1HK09246
1HK09246
BAB I
PENDAHULUAN
isu yang ada dalam konvensi hak anak salah satunya yang sangat
anak inipun dilakukan dari segala aspek, mulai pada pembinaan pada
keluarga, kontrol sosial terhadap pergaulan anak, dan penanganan yang tepat
1
2
Anak merupakan aset bangsa, sebagai bagian dari generasi muda anak
berperan sangat strategis sebagai succesor suatu bangsa. Dalam konteks
Indonesia, anak adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa. Peran
strategis ini telah disadari oleh masyarakat Internasional untuk melahirkan
sebuah konvensi yang intinya menekankan posisi anak sebagai makhluk
manusia yang harus mendapatkan perlindungan atas hak-hak yang
dimilikinya.2
Selain itu, anak merupakan harapan orang tua, harapan bangsa dan
peran strategis, mempunyai ciri atau sifat khusus yang akan menjamin
perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat
khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa
hakikatnya anak tidak dapat melindungi diri sendiri dari berbagai macam
2
3
bidang kehidupan dan penghidupan. Anak harus dibantu oleh orang lain
dalam Pelaksanaan Peradilan Anak yang asing bagi dirinya. Anak perlu
Seorang anak sesuai sifatnya masih memiliki daya nalar yang belum
cukup baik untuk membedakan hal-hal baik dan buruk. Tindak pidana
yang dilakukan oleh anak pada umumnya adalah merupakan proses
meniru ataupun terpengaruh bujuk rayu dari orang dewasa. Sistem
peradilan pidana formal yang pada akhirnya menempatkan anak dalam
status narapidana tentunya membawa konsekuensi yang cukup besar
dalam hal tumbuh kembang anak. Proses penghukuman yang diberikan
kepada anak lewat sistem peradilan pidana formal dengan memasukkan
anak ke dalam penjara ternyata tidak berhasil menjadikan anak jera dan
menjadi pribadi yang lebih baik untuk menunjang proses tumbuh-
kembangnya. Penjara justru seringkali membuat anak semakin profesional
dalam melakukan tindak kejahatan.4
tak pernah kunjung selesai, bahkan ada beberapa negara di belahan dunia ini,
4
M. Joni dan Zulchaina Z. Tanamas, Aspek Hukum Perlindungan Anak dalam Perspektif
Konvensi Hak Anak, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, hlm. 1.
5
Ibid., hlm. 1-2.
3
4
hampir 2 (dua) juta anak-anak tewas dan 4 (empat) sampai 5 (lima) juta anak-
sehat. Hal ini tidak terlepas dari semakin kompleksnya masalah yang dihadapi
kekerasan di layar kaca, sampai berita kekerasan serius yang muncul akhir-
akhir ini. Sementara pada diri seorang anak, proses imitasilah (meniru) paling
diberikan kepada seorang anak yang berkonflik dengan hukum tentu harus ada
6
Ibid., hlm. 2.
4
5
kondisi anak yang berbeda dari orang dewasa. Sifat dasar anak sebagai pribadi
yang masih labil, masa depan anak sebagai aset bangsa, dan kedudukan anak
suatu sistem peradilan pidana formal, penempatan anak dalam penjara, dan
2. Menegakkan Hukum
5
6
ada upaya paksa yang dilakukan oleh polisi untuk menegakkan hukum sesuai
yang ditekankan pada moral pribadi dan kewajiban hukum untuk memberikan
pidana anak. Pengalihan proses peradilan anak atau yang disebut dengan
6
7
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Obyektif
7
8
hukum yang merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
D. Manfaat Penelitian
1. Penulis
hukum.
2. Masyarakat
dengan hukum.
3. Pemerintah
4. Lembaga Universitas
8
9
E. Keaslian Penelitian
Permasalahan yang diteliti lebih fokus kepada peran dan kendala yang
keadilan hak asasi anak. Dan penelitian yang dilakukan oleh Nur Rochaeti
permasalahan yang diteliti lebih fokus kepada penanganan anak dengan cara
F. Batasan Konsep
9
1
0
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Sumber Data
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden.
1
0
1
1
2. Lokasi Penelitian
3. Narasumber
Yogyakarta.
kepada responden.
permasalahan.
apa yang diperoleh dari kepustakaan maupun lapangan baik secara lisan
induktif, yaitu menarik kesimpulan dari hal yang khusus ke hal yang
umum.
1
1
1
2
H. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
anak.
mengajukan Saran.
1
2