Anda di halaman 1dari 13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem Akuntansi

1. Pengertian Sistem

Setiap sistem akan lebih dapat dipahami jika dipandang sebagai

suatu keseluruhan karena sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur

yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya yang memiliki kesamaan

untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya sistem maka kegiatan

operasional perusahaan diharapkan berjalan lancar dan terkoordinasi

sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Para ahli di bidang akuntansi telah banyak mengemukakan defenisi

atau pengertian sistem akuntansi. Penekanan yang diberikan dalam

mengemukakan defenisi tersebut berlainan walaupun pada dasarnya

pengertian yang disampaikan adalah sama.

Menurut Joseph W. Wilkinson (1992:3) “Sistem adalah suatu

kerangka terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih.

Dari pengertian tersebut diketahui bahwa sistem tersusun dari

berbagai unsur atau bagian yang saling berkaitan satu sama lain dan bekerja

sama untuk mencapai satu tujuan yang telah ditentukan.

2. Pengertian Akuntansi

Menurut Soemarso S.R (1996:5) “Akuntansi sebagai proses

mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk

6
7

memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi

mereka yang menggunakan informasi tersebut.

Dari defenisi diatas dijelaskan bahwa akuntansi adalah pencatatan,

pengklasifikasian, dan pengikhtisaran kegiatan ekonomi dengan cara yang

logis untuk menyediakan informasi laporan keuangan yang berguna dalam

pengambilan keputusan.

3. Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2008:3) :


Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan
yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan.
Dari pengertian tersebut sistem akuntansi dapat diartikan sebagai

suatu kegiatan untuk mengumpulkan, mengorganisir,

mengikhtisarkan dan mengkoordinasi berbagai formulir, transaksi

maupun catatan untuk mempermudah manajemen dalam mengelola

perusahaan juga untuk melindungi kekayaan perusahaan.

4. Tujuan Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2008:19) tujuan umum pengembangan sistem

akuntansi adalah sebagai berikut :

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru

didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda

dengan usaha yang telah dijalankan selama ini.


8

b. Untuk memperbaiki sistem informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur

informasinya.

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern,

yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi

akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai

pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan akuntansi.

d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk

menghemat biaya.

5. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi

Unsur sistem akuntansi pokok menurut Mulyadi (2008:3) adalah :

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

terjadinya transaksi. Formulir sering disebut sebagai dokumen. Dengan

formulir ini data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama

kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan menurut penggolongan sesuai dengan

informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Contoh jurnal

adalah, jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal

umum dan lain-lain.


9

c. Buku Besar

Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas

keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam laporan keuangan.

d. Buku Pembantu

Jika data yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya

lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu. Buku pembantu ini terdiri

rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang

tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

e. Laporan

Hasil dari proses akuntansi adalah laporan yang dapat berupa neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan harga pokok

produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, dan

lain-lain.

B. Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

1. Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2008 : 455) “ sistem akuntansi penjualan tunai

dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan

pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh

perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang

kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai

kemudian dicatat oleh perusahaan.


10

2. Fungsi-Fungsi Yang Terkait Dalam Penjualan Tunai

a. Fungsi penjualan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, melalui faktur

penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk

kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

b. Fungsi kas

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.

c. Fungsi gudang

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawabuntuk menyiapkan barang yang di pesan oleh

pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

d. Fungsi pengiriman

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab untuk membungkus dan menyerahkan barang yang

telah di bayar harganya kepada pembeli.

e. Fungsi Akuntansi

Dalam transaksi ini penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan

kas dan pembuat laporan penjualan.

3. Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2010:463) dokumen-dokumen yang digunakan

dalam Sistem Akuntansi Penjualantunai adalah:


11

a. Faktur penjualan tunai, dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai

informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi

penjualan tunai. Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan.

b. Pita register kas, dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang

dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur

penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.

c. Credit card sales slip, bagi perusahaan yang menjual barang atau jasa,

dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk

menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit, untuk

transaksi penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang kartu kredit.

d. Bill of lading, dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari

perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.

e. Faktur penjualan cash on delivery (COD), dokumen ini digunakan untuk

merekam penjualan cash on delivery (COD).

f. Bukti setor bank, dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti

penyetoran kas ke bank. Dokumen ini dibuat tiga rangkap. Rekap harga

pokok penjualan, dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.

4. Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi

Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2008:218) Catatan akuntansi yang digunakan

dalam sistem akuntansi penjualan tunai adalah :


12

a. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencacat dan

meringkas data penjualan.

b. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk menacat

penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai.

c. Jurnal umum

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini

digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga harga pokok

produk yang dijual.

d. Kartu persediaan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu persediaan

digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga

pokok produk yang dijual.

e. Kartu gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karna hanya berisi

data kuantitas persediaan yang disimpan digudang.

5. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Akuntansi Penjualan

Tunai

a. Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan

membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli

melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk


13

memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan

barang yang diserahkan kepada pembeli.

b. Prosedur penerimaan kas

Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari

pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan

cap “lunas” pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk

memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang

di belinya dari fungsi pengiriman.

c. Prosedur penyerahan barang

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada

pembeli

d. Prosedur pencatatan penjualan tunai

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi

penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas,

disamping itu fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan

barang yang dijual dalam kartu persediaan.

e. Prosedur penyetoran kas ke bank

Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran

dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari, dalam

prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjulan

tunai ke bank dalam jumlah penuh.


14

f. Prosedur pencatatan penerimaan kas

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam

jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank

melalui fungsi kas

g. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok

penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan,

berdasarkan rekapitulasi harga pokok penjualan ini, fungsi akuntansi

membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan

harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum.

6. Unsur-Unsur Pengendalian Intern Penjualan Tunai

Unsur-unsur pokok pengendalian intern menurut Mulyadi

(2008:470) terdiri dari

1. Organisasi

a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas

b. Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi

c. Transasksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan,

fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan

dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.


15

b. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara

membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan dan penempelan

pita register kas pada faktur tersebut.

c. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan

otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.

d. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara

membubuhkan cap “sudah diserakan” pada faktur penjualan tunai.

e. Pencatatan kedalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi

dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai

3. Praktik yang sehat

a. Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya

dipertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan.

b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke

bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari

kerja berikutnya.

c. Penghitugan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik

dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern.

7. Flowchart Sistem Penjualan Tunai

Flowchart dari sistem penjualan tunai menurut Mulyadi (2010)

disajikan dalam gambar 2.1


16

Bagian Order Bagian Bagian Pengiriman


Bagian Kasa
Penjualan Gudang Barang

Mulai 1 2 3 5
Mengisi
bukti setor
bank

1 2 Via Bersama
Menerima Faktur penjualan Faktur penjualan Pembeli barang
order dari tunai tunai
pembeli

3
Pita reg. kas
2 2
Faktur penjualan
Mengisi 1
Menerima tunai
faktur 1 Faktur penjualan
uang dari tunai
penjualan Bukti setor bank
pembeli
tunai

Kartu
gudang
3
Mengoperasikan
2 register kas &
membubuhkan Membandingkan
1 Pita reg. kas FPT 1 dengan
cap "lunas"
Faktur penjualan Menyetorkan FPT 2
tunai 1
kas ke bank
Faktur penjualan
tunai Menyiapkan &
menyerahkan
barang

Menyerahkan
barang
3 kepada
pembeli
2

1
Bukti setor bank
2
2
FPT 1

4
Via Pita register kas
2
Pembeli
Faktur penjualan
tunai
Bersama
uang Bersamaan
Via
barang sebagai
Pembeli
Bersama slip pembungkus
barang
6
Diserahkan ke bank
3
1 N T 5
Untuk pembeli

FPT = Faktur Penjualan


Tunai

Gambar 2.1 Flowchart Penjualan Tunai


Sumber: Mulyadi (2008)
17

Bagian Jurnal, Buku Bagian Kartu Persediaan


Besar dan Laporan dan Kartu Biaya

6 4
8 7

Pita reg. kas Rekap. HPP Pita reg. kas


2
1 Bukti setor bank 1
Faktur penjualan Bukti memorial Faktur penjualan
tunai tunai

Kartu
Secara
Persediaa
periodik
n

Membuat
rekapitulasi
harga pokok
penjualan

Rekapitulasi harga
pokok penjualan

Jurnal
Jurnal Jurnal Membuat
penerimaan
Penjualan umum bukti
kas
memorial

Rekap. HPP

N Bukti memorial

7 T Selesai 8

Gambar 2.1 Flowchart Penjualan Tunai (Lanjutan)


Sumber: Mulyadi (2008)

8. Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2001, 183) Sistem pengendalian internal meliputi

organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga


18

kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

mendorong efisiensi dan mendorong dipenuhinya kebijakan manajemen.

Menurut Mulyadi 2001, tujuan pengendalian internal ialah:

1. Menjaga kekayaan perusahaan

2. Mengecheck ketelitian pengendalian akuntansi

3. Mendorong efisiensi

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Tujuan diatas mendorongnya kualitas sistem informasi akuntansi,

dimana menurut Mulyadi 2001: akuntansi yang berkualitas dengan informasi

yang:

1. Akurat

2. Relevan

3. Tepat waktu

4. Lengkap

Semua itu harus memenuhi syarat-syarat pengendalian internal sebagai

berikut:

1. Struktur Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas

2. Sistem wewenang & prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya

3. Praktek sehat dalam melaksanakan pekerjaan dan fungsi setiap organisasi

4. Karyawan yang sesuai dengan tanggung jawabnya.

Anda mungkin juga menyukai