Anda di halaman 1dari 6

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Univariat

Hasil yang disajikan dalam penelitian ini berupa analisis univariat.

Analisis univariat yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk

mengetahui distribusi karakteristik responden berdasarkan usia dan IMT.

Berikut ini hasil analisis univariat dalam penelitian ini :

1. Distribusi Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil yang diperoleh, berikut ini distribusi karakteristik

responden berdasarkan usia :

Tabel V.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di wilayah kerja


Puskesmas Kedungsari Kabupaten Mojokerto
Usia Frekuensi Prosentase (%)
30 – 45 tahun 12 24
46 – 60 tahun 30 60
> 60 tahun 8 16
Jumlah 50 100
Sumber: Data sekunder (2020)

Berdasarkan tabel 5.1 hasil pengumpulan data 50 responden yang memenuhi

kriteria inklusi maka dapat dijabarkan bahwa responden yang berusia 30 – 45 tahun

sebanyak 12 orang atau 24%, kemudian responden yang berusia 46 – 60 tahun

sebanyak 30 orang atau 60%, responden yang berusia > 60 tahun sebanyak 8 orang

atau 16%, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini

adalah responden yang berusia 46 – 60 tahun yaitu sebanyak 30 responden atau 60%

38
39

2. Distibusi Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Berdasarkan IMT

Berdasarkan hasil yang diperoleh, berikut ini distribusi karakteristik

responden berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) :

Tabel V.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh


(IMT)di wilayah kerja Puskesmas Kedungsari Kabupaten Mojokerto
Indeks Massa Tubuh (IMT) Kategori Frekuensi Prosentase (%)
Obesitas
IMT >27,0
berat 18 36
Obesitas
25,0 ≤ IMT < 27,0
ringan 16 32
18,5 ≤ IMT < 25,0 Normal 16 32
Jumlah 50 100
Sumber: Data sekunder (2020)

Berdasarkan tabel 5.3 hasil pengumpulan data 50 responden yang

memenuhi kriteria inklusi maka dapat dijabarkan bahwa responden dengan

IMT kategori obesitas berat sebanyak 18 orang atau 36%, kemudian

responden dengan IMT kategori obesitas ringan dan normal sama-sama

sebanyak 16 orang atau 32%, dapat disimpulkan bahwa hampir setengah

jumlah responden dalam penelitian ini adalah responden dengan IMT kategori

obesitas berat sebanyak 18 orang atau 36%

3. Distribusi Angka Kejadian Penderita Diabetes Mellitus

Hasil uji karakteristik responden berdasarkan Angka kejadian DM tipe 2

ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel V.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Angka kejadian DM tipe 2


di wilayah kerja Puskesmas Kedungsari Kabupaten Mojokerto
Angka kejadian DM tipe 2 Frekuensi Prosentase (%)
Diabetes terkontrol 46 92
Diabetes terindikasi komplikasi 4 8
Jumlah 50 100
Sumber: Data sekunder (2020)
40

Berdasarkan tabel 5.3 hasil pengumpulan data 50 responden yang

memenuhi kriteria inklusi maka dapat dijabarkan bahwa semua responden

menderita DM, dengan rincina sebanyak 46 orang atau 92% menderita

diabeter terkontrol, kemudian responden dengan kejadian DM terindikasi

komplikasi sebanyak 4 orang atau 8%, dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar responden dalam penelitian ini adalah responden menderita DM

terkontrol sebanyak 46 orang atau 92%

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan Usia Terhadap Kejadian DM tipe 2

Hasil uji karakteristik responden berdasarkan hubungan Usia Terhadap

Kejadian DM tipe 2 ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel V.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Terhadap Kejadian DM


tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kedungsari Kabupaten Mojokerto
Usia Angka kejadian DM tipe 2 r p OR
Terkontrol % Terindikasi % ∑ %
komplikasi
30 – 45 tahun 11 22 1 2 12 24 0,713 0,039 6,6
46 – 60 tahun 29 58 1 2 30 60
> 60 tahun 6 12 2 4 8 16
Total 46 92 4 8 50 100
Sumber: Data sekunder (2020)

Berdasarkan tabel 5.5 hasil pengumpulan data sekunder pada 50 responden

yang memenuhi kriteria inklusi, maka dapat disimpulkan bahwa presentase kejadian

DM tipe 2 paling banyak terdapat pada usia 46-60 tahun yaitu sebanyak 29 responden

atau 58%. Kemudian diperoleh nilai probabilitas p value sebesar 0,039 (p<0,05) yang

berarti terdapat hubungan hubungan Usia Terhadap Kejadian DM tipe 2 dan nilai r
41

sebesar 0,713, dapat dijelaskan bahwa usia memiliki hubungan sebesar 71,3%

terhadap hubungan Kejadian DM tipe 2, sehingga menunjukkan bahwa korelasinya

(hubungan) cukup kuat.

2. Hubungan IMT Terhadap Kejadian DM tipe 2

Hasil uji karakteristik responden berdasarkan hubungan IMT Terhadap

Kejadian DM tipe 2 ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel V.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan IMT Terhadap Kejadian


DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kedungsari Kabupaten Mojokerto
Indeks Massa Angka kejadian DM tipe 2 r P OR
Tubuh (IMT) Terkontrol % Terindikasi % ∑ %
komplikasi
Obesitas berat 16 32 2 6 18 36 0,839 0,003 1,4
Obesitas ringan 15 30 1 2 16 32
Normal 15 30 1 0 16 32
Total 46 92 4 8 50 100
Sumber: Data sekunder (2020)

Berdasarkan tabel 5.5 hasil pengumpulan data sekunder pada 50 responden

yang memenuhi kriteria inklusi, maka dapat disimpulkan bahwa presentase

kejadian DM tipe 2 paling banyak terdapat pada responden dengan kriteria IMT

obesitas berat yaitu sebanyak 16 responden atau 32%. Kemudian diperoleh nilai

probabilitas p value sebesar 0,003 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan

hubungan IMT Terhadap Kejadian DM tipe 2 dan nilai r sebesar 0,839, dapat

dijelaskan bahwa usia memiliki hubungan sebesar 83,9% terhadap hubungan

Kejadian DM tipe 2, sehingga menunjukkan bahwa korelasinya (hubungan) sangat

kuat.
42

Lampiran perhitungan SPSS


Hubungan Usia Terhadap Kejadian DM tipe 2
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Usia * Kejadian DM tipe 2 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

correlations
Kejadian DM tipe
Usia 2
Spearman’s rho Correlation 1.000 .713
Coefficient .
Usia
Sig. (2-tailed) .039
N 50 50
Correlation .713 1.000
Kejadian DM Coefficient .
tipe 2 Sig. (2-tailed) .039
N 50 50
a. 81 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,11.
43

Hubungan IMT Terhadap Kejadian DM tipe 2


Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
IMT * Kejadian DM tipe 2 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

correlations
Kejadian DM tipe
IMT 2
Spearman’s rho Correlation 1.000 .839
Coefficient .
IMT
Sig. (2-tailed) .003
N 50 50
Correlation .839 1.000
Kejadian DM Coefficient .
tipe 2 Sig. (2-tailed) .003
N 50 50
a. 81 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,11.

Anda mungkin juga menyukai