HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat
kriteria inklusi maka dapat dijabarkan bahwa responden yang berusia 30 – 45 tahun
sebanyak 30 orang atau 60%, responden yang berusia > 60 tahun sebanyak 8 orang
atau 16%, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini
adalah responden yang berusia 46 – 60 tahun yaitu sebanyak 30 responden atau 60%
38
39
jumlah responden dalam penelitian ini adalah responden dengan IMT kategori
B. Analisis Bivariat
yang memenuhi kriteria inklusi, maka dapat disimpulkan bahwa presentase kejadian
DM tipe 2 paling banyak terdapat pada usia 46-60 tahun yaitu sebanyak 29 responden
atau 58%. Kemudian diperoleh nilai probabilitas p value sebesar 0,039 (p<0,05) yang
berarti terdapat hubungan hubungan Usia Terhadap Kejadian DM tipe 2 dan nilai r
41
sebesar 0,713, dapat dijelaskan bahwa usia memiliki hubungan sebesar 71,3%
kejadian DM tipe 2 paling banyak terdapat pada responden dengan kriteria IMT
obesitas berat yaitu sebanyak 16 responden atau 32%. Kemudian diperoleh nilai
hubungan IMT Terhadap Kejadian DM tipe 2 dan nilai r sebesar 0,839, dapat
kuat.
42
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Usia * Kejadian DM tipe 2 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%
correlations
Kejadian DM tipe
Usia 2
Spearman’s rho Correlation 1.000 .713
Coefficient .
Usia
Sig. (2-tailed) .039
N 50 50
Correlation .713 1.000
Kejadian DM Coefficient .
tipe 2 Sig. (2-tailed) .039
N 50 50
a. 81 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,11.
43
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
IMT * Kejadian DM tipe 2 50 100.0% 0 .0% 50 100.0%
correlations
Kejadian DM tipe
IMT 2
Spearman’s rho Correlation 1.000 .839
Coefficient .
IMT
Sig. (2-tailed) .003
N 50 50
Correlation .839 1.000
Kejadian DM Coefficient .
tipe 2 Sig. (2-tailed) .003
N 50 50
a. 81 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,11.