR HADIR PENYAJI PRODI D3 KEPERAWATAN STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO

NAMA TANDA TANGAN


M. GERIL RIWAYANTO
NIM (201704008)

SITI SRI NURUL AINI


NIM (201704001)

ARISKA NOVITASARI
NIM (201704023)

AYU LITYOWATI
NIM (201704006)

DIEO JUANG MAULANA ABDI


NIM (201704031)

16
TATA TERTIB
1. Jam berkunjung
Hari senin - sabtu jam 16.00-17.00
Hari minggu/libur jam 10.00-11.00
2. Dilarang membawa anak kecil dibawah umur 5 tahun
3. Dilarang merokok
4. Kewajiban pengunjung
 Segera meninggalkan jam berkunjung
 Setiap penunggu pasien ada kartu tunggu
 Menjaga kebersihan lingkungan RSUD Dr. Soetomo
5. Larangan bagi pengunjung dan penunggu pasien
 Ramai, gaduh, dan rebut
 Masuk ke ruangan lebih dari 1 orang
 Membuang sampah sembarangan
 Menggelar tikar di dalam ruang perawatan
 Mencuci dan menjemur pakaian di lingkungan RSUD Dr. Soetomo
 Memfoto dan video (mengambil foto/video)
6. Khusus bagi penunggu pasien bedah HCU Aster
 Ruang tunggu pasien ada di sebelah timur di depan Ruang Flamboyan
 Tiap pagi penunggu di harap menunggu di ruang tunggu, karena akan dilakukan
perawatan
 Penunggu yang diperbolehkan masuk untuk pasien anak-anak dan pasien dalam
kondisi gelisah.

17

Anda mungkin juga menyukai