DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 3
B. PENGERTIAN ........................................................................................................... 4
BAB II. RUANG LINGKUP ..................................................................................................... 6
BAB III. KEBIJAKAN ............................................................................................................... 7
BAB IV. TATA LAKSANA..................................................................................................... 10
A. PENCEGAHAN RESIKO KEKERASAN ............................................................. 10
B. TINDAKAN JIKA TERJADI TINDAK KEKERASAN .......................................... 10
C. ALUR PENYELESAIAN KEJADIAN TINDAKAN KEKERASAN ..................... 11
D. JENIS KEKERASAN DI TEMPAT KERJA .......................................................... 7
E. AREA BERESIKO KEKERASAN ........................................................................... 8
F. EVALUASI ............................................................................................................... 13
BAB V. DOKUMENTASI ...................................................................................................... 14
2
BAB I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu wilayah yang menjadi sorotan perlindungan staf terhadap
kekerasan fisik adalah pada lingkungan kerja. Memang belum banyak kajian
komprehensif tentang praktek tindak kekerasan di rumah sakit. Tetapi kenyataan
yang muncul terutama di media massa banyak kasus kekerasan terjadi terhadap
staf adalah salah bentuk perlakuan secara fisik, atau emosional atau lainnnya
yang mengakibatkan gangguan nyata ataupun potensial terhadap
perkembangan kesehatan dan kelangsungan hidup staf rumah sakit ataupun
terhadap martabatnya dalam kontek hubungan yang bertanggung jawab
kepercayaan atau kekuasaan.
Kekerasan di rumah sakit dapat dilakukan oleh siapa saja dari staf ke staf
atau pun dari pasien maupun keluarga pasien. Kekerasan pada staf belakangan
ini terjadi dengan dalih mendisiplinkan staf dan tidak jarang budaya ini dijadikan
alasan menutupi kekerasan terhadap staf tersebut. Bentuk-bentuk kekerasan
yang dilakukan terhadap staf antara lain memukul dengan tangan kosong, atau
benda tumpul, melempar, mencubit, menampar, mencekik, menyundut rokok,
memarahi dengan ancaman kekerasan, pelecehan seksual.
Kekerasan fisik adalah setiap tindakan yang di sengaja atau
penganiayaan secara langsung merusak integritas fisik maupun psikologis
korban, ini mencakup memukul, menendang, menampar, mendorong, menggigit,
mencubit, pelecehan seksual, dan lain-lain yang dilakukan baik oleh pasien, staf
maupun oleh penunjang.
Kekerasan psikologis termasuk ancaman fisik terhadap individu atau
kelompok yang dapat mengakibatkan kerusakan pada fisik, mental, spiritual,
moral atau sosial termasuk pelecehan secara verbal. Menurut Atkinson, tindakan
kekerasan adalah perilaku melukai orang lain, secara verbal (kata-kata yang
sinis, memaki dan membentak) maupun fisik (melukai atau membunuh) atau
merusak harta benda.
Kekerasan yang dimaksud diatas baik itu kekerasan fisik, psikologi
ataupun secara verbal dapat terjadi dilingkungan kerja karena adanya
perbedaan kepentingan dari dua orang atau lebih yang dapat menyebabkan
3
terjadinya tndakan kekerasa. Kekurangan staf, ketidak tahuan atau kurangnya
pemahaman mengenai tata tertib juga dapat menjadi salah satu penyebab
adanya tindak kekerasan terhadap petugas. Untuk itu maka diperlukan suatu
tindakan pencegahan dan perlindungan terhadap kekerasan di RSUP Dr. M.
Djamil Padang
B. PENGERTIAN
1. Kekerasan adalah secara sengaja menggunakan tekanan fisik atau
kekuasaan, secara mengancam atau sungguhan, terhadap diri sendiri, orang
lain, atau terhadap kelompok atau komunitas yang mengakibatkan
kemungkinan atau terjadinya luka, kematian, kerugian psikologis, gangguan
pengembangan atau terampas
2. Tempat kerja adalah tempat fisik dimana para pekerja bekerja atau tempat di
mana para pekerja acapkali memasukinya dalam kaitan dengan pekerjaannya
dan dimana ada sumber bahaya. Hal ini termasuk di antaranya semua
ruangan, lapangan, halaman dan daerah daerah yang mengelilinginya yang
membentuk bagian dari, atau terhubung dengan tempat kerja, baik bersifat
terbuka atau tertutup, dapat bergerak atau bersifat diam
3. Intimidasi di tempat kerja maknanya perilaku apapun yang diulangi setiap
waktu, sistematis dan ditujukan pada seorang karyawan atau sekelompok
karyawan.
4. Kekerasan ditempat kerja didefinisikan sebagai tindakan fisik (Misal:
pembunuhan, penyerangan, pemukulan) atau tindakan psikologi (Misal: teror,
menakuti, melecehkan, memarahi, menggoda, mengancam, intimidasi) yang
akan mempengaruhi pekerja yang bersangkutan.
5. Kekerasan fisik adalah kekerasan yang melibatkan kontak langsung dan
dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan intimidasi, cedera, atau
penderitaan fisik lain atau kerusakan tubuh.
6. Kekerasan psikis adalah suatu tindakan penyiksaan secara verbal (seperti:
menghina,berkata kasar dan kotor) yang mengakibatkan menurunnya rasa
percaya diri, meningkatkan rasa takut, hilangnya kemampuan untuk bertindak
dan tidak berdaya
7. Kekerasan verbal adalah kekerasan yang dilakukan lewat kata-kata.
Contohnya: membentak, memaki, menghina, menjuluki, meneriaki,
4
memfitnah, menyebar gosip, menuduh, menolak dengan kata-kata kasar,
mempermalukan di depan umum dengan lisan, dll
5
BAB II. RUANG LINGKUP
6
BAB III.
KEBIJAKAN
7
melarang petugas membuat laporan kejadian yang tidak diharapkan
Memarahi staf klinis lainnya di depan pasien dan tindakan yang tidak
layak seperti melempar rekam medis, melempar alat bedah di kamar
operasi
Perlakukan yang melecehkan atau harassment terkait ras, agama, suku
dan gender
2. Kekerasan oleh pasien, keluarga pasien atau pengunjung rumah sakit
kepada staf
Kekerasan fisik seperti perlakuan intimidasi, cedera, atau penderitaan fisik
lain atau kerusakan tubuh.
Kekerasan psikis seperti: menghina,berkata kasar dan kotor yang
mengakibatkan menurunnya rasa percaya diri, meningkatkan rasa takut,
hilangnya kemampuan untuk bertindak dan tidak berdaya
Kekerasan verbal seperti membentak, memaki, menghina, menjuluki,
meneriaki, memfitnah, menuduh, menolak dengan kata-kata kasar,
mempermalukan di depan umum dengan lisan, dll
8
i. Pelayanan Diagnostik terpadu
j. Pelayanan radiologi
k. Pelayanan rehabilitasi medik
l. Area Perparkiran
9
BAB IV.
TATA LAKSANA
ATASAN
STAF
LANGSUNG
VIA EMAIL
KOMITE BAGIAN
K3RS UMUM
DIREKTUR
UTAMA
DIREKTUR
TERKAIT
UNIT/ BAGIAN/
INSTALASI TERKAIT
11
2. Kekerasan Eksternal (pasien, keluarga pasien atau pengunjung kepada staf)
Apabila terjadi kekerasan dari pasien, keluarga pasien atau pengunjung
kepada staf, staf bisa melaporkan kejadian tersebut kepada atasan langsung.
Staf juga langsung melakukan koordinasi dengan Satuan Pengamanan untuk
melakukan pengamanan terhadap insiden yang terjadi. Bila pada saat
kejadian kekerasan tersebut terdapat korban luka, langsung dibawa ke IGD
didampingi oleh Komite K3RS. Kepala satuan kerja membuat laporan kepada
Komite K3RS untuk dilakukan pendampingan, konseling dan investigasi
terhadap kekerasan yang terjadi dengan berkoordinasi dengan Bagian Umum
dan Satuan Pengamanan. Komite K3RS melaporkan kejadian, konseling dan
investigasi kepada Direktur Utama lalu memberikan rekomendasi tindak lanjut
kepada Direktur terkait dan diteruskan kepada unit/ instalasi terkait.
SATUAN
PENGAMANAN DIREKTUR
UTAMA
DIREKTUR
TERKAIT
UNIT/ BAGIAN/
INSTALASI TERKAIT
12
D. EVALUASI
Rumah sakit harus memantau para staf untuk memastikan bahwa mereka patuh
pada kebijakan perusahaan berkenaan dengan kekerasan. Rumah sakit harus
mengevaluasi efektivitas mekanisme yang ada secara reguler guna mencegah
dan menanggulangi kekerasan di tempat kerja. Hasil dari proses penyelesaian
perselisihan kasus kekerasan dapat digunakan sebagai dasar untuk staf yang
berkeinginan untuk mengakhiri hubungan kerja melalui lembaga yang memiliki
otoritas untuk menangani penyelesaian perselisihan
13
BAB V.
DOKUMENTASI
14
Lampiran 1. Formulir Laporan Kekerasan di Tempat Kerja
No.Laporan :...................................
Kepada Yth:
Komite K3
RSUP. M. Djamil Padang
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ............................................................................................................................
Profesi : Karyawan (dokter/perawat/petugas lain): unit kerja .................................
Pasien
Keluarga pasien
Pengunjung
dan lain lain (sebutkan)................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
.
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
15
Jenis Insiden
Kekerasan fisik
Kekerasan verbal
Pelecehan seksual
Ancaman fisik
Penghinaan
...................., .........................
Pelapor
(.............................................)
Catatan:
Semua karyawan yang mengetahui wajib melaporkan semua kekerasan yang terjadi di tempat kerja
Laporan bisa dikirimkan melalui email ke Komite K3RS: komitek3rs@gmail.com
16